Anda di halaman 1dari 47

Metode ekstraksi

PRAKTIKUM FITOKIMIA II
Ekstraksi
▶ Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan kandungan senyawa kimia dari jaringan
tumbuhan ataupun hewan dengan menggunakan penyari tertentu.

▶ Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan cara mengekstraksi zat aktif
dengan menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut
diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian, hingga
memenuhi baku yang ditetapkan (Depkes RI 1995).

▶ Tujuan ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen kimia yang terdapat pada
bahan alam.
Metode Ekstraksi
1. Menggunakan pelarut
a. Berdasarkan perbedaan suhu : panas- dingin.
b. Berdasarkan perbedaan polaritas.

2. Ekstraksi berdasarkan perbedaan fraksi:


a. Cair- cair.
b. Padat cair.

3. Ekstraksi lainnya:
a. Konvensional
b. Modern
Secara garis besar, ada dua macam Ekstraksi
atau pemisahan:

1. Ekstraksi padat-cair (leaching) adalah proses


pemisahan cairan dari padatan dengan
menggunakan cairan sebagai bahan pelarutnya.

2. Ekstraksi cair-cair adalah proses pemisahan cairan


dari suatu larutan dengan menggunakan cairan
sebagai bahan pelarutnya.
Ekstraksi Cair-Cair
Prinsip dasar ekstraksi cair-cair ini melibatkan
pengontakan suatu larutan dengan pelarut
(solvent) lain yang tidak saling melarut (immisible)
dengan pelarut asal yang mempunyai densitas
yang berbeda sehingga akan terbentuk dua fasa
beberapa saat setelah penambahan solvent. Hal
ini menyebabkan terjadinya perpindahan massa
dari pelarut asal ke pelarut pengekstrak (solvent).
TAHAP-TAHAP
EKSTRAKSI

1. Mencampur bahan ekstraksi dengan pelarut dan membiarkannya


saling berkontak sehingga terjadi perpindahan massa dengan
cara difusi pada permukaan bahan ekstraksi dan pelarut.
Dengan demikian terjadi perpindahan bahan target kedalam
pelarut.
2. Memisahkan pelarut beriksi ekstrak (filtrat) dari rafinat
(residu/ampas). Pemisahan dengan cara pengendapan residu dan
penyaringan atau filtrasi.
3. Mengisolasi ekstrak dari larutan dan mendapatkan kembali pelarut,
umumnya dilakukan dengan menguapkan pelarut. Dalam hal-hal
tertentu, larutan ekstrak dapat langsung diolah lebih lanjut atau
diolah setelah dipekatkan.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Ekstraksi
1. Jenis pelarut
2. Suhu
3. Rasio pelarut dan bahan baku
4. Ukuran partikel
5. Pengadukan
6. Lama waktu
Jenis-Jenis
Ekstraksi

A. Ekstraksi Dingin
1. Maserasi
2. Perkolasi
B. Ekstraksi Panas
1. Refluks
2. Soxhletasi
3. Infus
4. Dekokta
5. Destilasi
Ekstraksi Dingin - Maserasi
Proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali
pengocokan atau pengadukan pada suhu kamar.

Prinsip :
1. Pencarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia
dalam cairan penyari yang sesuai pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya
2. Cairan penyari akan masuk ke dalam sel lewat dinding sel.
3. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel
dengan di luar sel.
4. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh
cairan penyari dengan konsentrasi rendah ( proses difusi ).
5. Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di
luar sel dan di dalam sel .
KEUNTUNGAN KERUGIAN

▶ Cara pengerjaan yang mudah ▶ Waktu penyarian yang relatif lama


▶ Peralatan yang digunakan relatif ▶ Penyariannya kurang sempurna
sederhana dan mudah
▶ Dan memerlukan jumlah pelarut yang besa
▶ Cocok untuk zat aktif yang tidak tahan
pemanasan
Prosedur Kerja Maserasi

Kecuali dinyatakan lain, cara maserasi adalah :


• 1 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok dimasukan ke dalam bejana maserasi
(maserator)
• tambahkan dengan 10 bagian pelarut (jika tidak dinyatakan lain etanol 70%)
• tutup dan rendam selama 6 jam pertama sambil diaduk-aduk sesekali
• diamkan 18 jam, serkai, peras, dan ampas disari sekurangnya 2x pengulangan dengan jenis
dan jumlah pelarut yg sama.
• Filtrat dikumpulkan dan uapkan pelarutnya dengan rotary evaporator hingga diperoleh
ekstrak kental
MODIFIKASI MASERASI
Maserasi melingkar : maserasi dengan penyari yang
Digesti :
selalu mengalir kembali secara berkesinambungan
Cara maserasi
melalui serbuk simplisia untuk melarutkan zat aktifnya.
dengan
menggunakan Maserasi melingkar bertingkat : Serbuk simplisia
pemanasan mengalami proses penyarian beberapa kali dengan
suhu 40 – 50 pelarut yang selalu baru, sesuai dengan bejana
derajat celcius. Maserasi dengan mesin
penampung dan jumlah yang diperlukan. Filtrat
pengaduk (maserasi
sebelum diuapkan digunakan dulu untuk menyari
kinetic) : Cara maserasi
serbuk simplisia yang baru, hingga memberikan sari
dengan bantuan
dengan kepekatan yang maksimal.
pengadukan (magnetic
stirrer) untuk
mempercepat proses Remaserasi : serbuk simplisia setelah disaring dan
ektraksi yang harusnya filtrate dipisahkan. Serbuk simplisia ditambahkan
penyarian tiap 24 jam dengan pelarut baru kemudian dilakukan proses yang
dipersingkat menjadi sama hingga diperoleh filtrate yang bening dan
tiap 6 atau 8 jam dilakukan identifikasi kualitatif untuk senyawa
(tergantung kebutuhan metabolit sekunder hingga hasilnya negative.
peneliti)
Ekstraksi Dingin - Perkolasi
Ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna (exhaustive extraction) umumnya
dilakukan pada suhu kamar.
Prinsip :
1. Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat
berpori.
2. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut.
3. Cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh.
4. Gerak kebawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan diatasnya, dikurangi
dengan daya kapiler yang cenderung untuk menahan.
5. Kekuatan yang berperan pada perkolasi antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan
permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler dan daya geseran.

Proses perkolasi :
– Pengembangan bahan
– Tahap maserasi antara
– Tahap perkolasi sebenarnya (penetasan/penampungan ekstrak)
Prosedur kerja perkolasi

1. Basahi 10 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok dengan 2,5-5 bagian pelarut dan
masukkan ke dalam bejana tertutup sekurang- kurangnya selama 3 jam (maserasi antara).
2. Pindahkan massa sedikit demi sedikit ke dalam perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati.
3. Tuangi dengan pelarut secukupnya sampai cairan mulai menetes dan di atas simplisia masih
terdapat selapis pelarut.
4. Bagian atas diberi kertas saring yang pinggirnya digunting beraturan agar menempel pada
dinding perkolator dan diberi pemberat kaca inert (agar serbuk tak terangkat saat dialiri
pelarut)
5. Tutup perkolator, biarkan selama 24 jam
6. Biarkan cairan menetes dengan kecepatan 1 ml/menit
7. Tambahkan berulang-ulang pelarut secukupnya sehingga selalu terdapat selapis pelarut di atas
simplisia.
8. Lalu kumpulkan perkolat dan uapkan pelarutnya dengan rotary evaporator sampai diperoleh
ekstrak kental
Ekstraksi Panas
1. Refluks

Definisi: ekstraksi komponen kimia dari


simplisia dengan pelarut dalam jumlah
terbatas yang dilakukan di dalam labu alas
pada suhu titik didih pelarut selama waktu
tertentu yang relatif konstan dengan adanya
pendingin balik (kondensor)

Pelarut volatil yang digunakan akan menguap pada suhu tinggi dan akan
didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang tadinya dalam bentuk
uap akan mengembun pada kondensor dan turun lagi ke dalam wadah reaksi
sehingga pelarut akan tetap ada selama reaksi berlangsung
• Digunakan untuk mengekstraksi sampel-
Keuntungan sampel yang mempunyai tekstur kasar,
dan tahan pemanasan langsung.

