Anda di halaman 1dari 8

Banda Aceh, 9 Maret 2022

Kepada Yth,
Ketua Pengadilan Tata Usaha
Negara Banda Aceh
Di_
Tempat

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nama : MUNAWAR
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Bireuen Meunasah Capa, Kec. Kota Juang, Kab. Bireun, Prov. Aceh
Pekerjaan : Petani/ Pekebun

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 9 Maret 2022 , memberikan kuasa kepada :
Nama : DIKUN, S.H, ARIFIN S.H
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Advokat dari YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM PELINDUNGAN
KONSUMEN DAN TENAKER NOLLYKYA, yang beralamat di Jl. Iskandar
Muda/ Jl. Merpati II No : 60 Desa Blang Oi Kec. Meuraxa, Banda Aceh,
Kontak Person : 081376781960, selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT;

Dengan ini Penggugat mengajukan Gugatan terhadap Keuchik Gampong Bireuen Meunasah Capa,
Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen Prov. Aceh, yang berkedudukan di Gampong tersebut,
untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;

I. OBJEK SENGKETA
Keputusan Fiktif Positif dari Tergugat berupa sikap menolak mengeluarkan Surat Keterangan
Tempat Tinggal (SKTT) kepada Penggugat sebagai syarat pencalonan Keuchik Gampong Bireuen
Meunasah Capa Periode 2022 s/d 2028 (Pasal 53 ayat 2 dan 4 UU Ciptaker Bab XI tentang
Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan Untuk Mendukung Cipta Kerja).
II. TENGGANG WAKTU GUGATAN
 Bahwa Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) tersebut ditolak untuk ditandatangani
oleh Tergugat pada tanggal 31 Januari 2022;
 Bahwa Pengumuman Hasil Penelitian Berkas Persyaratan Bakal Calon Kepala Desa
dikeluarkan pada tanggal 10 Februari 2022;
 Bahwa Gugatan a quo diajukan pada tanggal 9 Maret 2022;
 Bahwa oleh karena Gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang waktu sesuai dengan
Pasal 55 UU Peradilan TUN, sehingga masih dalam batas waktu pengajuan Gugatan;

III. KEPENTINGAN PENGGUGAT YANG DIRUGIKAN


Bahwa Penggugat merasa dirugikan karena Penggugat yang ingin menggunakan haknya untuk
mendaftarkan diri sebagai calon Keuchik Gampong Bireuen Meunasah Capa Periode 2022 s/d
2028 harus menjadi bakal calon (Bacalon) Keuchik yang gugur karena dianggap oleh Panitia
Pemilihan Keuchik (P2K) tidak melengkapi syarat administrasi sesuai yang dipersyaratkan,
sehingga Penggugat dinyatakan gugur sebagai Bacalon oleh P2K Gampong Bireuen Meunasah
Capa, namun hingga saat ini Penggugat mengajukan Gugatan a quo Tergugat tidak
mengeluarkan Keputusan TUN tersebut yang menjadi tanggung jawabnya kepada Penggugat
sebagai Keuchik Gampong Bireuen Meunasah Capa;

IV. POSITA
1. Bahwa pada tanggal 18 Januari 2022 Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Gampong Bireuen
Meunasah Capa membuka pendaftaran Bakal Calon Keuchik Gampong Bireuen
Meunasah Capa Kec. Kota Juang Kab. Bireuen Periode Tahun 2022 s/d 2028;
2. Bahwa pada tanggal 27 Januari 2022 Penggugat menyiapkan surat permohonan menjadi
Bakal Calon Keuchik Gampong Bireuen Meunasah Capa Kec. Kota Juang Kab. Bireuen;
3. Bahwa berdasarkan persyaratan yang diberlakukan oleh Panitia Pemilihan Keuchik (P2K)
Gampong Bireuen Meunasah Capa mengenai semua surat sebagai kelengkapan
administrasi dibuat oleh Penggugat pada tanggal 27 Januri 2022;
4. Bahwa pada tanggal 30 Januari 2022 Penggugat membawa Surat Keterangan Tempat
Tinggal (SKTT) yang menjadi kewenangan Tergugat untuk mengeluarkannya, surat
tersebut telah diprint oleh Penggugat dari kiriman format dari Operator Desa saat
Tergugat sedang di kantor Kecamatan, namun Tergugat menolak menandatangani surat
tersebut dengan alasan Penggugat tidak bertempat tinggal di Gampong Bireuen
Meunasah Capa Kec. Kota Juang Kab. Bireuen;
5. Bahwa selanjutnya untuk kepentingan Penggugat dalam mendapatkan haknya yaitu
Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) sebagai syarat mengajukan diri menjadi Bakal
Calon Keuchik dari Tergugat, Penggugat pada tanggal 31 Januari melayangkan surat
Somasi kepada Tergugat:
6. Bahwa pada tanggal 2 Februari Tergugat menyampaikan surat Jawaban Somasi kepada
Penggugat yang intinya menyampaikan alasan Tergugat menolak mengeluarkan Surat
Keterangan Domisili karena menurut Tergugat Penggugat tidak berdomisili di Gampong
terkait selama 12 tahun, dan Tergugat membuat penafsiran sendiri mengenai Pasal 13
Huruf (p) Qanun Aceh Nomor : 4 Tahun 2009 tentang Tatacara Pemilihan dan
Pemberhentian Keuchik;
7. Bahwa walaupun demikian Penggugat pada tanggal 2 Februari 2022 tetap mengajukan
surat permohonan menjadi Bakal Calon Keuchik kepada Panitia Pemilihan Keuchik (P2K)
Gampong Bireuen Meunasah Capa;
8. Bahwa pada tanggal 6 Februari 2022 Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Gampong Bireuen
Meunasah Capa mengeluarkan surat hasil verifikasi berkas Bakal Calon kepada
Penggugat mengenai kekurangan kelengkapan berkas yaitu tidak melampirkan Surat
Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) dari Keuchik Gampong terkait dan Surat Keterangan
Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian
9. Bahwa berkaitan dengan peserta Bakal Calon yang kekurangan berkas maka Panitia
Pemilihan Keuchik (P2K) Gampong Bireuen Meunasah Capa memberikan waktu untuk
Penggugat dalam melengkapi berkas tersebut sampai tanggal 9 Februari 2022;
10. Bahwa dalam tenggang waktu yang diberikan oleh Panitia Pemilihan Keuchik (P2K)
Gampong Bireuen Meunasah Capa kepada Penggugat, Penggugat telah selesai dan telah
menyerahkan salah satu syarat administrasi yaitu Surat Keterangan Catatan Kepolisian
kepada Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Gampong Bireuen Meunasah Capa pada tanggal
7 Februari 2022;
11. Bahwa berkaitan dengan belum dikeluarkannya Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT)
oleh Tergugat, maka Penggugat kembali menyampaikan surat Somasi kedua (II) kepada
Tergugat pada tanggal 7 Februari 2022, dan hingga saat Gugatan ini diajukan Tergugat
tidak juga mengeluarkan Surat SKTT tersebut, serta surat Somasi kedua (II) Penggugat
tersebut juga tidak dibalas lagi oleh Tergugat;
12. Bahwa pada tanggal 8 Februari 2022 Penggugat menerima surat Undangan Tes
Kemampuan Baca Al-qur’an dari Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Gampong Bireuen
Meunasah Capa;
13. Bahwa pada tanggal 9 Februari 2022 kepala Kantor Urusan Agama Kec. Kota Juang Kab.
Bireuen telah mengeluarkan hasil tes baca Al-qur’an kepada Bakal Calon Keuchik
Gampong Bireuen Meunasah Capa Kec. Kota Juang Kab. Bireuen yang diserahkan pada
Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Gampong Bireuen Meunasah Capa;
14. Bahwa hasil tes tersebut oleh Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Gampong Bireuen
Meunasah Capa tidak diserahkan kepada Penggugat, sehingga Penggugat pada tanggal
14 Februari meminta hasil tes baca Al-qur’an pada kepala KUA yang dikeluarkan dengan
paraf kepala KUA tersebut;
15. Bahwa dengan berakhirnya tahapan tes baca Al-qur’an dan telah dikeluarkan Surat Hasil
Penjaringan Bakal Calon Keuchik oleh Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Gampong Bireuen
Meunasah Capa, maka tahapan penjaringan Bakal Calon telah selesai, dan untuk
selanjutnya diikuti oleh tahapan lainnya;
16. Bahwa dalam ruang lingkup penerapan Pasal 13 Huruf (p) Qanun Aceh Nomor : 4 Tahun
2009 tentang Tatacara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik, masih dalam wilayah
administrasi Pemerintahan Kabupaten Bireuen, ada beberapa peristiwa serupa dengan
yang Penggugat alami yaitu banyak Bakal Calon Keuchik yang lolos menjadi Calon
Keuchik sedangkan Bakal Calon tersebut juga tidak memiliki rumah (tempat tinggal) di
Gampong tempat iya mencalonkan diri selama lebih dari 3 tahun, hanya menggunakan
Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang terdaftar sebagai penduduk
Gampong tersebut, terhadap Bakal Calon tersebut tetap dikeluarkan Surat Keterangan
Tempat Tinggal (SKTT) oleh Kepala Desa (Keuchik) Gampong terkait;
17. Bahwa jika demikian, penerapan Pasal 13 Huruf (p) Qanun Aceh Nomor : 4 Tahun 2009
tentang Tatacara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik dalam ruang lingkup
Pemerintahan Kabupaten Bireuen, diduga tidak diterapkan menggunakan substansi
hukum yang sama, sehingga sangat jelas terjadi unsur diskriminasi dalam penerapan
hukum (Qanun) tersebut terhadap Penggugat;
18. Bahwa selain dari itu Tergugat selaku Keuchik Defenitif saat ini adalah salah satu Bakal
Calon yang tidak lulus persayaratan Administrasi untuk menjadi Bakal Calon, sehingga
patut diduga Tergugat menggunakan kewenangannya untuk menjegal Penggugat agar
tidak lolos menjadi Calon Keuchik Gampong Bireuen Meunasah Capa Kec. Kota Juang
Kab. Bireuen, maka dengan demikian Tergugat diduga sengaja melakukan perbuatan
melawan hukum terhadap Penggugat;
19. Bahwa perbuatan Tergugat yang tidak mengeluarkan Surat Keterangan Tempat Tinggal
(SKTT) kepada Penggugat melanggar Undang-Undang Nomor : 6 tahun 2014 tentang
Desa Pasal 26 Ayat 4 mengenai Kewajiban Kepala Desa Huruf (c, d, e dan h), karena
perbuatan Tergugat bisa menyebabkan terjadi gesekan antar pendukung Bakal Calon
Keuchik akibat dari tidak dikeluarkannya surat SKTT tersebut kepada Penggugat,
Tergugat tidak taat pada peraturan perundang-undangan, Tergugat tidak melaksanakan
kehidupan demokrasi dan Tergugat tidak menyelenggarakan administrasi pemerintahan
yang baik;
20. Bahwa perbuatan Tergugat selain melanggar Undang-Undang Desa juga melanggar Pasal
27 ayat 1, Pasal 28C ayat 2, Pasal 28D ayat 1 dan 3, Pasal 28E ayat 1, 2 dan 3 UUD 1945
yaitu menyangkut hak politik setiap warga negara;

V. PERMOHONAN PENUNDAAN
21. Bahwa Pemilihan Keuchik adalah sebuah proses pemilihan yang dimulai dari tahapan
penjaringan Bakal Calon hingga tahapan Penetapan Calon Terpilih yang didalamnya
diikuti oleh beberapa tahapan;
22. Bahwa setiap tahapan tersebut akan mengadakan akibat hukum kepada setiap
pendaftar (Bakal Calon) tersebut;
23. Bahwa tahapan pemilihan hanya dilakukan sekali setiap tiba waktunya pergantian Kepala
Desa (Keuchik), tidak bisa diulangi tanpa ada alasan hukum yang dibenarkan oleh
Undang-Undang atau perintah (putusan) Pengadilan;
24. Bahwa berkaitan dengan gugatan a quo yang diajukan oleh Penggugat, karena ada hak
Penggugat yang masih tertunda sebagai Bakal Calon Keuchik yang telah ditetapkan
sebagai Bakal Calon yang tidak memenuhi persyaratan, yaitu syarat administrasi
mengenai Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) yang akan diperiksa oleh Pengadilan
ini;
25. Bahwa apabila tahapan Pemilihan Keuchik yang sedang menjadi sengketa a quo antara
Penggugat dan Tergugat dilanjutkan/ tidak ditunda, maka ditakutkan dikemudian hari
jika adanya Putusan Pengadilan yang membatalkan tahapan Pemilihan akan
menyebakan sesuatu hal yang menjadi tidak efektif pelaksanaan Pemilihan Keuchik
tersebut dan berpotensi timbul masalah hukum baru atau konflik didalam masyarakat;
26. Bahwa fakta-fakta yang diurai Penggugat diatas telah memenuhi Pasal 67 ayat 2,3 dan 4
UU Peradilan TUN;
27. Bahwa oleh karenanya Penggugat memohon agar diterbitkan penetapan yang berisi
perintah kepada Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Gampong Bireuen Meunasah Capa agar
menunda pelaksanaan Tahapan Pemilihan Keuchik Gampong Bireuen Meunasah Capa
Kec. Kota Juang Kab. Bireuen Periode 2022 s/d 2008 sampai adanya putusan
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) dari perkara a quo (Pasal 67 ayat 2,3
dan 4 UU Peradilan TUN);

VI. PETITUM
A. Dalam Penundaan
 Mengabulkan Permohonan Penundaan yang diajukan oleh Penggugat;

B. Dalam Pokok Perkara


1. Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum
(onrechtmatigedaad) kepada Penggugat;
2. Mewajibkan Tergugat untuk mengeluarkan Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT)
kepada Penggugat sesuai haknya yang diberikan oleh Undang-Undang yang berlaku
untuk mengikuti penjaringan Calon Keuchik Gampong Bireuen Meunasah Capa Kec.
Kota Juang Kab. Bireuen Periode tahun 2022 s/d 2028;
3. Menyatakan batal atau tidak sah secara hukum Surat/ Berita Acara Penetapan/
Pengumuman Hasil Penelitian Berkas Persyaratan Bakal Calon Kepala Desa dan
Penjaringan Ulang Calon Keuchik Gampong Bireuen Meunasah Capa Kec. Kota Juang
Kab. Bireuen dari Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Nomor :
007/BA/PBPBCK/P2K/BMC/II/2022 tertanggal 10 Februari 2022 dan tahapan-
tahapan yang dilakukan setelahnya ;
4. Memerintahkan kepada Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Gampong Bireuen
Meunasah Capa Kec. Kota Juang Kab. Bireuen untuk mencabut Surat/ Berita Acara
Penetapan/ Pengumuman Hasil Penelitian Berkas Persyaratan Bakal Calon Kepala
Desa dan Penjaringan Ulang Calon Keuchik Gampong Bireuen Meunasah Capa Kec.
Kota Juang Kab. Bireuen dari Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Nomor :
007/BA/PBPBCK/P2K/BMC/II/2022 tertanggal 10 Februari 2022 dan penetapan-
penetapan setelahnya;
5. Memerintahkan kepada Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Gampong Bireuen
Meunasah Capa Kec. Kota Juang Kab. Bireuen untuk mengeluarkan Surat/ Berita
Acara Penetapan/ Pengumuman Hasil Penelitian Berkas Persyaratan Bakal Calon
Kepala Desa (Keuchik) terbaru, dengan mengembalikan Penggugat sebagai Bakal
Calon Keuchik yang memenuhi persyaratan menjadi Calon Keuchik Gampong
Bireuen Meunasah Capa Kec. Kota Juang Kab. Bireuen Periode tahun 2022 s/d 2028
berdasarkan hasil penelitian berkas dan tes Baca Al-Qur’an tertanggal 10 Februari
2022 sebagai tahapan terakhir penjaringan Bakal Calon Keuchik;
6. Memerintahkan kepada Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Gampong Bireuen
Meunasah Capa Kec. Kota Juang Kab. Bireuen untuk mengulangi tahapan
pelaksanaan Pemilihan Keuchik Gampong Bireuen Meunasah Capa Kec. Kota Juang
Kab. Bireuen setelah dikeluarkan Surat/ Berita Acara Penetapan/ Pengumuman Hasil
Penelitian Berkas Persyaratan Bakal Calon Kepala Desa (Keuchik) terbaru dengan 2
Calon Keuhik yang memenuhi persyaratan yaitu Sdr. Zulkarnen dan Penggugat;
7. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini;

Anda mungkin juga menyukai