Oleh : Robin
(Program Studi Akuakultur,
Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi,
Universitas Bangka Belitung)
Potret Timah Bangka Belitung
2). Robin (2012); IPB-UBB
1. Pemeliharaan di kolong tua : 2. Pemeliharaan di kolong muda :
Daun Gamal
Proses Pengomposan
Analisis Proximat
Kompos yang telah siap digunakan digiling sampai halus lalu dibungkus dengan
kain tipis berpori 0,45 mm, masing-masing berbobot 10 g per bungkus. Selanjutnya
direndam ke dalam media budidaya sesuai konsentrasi perlakuan.
b). Pembuatan Pakan Mengandung Kompos Daun Gamal
HASIL PENELITIAN 1
1. Depurasi Pb dari daging
Konsentrasi Pb dalam daging ikan uji disemua perlakuan mengalami penurunan sejak
hari ke-3 hingga hari ke-7.
Penurunan terbanyak ditemukan pada dosis 40 g/kg dan selanjutnya 30 g/kg pada hari
ke 7, dengan nilai masing-masing 0,27 mg/kg dan 0.29 mg/kg.
Penurunan konsentrasi Pb ini sudah sampai batas aman untuk di konsumsi oleh manusia
(< 0,3 mg/kg).
Kontrol, relatif tidak berkurang selama pengamatan.
Dari hasil penelitian,penggunaan KDG dengan cara
pencampuran kedalam pakan :
Simpulan :
1. Kompos daun gamal mampu mendepurasi logam berat
Pb dari tubuh ikan nila merah merah melalui
pencampuran kedalam pakan
2. Konsentrasi 30 g/kg selama tujuh hari pemberian
pakan, merupakan konsentrasi dan waktu terbaik.
Saran :
Penggunaan KGD dengan metode pemberian pakan
bercampur KDG selama tujuh hari, dapat
direkomendasikan untuk mentreatment ikan hasil
budidaya dari kolong pasca tambang timah di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, sebelum dilepas ke pasar.
METODE PENELITIAN 3
Peta Lokasi
Lokasi penelitian adalah kolong T.B. 1.6, berada di Kabupaten Bangka, Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia.
Usia kolong 4 tahun, kedalaman ±12 m
Titik koordinat S01o59.902’;E106o06.637’.
pH air terukur sebesar 4,6 dan pH sedimen sebesar 4,1,
Pb dalam air sebesar 0,512±0,05 mg/L
Pb di sedimen sebesar 63,029±0,310 mg/L.
Disekitar lokasi penelitian masih terdapat beberapa aktivitas tambang aktif.
c). Pemeliharaan ikan di kolong
Karamba jaring apung (KJA) dengan ukuran mata jaring 0,5 cm,
kedalaman rendam jaring 1,5 m, digunakan sebanyak lima kelompok.
Ukuran KJA 1,5×1×1,5 m2
Setiap KJA :Terdiri dari, tiga unit petakan sebagai ulangan analisis pertumbuhan
dan satu unit petakan sebagai analisis kimia (uji Pb).
Pakan : pakan komersil yang telah campurkan kompos G. sepium,
Pemberian pakan sekenyangnya sebanyak tiga kali setiap hari (08.00–
09.00, 12.00–13.00, 16.00–17.00 WIB).
Ikan uji : nila merah merah,bobot awal rata-rata 10±0,01 g/ekor dan berjenis
kelamin homogen, jantan. Lama Pemeliharan empat bulan
1. Depurasi Pb dari daging
Akumulasi Pb dalam daging ikan uji cenderung menurun disetiap waktu pengamatan,
(kecuali kontrol).
Penurunan terbanyak ditemukan pada dosis 40 g/kg di hari ke-120.
Meskipun akumulasi Pb ini belum sampai batas aman untuk di konsumsi oleh manusia (<
0.3 mg/kg), tetapi kecenderungan penurunan akumulasi Pb yang terjadi disetiap waktu
pengamatan, berbanding terbalik terhadap kontrol.
Hal ini mengindikasikan adanya mekanisme kerja oleh kompos G. sepium didalam tubuh
ikan uji pada dosis tersebut.
Persentase Pergerakan/Nasib Pb di Dalam Tubuh Nila Merah
Setelah 7 hari Perlakuan Melalui Perendaman
Daging
Hati
Ginjal
Media
Kompos
Persentase Pergerakan/Nasib Pb di Dalam Tubuh Nila Merah
Setelah 7 hari Perlakuan Melalui Pencampuran Pakan
Daging
Hati
Ginjal
Media
Feses