• Membutuhkan volume total pelarut


Kerugian yang banyak
Ekstraksi Panas
2. Sokletasi
• Sampel diekstraksi dengan sempurna karena dilakukan berulang ulang.
• Jumlah pelarut yang digunakan sedikit.
Keuntungan • Proses sokletasi berlangsung cepat.
• Jumlah sampel yang diperlukan sedikit.
• Pelarut organik dapat mengambil senyawa organik berulang kali

• Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan bahan tumbuhan yang


mudah rusak atau senyawa senyawa yang tidak tahan panas karena
Kerugian akan terjadi penguraian.
• Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih rendah, sehingga
mudah menguap
Alat Sokletasi
• Pada sokletasi pelarut
pengekstraksi yang mula-mula
ada dalam labu dipanaskan
sehingga menguap.
• Uap pelarut ini naik melalui
pipa pengalir uap dan cell
pendingin sehingga
mengembun dan menetes pada
bahan yang diekstraksi.
Metode Kerja Refluks Metode Kerja Soxhlet
▶ Disiapkan alat refluks dipastikan alat ▶ Disiapkan alat soxhlet dipastikan alat sudah
sudah terpasang dengan baik dan terpasang dengan baik dan benar
benar ▶ Ditimbang sebanyak 500 gram simplisia,
dibungkus menggunakan kain batis / kertas
▶ Ditimbang sejumlah 500 gram saring.
simplisia, dimasukkan kedalam labu
▶ Dimasukan kedalam tempat sampel pada
▶ Ditambahkan pelarut ekstraktor soxhlet

▶ Didihkan campuran menggunakan ▶ Ditambahakan pelarut sebanyak 2000 ml


pemanas selama kurang lebih 3 jam ▶ Dinyalakan alat refluks, setelah pendingin
kemudian dinginkan dialirkan, dipanaskan labu didih dengan
penangas, dilanjutkan ekstraksi sampai
▶ Disaring filtrat menggunakan kertas berulang.
saring, disimpan dalam wadah ▶ Disaring filtrat menggunakan kertas saring,
penampung disimpan dalam wadah penampung
▶ Diuapkan filtrat menggunakan ▶ Diuapkan filtrat menggunakan rotavorary
rotavorary vacuum evaporator vacuum evaporator sehingga didapatkan
sehingga didapatkan ekstrak kental. ekstrak kental.
Ekstraksi Panas
3. Infus
• unit alat yang digunakan sederhana
Keuntungan • biaya operasionalnya rendah

• zat-zat yang tertarik kemungkinan sebagian akan mengendap


kembali,apabila kelarutannya sudah mendingin (lewat jenuh)
• Mudah hilangnya minyak atsiri

Kerugian • Tidak cocok untuk zat-zat yang tidak tahan panas lama, disamping
itu simplisia yang mengandung zat-zat albumin tentunya zat ini akan
menggumpal dan menyukarkan penarikan zat-zat berkhasiat
tersebut.
Ekstraksi Panas
4. Dekok
Ekstraksi Panas
5. Destilasi
• Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik
Keuntungan didih yang tinggi.
• Produk yang dihasilkan benar-benar murni.

• Hanya dapat memisahkan zat yang


memiliki perbedaan titik didih yang besar.
Kerugian
• Biaya penggunaan alat ini relatif mahal.
Ekstraksi Modern
MAE (Microwave Assited
Extraction)

 Microwave Assited Extraction = Ekstraksi


berbantu gelombang mikro
 Microwave/Gelombang Mikro: adalah
gelombang elektromagnetik dengan frekue
nsi super tinggi (Super High
Frequency, SHF), yaitu di atas 3 GHz
(3x109 Hz)
Prinsip Kerja
MAE
Jika gelombang mikro diserap oleh
suatu material, akan muncul efek
getaran dan gesekan antara partikel
pada material sehingga timbul efek
pemanasan pada benda tersebut.

Jika suatu material


(makanan/minuman/simplisia)
menyerap radiasi gelombang mikro,
akan material tersebut akan
menjadi panas (makanan menjadi
matang) dalam waktu singkat.
Keuntungan
dan kerugian

a. Jumlah pelarut yang


digunakan lebih sedikit

b. Kerusakan senyawa akibat


pemanasan yang terlalu lama
dapat dihindari.

c. Waktu yang digunakan


singkat
Ekstraksi Modern
UAE (Ultrasonic Assited
Extraction)

Ultrasonic Assited Extraction = Ekstraksi berbantu gelombang ultrasonic.


Gelombang ultrasonik: Gelombang bunyi dengan frekuensi tinggi diatas batas yang dapat
didengar manusia (diatas 20 KHz)
Ultrasonik merupakan metode ekstraksi non termal yang dapat meningkatkan laju transfer
massa serta memecahkan dinding sel dengan banyaknya microcavity sehingga akan
mempersingkat waktu proses dan mengoptimalkan penggunaan pelarut.
Peningkatan kecepatan kontak antara ekstrak dan solven menyebabkan peningkatan
penetrasi cairan menuju dinding sel dan melepas komponen sel
UAE (Ultrasonic Assited
Extraction)
Prinsip Kerja

Gelombang ultrasonic dapat merambat


pada medium padat, cair dan gas.

Getaran dari gelombang ultrasonic secara


mekanik akan merusak dinding sel,
meningkatkan transfer massa, dan
meningkatkan penetrasi cairan kedalam
membrane sel sehingga dinding sel pecah.

Karena perangkat UAE prinsip kerjanya


adalah menghasilkan gelombang
ultrasonic, perangkat UAE disebut juga
sonicater
Keuntungan Mampu mempercepat proses ekstraksi,
dan kerugian dibandingkan dengan ekstraksi termal atau
ekstraksi konvensional sehingga lebih efisien

Mampu menurunkan suhu operasi pada ekstrak


yang tidak tahan panas, sehinga cocok untuk
diterapkan pada ekstraksi senyawa bioaktif
tidak tahan panas

Dapat membantu meningkatkan efektivitas


enzim sehingga mampu mengurangi jumlah
enzim yang dibutuhkan ketika ekstraksi

Meminimalkan penggunaan pelarut


TUGAS 1
Review jurnal tentang pembuatan Format review jurnal :
Ekstrak. Judul
NPM ganjil untuk Metode Ekstraksi
Dingin
Tanggal/Tahun publikasi
NPM genap untuk Metode Ekstraksi Nama Penulis
Panas No ISSN
NPM berakhiran : Tempat Publikasi
1 (Bunga) 6 (Herba) Metode Kerja
2 (Daun) 7 (Biji)
3 (Buah) 8 (Daun)
Hasil
4 (Kulit Kayu) 9 (Buah) Pembahasan
5 (Biji) Kesimpulan
6 (Akar) Dapus
TUGAS 2

Membuat Laporan mengenai berbagai macam metode ekstraksi. Setiap


mahasiswa memilih 2 metode ekstraksi secara acak (misal : Maserasi dan
Sokletasi) juga memilih simplisianya sebagai bahan untuk ekstraksi. Untuk
laporannya tetap dibuat 1 laporan, jadi judul untuk laporannya yaitu “
Metode Ekstraksi Maserasi dan Sokletasi Pada Simplisia…”.
DATA PENGAMATAN
(Refluks dan Soklet)
NPM
Berat simplisia Berat ekstrak
(akhira % Rendemen
(gram) (gram)
n)
...0 500 66,5
...1 500 64,5
...2 500 63,4
...3 500 68,2
...4 500 65,6
...5 500 54,2
...6 500 58,4
...7 500 56,8
...8 500 51,6
...9 500 50,9
DATA PENGAMATAN
(Maserasi, Destilasi dan Perkolasi)
NPM
Berat simplisia Berat ekstrak
(akhira % Rendemen
(gram) (gram)
n)
...0 50 6,5
...1 50 4,5
...2 50 3,4
...3 50 8,2
...4 50 8,6
...5 50 2,2
...6 50 2,4
...7 50 6,8
...8 50 5,6
...9 50 6,3
DATA PENGAMATAN
(Infusa dan Dekok)
NPM
Berat simplisia Berat ekstrak
(akhira % Rendemen
(gram) (gram)
n)
...0 100 16,5
...1 100 14,5
...2 100 13,4
...3 100 18,2
...4 100 18,6
...5 100 12,2
...6 100 12,4
...7 100 16,8
...8 100 15,6
...9 100 13,3
Daftar Pustaka

▶ TIM DOSEN FFS UHAMKA. 2020. METODE EKSTRAKSI. OBAT TRADISIONAL DAN
FITOFARMAKA. UHAMKA.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai