PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan dilakukannya perencanaan
sarana dan prasarana pendidikan ruang kantor adalah sebagai berikut:
a. Dapat membantu dalam menentukan tujuan.
b. Meletakkan dasar-dasar dan menentukan langkah-langkah yang
akan dilakukan.
c. Menghilangkan ketidakpastian.
d. Pedoman atau dasar untuk melakukan pengawasan, pengendalian
dan bahkan juga penilaian agar nantinya kegiatan dapat berjalan
secara efektif dan efisien.
BAB II
2.1 Pengertian
Ruang kantor ialah ruangan yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan
administrasi sekolah 7. Ruang kantor di lembaga pendidikan sekurang-
kurangnya terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang pembantu kepala sekolah,
ruang tata usaha dan ruang dewan guru. Adanya ruang kantor di lembaga
pendidikan yaitu memberikan layanan ketatausahaan demi kelancarana
penyelenggaraan pendidikan sehingga dapat menciptakan kemudahan bagi
segenap personil sekolah dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Dalam perencanaan sarana dan prasarana ruang kantor, maka ada beberapa
persyaratan-persyaratan yang harus diperhatikan sebagai berikut:
a. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana ruang kantor harus
dipandang sebagai bagian integral dari usaha peningkatan kualitas
pelayanan terhadap proses belajar mengajar.
b. Perencanaan harus jelas. Untuk hal tersebut maka kejelasan suatu
rencana dapat dilihat pada:
1) Tujuan dan sasaran atau target yang harus dicapai serta ada
penyusunan perkiraan biaya/harga keperluan pengadaan.
2) Jenis dan bentuk tindakan/kegiatan yang akan dilaksanakan.
3) Petugas pelaksana, misalnya; guru, karyawan, dan lain-lain.
4) Bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
5) Kapan dan di mana kegiatan dilaksanakan
c. Haruslah diingat bahwa suatu perencanaan yang baik adalah yang
realistis artinya rencana tersebut dapat dilaksanakan berdasarkan atas
kesepakatan dan keputusan bersama dengan pihak-pihak yang terlibat
dalam perencanaan.
d. Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai
denganskala prioritas.
e. Perencanaan pengadaan sesuai dengan plafond anggaran yang
disediakan.
f. Mengikuti prosedur yang berlaku.
g. Mengikutsertakan unsur orang tua murid dan komite sekolah.
h. Fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan keadaan, perubahan situasi
dan kondisi yang tidak disangka-sangka.
Untuk perencanaan sarana dan prasarana ruang kantor dilakukan melalui
tahapan sebagai berikut:
a. Identifikasi dan menganalisis kebutuhan ruang kantor. Identifikasi
adalah pencatatan dan pendaftaran secara tertib dan teratur terhadap
seluruh kebutuhan sarana dan prasarana sekolah yang dapat menunjang
kelancaran proses belajarar mengajar, baik untuk kebutuhan sekarang
maupun yang akan datang.
Hal-hal yang terkait dalam identifikas dan menganalisis kebutuhan
sarana dan prasarana di sekolah, di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Adanya kebutuhan sarana dan prasarana ruang kantor sesuai
dengan perkembangan sekolah.
2) Adanya sarana dan prasarana ruang kantor yang rusak,
dihapuskan, hilang atau sebab lain yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga memerlukan penggantian.
3) Adanya persediaan dana untuk sarana dan prasarana pada tahun
anggaran mendatang.
b. Inventarisasi sarana dan prasarana ruang kantor. Setelah identifikasi
dan analisis kebutuhan dilakukan, selanjutnya diadakan pengurusan,
penyelenggaraan, pengaturan dan pencatatan barang-barang milik
sekolah ke dalam suatu daftar inventaris secara teratur menurut
ketentuan yang berlaku.
c. Mengadakan Seleksi.
Dalam tahapan mengadakan seleksi, perencanaan sarana dan prasarana
meliputi:
1) Menyusun konsep program.
2) Ada penanggung jawab yang memimpin pelaksanaan program.
3) Ada kegiatan kongkrit yang dilakukan.
4) Ada sasaran (target) terukur yang ingin dicapai.
5) Ada batas waktu.
6) Ada alokasi anggaran yang pasti untuk melaksanakan program.
d. Sumber Anggaran/Dana.
