Anda di halaman 1dari 4

1. PT.

Buana Insang sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi kain


melakukan penjualan atas produknya ke PT. Pelindo Harapan Utama dengan Transfer
Pricing karena mereka memiliki hubungan istimewa. Atas produksi kain tersebut
diketahui :
a. Biaya Bahan Baku Rp. 90.000.000
b. Biaya upah tenaga kerja atas seluruh produksi adalah Rp. 7.000.000 setiap
bulan
c. Biaya tetap atas produksi tersebut yaitu :
i. Biaya sewa gedung divisi produksi sebesar Rp. 30.000.000 per tahun
ii. Biaya sewa mesin produksi sebesar Rp. 25.000.000 per tahun
d. BOP variable sebesar Rp. 15.000.000 per tahun
e. BOP tetap sebesar Rp. 20.000.000 per tahun
f. Biaya administrasi dan umum dalam satu tahun sebesar Rp. 15.250.000
g. Biaya pemasaran sebesar Rp. 7.250.000
h. Biaya distribusi produk sebesar Rp. 10.000.000
i. Nilai aktiva yang diharapakan pada akhir tahun sebesar Rp. 500.000.000
j. Laba yang diharapkan adalah sebesar 30%
Berdasarkan informasi tersebut jawablah pertanyaan berikut ini:
a. Berapakah harga jual produk dengan menggunakan pendekatan full costing
dan variable costing
b. Berapakah harga jual produk dengan menggunakan pendekatan full costing
dan variable costing dengan negoisasi atas pengurangan harga biaya
pemasaran dan distribusi produk
c. Apakah nilai jual transfer tersebut sudah sesuai dengan titik impas yang
seharusnya?
2. Tn. Ahmad seorang pengusaha ingin melakukan investasi diantara PT. Pelindo
Harapan Utama dan PT. Buana Insang. Tn. Ahmad melakukan pertimbangan dengan
prestasi laba dan investasi. Pada perusahaan manakah Tn. Ahmad sebaiknya
mengnvestasikan modalnya, dan jelaskan alasan anda atas keputusan investasi
tersebut !
Atas kedua perusahaan tersebut diketahui beberapa informasi sebagai berikut :
URAIAN PT. PELINDO HARAPAN UTAMA PT. BUANA INSANG

2017 2018 2017 2018

PENDAPATAN Rp. 850.000.000 Rp. 1.000.000.000 Rp. 900.000.000 Rp. 850.000.000

LABA KOTOR Rp. 700.000.000 Rp. 800.000.000 Rp. 650.000.000 Rp. 600.000.000

BIAYA Rp. 500.000.000 Rp. 650.000.000 Rp. 400.000.000 Rp. 300.000.000

LABA BERSIH Rp. 200.000.000 Rp. 150.000.000 Rp. 250.000.000 Rp. 300.000.000

TOTAL ASET Rp. 750.000.000 Rp. 900.000.000 Rp. 600.000.000 Rp. 900.000.000

TOTAL MODAL Rp. 750.000.000 Rp. 900.000.000 Rp. 600.000.000 Rp. 900.000.000
DAN
KEWAJIBAN

JAWABAN :

1. PERHITUNGAN NORMAL HARGA JUAL :


BIAYA PRODUKSI FULL COSTING :
- Biaya Bahan Baku Rp. 90.000.000
- Biaya Upah Tenaga Kerja Produksi Rp. 7.000.000 x 12 = Rp. 84.000.000
- Biaya Sewa Gedung Produksi Rp. 30.000.000
- Biaya Sewa Mesin Produksi Rp 25.000.000
- BOP Variable Rp. 15.000.000
- BOP Tetap Rp. 20.000.000

TOTAL BIAYA PRODUKSI (FULL COSTING) PER TAHUN Rp. 264.000.000

HARGA JUAL

Laba yang diharapkan = nilai aktiva yang diharapkan x 30% = Rp. 500.000.000 x 30% = 150.000.000

