Anda di halaman 1dari 26

Pertemuan 12

Treatment Budidaya Ikan di Kolong

Oleh : Robin
(Program Studi Akuakultur,
Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi,
Universitas Bangka Belitung)
Potret Timah Bangka Belitung
2). Robin (2012); IPB-UBB
1. Pemeliharaan di kolong tua : 2. Pemeliharaan di kolong muda :

Aman bagi kehidupan ikan,  Berbahaya bagi kehidupan ikan.


SR sebesar 91%  SR sebesar 51%
SGR 2,74 %  SGR 1,41 %
FCR 2,13.  FCR 2,82.
Aman untuk dikonsumsi oleh  Berbahaya untuk dikonsumsi oleh
manusia,walaupun masih ditemukan manusia, mengandung Pb diatas
Pb dalam konsentrasi rendah di
daging (0,188 mg kg-1) . batas aman (24,33 mg kg-1) dalam
daging.

Untuk itu, perlu dilakukan proses depurasi untuk menghilangkan Pb


sebelum ikan dilepas ke pasar.

Alternatif solusinya: Pemanfaatan bahan baku lokal yang bersifat organik,


untuk membantu mempercepat proses depurasi logam berat di dalam
tubuh biota budidaya, sudah seharusnya menjadi perhatian, seperti bahan
organik yang bersumber dari hijauan daun.
No Tahun Peneliti Hasil Penelitian Catatan :

Hasil dekomposisi hijauan daun (kompos)  Persentase


1 2009 Kucasoy dan merupakan salah satu bahan yang dapat pengurangan
Guvener digunakan untuk meminimalisasi logam belum diketahui
berat pada media air

2 2010 Hermana Substansi kompos yang mampu


dan mengadsorpsi kompleks logam berat :
Nurhayati asam fulvat dan asam humat
 Efek terhadap
Kompos daun gamal: ikan
3 2012 Prasetiyono, Dengan cara direndam dosis 9 g L-1, belum diketahui
et al . mampu menurunkan Pb dalam air dari 6,8  Efek terhadap Pb
mg L-1 menjadi 0,21 mg L-1, perendaman dalam tubuh ikan
24 jam. uji belum
diketahui

Asam fulvic murni :


4 2009 Deen, et al.. dengan cara direndam, Dosis 0,3 g  Kendala : Fulvic
pemeliharaan 15 hari Mengurangi murni komersil
kandungan Cd dalam media dari 9,31 mg
L-1 menjadi 1,73 mg L-1.
No Tahun Peneliti Hasil Penelitian Catatan :

Asam humat murni : dengan cara  Kendala : Humat


5 2009 Osman et al. direndam, Dosis 50 mg L-1 selama 15 hari, murni komersil
penurunan akumulasi Cd di beberapa
organ nila merah.

6 2014 Robin, et al. Dalam 1 g kompos daun gamal


terkandung asam humat 3,55% dan asam
fulvat 0,36%
konsumsi secara oral AF setiap hari, dosis
7 2000 Rhoades 20 ml selama enam minggu:
Signifikan menurunkan kadar Cd dalam
darah dan meningkatkan Cd dalam urine
pekerja dewasa yang terpapar Cd
pencampuran AF kedalam pakan 1 g kg-1,
dalam bentuk CHD–FA (Carbohydrate–
8 2010 Wet dan Derivate Fulvat acid) pada ikan
Visagle Oreochromis mossambicus :
Penambahan bobot dan panjang tubuh
hingga 22%, penurunan FCR hingga 8%
dan SR 100%.
Permasalahan Budidaya/Hasil
Budidaya di kolong
Pb Pb
Keamanan Pangan Produksi Rendah
No Tahun Peneliti Metode Kebaruan dan Keunggulan Penelitian :
Penelitian
9 2016 Robin, Kompos daun  Depurasi Pb dari dalam tubuh nila merah
et al. gamal : menggunakan kompos daun
 Penggunaan kompos daun gamal sebagai feed
additive yang dapat menghasilkan ikan yang
1. Dengan cara
bersih dari Pb
direndam  Diketahuinya dampak perendaman
2. Feed kompos daun gamal terhadap ikan
additive  Terukurnya jumlah depurasi Pb yang
3. Budidaya terakumulasi dalam tubuh ikan
langsung di  Memanfaatkan kekayaan alam lokal
kolong yang mudah didapatkan, mudah
dengan dibudidaya/diperbanyak, mudah
diaplikasikan, berbiaya murah dan aman
pemberian
untuk ikan dan manusia (bersifat
Feed organik); ditemukannya dosis terbaik
additive  Menggabungkan penggunaan asam humat dan
asam fulvat yang terkandung di dalam kompos
daun gamal untuk proses depurasi Pb dari
dalam tubuh.
 Gamal (G. sepium) jumlahnya cukup melimpah di Provinsi Babel.
 Keunggulan : 1. Biomassa G. sepium yang cepat
2. Mudah mengalami dekomposisi
3. Mudah tumbuh dan cocok untuk tanaman reklamasi
Gambaran Utuh Penelitian