Perencanaan anggaran dilaksanakan dalam jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang. Fungsi perencanaan penganggaran
adalah untuk memutuskan rincian menurut standar yang berlaku
terhadap jumlah dana yang telah ditetapkan sehingga dapat
menghindari pemborosan.
2. Pengorganisasian
Untuk dapat dapat berfungsi ruang kantor dengan baik misalnya untuk
tempat pengelolaan administrasi sekolah maka pengorganisasian dan
fungsionalitas ruang kantor ini diatur di bawah kendali kepala sekolah
dengan memberikan wewenang kepada pihak yang diberi wewenang untuk
mengelolanya misalnya untu ruang kantor tata usaha maka diberikan
wewenang dan tanggung jawab kepada kepala tata usaha untuk
mengelolanya, demikian juga untuk kantor dewan guru juga diberikan
wewenang dan tanggung jawab kepada satu wakil kepala sekolah untuk
bertanggung jawab dalam hal pengelolaan dan pemeliharaannya.
Pengorganisasian dalam kaitannya dengan manajemen ruang kantor
bermakna adalah: a). Menentukan sumber daya dan kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan pengelolaan ruang kantor; b). Membagi
tugas dalam hal mengelola ruang kantor. Hal ini dilakukan agar benar-
benar ruang kantor itu dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien; c).
Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dalam hal pemeliharaan
ruang ruang kantor.
3. Pengendalian dan pengawasan
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya
sesuai dengan aktivitas yang direncanakan dalam mengelola ruang kantor.
Ruang kantor agar kondisinya selalu bersih dan baik harus selalu diawasi
dan dikontrol serta dijaga oleh semua warga sekolah. Proses pengendalian
dan pengawasan dapat melibatkan beberapa elemen yaitu: a). Menetapkan
standar kerja dalam mengelola ruang kantor’ b). Mengukur kinerja dalam
mengelola ruang kantor; c). Membandingkan unjuk kerja dengan standar
kerja yang telah ditetapkan; d). Mengambil tindakan saat terdeteksi
terjadinya penyimpangan.
4. Invetarisasi
Pengadministrasian inventaris ruang kantor dilakukan dalam Buku Induk
Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan
Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Daftar Rekap Barang
Inventaris.
a. Buku Induk Barang Inventaris adalah buku tempat mencatat semua
barang inventaris milik negara dalam lingkungan sekolah/madrasah
menurut urutan tanggal penerimaannya.
b. Buku Golongan Barang Inventaris adalah buku pembantu tempat
mencatat barang inventaris menurut golongan barang yang telah
ditentukan.
c. Buku Catatan Non Inventaris adalah buku tempat mencatat semua
barang habis pakai, seperti; kertas ketik, tinta dan sejenisnya.
d. Daftar Laporan Triwulan Mutasi Barang Inventaris adalah daftar
tempat mencatat jumlah bertambah dan atau berkurangnya barang
inventaris sebagai akibat mutasi barang yang terjadi dalam triwulan
yang bersangkutan. Daftar ini tersusun menurut jenis barang pada
masingmasing golongan inventaris.
e. Daftar Rekap Barang Inventaris yaitu tempat-tempat mencatat semua
barang inventaris menurut golongan barangnya.
5. Pemeliharaan ruang kantor
Pemeliharaan ruang kantor adalah kegiatan untuk melaksanakan
pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam
keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil
guna dalam mencapai tujuan pendidikan.
Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari
kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap
digunakan. Manfaat pemeliharaan ruang kantor adalah:
a. Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak
perlu mengeluarkan pembiayaan.
b. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung
kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang optimal.
c. Untuk menjamin ketediaan peralatan yang diperlukan melalui
pencekkan secara rutin dan teratur.
d. Untuk menjamin keselamatan orang atau peserta didik yang
menggunakan alat tersebut.
e. Pemeliharaan yang baik mengakibatkan jarang terjadi kerusakan yang
berarti biaya perbaikan dapat ditekan seminim mungkin.
f. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih terkontrol
sehingga menghindar kehilangan.
g. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka enak dilihat dan
dipandang.
h. Pemeliharaan yang baik memberikan hasil pekerjaan yang baik
BAB III
DESAIN
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA