I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
Data subjektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil
pengumpulan data ibu melalui anamnesa. Yang termasuk data
subjektif antara lain biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan,
riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, biopsikologi spiritual,
pengetahuan ibu (Varney, 2007) .
1. Biodata
Nama Ibu : untuk mengetahui identitas ibu dan memudahkan
pelayanan kesehatan/rumah sakit/klinik serta
sebagai catatan apakah ibu pernah dirawat di salah
satu tempat tersebut atau tidak.
Nama Suami : untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab
dalam pembiayaan dan pemberian persetujuan
tindakan medis atau perawatan.
Umur : untuk mengetahui usia ibu sehingga dapat
digunakan sebagai pertimbangan dalam pemberian
terapi dan tindakan serta sebagai acuan pada usia
berapa komplikasi tersebut biasanya terjadi. Ibu usia
>35 thn berisiko pre-eklampsia
Agama : untuk mengetahui gambaran dan spiritual ibu
sehingga memudahkan dalam pemberian bimbingan
spiritual seperti berdoa
Suku/Bangsa : untuk mengetahui suku, adat, daerah, atau budaya
sehingga memudahkan terjadinya komunikasi.
Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu sehingga
akan memudahkan dalam pemberian penjelasan dan
pengetahuan tentang gejala atau keluhan selama di
rumah atau di puskesmas
Pekerjaan : untuk mengetahui kedaan aktivitas sehari-hari ibu
Status Perkawinan: untuk mengetahui berapa kali ibu mengalami
persalinan dengan penyulit
Alamat : untuk mengetahui gambaran tentang lingkungan
tempat tinggal ibu apakah dekat atau jauh dari
pelayanan kesehatan khususnya dalam pemeriksaan
kehamilan.
2. Alasan Datang
Ibu merasakan tanda-tanda persalinan : perut mules semakin sering
disertai keluar lendir darah, terkadang ketuban merembes spontan
3. Keluhan Utama
Ibu mengeluh mengeluarkan cairan sejak tanggal… jam…. disertai
kenceng-kenceng yang semakin lama semakin sering, ibu dengan PEB
dapat mengeluh pusing, mata berkunang-kunang dan bisa nyeri ulu
hati
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sesuaikan dengan status kesehatan ibu saat ini.
5. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Penyakit diabetes mellitus, riwayat pre-eklampsia pada kehamilan
sebelumnya, obesitas sebelum hamil dan riwayat hipertensi ibu
sebelum hamil menjadi faktor predisposisi terjadinya hipertensi pada
kehamilan
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu dengan riwayat keluarga hipertensi dapat menurunkan penyakit
hipertensi pada ibu, riwayat kehamilan kembar dalam keluarga bisa
menurun pada kehamilan ibu, dimana hamil kembar menjadi faktor
predisposisi pre-eklampsia
7. Riwayat Haid
HPHT penting dikaji secara mendalam untuk menentukan usia
kehamilan dan hari taksiran persalinan
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
Adanya riwayat kehamilan, persalinan dan nifas dengan preeclampsia
merupakan factor predesposisi terjadinya eklampsi pada kehamilan
berikutnya.
9. Riwayat Kehamilan Sekarang
Umumnya pada kehamilan dengan preeklampsia muncul bengkak pada
kaki, tangan dan wajah yang tidak hilang walaupun sudah istirahat
dengan kaki ditinggikan, pusing dan pandangan berkunang-kunang
yang muncul secara mendadak serta nyeri pada ulu hati. Kehamilan
ganda, hidramnion, mola hidatidosa atau primigravida juga
meningkatkan faktor resiko preeklampsi.
10. Riwayat Persalinan Sekarang
Ibu merasa perut mules/kenceng-kenceng semakin lama semakin
sering (kontraksi adekuat bila jika terjadi 3x atau lebih dalam waktu 10
menit dan berlangsung selama 40 detik), pengeluaran dari jalan lahir
lendir dan darah, persalinan terjadi spontan, presentasi belakang
kepala, berlangsung tidak lebih dari 18 jam, tidak ada komplikasi pada
ibu maupun janin.
