Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN CITRA TUBUH

OLEH :

JUMRIANI

PO7120421017

PRECEPTOR INSTITUSI PRECEPTOR LAHAN

POLTEKKES KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2022

JUMRIANI PO7120421017
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN CITRA TUBUH

A. Masalah Utama Keperawatan


Gangguan Citra Tubuh
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Citra tubuh adalah sikap,persepsi, keyakinan dan pengetahuan individu
secara sadar atau tidak terhadap tubuhnya yaitu ukuran, bentuk struktur,
fungsi keterbatasan, serta makan dan objek yang kontak secara terus-
menerus (anting, make up, kontak lensa, pakaian, kursi roda) baik masa
lalu maupun sekarang (Dalami dkk. 2009. Dalam Nita Fitria dkk. 2013).
2. Etiologi
a. Faktor predisposisi
Faktor-faktor yang mempengaruhi gambaran diri adalah munculnya
stressor yang dapat mengganggu integrasi gambaran diri. Stressor dapat
berupa:
1) Operasi : masektomi, amputasi, luka operasi yang semuanya
mengubah gambaran diri. Demikian pula tindakan seperti operasi
plastik atau protesa.
2) Kegagalan fungsi tubuh: hemiplegi, buta, tuli, dapat menyebabkan
depersonalisasi, yaitu tidak mengakui atau asing terhadap bagian
tubuh.
3) Waham yang berkaitan dengan fungsi tubuh. Sering terjadi pada
pasien gangguan jiwa. Pasien mempersiapkan penampilan dan
pergerakan tubuh sangat berbeda dengan kenyataan.
4) Tergantung pada mesin. Pasien intensif care yang memandang
immobilisasi sebagai tantangan, akibat sukar mendapatkan
informasi umpan balik. Penggunaan alat-alat intensif care dianggap
sebagai gangguan.
b. Faktor presipitasi

JUMRIANI P07120421017
1) Transisi peran sehat-sakit. Pergeseran dari keadaan sehata ke
keadaan sakit. Stressor pada tubuh dapat menyebabkan gangguan
gambaran diri dan berakibat perubahan konsep diri. Perubahan
tubuh dapat mempengaruhi semua komponen konsep diri.
Perubahan tubuh dapat mempengaruhi semua komponen konsep
diri. Transisi ini dicetus oleh:
a) Kehilangan bagian tubuh
b) Perubahan ukuran, bentuk, penampilan, dan fungsi tubuh
c) Perubahan fisik berhubungan dengan tumbuh kembang normal
d) Prosedur medis dan keperawatan
3. Tanda dan gejala
Menurut Dalami tahun 2009, tanda dan gejala gangguan citra tubuh antara
lain:
a. Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah
b. Tidak menerima perubahan yang telah terjadi/akan terjadi
c. Menolak penjelasan perubahan tubuh
d. Persepsi negatif pada tubuh
e. Preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang
f. Mengungkapkan keputusasaan
g. Mengungkapkan ketakutan
4. Klasifikasi citra tubuh
Stressor pada tiap perubahan yaitu:
a. Perubahan ukuran tubuh : berat badan yang turun akibat penyakit
b. Perubahan bentuk tubuh : tindakan invasif, seperti operasi, suntikan,
daerah pemasangan infus
c. Perubahan struktur : sama dengan perubahan bentuk tubuh disertai
dengan pemasangan alat di dalam tubuh
d. Perubahan fungsi : berbagai penyakit yang dapat merubah sistem tubuh
e. Keterbatasan : gerak, makan, kegiatan

JUMRIANI P07120421017
f. Makna dan obyek yang sering kontak : penampilan dan dandan
berubah, pemasangan alat pada tubuh klien (infus, fraksi, respitor,
suntik, pemeriksaan tanda vital, dll)
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi citra tubuh (body image)
Antara lain : usia, jenis kelamin, media massa, hubungan interpersonal, dan
kepribadian seseorang.
a. Usia
Usia mempengaruhi citra tubuh-ketidakpuasan tubuh. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa wanita usia 17 sampai 25 tahun memiliki
ketidakpuasan terhadap citra tubuh lebih tinggi dibandingkan wanita
usia 40 tahun sampai 60 tahun.
b. Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah faktor paling penting dalam perkembangan citra
tubuh seseorang. Wanita dewasa memandang citra tubuhlebih
negatifjika dibandingkan laki-laki dewasa karena mereka cenderung
memelihara dan merawat penampilan.
c. Media massa
Tiggemann menyatakan bahwa media yang muncul dimana-mana
memberikan gambaran ideal mengenai fitur perempuan yang dapat
mempengaruhi gambaran tubuh seseorang.
d. Hubungan interpersonal
e. Kepribadian seseorang
6. Rentang respon
Adaptif Maladaptif

7.
Aktualisasi Konsep diri Harga diri Difusi
Depersonalisasi
diri positif rendah identitas
Keterangan:
a. Aktualisasi diri: pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan
latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan diterima.

