Laporan Kunjungan Lapangan Rencana JORR Elevated Cikunir-Ulujami

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN
Rencana JORR Elevated Cikunir – Ulujami

25 Agustus 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas ridha-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Kunjungan Lapangan Rencana JORR Elevated Cikunir – Ulujami berdasarkan
paket pekerjaan Bantuan Dukungan Penyiapan dan Pengawasan Pengusahaan Jalan Tol Tahun
Anggaran 2021.
Laporan Kunjungan Lapangan Rencana JORR Elevated Cikunir – Ulujami ini dibuat untuk
memberikan gambaran mengenai kondisi dan progres terkini terkait ruas Jalan Tol tersebut. Serta
merupakan bentuk pertanggung jawaban kami sebagai pelaksana pekerjaan kepada Satuan Kerja
Sekretariat Pengatur Jalan Tol Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Semoga Laporan Kunjungan Lapangan Rencana JORR Elevated Cikunir – Ulujami ini dapat menjadi
bahan evaluasi dan tolak ukur dalam pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi Bantuan Dukungan
Penyiapan dan Pengawasan Pengusahaan Jalan Tol.
Jakarta, Agustus 2021
PT. ANUGERAH KRIDAPRADANA
Ir. UMAR CHAJAM

Team Leader
PELAKSANAAN TINJAUAN LAPANGAN RENCANA JORR ELEVATED CIKUNIR - ULUJAMI
BANTUAN DUKUNGAN PENYIAPAN DAN PENGAWASAN PENGUSAHAAN JALAN TOL
DAFTAR ISI
A. UMUM .................................................................................................................................................1
B. URAIAN PERJALANAN .........................................................................................................................1
C. DATA RENCANA PROYEK JALAN TOL JORR ELEVATED CIKUNIR - ULUJAMI ......................................1
1. DATA ASPEK UMUM........................................................................................................................1
2. DATA ASPEK TEKNIS ........................................................................................................................2
3. DATA ASPEK KEUANGAN ................................................................................................................2
D. PENDAMPINGAN TINJAUAN LAPANGAN PIHAK PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA (PII)
PADA PROYEK JALAN TOL JORR ELEVATED CIKUNIR - ULUJAMI ...........................................................2
E. LOKASI DAN HASIL OBSERVASI ...........................................................................................................5
F. REKOMENDASI .....................................................................................................................................8
i
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

KE PROVINSI JAWA BARAT DAN DKI JAKARTA
A. UMUM
Maksud : Pendampingan Tinjauan Lapangan Pihak Penjaminan Infrastruktur

Indonesia (PII) pada Proyek Jalan Tol JORR Elevated Cikunir – Ulujami.
Tujuan : Memperoleh informasi dan data terkait Kelayakan Penjaminan

Pembangunan Jalan Tol JORR Elevated Cikunir - Ulujami.
Waktu : 25 Agustus 2021.
B. URAIAN PERJALANAN
1 Tanggal 25 : - Perjalanan dari kantor Bantek Investasi ke lokasi breefing (Citos

Agustus 2021 Jakarta Selatan).
- Brifing lapangan.
- Tinjauan lapangan dan observasi, pada titik-titik yang berpotensi
timbul permasalahan teknis dan non teknis di sepanjang trase
yang direncanakan.
- Ishoma.
- Diskusi dan wrap up hasil tinjauan lapangan.
- Perjalanan kembali ke kantor Bantek Investasi.
C. DATA RENCANA PROYEK JALAN TOL JORR ELEVATED CIKUNIR - ULUJAMI
1. DATA ASPEK UMUM

1. Nama Pekerjaan : Proyek Jalan Tol JORR Elevated Cikunir –
Ulujami
2. Pemprakarsa / BUJT : Konsorsium PT. Marga Metro Nusantara, PT.
Adhi Karya (Persero) Tbk., PT. Acset Indonesia
Tbk.
3. Usulan Prakarsa Kerjasama Pemerintah : Surat Dirut PT NI No. 089/NI-Dir1/080618
dan Badan Usaha Atas Pengusahaan Tgl. 8 Juni 2018
Jalan Tol Layang/Elevated Jaakarta
Outer Ring Road (JORR Elevated)
Cikunir-Ulujami
4. Persetujuan Prakarsa Pengusahaan Jalan : Surat Menteri PUPR No. BM.06.03-Mn/149
Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Tgl. 21 Januari 2020
Elevated Cikunir-Ulujami
5. Usulan ke Gubernur Jawa Barat No. Usulan Penlok
PS.01.02-Db/1228 Tgl. 23 Desember
2020
6. Usulan ke Gubernur DKI Jakarta No. Usulan Penlok
PS.01.02-Db/1243 Tgl. 28 Desember
2020
BPJT | 1
2. DATA ASPEK TEKNIS
1. Total Panjang : 21,50 Km
2. Jucntion & Simpang Susun : 6 Buah
3. LHR Kend./Hari : 55.514 (2028)
4. Pengadaan Lahan : Q2 2022-Q2 2024
5. Konstruksi : Q4 2022-Q4 2024
6. Operasi : 2024
3. DATA ASPEK KEUANGAN
1. Biaya Investasi : Rp. 21,565 T
2. Biaya Konstruksi : Rp. 13,716 T
3. Masa Konsesi : 45 Tahun
D. PENDAMPINGAN TINJAUAN LAPANGAN PIHAK PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA (PII)

PADA PROYEK JALAN TOL JORR ELEVATED CIKUNIR - ULUJAMI
1. Pendahuluan.
Kunjungan dari pihak Pejaminan Infrastruktur Indonesia (PII) pada lokasi rencana proyek jalan tol JORR
elevated Cikunir – Ulujami difokuskan pada beberapa hal sebagai berikut:
- Kondisi lapangan sepanjang trase termasuk ketersediaan area kerja untuk stock yard;
- Observasi lokasi permukiman atau aktivitas ekonomi masyarakat yang akan terdampak serta
melakukan verifikasi kepada masyarakat dan stakeholders terkait yang terkena dampak;
- Observasi lokasi fasilitas umum dan social, bangunan dan usaha bisnis serta fasilitas sarana
prasarana utilitas yang terkena dampak proyek;
- Mengidentifikasi sebaran estimasi nilai pasar/ harga wajar lahan di sekitar lokasi terdampak; dan
- Konfirmasi status Dokumen Lingkungan.
Secara teknis di lapangan, dalam melakukan pendampingan kami selaku konsultan Bidang Investasi
BPJT berusaha terlibat aktif, menyerap informasi, memberikan masukan, dan berdiskusi untuk
keberhasilan pengembangan jalan tol tersebut diatas. Selanjutnya hasil dari pendampingan tinjauan
lapangan tersebut kami evaluasi dengan referansi yang ada, berupa data-data sekunder antara lain;
RTRW Kota Bekasi, RTRW Provinsi Jawa Barat, RTRW Provinsi DKI Jakarta, dan data-data dari web BPJT.
Hal ini dianggap pelu sebagai bahan tanbahan pihak terkait, utamanya Bidang Investasi BPJT terkait
rencana investasi jalan tol elevated tersebut diatas.
Rencana jalan tol JORR elevated Cikunir – Ulujami dengan total panjang ± 21,50 Km dimulai dari
wilayah Cikunir (Kota Bekasi) sampai dengan Ulujami (Jalarta Selatan). Trase rencana dari Cikunir
sampai Simpang Susun TMII disamping tol existing Jl. Tol JORR Seksi E1 - E2 - E3, selanjutnya dari
Simpang Susun TMII sampai Ulujami disamping tol existing JORR S. Dengan demikian lokasi rencana tol
elevated tersebut berada di wilayah Kota Bekasi (Jawa Barat) dan Kota Jakarta Selatan (DKI Jakarta).
Berdasarkan Perda Kota Bekasi Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Bekasi Tahun 2011-2031 Pasal 10 Ayat (2) poin a. rencana pembangunan jalan (commitment plan)
BPJT | 2
regional strategis yang melintasi atau berada di Kota Bekasi, ruas jalan tol elevated yang direncanakan
tidak ada. Demikian juga berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.
Demikian juga di wilayah DKI Jakarta, berdasarkan Perda Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030 Pasal 30 Ayat (1), Lampiran I Gambar 9 dan
Lampiran II Tabel 4, rencana jalan tol JORR elevated Cikunir – Ulujami tersebut tidak ada. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 1 Peta Rencana Jaringan Prasarana Kota Bekasi
BPJT | 3
Gambar 2 Peta Rencana Pengembangan Jaringan Jalan Tol (DKI Jakarta)
2. Kegiatan Breefing Lapangan

Kegiatan breefing lapangan dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan tinjauan lapangan nantinya.
Dalam breefing lapangan ini dijelaskan oleh pihak BUJT terkait rencana investasi jalan tol JORR elevated
Cikunir – Ulujami, khususnya menyangkut urgensi pihak Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
Untuk mempemudah dalam menjelskan pihak BUJT sebelumnya membagikan print out gambar Plan
seperti terlihat pada Lampiran 2. Dalam gambar tersebut ditekankan pada 8 (delapan) titik lokasi yang
dianggap perlu mendapat perhatian, utamanya terkait pengadaan lahannya.
Kedelapan titik lokasi tersebut adalah sebagai berikut:
- Cilandak Town Square (CITOS) - Jakarta Selatan.
- Ampera - Jakarta Selatan.
- Gereja St. Stafanus – Jakarta Selatan.
- Pasar Minggu - Jakarta Selatan.
- Binawaluya Heart Hospital – Jakarta Selatan.
- Bundaran Kecapi – Kota Bekasi.
- Pasar Rebo – Jakarta Selatan.
- Sekolah High Scope – Jakarta Selatan.
Setelah melakukan breefing, semua tim langsung melakukan tinjauan lapangan sekaligus melakukan
observasi pada titik-titik tersebut diatas.
BPJT | 4
3. Tinjauan Lapangan dan Observasi

Tinjauan lapangan dan observasi dilakukan pada titik-titik lokasi seperti disampaikan pada nomer 2
diatas. Selain itu dalam kesempatan ini juga dilakukan observasi sepanjang trase rencana.
4. Diskusi dan Wrap Up Hasil Tinjauan Lapangan

Kegiatan diskusi dilakukan setelah tinjauan lapangan dan observasi selesai dilakukan. Dalam kegiatan
ini lebih banyak dilakukan oleh pihak Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dengan pihak BUJT.
Hasil diskusi dirumukan dan diringkas oleh pihak BUJT, dan sampai laporan ini ditulis kami belum
mendapatkan hasil ringkasan tersebut diatas. Namun demikian kami berusaha menyajikan laporan ini
selain mendasarkan hasil tinjauan dan observasi lapanga yang telah dilakukan bersama-sama juga
dengan menggunakan referensi data-data sekunder yang ada.
E. LOKASI DAN HASIL OBSERVASI
1. Cilandak Town Square (CITOS) - Jakarta Selatan

Berdasarkan gambar Plan rencana trasenya lokasinya berada pada STA. 4+760. Pada lokasi ini nantinya
trase rencana jalan tol dari Timur di sisi Selatan Jalan berbelok ke sisi Utara melewati jalan tol existing
(Jl. Tol JORR S).
Struktur dipilih menggunakan struktur portal diatas jalan tol existing (Jl. Tol JORR S), dan posisi pilar di
jalan arteri kedua sisi (Utara-Selatan). Pilar di sisi Selatan berada di jalan akses keluar tol, dengan
demikian diperlukan studi relokasi akses keluar tol tersebut. Relokasi akses keluar tol harus dilakukan
lebih awal sehingga pada waktu pelaksanaan tidak menimbulkan kemacetan.
Lebar jalan arteri akan berkurang karena dipakai sebagai tempat pilar, dan karenanya diperlukan
pengadaan lahan di sisi Utara (CITOS) dan Selatan (perkantoran). Lahan ini sebagai pengganti jalan
arteri yang ada sebelumnya sehingga setelah selesainya pembangunan jalan tol JORR elevated Cikunir
– Ulujami lalu-lintas di jalan arteri tetap terlayani, bahkan lebih baik.
Melihat traffic saat ini, di lokasi tersebut sangat padat dan sering macet, seain itu juga di lokasi tersebut
merupakan kawasan bisnis sehingga akses masuk-keluar kedaraan juga menambah permasalahan
traffic di lokasi tersebut. Untuk itu diperlukan konsep rekayasa lalu-lintas, di sisi Utara lalu-lintas masuk
dan keluar CITOR, sisi Selatan perubahan akses keluar tol.
Terkait dengan pemanfaatan jalan arteri dan kemungkinan gangguan terhadap jalan tol existing (Jl. Tol
JORR S) maka pihak BUJT harus melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak terkait. Demikian
juga untuk meminimalisir kemacetan dan gangguan lain termasuk keselamatan lalu-lintas pihak BUJT
juga harus koordinasi dan konsultasi kepada pihak terkait.
2. Ampera - Jakarta Selatan

trase rencana jalan tol dari Timur di sisi Utara dan Selatan jalan tol existing (Jl. Tol JORR S).
Menggunakan struktur pilar tunggal di persimpangan Cilandak KKO dan jalan arteri dan karenanya
potensi gangguan pada waktu pelaksanaan sangat tinggi. Yang perlu diperhatiakn juga aalah akses
putaran dan tikungan ke arah Jl. Ampera di sisi Utara dan ke arah Jl. Cilandak KKO di sisi Selatan.
Lebar jalan arteri di kedua sisi juga akan berkurang karena dipakai sebagai tempat pilar, dan karenanya
diperlukan pengadaan lahan di sisi Utara (Aloft South Jakarta dll) dan Selatan (perkantoran).
Diperlukan juga penataan kembali persimpangan Cilandak KKO sehingga selama masa konstruksi dan
setelah selesainya pembangunan jalan tol JORR elevated Cikunir – Ulujami lalu-lintas di jalan arteri
tetap terlayani, bahkan lebih baik.
BPJT | 5
Lokasi dekat dengan persimpangan Cilandak KKO dan traffic di lokasi tersebut sangat padat dan sering
membulkan antrean di sekitar lampu traffic light dari segala arah. Diperlukan studi rekayasa lalu-lintas
di persimpangan tersebut sebelum pelaksanaan konstruksi.
Terkait dengan pemanfaatan jalan arteri dan kemungkinan gangguan terhadap jalan tol existing (Jl. Tol
JORR S) maka pihak BUJT harus melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak terkait. Demikian
juga untuk meminimalisir kemacetan dan gangguan lain termasuk keselamatan lalu-lintas pihak BUJT
juga harus koordinasi dan konsultasi kepada pihak terkait.
3. Gereja St. Stafanus - Jakarta Selatan

trase rencana jalan tol di sisi Utara jalan tol existing (Jl. Tol JORR S). Lokasi tersebut dekat dengan
persimpangan RS Fatmawati sehingga perlu dilakukan studi lebih awal segara resiko gangguan pada
waktu pelaksanaan. Selain potensi karena traffic di persimpangan, di lokasi persimpangan RS.
Fatmawati juga terdapat rel MRT dari arah Lebak Bulus berbelok menuju Jl. RS. Fatmawati.
Tipe jalannya 2 jalur 4 lajur dan menggunakan pilar tunggal (besar) di jalan arteri sehingga lebar jalar
arteri berkurang. Selain itu mengingat bahwa lokasi ini berjarak ± 280 meter dari posisi rel MRT
elevated, maka dapat diprediksi bakwa pilar cukup tinggi untuk pemenuhan geometric vertical jalan
tol yang direncanakan.
Pengadaan lahan di sisi Utara (Gereja St. Stafanus, Gedung Ventura, Masjid At- Taqwa Abu
Maulana/Kantor Kecamatan Cilandak Barat, dll) untuk relokasi jalan arteri sangat diperlukan sehingga
fungsi jalan arteri tetap terjada selama masa konstruksi atau msa operasi.
Hapir sama dengan kondisi lainnya diperlukan rekayasa lalu-lintas di jalan arteri di lokasi tersebut, dan
untuk itu pihak BUJT harus melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak-pihak terkait.
4. Pasar Minggu - Jakarta Selatan

trase rencana jalan tol di sisi Utara dan Selatan jalan tol existing (Jl. Tol JORR S). Berbeda dengan kondisi
lainnya, pada lokasi ini trase rencana berada diantara jalan tol existing (Jl. Tol JORR S) dan jalan arteri
yang keduanya elevated dikarenakan menghindari jalan kereta api Jakarta – Bogor.
Pada lokasi ini menggunakan struktur pilar tunggal dan letaknya diantara jalan tol existing (elevated)
dan jalan arteri (elevated), lokasi pilar berada di jalan akses putaran sehingga selama masa
pelaksanaan konstruksi dan operasi otomatis jalan akses ini tidak berfungsi (hilang). Hampir sama
dengan kondisi di depan Gereja St. Stafanus, pilar di lokasi ini cukup tinggi untuk pemenuhan
persyaratan geometric vertical (diatas jalan tol existing elevated dan arteri elevated).
Diperlukan studi terkait lalu-lintas di persimpangan Pasar Minggu, utamanya mengembalikan kondisi
saat ini dengan tetap menyediakan akses putaran yang nantinya tidak berfungsi (hilang). Pengadaan
lahan dikedua sisi Utara dan Selatan mungkin diperlukan untuk pelebaran jalan arteria tau detour pada
waktu pelaksanaan.
5. Binawaluya Heart Hospital - Jakarta Selatan

Berdasarkan gambar Plan rencana trasenya lokasinya berada pada STA. 13+040. Pada lokasi ini
nantinya trase rencana jalan tol dari Timur di sisi Utara dan Selatan jalan tol existing (Jl. Tol JORR S).
Pada lokasi ini berada pada daerah tikungan dan jalan arteri existing sempit, hanya 1 lajur dan bahu
saja sehingga dalam rencana pengembangan jalan tol JORR elevated Cikunir – Ulujami sekaligus dapat
dimanfaatkan untuk pelebaran jalan arteri sehingga menjadi 2 lajur dan bahu jalan.
Pada lokasi ini juga menggunakan struktur pilar tunggal di jalan arteri (sisi Utara dan Selatan) sehingga
pengadaan lahan sangat diperlukan. Sebagai catatan bahwa selain Binawaluya Heart Hospital,
BPJT | 6
lingkungan permukiman disini juga sangat padat (sisi Utara), sedangkan untuk sisi Selatan tidak terlalu
padat an jalan arterinya 2 lajur.
Untuk sisi Utara diperlukan rekayasa lalu-lintas dan untuk itu pihak BUJT harus melakukan koordinasi
dengan pihak-pihak terkait. Khusus di lokasi ini, harus dapat dijamin selama masa konstruksi lalu-lintas
harus lancar untuk akses masuk-keluar rumah sakit.
6. Bundaran Kecapi - Kota Bekasi

Bundaran Kecapi adalah satu-satunya titik lokasi yang menjadi perhatian tim yang berada di wilayah
Kota Bekasi. Sesuai Gambar Plan rencana lokasinya berada pada STA. 20+680 dan merupakan
bundaran dengan akses jalan terkait adalah sebagai berikut : Jl. Arteri JORR Jatiwarna, Jl. Raya Kodau,
Jl. Raya Legok, Jl. Raya Kp. Sawah, dan Jl. Alternatif Toll JORR Jatimelati. Bundaran ini tanpa alat
pemberi isyarat lalu lintas atau APILL sehingga potensi terjadi kemacetan.
Rencana trase jalan tol yang direncanakan berada di sisi Utara dan Selatan jalan tol existing (Jl. Tol
JORR Seksi E1 - E2 - E3). Pengadaan lahan di sekitar lokasi ini diperlukan untuk penataan bundaran dan
pelebaran jalan arteri yang ada.
Rencana peletakan pilar tunggal di bundaran dan dapat diprediksi akan mengganggu lalu-lintas yang
ada selama masa konstruksi dan operasi. Untuk itu diperlukan rekayasa lalu-lintas dan studi bundaran.
Pihak BUJT perlu melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak terkait.
7. Pasar Rebo - Jakarta Selatan

Lokasinya berdasar Gambar Plan pada STA. 13+360 di sebelah Barat persimpangan Pasar Rebo sisi
Selatan yang merupakan permukiman penduduk.
Trase rencana jalan tol di sisi Utara dan Selatan jalan tol existing (Jl. Tol JORR S), dan untuk sisi Selatan
perlu mendapat perhatian karena terdapat permukiman penduduk dan secara topografis berada
diatas jalan arteri. Lebar jalan arteri di lokasi ini juga sempit, yaitu 1 lajur dan bahu sehingga dapar
diprediksi akan menjadi kendala pada masa konstruksi, ditambah lokasinya dekat dengan
persimpangan Pasar Rebo.
Pada lokasi ini juga menggunakan struktur pilar tunggal di kedua jalan arteri (sisi Utara dan Selatan).
Untuk sisi Selatan erlu mendapat perhatian karena langsung berbatasan dengan permukiman dan
secara topografi diatas jalan arteri existing. Utuk itu diperlukan pengadaan lahan di sisi Selatan ini
utamanya untuk relokasi jalan arteri dan detour pada masa konstruksi.
Hapir sama dengan kondisi lainnya diperlukan rekayasa lalu-lintas di jalan arteri di lokasi tersebut, dan
untuk itu pihak BUJT harus melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak-pihak terkait.
8. Sekolah High Scope - Jakarta Selatan

trase rencana jalan tol di sisi Selatan jalan tol existing (Jl. Tol JORR S). Lokasi tersebut adalah kawasan
Sekolah High Scope dan Sekolah Cikal Cilandak. Selain itu juga dekat dengan Simpang Susun Antasari.
Tipe jalannya 2 jalur 4 lajur dan menggunakan struktur pilar tunggal (besar) di jalan arteri dan lahan
Sekolah High Scope dan Sekolah Cikal Cilandak. Demikian juga menurut hemat kami selain di titik
tersebut, di sebelah Timur Simpang Susun Antasari sisi Selatan juga terdapat Gedung yang posisinya
dekat dengan trase rencana.
Pengadaan lahan di sisi Selatan (Sekolah High Scope dan Sekolah Cikal Cilandak, High Rise Building di
sebelah Timur Jl. Tol Desari, dll) akan menjadi tantangan tersendiri dikarenakan lahan ini sebelumnya
sudah terkena pengadaan lahan jalan tol Depok – Antasari. Dengan demikian diperlukan pendekatan
khusus kepada pemilik lahan dan bangunan tersebut.
BPJT | 7
Hampir sama dengan kondisi lainnya diperlukan rekayasa lalu-lintas di jalan arteri di lokasi tersebut,
dan untuk itu pihak BUJT harus melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak-pihak terkait.
F. REKOMENDASI
1. Umum
Secara umum dalam kaitan dengan kelayakan rencana pengembangan Jalan Tol Elevated Cikunir –
Ulujmi dari sisi penjaminan oleh lembaga Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) adalah jaminan
ketersediaan lahan, sehingga titik-titik lokasi yang dilakukan tinjauan lapangan dan observasi dapat
dicarikan solusinya secara tepat dan cepat.
Area kerja atau stock yard selama masa konstruksi juga menjadi perhatian tim Penjaminan
Infrastruktur Indonesia (PII), dan pihak BUJT sudah mempunyai alternative lokasi yang letaknya di
sepanjang trase yang direncanakan.
Mengingat bahwa lokasi yang direncanakan sudah ada Jalan Tol Exsisting (Jl. Tol JORR S dan Jl. Tol JORR
Seksi E1 - E2 - E3) maka direkomendasikan pihak BUJT melakukan koordinasi dengan pihak BUJT terkait.
Dalam hal ini dapat melibatkan BPJT dalam kaitan dengan kontrak PPJT nantinya, terutama terkait
pendapatan tol.
Selain itu mengingat bahwa rencana ini juga akan memanfaatkan jalan arteri existing, maka pihak BUJT
harus melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak terkait, atara lain: BBPJN VI Jakarta / Dinas
Bina Marga DKI Jakarta / Dinas Bina Marga Jawa Barat.
Terkait dengan rekayasa lalu-lintas dan studi persimpangan / bundaran untuk menjamin kelancaran
lalu-lintas selama masa konstruksi maka pihak BUJT harus juga melakukan koordinasi dengan pihak
Kepolisian Lalu-Lintas serta pihak Perhubungan /DLLAJR setempat.
Seperti kami paparkan diatas, bahwa rencana pengembangan Jalan Tol JORR Elevated Cikunir – Ulujami
tidak tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), baik Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat,
dan Provinsi DKI Jakarta, maka pihak BUJT harus melakukan koordinasi dan konsultasi dengan
Pemerintah Daerah tersebut.
Seperti diinformasikan dalam kegiatan tersebut, bahwa Dokumen Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) sampai saat ini sedang disiapkan. Apabila dokumen AMDAL tersebut sudah siap
segera diinformasikan kepada pihak-pihak yang terkait langsung, dalam hal ini salah satunya adalah
BPJT.
2. Lokasi Observasi
Untuk titik-titik lokasi yang telah dilakukan tinjauan lapangan dan observasi seperti sudah dipaparkan
pada bagian B.4 dapat direkomendasikan beberapa hal dan disajikan dalam tabulsi dibawah ini.
BPJT | 8
RINGKASAN HASIL MONITORING

Tinjauan Lapangan Pihak Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) pada Proyek Jalan Tol JORR Elevated Cikunir – Ulujami
No. Lokasi Observasi Hasil Observasi Rekomendasi
1. Cilandak Town Square (CITOS) - Jakarta - STA. 4+760

Selatan
- Tipe Jalan : 2 jalur 4 lajur (sisi Selatan)
- Trase rencana jalan tol dari Timur di sisi Selatan - Koordinasi dan konsultasi dengan BBPJN VI Jakarta
Jalan berbelok ke sisi Utara melewati jalan tol / Dinas Bina Marga DKI Jakarta terkait jalan arteri
existing (Jl. Tol JORR S) dan Pihak BUJT Jl. Tol JORR S terkait akses keluar
jalan tol dan potensi gangguan pada waktu
pelaksanaan konstruksi
- Menggunakan struktur portal diatas jalan tol - Diperlukan metode konstruksi yang menjamin
existing (Jl. Tol JORR S), pilar di jalan arteri kedua keselamatan serta tidak mengganggu operasi tol
sisi (Utara-Selatan). Pilar di sisi Selatan di jalan existing selama pelaksanaan konstruksi
akses keluar tol.
- Diperlukan pengadaan lahan di sisi Utara (CITOS) - Pengadaan lahan sisi Utara untuk relokasi jalan
dan Selatan arteri dan Selatan untuk relokasi jalan arteri dan
akses keluar tol
- Diperlukan rekayasa lalu-lintas, di sisi Utara lalu- - Mengingat posisi pilar berada di jalan arteri maka
lintas masuk dan keluar CITOR, sisi Selatan diperlukan rekayasa lalu-lintas di kedua sisi selama
perubahan akses keluar tol pelaksanaan, studi relokasi akses keluar tol, serta
penyiapan detour selama pelaksanaan konstruksi
- Diperlukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan

perhubungan terkait rekayasa lalu-lintas
BPJT | 9
2. Ampera – Jakarta Selatan - STA. 6+680
- Tipe Jalan : 1 jalur 2 lajur (sisi Utara dan Selatan)
- Trase rencana jalan tol di sisi Utara dan Selatan Koordinasi dan konsultasi dengan Balai BBPJN VI
jalan tol existing (Jl. Tol JORR S) Jakarta / Dinas Bina Marga DKI Jakarta terkait jalan
arteri dan Pihak BUJT Jl. Tol JORR S terkait potensi
gangguan pada waktu pelaksanaan konstruksi
- Menggunakan struktur pilar tunggal di

persimpangan Cilandak KKO dan jalan arteri
- Diperlukan pengadaan lahan di sisi Utara (Aloft Pengadaan lahan sisi Utara dan Selatan untuk
South Jakarta) dan Selatan relokasi jalan arteri
- Diperlukan rekayasa lalu-lintas dan studi di - Mengingat posisi pilar berada di persimpangan
persimpangan Cilandak KKO maka diperlukan rekayasa lalu-lintas di
persimpangan selama pelaksanaan, studi
persimpangan, serta penyiapan detour selama

BPJT | 10
3. Gereja St. Stafanus – Jakarta Selatan - STA. 3+960
- Tipe Jalan : 2 jalur 4 lajur (sisi Utara)
- Trase rencana jalan tol di sisi Utara jalan tol existing Koordinasi dan konsultasi dengan Balai BBPJN VI
(Jl. Tol JORR S) Jakarta / Dinas Bina Marga DKI Jakarta terkait jalan
arteri dan Pihak PT MRT Jakarta terkait potensi
gangguan pada waktu pelaksanaan konstruksi di
persimpangan RS Fatmawati (sebelah Timur Gereja
St. Steanus)
- Menggunakan struktur pilar tunggal (besar) di jalan

arteri
- Diperlukan pengadaan lahan di sisi Utara (Gereja Pengadaan lahan sisi Utara (Gereja St. Stafanus,
St. Stafanus, Gedung Ventura, Masjid At- Taqwa Gedung Ventura, Masjid At- Taqwa Abu
Abu Maulana/Kantor Kecamatan Cilandak Barat, Maulana/Kantor Kecamatan Cilandak Barat, dll)
dll) untuk relokasi jalan arteri dan Selatan untuk relokasi jalan arteri
- Diperlukan rekayasa lalu-lintas di jalan arteri di - Mengingat posisi pilar berada di jalan arteri maka
lokasi tersebut diperlukan rekayasa lalu-lintas di sisi Utara selama
pelaksanaan, serta penyiapan detour selama

BPJT | 11
4. Pasar Minggu – Jakarta Selatan - STA. 9+520
- Trase rencana jalan tol di sisi Utara dan Selatan Koordinasi dengan Balai BBPJN VI Jakarta / Dinas
jalan tol existing (Jl. Tol JORR S) Bina Marga DKI Jakarta terkait jalan arteri dan
Pihak BUJT Jl. Tol JORR S terkait potensi gangguan
pada waktu pelaksanaan konstruksi
- Menggunakan struktur pilar tunggal diantara jalan

tol existing (elevated) dan jalan arteri (elevated),
lokasi pilar berada di jalan akses putaran
- Di lokasi ini terdapat rel kereta api Jakarta - Bogor
- Diperlukan rekayasa lalu-lintas dan studi - Mengingat posisi pilar berada di persimpangan
persimpangan karena jalan akses putaran akan maka diperlukan rekayasa lalu-lintas dan studi di
hilang dipakai untuk pilar di lokasi tersebut persimpangan, serta penyiapan detour selama

BPJT | 12
5. Binawaluya Heart Hospital – Jakarta Selatan - STA. 13+040
- Trase rencana jalan tol di sisi Utara dan Selatan - Koordinasi dengan Balai BBPJN VI Jakarta / Dinas
jalan tol existing (Jl. Tol JORR S), dan merupakan Bina Marga DKI Jakarta terkait jalan arteri dan
tikungan dengan kondisi jalan arteri sempit (1 lajur Pihak BUJT Jl. Tol JORR S terkait potensi gangguan
+ Bahu jalan) pada waktu pelaksanaan konstruksi
- Menggunakan struktur pilar tunggal di jalan arteri

(sisi Utara dan Selatan)
- Diperlukan pengadaan lahan di sisi Utara - Pengadaan lahan sisi Utara (Binawaluya Heart
(Binawaluya Heart Hospital, dll) dan Selatan Hospital, dll) dan Selatan untuk relokasi jalan arteri
lokasi tersebut diperlukan rekayasa lalu-lintas, serta penyiapan
detour selama pelaksanaan konstruksi

BPJT | 13
6. Bundaran Kecapi – Kota Bekasi - STA. 20+680
- Trase rencana jalan tol di sisi Utara dan Selatan Koordinasi dengan Balai BBPJN VI Jakarta / Dinas
jalan tol existing (Jl. Tol JORR Seksi E1 - E2 - E3), dan Bina Marga Jawa Barat terkait jalan arteri dan Pihak
tepat di Bundaran Kecapi (Jl. Arteri JORR Jatiwarna, BUJT Jl. Tol JORR Seksi E1 - E2 - E3 terkait potensi
Jl. Raya Kodau, Jl. Raya Legok, Jl. Raya Kp. Sawah, gangguan pada waktu pelaksanaan konstruksi
dan Jl. Alternatif Toll JORR Jatimelati)
- Menggunakan struktur pilar tunggal di Bundaran

Kecapi
- Diperlukan pengadaan lahan di sisi Utara dan Pengadaan lahan sisi Utara dan Selatan untuk
Selatan relokasi jalan arteri
- Diperlukan rekayasa lalu-lintas dan studi Bundaran - Mengingat posisi pilar berada di Bundaran Kecapi
Kecapi di lokasi Bundaran Kecapi maka diperlukan rekayasa lalu-lintas dan studi
Bundaran Kecapi, serta penyiapan detour selama

BPJT | 14
7. Pasar Rebo – Jakarta Selatan - STA. 13+360
- Trase rencana jalan tol di sisi Utara dan Selatan - Koordinasi dengan Balai BBPJN VI Jakarta / Dinas
jalan tol existing (Jl. Tol JORR S) Bina Marga DKI Jakarta terkait jalan arteri dan
- Menggunakan struktur pilar tunggal di jalan arteri

(sisi Selatan), langsung berbatasan dengan
permukiman dan secara topografi diatas jalan
existing
- Diperlukan pengadaan lahan di sisi Utara dan - Pengadaan lahan sisi Utara dan Selatan untuk
Selatan relokasi jalan arteri
lokasi tersebut diperlukan rekayasa lalu-lintas, serta penyiapan
detour selama pelaksanaan konstruksi

BPJT | 15
8. Sekolah High Scope – Jakarta Selatan - STA. 5+280
- Tipe Jalan : 2 jalur 4 lajur (sisi Selatan)
- Trase rencana jalan tol di sisi Selatan jalan tol - Koordinasi dengan Balai BBPJN VI Jakarta / Dinas
existing (Jl. Tol JORR S) Bina Marga DKI Jakarta terkait jalan arteri dan
- Menggunakan struktur pilar tunggal (besar) di jalan

arteri dan lahan Sekolah High Scope dan Sekolah
Cikal Cilandak
- Diperlukan pengadaan lahan di sisi Selatan - Pengadaan lahan sisi Selatan untuk relokasi jalan
(Sekolah High Scope dan Sekolah Cikal Cilandak, arteri
High Rise Building di sebelah Timur Jl. Tol Desari,
dll) . Berdekatan dengan Simpang Susun Antasari.
Sebelumnya lokasi ini pernah dibebaskan untuk
jalan Tol Depok - Antasari.
- Diperlukan rekayasa lalu-lintas di jalan arteri di - Mengingat posisi pilar berada di jalan arteri dan
lokasi tersebut lahan Sekolah High Scope dan Sekolah Cikal
Cilandak maka diperlukan rekayasa lalu-lintas,
serta penyiapan detour selama pelaksanaan
konstruksi

BPJT | 16
Lampiran 1
Rundown Acara
BPJT | 17
Lampiran 2
Gambar Plan Orthophoto
BPJT | 18
BPJT | 19
BPJT | 20
BPJT | 21
BPJT | 22
BPJT | 23
BPJT | 24
BPJT | 25
BPJT | 26
BPJT | 27
BPJT | 28
Lampiran 3
Dokumentasi
Briefing di Cilandak Town Square Kunjungan di titik depan Citos
Kunjungan di titik Depan Gereja St. Stefanus Kunjungan di titik Simpang Susun Antasari
Kunjungan di titik sekitar Kecamatan Ciracas Kunjungan di titik Bundaran Kecapi
BPJT | 29
Kunjungan di titik Pasar Rebo Kunjungan di titik Sekolah High Scope
Diskusi dan Wrap Up Hasil Tinjauan Lapangan
BPJT | 30

Laporan Kunjungan Lapangan Rencana JORR Elevated Cikunir-Ulujami

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Kunjungan Lapangan Rencana JORR Elevated Cikunir-Ulujami

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

Rencana JORR Elevated Cikunir – Ulujami

Jakarta, Agustus 2021

PT. ANUGERAH KRIDAPRADANA

Ir. UMAR CHAJAM

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

Maksud : Pendampingan Tinjauan Lapangan Pihak Penjaminan Infrastruktur

Tujuan : Memperoleh informasi dan data terkait Kelayakan Penjaminan

Waktu : 25 Agustus 2021.

1 Tanggal 25 : - Perjalanan dari kantor Bantek Investasi ke lokasi breefing (Citos

1. DATA ASPEK UMUM

2. DATA ASPEK TEKNIS

1. Total Panjang : 21,50 Km

2. Jucntion & Simpang Susun : 6 Buah

3. LHR Kend./Hari : 55.514 (2028)

4. Pengadaan Lahan : Q2 2022-Q2 2024

5. Konstruksi : Q4 2022-Q4 2024

3. DATA ASPEK KEUANGAN

1. Biaya Investasi : Rp. 21,565 T

2. Biaya Konstruksi : Rp. 13,716 T

3. Masa Konsesi : 45 Tahun

D. PENDAMPINGAN TINJAUAN LAPANGAN PIHAK PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA (PII)

Gambar 1 Peta Rencana Jaringan Prasarana Kota Bekasi

Gambar 2 Peta Rencana Pengembangan Jaringan Jalan Tol (DKI Jakarta)

2. Kegiatan Breefing Lapangan

3. Tinjauan Lapangan dan Observasi

4. Diskusi dan Wrap Up Hasil Tinjauan Lapangan

E. LOKASI DAN HASIL OBSERVASI

1. Cilandak Town Square (CITOS) - Jakarta Selatan

2. Ampera - Jakarta Selatan

3. Gereja St. Stafanus - Jakarta Selatan

4. Pasar Minggu - Jakarta Selatan

5. Binawaluya Heart Hospital - Jakarta Selatan

6. Bundaran Kecapi - Kota Bekasi

7. Pasar Rebo - Jakarta Selatan

8. Sekolah High Scope - Jakarta Selatan

RINGKASAN HASIL MONITORING

No. Lokasi Observasi Hasil Observasi Rekomendasi

1. Cilandak Town Square (CITOS) - Jakarta - STA. 4+760

- Diperlukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan

No. Lokasi Observasi Hasil Observasi Rekomendasi

2. Ampera – Jakarta Selatan - STA. 6+680

- Tipe Jalan : 1 jalur 2 lajur (sisi Utara dan Selatan)

- Menggunakan struktur pilar tunggal di

- Diperlukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan

No. Lokasi Observasi Hasil Observasi Rekomendasi

3. Gereja St. Stafanus – Jakarta Selatan - STA. 3+960

- Tipe Jalan : 2 jalur 4 lajur (sisi Utara)

- Menggunakan struktur pilar tunggal (besar) di jalan

- Diperlukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan

No. Lokasi Observasi Hasil Observasi Rekomendasi

4. Pasar Minggu – Jakarta Selatan - STA. 9+520

- Tipe Jalan : 1 jalur 2 lajur (sisi Utara dan Selatan)

- Menggunakan struktur pilar tunggal diantara jalan

- Di lokasi ini terdapat rel kereta api Jakarta - Bogor

- Diperlukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan

No. Lokasi Observasi Hasil Observasi Rekomendasi

5. Binawaluya Heart Hospital – Jakarta Selatan - STA. 13+040

- Tipe Jalan : 1 jalur 2 lajur (sisi Utara dan Selatan)

- Menggunakan struktur pilar tunggal di jalan arteri

- Diperlukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan

No. Lokasi Observasi Hasil Observasi Rekomendasi

6. Bundaran Kecapi – Kota Bekasi - STA. 20+680