Oleh:
CB. Ismulyadi
Email: cokroismul@gmail.com
Abstrak
Kapitalisme terus melangkah maju. Sejak munculnya, sebagai suatu sistem pada era
akhir abad 16, kapitalisme masuk dalam berbagai bidang baik pendidikan, media, industri,
rumah sakit, lingkungan hidup dan bahkan pada wilayah yang dianggap sakral dan privat:
agama. Kapitalisme seolah seperti busa spon yang menyerap berbagai aspek dan masih
menyisakan bekasnya. Kapitalisme kerap kali menjadi tema sensitif dan mengalami
penolakan. Wajah kapitalisme dianggap jahat karena terkesan eksploitatif dan diramalkan
akan mengalami keruntuhan. Dalam perjalanan sejarah, kapitalisme menunjukkan sosok
barunya. Dinamika kontekstual dan perkembangan global mengharuskan kapitalisme
memperbaiki diri dan berpartisipasi langsung dalam menangani masalah-masalah
kemanusiaan universal dan lingkungan hidup sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
PENDAHULUAN
Tulisan ini memaparkan sosok perkembangan zaman dan mengatasi
kapitalisme dengan model barunya. masalah lingkungan dan kemanusiaan
Kapitalisme yang tidak hanya bertitik tolak universal?
dari pemahaman sebagai suatu penguasaan
pemodal. Kapitalisme tumbuh dan PENGERTIAN KAPITALISME
berkembang dalam gesekan dengan Ada berbagai pendapat tentang
humanisme, yang berkelindan dengan kapitalisme. Dudley (Dawam, 1987)
berbagai situasi, terutama ketika perluasan mendefinisikan kapitalisme sebagai sistem
dan penumpukan modal digunakan sebagai ekonomi yang mendominasi dunia Barat
alat untuk merusak kelestarian alam. sejak runtuhnya feodalisme. Sebagai
Dinamika kontekstual itulah yang sebuah sistem, kapitalisme memotret
mengharuskan kapitalisme berjalan hubungan di antara para pemilik pribadi
beriringan dengan situasi global termasuk atas alat-alat produksi yang bersifat non
masalah-masalah kemanusiaan universal. pribadi (tanah, tambang, instalasi, industri
Permasalahan yang akan dibahas dan sebagainya, yang secara keseluruahn
adalah: Bagaimana perubahan sistem disebut modal atau kapital).
kapitalisme dalam menghadapi
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
16
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
17
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
18
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
19
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
20
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
kapitalisme disebut-sebut sebagai sistem untuk melihat nuansa "lain" dari wajah
ekonomi yang menguasai dan menjadi kapitalisme tanpa menafikan asas manfaat
mengeruk seluruh hajat hidup orang bagi masyarakat.
banyak. Di sisi lain, kapitalisme mulai Untuk itu, pendekatan kontekstual
mengarahkan pandangannya pada isu-isu diperlukan sekadar untuk memperkuat
humanis, yang memberikan berbagai asumsi bahwa di dunia ini tidak hanya
tawaran yang menyejahterakan manusia berlaku satu versi saja, melainkan banyak
dan alam sekitarnya. versi yang menggambarkan tentang
Dalam dua dikotomi tersebut, kapitalisme. Karena itu, sikap yang
kapitalisme tidak bisa dilepaskan dari terjebak ke dalam kubangan truth claim
sistem yang hidup di tataran masyarakat apologetik bisa dihindarkan.
tempatnya bergantung; uang, pemerintah,
kebudayaan, termasuk pribadi-pribadi DAFTAR PUSTAKA
manusia sebagai pelakunya. Semuanya itu Bakan, Joel, The Coorporation, Jakarta:
saling berhadapan dan saling menunjang. Penerbit Erlangga, 2004.
Gorz, Andre, Ekologi dan Krisis
Tulisan ini masih bisa
Kapitalisme, Yogyakarta: Insist
ditindaklanjuti dengan memunculkan Press, 2003.
pertanyaan baru sekitar kapitalisme yang Harefa, Octhavianus dan Tobing, Tumpal.,
L, (ed) Krisis Ekologi: Tantangan
adaptif dengan kelestarian alam. Perlu
Keprihatinan dan Harapan,
adanya kesungguhan yang lebih subtil Yogyakarta: BKS-GMKI
dalam memahami bagaimana secara Yogyakarta, 1994.
Keraf, Sony., A, Krisis dan Bencana
konkret, kapitalisme terkena dampak
Lingkungan Hidup Global,
sekaligus diubah oleh rintangan-rintangan Yogyakarta: Kanisius, 2010.
berkaitan dengan peran kapitalisme dalam Michelli, Joseph., A, Starbucks
pengelolaan sumber daya alam. Experience, Jakarta: Esensi, 2007.
Rahadjo, Dawam., M, (ed) Kapitalisme
Memang harus diakui, kapitalisme Dulu dan Sekarang, Jakarta:
yang mulai bergerak melalui program- LP3ES, 1987.
program tanggung jawab sosial tidak bebas Samekto, Adji., FX, Kapitalisme,
Modernisasi dan Kerusakan
masalah. Ada berbagai pendapat dan
Lingkungan, Yogyakarta, Pustaka
bahkan kritik pedas atasnya. Kapitalisme Pelajar.
suara hati bisa jadi bukan produk murni
kapitalisme. Tetapi dengan mengusung
tema tersebut, kapitalisme bisa dipakai
21
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
22