DISUSUN OLEH :
NURWAHDANIATI
201810210311170
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa mampu membuat abon
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut SNI 01-3707-1995, abon adalah suatu jenis makanan kering berbentuk khas,
dibuatdari daging, direbus, disayat-sayat, dibumbui, digoreng dan dipres. Abon merupakan salah
satu produk olahan yang sudah dikenal banyak orang. Abon merupakan sebuah makanan
tradisonal yangterbuat dari daging. Pada prinsipnya, abon merupakan suatu produk pengawetan,
yaitu kombinasi antara perebusan dan penggorengan dengan menambahkan bumbu-bumbu.
Produk yang dihasilkan mempunyai tekstur, aroma, dan rasa yang khas. Selain itu, proses
pembuatan abon merupakan proses pengurangan kadar air dalam bahan pangan yang bertujuan
untuk memperpanjang proses penyimpanan (Jusniati, Patang, & Kadirnan, 2017).
Abon yang bermutu dan tahan lama, selain dipengaruhi oleh faktor bahan-bahan yang
digunakan juga dipengaruhi oleh cara pembuatannya. Pada tahap pengukusan, tinggi suhu cukup
samapi mencapai titik didih saja. Suhu yang terlalu tinggi akan menurunkan mutu rupa dan
tekstur bahan (Anwar Chairil, Irhami, & Mulla Kemalawaty, 2018). Menurut SNI 01-3707-1995
abon memiliki syarat mutu yaitu :
Abon ikan merupakan produk olahan hasil perikanan yang dibuat dari daging ikan, atau
olahan ikan yang diberi bumbu. Abon diolah dengan cara perebusan, penggorengan, pengepresan
atau pemisahan minyak. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, dan
memiliki daya awet yang relatif lama. Jenis ikan yang baik untuk pembuatan abon adalah jnis
ikan yang mempunyai serat yang kasar dan tidak mengandung banyak duri. Pada proses
pemasakan abon ikan, selain penggorengan jugadapat dilakukan dengan metode penyangraian.
Kedua metode ini akan mempengaruhi karakateristik mutu kimia organoleptik produk abon yang
dihasilkan (Huthaimah, Yusriana, & Martunis, 2017). Abon ikan sangat baik dibuat dari jenis
ikan berdaging tebal dan kandungan lemaknya rendah sebab akan mempengaruhi terhadap mutu
dan masa simpan produk akhir yang dihasilkan. Dibandingkan dengan produk olahan tradisional
lainnya, abon ikan mempunyai daya awet yang relatif lama yaitu masih bisa diterima pada
penyimpanan selama 50 hari pada suu kamar (Anwar Chairil, Irhami, & Mulla Kemalawaty,
2018).
2.4.3 Santan
Menurut Patil & Benjakul (2018), santan umumnya diekstraksi dari daging kelapa parut
setelah ditekan atau diperas dengan atau tanpa air. Santan telah digunakan sebagai bahan utama
untuk beberapa masakan seperti kari dan makanan penutup. Coconut milk (santan kelapa)
merupakan emulsi lemak dalam air yang berwarna putih susu mengandung proteinserta zat-zat
gizi lainnya.(1) Santan merupakan emulsi minyak dalam air yang distabilisasi secara alamiah
oleh protein (globulin dan albumin) dan fosfolipida. Santan kelapa peras tanpa air mengandung
energi sebesar 324 kilokalori, protein 4,2 gram, karbohidrat 5,6 gram, lemak 34,3 gram, kalsium
14 miligram, fosfor 45 miligram, dan zat besi 2 miligram. Selain itu di dalam santan kelapa peras
tanpa air juga terkandung vitamin B1 0,02 miligram dan vitamin C 2 miligram2 . Santan
memiliki banyak manfaat karena adanya kandungan asam lemak jenuh yaitu asam laurat. Asam
laurat merupakan asam lemak berantai sedang (medium chain fatty acid) yang dapat ditemukan
secara alami pada ASI3 (Kumolontang, 2015).
- Minyak
1. Cara Pembuatan Abon Ikan
2. Teknik penggorengan Abon Ikan
- Pan Frying
- Deep fat frying
BAB III
ALAT DAN BAHAN METODE
3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah wajan, piring, ulekan, garpu dan
sendok, sutil, kompor, kukusan, timbangan, mangkuk, dan pisau.
3.2 Bahan
3.2.1 Menggunakan Minyak Banyak
Bahan yan digunakan dalam praktikum ini adalah daging ikan tongkol yang erawarna
putih, santan. Bawang merah, bawang putih, kunyit, daun jeruk, ketumbar dan merica
butiran.
3.2.2 Menggunakan Minyak Sedikit
Bahan yang digunakan antara lain adalah ikan tongkol 700 gr, cabe 6 buah, daunn
salam 6 lembar, jeruk nipis 1 buah, bawang merah 5 siung, bawang putih 4 siung, lengkuas
2 ruas, garam secukupnya, santan 100 ml, gula putih dan gula merah secukupnya, saos
tiram 1 sendok, minyak goreng 2 sendok makan, kecap, ketumbar bubuk 1 sendok makan
dan penyedap secukupnya.
3.3. Metode Kerja
3.3.1 menggunakan Minyak Banyak
1. Menghaluskan bumbu-bumbunya dengan cara diulek
2. Memasukkan secara bergiliran dau jeruk, santan, ika tongkol dan bumbu ke dalam
wajan dan masak
3. Menambah gula secukupnya ke dalam masakan dan masak sampai air agak menyusut
4. Masakan diangkat kemudian dihaluskan dengan cara diulek
5. Menggoreng masakan yang sudah halus dengan dicampur kuah sebelumnya
6. Mengelaurkan abon dari wajan setelah berwarna kecoklatan setelah itu ditiriskan
7. Memeras abon menggunakan spinner abon
8. Menyuir abon menggunakan garpu pada spinner dan meletakkannnya di piring
9. Memasukkan abon ke dalam kemasan.
3.3.2 menggunakan Minyak Sedikit
1. Membersihkan ikan tongkol dari kotoran dan menetesi ikan tongkol dengan jeruk nipis
2. Mengukus ikan tongkol selama 15 menit
3. Mnyuir ikan tongkol dan pisahkan dari tulangnya setelah diangkat dari kukusan
4. Menggiling semua bumbunya
5. Menggoreng bumbu yang sudah digiling kemudian masukkan daun salam, ketumbar,
kecap, garam, gula putih 1 sendok, gula merah dan santan 4 sendok ke dalam bumbu
6. Memasukkan daging tongkol yang sudah disuwir ke dalam bumbu dama memasaknya
sampai kering
7. Setelah abon kering sajikan dalam wadah
KESIMPULAN
(Evaluasi hasil akhir pengamatan dan pembahasan)
DAFTAR PUSTAKA
(Buku/pustaka yang mendukung penulisan laporan materi praktikum)
DAFTAR LAMPIRAN
(Data/doumentasi yang mendukung penulisan laporan materi praktikum)
Abon Ikan: