DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
Kelas A
Puji syukur khadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terima
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
banyak kekurangan dalam makalah ini,oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................4
C. TUJUAN MAKALAH..............................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A. PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR.................................................6
B. PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT BANGSA INDONESIA..............8
C. PANCASILA DALAM FILSAFAT BUDAYA INDONESIA..............10
D. PANCASILA DALAM FILSAFAT AGAMA.......................................13
E. PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT.........................................18
BAB III..................................................................................................................20
PENUTUP.............................................................................................................20
A. KESIMPULAN.......................................................................................20
B. SARAN...................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian dan Konsep Dasar
2. Pancasila Sebagai Filsafat Bangsa Indonesia
3. Pancasila Dalam Filsafat Budaya Indonesia
4. Pancasila Dalam Filsafat Agama Indonesia
5. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
4
C. TUJUAN MAKALAH
Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penulisan ini adalah untuk:
1. Pengertian dan Konsep Dasar
2. Pancasila Sebagai Filsafat Bangsa Indonesia
3. Pancasila Dalam Filsafat Budaya Indonesia
4. Pancasila Dalam Filsafat Agama Indonesia
5. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
e. Sistematik artinya berpendapat yang merupakan uraian kefilsafatan itu
harus saling berhubungan secara teratur dan terkandung adanya maksud
atau tujuan tertentu.
f. Komprehensif artinya mencakup atau menyeluruh. Berpikir secara
kefilsafatan merupakan usaha untuk menjelaskan alam semesta secara
keseluruhan.
g. Bebas artinya sampai batas-batas yang luas. Pemikiran filsafat bisa
dikatakan merupakan hasil pemikiran yang bebas, yakni bebas dari
prasangka-prasangka sosial, historis, kultural, bahkan religius.
2. Konsep Dasar Filsafat
7
ketakjuban manusia telah melahirkan pertanyaan-pertanyaan,dan
kelidakpuasan manusia membuat pertanyaan-pertanyaan itu tak kunjung
habis.Pertanyaan tak boleh dianggap sepele karena pertanyaanlah yang
membuat kehidupan manusia serta pengetahuan manusia berkembang dan
maju.
d. Keraguan
Manusia selaku penanya mempertanyakan sesuatu dengan maksud untuk
memperoleh kejelasan dan keterangan mengenai sesuatu yang
dipertanyakan itu.Tentu saja hal itu berarti bahwa apa yang dipertanyakan
itu tidak jelas atau belum terang.Karena Sesuatu itu tidak jelas atau belum
terang,manusia perlu dan harus beratanya. Pertanyaan yang di ajukan
untuk memperoleh kejelsan dan keterangan yang pasti pada hakikatnya
merupakan suatu pertanyaan tentang adanya aporia (keraguan atau
ketidakpastian dan kebingungan) di pihak manusia yang bertanya.
8
Berdasarkan kenyataan tersebul maka untuk memahami pancasila secara
lengkap dan utuh terutama dalam kaitannya dengan jali diri bangsa Indonesia,
mullak diperlukan pemahaman sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk
membentuk suatu Negara yang berdasarkan suatu asas hidup bersama demi
kesejahteraan hidup bersama,yaitu Negara yang berdasarkan pancasila. Selain
itu secara epistemologis sekaligus sebagai pertanggung jawaban ilmiah, bahwa
pancasila selain sebagai dasar Negara Indonesia juga sebagai pandangan hidup
bangsa, jiwa dan kepribadian bangsa serta sebagai perjanjian seluruh bangsa
Indonesia pada waktu mendirikan Negara.
9
Pancasila memiliki lima sila di dalamnya yang antara satu dengan yang
lainnya memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan, artinya kelima sila di
dalam Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat berdiri
sendiri. Pada prinsipnya Pancasila ditinjau dari teori kausa (sebab) yang
dikemukakan oleh Aristoteles, adalah sebagai berikut.
10
kekeluargaan,musyawarah-mufakal, gotong-royong dan tepa selira.Karena itu,
diakui nilai dasar (fundamentall ini sebagai mencerminkan jiwa dan
kepribadian bangsa (jati diri) sepanjang sejarah kebudayaannya.
Berbicara mengenai budaya, maka kita pasti harus mengetahui sejarah dari
hal tersebut.Karena, budaya merupakan suatu bentuk kebiasaan yang sudah
dijalankan oleh suatu kelompok dari awal berdirinya kelompok tersebut
hingga sekarang.Lebih lanjut, budaya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut culture,yang berasal dari kata Latin
Colere,yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
“kultur" dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang,dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan
diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya letbentuk dari banyak unsur yang rumi, termasuk sistem agama
dan polik, adal istiadal,bahasa, perkakas,pakaian,bangunan,dan karya
seni.Seiring dengan perkembangan zaman banyak budaya-budaya asing
khususnya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia dan perlahan menjajah,
mempengaruhi lalu menggeser kebudayaan asli Indonesia dan secara tida
langsung mengubah kebiasaan juga pola pikir masyarakat indonesia. Berikut
beberapa kebudayaan asing yang bertentangan dengan norma-norma Pancasila
yang telah masuk dan mempengaruhi kebudayaan masyarakat Indonesia:
11
Sering disuatu acara pesta dan dugem juga disertai pesta minum-minuman
keras,narkotika dan pergaulan bebas.
Pergaulan Bebas
Etika Bahasa
12
indonesia terpengaruh oleh bahasabahasa asing,akibatnya banyak orang yang
tidak menggunakan etika berbahasa yang baik.