Harga Jual Total Biaya + Laba yang diharapkan = 264.000.000 + 150.000.000 = 414.000.000

Jika dari kegiatan produksi tersebut menghasilkan 1.000 unit maka harga per unit Rp. 414.000

BIAYA PRODUKSI VARIABEL COSTING :

- Biaya Bahan Baku Rp. 90.000.000


- Biaya Upah Tenaga Kerja Produksi Rp. 7.000.000 x 12 = Rp. 84.000.000
- BOP Variable Rp. 15.000.000

TOTAL BIAYA PRODUKSI (VARIABEL COSTING) PER TAHUN Rp. 189.000.000

HARGA JUAL

Laba yang diharapkan = nilai aktiva yang diharapkan x 30% = Rp. 500.000.000 x 30% = 150.000.000

Harga Jual Total Biaya + Laba yang diharapkan = 189.000.000 + 150.000.000 = 339.000.000

Jika dari kegiatan produksi tersebut menghasilkan 1.000 unit maka harga per unit Rp. 339.000

2. PERHITUNGAN HARGA TRANSFER :


PENDEKATAN FULL COSTING
BIAYA PRODUKSI FULL COSTING : Rp. 264.000.000
BIAYA NON PRODUKSI :
- Biaya administrasi dan umum Rp. 15.250.000
- Biaya pemasaran Rp. 7.250.000
- Biaya distribusi Rp. 10.000.000

TOTAL BIAYA NON PRODUKSI Rp. 32.500.000

Perhitungan Markup

Laba yang diharapkan 30% x 500.000.000 = 150.000.000

Jumlah biaya non produksi + laba = 150.000.000 + 32.500.000 = Rp. 182.500.000

Persentase Mark Up = Jumlah biaya non produksi + Laba = Rp. 182.500.000 = 69%

Biaya produksi Rp. 264.000.000

Harga Jual Transfer (Biaya Produksi + Markup Biaya)

Markup Biaya 69% x 264.000.000 = 182.160.000 + 264.000.000 = 446.160.000

Jika dari kegiatan produksi tersebut menghasilkan 1.000 unit maka harga per unit Rp. 446.160

Biaya transfer ini lebih mahal daripada harga jual pasaran, dikarenakan kapasitas produksi
melebihi dari yang seharusnya.

3. TITIK BEP :
BIAYA TETAP :
- Biaya sewa gedung Rp. 30.000.000
- Biaya sewa mesin gedung Rp. 25.000.000
- BOP tetap Rp. 20.000.000

TOTAL BIAYA TETAP = Rp. 75.000.000

BIAYA VARIABEL :
- Biaya bahan baku Rp. 90.000.000
- Biaya upah tenaga kerja Rp. 84.000.000
- BOP variabel Rp. 15.000.000
- Biaya administrasi dan umum Rp. 15.250.000
- Biaya pemasaran Rp. 7.250.000

TOTAL BIAYA VARIABEL Rp. 211.500.000

BIAYA VARIABEL PER UNIT Rp. 211.500.000 / 1.000 = Rp. 211.500

BEP UNIT = BIAYA TETAP / HARGA P. UNIT - BIAYA VARIABEL PER UNIT

= Rp. 75.000.000 / (Rp. 446.160 – Rp. 211.500)

= 319,611

ARTINYA PERUSAHAAN HARUS MENJUAL MINIMAL 319 UNIT AGAR TIDAK


MENGALAMI KERUGIAN

BEP RUPIAH = BIAYA TETAP / 1- (BIAYA VARIABEL UNIT/ HARGA JUAL PER
UNIT)

= Rp. 75.000.000 / (1- (Rp. 211.500 : Rp. 446.160)) = Rp. 75.000.000 / (1- (Rp. 446.160 : Rp.
211.500) = 142.597.801

ARTINYA PERUSAHAAN BARU MENDAPATKAN KEUNTUNGAN KETIKA ANGKA


PENJUALAN MENCAPAI RP. 142.597.801

Anda mungkin juga menyukai