Anda di halaman 1dari 4

PERESEPAN OBAT RASIONAL

No.Dokumen : 440/046/2/412.43/30/2016

No.Revisi :0

PANDUAN Tanggal Terbit : 5 Januari 2016

Halaman : 1/4
BOJONEGORO
UPTD PUSKESMAS Dr.IBNU RUSYDI

KALITIDU NIP.1979220 200501 1 001

PANDUAN PANDUAN
PERESEPAN OBAT RASIONAL
PUSKESMAS KALITIDU

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOJONEGORO
UPTD PUSKESMAS KALITIDU
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayahNya, kami dapat menyelesaikan panduan Peresepan Obat Rasional . Buku ini
kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan kemudahan dalam
pelaksanaan pelayanan peresepan Obat Rasional Puskesmas Kalitidu.
Akreditasi mempersyaratkan adanya pembuktian pelaksana seluruh kegiatan
pelayanan melalui dokumentasi damn penelusuran, karena pada prinsip akreditasi,
seluruh kegiatan harus tertulis dan apa yang tertulis harus dikerjakan dengan sesuai.
Buku ini berisi contoh panduan Peresapan Obat Rasional di puskesmas kalitidu.
Pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih
dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyususnan Panduan
Peresepan Obat Rasional.
Semoga dengan digunakan buku ini dapat mempermudah pembaca dalam
menyiapkan peresepan obat rasional.

Kalitidu, Januari 2016


Kepala UPTD Puskesmas Kalitidu

Dr. Ibnu Rusydi


PANDUAN
PERESEPAN OBAT RASIONAL
PUSKESMAS KALITIDU

BAB I
DEFINISI
Panduan peresepan Rasional adalah suatu panduan untuk pelaksanaan
kegiatan yang di lakukan oleh puskesmas kalitidu yang mengacu pada pedoman.
Pereesepan obat secara rasional kementerian kesehatan. Republik Indonesia Tahun
2015 tentang modul penggerakan pengunaan obat rasional.

BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penggunaan obat rasional mencakup segala aspek di pelayanan
kesehatan, baik pelayanan medis yang meliputi upaya preventif, kulatif, proinotif, dan
rehabilitatif di tujukan. Untuk one derajat kesehatan masyarakat.

BAB III
TATA LAKSANA KEGIATAN
Dalam penggunaan obat secara rasional di Puskesmas Kalitidu menggunakan
prinsip dan strategi sebagai berikut :

A. PRINSIP
1. Memahami kebijakan Penggunaan Obat Rasional ( POR ) dalam pelayanan
kesehatan.
2. Memahami program penggerakan penggunaan obat rasional.
3. Melaksanakan Penggunaan Obat Rasional ( POR )
4. Memahami eudence based medicine sebagai dasar pengambilan keputusan
klinik.
5. Memahami dasar – dasar medication safety dalam pelayanan kesehatan.
6. Menjelaskan peran dan fungsi seorang tenaga kefamarsian dalam pelayanan
kefarmasian.
7. Melakukan advokasi program POR kepada pemangku kebijakan.
8. Melakukan teknik pelaksanaan promosi POR.
9. Mampu melaksanakan pemantauan dan evaluasi Penggunaan Obat Rasional
dengan menggunakan metode Monitoring Training Planing ( MTP ).
10. Melaksanakan metode ( BIA di tingkat Provinsi / Kabupaten / Kota untuk
meningkatkan keterampilan memilih obat.
11. Melaksanakan pelatihan penggerakan Penggunaan Obat Rasional ( POR ).

B. STRATEGI
1. Mengidentifikasi penanggung jawab utama penerapan program provinsi
tersebut.
2. Membagi tugas dan tanggung jawab secara jelas dan merata antar anggota
tim.
3. Memproduksi pesan berdasarkan hasil uji coba yang telah final ( sudah di
modifikasi / revisi ).
4. Membuat jadwal kegiatan dari rangkaian kegiatan penerapan beserta
penanggung jawab.
5. Mengintegrasikan penyebaran materi melalui jalur efektif untuk menghasilkan
dampak maksimal.
6. Melatih petugas yang akan menggunakan materi promosi kesehatan bila di
perlukan.
7. Mengedarkan jadwal penerapan program atau penyumbang dana agar bisa di
bantu.
8. Membuat laporan hasil penerapan dan mendistribusikannya kepada pihak
yang berkepentingan.
9. Penerapan program promosi.

BAB IV
DOKUMENTASI
Pencatatan dan pelaporan pada kegiatan penggunaan peresepan rasional.

Anda mungkin juga menyukai