Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATITIS

Disusun Oleh:
Amina Az Zahra
NIM:
19004

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN YASPEN JAKARTA
2021/2022
HEPATITIS

A.DEFINISI

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapatdisebabkan oleh
infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono
Hadi, 1999).

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis danklinis, biokimia
serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001). Adapun berdasarkan pada virus yang menyebabkan,
hepatitis dibagi sebagai berikut:1.Virus Hepatitis A (HAV)2.Virus Hepatitis B (HBV)3.Virus
Hepatitis C (HCV)4.Virus Hepatitis D (HDV)5.Virus Hepatitis E (HEV)Hepatitis menduduki
peringkat ke- 3 menurut Center of Disease ControlUSA setelah PHS dan cacar air. Karena
meskipun mortalitas akibat penyakitini rendah namun dampak morbiditas dan kerugian
ekonomi yang ditimbulkansangat besar.

B. ETIOLOGI

1. Virus

Type A Type B Type C Type D Type E


Metode Fekal-oral Parenteral Parenteral Parenteral Fekal-
transmisi melalui orang seksual jarang perinatal, oral
lain Perinatal seksual,orang memerlukan
ke orang, koinfeksi
perinatal dengan type
B

Keparahan Tak ikterik dan Parah menyebar Sama


Peningkatan
asimtomatik luas, dapat dengan
insiden
berkembang D
kronis dan
sampai kronis gagal hepar
akut
Sumber virus Darah, feces, Darah, terutama Darah,
saliva saliva, melalui darah Melalui darah feces,
semen, saliva
sekresi
vagina

2. Alkohol
Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis.

3. Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik.

C. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY

PATOFISIOLOGI

Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan olehinfeksi virus dan oleh
reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahankimia. Unit fungsional dasar dari hepar
disebut lobul dan unit ini unik karenamemiliki suplai darah sendiri. Sering dengan
berkembangnya inflamasi padahepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap
suplai darahnormal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-selhepar.
Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang daritubuh oleh respon
sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yangsehat. Oleh karenanya, sebagian
besar klien yang mengalami hepatitis sembuhdengan fungsi hepar normal.Inflamasi pada
hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan peregangan
kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas.
Hal inidimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.Timbulnya ikterus
karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah billirubin yang belum mengalami
konjugasi masuk ke dalam hati tetapnormal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan
duktuli empeduintrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut
didalamhati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi. Akibatnya billirubintidak
sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi(akibat kerusakan sel
ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belummengalami konjugasi (bilirubin
indirek), maupun bilirubin yang sudahmengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus
yang timbul disiniterutama disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi
daneksresi bilirubin.

PATHWAY
D. MANIFESTASI KLINIS

Berdasarkan gejala klinis dan petunjuk serologis, manifestasi klinis hepatitis B dibagi 2yaitu

1. Hepatitis B akut yaitu manifestasi infeksi virus hepatitis B terhadap individu yang
sistemimunologinya matur sehingga berakhir dengan hilangnya virus hepatitis B dari
tubuh kropes.Hepatitis B akut terdiri atas :
a. Hepatitis B akut yang khasBentuk hepatitis ini meliputi 95 % penderita dengan
gambaran ikterus yang jelas. Gejalaklinis terdiri atas 3 fase yaitu :
1. Fase Praikterik (prodromal)
Gejala non spesifik, permulaan penyakit tidak jelas, demam tinggi, anoreksia,
mual,nyeri didaerah hati disertai perubahan warna air kemih menjadi gelap.
Pemeriksaanlaboratorium mulai tampak kelainan hati (kadar bilirubin serum,
SGOT dan SGPT,Fosfatose alkali, meningkat).
2. Fase lkterik
Gejala demam dan gastrointestinal tambah hebat disertai hepatomegali
dansplenomegali. timbulnya ikterus makin hebat dengan puncak pada minggu
kedua.setelah timbul ikterus, gejala menurun dan pemeriksaan laboratorium tes
fungsi hatiabnormal.
3. Fase Penyembuhan
Fase ini ditandai dengan menurunnya kadar enzim aminotransferase. pembesaran
hatimasih ada tetapi tidak terasa nyeri, pemeriksaan laboratorium menjadi normal.