JUMRIANI P07120421017
b. Konsep diri: apabila individu mempunyai pegalaman yang positif
dalam beraktualisasi diri.
c. Harga din rendah: transisi antara respon konsep diri adaptif dengan
konsep diri maladaptif
d. Kerancuan identitas: merupakan suatu kegagalan individu untuk
mengmtegrasikan berbagai identifikasi masa kanak-kanak ke dalam
kepribadian psikososial dewasa yang harmonis.
e. Depersonalisasi: suatu perasaan tak realistis dan keasingan dari diri
sendiri.
8. Mekanisme koping
1. Pertahanan jangka pendek
a. Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis,
seperti kerja keras, nonton, dan lain-lain.
b. Akivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara,
seperti ikutnkegiatan sosial, politik, agama, dan lain-lain.
c. Aktivitas yang sementara dapat menguatkan perasaan diri, seperti
kompetis pencapaian akademik.
d. Aktivitas yang mewakili upaya jarak pendek untuk membuat
masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan, seperti
penyalahgunaan obat.
2. Pertahanan jangka panjang
a. Penutupan identitas
Adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang yang penting
bagi individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi, dan potensi
diri individu.
b. Identitas negatif
Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilai-
nilai harapan masyarakat.
c. Mekanisme pertahanan ego
1) Fantasi

JUMRIANI P07120421017
Kemampuan menggunakan tanggapan-tanggapan yang sudah
ada (dimiliki) untuk menciptakan tanggapan baru
2) Disosiasi
Respons yang tidak sesuai dengan stimulus
3) Isolasi
Menghindarkan diri dari interaksi dengan lingkungan luar
4) Proyeksi
Kelemahan dan kekurangan pada diri sendiri di lontarkan pada
orang lain.
5) Displacement
Mengeluarkan perasaan-perasaan yang tertekan pada orang lain
yang kurang mengancam dan kurang menimbulkan reaksi
emosi.
6) Marah/amuk pada diri sendiri
C. Pohon Masalah

Effect Harga diri rendah

Core problem Gangguan citra tubuh

Causa
Perubahan fisik

D. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


Tanda Mayor
Data Subjektif:
a. Mengungkapkan kecatatan/kehilangan bagian tubuh
Data Objektif
a. Kehilangan bagian tubuh
b. Fungsi struktur tubuh berubah/hilang
Tanda Minor
Data Subjektif:
a. Tidak mau mengungkapkan kecatatan/ kehilangan bagian tubuh

JUMRIANI P07120421017
b. Mengungkapkan perasaan negatife tentang perubahan tubuh
c. Mengungkapkan kekhawatiran pada penolakan/reaksi orang lain
d. Mengungkapkan perubahan gaya hidup
Data Subjektif:
a. Menyembunyikan/menunjukan bagian tubuh secara berlebihan
b. Menghindari melihat/nmenyentuh bagian tubuh
c. Focus berlebihan pada perubahan tubuh
d. Respon nonverbal pada perubahandan presepsi tubuh
e. Focus pada penampilan dan kekuatan masa lalu
f. Hubungan sosial benubah
E. Diagnosa Keperawatan
Gangguan citra tubuh
F. Rencana tindakan keperawatan
Tujuan
a. Tujuan Jangka Panjang
Klien menerima apa adanya perubahan tubuhnya secara positif
b. Tujuan Jangka Pendek
1. Meningkatkan keterbukaan dan hubngan saing percaya
2. Melibatkan peran serta klien sesuai dengan kemanmpuan yang dimiliki
3. Mengidentifikasi perubahan citra tubuh
4. Menerima perasaan dan pikirannya
5. Menetapkan masalah yang dihadapinya
6. Mengidentifikasi kemampuan kopinga dan sumber pendukung lain
7. Melakukan tindakan yang mengembangkan integritas diri.
SP1:
1. Mendiskusikan persepsi klien tentang citra tubuhnya dahulu dan saat ini
2. Mediskusikan perasaan klien terkait tubuhnya saat ini
3. Mendiskusikan harapan klien terhadap citra tubuhnya saat ini
4. Memotivasi klien untuk melihat agian tubuh yang hilang tersebut
5. Membantu klie untuk menyentuh bagian tubuh yang hilang tersebut
6. Mendiskusikan kemampuan klien mengatasi masalah bagian tubuh

JUMRIANI P07120421017
7. Mendiskusikan bagian tubuh yang berfungsi dan terganggu
8. Membantu klien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang sehat
9. Mengajarkan klien melakukan afirmasi positif
10. Membimbing klien memasukkan latihan afimasi positif ke dalam jadwal
kegiatan harian.
SP2:
1. Memvalidasi masalahdan latihan sebelumnya
2. Menjelaskan kepada klien cara meningkatkan citra tubuh dengan melatih
anggota tubuh yang tidak terganggu
3. Melatih bagia tubuh yang terganggu ( menggunakan protesa, kosmetik atau
alat yang lain yang dapat membantu).
4. Memotivasi klien untuk melakukan aktivitas yang mengarah pada
pembentukan tubuh yang ideal.
5. Membimbing klien memasukkan kegiatan melatih bagian tubuh yang
terganggu kedalam jadwal kegiatan harian.

JUMRIANI P07120421017
DAFTAR PUSTAKA

Bolton A. Michael.2012. The Impact of Body Image on Patient Care. The Jourmal
ofClinical Psychiatry
Nita Fitra. Dkk. 2013. Laporan Pendahuluan tentang Masalah Psikososial. Jakarta
Salemba Medika
Paxton Susan. (2011). Psychological prevention and intervention startegis for
bodydissatisfaction and disorder eating. Australia Psychological Society

JUMRIANI P07120421017

Anda mungkin juga menyukai