Anda di halaman 1dari 12

BAB I

FORAMINIFERA PLANKTONIK

1.1. PENDAHULUAN
Modul satu ini akan membahas tentang foraminifera planktonic, dimana pada modul satu
ini mahasiswa mampu:

- Mengetahui bentuk-bentuk cangkang dari foraminifera planktonik

- Mengetahui dan mengenali sekaligus membedakan bentuk bentuk cangkang Foraminifera


Planktonik

- Mengetahui cara mendiskripsikan Foraminifera Planktonik

- Mengetahui nama Foraminifera Planktonik

1.2. DASAR TEORI

Mikropaleontologi merupakan suatu cabang dari ilmu paleontologi yang khusus membahas
Semua sisa-sisa organisme yang lazim disebut mikrofosil. Umumnya fosil mikro berukuran lebih
kecil dari 5 mm, namun ada diantaranya yang berukuran sampai 19 mm seperti halnya genus
Fusulina. Kegunaan dari mikropaleontologi makin populer, terutama dalam kalangan
perminayakan. Selain itu juga membantu dalam memecahkan problemproblem geologi struktur
suatu daerah misalnya dalam menentukan suatu fault overturned, recumbent fold, dan sebagainya.

Dalam praktikum Mikropaleontologi digunakan alat berupa mikroskop untuk pengamatan


mikrofosil. Bagian-bagian dari mikroskop serta kegunaannya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Lensa okuler yang dekat dengan mata

2. Lensa objektif yang diletakkan dengan objek

3. Meja tempat meletakkan sampel yang dianalisa

4. Lensa

5. Cermin untuk menangkap sinar yang masuk

6. Penggerak mistar
7. Penggerak kasar untuk memfokuskan objek yang diamati

8. Penggerak halus untuk memperjelas objek yang diamati

Gambar 1.1 Mikroskop Binokuler

1.2.1 Bentuk Test dan Kamar Foraminifera

Yang dimaksud dengan bentuk test adalah keseluruhan dari cangkang foraminifera.
Sedangkan bentuk dari masing-masing kamar pembentuk test.

1.2.2 Septa dan Suture

Septa adalah bidang yang merupakan batas antara kamar satu dengan yang lainnya,
biasanya terdapat lubang-lubang halus yang disebut foramen. Septa tidak dapat terlihat dari
luar test, sedang yang tampak pada dinding luar test hanya berupa garis yang disebut suture.

Suture merupakan garis yang terlihat pada dinding luar test, merupakan perpotongan
septa dengan dinding kamar. Suture penting dalam pengklasifikasian foraminifera karena
beberapa spesies memiliki suture yang khas.
Gambar 1.2 Morfologi Cangkang
1. Macam-macam bentuk suture :

- Tertekan (melekuk),rata, atau muncul di permukaan test.

Contoh : Chilostomella colina, untuk suture tertekan

- Lurus, melengkung lemah, sedang atau kuat.

Contoh : Orthomorphia challengeriana, untuk bentuk suture lurus.


- Suture yang mempunyai hiasan

Contoh : Elphidium incertum, untuk hiasan berupa bridge

1.2.3 Jumlah Kamar dan Jumlah Putaran

Mengklasifikasikan foraminifera, jumlah kamar dan jumlah putaran perlu


diperhatikan. Karena spesies tertentu mempunyai jumlah kamar pada sisi ventral yang
hampir pasti sedang pada bagian sisi dorsal akan berhubungan erat dengan jumlah
putaran. Jumlah putaran yang banyak umumnya mempunyai jumlah kamar yang banyak
pula, namun jumlah putaran itu juga jumlah kamarnya dalam satu spesies mempunyai
kisaran yang hampir pasti. Pada susunan kamar trochospiral jumlah putaran dapat
diamati pada sisi dorsal, sedangkan pada planispiral jumlah putaran pada sisi ventral
dan dorsal mempunyai kenampakan yang sama.

Cara menghitung putaran adalah dengan menentukan arah putaran dari


cangkang. Kemudian menentukan urutan pertumbuhan kamar-kamarnya dan menarik
garis pertolongan yang memotong kamar 1 dan 2 dan menarik garis tegak lurus yang
melalui garis pertolongan pada kamar 1 dan 2.

Gambar 1.3 Putaran cangkang foraminifera


1.2.4 Komposisi Test Foraminifera

Berdasarkan komposisinya test foraaminifera dapat dikelompokkan menjadi empat,


yaitu :

1. Dinding chitin/tektin

Dinding tersebut terbuat dari zat tanduk yang disebut chitin, namun
foraminifera dengan dinding seperti ini jarang dijumpai sebagai fosil. Ciri-ciri
dinding chitin adalah flexible,transparan,berwarna kekuningan dan imperforate.

Foraminifera yang mempunyai dinding chitin, antara lain :

- Golongan Allogromidae - Golongan Lituolidae

- Golongan Miliolidae - Beberapa golongan Astrorhizidae

2. Dinding arenaceous dan aglutinous

Dinding arenaceous dan aglutinous terbuat dari zat atau material asing
disekelilingnya kemudian direkatkan satu sama lain dengan zat perekat oleh
organisme tersebut.

