Oleh :
GEVPIE ADIYULIANI
R.21.04.15.028
1. Definisi
berusia 7-12 tahun. Pada anak usia 7-12 tahun terjadi perubahan yang signifikan
ditandai dengan anak mampu berfikir logis, mampu mengingat, berfikir imajinasi.
Anak usia sekolah merupakan anak yang sedang berada pada periode usia
pertengahan yaitu anak yang berusia 6-12 tahun (Santrock, 2012), sedangkan
menurut Yusuf (2011) anak usia sekolah merupakan anak usia 6-12 tahun yang
Anak usia sekolah disebut sebagai masa akhir anak-anak sejak usia 6 tahun
dan lebih dipengaruhi oleh teman sebaya dari pada orang tua ataupun anggota
keluarga lainnya.
membuat suasana rumah yang tidak menyenangkan bagi semua anggota keluarga.
mencapai sukses, tidak sukses, atau sangat sukses yang cenderung menetap
sampai dewasa.
c. Usia kreatif :suatu masa yang akan menentukan apakah anak akan
Sekolah
a. Bahaya Fisik
1) Penyakit
tanggung jawabnya.
kebersihan diri.
2) Kegemukan
3) Kecelakaan
sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan bahayanya bagi
psikologisnya sehingga anak merasa takut dan hal ini dapat berkembang menjadi
4) Kecanggungan
Anak mulai membandingkan kemampuannya dengan teman sebaya bila
muncul perasaan tidak mampu dapat menjadi dasar untuk rendah diri.
5) Kesederhanaan
Hal ini sering dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa memandangnya
b. Bahaya Psikologis
Ada 4 (empat) bahaya dalam berbicara yang umum terdapat pada anak-
membuat anak jadi sadar diri sehingga anak hanya berbicara bila perlu saja.
c. Bahaya Emosi
Anak akan dianggap tidak matang bila menunjukan pola-pola emosi yang
kurang menyenangkan seperti marah yang berlebihan, cemburu masih sangat kuat
Anak yang mempunyai konsep diri yang ideal biasanya merasa tidak puas
terhadap diri sendiri dan tidak puas terhadap perlakuan orang lainbila konsep
berbobot emosi dan cenderung menetap serta terus menerus akan memberikan
f. Bahaya Moral
anak-anak. :
berdasarkan konsep-konsep media massa tentang benar dan salah yang tidak
3) Disiplin yang tidak konsisten membuat anak tidak yakin akan apa yang
sebaiknya dilakukan.
teman sebaya.
1) Sikap terhadap peran orang tua, orang tua yang kurang menyukai peran
orang tua dan merasa bahwa waktu, usaha dan uang dihabiskan oleh anak
2) Harapan orang tua, kritikan orang tua pada saat anak gagal dalam
melaksanakan tugas sekolah dan harapan-harapan orang tua maka orang tua sering
3) Metode pelatihan anak, disiplin yang otoriter pada keluarga besar dan
lebih buruk dari temannya maka anak sering menyalahkan orang tua dan orang tua
mempengaruhi persaan anak dan bila ibu seorang karyawan sikap terhadap ibu
6) Perubahan sikap kepada orang tua, bila orang tua tidak sesuai dengan
harapan idealnya anak, anak cenderung bersikap kritis dan membandingkan orang
kasih terhadap saudara-saudaranya maka anak akan menentang orang tua dan
sikap sanak keluarga yang terlalu memerintah atau terlalu tua dan orang tua akan
9) Orang tua tiri, anak yang membenci orang tua tiri karena teringat orang
tua kandung yang tidak serumah akan memperlihatkan sikap kritis, negativitas
1. Pengkajian
askep keluarga)
1) Identitas anak.
6) Pemeriksaan fisik.
Kesiapan
peningkatan
koping keluarga
D. Skoring Masalah
1. Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d keluarga tidak
tahu penyakit