Anda di halaman 1dari 19

Volume 2, Nomor 2, Februari 2021, pp 151-170.

Copyright © 2019 JAFTA, Program Studi Magister


Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha. ISSN: 2654-4636 | E-ISSN: 2656-758X
https://journal.maranatha.edu/index.php/jafta

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)


TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN
MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
(STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2015-2019)

Oleh:
Teguh Erawati
Devi Cahyaningrum
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
email: eradimensiarch@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dari corporate social
responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan dan ingin menguji kepemilikan manajerial
sebagai variabel pemoderasi pada pengaruh corporate social responsibility pada nilai
perusahaan. Populasi adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2015-2019. Sampel adalah perusahaan yang diambil dari populasi menggunakan
teknik purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dan
uji moderasi dengan menggunakan program SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa corporate social responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
dengan tingkat signifikansi 0,020. Kepemilikan manajerial tidak mampu memoderasi
hubungan antara corporate social responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan dengan
tingkat signifikansi 0,630.
Kata kunci: Corporate Social Responcibility (CSR), Nilai Perusahaan, Kepemilikan
Manajerial

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine the effect of corporate social responsibility
(CSR) on firm value and to examine managerial ownership as a moderating variable on the
effect of corporate social responsibility on firm value. Firms as population come from mining
manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2019.
Firms as sample are taken from the population by using purposive sampling technique. The
analysis method used is multiple linear regression and moderation test using the SPSS version
20 program. The results showed that corporate social responsibility (CSR) has a positive effect
on firm value with a significance level of 0.020. Managerial ownership is not able to moderate
the relationship between corporate social responsibility (CSR) and firm value with a
significance level of 0.630.
Keywords: Corporate social Responsibility (CSR), Firm Value, Managerial Ownership

151
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

1. PENDAHULUAN untuk meningkatkan kesejahteraan


Di Indonesia akhir-akhir ini industri pemegang saham. Nilai perusahaan penting
manufaktur semakin berkembang. untuk diteliti karena mencerminkan
Belakangan ini perusahaan manufaktur pertumbuhan dan kinerja manajemen dalam
menjadi salah satu industri yang paling mengelola perusahaan tersebut.
berkontribusi besar dalam pertumbuhan Pertumbuhan perusahaan terlihat dari
ekonomi. Kementerian Perindustrian adanya pengelolaan perusahaan yang baik
(Kemenprin) menyampaikan bahwa akan serta yang berdampak pada peningkatan
fokus memacu pengembangan perusahaan keuntungan dan pengurangan resiko
agar terus memiliki kinerja gemilang. Antar kerugian di masa mendatang yang dapat
perusahaan akan meningkatkan meningkatkan nilai perusahaan.
produktivitas secara efisien dan Peningkatan keuntungan ini dapat dilihat
menciptakan inovasi untuk menghadapi dari pertumbuhan penjualan, pendapatan,
persaingan yang kuat dan ketat. Dalam hal dan laba bersih suatu perusahaan.
ini maka perusahaan harus dapat tetap Fenomena PT Sariguna Primatirta
mempertahankan nilai perusahaannya. Nilai Tbk (Cleo) mencatat lonjakan pendapatan
perusahaan adalah faktor yang sangat naik 30,64% dari Rp. 593,76 miliyar
mendasar dan perlu diketahui investor menjadi Rp. 775,69 miliyar, sedangkan laba
sebelum memutuskan untuk berinvestasi bersih melonjak dua kali pita menjadi Rp.
pada perusahaan. Nilai perusahaan 94,02 miliyar. PT Mayora Indah Tbk
merupakan kondisi perusahaan dimana (MYOR) mencatat pertumbuhan penjualan
perusahaan sukses memperoleh pencapaian bersih naik 3,52% dari Rp. 17,35 triliun
dan prestasi dari kepercayaan masyarakat menjadi Rp. 17,96 triliun. Kemudian PT
terhadap perusahaan tersebut (Ratih & Nippon Indosari Corporindi Tbk (ROTI)
Damayanthi, 2016). Meningkatnya nilai hingga kuartal III mencatat pertumbuhan
perusahaan merupakan pencapaian yang penjualan bersih naik 24,05% dari Rp. 1,98
sesuai dengan keinginan pemiliknya. triliun menjadi Rp. 2,46 triliun, sedangkan
Nilai perusahaan yang meningkat laba bersih meningkat 151,93% dari Rp.
menyebabkan kesejahteraan pemilik juga 70,2 miliyar menjadi Rp. 176,85 miliyar
meningkat. Menurut (Harjito & Martono, (Kontan.co.id, 2019).
2004), menyatakan bahwa salah satu tujuan Dari capaian-capian tersebut
pentingnya didirikan sebuah perusahaan tentunya membuat perusahaan dapat meraih
yaitu mengoptimalkan nilai perusahaan tujuannya yaitu meningktkan nilai

152
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

perusahaan. Nilai perusahaan menjadi Menurut Rosiana et al. (2013) teori


bagian penting yang dipandang para legitimasi ialah suatu konsep tentang
investor terhadap tingkat keberhasilan suatu kontrak sosial antara industri dengan
perusahaan. Nilai perusahaan yang semakin masyarakat. Kontrak sosial tersebut
tinggi akan menunjukkan tingginya merupakan cara untuk menjelaskan tentang
kesejahteraan para pemegang saham, bagaimana seharusnya organisasi
sehingga hal tersebut akan membuat melaksanakan operasinya. Pengungkapan
investor tertarik untuk menanamkan corporate social responsibility (CSR)
modalnya pada perusahaan. digunakannya untuk melegitimasi aktivitas
Adapun aspek yang mempengaruhi perusahaan di mata masyarakat, karena hal
naik turunnya nilai perusahaan ialah tersebut menunjukkannya kepatuahan suatu
corporate social responsibility (CSR) perusahaan. Tidak hanya itu, perusahaan
(Rahmadhani & Ardini, 2018). Menurut memerlukan pengakuan dari para
(Wijaya & Pancawati, 2019) corporate stakeholdernya supaya dapat
social responsibility (CSR) ialah wujud mempertahankan keberlangsungan hidup
tanggungjawab dari perusahaan guna perusahaannya. Dengan demikian corporate
memperbaiki kerusakan lingkungan serta social responsibility (CSR) berpengaruh
kesenjangan sosial yang terjadi karena positif terhadap nilai perusahaan.
proses aktivitas perusahaannya. Undang- Hal ini konsisten dengan beberapa
Undang Perseroan Terbatas No.40 Pasal 74 penelitian yang menyatakan bahwa
tahun 2007 mengatur peringatan tentang corporate social responsibility (CSR)
kesadaran menjaga lingkungan serta berpengaruh positif terhadap nilai
pentingnya corporate social responsibility perusahaan, di antaranya penelitian yang
(CSR), “menerangkan bahwa perusahaan dilakukan oleh Wijaya & Pancawati (2019),
didalam melakukan bisnis yang Rosiana et al. (2013), Adhitya et al. (2016),
berhubungan dengan sumber daya alam Arhdum et al. (2017).
(SDA) diharuskan untuk menerapkan Aspek lain yang dapat
tanggung jawab sosial serta lingkungannya. mempengaruhi nilai perusahaan ialah
Semakin banyaknya pertanggungjawaban kepemilikan manajerial. Menurut (H. C. M.
suatu perusahaan terhadap lingkungannya Putri & Raharja, 2013) kepemilikan
akan semakin membuat image perusahaan manajerial ialah suatu presentase
meningkat. Citra baik di masyarakat kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang
membuat investor tertarik untuk mempengaruhi dalam pengambilan
menanamkan modalnya pada perusahaan. keputusan, kepemilikan manajerial berguna

153
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

untuk menyatukan kepentingan antara diharapkan mampu memperkuat hubungan


pemegang saham dan manajer. Peningkatan corporate social responsibility (CSR)
presentase kepemilikan saham manajemen terhadap nilai perusahaan.
dalam industri menjadikan manajer dengan Penelitian ini dikembangkan melalui
para pemegang saham menempati posisi penelitian yang dipakai oleh (Wijaya &
yang sejajar sehingga manajer yang juga Pancawati, 2019) dengan perbedaan pada
selaku pemegang saham akan lebih studi kasus perusahaan yang mana
termotivasi untuk mengambil suatu penelitian sebelumnya menggunakan
keputusan yang akan mengakibatkan struktur modal sebagai variabel moderasi
peningkatan nilai perusahaan. Dengan dan penelitian sekarang menggantinya
adanya kepemilikan manajerial dalam dengan kepemilikan manajerial sebagai
sebuah perusahaan, maka pihak manajerial variabel moderasi. Tidak hanya itu pada
akan merasakan langsung dampak maupun penelitian sebelumnya menggunakan
manfaat dari setiap kebijakan atau perusahaan food and beverage sedangkan
keputusan yang diambilnya. Menurut pada penelitian sekarang menggunakan
(Jensen & Meckling, 1976) hal yang mampu perusahaan manufaktur. Penelitian ini
mengurangi masalah keagenan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengujinya
ditimbulkan antara pihak agent (manajer) kembali aspek yang dapat mempengaruhi
dengan pihak principal (pemegang saham) nilai perusahaan dengan adanya perbedaan
ialah kepemilikan saham oleh manjemen, penelitian pada penelitian-penelitian
karena dapat menurunkan terjadinya sebelumnya serta menguji kepemilikan
perilaku oportunistik manajer. Logikanya manajerial sebagai variabel moderasi
semakin tingginya kepemilikan manajerial sehingga penulis mengambil judul
mengindikasikan semakin baik kinerja “Pengaruh Corporate Social
perusahaan untuk mengambil suatu Responsibility (CSR) Terhadap Nilai
keputusan yang dapat meningkatkannya Perusahaan Dengan Kepemilikan
nilai perusahaan. Dalam penelitian ini Manajerial Sebagai Variable Pemoderasi
kepemilikan manajerial sebagai variabel Pada Perusahaan Manufaktur Yang
moderasi. Dipilihnya kepemilikan Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
manajerial sebagai variabel pemoderasi Periode 2015-2019”.
untuk memupus keraguan para stakeholder Berdasarkan dari uraian latar
akan informasi pelaksanaan CSR. Dengan belakang tersebut, masalah yang diangkat
demikian dipilihnya variabel kepemilikan dalam penelitian penelitian ini dirumuskan
manajerial sebagai variabel moderasi sebagai berikut: (1) mengetahui pengaruh

154
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

corporate social responsibility (CSR) Teori Agensi


terhadap nilai perusahaan, (2) mengetahui Teori agensi ialah suatu konsep yang
pengaruh corporate social responsibility menerangkan hubungan keagenan antara
(CSR) terhadap nilai perusahaan dengan agent (manajer) dan principal (investor).
kepemilikan manajerial sebagai variabel Teori ini menguraikan adanya pemisahan
moderasi. fungsi pengendalian dan fungsi kepemilikan
saham dalam perusahaan atas pembuatan
2. TEORI DAN PENGEMBANGAN keputusan. Pada suatu perusahaan, bahwa
HIPOTESIS didalamnya principal menyesuaikan pada
Teori Legitimasi pemilik sedangkan agent menyesuaikan
Teori legitimasi ialah suatu konsep pada pengelola. Pemilik ialah pihak yang
tentang kontrak sosial antara industri dengan meneruskan perintahnya kepada agent
para stakeholdernya. Industri memerlukan untuk melakukan suatu tindakan atas nama
legitimasi untuk mempertahankan pemilik, sedangkan agent adalah pihak yang
keberlangsungan perusahaan, baik diberikan perintah untuk mengelola
pengakuan dari investor, kreditor, perusahaan. Hal tersebut dapat disimpulkan
komsumen, pemerintah maupun masyarakat bahwa pemilik akan membagikan
disekitar perusahaan. Teori legitimasi wewenangnya kepada agent untuk
menyatakan supaya aktivitasnya perusahaan mengelola jalannya perusahaan dengan
dapat diterima oleh masyarakat, maka harapannya agent akan memberikan yang
perusahaan diwajibkan melakukan serta terbaik untuk pemilik dengan tercapainya
mengungkapkan aktivitas CSR. tujuan untuk mengoptimalkan nilai
Pengungkapan CSR akan mempengaruhi perusahaan.
persepsi masyarakat sekitar terhadap suatu
perusahaan dan hal ini dapat meningkatkan Pengaruh Corporate Social Responsibility
reputasi perusahaan. Legitimasi menjadi hal (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan
penting bagi sebuah perusahaan karena CSR menjadi salah satu bentuk
terdapat batasan-batasan yang pertanggungjawaban perusahaan yang
ditekankannya oleh norma-norma dan nilai dilakukan guna untuk memperbaiki masalah
sosial, serta timbal balik dari batasan sosialnya serta kerusakan lingkungan yang
tersebut dapat memicu pentingnya perilaku disebabkan oleh kegiatan operasionalnya
organisasi dengan memperhatikan perusahaan terhadap lingkungan tersebut.
lingkungannya. Pengungkapan yang dilakukan dapat
memberikan manfaat banyak kepada

155
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

perusahaan, seperti: meningkatkan citra dan dalam industri akan membuat manajer selalu
daya tarik perusahaan di mata investor, berupaya untuk mengoptimalkan nilai
menunjukkan brand positioning, dan perusahaan. Para investor akan terarik
meningkatkan penjualan perusahaan. menanamkan modalnya pada industri yang
Pengungkapan CSR yang semakin luas menjalankan program tanggung jawab
menyebabkan peningkatan reputasi sosial perusahaannya sebagai kegiatan
perusahaan yang mana investor akan usahanya.
beranggapan bahwa perusahaan tersebut Dalam konteks penelitian ini,
berkualitas baik sehingga investor akan peneliti mencoba memoderasikan
tertarik untuk berinvestasi . Hal tersebut kepemilikan manajerial pada pengaruh CSR
didukung dengan penelitian Rahmadhani & terhadap nilai perusahaan. Ketika jumlah
Ardini (2018) dan Debora (2012) yang kepemilikan manajerial dalam perusahaan
menunjukkan bahwa CSR dapat semakin banyak maka semakin ketat
memengaruhi nilai perusahaan secara pengawasan yang dilakukan oleh
positif. Berdasarkan uarian tersebut, maka perusahaan, sehingga manajer perusahaan
hipotesis yang dapat dirumuskan adalah akan semakin banyak mengungkapkan
sebagai berikut: informasi sosial dari kegiatan-kegiatan yang
H1 : Corporate Social Responsibility (CSR) telah dilakukan di dalam program CSR,
Berpengaruh Positif Terhadap Nilai tidak hanya itu hal tersebut juga akan
Perusahaan. membuat pengungkapan CSR semakin baik
karena manajer akan semakin bersikap etis
Pengaruh Kepemilikan Manajerial dalam mengambil keputusan untuk
Sebagai Variabel Pemoderasi Dalam meningkatkan nilai perusahaan. Hal tersebut
Hubungan Corporate Social didukung dengan penelitian yang dilakukan
Responsibility (CSR) Terhadap Nilai oleh (Debora, 2012) yang menyatakan
Perusahaan bahwa kepemilikan manajerial dapat
Kepemilikan manajerial menjadi memperkuat pengaruh CSR terhadap nilai
salah satu cara yang dapat menyamakan perusahaan. penelitian Widianingsih (2018)
kepentingan antara manajer dan pemegang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial
saham lainnya sehingga konflik keagenan dapat mempengaruhi nilai perusahaan
dapat teratasi. kepemilikan manajerial secara positif. Penelitian Benson et al.
memiliki pengaruh positif dalam (2019) berpengaruh terhadap nilai
memoderasi CSR terhadap nilai perusahaan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut,
karena terdapat kepemilikan manajerial dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

156
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

H2 : Kepemilikan Manajerial Dapat yang dinilai sebagai sorotan bagi


Memeperkuat Pengaruh Corporate Social masyarakat baik dalam lingkup yang sempit
Responsibility (CSR) Terhadap Nilai maupun luas (Sholekah & Venusita, 2014).
Perusahaan. Perhitungan CSR dengan berdasarkan 91
item indicator Global Reporting Initiative
3. METODOLOGI PENELITIAN (GRI). Pengungkapan CSR diukurnya
Sifat Penelitian menggunakan daftar pengungkapan
Sifat penelitian ini adalah kuantitatif. tanggung jawab social, yaitu dengan
Penelitian ini ialah penelitian empiris untuk memberikan skor “0” pada setiap item yang
mengkaji pengaruh profitabilitas dan tidak diungkapkan dalam laporan keuangan
corporate social responsibility (CSR) tahunan dan memberikan skor “1” pada
terhadap nilai perusahaan dengan setiap item yang diungkapkan. Rumus
kepemilikan manajerial sebagai variabel perhitungan CSR menurut (Puspitasari &
moderasi pada perusahaan manufaktur yang Ermayanti, 2019) adalah sebagai berikut:
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari 𝛴𝑋𝑖𝑗
𝐶𝑆𝑅𝐼𝑗 =
tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. 𝑛𝑗

Pemilihan perusahaan manufaktur karena Nilai Perusahaan


perusahaan tersebut merupakan salah satu Nilai perusahaan ialah gambaran
industri yang memiliki potensi sangat besar suatu perusahaan mengenai kondisi
untuk mengalami perkembangan dan perusahaan atas pencapaian kepercayaan
merupakan kelompok dominan pada seluruh masyarakat terhadap perusahaan tersebut
perusahaan yang terdaftar di BEI. Sumber setelah melalui suatu proses kegiatan sejak
data diperoleh melalui website resmi Bursa awal berdirinya perusahaan sampau dengan
Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id saat ini (Noerirawan & Muid, 2012). Dalam
dan di website terkait lainnya. penelitian ini nilai perusahaan diukurnya
menggunakan perhitungan Price to Book
Definisi Operasional Value (PBV). Semakin tinggi PBV
Definisi operasional dari variabel menunjukkan bahwa pasar telah percaya
yang digunakan dalam penelitian ini adalah: pada kinerja perusahaan tersebut. Rumus
perhitungan PBV menurut (Puspitasari &
Corporate Social Responsibility (CSR) Ermayanti, 2019) adalah sebagai berikut:
Corporate Social Responsibility
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
(CSR) merupakan tanggung jawab moral 𝑃𝐵𝑉 =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya

157
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

Kepemilikan Manajerial a. Perusahaan manufaktur yang sudah go


Kepemilikan manajerial merupakan public yang terdaftar di Bursa Efek
suatu presentase kepemilikan saham pada Indonesia (BEI) dan tetap listing di
sebuah perusahaan oleh pihak manajemen, BEI tahun 2015-2019.
dengan kata lain manajer sekaligus sebagai b. Perusahaan manufaktur yang
pemegang saham (Putra & Wirawati, 2013). mempublikasikan laporan
Kepemilikan manajerial ini dipakai dipakai keuangannya dan laporan tahunannya
untuk mengurangi konflik keagenan antara dengan tahun buku yang berakhir pada
principal (pemegang saham) dan agent tanggal 31 Desember.
(manajer) dalam sebuah perusahaan. c. Perusahaan manufaktur yang
Perhitungan besarnya kepemilikan menyajikan laporan keuangannya
manajerial dengan menggunakan perusahaan selama 5 tahun berturut-
manajerial ownership (MOWN). Rumus turut.
manajerial ownership (MOWN) adalah d. Perusahaan manufaktur yang
sebagai berikut (Sholekah & Venusita, menerbitkan laporan keuangannya
2014): dalam satuan mata uang rupiah.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖
𝑚𝑎𝑛𝑎𝑗𝑒𝑟
e. Perusahaan manufaktur yang
𝑀𝑂𝑊𝑁 = 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑋 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 memiliki data lengkap dan memenuhi
semua variabel untuk melakukan
Populasi Sampel dan Teknik pengukuran seluruh variabel.
Pengambilan Sampel f. Perusahan manufaktur yang memiliki
Populasi dari penelitian ini laba positif.
menggunakan kumpulan dari semua
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Sumber dan Metode Pengumpulan Data
Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel Sumber data yang digunakannya
penelitian yang digunakan yaitu teknik dalam penelitian ini yaitu data sekunder.
purposive sampling merupakan sampel yang Data sekunder ialah sumber data penelitian
didasari oleh kesesuaian karakteristik yang dikumpulkan oleh peneliti secara tidak
sampel dengan kriteria pemilihan langsung melalui media perantara yaitu
sampelnya yang telah ditentukan. Kriteria berupa bukti, catatan, laporan historis yang
dalam purposive sampling dalam penelitian telah tersusun dalam arsip. Data sekunder
ini antara lain: yang digunakan dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan tahunan (annual report)
yang dipublikasikan perusahaan. Data

158
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

tersebut diperoleh dari website resmi Bursa menganalisis data langkah-langkah yang
Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id harus dilalui yaitu statistik deskriptif, uji
dan website terkait lainnya. asumsi klasik uji regresi moderasi, dan uji
hipotesis.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis dalam penelitian ini 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan program SPSS. Untuk Statistik Deskriptif

Tabel 1 . Hasil Uji Statistik Deskriptif


N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CSR 95 20.00 59.00 37.3053 10.24391
NILAI PERUSAHAAN 95 12.00 910.00 196.8316 173.80079
KEPEMILIKAN
95 .00 49.00 10.3895 14.56409
MANAJERIAL
Valid N (listwise) 95

Sumber: Data diolah, 2020

Hasil tabel 1 diatas menunjukkan bahwa standar deviasi atau simpangan baku
sebagai berikut: sebesar 14,56409.
1. Corporate social responsibility (CSR)
memiliki nilai terendah 20,00 dan nilai Uji Asumsi Klasik
tertinggi 59,00. Adapun untuk nilai Uji normalitas
rata-rata (mean) sebesar 37,3053 Uji normalitas bertujuan untuk
dengan standar deviasi atau menguji apakah model regresi, variabel
simpangan baku sebesar 10,24391. pengganggu atau residual atau variabel
2. Nilai perusahaan memiliki nilai dependen dan independennya memiliki
terendah 12,00 dan nilai tertinggi distribusi normal. Penelitian ini dalam
910,00. Adapun untuk nilai rata-rata pengambilan keputusannya dengan
(mean) sebesar 196,8316 dengan menggunakan Uji One Sample Kolmogorov
standar deviasi atau simpangan baku Smirnov (K-S) (Ghozali, 2018). Uji
sebesar 173,800079. normalitas pertama menunjukkan hasil tidak
3. Kepemilikan manajerial memiliki berdistribusi normal sehingga dilakukan
nilai terendah 0,00 dan nilai tertinggi transformasi data untuk melakukan
49,00. Sedangkan untuk nilai rata-rata pengujian kembali sehingga hasilnya
(mean) sebesar 10,3895 dengan menunjukkan data berdistribusi normal.

159
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

Tabel 2 . Hasil Uji Normalitas


Unstandardized
Residual
N 59
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .89896756
Absolute .074
Most Extreme
Positive .074
Differences
Negative -.053
Kolmogorov-Smirnov Z .568
Asymp. Sig. (2-tailed) .904
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: Data diolah, 2020

Berdasarkan hasil pengujian pada ditemukan adanya korelasi antar variabel


tabel diatas mendapatkan hasil Asymp. Sig independen (variabel bebas). Model regresi
(2-tailed) sebesar 0,904. Nilai tersebut yang baik tidak terjadi korelasi antara satu
menunjukkan bahwa lebih besar dari 0,05, variabel independen dengan variabel
sehingga kesimpulannya model penelitian independen yang lain (Ghozali, 2018).
tersebut memiliki distribusi nilai residual Berdasarkan hasil pengujian pada
yang normal. tabel diatas menunjukkan bahwa dalam
model tidak terdapat multikolinearitas. Hal
Uji multikolinearitas ini ditunjukkan pada nilai tolerance lebih
Uji multikolinearitas bertujuan dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10.
untuk menguji apakah model regresi
Tabel 3
Hasil Uji Multikolinearitas
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 6.436 1.878 3.427 .001
1 LN_X1 -.273 .526 -.065 -.519 .606 .993 1.007
LN_X2 -.246 .091 -.341 -2.719 .009 .993 1.007
a. Dependent Variable: LN_Y
Sumber: Data diolah, 2020

160
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

Uji heteroskedastisitas Berdasarkan tabel diatas


Uji heteroskedastisitas bertujuan menunjukkan hasil uji scatterplot terlihat
untuk menguji apakah dalam model regresi semua titik-titik menyebar secara acak, pola
terjadi ketidaksamaan variance residual yang dibentuk tidak jelas serta tersebar
antara satu pengamatan ke pengamatan yang diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu
lain (Ghozali, 2018). Model regresi yang Y. Dalam penentuan hasil penelitian
baik seharusnya tidak terjadi perbedaan mengacu pada dasar persebaran titik yang
variance residual antara satu pengamatan ke menyebar tidak menentu dan tidak
pengamatan yang lain. Untuk mengetahui membentuk pola sehingga memeberikan
mengenaik ada atau tidaknya hasil bahwa tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan heteroskedastisitas model regresi.
uji scatterplot.

Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data diolah, 2020


Ljung Box. Model regresi yang baik adalah
Uji autokorelasi regresi yang dari gejala autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk (Ghozali, 2018).
menguji apakah dalam model regresi linear Berdasarkan tabel diatas
terdapat korelasi yang terjadi antara menunjukkan hasil uji Ljung Box tidak
kesalahan pengganggu pada periode t-1 terdapat gejala autokorelasi dalam model
(sebelumnya). Dalam penelitian ini untuk penelitian. Hal tersebut ditunjukkan pada
menguji autokorelasi menggunakan uji tabel 4. Diketahui bahwa enam belas lag

161
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

(16) semua signifikan. Karena hasil enam


belas lag (16) adalah 0,000 itu berada
diantara dua atau kurang dari dua.
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi
Lag Autocorrelati Std. Box-Ljung Statistic
a
on Error Value df Sig.b
1 .704 .122 33.057 1 .000
2 .392 .117 44.342 2 .000
3 .193 .111 47.379 3 .000
4 .091 .104 48.137 4 .000
5 .006 .097 48.141 5 .000
6 -.005 .094 48.144 6 .000
7 .026 .091 48.227 7 .000
8 .016 .088 48.258 8 .000
9 -.033 .085 48.407 9 .000
10 -.132 .082 51.000 10 .000
11 -.137 .082 53.819 11 .000
12 -.165 .082 57.904 12 .000
13 -.112 .082 59.788 13 .000
14 -.022 .082 59.861 14 .000
15 .020 .083 59.919 15 .000
16 .056 .083 60.365 16 .000
a. The underlying process assumed is independence (white noise).
b. Based on the asymptotic chi-square approximation.
Sumber: Data diolah, 2020

Uji Analisis Regresi Linear Berganda


Uji F

Tabel 6 . Hasil Uji F


Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 4.669 1 4.669 5.572 .020b
1 Residual 77.927 93 .838
Total 82.596 94
a. Dependent Variable: LN_Y
b. Predictors: (Constant), LN_X1
Sumber: Data diolah, 2020

Berdasarkan hasil pengujian tabel independen yang mempengaruhi variabel


diatas terlihat bahwa F hitung pada regresi dependen (nilai perusahaan), sehingga
berganda sebesar 5,572 dan nilai signifikan model dinyatakan fit.
pada 0,020 lebih rendah dari 0,05. Sehingga
dapat diartikan bahwa terdapat variabel Uji R2

162
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

Berdasarkan tabel diatas mampu dijelaskan oleh faktor CSR


menunjukkan hasil perhitungan analisis berpengaruh sebesar 4,6%, sedangkan
regresi diperoleh nilai Adjusted R Square sisanya sebesar 95,4% dijelaskan oleh
adalah 0,046 atau 4,6%. Sehingga variabel bebas lainnya yang tidak diteliti
kesimpulannya bahwa nilai perusahaan dalam penelitian ini.

Tabel 7. Hasil Uji R2


Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .238 .057 .046 .91538
a. Predictors: (Constant), LN_X1
b. Dependent Variable: LN_Y
Sumber: Data diolah, 2020

Uji T

Tabel 8. Hasil Uji T


Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 2.092 1.190 1.759 .082
1
LN_X1 .782 .331 .238 2.360 .020
a. Dependent Variable: LN_Y
Sumber: Data diolah, 2020
Berdasarkan hasil uji selisih mutlak
Berdasarkan tabel diatas, hasil dari tabel diatas dapat dilihat secara individu
uji regresi linear menunjukkan bahwa variabel Zscore LN_X1 yaitu variabel CSR
variabel CSR memiliki pengaruh positif memiliki nilai koefisien -0,080 dengan
terhadap nilai perusahaan. CSR memiliki probabilitas signifikan 0,598. Variabel
nilai signifikan yaitu sebesar 0,020 < 0,05 Zscore LN_X2 yaitu variabel Kepemilikan
dan t sebesar 2,360 dengan arah positif. manajerial memiliki nilai koefisien -0,336
Sehingga hipotesis pertama (H1) yang dengan probabilitas signifikan 0,012.
menerangkan bahwa CSR berpengaruh Variabel ABSX1_X2 yaitu variabel
positif terhadap nilai perusahaan dapat moderasi antara kepemilikan manajerial
diterima. pada CSR menunjukkan hasil tidak
signifikan yaitu dengan probabilitas
Uji Nilai Selisih Mutlak signifikan 0,798 lebih besar dari 0,05.

163
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

Hipotesis kedua (H2) yang menerangkan tidak dapat diterima. Dengan demikian
bahwa kepemilikan manajerial dapat kepemilikan manajerial tidak mampu
memperkuat CSR terhadap nilai perusahaan memoderasi hubungan CSR terhadap nilai
perusahaan.
Tabel 9
Hasil Uji Moderasi
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 4.882 .199 24.533 .000
Zscore(LN_X1) -.080 .152 -.067 -.531 .598
1
Zscore(LN_X2) -.322 .123 -.336 -2.615 .012
ABSX1_X2 .042 .164 .033 .257 .798
a. Dependent Variable: LN_Y
Sumber: Data diolah, 2020
et al. (2019) dan Debora (2012) yang
4. PENUTUP menguji pengaruh CSR terhadap nilai
Berdasarkan hasil yang diperoleh perusahaan menunjukkan bahwa CSR
dari olah data penelitian yang sudah berpengaruh positif terhadap nilai
dilakukan 19 sampel perusahaan- perusahaan.Hal ini berarti bahwa
perusahaan manufaktur yang terdaftar di semakin luas perusahaan meakukan
Bursa Efek Indonesia, ditarik pengungkapan corporate social
kesimpulannya sebagai berikut: responsibility (CSR) maka semakin
1) Corporate Social Responsibility besar nilai perusahaan karena investor
(CSR) berpengaruh positif terhadap akan tertarik untuk berinvestasi pada
nilai perusahaan. perusahaan yang tingkat
Berdasarkan pengujian uji T, pengungkapan tanggung jawab
menunjukkan bahwa nilai signifikan sosialnya tinggi.
variabel corporate social 2) Kepemilikan manajerial tidak mampu
responsibility (CSR) terhadap nilai memoderasi hubungan antara
perusahaan dengan besaran 0,020 < corporate social responsibility (CSR)
0,05. Hasil penelitian ini sejalan terhadap nilai perusahaan.
dengan penelitian yang dilakukan oleh Berdasarkan pengujian uji T,
Wijaya & Pancawati (2019), Rosiana menunjukkan bahwa nilai signifikan
et al. (2013), Adhitya et al. (2016), kepemilikan manajerial memoderasi
Rahmadhani & Ardini (2018), Suryani corporate social responsibility (CSR)