Penelitian 1 Depurasi Pb dari Organ


Treatment (Media + Kompos daun gamal)
Ikan Bersih
Pascapanen dari Pb
Penelitian 2 Depurasi Pb dari Organ
(Pakan + Kompos daun gamal)

Pb2+ Insang - SR rendah


- Pertumbuhan
Akumulasi Pb Lambat
Kolong Muda Ikan
(Insang,Hati,Ginjal,Daging) - Daging tidak aman
konsumsi
Pb4+ Mulut

Treatment -SR meningkat


Pencegahan Akumulasi -SGR normal
selama budidaya Penelitian 3
(Pakan+Komos daun gamal) -Daging aman
berlangsung
dikonsumsi
a.Pembuatan Kompos Daun Gamal

Daun Gamal

Proses Pengomposan

Kompos Daun Gamal

Analisis Proximat

Tingkat Kematangan Kompos : Jumlah Kandungan


C, N, C/N rasio, pH, Kadar air as.humic dan fulvic

1. Daun gamal (G.sepium). 2. Proses Pengomposan 3. Kompos daun gamal


Tabel 1. Komposisi hasil uji KDG sebelum dan sesudah dikomposkan selama 30 hari.

Komposisi Daun gamal


SM SD
C (%) 54,06 37,92
N (%) 3,51 2,99
C/N rasio 15,40 12,68
pH td 7,20
Kadar air (%) td 48,89
Asam humat (%) td 3,55
Asam fulvat (%) td 0,36
Keterangan : SM: sebelum dikomposkan; SD: sesudah dikomposkan;
td: tidak diukur;

Kompos yang telah siap digunakan digiling sampai halus lalu dibungkus dengan
kain tipis berpori 0,45 mm, masing-masing berbobot 10 g per bungkus. Selanjutnya
direndam ke dalam media budidaya sesuai konsentrasi perlakuan.
b). Pembuatan Pakan Mengandung Kompos Daun Gamal
HASIL PENELITIAN 1
1. Depurasi Pb dari daging

 Konsentrasi Pb disemua daging ikan uji mengalami penurunan (kecuali kontrol).


 Penurunan konsentrasi Pb telah terjadi sejak H-3, pada konsentrasi 30 g/L dan 40 g/L
 Penurunan ini berbeda nyata dengan konsentrasi perlakuan lain
Dari hasil penelitian,penggunaan KDG dengan cara
direndam ke dalam media pemeliharaan:
Simpulan:
1. KDG, mampu mendepurasi logam berat Pb dari daging
ikan nila Oreochormis sp., hingga batas aman untuk
dikonsumsi manusia (<0,012 atau tidak terdeteksi).
2. Konsentrasi 30 g/L selama lima hari perendaman,
merupakan konsentrasi terbaik.
Saran :
Penggunaan KGD dengan metode perendaman selama
lima hari, dapat direkomendasikan untuk mentreatment
ikan hasil budidaya dari kolong pasca tambang timah di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebelum dilepas
kepasar.
HASIL PENELITIAN 2
1. Depurasi Pb dari daging

 Konsentrasi Pb dalam daging ikan uji disemua perlakuan mengalami penurunan sejak
hari ke-3 hingga hari ke-7.
 Penurunan terbanyak ditemukan pada dosis 40 g/kg dan selanjutnya 30 g/kg pada hari
ke 7, dengan nilai masing-masing 0,27 mg/kg dan 0.29 mg/kg.
 Penurunan konsentrasi Pb ini sudah sampai batas aman untuk di konsumsi oleh manusia
(< 0,3 mg/kg).
 Kontrol, relatif tidak berkurang selama pengamatan.
Dari hasil penelitian,penggunaan KDG dengan cara
pencampuran kedalam pakan :
Simpulan :
1. Kompos daun gamal mampu mendepurasi logam berat
Pb dari tubuh ikan nila merah merah melalui
pencampuran kedalam pakan
2. Konsentrasi 30 g/kg selama tujuh hari pemberian
pakan, merupakan konsentrasi dan waktu terbaik.
Saran :
Penggunaan KGD dengan metode pemberian pakan
bercampur KDG selama tujuh hari, dapat
direkomendasikan untuk mentreatment ikan hasil
budidaya dari kolong pasca tambang timah di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, sebelum dilepas ke pasar.
METODE PENELITIAN 3
Peta Lokasi

 Lokasi penelitian adalah kolong T.B. 1.6, berada di Kabupaten Bangka, Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia.
 Usia kolong 4 tahun, kedalaman ±12 m
 Titik koordinat S01o59.902’;E106o06.637’.
 pH air terukur sebesar 4,6 dan pH sedimen sebesar 4,1,
 Pb dalam air sebesar 0,512±0,05 mg/L
 Pb di sedimen sebesar 63,029±0,310 mg/L.
 Disekitar lokasi penelitian masih terdapat beberapa aktivitas tambang aktif.
c). Pemeliharaan ikan di kolong
 Karamba jaring apung (KJA) dengan ukuran mata jaring 0,5 cm,
 kedalaman rendam jaring 1,5 m, digunakan sebanyak lima kelompok.
 Ukuran KJA 1,5×1×1,5 m2
 Setiap KJA :Terdiri dari, tiga unit petakan sebagai ulangan analisis pertumbuhan
dan satu unit petakan sebagai analisis kimia (uji Pb).
 Pakan : pakan komersil yang telah campurkan kompos G. sepium,
 Pemberian pakan sekenyangnya sebanyak tiga kali setiap hari (08.00–
09.00, 12.00–13.00, 16.00–17.00 WIB).
 Ikan uji : nila merah merah,bobot awal rata-rata 10±0,01 g/ekor dan berjenis
kelamin homogen, jantan. Lama Pemeliharan empat bulan
1. Depurasi Pb dari daging

 Akumulasi Pb dalam daging ikan uji cenderung menurun disetiap waktu pengamatan,
(kecuali kontrol).
 Penurunan terbanyak ditemukan pada dosis 40 g/kg di hari ke-120.
 Meskipun akumulasi Pb ini belum sampai batas aman untuk di konsumsi oleh manusia (<
0.3 mg/kg), tetapi kecenderungan penurunan akumulasi Pb yang terjadi disetiap waktu
pengamatan, berbanding terbalik terhadap kontrol.
 Hal ini mengindikasikan adanya mekanisme kerja oleh kompos G. sepium didalam tubuh
ikan uji pada dosis tersebut.
Persentase Pergerakan/Nasib Pb di Dalam Tubuh Nila Merah
Setelah 7 hari Perlakuan Melalui Perendaman

Daging
Hati
Ginjal
Media
Kompos
Persentase Pergerakan/Nasib Pb di Dalam Tubuh Nila Merah
Setelah 7 hari Perlakuan Melalui Pencampuran Pakan

Daging
Hati
Ginjal
Media
Feses

Anda mungkin juga menyukai