11. Riwayat Kontrasepsi
Ibu yang sebelumnya mengikuti metode kontrasepsi hormonal dan
mengalami efek samping berupa hipertensi juga berpotensi mengalami
kenaikan tekanan darah pada kehamilan yang bisa berkembang
menjadi preeclampsia
12. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Istirahat
Saat menjelang persalinan frekuensi BAK sering dan ibu sering
bangun saat malam hari karena BAK, sehingga biasanya jumlah
jam tidur ibu berkurang
b. Pola Nutrisi
Ibu yang mengkonsumsi garam berlebih meningkatkan factor
terjadinya hipertensi yang dapat mengarah ke preeklampsia
c. Pola Eliminasi
Pada pre eklampsia atau eklampsi kadang terjadi oliguri
d. Pola Personal Hygiene
Personal hygiene ibu yang baik adalah mandi, ganti baju, gosok
gigi minimal 2x/hari. Tidak berhubungan dengan risiko persalinan
dengan pre-eklampsia berat
e. Pola Aktivitas
Aktivitas yang terlalu berat dapat meningkatkan factor terjadinya
hipertensi yang dapat mengarah ke preeklampsia
f. Pola Kebiasaan Hidup Sehat
Untuk mengetahui kebiasaan merokok dan minum-minuman keras
serta obat-obatan yang dikonsumsi saat hamil, tidak berhubungan
dengan persalinan dengan distosia bahu dan retensio plasenta
B. Data Objektif
Data objektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil
pemeriksaan fisik ibu, hasil laboratorium dan test diagnostic lain yang
dirumuskan dalam data fokus. Data objektif terdiri dari pemeriksaan
fisik yang sesui dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital,
pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi),
Pemeriksaan penunjang (laboratorium, catatan baru dan sebelumnya ).
(Varney, 2007)
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : cukup
Kesadaran : ibu yang menunjukkan kesadaran apatis
merupakan tanda awal kejang
TTV
TD : ≥140/90 mmHg (PER) atau
≥160/110mmHg (PEB)
N : pada preeclampsia kemungkinan terjadi
peningkatan nadi normal 60-100x/menit
S : normal 36,5◦C-37,5◦C
RR : terjadi peningkatan untuk peningkatan
memenuhi suplai oksigen karena terjadi vasospasme normal
16-24x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah : ekspresi kesakitan, edema(-),
pucat(-), pada pre-eklampsia terdapat edema wajah
b. Mata : simetris, konjunctiva merah muda, sklera putih
c. Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung
d. Mulut : normal, mukosa bibir lembap,tidak ada sariawan,
lidah bersih
e. Leher : normal, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid&limfe dan tidak ada bendungan vena jugularis
f. Dada&Payudara :simetris, bersih, kedua putting susu
menonjol, massa abnormal (-), kolostrum (+)/(-), Auskultasi
pernafasan normal, tidak ada rales, ronchi, wheezing
g. Abdomen : membesar dengan arah memanjang
Leopold I :
Digunakan untuk menetukan tinggi fundus uteri dan bagian
janin yang terletak di fundus uteri (Kemenkes RI, 2013). TFU
kehamilan aterm 3 jari bawah px sama dengan kehamilan 39-
40 minggu
Palpasi pada fundus teraba besar, bulat, kurang melenting
(kesan bokong)
Leopold II :
Digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak
bagian kecil pada anak. Pada letak membujur dapat ditetapkan
punggung anak yang teraba bagian keras, memanjang seperti
papan dan sisi yang berlawanan teraba bagian kecil janin. Dan
banyak lagi kemungkinan perabaan pada letak yang lain.
(Keterampilan Dasar Praktek Klinik Untuk Kebidanan, 2008)
Pada bagian kanan/kiri teraba keras seperti papan (puka/puki)
atau teraba tidak beraturan (bagian kecil janin)
Leopold III :
Digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat di
bagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum
terpegang oleh pintu atas panggul (posisi tangan petugas
konvergen, divergen atau sejajar). Pada kehamilan/persalinan
normal, bagian terbawah janin adalah kepala dengan ciri keras,
bundar, dan melenting. (Keterampilan Dasar Praktek Klinik
Untuk Kebidanan, 2008). Normalnya bagian terbawah janin
kepala/presentasi kepala
Leopold III : teraba besar, bulat, keras dan melenting (kepala),
sudah masuk PAP
Leopold IV :
Digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah
dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam
rongga panggul. Pemeriksaan ini tidak dapat dilakukan bila
kepala masih tinggi. (Keterampilan Dasar Praktek Klinik Untuk
Kebidanan, 2008)
Leopold IV : konvergen, penurunan 4/5 (1/5 bagian kepala
sudah masuk PAP)
His : HIS adekuat bila terjadi 3 kali atau lebih dalam
10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau
lebih
Pemeriksaan McDonald : TFU (dalam cm Tinggi Fundus uteri
dalam sintimeter (cm), yang normal
harus sama dengan umur kehamilan
dalam minggu yang ditentukan
berdasarkan hari pertama haid terakhir.