Contoh :

- Dinding Aglutinous: Ammobaculites

- Dinding Arenaceous : Psammosphaera

3. Dinding siliceous

Beberapa ahli (Brady, Humbler, Chusman, jones) berpendapat bahwa dinding


silicon dihasilkan oleh organisme itu sendiri. Tipe dinding ini jarang ditemukan,
hanya dijumpai pada beberapa Golongan Ammodiscidae dan beberapa spesies dari
Miliolidae.

4. Dinding calcareous/gampingan

Dinding yang gampingan dapat dikelompokkan menjadi :


- Gampingan porselen : Adalah dinding gampingan yang berpori, mempunyai
kenampakan seperti pada porselen, bila kena sinar langsung berwarna putih
opaque.

Contoh : Quinqueloculina, Pyrgo.


- Gamping granular : adalah dinding yang terdiri dari kristal-kristal kalsit yang
granular, pada sayatan tipis ini kelihatan gelap. Dijumpai pada golongan
Endothyra, dan beberapa spesies dari Bradyina serta Hyperammina.

- Gamping komplek : dinding ini dijumpai berlapis, kadang-kadang terdiri dari satu
lapis yang homogen, kadang-kadang dua lapis bahkan sampai empat lapis.
Terdapat pada golongan Fussulinidae.

- Gamping hyaline : terdiri dari zat-zat gampingan yang transparan dan berpori.
Kebanyakan dari foraminifera plankton mempunyai dinding seperti ini.

Gambar 1.4 Ornamentasi Pada Dinding Cangkang


Gambar 1.5 bentuk kamar foraminifera
Gambar 1. 6. Posisi apertur pada foramnifera (Jones, 1956)
1.3 PROSEDUR PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Dalam praktikum foraminifera planktonic ada beberapa alat dan bahan yang
diperlukan diantaranya:
- Mikroskop
- Alat tulis
- Form Deskripsi
- Alat Peraga
- Sampel

B. Langkah Kerja
Pada praktikum ini dilakukan deskripsi foraminifera planktonic dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Susunan Kamar
Susunan kamar pada foraminifera plankton dapat dibagi :
a. Planispiral, sifat terputar pada satu bidang, semua kamar terlihat,
pandangan serta jumlah kamar ventral dan dorsal sama. Contoh :
Hastigerina
b. Trochospiral, sifat terputar tidak pada satu bidang, tidak semua kamar
terlihat, pandangan serta jumlah kamar ventral dan dorsal tidak sama.
Contoh : Globigerina
c. Streptospiral, sifat mula-mula trochospiral, kemudian planispiral
sehingga menutupi sebagian atau seluruh kamar-kamar sebelumnya.
Contoh : Pulleniatina
2. Bentuk Kamar/Test
3. Suture
4. Jumlah Kamar dan Jumlah Putaran
5. Aperture
Macam-macam aperture yang dikenal pada foraminifera plankton :
a. Primary Aperture Interiomarginal, yaitu :
- Primary aperture interiomarginal umbilical, adalah aperture
utama interiomarginal yang terletak pada daerah umbilicus
atau pusatputaran. Contoh : Globigerina
- Primary aperture interiomarginal umbilical extra umbilical,
adalah aperture utama interiomarginal yang terletak pada
daerah umbilicus melebar sampai ke peri-peri. Contoh :
Globorotalia
- Primary aperture interiomarginal equatorial, adalah aperture
utama interiomarginal yang terletak pada daerah equator,
dengan cirri-ciri dari samping kelihatan simetri dan hanya
dijumpai pada susunan kamar planispiral. Equator merupakan
batas putaran akhir dengan putaran sebelumnya pada peri-
peri.Contoh : Hastigerina
b. Secondary Aperture / Supplementary Aperture
Merupakan lubang lain dari aperture utama dan lebih kecil atau lubang
tambahan dari aperture utama.

Contoh : Globigerinoides

c. Accessory Aperture
Merupakan aperture sekunder yang terletak pada struktur accessory atau
aperture tambahan.

Contoh : Catapsydrax

1.4 TUGAS
1. Deskripsikan foraminifera planktonic dari alat peraga yang disediakan!
LEMBAR DESKRIPSI FORAMINIFERA
PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI
PRODI TEKNIK GEOLOGI – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2020

VENTRAL SAMPING DORSAL

 Nomor Plate :
 Nomor Lubang :
 Susunan Kamar :
 Bentuk :
 Tes :
 Kamar :
 Suture :
 Ventral :
 Dorsal :
 Komposisi :
 Jumlah Kamar :
 Ventral :
 Dorsal :
 Aperture :
 Primer :
 Sekunder :
 Accessory :
 Hiasan Pada :
 Permukaan Test :
 Aperture :
 Suture :
 Umbilicus :
 Peri-peri :
 Nama :

Nama : Hari/Tanggal :

Anda mungkin juga menyukai