OLEH
NUR ASIAH
S1 FARMASI
KENDARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seiring bertambahnya usia. Sebanyak 90% usia dewasa dengan tekanan darah
pada usia dewasa karena penyebab antara lain : stress, mengkonsumsi garam
berlebih, gaya hidup (olahraga tidak teratur, merokok serta konsumsi alkohol
status kesehatannya akan menjadi lebih baik bila dapat di kontrol tekanan
tinggi 2014 pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas sekitar 22%. Penyakit
ini juga bertanggung jawab atas 40% kematian akibat penyakit jantung dan
51% kematian akibat stroke. Selain secara global, hipertensi juga menjadi
salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak di derita masyarakat
hipertensi. Data yang ada adalah data yang diperoleh dari kunjungan pada
2018).
terjadi dan jika hipertensi tidak ditangani dengan tepat, maka evaluasi
bahwa obat-obatan digunakan dengan tepat, aman dan efektif. Evaluasi ini
dahulu. Hasil dari evaluasi ini selanjutnya dijadikan acuan untuk menjalankan
penggunaan obat, yaitu pasien menerima obat sesuai dengan kebutuhan klinis
waktu yang cukup dan pada biaya terendah bagi pasien (AHSP, 2012).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Kartika Kendari.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi berawal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper
darah sistolik > 140 mmHg dan diastolik 90 > mmHg. Tekanan darah
yang selalu tinggi dan tidak diobati atau dicegah sejak dini, maka sangat
2. Epidemiologi Hipertensi
hipertensi terjadi pada umur diantara dekade ketiga dan dekade kelima
3. Etiologi Hipertensi
orang kulit hitam di bandingkan kulit putih. Keadaan ini terjadi lebih
sering pada laki – laki paruh baya, dan prevelensinya meningkat seiring
usia dan obesitas. Faktor – faktor lingkungan, seperti gaya hidup yang
penuh tekanan, asupan natrium yang tinggi dalam diet, dan merokok,
a. Faktor Genetik
dengan orang tua. Hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar
untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai
b. Obesitas
prevelensi 18% untuk pria dan 17% untuk wanita bagi yang
c. Jenis Kelamin
wanita secara alami, yang umumnya mulai terjadi pada wanita umur
45-55 tahun.
d. Stress
e. Kurang Olahraga
mempunyai detak jantung lebih cepat dan otot jantung mereka harus
bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras dan sering
mendesak arteri.
g. Kebiasaan Merokok
5. Klasifikasi Hipertensi
ini dapat di atasi dengan cara mengubah gaya hidup dan terapi obat untuk
mencegah efek yang tidak diinginkan dari hipertensi. Hipertensi sekunder
mengalami kondisi lainnya, seperti batu ginjal atau tumor pada ginjal.
b. Hipertensi (border line) :> 140/90 mmHg dan < 160/90 mmHg.
berikut :
18 tahun.
6. Patofisiologi Hipertensi
tekanan darah secara akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi dan
yang berasal dari atrium, dan arteri pulmonalis otot polos. Sedangkan
tekanan darah.
a. Diuretik
b. Simpatoplegik,
metildopa.
d. Penghambat α
e. Penghambat β
propanolol, karvedilol.
f. Vasodilator
g. Obat Parenteral
diazoksid, labetalol.
ARBs)
j. Inhibitor rennin
Hipertensi (DASH),
natrium klorida
hari)
6) Berhenti merokok.
Modifikasi gaya hidup saja sudah cukup untuk sebagian besar
b. Terapi Farmakologi
B. Evaluasi Rasionalitas
periode waktu yang sesuai, dan dengan biaya yang terjangkau oleh pasien
dari pasien menggunakan obat secara tidak tepat. Adanya penggunaan obat
sesuai dengan kebutuhannya, untuk periode waktu yang adekuat, serta dengan
kuantitatif.
satu macam atau kelompok obat tersebut berlebihan, sedang, atau kurang
(Florensia, 2016).
Indonesia tahun 2011 yang mengacu pada WHO, evaluasi penggunaan obat
dapat dilakukan dengan cara meninjau dari segi tepat diagnosa, tepat indikasi,
tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat informasi, tepat harga, tepat cara
1. Tepat Diagnosis
Penggunaan obat disebut rasional jika diberikan untuk diagnosis
yang tepat. Jika diagnosis tidak ditegakkan dengan benar, maka pemilihan
obat akan terpaksa mengacu pada diagnosis yang tidak tepat tersebut.
Akibatnya obat yang diberikan juga tidak akan sesuai dengan indikasi
(Kemenkes, 2011).
2. Tepat Indikasi
3. Tepat Pasien
4. Tepat Obat
dengan benar. Pemberian obat dikatakan tepat apabila jenis obat yang
5. Tepat Dosis
Kriteria tepat dosis yaitu tepat dalam frekuensi pemberian, dosis
khususnya untuk obat yang memiliki indeks terapi sempit, akan sangat
6. Tepat Informasi
akan mengakibatkan urin pasien berwarna merah. Jika hal ini tidak
7. Tepat Harga
rendah kepatuhan pasien untuk meminum obat. Lama pemberian obat juga
obat yang terlalu singkat atau terlalu lama dari yang seharusnya akan
samping yaitu efek yang tidak diharapkan kehadirannya pada saat terapi.
Misalnya pemberian tetrasiklin pada anak usia kurang dari 12 tahun tidak
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
lalu (Notoatmodjo, 2010). Data diperoleh dari resep periode Januari – Maret
2022.
Apotek Kimia Farma Kartika Kendari pada bulan April - Mei 2022.
1. Populasi
Populasi target dalam penelitian ini yaitu semua resep obat yang
2. Sampel
semua usia.
komplikasi.
E. Rancangan Penelitian
antihipertensi.
penggunaan obat, jenis obat, bentuk sediaan obat, dan golongan obat.
F. Prosedur Penelitian
G. Definisi Operasional
dalam penelitian ini, maka definisi operasional yang perlu dijelaskan, yaitu:
4. Interaksi obat adalah peristiwa dimana aksi suatu obat di ubah atau
terjadi jika suatu obat mengubah efek obat lainnya. Kerja obat yang