Misalnya, jika umur kehamilannya 33
minggu, tinggi fundus uteri harus 33
cm. jika hasil pengukuran berbeda 1-2
cm, masih dapat ditoleransi, tetapi jika
deviasi lebih kecil 2 cm dari umur
kehamilan, kemungkinan ada gangguan
pertumbuhan janin, sedangkan bila
deviasi lebih besar dari 2 cm,
kemungkinan terjadi bayi kembar,
polihidramnion, atau janin besar ini
berlaku pada kehamilan normal), pada
persalinan dengan distosia bahu dapat
dikarenakan bayi makrosomia (>4500
gram) dimana TFU melebihi TFU
normal
TBJ : Dari hasil TFU dalam cm, dapat diperkirakan berat
janin.Rumus perkiraan berat badan menurut Jhonson-tausak
- Janin masuk PAP : TFU – 12 X 155
- Belum masuk PAP : TFU – 13 X 155
DJJ normal 120-160x/menit, regular pada keadaan normal
h. Periksa Dalam
Genetalia
v/v/u bersih, fluxus (+/-), aliran ketuban (+/-) ,
ada/tidak benjolan abnormal, ada/tidak varises,
ada/tidak bekas episiotomi.
portio teraba lunak, pembukaan….cm (Kala I Fase
laten pembukaan sampai 4cm, fase aktif pembukaan
4-10 cm/lengkap), effacement/penipisan serviks (0-
100%), kulit ketuban (+/-), bagian terbawah kepala,
bagian terdahulu teraba UUK kiri/kanan depan,
ada/tidak tali pusat atau bagian kecil janin di
samping presentasi, Hodge III+ tidak ada moulage.
i. Ektremitas : Atas = tidak ada edema, kuku
tidak sianosis, tidak pucat
Bawah = tidak ada edema, kuku tidak sianosis, tidak
pucat, tidak ada varises di kaki, ada reflek patella
Pada pre-eklampsia terdapat edema ekstremitas
3. Pemeriksaan Penunjang
Skor Poedji Rochjati :…….(sesuaikan dengan kasus)
Intrepretasi Skor Poedji Rohjati : KRR/KRT/KRST
-Pemeriksaan urin menunjukkan proteinuria 1+ atau >300mg/24jam (pre-
eklampsia ringan), proteinuria ≥2+ atau >5g/24 jam untuk pre-eklampsia
berat
- Pemeriksaan darah : pada pre-eklampsia terdapat trombositopenia
<100.000sel/uL
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Adalah identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan (Varney,
2007).
Diagnosa: Ibu usia…..G….. P….. Ab….. UK….. minggu Tunggal Hidup
Intrauteri, letkep/letsu, Inpartu kala I fase laten/fase aktif dengan
pre-eklampsia berat
Ds :
Ibu mengatakan hamil ke…anak ke…..
Ibu mengatakan tidak pernah abortus
Ibu mengatakan telah merasakan pergerakan janin sejak…
Ibu mengatakan mengeluarkan cairan sejak tanggal….. jam….. disertai
kenceng-kenceng yang sering.
Do :
K/U : cukup
TTV
TD : normal 110/70-120/80 mmHg
N : normal 60-100x/menit
RR : normal 16-24x/menit
S : normal dan cenderung naik jika terkena infeksi
HPHT : sesuai dengan hari pertama haid terakhir ibu
TP : sesuai tafsiran persalinan dari perhitungan HPHT
UK : dihitung dari HPHT didapat UK aterm 37-40 minggu
a. Abdomen
Leopold I :
TFU 3 jari bawah px, pada fundus teraba besar, bulat, keras,
kurang melenting (kesan bokong)
Leopold II :
Pada bagian kanan/kiri teraba keras seperti papan (puka/puki)
atau teraba tidak beraturan (bagian kecil janin)
Leopold III : teraba besar, bulat, keras dan melenting
(kepala), sudah masuk PAP
Leopold IV :
Konvergen/divergen/sejajar2, penurunan 4/5
Pemeriksaan McDonald : TFU….cm, TBJ =….gram
His : HIS adekuat bila terjadi 3 kali atau lebih
dalam 10 menit dan berlangsung selama 40
detik atau lebih
DJJ normal 120-160x/menit, regular pada keadaan normal.
Pada janin postterm dapat terjadi fetal distress/gawat janin (djj
<100x/menit diluar kontraksi atau djj >180 x/menit dan ibu
tidak mengalami takikardi)
b. Periksa Dalam
Genetalia
v/v/u bersih, fluxus (+/-), aliran ketuban (+/-) ,
ada/tidak benjolan abnormal, ada/tidak varises,
ada/tidak bekas episiotomi.
portio teraba lunak, pembukaan….cm (Kala I Fase
laten pembukaan sampai 4cm, fase aktif pembukaan
4-10 cm/lengkap), effacement/penipisan serviks (0-
100%), kulit ketuban (+/-), bagian terbawah kepala,
bagian terdahulu teraba UUK kiri/kanan depan,
ada/tidak tali pusat atau bagian kecil janin di
samping presentasi, Hodge III+ tidak ada moulage.
Masalah
Pada persalinan masalah yang dikeluhkan ibu yaitu
Nyeri perut/kenceng-kenceng
Ds : ibu datang dengan keluhan kenceng-kenceng sejak….
Do : HIS adekuat bila terjadi 3 kali atau lebih dalam 10 menit dan
berlangsung selama 40 detik atau lebih
Sering BAK
Ds : ibu mengeluh sering pipis
Do : pemeriksaan abdomen keras dan teraba KK penuh
Cara mengejan yang salah
Ds : ibu mengatakan tidak kuat mengejan
Do : Wajah kemerahan, dagu tidak menempel di dada,
bersuara/berteriak-teriak, tangan tidak memegang lipatan lutut
Kelelahan saat mengejan
Ds : ibu berhenti mengejan dan mengatakan tidak kuat mengejan
Do : ada tanda doran, teknus, perjol, dan vulva membuka tapi kepala
tidak segera lahir
- Kebutuhan
- Ajarkan ibu tehnik relaksasi dan distraksi dengan cara menghirup
udara melalui hidung dan menghembuskannya melalui mulut secara
perlahan. Teknik distraksi dilakukan dengan mengalihkan perhatian
ibu misalnya mengajaknya berbicara tentang hal-hal yang disukai ibu.
- Anjurkan untuk berkemih setiap 2 jam sekali, atau bila tidak bisa ke KM
sendiri BAK dengan pispot. Kateterisasi kandung kemih hanya dilakukan
bila terjadi retensi urin dan keadaan dimana ibu tidak boleh turun dari
tempat tidur (induksi oksitosin)
- Ajarkan cara mengejan yang benar yaitu : mengejan saat ada kontraksi/
Meneran mengikuti dorongan alamiah , Tidak menahan nafas saat
meneran, Berhenti meneran & istirahat diantara his , Jika miring/ etengah
duduk : Lutut ditarik kearah dada & dagu ditempel didada , Tidak
mengangkat bokong , Tidak mendorong fundus , meneran seperti BAB
- Anjurkan untuk minum/makan saat tidak ada kenceng-kenceng
I. PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa : Herdhika Ayu Retno
NIM : 140070500111033
Waktu Pengkajian : 18 Mei 2015
Tempat : Kamar Bersalin PKM Pakisaji
No. Register : 47658x
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny “Tan” Nama Suami : Tn.”Gus”
Umur : 31 tahun Umur : 33 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjan : Swasta
Alamat : Golek RT 6/RW 21
2. Alasan Datang
Ibu mengeluh perutnya mules-mules hilang timbul sejak pukul
05.30 dan keluar lendir+darah, ibu datang ke PKM pukul 10.20
3. Keluhan Sekarang
Ibu mengeluh kenceng-kenceng
4. Riwayat Pernikahan
Menikah : 1 Kali.
Lama Pernikahan : 20 tahun
Usia Pertama Kali Menikah : 12 tahun
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 Tahun.
Siklus : 28 Hari, teratur.
Lama : 5-7 Hari.
Banyaknya : 2-4 pembalut per hari.
Bau atau Warna : Bau anyir dan warna merah cerah.
Dysmenorrhea : Ya, saat hari-hari pertama haid
Fluor Albus : Ibu tidak pernah mengalami
keputihan yang berbau, berwarna,
dan terasa gatal.
HPHT : 5-9-2014
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
Suami Hamil Usia Penolon Jenis Tempa Penyulit JK BL/PB Hidup Mslh Laktasi
ke ke kehamilan g t umur
1 1 Cukup Bidan Normal BPM - P 3200/49 13thn - Lancar
bulan
1 2 Cukup Bidan Normal BPM - L 3000/48 5thn - Lancar
bulan
1 1 Hamil ini
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaa urine : proteinuria +2
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa: Ny “Tan” Usia 31 tahun G IIIP2002 Ab000 UK 36-37 minggu T/H/I,
letak sungsang inpartu kala I fase laten dengan pre-eklampsia
berat
Ds : Ibu mengatakan hamil ketiga kalinya, ibu mengatakan tidak
pernah abortus, ibu mengatakan merasakan kenceng-kenceng
sejak pukul 05.30 disertai keluarnya lendir darah
Ibu mengatakan haid terakhirnya 5-9-2014 dan hamil 9 bulan
Sebelum hamil dan selama hamil TD ibu berkisar pada 110-
120/60-70mmHg, ibu tidak pernah punya riwayat penyakit
menurun atau penyakit menular lainnya
Do :
Keadaan umum : cukup
GCS : 4-5-6 (15)
Kesadaran : Compos mentis
TTV :
TD 160/100 mmHg
N 84x/menit
S : 36,5◦C
RR 25x/menit
Antropometri
LILA : 24 cm
TB 155 cm
BB sebelum hamil 50 kg
BB saat hamil 66 kg
HPL : 12-6- 2015, UK = 36-37 minggu
Palpasi
Dada dan Payudara :simetris, bersih, massa abnormal (-)/(-) putting susu
menonjol(+)/(+), kolostrum (-)/(-)
Abdomen : membesar dan membujur
o Leopold I : TFU 3 jari atas pusat , Pada
fundus teraba besar, bulat,keras dan
melenting (kesan kepala)
o Leopold II : sebelah kanan ibu teraba
keras, panjang seperti papan (kesan
punggung), dan bagian kiri teraba bagian
kecil janin
o Leopold III : teraba besar, bulat, dan
kurang melenting (kesan bokong), belum
masuk PAP
o Pemeriksaan McDonald : TFU 27cm
o His dalam 10 menit : 2 kali lamanya 25 detik
o TBJ : 2325 gram
o DJJ (+), 126 kali/menit, regular
o Periksa Dalam
Genetalia
v/v/u bersih, darah&lendir (+) , aliran ketuban (-), tidak ada
benjolan/pembengkakan abnormal, varises (-), tidak ada bekas
episotomi. Portio teraba lunak, pembukaan 2cm, effacement 25%,
kulit ketuban (+), bagian terbawah bokong, bagian terdahulu
bokong, tidak ada tali pusat atau bagian kecil janin disamping
bagian terendah , Hodge I
Pemeriksaan penunjang :Pemeriksaa urine : proteinuria +2
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : tidak ada
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Eklampsia
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA, KOLABORASI, &
RUJUKAN
Kebutuhan Segera : pemberian anti kejang dan rujuk ke RS
V. INTERVENSI
Diagnosa : Ny “Tan” Usia 31 tahun GIIIP2002 Ab000 UK 36-37 minggu
T/H/I, letak bokong inpartu kala I fase laten dengan pre-eklampsia berat
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu inpartu dengan PEB
di puskesmas yaitu pemeriksaan fisik ditemukan gejala pre-
eklampsia berat, pemeriksaan laboratorium ditemukan
proteiunuri 2(+), pemeriksaan dalam menunjukkan ibu
inpartu, dan pemeriksaan janin ditemukan tidak ada
kegawatan janin dan pemberian MgSO4 dosis awal dan
dosis rumatan, maka dapat dicegah perburukan pre-
eklampsia berat yaitu kejang (eclampsia) dan ibu dapat
segera dirujuk ke rumah sakit yang dapat ditatalaksana
induksi persalinan atau persalinan dengan SC
Kriteria Hasil :
- K/U cukup, kesadaran composmentis, RR>16kali/menit, ibu tidak
kejang, refleks patella (+)/(+) jumlah urin minimal 30ml/jam dalam 4
jam terakhir (syarat pemberian MgSO4) terpenuhi
- His adekuat dan teratur, frrekuensi ≥3X dalam 10 menit dengan durasi
≥ 40 detik, DJJ 120-160X/menit, regular
Intervensi
VII. EVALUASI
Tanggal 18 Mei 2015 Pukul 12.00 WIB
S : ibu mengeluh kenceng-kencengnya semakin sering
O : K/U cukup, TD 160/110 mmHg, Nadi 80x/menit, 36,7’C, Djj
130x/menit, refles patella (+)/(+)
A : Ny “Tan” usia 31 tahun GIII P2002 Ab000 UK 36-37 minggu janin
T/H/I letak bokong inpartu kala I fase laten dengan pre-eklampsia
berat
P :
1. Memberangkatkan ibu ke RS dengan ambulan
E/ibu telah dirujuk ke RSUD Kanjuruhan