Apabila dibiarkan begitu saja, bukan tidak mungkin jika suatu saat nanti
generasi berikutnya hanya akan mengenal Pancasila yang terdiri dari 5 butir
saja tanpa memaknai serta memahami nilai filosofi serta pedoman berbudaya
untuk menentukan serta menunjukan jati diri bangsa Indonesia.
13
Sejarah Pancasila adalah bagian dari sejarah inti negara Indonesia.
Sehingga tidak heran bagi sebagian rakyat Indonesia, Pancasila dianggap
sebagai sesuatu yang sakral yang harus kita hafalkan dan mematuhi apa yang
diatur di dalamnya. Ada pula sebagian pihak yang sudah hampir tidak
mempedulikan lagi semua aturan-aturan yang dimiliki oleh Pancasila. Namun,
di lain pihak muncul orang-orang yang tidak sepihak atau menolak akan
adanya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Mungkin kita masih ingat
dengan kasus kudeta Partai Komunis Indonesia yang menginginkan mengganti
ideologi Pancasila dengan ideologi Komunis. Juga kasus kudeta DI/TII yang
ingin memisahkan diri dari Indonesia dan mendirikan sebuah negara Islam.
Atau kasus yang masih hangat di telinga kita masalah pemberontakan tentara
GAM.
14
Menurut Notonegoro (dalam Kaelan, 2012: 47), asal mula Pancasila secara
langsung salah satunya asal mula bahan (Kausa Materialis) yang menyatakan
bahwa "bangsa Indonesia adalah sebagai asal dari nilai-nilai Pacasila,yang
digali dari bangsa Indonesia yang berupa nilai-nilai adat-istiadat kebudayaan
serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa
Indonesia". Sejak zaman purbakala hingga pintu gerbang (kemerdekaan)
negara Indonesia, masyarakat Nusantara telah melewati ribuan tahun pengaruh
agama-agama lokal, 14 abad pengaruh Hinduisme dan Budhisme,7 abad
pengaruh Islam, dan 4 abad pengaruh Kristen (Latif, 2011:57). Dalam buku
Sutasoma karangan Empu Tantular dijumpai kalimat yang kemudian dikenal
Bhinneka Tunggal Ika.Sebenarnya kalimat tersebut secara lengkap berbunyi
Bhinneka Tunggal Ika Tan Hanna Dharma Mangrua, artinya walaupun
berbeda, satu jua adanya, sebab tidak ada agama yang mempunyai tujuan yang
berbeda (Hartono,1992:5).
15
Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna bahwa bangsa
Indonesia harus mengabdi kepada satu Tuhan,yaitu Tuhan Yang Maha Esa
dan mengalahkan ilah-ilah atau Tuhan-Tuhan lain yang bisa
mempersekutukannya. Dalam bahasa formal yang telah disepakati bersama
sebagai perjanjian bangsa sama maknanya dengan kalimat “Tiada Tuhan
selain Tuhan Yang Maha Esa". Di mana pengertian arti kata Tuhan adalah
sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya.Prinsip dasar pengabdian
adalah tidak boleh punya dua tuan,hanya satu tuannya, yaitu Tuhan Yang
Maha Esa. Jadi itulah yang menjadi misi utama tugas para pengemban risalah
untuk mengajak manusia mengabdi kepada satu Tuan, yaitu Tuhan Yang
Maha Esa.
16
salu dengan sekaligus membuang dan menanggalkan yang lain.Selanjutnya
Kiai Achamd Siddiq menyatakan bahwa salah satu hambatan ulama bagi
proporsionalisasi ini berwujud hambatan psikologis, yaitu kecurigaan dan
kekhawaliran yang dalang dari dua arah (Zada dan Sjadzili
(ed),2010:79).hubungan negara dengan agama menurut NKRI yang
berdasarkan Pancasila adalah sebagai berikut (Kaelan,2012:215-216):
17
terjalin hubungan selaras dan harmonis antara agama dan negara, maka negara
sesuai dengan Dasar Negara Pancasila wajib memberikan perlindungan
kepada agama-agama di Indonesia.
a. Adanya kesatuan dari kelima unsur sila silanya, yang satu sama lain tak
dapat dipisahkan
b. Adanya keteraturan dari sila silanya, yaitu bereksistensi secara hierarki
konsisten, masingmasing sila berada dalam satu urutan tingkat yang
18
runtut. Yang nilainya lebih esensial didahulukan, artinya yang lebih luas
cakupannya didahulukan.
c. Adanya keterkaitan antara sila yang satu dengan sila yang lain. Sehingga
merupakan suatu kestuan yang utuh, merupakan suatu totalitas (gestalt),
saling hubungan dan saling ketergantungan (intercorelation) antara sila
yang satu dengan sila yang lain.
d. Adanya kerjasama antara sila yang satu dengan yang lain. Hal ini mutlak
sebab dasar filsafat negara harus merealisasikan tujuantujuan negara.
e. Adanya tujuan bersama, dimana untuk mewujudkan diperlukan
pemerintahan yang stabil dalam satu wadah negara yang mempunyai dasar
filsafat tersebut.
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
berfilsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh.
Sedangkan pancasila sebagai system filsafat adalah suatu kesatuan bagian-
bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama antara sila satu
dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila,
nilai dan landasan yang mendasar.
B. SARAN
Dalam makalah ini kami harap pembaca maupun penulis agar ikut
peduli dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang pancasila
sebagai sistem filsafat. Semoga dengan makalah ini para pembaca dapat
menambah cakrawala ilmu pengetahuan.
20
DAFTAR PUSTAKA
.
Ahmad, Intan. 2006. buku ajar mata kuliah wajib umum pancasila. Jakarta:
Cetakan 1 , Direktur Jendral Pembelajaran Dan Kemahasiswaan.
21