Anda di halaman 1dari 29

BAB III

KERANGKA KONSEP ASUHAN KEBIDANAN


PADA PERSALINAN DENGAN MASALAH PRE-
EKLAMPSIA BERAT

Konsep Asuhan Kebidanan

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
Data subjektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil
pengumpulan data ibu melalui anamnesa. Yang termasuk data
subjektif antara lain biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan,
riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, biopsikologi spiritual,
pengetahuan ibu (Varney, 2007) .
1. Biodata
Nama Ibu : untuk mengetahui identitas ibu dan memudahkan
pelayanan kesehatan/rumah sakit/klinik serta
sebagai catatan apakah ibu pernah dirawat di salah
satu tempat tersebut atau tidak.
Nama Suami : untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab
dalam pembiayaan dan pemberian persetujuan
tindakan medis atau perawatan.
Umur : untuk mengetahui usia ibu sehingga dapat
digunakan sebagai pertimbangan dalam pemberian
terapi dan tindakan serta sebagai acuan pada usia
berapa komplikasi tersebut biasanya terjadi. Ibu usia
>35 thn berisiko pre-eklampsia
Agama : untuk mengetahui gambaran dan spiritual ibu
sehingga memudahkan dalam pemberian bimbingan
spiritual seperti berdoa
Suku/Bangsa : untuk mengetahui suku, adat, daerah, atau budaya
sehingga memudahkan terjadinya komunikasi.
Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu sehingga
akan memudahkan dalam pemberian penjelasan dan
pengetahuan tentang gejala atau keluhan selama di
rumah atau di puskesmas
Pekerjaan : untuk mengetahui kedaan aktivitas sehari-hari ibu
Status Perkawinan: untuk mengetahui berapa kali ibu mengalami
persalinan dengan penyulit
Alamat : untuk mengetahui gambaran tentang lingkungan
tempat tinggal ibu apakah dekat atau jauh dari
pelayanan kesehatan khususnya dalam pemeriksaan
kehamilan.
2. Alasan Datang
Ibu merasakan tanda-tanda persalinan : perut mules semakin sering
disertai keluar lendir darah, terkadang ketuban merembes spontan
3. Keluhan Utama
Ibu mengeluh mengeluarkan cairan sejak tanggal… jam…. disertai
kenceng-kenceng yang semakin lama semakin sering, ibu dengan PEB
dapat mengeluh pusing, mata berkunang-kunang dan bisa nyeri ulu
hati
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sesuaikan dengan status kesehatan ibu saat ini.
5. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Penyakit diabetes mellitus, riwayat pre-eklampsia pada kehamilan
sebelumnya, obesitas sebelum hamil dan riwayat hipertensi ibu
sebelum hamil menjadi faktor predisposisi terjadinya hipertensi pada
kehamilan
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu dengan riwayat keluarga hipertensi dapat menurunkan penyakit
hipertensi pada ibu, riwayat kehamilan kembar dalam keluarga bisa
menurun pada kehamilan ibu, dimana hamil kembar menjadi faktor
predisposisi pre-eklampsia
7. Riwayat Haid
HPHT penting dikaji secara mendalam untuk menentukan usia
kehamilan dan hari taksiran persalinan
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
Adanya riwayat kehamilan, persalinan dan nifas dengan preeclampsia
merupakan factor predesposisi terjadinya eklampsi pada kehamilan
berikutnya.
9. Riwayat Kehamilan Sekarang
Umumnya pada kehamilan dengan preeklampsia muncul bengkak pada
kaki, tangan dan wajah yang tidak hilang walaupun sudah istirahat
dengan kaki ditinggikan, pusing dan pandangan berkunang-kunang
yang muncul secara mendadak serta nyeri pada ulu hati. Kehamilan
ganda, hidramnion, mola hidatidosa atau primigravida juga
meningkatkan faktor resiko preeklampsi.
10. Riwayat Persalinan Sekarang
Ibu merasa perut mules/kenceng-kenceng semakin lama semakin
sering (kontraksi adekuat bila jika terjadi 3x atau lebih dalam waktu 10
menit dan berlangsung selama 40 detik), pengeluaran dari jalan lahir
lendir dan darah, persalinan terjadi spontan, presentasi belakang
kepala, berlangsung tidak lebih dari 18 jam, tidak ada komplikasi pada
ibu maupun janin.
11. Riwayat Kontrasepsi
Ibu yang sebelumnya mengikuti metode kontrasepsi hormonal dan
mengalami efek samping berupa hipertensi juga berpotensi mengalami
kenaikan tekanan darah pada kehamilan yang bisa berkembang
menjadi preeclampsia
12. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Istirahat
Saat menjelang persalinan frekuensi BAK sering dan ibu sering
bangun saat malam hari karena BAK, sehingga biasanya jumlah
jam tidur ibu berkurang
b. Pola Nutrisi
Ibu yang mengkonsumsi garam berlebih meningkatkan factor
terjadinya hipertensi yang dapat mengarah ke preeklampsia
