Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberhasilan program pendidikan melalui proses pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah tersedianya
sarana dan prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan
pengelolaan secara optimal 1. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan
salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang proses
pembelajaran di lingkup universitas khususnya prodi profesi kebidanan, untuk
itu perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya,
agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan memperbaiki sarana dan
prasarana 2.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nasional Republik Indonesia pasal 1
Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar sarana prasarana menyatakan bahwa:
Standar sarana prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berekreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan terkait dengan upaya mengatur
dan menjaga sarana prasarana pendidikan agar dapat memberikan konstribusi
secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan 3. Kegiatan
pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan,
penyimpanan inventarisasi dan penghapusan serta penataan.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan juga dapat didefinisikan
sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana
pendidikan secara efektif dan efisien 4. Definisi ini menunjukkan bahwa
sarana dan prasarana yang ada di insttitusi pendidikan tinggi perlu
didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran di
insttitusi pendidikan tinggi. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam
menggunakan sarana dan prasarana di insttitusi pendidikan tinggi bisa berjalan
dengan efektif dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan
kegiatan yang amat penting di insttitusi pendidikan tinggi, karena
keberadaannya akan sangat mendukung suksesnya proses pembelajaran 5.Hal
ini bermakna bahwa manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan yang
mengatur untuk mempersiapkan segala peralatan/material bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Pengaturan ini dilakukan
dimaksudkan untuk menunjang manajemen ruang kantor khususnya pada
prodi profesi kebidanan.
Bidan adalah salah satu kategori tenaga kesehatan yang dapat berperan
serta dalam upaya mewujudkan pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang
optimal khususnya kesejahteraan ibu dan anak, hal ini sejalan dengan
pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Tenaga bidan yang
berkualitas dihasilkan oleh institusi pendidikan kebidanan yang dikelola
dengan memperhatikan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi dan
regulasi. Bidan memiliki posisi strategis dalam penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan pelayanan Keluarga Berencana
(KB) dalam upaya peningkatan kualitas hidup perempuan serta upaya
pemenuhan hak individu (masyarakat) untuk mengatur kehidupan
reproduksinya, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya
perempuan dan anak. Bidan dalam memberikan pelayanan harus mampu
menghadapi tuntutan yang terus berubah seiring perkembangan masyarakat
dan dinamika kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tenaga bidan yang berkualitas dihasilkan oleh institusi pendidikan
kebidanan yang dikelola dengan memperhatikan perkembangan Ilmu
pengetahuan, teknologi dan regulasi. Diharapkan kurikulum Program Studi
Profesi Bidan yang disusun dapat mengacu pada KKNI level 7, sehingga
kurikulum yang terbentuk dapat meningkatkan kualitas lulusan, yang pada
akhirnya dapat memenuhi standar kompetensi dalam memberikan pelayanan
kebidanan yang berkualitas. Pada Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015
pasal 31 telah diatur terkait standar sarana dan prasarana pembelajaran.
Standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal
tentang sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses
pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Kesiapan sarana dan prasarana yang baik pada institusi pendidikan dapat
meningkatkan mutu pendidikan yang siap menghadapi perubahan pada
revolusi industry 4.0.6 Berdasarkan hal tersebut, maka kami akan membahas
manajemen sarana dan prasarana pendidikan khususnya manajemen ruang
kantor prodi profesi kebidanan.
1.2 Tujuan
Secara umum tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah
memberikan layanan secara profesional di bidang sarana dan pendidikan
dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien.
Tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan khususnya manajemen
ruang kantor prodi kebidanan adalah:
1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui
sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan
perkataan ini, melalui manajemen sarana dan prasarana pendidikan
diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan adalah sarana dan
prasarana pendidikan yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan
ruang kantor yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan dan dengan
dana yang efisien.
2. Untuk menguppayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan
efisien.
3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapatlah dipahami bahwa tujuan dari
manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan
ruang kantor yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang
menyenangkan. Di samping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat atau
fasilitas ruang kantor yang memadai secara kuantitatif, kualitatif dan relevan
dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan
proses pendidikan dan pengajaran.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan dilakukannya perencanaan
sarana dan prasarana pendidikan ruang kantor adalah sebagai berikut:
a. Dapat membantu dalam menentukan tujuan.
b. Meletakkan dasar-dasar dan menentukan langkah-langkah yang
akan dilakukan.
c. Menghilangkan ketidakpastian.
d. Pedoman atau dasar untuk melakukan pengawasan, pengendalian
dan bahkan juga penilaian agar nantinya kegiatan dapat berjalan
secara efektif dan efisien.
BAB II

MANAJEMEN RUANG KANTOR

2.1 Pengertian
Ruang kantor ialah ruangan yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan
administrasi sekolah 7. Ruang kantor di lembaga pendidikan sekurang-
kurangnya terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang pembantu kepala sekolah,
ruang tata usaha dan ruang dewan guru. Adanya ruang kantor di lembaga
pendidikan yaitu memberikan layanan ketatausahaan demi kelancarana
penyelenggaraan pendidikan sehingga dapat menciptakan kemudahan bagi
segenap personil sekolah dalam menjalankan tugas-tugasnya.

2.2 Jenis – jenis manajemen ruang kantor


Jenis sarana pendidikan apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua
macam sarana pendidikan yaitu :
1. Sarana pendidikan yang habis dipakai. Sarana pendidikan habis pakai
adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam
waktu yang relatif singkat. Contoh, kapur tulis, beberapa bahan kimia
untuk praktik guru dan siswa. Selain itu, ada sarana pendidikan yang
berubah bentuk, misalnya kayu, besi, dan kertas karton yang sering
digunakan oleh guru dalam mengajar. Contoh: tinta komputer, bola
lampu, dan kertas.
2. Sarana pendidikan tahan lama. Sarana pendidikan tahan lama adalah
keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus
menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Contoh, bangku sekolah,
mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa peralatan olah raga.
Jenis sarana pendidikan ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan,
ada dua macam sarana pendidikan, yaitu:
1. Sarana pendidikan yang bergerak. Sarana pendidikan yang bergerak
adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindah sesuai
dengan kebutuhan pemakainya, contohnya: almari arsip sekolah,
bangku sekolah.
2. Sarana pendidikan yang tidak bergerak. Sarana pendidikan yang tidak
bergerak adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif
sangat sulit untuk dipindahkan, misalnya saluran dari Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM).
Jenis sarana pendidikan ditinjau dari hubungannya dengan proses
pembelajaran dibedakan menjadi tiga kaslifikasi yaitu:
1. Alat pelajaran. Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara
langsung dalam proses belajar mengajar, misalnya buku, alat peraga,
alat tulis, dan alat praktik.
2. Alat peraga. Alat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan
pengajaran, dapat berupa perbuatan-perbuatan atau benda-benda yang
mudah memberi pengertian kepada anak didik berturut-turut dari yang
abstrak sampai dengan yang konkret.
3. Media pengajaran. Media pengajaran adalah sarana pendidikan yang
digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar, untuk
lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan
pendidikan. Ada tiga jenis media, yaitu media audio, media visual, dan
media audio visual.
Adapun prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua
macam, yaitu:
1. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses
belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik
keterampilan, dan ruang laboratorium.
2. Prasarana pendidikan yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses
belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya
proses belajar mengajar, misalnya ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan
jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang
guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.

2.3 Standar Ruang Kantor


Sarana dan prasarana ruang kantor yang tersedia dimaksudkan untuk
memfasilitasi tugas-tugas dan fungsi setiap personil di ruang kantor tersebut.
Secara garis besar sarana dan prasarana ruang kantor sekolah dapat
diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :
1. Perabot ruang kantor
Perabotan ruang kantor merupakan perlengkapan yang secara tidak
langsung dapat digunakan dalam melakukan aktivitas ketatausahaan
sekolah. Jenis perabot ruang kantor di sekolah pada dasarnya cukup
banyak. Namun paling tidak setiap ruang kantor memiliki perabotan-
perabotan tertentu yang tidak boleh tidak harus dimiliki
2. Bahan dan peralatan
Bahan dan peralatatan sangat dibutuhkan dan harus tersedia di ruang
kantor terlebih-lebih bahan dan peralatan tersebut digunakan untuk
kegiatan ketatausahaan meliputi administrasi perkantoran, administrasi
kesiswaan, administrasi pendidik dan tenaga kependidikan, admnistrasi
kurikulum, administrasi sarana dan prasarana, administrasi pembiayaan
dan sebagainya.

2.4 Manajemen ruang kelas


1. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan untuk menggambarkan
sebelumnya hal-hal yang akan dikerjakan kemudian dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini perencanaan yang
dimaksud adalah merinci rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi,
distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan sesuai dengan
kebutuhan ruang kantor. Dengan demikian perencanaan sarana dan
prasarana ruang kantor dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses
perkiraan secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi,
distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan
kebutuhan ruang kantor.

Dalam perencanaan sarana dan prasarana ruang kantor, maka ada beberapa
persyaratan-persyaratan yang harus diperhatikan sebagai berikut:
a. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana ruang kantor harus
dipandang sebagai bagian integral dari usaha peningkatan kualitas
pelayanan terhadap proses belajar mengajar.
b. Perencanaan harus jelas. Untuk hal tersebut maka kejelasan suatu
rencana dapat dilihat pada:
1) Tujuan dan sasaran atau target yang harus dicapai serta ada
penyusunan perkiraan biaya/harga keperluan pengadaan.
2) Jenis dan bentuk tindakan/kegiatan yang akan dilaksanakan.
3) Petugas pelaksana, misalnya; guru, karyawan, dan lain-lain.
4) Bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
5) Kapan dan di mana kegiatan dilaksanakan
c. Haruslah diingat bahwa suatu perencanaan yang baik adalah yang
realistis artinya rencana tersebut dapat dilaksanakan berdasarkan atas
kesepakatan dan keputusan bersama dengan pihak-pihak yang terlibat
dalam perencanaan.
d. Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai
denganskala prioritas.
e. Perencanaan pengadaan sesuai dengan plafond anggaran yang
disediakan.
f. Mengikuti prosedur yang berlaku.
g. Mengikutsertakan unsur orang tua murid dan komite sekolah.
h. Fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan keadaan, perubahan situasi
dan kondisi yang tidak disangka-sangka.
Untuk perencanaan sarana dan prasarana ruang kantor dilakukan melalui
tahapan sebagai berikut:
a. Identifikasi dan menganalisis kebutuhan ruang kantor. Identifikasi
adalah pencatatan dan pendaftaran secara tertib dan teratur terhadap
seluruh kebutuhan sarana dan prasarana sekolah yang dapat menunjang
kelancaran proses belajarar mengajar, baik untuk kebutuhan sekarang
maupun yang akan datang.
Hal-hal yang terkait dalam identifikas dan menganalisis kebutuhan
sarana dan prasarana di sekolah, di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Adanya kebutuhan sarana dan prasarana ruang kantor sesuai
dengan perkembangan sekolah.
2) Adanya sarana dan prasarana ruang kantor yang rusak,
dihapuskan, hilang atau sebab lain yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga memerlukan penggantian.
3) Adanya persediaan dana untuk sarana dan prasarana pada tahun
anggaran mendatang.
b. Inventarisasi sarana dan prasarana ruang kantor. Setelah identifikasi
dan analisis kebutuhan dilakukan, selanjutnya diadakan pengurusan,
penyelenggaraan, pengaturan dan pencatatan barang-barang milik
sekolah ke dalam suatu daftar inventaris secara teratur menurut
ketentuan yang berlaku.
c. Mengadakan Seleksi.
Dalam tahapan mengadakan seleksi, perencanaan sarana dan prasarana
meliputi:
1) Menyusun konsep program.
2) Ada penanggung jawab yang memimpin pelaksanaan program.
3) Ada kegiatan kongkrit yang dilakukan.
4) Ada sasaran (target) terukur yang ingin dicapai.
5) Ada batas waktu.
6) Ada alokasi anggaran yang pasti untuk melaksanakan program.
d. Sumber Anggaran/Dana.
Perencanaan anggaran dilaksanakan dalam jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang. Fungsi perencanaan penganggaran
adalah untuk memutuskan rincian menurut standar yang berlaku
terhadap jumlah dana yang telah ditetapkan sehingga dapat
menghindari pemborosan.
2. Pengorganisasian
Untuk dapat dapat berfungsi ruang kantor dengan baik misalnya untuk
tempat pengelolaan administrasi sekolah maka pengorganisasian dan
fungsionalitas ruang kantor ini diatur di bawah kendali kepala sekolah
dengan memberikan wewenang kepada pihak yang diberi wewenang untuk
mengelolanya misalnya untu ruang kantor tata usaha maka diberikan
wewenang dan tanggung jawab kepada kepala tata usaha untuk
mengelolanya, demikian juga untuk kantor dewan guru juga diberikan
wewenang dan tanggung jawab kepada satu wakil kepala sekolah untuk
bertanggung jawab dalam hal pengelolaan dan pemeliharaannya.
Pengorganisasian dalam kaitannya dengan manajemen ruang kantor
bermakna adalah: a). Menentukan sumber daya dan kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan pengelolaan ruang kantor; b). Membagi
tugas dalam hal mengelola ruang kantor. Hal ini dilakukan agar benar-
benar ruang kantor itu dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien; c).
Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dalam hal pemeliharaan
ruang ruang kantor.
3. Pengendalian dan pengawasan
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya
sesuai dengan aktivitas yang direncanakan dalam mengelola ruang kantor.
Ruang kantor agar kondisinya selalu bersih dan baik harus selalu diawasi
dan dikontrol serta dijaga oleh semua warga sekolah. Proses pengendalian
dan pengawasan dapat melibatkan beberapa elemen yaitu: a). Menetapkan
standar kerja dalam mengelola ruang kantor’ b). Mengukur kinerja dalam
mengelola ruang kantor; c). Membandingkan unjuk kerja dengan standar
kerja yang telah ditetapkan; d). Mengambil tindakan saat terdeteksi
terjadinya penyimpangan.
4. Invetarisasi
Pengadministrasian inventaris ruang kantor dilakukan dalam Buku Induk
Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan
Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Daftar Rekap Barang
Inventaris.
a. Buku Induk Barang Inventaris adalah buku tempat mencatat semua
barang inventaris milik negara dalam lingkungan sekolah/madrasah
menurut urutan tanggal penerimaannya.
b. Buku Golongan Barang Inventaris adalah buku pembantu tempat
mencatat barang inventaris menurut golongan barang yang telah
ditentukan.
c. Buku Catatan Non Inventaris adalah buku tempat mencatat semua
barang habis pakai, seperti; kertas ketik, tinta dan sejenisnya.
d. Daftar Laporan Triwulan Mutasi Barang Inventaris adalah daftar
tempat mencatat jumlah bertambah dan atau berkurangnya barang
inventaris sebagai akibat mutasi barang yang terjadi dalam triwulan
yang bersangkutan. Daftar ini tersusun menurut jenis barang pada
masingmasing golongan inventaris.
e. Daftar Rekap Barang Inventaris yaitu tempat-tempat mencatat semua
barang inventaris menurut golongan barangnya.
5. Pemeliharaan ruang kantor
Pemeliharaan ruang kantor adalah kegiatan untuk melaksanakan
pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam
keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil
guna dalam mencapai tujuan pendidikan.
Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari
kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap
digunakan. Manfaat pemeliharaan ruang kantor adalah:
a. Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak
perlu mengeluarkan pembiayaan.
b. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung
kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang optimal.
c. Untuk menjamin ketediaan peralatan yang diperlukan melalui
pencekkan secara rutin dan teratur.
d. Untuk menjamin keselamatan orang atau peserta didik yang
menggunakan alat tersebut.
e. Pemeliharaan yang baik mengakibatkan jarang terjadi kerusakan yang
berarti biaya perbaikan dapat ditekan seminim mungkin.
f. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih terkontrol
sehingga menghindar kehilangan.
g. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka enak dilihat dan
dipandang.
h. Pemeliharaan yang baik memberikan hasil pekerjaan yang baik
BAB III

DESAIN
BAB IV

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

1. Ellong TA. Manajemen Sarana dan Prasarana di Lembaga Pendidikan


Islam. J Ilm Iqra’. 2018;11(1).

2. Parid I., Laili A, Alif S. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan. J


Pendidik dan Pemikir Islam. 2020;11(2):266–275.

3. Samuel EDP, Okon A, Ezekiel E. ADMINISTRATORS ’ RESOURCE


MANAGEMENT PRACTICES AND TEACHERS ’ JOB
PERFORMANCE IN SECONDARY SCHOOLS IN EKET EDUCATION
ZONE OF AKWA IBOM STATE , NIGERIA. Int J Innov Educ Res.
2015;3(2):13–20.

4. Maryadi N. MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA


PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD. 2018;13(1):15–23.

5. Solichin MM. MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA


PENDIDIKAN DI STAIN PAMEKASAN. J Penelit Ilmu Sos dan
Keagamaan Islam. 2011;8(2):152–68.

6. Nawati I, Sadjiarto A, Rina L. Kesiapan Sarana dan Prasarana dalam


meningkatkan mutu pendidikan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. J
Manaj dan Supervisi Pendidik. 2021;5(1):41–9.

7. Anggraeni W, Yuniarsih T. Dampak tata ruang kantor terhadap efektivitas


kerja pegawai dinas pendidikan kota Bandung. 2017;2(2):105–12.

Anda mungkin juga menyukai