Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANTROPOLOGI

KONSEP TRANSKULTURAL NURSING

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Antropologi Kesehatan

Dosen Pengampu :

Rita Rahayu, S.Kep.,Ners.,M.Kep.,Sp.Kep. jiwa

Disusun Oleh :

Kelompok 9

Muhammad Fauzy (32722001D20058)

Saripah (32722001D20094)

Terriana Putri Herliani (32722001D20110)

Wina Wati (32722001D20116)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI 2020


KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah
memberikan karunianya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang “ Teori
Transtukrural Nursing” disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Antropologi Kesehatan. Shalawat serta salam juga selalu tercurahkan
kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
seperti yang kita rasakan pada saat sekarang ini. Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam
penyusunan makalah ini.

Didalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak sekali


kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari rekan-
rekan semua sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi
mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi. Atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Sukabumi, 15 Oktober2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

A. Pengentian Teori Transkultural Nursing ..................................................... 3

B. Konsep Dalam Teori Transkultural Nursing ................................................ 4

1. Budaya ...................................................................................................... 4

2. Nilai Budaya ............................................................................................. 4

3. Perbedaan Budaya .................................................................................... 4

4. Etnosentris ................................................................................................ 4

5. Etnis .......................................................................................................... 4

6. Ras ............................................................................................................ 5

7. Etnografi, .................................................................................................. 5

8. Care .......................................................................................................... 5

9. Cultural Care ............................................................................................ 5

10. Curtural Imposition ............................................................................... 5

C. Paradigma Transkultural Nursing ................................................................ 5

D. Proses Traskultural Nursing ......................................................................... 7

ii
BAB III ................................................................................................................. 11

KESIMPULAN ..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSAKA .............................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan


merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu
keperawatan . Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu
terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga
dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus
mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi di bidang kesehatan
yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian
besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah
melalui proses keperawatan.
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks.Dalam
melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan
teori keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana
terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan smbol-
simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk
menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau
kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang
absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah
usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun
suatu model konsep dalam keperawatan, dan model konsep
keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.

1
2

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Teori Transkultural Nursing?


2. Apa konsep dalam Teori Transkultural Nursing?
3. Apa maksud dari Paradigma Transkultural Nursing?
4. Bagaimana proses Transkultural Nursing?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Teori Transkultural Nursing


2. Untuk mengetahui konsep dalam Teori Transkultural Nursing
3. Untuk mengetahui maksud dari Paradigma Transkultrual Nursing
4. Untuk mengetahui proses Transkultural Nursing
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengentian Teori Transkultural Nursing

Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan oleh Dr. M.
Leininger dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan
konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya
perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger
beranggapan bahwa sangatlah penting memperhatikan keanekaragaman
budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan kepada klien, hal
tersebut diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan terjadinya cultural
shock.Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana
perawat tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan
kepercayaan. Hal ini dapat menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan,
ketidakberdayaan dan beberapa mengalami disorientasi. Kebutaan budaya
yang dialami oleh perawat ini akan berakibat pada penurunan kualitas
pelayanan keperawatan yang diberikan.

Transkultural Nursing adalah suatu area atau wilayah keilmuwan


budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang
perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat
dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan,
dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya
budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002).

Caring adalah esensi dari keperawatan, membedakan, mendominasi


serta mempersatukan tindakan keperawatan. Tindakan Caring dikatakan
sebagai tindakan yang dilakukan dalam memberikan dukungan kepada
individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya diberikan kepada manusia
sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan, masa pertahanan sampai
dikala manusia itu meninggal. Human caring secara umum dikatakan sebagai

3
4

segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan bimbingan pada manusia
yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang universal dimana
ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu tempat dengan
tempat lainnya.

B. Konsep Dalam Teori Transkultural Nursing

1. Budaya

Adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang


dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak
dan mengambil keputusan.

2. Nilai Budaya

Adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkanatau


sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu
danmelandasi tindakan dan keputusan.

3. Perbedaan Budaya

Dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yangoptimal dari


pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinanvariasi
pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan
asuhanbudaya yang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan
tindakantermasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang
datang dan individu yang mungkin kembali lagi (Leininger, 1985).

4. Etnosentris

Adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap


bahwa budayanya yang terbaik.

5. Etnis

Berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya


yang digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
5

6. Ras

Adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada


mendiskreditkan asal muasal manusia
7. Etnografi, Adalah ilmu yang mempelajari budaya.

8. Care

Adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,


dukungan perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya
kejadian.

9. Cultural Care

Berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui


nilai,kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing,
mendukung atau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok
untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup,
hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.

10. Curtural Imposition

Berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk


memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang
lainkarena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi
daripada kelompok lain.

C. Paradigma Transkultural Nursing

Leininger (1985) mengartikan paradigma keperawatan transkultural


sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam
terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya
terhadap empat konsep sentral keperawatan (Andrew and Boyle, 1995), yaitu:
a. Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-
nilai dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan
6

pilihan dan melakukan pilihan. Menurut Leininger (1984) manusia


memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada
setiap saat dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).
b. Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam
mengisi kehidupannya, terletak pada rentang sehat dan sakit.
Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam
konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara
keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-
hari. Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin
mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yang adaptif
(Andrew and Boyle, 1995).
c. Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang
mempengaruhi perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien.
Lingkungan dipandang sebagai suatu totalitas kehidupandimana klien
dengan budayanya saling berinteraksi. Terdapat tiga bentuk
lingkungan yaitu : fisik, sosial dan simbolik. Lingkungan fisik adalah
lingkungan alam atau diciptakan oleh manusia seperti daerah
katulistiwa, pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti rumah di
daerah Eskimo yang hampir tertutup rapat karena tidak pernah ada
matahari sepanjang tahun. Lingkungan sosial adalah keseluruhan
struktur sosial yang berhubungan dengan sosialisasi individu, keluarga
atau kelompok ke dalam masyarakat yang lebih luas. Di dalam
lingkungan sosial individu harus mengikuti struktur dan aturan-aturan
yang berlaku di lingkungan tersebut. Lingkungan simbolik adalah
keseluruhan bentuk dan simbol yangmenyebabkan individu atau
kelompok merasa bersatu seperti musik, seni, iwayat hidup, bahasa dan
atribut yang digunakan.
d. Keperawatan
7

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada


praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar
belakang budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan
individu sesuai dengan budaya klien. Strategi yang digunakan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan(Leininger, 1991) adalah :
1) Strategi I, Perlindungan atau mempertahankan budaya
Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai
dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien
sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan
status kesehatannya,misalnya budaya Berolah raga setiap pagi.
2) Strategi II, Mengakomodas atau negoasiasi budaya.
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini
dilakukan untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya
tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Misalnya klien
sedang hamil mempunyai pantang makan yang berbau amis,
maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang.
3) Strategi III, Mengubah/mengganti budaya klien
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang
dimiliki merugikan status kesehatan. Perawat berupaya
merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok
menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang dipilih
biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan
keyakinan yang dianut.

D. Proses Traskultural Nursing

Geisser (1991) menyatakan bahwa proses keperawatan ini digunakan oleh


perawat sebagai landasan berfikir dan memberikan solusi terhadap masalah
klien (Andrew and Boyle, 1995). Pengelolaan asuhan keperawatan
dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
8

1. Pengkajian
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi
masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger
and Davidhizar, 1995). Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen
yang ada pada “Sunrise Model” yaitu :
a. Faktor agama yang harus dikaji oleh perawat adalah : agama yang
dianut, status pernikahan, cara pandang klien terhadap penyebab
penyakit, cara pengobatan dan kebiasaan agama yang berdampak
positif terhadap kesehatan.
b. Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors) :
namalengkap, nama panggilan, umur dan tempat tanggal lahir, jenis
kelamin,status, tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam keluarga,
danhubungan klien dengan kepala keluarga.
c. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways) :
posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang
digunakan, kebiasaan makan, makanan yang dipantang dalam kondisi
sakit, persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari dan
kebiasaan membersihkan diri.
d. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal
factors), Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah
segalasesuatu yang mempengaruhi kegiatan individu dalam
asuhankeperawatan lintas budaya (Andrew and Boyle, 1995).
e. Faktor ekonomi (economical factors), pekerjaan klien, sumber biaya
pengobatan, tabungan yang dimiliki oleh keluarga, biaya dari sumber
lain misalnya asuransi, penggantian biaya dari kantor atau patungan
antar anggota keluarga.
f. Faktor pendidikan (educational factors), tingkat pendidikan klien, jenis
pendidikan serta kemampuannya untuk belajar secara aktif mandiri.
9

2. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai


latar belakang budayanya yang dapat dicegah, diubah atau dikurangi
melalui intervensi keperawatan. (Giger and Davidhizar, 1995). Terdapat
tiga diagnose keperawatan yang sering ditegakkan
3. dalam asuhan keperawatan transkultural yaitu : Gangguan interaksi sosial
berhubungan disorientasi sosiokultural.
4. Perencanaan dan Pelaksanaan
Perencanaan dan pelaksanaan dalam keperawatan trnaskultural adalah
suatu proses keperawatan yang tidak dapat dipisahkan. Perencanaan
adalah suatu proses memilih strategi yang tepat dan pelaksanaan adalah
melaksanakan tindakan yang sesuai denganlatar belakang budaya klien
(Giger and Davidhizar, 1995). Ada tiga pedoman yang ditawarkan dalam
keperawatan transkultural (Andrew and Boyle, 1995) yaitu :
 Mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak
bertentangan dengan kesehatan,
 Mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang
menguntungkan kesehatan dan
 Merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan
dengan kesehatan.
a. Cultural care preservation/maintenance
1) Identifikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat tentang proses
melahirkan dan perawatan bayi.
2) Bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat berinterkasi dengan klien.
3) Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan perawat.

b. Cultural care accomodation/negotiation

1) Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien.


2) Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan.
3) Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana
kesepakatan berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan klien dan
standar etik.
10

c. Cultural care repartening/reconstruction


1) Beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang
diberikan dan melaksanakannya.
2) Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya
kelompok.
3) Gunakan pihak ketiga bila perlu.
4) Terjemahkan terminologi gejala pasien ke dalam bahasa kesehatan
yang dapat dipahami oleh klien dan keluarga.
5) Berikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan
Perawat dan klien harus mencoba untuk memahami budaya masing
masing melalui proses akulturasi, yaitu proses mengidentifikasi
persamaan dan perbedaan budaya yang akhirnya akan memperkaya
budaya budaya mereka. Bila perawat tidak memahami budaya klien
maka akan timbul rasa tidak percaya sehingga hubungan terapeutik
antara perawat dengan klien akan terganggu. Pemahaman budaya
klien amat mendasari efektifitas keberhasilan menciptakan hubungan
perawat dan klien yang bersifat terapeutik.
5. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap
keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan
kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan
atau beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan
dengan budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi dapat diketahui
asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.
BAB III
KESIMPULAN
Keperawatan Transkultural dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Keperawatan transkultural adalah suatu proses pemberian asuhan
keperawatan yang difokuskan kepada individu dan kelompok untuk
mempertahankan, meningkatkan perilaku sehat sesuai dengan latar
belakang budaya
2. Pengkajian asuhan keperawatan dalam konteks budaya sangat
diperlukan untuk menjembatani perbedaan pengetahuan yang dimiliki
oleh perawat dengan klien
3. Diagnosa keperawatan transkultural yang ditegakkan dapat
mengidentifikasi tindakan yang dibutuhkan untuk mempertahankan
budaya yang sesuai dengan kesehatan, membentuk budaya baru yang
sesuai dengan kesehatan atau bahkan mengganti budaya yang tidak
sesuai dengan kesehatan dengan budaya baru.
4. Perencanaan dan pelaksanaan proses keperawatan transkultural tidak
dapat begitu saja dipaksakan kepada klien sebelum perawat memahami
latar belakang budaya klien sehingga tindakan yang dilakukan dapat
sesuai dengan budaya klien.
5. Evaluasi asuhan keperawatan transkultural melekat erat dengan
perencanaan dan pelaksanaan proses asuhan keperawatan transkultural.

11
DAFTAR PUSAKA
https://wayanpuja.wordpress.com/2011/05/15/20/

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=makalah+kon
sep+transkultural+nursing&btnG=

12

Anda mungkin juga menyukai