b. Hepatitis Fulminan
Bentuk ini sekitar 1 % dengan gambaran sakit berat dan sebagian besar mempunyai
prognosa buruk dalam 7-10 hari, lima puluh persen akan berakhir dengan
kematian.Adakalanya penderita belum menunjukkan gejala ikterus yang berat, tetapi
pemeriksaanSGOT memberikan hasil yang tinggi pada pemeriksaan fisik, hati
menjadi lebih kecil,kesadaran cepat menurun hingga koma, mual dan muntah yang
hebat disertai gelisah,dapat terjadi gagal ginjal akut dengan anuria dan uremia.2.
2. Hepatitis B kronis yaitu manifestasi infeksi virus hepatitis B terhadap individu dengan
sistemimunologi kurang sempurna sehingga mekanisme, untuk menghilangkan VHB
tidak efektif dan terjadi koeksistensi dengan VHB. Kira-kira 5-10% penderita
hepatitis B akut akanmengalami Hepatitis B kronik. Hepatitis ini terjadi jika setelah 6
bulan tidak menunjukkan perbaikan yang mantap.

E. KOMPLIKASI

Hepatitis fulminan akut terjadi lebih sering pada HBV daripada virus hepatitis lain, dan
risikohepatitis fulminan lebih lanjut naik bila ada infeksi bersama atau superinfeksi dengan
HDV.Mortalitas hepatitis fulminan lebih besar dari 30%. Transplantasi hati adalah satu-
satunyaintervensi efektif; perawatan pendukung yang ditujukan untuk mempertahankan
penderitasementara memberi waktu yang dibutuhkan untuk regenerasi sel hati adalah satu-
satunya pilihanlain.Infeksi VHB juga dapat menyebabkan hepatitis kronis, yang dapat
menyebabkan sirosisdan karsinoma hepatoseluler primer. Interferon alfa-2b tersedia untuk
pengobatan hepatitiskronis pada orang-orang berumur 18 tahun atau lebih dengan penyakit
hati kompensata danreplikasi HBV. Glomerulonefritis membranosa dengan pengendapan
komplemen dan HBeAg pada kapiler glomerulus merupakan komplikasi infeksi HBV yang
jarang.

F. PENATALAKSANAAN

Tatalaksana hepatits B akut tidak membutuhkan terapi antiviral dan prinsipnya adalah
suportif.Pasien dianjurkan beristirahat cukup pada periode simptomatis. Hepatitis B
immunoglobulin(HBIg) dan kortikosteroid tidak efektif. Lamivudin 100 mg/hari dilaporkan
dapat digunakan pada hepatitis fulminan akibat eksaserbasi akut HVB.

Pada HBV kronis, tujuan terapi adalah untuk mengeradikasi infeksi dengan
menjadinormalnya nilai aminotransferase, menghilangnya replikasi virus dengan terjadinya
serokonversi HBeAg menjadi antiHBe dan tidak terdeteksinya HBV-DNA lagi. Bila respons
terapi komplit,akan terjadi pula serokonversi HBsAg menjadi anti HBs, sehingga sirosis serta
karsinomahepatoseluler dapat dicegah.

Berdasarkan rekomendasi APASL ( Asia Pacific Association for Study of the Liver)

, anakdengan HBV dipertimbangkan untuk mendapat terapi antiviral bila nilai ALT lebih dari
2 kali batas atas normal selama lebih dari 6 bulan, terdapat replikasi aktif (HBeAg dan/atau
HBV-DNA positif). Sebaiknya biopsy hati dilakukan sebelum memulai pengobatan untuk
mengetahuiderajat kerusakan hati. Interferon dan lamivudin telah disetujui untuk digunakan
pada terapihepatitis B kronis. Bila hanya memakai interferon (dosis 5-10 MU/m, subkutan
3x/minggu)dianjurkan diberikan selama 4-6 bulan, sedangkan bila hanya digunakan
lamivudin tersendiridiberikan paling tau paling sedikit selama 1 tahun atau paling sedikit 6
bulan bila telah terjadi konversi HbeAg menjadi anti Hbe.