c. Pola Eliminasi
Pada pre eklampsia atau eklampsi kadang terjadi oliguri
d. Pola Personal Hygiene
Personal hygiene ibu yang baik adalah mandi, ganti baju, gosok
gigi minimal 2x/hari. Tidak berhubungan dengan risiko persalinan
dengan pre-eklampsia berat
e. Pola Aktivitas
Aktivitas yang terlalu berat dapat meningkatkan factor terjadinya
hipertensi yang dapat mengarah ke preeklampsia
f. Pola Kebiasaan Hidup Sehat
Untuk mengetahui kebiasaan merokok dan minum-minuman keras
serta obat-obatan yang dikonsumsi saat hamil, tidak berhubungan
dengan persalinan dengan distosia bahu dan retensio plasenta
B. Data Objektif
Data objektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil
pemeriksaan fisik ibu, hasil laboratorium dan test diagnostic lain yang
dirumuskan dalam data fokus. Data objektif terdiri dari pemeriksaan
fisik yang sesui dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital,
pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi),
Pemeriksaan penunjang (laboratorium, catatan baru dan sebelumnya ).
(Varney, 2007)
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : cukup
Kesadaran : ibu yang menunjukkan kesadaran apatis
merupakan tanda awal kejang
TTV
TD : ≥140/90 mmHg (PER) atau
≥160/110mmHg (PEB)
N : pada preeclampsia kemungkinan terjadi
peningkatan nadi normal 60-100x/menit
S : normal 36,5◦C-37,5◦C
RR : terjadi peningkatan untuk peningkatan
memenuhi suplai oksigen karena terjadi vasospasme normal
16-24x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah : ekspresi kesakitan, edema(-),
pucat(-), pada pre-eklampsia terdapat edema wajah
b. Mata : simetris, konjunctiva merah muda, sklera putih
c. Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung
d. Mulut : normal, mukosa bibir lembap,tidak ada sariawan,
lidah bersih
e. Leher : normal, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid&limfe dan tidak ada bendungan vena jugularis
f. Dada&Payudara :simetris, bersih, kedua putting susu
menonjol, massa abnormal (-), kolostrum (+)/(-), Auskultasi
pernafasan normal, tidak ada rales, ronchi, wheezing
g. Abdomen : membesar dengan arah memanjang
 Leopold I :
Digunakan untuk menetukan tinggi fundus uteri dan bagian
janin yang terletak di fundus uteri (Kemenkes RI, 2013). TFU
kehamilan aterm 3 jari bawah px sama dengan kehamilan 39-
40 minggu
Palpasi pada fundus teraba besar, bulat, kurang melenting
(kesan bokong)
 Leopold II :
Digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak
bagian kecil pada anak. Pada letak membujur dapat ditetapkan
punggung anak yang teraba bagian keras, memanjang seperti
papan dan sisi yang berlawanan teraba bagian kecil janin. Dan
banyak lagi kemungkinan perabaan pada letak yang lain.
(Keterampilan Dasar Praktek Klinik Untuk Kebidanan, 2008)
Pada bagian kanan/kiri teraba keras seperti papan (puka/puki)
atau teraba tidak beraturan (bagian kecil janin)
 Leopold III :
Digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat di
bagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum
terpegang oleh pintu atas panggul (posisi tangan petugas
konvergen, divergen atau sejajar). Pada kehamilan/persalinan
normal, bagian terbawah janin adalah kepala dengan ciri keras,
bundar, dan melenting. (Keterampilan Dasar Praktek Klinik
Untuk Kebidanan, 2008). Normalnya bagian terbawah janin
kepala/presentasi kepala
Leopold III : teraba besar, bulat, keras dan melenting (kepala),
sudah masuk PAP
 Leopold IV :
Digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah
dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam
rongga panggul. Pemeriksaan ini tidak dapat dilakukan bila
kepala masih tinggi. (Keterampilan Dasar Praktek Klinik Untuk
Kebidanan, 2008)
Leopold IV : konvergen, penurunan 4/5 (1/5 bagian kepala
sudah masuk PAP)
His : HIS adekuat bila terjadi 3 kali atau lebih dalam
10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau
lebih
Pemeriksaan McDonald : TFU (dalam cm Tinggi Fundus uteri
dalam sintimeter (cm), yang normal
harus sama dengan umur kehamilan
dalam minggu yang ditentukan
berdasarkan hari pertama haid terakhir.
Misalnya, jika umur kehamilannya 33
minggu, tinggi fundus uteri harus 33
cm. jika hasil pengukuran berbeda 1-2
cm, masih dapat ditoleransi, tetapi jika
deviasi lebih kecil 2 cm dari umur
kehamilan, kemungkinan ada gangguan
pertumbuhan janin, sedangkan bila
deviasi lebih besar dari 2 cm,
kemungkinan terjadi bayi kembar,
polihidramnion, atau janin besar ini
berlaku pada kehamilan normal), pada
