Anda di halaman 1dari 7

Makalah

Era Pra Kemerdekaan

Disusun oleh:

Maharani M.Dahlan (202001017)

R 1 A Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 NERS

STIKES WIDYA NUSANTARA PALU

2020
Kata pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah tugas mata kuliah etika keperawatan
yang berjudul “Era Pra Kemerdekaan” tepat waktu.

Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak.Makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk kemajuan makalah ini di masa mendatang.Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk pembaca.

Buol 07 Marer 2021

Penulis
Daftar isi

KATA PENGANTAR ......................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................

B. Rumusan Masalah .......................................................................................................

C. Tujuan .........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila Era Kemerdekaan .......................................................................

B.Macam-Macam Kejadian Yang Terjadi Di Era Pra Kemerdekaan .................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pancasila adalah suatu ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia. Di dalam pancasila
terdapat isi di setiap silanya sesuai dengan cita-cita, tujuan dan harapan terbentuknya Negara
Indonesia. Pancasila pemersatu kedaulatan bangsa Indonesia yang dulunya tersebar dari
kerajaan. Dasar terbentuknya Negara Indonesia, telah disusun dan ditetapkan oleh para tokoh
dari gabungan beberapa tokoh-tokoh terkenal.Pada dasarnya Pancaila sebagai dasar sistem
pemerintahan dengan cara menjalankan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan
pemerintahan sesuai dengan isi dari pancasila tersebut. Konsekuensinya adalah Pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum. Hal ini menempatkan pancasila sebagai dasar
Negara yang berarti melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam semua peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Oleh karena itu, sudah seharusnya semua peraturan perundang-
undangan di Negara Republik Indonesia bersumber pada Pancasila

.2. Rumusan Masalah

2.1 Apa yang di maksud dengan Pancasila era Pra Kemerdekaan?

2.2 Apa kejadian yang terjadi di masa Pancasila era Pra Kemerdekaan?

3. Tujuan

3.1 Menjelaskan Pancasila era Pra Kemerdekaan.

3.2 Menjelaskan beberapa kejadian penting yang terjadi di masa Pancasila era Pra Kemerdekaan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila Era Pra Kemedekaan


Pada era pra kemerdekaan, telah terjadi beberapa kejadian berharga. Ketika Dr.Radjiman
Wediodiningrat, selaku ketua Badan dan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
(BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Chōsakai? pada tanggal 29 Mei 1945, beliau meminta untuk
mengadakan sidang yang membahas tentang pengemukaan dasar (negara) Indonesia merdeka.
Pada tanggal 29 mei – 1 juni 1945 dilaksanakanlah sidang pertama BPUPKI. Dalam sidang
pertama tersebut telah terjadi pidato secara berurut dari beberapa tokoh
untukmenyampaikan usulan tentang dasar negara. Beberapa tokoh yang menyampaikan
pendapatmereka mengenai dasar negara Indonesia diantaranya :

:A . Mr. Muhammad Yamin


1) Peri Kebangsaan
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan, dan
5) Peri Kesejahteraan Rakyat

B. Prof. Dr. Soepomo

1) Persatuan negara, negara serikat, persekutuan negara,


2) Hubungan antara negara dan agama,
3) Republik atau monarchie

.C. lr. Soekarno

1) Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)


2) Internasionalisme (Peri Kemanusiaan)
3) Mufakat (Demokrasi)
4) Kesejahteraan Sosial, dan
5) Ketuhanan Yang Maha Esa (Berkebudayaan)

A. Macam-Macam Kejadian Penting di Era Pra Kemedekaan


Masa sidang kedua BPUPKI yaitu pada tanggal 10 Juli - 17 Juli 1945, merupakan sidang
penentuan perumusan dasar negara sebagai hasil kesepakatan bersama. Anggota
BPUPKI dalam masa sidang kedua ini ditambah enam orang anggota baru. Sidang lengkap
BPUPKI pada tanggal 10 Juli 1945 menerima hasil panitia kecil atau panitia Sembilan yang
disebut dengan piagam Jakarta. Hasil dari “Piagam Jakarta” adalah rumusan dasar Negara yang
terdiri dari 5 isi, yaitu :
1. Ketoehanan, dengan kewadjiban mendjalankan sjari'at Islam bagi pemeloek2-nja*
2. Kemanoesiaan jang adil dan beradab3. Persatoean Indonesia
4. Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat, kebidjaksanaan dalam permoesjarawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seloeroeh Rakjat Indonesia.
Namun, setelah sidang pertama dilaksanakan, terjadi perdebatan sengit yang disebabkan
perbedaan pendapat karena apabila dilihat lebih jauh para anggota BPUPKI terdiri dari
elitNasionalis netral agama, elit nasionalis agama Muslim dan elit nasionalis agama Kristen.
Elitnasionalis Muslim di BPUPKI mengusulkan Islam sebagai dasar negara, namun dengan
kesadaran dan terjadi negosiasi politik elit nasionalis agama netral dengan elit nasionalis
Muslim maka terbentuklah kesepakatan untuk mengganti Piagam Jakarta pada nomor satu
dengan bunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” kesepakatan tersebut dilaksanakan oleh
elitnasionalis Muslim maupun elit Nasionalis agama Netral dengan cara Legowo atau tidak ada
salah satu pihak merasa kurang sependapat.

Disamping menerima hasil rumusan Panitia Sembilan dibentuk juga panitia-panitia Hukum
Dasar.

Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum Indonesia, tercantum dalam ketentuan
tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945 yang diwujudkan lebih lanjut di dalam pokok pikiran,
yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikonkrietisasikan dalam
pasal-pasal UUD 1945 maupun dalam hukum positif lainnya. Konsekuensi kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara ini lebih lanjut dapat dirinci sebagai berikut:
Pertama; Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber hukum atau
sumber tertib hukum Indonesia. Kedua; Pancasila sebagai dasar negara meliputi suasana
kebatinan dari UUD 1945. Ketiga; Pancasila sebagai dasar negara mewujudkan cita-cita hukum
bagi hukum dasar negara Indonesia. Keempat; Pancasila sebagai dasar negara mengandung
norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan pemerintah maupun para
penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti yang luhur dan memegang teguh cita-cita
moral rakyat yang luhur.
Bab III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila adalah dasar negara yang dikemukakan oleh beberapa tokoh patriot di Indonesia.
Yaitu : Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan lr. Soekarno. Selain dari 3tokoh yang
berpengaruh tersebut, dasar negara juga tertuang dalam Piagam Jakarta hasil dari rumusan
Panitia Sembilan. Namun, dasar negara yang disampaikan di Piagam Jakarta belum sempurna
dan melakukan revisi pada sila pertamanya menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum Indonesia, tercantum dalam ketentuan tertinggi
yaitu Pembukaan UUD 1945 yang diwujudkan lebih lanjut di dalam pokok pikiran, yang
meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikonkrietisasikan dalam pasal-
pasal UUD 1945 maupun dalam hukum positif lainnya. Konsekuensi kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara ini lebih lanjut dapat dirinci sebagai berikut: Pertama; Pancasila sebagai
dasar negara merupakan sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum Indonesia.
Kedua; Pancasila sebagai dasar negara meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945. Ketiga;
Pancasila sebagai dasar negara mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara Indonesia.
Keempat; Pancasila sebagai dasar negara mengandung norma yang mengharuskan UUD
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah maupun para penyelenggara negara untuk
memelihara budi pekerti yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

Anda mungkin juga menyukai