ASUHAN KEPERAWATAN

A.PENGKAJIAN

Data dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan/gangguan


hati1.AktivitasKelemahan, Kelelahan, Malaise2.SirkulasiBradikardi ( hiperbilirubin berat );
Ikterik pada sklera kulit, membranmukosa.3.EliminasiUrine gelap, Diare feses warna tanah
liat.4.Makanan dan CairanAnoreksia, Berat badan menurun, Mual dan muntah, Peningkatan
oedema,Asites.5.NeurosensoriPeka terhadap rangsang, Cenderung tidur, Letargi,
Asteriksis.6.Nyeri / KenyamananKram abdomen, Nyeri tekan pada kuadran kanan, Mialgia,
Atralgia, Sakitkepala, Gatal ( pruritus )7.KeamananDemam, Urtikaria, Lesi makulopopuler,
Eritema, Splenomegali,Pembesaran nodus servikal posterior.8.SeksualitasPola hidup /
perilaku meningkat resiko terpajan.

B.DIAGNOSA KEPERAWATAN

Beberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada penderita hepatitis :

1.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak
nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan10 metabolisme pencernaan makanan,
kegagalan masukan untuk memenuhikebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan
muntah.

2.Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakanhepar yang mengalami


inflamasi hati dan bendungan vena porta.

3.Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darahsekunder terhadap


inflamasi hepar

4.Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadaphepatiti


s5.Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus
sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garamempedu.

6.Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent virus

C.INTERVENSI

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak
nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi danmetabolisme pencernaan makanan,
kegagalan masukan untuk memenuhikebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan
muntah.

Hasil yang diharapkan

: Menunjukkan peningkatan berat badan mencapaitujuan dengan nilai laboratorium normal


dan bebas dari tanda-tanda malnutrisi.

a.Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makanR/keletihan berlanjut menurunkan
keinginan untuk makan

b.Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapisering dan tawarkan pagi
paling sering/ adanya pembesaran hepar dapat menekan saluran gastrointestinal dan
menurunkan kapasitasnya.

c.Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudahmakan11/ akumulasi
partikel makanan di mulut dapat menambah baru danrasa tak sedap yang menurunkan nafsu
makan.

d.Anjurkan makan pada posisi duduk tegak / menurunkan rasa penuh pada abdomen dan
dapat meningkatkan pemasukan

e.Berikan diit tinggi kalori, rendah lemak / glukosa dalam karbohidrat cukup efektif untuk
pemenuhan energi, sedangkan lemak sulit untuk diserap/dimetabolisme sehingga
akanmembebani hepar.

2.Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami
inflamasi hati dan bendungan vena porta.

Hasil yang diharapkan :


Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri (tidak meringis kesakitan,
menangis intensitas dan lokasinya)a.Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode
yang dapatdigunakan untuk intensitas nyeriR/

nyeri yang berhubungan dengan hepatitis sangat tidak nyaman,oleh karena terdapat
peregangan secara kapsula hati, melalui pendekatan kepada individu yang mengalami
perubahankenyamanan nyeri diharapkan lebih efektif mengurangi nyeri.

b.Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri

Akui adanya nyeri

Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien tentangnyerinyaR/

klienlah yang harus mencoba meyakinkan pemberi pelayanankesehatan bahwa ia mengalami


nyeri

c.Berikan informasi akurat dan

Jelaskan penyebab nyeri

Tunjukkan berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahui12

R/

klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri melalui penjelasannyeri yang sesungguhnya
akan dirasakan (cenderung lebih tenang dibanding klien yang penjelasan kurang/tidak
terdapat penjelasan)

d.Bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak mengandungefek hepatotoksiR/

kemungkinan nyeri sudah tak bisa dibatasi dengan teknik untuk mengurangi nyeri.
3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darahsekunder terhadap
inflamasi hepar.

Hasil yang diharapkan :

Tidak terjadi peningkatan suhua.Monitor tanda vital : suhu badanR/

sebagai indikator untuk mengetahui status hypertermi

b.Ajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat(sedikitnya 2000 l/hari)


untuk mencegah dehidrasi, misalnya sari buah2,5-3 liter/hari.R/

dalam kondisi demam terjadi peningkatan evaporasi yang memicutimbulnya dehidrasi

c.Berikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan femur R/

menghambat pusat simpatis di hipotalamus sehingga terjadivasodilatasi kulit dengan


merangsang kelenjar keringat untuk mengurangi panas tubuh melalui penguapan

d.Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringatR/

kondisi kulit yang mengalami lembab memicu timbulnya pertumbuhan jamur. Juga akan
mengurangi kenyamanan klien,mencegah timbulnya ruam kulit.

4.Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadaphepatitisa.

a. Jelaskan sebab-sebab keletihan individu dengan penjelasan sebab-sebab keletihan maka


keadaan kliencenderung lebih tenang

b.Sarankan klien untuk tirah baringR/ tirah baring akan meminimalkan energi yang
dikeluarkan sehingga metabolisme dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit.

c.Bantu individu untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan,kemampuan-kemampuan dan


minat-minatR/ memungkinkan klien dapat memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang sangat
penting dan meminimalkan pengeluaran energi untuk kegiatan yang kurang penting

d.Analisa bersama-sama tingkat keletihan selama 24 jam meliputi waktu puncak energi,
waktu kelelahan, aktivitas yang berhubungan dengankeletihanR/ keletihan dapat segera
diminimalkan dengan mengurangi kegiatan yang dapat menimbulkan keletihan.
e.Bantu untuk belajar tentang keterampilan koping yang efektif (bersikapasertif, teknik
relaksasi)R/ untuk mengurangi keletihan baik fisik maupun psikologis

5.Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder
terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garamempedu

Hasil yang diharapkan :

Jaringan kulit utuh, penurunan pruritus.a.Pertahankan kebersihan tanpa menyebabkan kulit


kering

Sering mandi dengan menggunakan air dingin dan sabun ringan(kadtril, lanolin)

Keringkan kulit, jaringan digosok R/ kekeringan meningkatkan sensitifitas kulit dengan


merangsang ujung syaraf

b.Cegah penghangatan yang berlebihan dengan pertahankan suhuruangan dingin dan


kelembaban rendah, hindari pakaian terlalu tebalR/ penghangatan yang berlebih menambah
pruritus denganmeningkatkan sensitivitas melalui vasodilatasi

c.Anjurkan tidak menggaruk, instruksikan klien untuk memberikantekanan kuat pada area
pruritus untuk tujuan menggaruk R/ penggantian merangsang pelepasan hidtamin,
menghasilkan lebihbanyak pruritus

d.Pertahankan kelembaban ruangan pada 30%-40% dan dinginR/ pendinginan akan


menurunkan vasodilatasi dan kelembabankekeringan

6.Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairanintraabdomen, asites


penurunan ekspansi paru dan akumulasi sekret.

Hasil yang diharapkan :

Pola nafas adekuatIntervensi

:a.Awasi frekuensi , kedalaman dan upaya pernafasanR/ pernafasan dangkal/cepat


kemungkinan terdapat hipoksia atauakumulasi cairan dalam abdomen
b.Auskultasi bunyi nafas tambahanR/ kemungkinan menunjukkan adanya akumulasi cairan

c.Berikan posisi semi fowler R/ memudahkan pernafasan denagn menurunkan tekanan


padadiafragma dan meminimalkan ukuran sekret

d.Berikan latihan nafas dalam dan batuk efektif R/ membantu ekspansi paru dalam
memobilisasi lemak

e.Berikan oksigen sesuai kebutuhan R/ mungkin perlu untuk mencegah hipoksia

7.Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent virus

Hasil yang diharapkan :

Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.a.Gunakan kewaspadaan umum terhadap substansi


tubuh yang tepatuntuk menangani semua cairan tubuh

Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan semua klien atauspesimen

Gunakan sarung tangan untuk kontak dengan darah dan cairantubuh

Tempatkan spuit yang telah digunakan dengan segera pada wadahyang tepat, jangan menutup
kembali atau memanipulasi jarumdengan cara apapunR/

pencegahan tersebut dapat memutuskan metode transmisi virushepatitis

b.Gunakan teknik pembuangan sampah infeksius, linen dan cairan tubuhdengan tepat untuk
membersihkan peralatan-peralatan dan permukaanyang terkontaminasiR/

teknik ini membantu melindungi orang lain dari kontak denganmateri infeksius dan
mencegah transmisi penyakit

c.Jelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering pada klien,keluarga dan pengunjung
lain dan petugas pelayanan kesehatan.R/

mencuci tangan menghilangkan organisme yang merusak rantaitransmisi infeksi


d.Rujuk ke petugas pengontrol infeksi untuk evaluasi departemenkesehatan yang tepatR/

rujukan tersebut perlu untuk mengidentifikasikan sumber pemajanan dan kemungkinan


orang lain terinfeksi.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/133537371/Lp-Hepatitis

https://id.scribd.com/doc/231393866/MANIFESTASI-KLINIS

https://id.scribd.com/document/367369965/LP-Hepatitis

Anda mungkin juga menyukai