persalinan dengan distosia bahu dapat
dikarenakan bayi makrosomia (>4500
gram) dimana TFU melebihi TFU
normal
TBJ : Dari hasil TFU dalam cm, dapat diperkirakan berat
janin.Rumus perkiraan berat badan menurut Jhonson-tausak
- Janin masuk PAP : TFU – 12 X 155
- Belum masuk PAP : TFU – 13 X 155
DJJ normal 120-160x/menit, regular pada keadaan normal
h. Periksa Dalam
Genetalia
v/v/u bersih, fluxus (+/-), aliran ketuban (+/-) ,
ada/tidak benjolan abnormal, ada/tidak varises,
ada/tidak bekas episiotomi.
portio teraba lunak, pembukaan….cm (Kala I Fase
laten pembukaan sampai 4cm, fase aktif pembukaan
4-10 cm/lengkap), effacement/penipisan serviks (0-
100%), kulit ketuban (+/-), bagian terbawah kepala,
bagian terdahulu teraba UUK kiri/kanan depan,
ada/tidak tali pusat atau bagian kecil janin di
samping presentasi, Hodge III+ tidak ada moulage.
i. Ektremitas : Atas = tidak ada edema, kuku
tidak sianosis, tidak pucat
Bawah = tidak ada edema, kuku tidak sianosis, tidak
pucat, tidak ada varises di kaki, ada reflek patella
Pada pre-eklampsia terdapat edema ekstremitas
3. Pemeriksaan Penunjang
Skor Poedji Rochjati :…….(sesuaikan dengan kasus)
Intrepretasi Skor Poedji Rohjati : KRR/KRT/KRST
-Pemeriksaan urin menunjukkan proteinuria 1+ atau >300mg/24jam (pre-
eklampsia ringan), proteinuria ≥2+ atau >5g/24 jam untuk pre-eklampsia
berat
- Pemeriksaan darah : pada pre-eklampsia terdapat trombositopenia
<100.000sel/uL
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Adalah identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan (Varney,
2007).
Diagnosa: Ibu usia…..G….. P….. Ab….. UK….. minggu Tunggal Hidup
Intrauteri, letkep/letsu, Inpartu kala I fase laten/fase aktif dengan
pre-eklampsia berat
Ds :
Ibu mengatakan hamil ke…anak ke…..
Ibu mengatakan tidak pernah abortus
Ibu mengatakan telah merasakan pergerakan janin sejak…
Ibu mengatakan mengeluarkan cairan sejak tanggal….. jam….. disertai
kenceng-kenceng yang sering.
Do :
K/U : cukup
TTV
TD : normal 110/70-120/80 mmHg
N : normal 60-100x/menit
RR : normal 16-24x/menit
S : normal dan cenderung naik jika terkena infeksi
HPHT : sesuai dengan hari pertama haid terakhir ibu
TP : sesuai tafsiran persalinan dari perhitungan HPHT
UK : dihitung dari HPHT didapat UK aterm 37-40 minggu
a. Abdomen
 Leopold I :
TFU 3 jari bawah px, pada fundus teraba besar, bulat, keras,
kurang melenting (kesan bokong)
 Leopold II :
Pada bagian kanan/kiri teraba keras seperti papan (puka/puki)
atau teraba tidak beraturan (bagian kecil janin)
 Leopold III : teraba besar, bulat, keras dan melenting
(kepala), sudah masuk PAP
 Leopold IV :
Konvergen/divergen/sejajar2, penurunan 4/5
Pemeriksaan McDonald : TFU….cm, TBJ =….gram
His : HIS adekuat bila terjadi 3 kali atau lebih
dalam 10 menit dan berlangsung selama 40
detik atau lebih
DJJ normal 120-160x/menit, regular pada keadaan normal.
Pada janin postterm dapat terjadi fetal distress/gawat janin (djj
<100x/menit diluar kontraksi atau djj >180 x/menit dan ibu
tidak mengalami takikardi)
b. Periksa Dalam
Genetalia
v/v/u bersih, fluxus (+/-), aliran ketuban (+/-) ,
ada/tidak benjolan abnormal, ada/tidak varises,
ada/tidak bekas episiotomi.
portio teraba lunak, pembukaan….cm (Kala I Fase
laten pembukaan sampai 4cm, fase aktif pembukaan
4-10 cm/lengkap), effacement/penipisan serviks (0-
100%), kulit ketuban (+/-), bagian terbawah kepala,
bagian terdahulu teraba UUK kiri/kanan depan,
ada/tidak tali pusat atau bagian kecil janin di
samping presentasi, Hodge III+ tidak ada moulage.
Masalah
Pada persalinan masalah yang dikeluhkan ibu yaitu
 Nyeri perut/kenceng-kenceng
Ds : ibu datang dengan keluhan kenceng-kenceng sejak….
Do : HIS adekuat bila terjadi 3 kali atau lebih dalam 10 menit dan
berlangsung selama 40 detik atau lebih
 Sering BAK
Ds : ibu mengeluh sering pipis
Do : pemeriksaan abdomen keras dan teraba KK penuh
 Cara mengejan yang salah
Ds : ibu mengatakan tidak kuat mengejan
Do : Wajah kemerahan, dagu tidak menempel di dada,
bersuara/berteriak-teriak, tangan tidak memegang lipatan lutut
 Kelelahan saat mengejan
Ds : ibu berhenti mengejan dan mengatakan tidak kuat mengejan
Do : ada tanda doran, teknus, perjol, dan vulva membuka tapi kepala
tidak segera lahir
- Kebutuhan
- Ajarkan ibu tehnik relaksasi dan distraksi dengan cara menghirup
udara melalui hidung dan menghembuskannya melalui mulut secara
perlahan. Teknik distraksi dilakukan dengan mengalihkan perhatian
ibu misalnya mengajaknya berbicara tentang hal-hal yang disukai ibu.

- Anjurkan untuk berkemih setiap 2 jam sekali, atau bila tidak bisa ke KM
sendiri BAK dengan pispot. Kateterisasi kandung kemih hanya dilakukan
bila terjadi retensi urin dan keadaan dimana ibu tidak boleh turun dari
tempat tidur (induksi oksitosin)
- Ajarkan cara mengejan yang benar yaitu : mengejan saat ada kontraksi/
Meneran mengikuti dorongan alamiah , Tidak menahan nafas saat
meneran, Berhenti meneran & istirahat diantara his , Jika miring/ etengah
duduk : Lutut ditarik kearah dada & dagu ditempel didada , Tidak
mengangkat bokong , Tidak mendorong fundus , meneran seperti BAB
- Anjurkan untuk minum/makan saat tidak ada kenceng-kenceng

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Adalah pengidentifikasian masalah potensial atau diagnosa potensial
berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan.
Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap diagnosa atau masalah
potensial ini benar-benar terjadi (Varney, 2007).

Dx Potensial Pre-eklampsia Berat : Eklampsia

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA, KOLABORASI, &


RUJUKAN
Adalah identifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi ibu.
Pada persalinan dengan pre-eklampsia berat : rujuk ke fasilitas
kesehatan yang lebih tinggi untuk dapat dilakukan induksi persalinan atau
dilakukan operasi SC
V. INTERVENSI
Penyusunan rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional
berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah- langkah sebelumnya.
Pada langkah ini direncanakan usaha yang ditentukan oleh langkah-
langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi
(Varney, 2007).
Diagnosa : Ibu usia…..G….. P….. Ab….. UK….. minggu Tunggal
Hidup Intrauteri, letkep/letsu, Inpartu kala I dengan pre-
eklampsia berat
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu inpartu
dengan PEB di puskesmas yaitu pemeriksaan fisik
ditemukan gejala pre-eklampsia berat, pemeriksaan
laboratorium ditemukan proteiunuri (+), pemeriksaan
dalam menunjukkan ibu inpartu, dan pemeriksaan janin
ditemukan tidak ada kegawatan janin dan pemberian
MgSO4 dosis awal dan dosis rumatan, maka dapat dicegah
perburukan pre-eklampsia berat yaitu kejang (eclampsia)
dan ibu dapat segera dirujuk ke rumah sakit yang dapat
ditatalaksana induksi persalinan atau persalinan dengan SC
Kriteria Hasil :
- K/U cukup, kesadaran composmentis, RR>16kali/menit, ibu tidak
kejang, refleks patella (+)/(+) jumlah urin minimal 30ml/jam dalam 4
jam terakhir (syarat pemberian MgSO4) terpenuhi
- His adekuat dan teratur, frrekuensi ≥3X dalam 10 menit dengan durasi
≥ 40 detik
- DJJ 120-160X/menit, regular
Intervensi

1) Lakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan proteinuri


pada ibu
R/ dari anamnesa didapatkan data subjektif meliputi data diri ibu, riwayat
kehamilan dan persalinan dengan penyulit yang lalu dan sejak kapan ibu
merasakan tanda-tanda persalinan (adanya pembukaan serviks, keluar
lendir darah (+), merasakan mules yang sering) , tanda gejala PEB
(tekanan darah ≥140/90mmHg, proteinuria +2)
2) Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
R/ ibu perlu mendapatkan informasi tentang keadaan dirinya
3) Jelaskan KIE persiapan rujukan ke RS
R/pada ibu inpartu dengan PEB perlu ditatalaksana ke faslitas kesehatan
yang lebih tinggi untuk dapat dilakukan induksi persalinan dan persalinan
SC
4) Lakukan informed consent dilakukan penatalaksanaan di puskesmas dan
persiapan rujukan
R/ setiap tindakan yang dilakukan harus disertai dengan adanya informed
consent agar tidak terjadi kesalahpahaman antara kedua belah pihak (ibu
dan petugas kesehatan)
5) Ajarkan ibu cara bernafas panjang bila terjadi kontraksi
R/cara bernafas yang benar saat ada kontraksi akan mengurangi rasa sakit
6) Pasang Dower cateter pada ibu
R/pemantauan cairan yang masuk dan yang dikeluarkan ibu karena syarat
pemberian MgSO4 adalah urin minimal 30ml/jam
7) Pasang oksigen pada ibu
R/pada PEB terjasi vasospasme siklik sehingga terjadi penurunan perfusi
organ yang menyebabkan pengahancuran sel darah merah sehingga
kapasistas O2 maternal menurun
8) Pantau ketat dengan pemeriksaan fisik tiap jam meliputi tekanan darah,
frekuensi nadi, frekuensi pernafasan, refleks patella dan jumlah urin,
pantau djj
E/ibu inpartu dengan PEB perlu dilakukan pemantauan ketat untuk
mencegah perburukan pre-eklampsia yaitu eklampsia dan tidak ada gawat
janin
9) Berikan dosis awal 4g MgSO4 40% (10ml) dalam 10ml aquabidest secara
IV diberikan selama 10 menit
R/sebagai anti kejang dosis awal
10) Pasang infus RL untuk drip MgSO4
R/monitoring input cairan karena pasien PEB risiko tinggi edema paru dan
oliguria
11) Lanjutkan pemerian dosis rumatan 6gr MgSO4 40% (15ml) dalam 500ml
RL 28tpm selama 6 jam
R/sebagai anti kejang dosis rumatan/maintenance
12) Lakukan persiapan rujukan meliputi menghubungi tempat rujukan,
persiapakan kendaraan, persiapan ibu dan keluarga
R/rujukan harus dipersiapkan dengan baik untuk keselamatan ibu dan
janin
13) Rujuk ibu ke RS
R/PEB tidak dapat ditatalaksana di puskesmas sehingga perlu dirujukan ke
fas-kes lebih tinggi
VI. IMPLEMENTASI
Melaksanakan rencana asuhan yang telah direncanakan secara menyeluruh
dengan efisien dan aman sesuai perencanaan (Varney, 2007)
Implementasi :
1. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan proteinuri
pada ibu
E/ tekanan darah ≥140/90mmHg, proteinuria +2, ibu merasakn mules-
mules, VT ada pembukaan serviks
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
E/ ibu mengerti dengan penjelasan bidan
Menjelaskan KIE persiapan rujukan ke RS yaitu keluarga diberitahu bahwa
ibu tidak bisa melahirkan di PKM karena ibu mengalami pre-eklampsia berat
dimana perburukan PEB adalah eklampsia/kejang yang dapat berbahaya
bagi keselamatan ibu dan bayinya
E/ibu dan keluarga setuju dilakukan rujukan ke RS
3. Meminta informed consent dilakukan penatalaksanaan di puskesmas dan
persiapan rujukan
E/ ibu/keluarga menandatangi informed consent
4. Mengajarkan ibu cara bernafas panjang bila terjadi kontraksi
E/ibu bisa melakukan dengan benar, rasa sakit berkurang
5. Memasang Dower cateter pada ibu
E/terpasang DC, urin >30ml/jam
6. Memasang oksigen pada ibu
E/terpasang O2 tekanan 3L
7. Memantau ketat dengan pemeriksaan fisik tiap jam meliputi tekanan
darah, frekuensi nadi, frekuensi pernafasan, refleks patella dan jumlah urin
E/refleks patella (+), jumlah urin >30ml/jam, djj normal 120-160/menit,
reguler dan ibu tidak kejang, syarat pemberian MgSO4 terpenuhi
8. Memberikan dosis awal 4g MgSO4 40% (10ml) dalam 10ml aquabidest
secara IV diberikan selama 10 menit
E/ibu tidak kejang
9. Memasang infus RL
E/terpasang infus RL
10. Melanjutkan pemerian dosis rumatan 6gr MgSO 4 40% (15ml) dalam
500ml RL 28tpm selama 6 jam
E/ibu tidak kejang
11. Melakukan persiapan rujukan meliputi menghubungi tempat rujukan,
persiapakan kendaraan, persiapan ibu dan keluarga
E/rujukan telah siap
12. Merujuk ibu ke RS
E/ibu telah dirujuk ke RS
VII. EVALUASI
Tindakan pengukuran antara keberhasilan dalam melaksanakan tindakan
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan yang dilakukan
sesuai kriteria hasil yang ditetapkan dan apakah perlu untuk melakukan
asuhan lanjutan atau tidak (Varney, 2007)
Evaluasi yang diharapkan pada ibu inpartu dengan PEB
1. Tidak ada perburukan pre-eklampsia berat : kejang
2. Tidak terjadi gawat janin (djj <120x/menit atau djj >160x/menit)
BAB IV

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE-


EKLAMPSIA BERAT

I. PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa : Herdhika Ayu Retno
NIM : 140070500111033
Waktu Pengkajian : 18 Mei 2015
Tempat : Kamar Bersalin PKM Pakisaji
No. Register : 47658x

A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny “Tan” Nama Suami : Tn.”Gus”
Umur : 31 tahun Umur : 33 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjan : Swasta
Alamat : Golek RT 6/RW 21
2. Alasan Datang
Ibu mengeluh perutnya mules-mules hilang timbul sejak pukul
05.30 dan keluar lendir+darah, ibu datang ke PKM pukul 10.20
3. Keluhan Sekarang
Ibu mengeluh kenceng-kenceng
4. Riwayat Pernikahan
Menikah : 1 Kali.
Lama Pernikahan : 20 tahun
Usia Pertama Kali Menikah : 12 tahun
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 Tahun.
Siklus : 28 Hari, teratur.
Lama : 5-7 Hari.
Banyaknya : 2-4 pembalut per hari.
Bau atau Warna : Bau anyir dan warna merah cerah.
Dysmenorrhea : Ya, saat hari-hari pertama haid
Fluor Albus : Ibu tidak pernah mengalami
keputihan yang berbau, berwarna,
dan terasa gatal.
HPHT : 5-9-2014
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
Suami Hamil Usia Penolon Jenis Tempa Penyulit JK BL/PB Hidup Mslh Laktasi
ke ke kehamilan g t umur
1 1 Cukup Bidan Normal BPM - P 3200/49 13thn - Lancar
bulan
1 2 Cukup Bidan Normal BPM - L 3000/48 5thn - Lancar
bulan
1 1 Hamil ini

c. Riwayat Kehamilan Sekarang


Hamil : ibu mengatakan ini merupakan kehamilan
ketiganya, punya anak 2 dan tidak pernah
keguguran sebelumnya
HPHT : 5-9-2014
HPL : 12-6-2015
UK : 36-37 minggu
Keluhan saat hamil
 Trimester I : ibu mengatakan mual muntah sejak awal
kehamilan
 Trimester II : masih mengeluh mual muntah
 Trimester III: saat hamil tua ibu mengeluh punggung
sakit, sering BAK
Mulai merasakan pergerakan janin : usia kehamilan ± 4 bulan
Riwayat ANC : ke bidan terdekat 5 kali
Pijat perut saat hamil : tidak pernah
Jamu : tidak pernah
Konsumsi obat selama hamil : mendapat vitamin dan
tambah darah
d. Riwayat Persalinan Sekarang
 Ibu mengeluh perutnya kenceng-kenceng sejak pukul
05.30 lalu segera datang ke PKM
Gerakan janin dalam 24 jam : ibu mengatakan gerakan
janin sering namun ibu
tidak pernah menghitung
Makan/minum terakhir : ibu mengatakan makan
dan minum terakhir pukul
tadi pagi pukul 07.00
Pengeluaran dari jalan lahir : ibu mengatakan keluar
lendir bercampur darah
sejak tadi malam sampai
sekarang
6. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan yang Lalu
– Sebelum hamil dan selama hamil TD ibu berkisar pada
110-120/60-70mmHg, ibu tidak pernah punya riwayat
penyakit menurun atau penyakit menular lainnya
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
– Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun
seperti asma, penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis
maupun penyakit menular seperti batuk darah, hepatitis,
PMS .
– Ibu mengatakan sedang pilek sekarang
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga ibu tidak pernah ada yang menderita penyakit
menurun seperti asma, penyakit jantung, darah tinggi, kencing
manis ataupun penyakit menular seperti batuk darah, hepatitis,
PMS. Tidak ada riwayat kehamilan kembar.
7. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan pernah memakai kontrasepsi suntik 3 bulanan
setelah anak pertama dan kedua
8. Keadaan Psiko Sosial Spiritual
Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilannya ini, ibu dan
keluarga sangat menantik-nantikan anak ketiganya
9. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi (kebiasaan makan, gizi yang dikonsumsi, Vit.A)
Sebelum MRS
– Ibu mengatakan selama hamil makan 3 kali sehari dengan
nasi, sayur dan lauk tempe tahu, ayam, dan ikan asin. Ibu
minum susu ibu hamil dan mendapatkan tamblet tambah
darah dan kalek
Selama MRS
– Makan/minum terakhir : makan terakhir jam 07.00 dan
minum terakhir sepanjang perjalanan ke PKM minum
b. Istirahat atau Tidur
Sebelum MRS
– Ibu mengatakan selama kehamilan memasuki bulan ke-
5 ibu mengeluh susah tidur malam sehingga pola tidur
berubah menjadi tidur di saat pagi sampai siang (pukul
14.00)
Selama MRS
Selama merasa kenceng-kenceng sampai datang ke PKM ibu
mengatakan tidak bisa tidur
c. Aktivitas
Sebelum MRS
Sehari-hari ibu melakukan pekerjaan rumah tangga dibantu
mertua
Selama MRS
Selama MRS tidur miring, kadang jalan-jalan
d. Eliminasi
Sebelum MRS
Selama hamil frekuensi BAK ibu sering, >5 kali sehari
Selama hamil frekuensi BAB ibu sering, >5 kali sehari
Selama MRS
Belum BAK dan BAB
e. Personal Hygiene
Sebelum MRS
– Selama hamil ibu mandi, gosok gigi dan ganti baju dua kali
sehari
Selama MRS
– Setelah mengeluh kenceng-kenceng tadi malam ibu belum
mandi
f. Pola kebiasaan hidup sehat :
Merokok/Minum-minuman keras/Obat-obatan terlarang : tidak
pernah
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : cukup
GCS : 4-5-6 (15)
Kesadaran : Compos mentis
TTV :
TD 160/200 mmHg
N 84x/menit
S : 36,5◦C
RR 25x/menit
Antropometri
LILA : 24 cm
TB 155 cm
BB sebelum hamil 50 kg
BB sekarang 66 kg
2. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah : ekspresi kesakitan, edema (+), pucat (-)
b. Mata : konjunctiva merah muda, sklera putih
c. Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung,
d. Mulut dan bibir : warna bibir merah muda dan
lembab, stomatitis (-), caries gigi (-)
e. Leher : pembesaran tiroid dan limfe (-), bendungan
vena jugularis (-)
f. Dada dan Payudara :simetris, bersih, massa abnormal
(-)/(-) putting susu menonjol(+)/(+), kolostrum (-)/(-)
Auskultasi :pernafasan normal, tidak ada rales, ronchi,
wheezing
g. Abdomen : membesar dan
membujur
o Leopold I : TFU 3 jari atas pusat , Pada
fundus teraba besar, bulat,keras dan
melenting (kesan kepala)
o Leopold II : sebelah kanan ibu teraba
keras, panjang seperti papan (kesan
punggung), dan bagian kiri teraba bagian
kecil janin
o Leopold III : teraba besar, bulat, dan
kurang melenting (kesan bokong), belum
masuk PAP

o Pemeriksaan McDonald : TFU 27cm


o His dalam 10 menit : 2 kali lamanya 25 detik
o TBJ : 2325 gram
o DJJ (+), 126 kali/menit, reguler
b. Ekstremitas Atas Bawah :
Atas : sianosis (-)/(-), pucat (-)/(-), edema (+)/(+)
Bawah : sianosis (-)/(-), pucat (-)/(-), edema (+)/(+),
refleks Patella (+)/(+), varises kaki (-)/(-)
c. Periksa Dalam (VT)
Genetalia
v/v/u bersih, darah&lendir (+) , aliran ketuban (-), tidak
ada benjolan/pembengkakan abnormal, varises (-), tidak
ada bekas episotomi
Portio teraba lunak, pembukaan 2cm, effacement 25%,
kulit ketuban (+), bagian terbawah bokong, bagian
terdahulu teraba bokong, tidak ada tali pusat atau bagian
kecil janin disamping bagian terendah , Hodge I

 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaa urine : proteinuria +2
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa: Ny “Tan” Usia 31 tahun G IIIP2002 Ab000 UK 36-37 minggu T/H/I,
letak sungsang inpartu kala I fase laten dengan pre-eklampsia
berat
Ds : Ibu mengatakan hamil ketiga kalinya, ibu mengatakan tidak
pernah abortus, ibu mengatakan merasakan kenceng-kenceng
sejak pukul 05.30 disertai keluarnya lendir darah
Ibu mengatakan haid terakhirnya 5-9-2014 dan hamil 9 bulan
Sebelum hamil dan selama hamil TD ibu berkisar pada 110-
120/60-70mmHg, ibu tidak pernah punya riwayat penyakit
menurun atau penyakit menular lainnya
Do :
Keadaan umum : cukup
GCS : 4-5-6 (15)
Kesadaran : Compos mentis
TTV :
TD 160/100 mmHg
N 84x/menit
S : 36,5◦C
RR 25x/menit
Antropometri
LILA : 24 cm
TB 155 cm
BB sebelum hamil 50 kg
BB saat hamil 66 kg
HPL : 12-6- 2015, UK = 36-37 minggu
Palpasi
Dada dan Payudara :simetris, bersih, massa abnormal (-)/(-) putting susu
menonjol(+)/(+), kolostrum (-)/(-)
Abdomen : membesar dan membujur
o Leopold I : TFU 3 jari atas pusat , Pada
fundus teraba besar, bulat,keras dan
melenting (kesan kepala)
o Leopold II : sebelah kanan ibu teraba
keras, panjang seperti papan (kesan
punggung), dan bagian kiri teraba bagian
kecil janin
o Leopold III : teraba besar, bulat, dan
kurang melenting (kesan bokong), belum
masuk PAP
o Pemeriksaan McDonald : TFU 27cm
o His dalam 10 menit : 2 kali lamanya 25 detik
o TBJ : 2325 gram
o DJJ (+), 126 kali/menit, regular
o Periksa Dalam
Genetalia
v/v/u bersih, darah&lendir (+) , aliran ketuban (-), tidak ada
benjolan/pembengkakan abnormal, varises (-), tidak ada bekas
episotomi. Portio teraba lunak, pembukaan 2cm, effacement 25%,
kulit ketuban (+), bagian terbawah bokong, bagian terdahulu
bokong, tidak ada tali pusat atau bagian kecil janin disamping
bagian terendah , Hodge I
Pemeriksaan penunjang :Pemeriksaa urine : proteinuria +2
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : tidak ada
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Eklampsia
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA, KOLABORASI, &
RUJUKAN
Kebutuhan Segera : pemberian anti kejang dan rujuk ke RS
V. INTERVENSI
Diagnosa : Ny “Tan” Usia 31 tahun GIIIP2002 Ab000 UK 36-37 minggu
T/H/I, letak bokong inpartu kala I fase laten dengan pre-eklampsia berat
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu inpartu dengan PEB
di puskesmas yaitu pemeriksaan fisik ditemukan gejala pre-
eklampsia berat, pemeriksaan laboratorium ditemukan
proteiunuri 2(+), pemeriksaan dalam menunjukkan ibu
inpartu, dan pemeriksaan janin ditemukan tidak ada
kegawatan janin dan pemberian MgSO4 dosis awal dan
dosis rumatan, maka dapat dicegah perburukan pre-
eklampsia berat yaitu kejang (eclampsia) dan ibu dapat
segera dirujuk ke rumah sakit yang dapat ditatalaksana
induksi persalinan atau persalinan dengan SC
Kriteria Hasil :
- K/U cukup, kesadaran composmentis, RR>16kali/menit, ibu tidak
kejang, refleks patella (+)/(+) jumlah urin minimal 30ml/jam dalam 4
jam terakhir (syarat pemberian MgSO4) terpenuhi
- His adekuat dan teratur, frrekuensi ≥3X dalam 10 menit dengan durasi
≥ 40 detik, DJJ 120-160X/menit, regular
Intervensi

1. Lakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan proteinuri


pada ibu
R/ Uk 36-37 minggu, pemeriksaan leopold letak bokong, edema wajah
(+), edema ekstremitas (+), TD 160/100mmHg, proteinurine 2(+), VT
pembukaan 2 jari, letak bokong
2. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu sudah pembukaan 2, usia
kehamilan ibu belum cukup bulan dan ibu mengalami keracunan
kehamilan
R/ ibu perlu mendapatkan informasi tentang keadaan dirinya
3. Jelaskan KIE persiapan rujukan ke RS
R/pada ibu inpartu dengan PEB perlu ditatalaksana ke faslitas kesehatan
yang lebih tinggi untuk dapat dilakukan induksi persalinan dan persalinan
SC
4. Lakukan informed consent dilakukan penatalaksanaan di puskesmas dan
persiapan rujukan
R/ setiap tindakan yang dilakukan harus disertai dengan adanya informed
consent agar tidak terjadi kesalahpahaman antara kedua belah pihak (ibu
dan petugas kesehatan)
5. Ajarkan ibu cara bernafas panjang bila terjadi kontraksi
R/cara bernafas yang benar saat ada kontraksi akan mengurangi rasa sakit
6. Pasang Dower cateter pada ibu
R/pemantauan cairan yang masuk dan yang dikeluarkan ibu karena syarat
pemberian MgSO4 adalah urin minimal 30ml/jam
7. Pasang oksigen pada ibu
R/ pada PEB terjasi vasospasme siklik sehingga terjadi penurunan perfusi
organ yang menyebabkan pengahancuran sel darah merah sehingga
kapasistas O2 maternal menurun
8. Pantau ketat dengan pemeriksaan fisik tiap jam meliputi tekanan darah,
frekuensi nadi, frekuensi pernafasan, refleks patella dan jumlah urin,
pantau djj
R/ibu inpartu dengan PEB perlu dilakukan pemantauan ketat untuk
mencegah perburukan pre-eklampsia yaitu eklampsia dan tidak ada gawat
janin
9. Berikan dosis awal 4g MgSO4 40% (10ml) dalam 10ml aquabidest secara
IV diberikan selama 10 menit
R/sebagai anti kejang dosis awal
10. Pasang infus RL untuk drip MgSO4
R/ monitoring input cairan karena pasien PEB risiko tinggi edema paru
dan oliguria
11. Lanjutkan pemerian dosis rumatan 6gr MgSO4 40% (15ml) dalam 500ml
RL 28tpm selama 6 jam
R/sebagai anti kejang dosis rumatan
12. Lakukan persiapan rujukan meliputi menghubungi tempat rujukan,
persiapakan kendaraan, persiapan ibu dan keluarga
R/rujukan harus dipersiapkan dengan baik untuk keselamatan ibu dan
janin
13. Rujuk ibu ke RS
R/PEB tidak dapat ditatalaksana di puskesmas sehingga perlu dirujukan ke
fas-kes lebih tinggi
VI. IMPLEMENTASI
1. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan proteinuri
pada ibu
E/ Uk 36-37 minggu, pemeriksaan leopold letak bokong, edema wajah
(+), edema ekstremitas (+), TD 160/100mmHg, proteinurine 2(+), VT
pembukaan 2 jari, letak bokong
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
E/ ibu mengerti dengan penjelasan bidan
3. Menjelaskan KIE persiapan rujukan ke RS yaitu keluarga diberitahu
bahwa ibu tidak bisa melahirkan di PKM karena ibu mengalami pre-
eklampsia berat atau keracunan kehamilan dimana perburukan PEB adalah
eklampsia/kejang yang dapat berbahaya bagi keselamatan ibu dan bayinya
E/ibu dan keluarga setuju dilakukan rujukan ke RS
4. Meminta informed consent dilakukan penatalaksanaan di puskesmas dan
persiapan rujukan
E/ ibu/keluarga menandatangi informed consent
5. Mengajarkan ibu cara bernafas panjang bila terjadi kontraksi
E/ibu bisa melakukan dengan benar, rasa sakit berkurang
6. Memasang Dower cateter pada ibu
E/terpasang DC, urin ibu 100ml
7. Memasang oksigen pada ibu
E/terpasang O2 tekanan 3L
8. Memantau ketat dengan pemeriksaan fisik tiap jam meliputi tekanan
darah, frekuensi nadi, frekuensi pernafasan, refleks patella dan jumlah urin
E/refleks patella (+), jumlah urin 100cc, djj normal 126x/menit, reguler
dan ibu tidak kejang
9. Memberikan dosis awal 4g MgSO4 40% (10ml) dalam 10ml aquabidest
secara IV diberikan selama 10 menit
E/ibu merasa kepanasan, ibu tidak kejang
10. Memasang infus RL
E/terpasang infus RL
11. Melanjutkan pemerian dosis rumatan 6gr MgSO 4 40% (15ml) dalam
500ml RL 28tpm selama 6 jam
E/ibu tidak kejang
12. Melakukan persiapan rujukan meliputi menghubungi tempat rujukan,
persiapakan kendaraan, persiapan ibu dan keluarga
E/rujukan telah siap

VII. EVALUASI
Tanggal 18 Mei 2015 Pukul 12.00 WIB
S : ibu mengeluh kenceng-kencengnya semakin sering
O : K/U cukup, TD 160/110 mmHg, Nadi 80x/menit, 36,7’C, Djj
130x/menit, refles patella (+)/(+)
A : Ny “Tan” usia 31 tahun GIII P2002 Ab000 UK 36-37 minggu janin
T/H/I letak bokong inpartu kala I fase laten dengan pre-eklampsia
berat
P :
1. Memberangkatkan ibu ke RS dengan ambulan
E/ibu telah dirujuk ke RSUD Kanjuruhan

Anda mungkin juga menyukai