164
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

terhadap nilai perusahaan dengan sampelnya, sehingga hasil penelitian


besaran 0,798 > 0,05. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk
ini sejalan dengan penelitian Erlinda sektor industri lainnya.
(2014), Karundeng et al. (2017), Azmi 2. Penelitian ini hanya terfokus pada
(2019), Astuti (2016), Z. B. Putri & variabel independennya yaitu
Budiyanto (2018) yang menunjukkan corporate social responsibility (CSR)
bahwa kepemilikan manajerial tidak dan kepemilikan manajerial yang
mampu memoderasi pengaruh mempengaruhi nilai perusahaan
corporate social responsibility (CSR) sebagai variabel dependen.
terhadap nilai perusahaan. Hal ini Jangka waktu yang digunakan dalam
dikarenakan rata-rata kepemilikan penelitian ini hanya lima (5) tahun, sehingga
manajerial pada perusahaan data yang digunakannya kurang
manufaktur tergolong masih rendah memperhatikan kondisi perusahaan yang
dan tidak semua perusahaan sebenarnya.
manufaktur memiliki kepemilikan
manajerial, sehingga kepemilikan Saran
manajerial tidak dapat dikatakan Beberapa rekomendasi bagi
memoderasi pada hubungan corporate penelitian selanjutnya yang diharapkan
social responsibility terhadap nilai mampu memperbaiki penelitian ini dengan
perusahaan. memperhatikan hal-hal berikut ini:
1) Penelitian selanjutnya dapat
mengganti objek penelitian seperti di
sektor property dan real estate, sektor
perbankan, sektor pertambangan, dan
Keterbatasan penelitian lain sebagainya. menambahkan
Penelitian ini menguji pengaruh CSR variabel lain yang memberikan
terhadap nilai perusahaan dengan pengaruh pada nilai perusahaan.
kepemilikan manajerial sebagai variabel 2) Penelitian selanjutnya menambahkan
pemoderasi dilihat dari laporan keuangan variabel lain yang lebih berpengaruh
perusahaan manufaktur 2015-2019. pada nilai perusahaan, serta
Penelitian ini masih memiliki beberapa mengganti atau menambahkan
keterbatasan sebagai berikut: variabel lain sebagai variabel
1. Penelitian ini hanya menggunakan moderasi, misalnya dewan komisaris,
industri manufaktur sebagai komite audit dan sebagainnya.

165
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

3) Penelitian selanjutnya dapat di Bursa Efek Indonesia padaTahun


meningkatkan periode 2011-2013 ). Jurnal Administrasi
pengamatannya, agar pengamatan Bisnis, 31(1), 66–72.
yang semakin lama data penelitiannya Arhdum, Z., Taufik, T., & Ratnawati, V.
akan lebih akurat. (2017). Pengaruh Earning
Implikasi dari hasil penelitian ini Management Dan Corporate Sosial
dapat dijadikan pertimbangan bagi Responsibility Terhadap Nilai
perusahaan terutama bagi manajer untuk Perusahaan Dengan Mekanisme
menentukan keputusannya dalam hal Good Corporate Governance
meningkatkan nilai perusahaan. Tingkat Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal
nilai perusahaan akan tinggi jika perusahaan Akuntansi, 6(1), 100–118.
semakin banyak melakukan Astuti, A. (2016). Pengaruh Corporate
pertanggungjawaban suatu perusahaan Social Responsibility Terhadap Nilai
terhadap lingkungannya. Dan bagi para Perusahaan Dengan Kepemilikan
stakeholder, hasil penelitian ini akan Manajerial Sebagai Variabel
memberikan informasi mengenai tingkat Moderasi Pada Perusahaan Industri
nilai perusahaan yang dapat mempengaruhi Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di
pengambilan keputusan para stakeholder. ISSI Periode 2011-2014. In Program
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam Studi Keuangan Syariah. Fakultas
bidang akuntansi keuangan yaitu Ekonomi Dan Bisnis Islam.
memperoleh bukti empiris bahwa corporate Universitas Islam Negeri Sunan
social responsibility (CSR) berpengaruh Kalijaga Yogyakarta.
positif terhadap nilai perusahaan dan Azmi, T. (2019). Pengaruh Corporate Social
kepemilikan manajerial tidak dapat Responsibility Terhadap Nilai
memperkuat pengaruh corporate social Perusahaan Dengan Ukuran
responsibility (CSR) terhadap nilai Perusahaan, Kepemilikan
perusahaan. Manajerial Dan Dewan Komisaris
SEBAGAI Variabel Moderating
DAFTAR PUSTAKA (Studi Empiris pada Perusahaan
Adhitya, R., Suhadak, & Nuzula, N. F. Manufaktur yang terdaftar di Bursa
(2016). Pengaruh Pengungkapan Csr Efek Indonesia Periode 20. In
Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Program Studi Akuntansi. Fakultas
Perusahaan ( Studi pada Perusahaan Ekonomi Dan Bisnis. Universitas
Sektor Pertambangan yang Terdaftar Muhammadiyah Surakarta.

166
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

Benson, B. W., Chen, Y., James, H. L., & Terhadap Nilai Perusahaan dengan
Park, J. C. (2019). So far away from Profitabilitas, Kepemilikan
me: Firm location and the Manajemen dan Ukuran Perusahaan
managerial ownership effect on firm sebagai Variabel Moderasi (Studi
value. Journal of Corporate Empiris pada Perusahaan
Finance, 64, 1–51. Pertambangan yang Terdaftar di
Debora, E. C. (2012). Pengaruh Corporate Bursa Efek Jakarta tahun. Jurnal
Social Responsibility Pada Nilai Riset Akuntansi Dan Auditing
Perusahaan Dengan Corporate “Goodwill,” 8(2), 1–10.
Governance Sebagai Variabel Kontan.co.id. (2019). Industri makanan dan
Pemoderasi. Fakultas Ekonomi Dan minuman masih mengalami
Bisnis Universitas Lampung. pertumbuhan di kuartal III-2019. 30
Erlinda, W. D. (2014). Pengaruh Oktober 2019.
Pengungkapan Tanggung Jawab https://industri.kontan.co.id/news/in
Sosial Perusahaan terhadap Nilai dustri-makanan-dan-minuman-
Perusahaan dengan Kepemilikan masih-mengalami-pertumbuhan-di-
Manajerial sebagai Variabel kuartal-iii-2019
Moderating. Universitas Dian Noerirawan, M. R., & Muid, A. (2012).
Nuswantoro. Pengaruh Faktor Internal Dan
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Eksternal Perusahaan Terhadap
Multivariate Dengan Program IBM Nilai Perusahaan (Studi Empiris
SPSS 25 Edisi 9. Universitas pada Perusahaan Manufaktur yang
Diponegoro. terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Harjito, A., & Martono. (2004). Manajemen Periode 2007-2010). Diponegoro
Keuangan. Penerbit Ekonisia. Journal Of Accounting, 1(2), 1–12.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Puspitasari, E., & Ermayanti, D. (2019).
Theory Of Firm: Managerial Pengaruh Corporate Social
Behavior, Agency Cost And Responsibility Terhadap Nilai
Ownership Structure. Journal Of Perusahaan Dengan Good Corporate
Financial Economics 3, 72(10), Governance Sebagai Variabel
1671–1696. Moderasi (Studi Empiris Perusahaan
Karundeng, F., Nangoi, G. B., & Karamoy, Perbankan BUMN Go Public yang
H. (2017). Analisis Pengaruh Terdaftar di BEI Periode Tahun
Corporate Social Responsibility 2011-2018). Seminar Nasional

167
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

Ekonomi Dan Bisnis Dewantara Variabel Pemoderasi. E-Jurnal


Call For Paper, 29–40. Akuntansi Universitas Udayana,
Putra, I. K. D. A., & Wirawati, N. G. P. 14(2), 1510–1538.
(2013). Pengaruh Kepemilikan Rosiana, G. A. M. E., Juliarsa, G., & Sari,
Manajerial Terhadap Hubungan Maria, M. R. (2013). Pengaruh
Antara Kinerja Dengan Nilai Pengungkapan CSR Terhadap Nilai
Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Perusahaan Dengan Profitabilitas
Universitas Udayana, 5(3), 639– Sebagai Variabel Pemoderasi. E-
651. Jurnal Akuntansi Universitas
Putri, H. C. M., & Raharja, S. (2013). Udayana, 5.3(1), 723–738.
Pengaruh corporate social Sholekah, F. W., & Venusita, L. (2014).
responsibility terhadap Nilai Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Perusahaan Dengan Kepemilikan Kepemilikan Institusional,
Manajerial sebagai variabel Leverage, Firm Size, Dan Corporate
moderating. Diponegoro Journal Of Social Responsibility Terhadap Nilai
Accounting, 2(2337–3806), 1–15. Perusahaan Pada Perusahaan High
Putri, Z. B., & Budiyanto. (2018). Pengaruh Profile yang Terdaftar di Bursa Efek
Corporate Social Responsibility Indonesia Periode 2008-2012.
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Jurnal Ilmu Manajemen, 2(3), 795–
Kepemilikan Manajerial Sebagai 807.
Variabel Moderating. Jurnal Ilmu Suryani, A., Sari, A. P., & Atikah. (2019).
Dan Riset Manajemen, 7(3), 1–16. Disclosure of Social Responsibility,
Rahmadhani, N. A., & Ardini, L. (2018). Profitability to Improve the
Pengaruh tanggung jawab sosial Company Value. International
perusahaan terhadap nilai Conference on Economics,
perusahaan dengan kepemilikan Management, and Accounting- KnE
manajerial sebagai variabel Social Sciences, 2019, 1008–1016.
moderating. Jurnal Ilmu Dan Riset Widianingsih, D. (2018). Kepemilikan
Akuntansi :, 7(6), 1–18. Manajerial, Kepemilikan
Ratih, I. D. A., & Damayanthi, I. G. A. E. Institusional, Komisaris Independen,
(2016). Kepemilikan Manajerial serta Komite Audit pada Nilai
Dan Profitabilitas Pada Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan
Perusahaan Dengan Pengungkapan CSR sebagai Variabel Moderating
Tanggungjawab Sosial Sebagai dan Firm Size sebagai Variabel

168
JAFTA ▪ Vol 2 Nomor 2, Februari (2021)

Kontrol. Jurnal Akuntansi Dan


Pajak, 19(1), 38–52.
Wijaya, A. L., & Pancawati, E. L. (2019).
Pengaruh Pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR) Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Struktur Modal
Sebagai Pemoderasi. INVENTORY :
Jurnal Akuntansi, 3(2), 131–140.

169

Anda mungkin juga menyukai