Disusun Oleh:
Amina Az Zahra
NIM:
19004
A.DEFINISI
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapatdisebabkan oleh
infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono
Hadi, 1999).
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis danklinis, biokimia
serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001). Adapun berdasarkan pada virus yang menyebabkan,
hepatitis dibagi sebagai berikut:1.Virus Hepatitis A (HAV)2.Virus Hepatitis B (HBV)3.Virus
Hepatitis C (HCV)4.Virus Hepatitis D (HDV)5.Virus Hepatitis E (HEV)Hepatitis menduduki
peringkat ke- 3 menurut Center of Disease ControlUSA setelah PHS dan cacar air. Karena
meskipun mortalitas akibat penyakitini rendah namun dampak morbiditas dan kerugian
ekonomi yang ditimbulkansangat besar.
B. ETIOLOGI
1. Virus
2. Alkohol
Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis.
3. Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik.
PATOFISIOLOGI
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan olehinfeksi virus dan oleh
reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahankimia. Unit fungsional dasar dari hepar
disebut lobul dan unit ini unik karenamemiliki suplai darah sendiri. Sering dengan
berkembangnya inflamasi padahepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap
suplai darahnormal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-selhepar.
Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang daritubuh oleh respon
sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yangsehat. Oleh karenanya, sebagian
besar klien yang mengalami hepatitis sembuhdengan fungsi hepar normal.Inflamasi pada
hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan peregangan
kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas.
Hal inidimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.Timbulnya ikterus
karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah billirubin yang belum mengalami
konjugasi masuk ke dalam hati tetapnormal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan
duktuli empeduintrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut
didalamhati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi. Akibatnya billirubintidak
sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi(akibat kerusakan sel
ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belummengalami konjugasi (bilirubin
indirek), maupun bilirubin yang sudahmengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus
yang timbul disiniterutama disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi
daneksresi bilirubin.
PATHWAY
D. MANIFESTASI KLINIS
Berdasarkan gejala klinis dan petunjuk serologis, manifestasi klinis hepatitis B dibagi 2yaitu
1. Hepatitis B akut yaitu manifestasi infeksi virus hepatitis B terhadap individu yang
sistemimunologinya matur sehingga berakhir dengan hilangnya virus hepatitis B dari
tubuh kropes.Hepatitis B akut terdiri atas :
a. Hepatitis B akut yang khasBentuk hepatitis ini meliputi 95 % penderita dengan
gambaran ikterus yang jelas. Gejalaklinis terdiri atas 3 fase yaitu :
1. Fase Praikterik (prodromal)
Gejala non spesifik, permulaan penyakit tidak jelas, demam tinggi, anoreksia,
mual,nyeri didaerah hati disertai perubahan warna air kemih menjadi gelap.
Pemeriksaanlaboratorium mulai tampak kelainan hati (kadar bilirubin serum,
SGOT dan SGPT,Fosfatose alkali, meningkat).
2. Fase lkterik
Gejala demam dan gastrointestinal tambah hebat disertai hepatomegali
dansplenomegali. timbulnya ikterus makin hebat dengan puncak pada minggu
kedua.setelah timbul ikterus, gejala menurun dan pemeriksaan laboratorium tes
fungsi hatiabnormal.
3. Fase Penyembuhan
Fase ini ditandai dengan menurunnya kadar enzim aminotransferase. pembesaran
hatimasih ada tetapi tidak terasa nyeri, pemeriksaan laboratorium menjadi normal.
b. Hepatitis Fulminan
Bentuk ini sekitar 1 % dengan gambaran sakit berat dan sebagian besar mempunyai
prognosa buruk dalam 7-10 hari, lima puluh persen akan berakhir dengan
kematian.Adakalanya penderita belum menunjukkan gejala ikterus yang berat, tetapi
pemeriksaanSGOT memberikan hasil yang tinggi pada pemeriksaan fisik, hati
menjadi lebih kecil,kesadaran cepat menurun hingga koma, mual dan muntah yang
hebat disertai gelisah,dapat terjadi gagal ginjal akut dengan anuria dan uremia.2.
2. Hepatitis B kronis yaitu manifestasi infeksi virus hepatitis B terhadap individu dengan
sistemimunologi kurang sempurna sehingga mekanisme, untuk menghilangkan VHB
tidak efektif dan terjadi koeksistensi dengan VHB. Kira-kira 5-10% penderita
hepatitis B akut akanmengalami Hepatitis B kronik. Hepatitis ini terjadi jika setelah 6
bulan tidak menunjukkan perbaikan yang mantap.
E. KOMPLIKASI
Hepatitis fulminan akut terjadi lebih sering pada HBV daripada virus hepatitis lain, dan
risikohepatitis fulminan lebih lanjut naik bila ada infeksi bersama atau superinfeksi dengan
HDV.Mortalitas hepatitis fulminan lebih besar dari 30%. Transplantasi hati adalah satu-
satunyaintervensi efektif; perawatan pendukung yang ditujukan untuk mempertahankan
penderitasementara memberi waktu yang dibutuhkan untuk regenerasi sel hati adalah satu-
satunya pilihanlain.Infeksi VHB juga dapat menyebabkan hepatitis kronis, yang dapat
menyebabkan sirosisdan karsinoma hepatoseluler primer. Interferon alfa-2b tersedia untuk
pengobatan hepatitiskronis pada orang-orang berumur 18 tahun atau lebih dengan penyakit
hati kompensata danreplikasi HBV. Glomerulonefritis membranosa dengan pengendapan
komplemen dan HBeAg pada kapiler glomerulus merupakan komplikasi infeksi HBV yang
jarang.
F. PENATALAKSANAAN
Tatalaksana hepatits B akut tidak membutuhkan terapi antiviral dan prinsipnya adalah
suportif.Pasien dianjurkan beristirahat cukup pada periode simptomatis. Hepatitis B
immunoglobulin(HBIg) dan kortikosteroid tidak efektif. Lamivudin 100 mg/hari dilaporkan
dapat digunakan pada hepatitis fulminan akibat eksaserbasi akut HVB.
Pada HBV kronis, tujuan terapi adalah untuk mengeradikasi infeksi dengan
menjadinormalnya nilai aminotransferase, menghilangnya replikasi virus dengan terjadinya
serokonversi HBeAg menjadi antiHBe dan tidak terdeteksinya HBV-DNA lagi. Bila respons
terapi komplit,akan terjadi pula serokonversi HBsAg menjadi anti HBs, sehingga sirosis serta
karsinomahepatoseluler dapat dicegah.
Berdasarkan rekomendasi APASL ( Asia Pacific Association for Study of the Liver)
, anakdengan HBV dipertimbangkan untuk mendapat terapi antiviral bila nilai ALT lebih dari
2 kali batas atas normal selama lebih dari 6 bulan, terdapat replikasi aktif (HBeAg dan/atau
HBV-DNA positif). Sebaiknya biopsy hati dilakukan sebelum memulai pengobatan untuk
mengetahuiderajat kerusakan hati. Interferon dan lamivudin telah disetujui untuk digunakan
pada terapihepatitis B kronis. Bila hanya memakai interferon (dosis 5-10 MU/m, subkutan
3x/minggu)dianjurkan diberikan selama 4-6 bulan, sedangkan bila hanya digunakan
lamivudin tersendiridiberikan paling tau paling sedikit selama 1 tahun atau paling sedikit 6
bulan bila telah terjadi konversi HbeAg menjadi anti Hbe.
ASUHAN KEPERAWATAN
A.PENGKAJIAN
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak
nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan10 metabolisme pencernaan makanan,
kegagalan masukan untuk memenuhikebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan
muntah.
6.Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent virus
C.INTERVENSI
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak
nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi danmetabolisme pencernaan makanan,
kegagalan masukan untuk memenuhikebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan
muntah.
a.Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makanR/keletihan berlanjut menurunkan
keinginan untuk makan
b.Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapisering dan tawarkan pagi
paling sering/ adanya pembesaran hepar dapat menekan saluran gastrointestinal dan
menurunkan kapasitasnya.
c.Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudahmakan11/ akumulasi
partikel makanan di mulut dapat menambah baru danrasa tak sedap yang menurunkan nafsu
makan.
d.Anjurkan makan pada posisi duduk tegak / menurunkan rasa penuh pada abdomen dan
dapat meningkatkan pemasukan
e.Berikan diit tinggi kalori, rendah lemak / glukosa dalam karbohidrat cukup efektif untuk
pemenuhan energi, sedangkan lemak sulit untuk diserap/dimetabolisme sehingga
akanmembebani hepar.
2.Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami
inflamasi hati dan bendungan vena porta.
nyeri yang berhubungan dengan hepatitis sangat tidak nyaman,oleh karena terdapat
peregangan secara kapsula hati, melalui pendekatan kepada individu yang mengalami
perubahankenyamanan nyeri diharapkan lebih efektif mengurangi nyeri.
R/
klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri melalui penjelasannyeri yang sesungguhnya
akan dirasakan (cenderung lebih tenang dibanding klien yang penjelasan kurang/tidak
terdapat penjelasan)
kemungkinan nyeri sudah tak bisa dibatasi dengan teknik untuk mengurangi nyeri.
3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darahsekunder terhadap
inflamasi hepar.
kondisi kulit yang mengalami lembab memicu timbulnya pertumbuhan jamur. Juga akan
mengurangi kenyamanan klien,mencegah timbulnya ruam kulit.
b.Sarankan klien untuk tirah baringR/ tirah baring akan meminimalkan energi yang
dikeluarkan sehingga metabolisme dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit.
d.Analisa bersama-sama tingkat keletihan selama 24 jam meliputi waktu puncak energi,
waktu kelelahan, aktivitas yang berhubungan dengankeletihanR/ keletihan dapat segera
diminimalkan dengan mengurangi kegiatan yang dapat menimbulkan keletihan.
e.Bantu untuk belajar tentang keterampilan koping yang efektif (bersikapasertif, teknik
relaksasi)R/ untuk mengurangi keletihan baik fisik maupun psikologis
5.Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder
terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garamempedu
Sering mandi dengan menggunakan air dingin dan sabun ringan(kadtril, lanolin)
c.Anjurkan tidak menggaruk, instruksikan klien untuk memberikantekanan kuat pada area
pruritus untuk tujuan menggaruk R/ penggantian merangsang pelepasan hidtamin,
menghasilkan lebihbanyak pruritus
d.Berikan latihan nafas dalam dan batuk efektif R/ membantu ekspansi paru dalam
memobilisasi lemak
7.Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent virus
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan semua klien atauspesimen
Tempatkan spuit yang telah digunakan dengan segera pada wadahyang tepat, jangan menutup
kembali atau memanipulasi jarumdengan cara apapunR/
b.Gunakan teknik pembuangan sampah infeksius, linen dan cairan tubuhdengan tepat untuk
membersihkan peralatan-peralatan dan permukaanyang terkontaminasiR/
teknik ini membantu melindungi orang lain dari kontak denganmateri infeksius dan
mencegah transmisi penyakit
c.Jelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering pada klien,keluarga dan pengunjung
lain dan petugas pelayanan kesehatan.R/
https://id.scribd.com/document/133537371/Lp-Hepatitis
https://id.scribd.com/doc/231393866/MANIFESTASI-KLINIS
https://id.scribd.com/document/367369965/LP-Hepatitis