verticillata)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian adsorpsi logam berat timbal (Pb) dengan menggunakan tanaman Hydrilla.
Tujuan penelitian adalah mengetahui effektivitas tanaman Hydrilla dan waktu yang dibutuhkan untuk
mereduksi timbal (Pb) dalam badan perairan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimental laboratorik. Penelitian menggunakan sintesa perairan yang tercemar Pb
sebesar 2 ppm dengan perlakuan berat tanaman sebesar 30 gram; 35 gram; 40 gram dimana masing-
masing perlakuan mendapat 2 kali pengulangan dan sebagai kontrol adalah sintesa perairan tercemar
Pb tanpa adanya penambahan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hydrilla dapat
menyerap logam berat timbal(Pb). Lama waktu pengolahan terbaik adalah 7 hari dengan variabel
berat Hydrilla 40 gram dapat menghasilkan sisa kadar Pb di perairan 0,7174 ppm sehingga terjadi
penyerapan pada akar sebesar 0,47 mg/Kg, pada batang sebesar 0,36 mg/Kg dan pada daun sebesar
0,38 mg/Kg.
ABSTRACT
Has done studied research of the heavy metal lead (Pb) adsorption using Hydrilla plant. The objective
of the study was to reduce the heavy metal content (Pb) in the waters through bioremediation
techniques. The method used in this research is laboratory experimental method. The research used
the synthesis of polluted waters of Pb by 2 ppm with the control plants weight treatment; 30 gra ms;
35 grams, 40 grams where each treatment received 2 repetitions. The results showed that Hydrilla
can absorb heavy metal lead (Pb). The best time of processing time is 7 days with the variable weight
of Hydrilla 40 gram can produce the rest of Pb level in the water 0,7174 ppm so that absorption at
root 0,47 mg/kg, in stem 0,36 mg/kg and at leaf equal to 0.38 mg/kg.
S
alah satu dampak negatif untuk batuan, namun konsentrasi yang lebih
lingkungan perairan adalah tinggi berasal dari industri. Pencemaran
pencemaran lingkungan akuatik oleh yang ditimbulkan oleh logam berat sampai
logam berat. Keadaan logam berat tingkat tertentu dapat menganggu perairan
di perairan dapat membahayakan dan mutu air (Retraningsih, 2013)
keberlangsungan lingkungan. Efek yang Menurut Yulaipi et all. (2013),
timbul dari terakumulasinya logam berat Timbal (Pb) merupakan salah satu logam
dapat mengakibatkan organisme di dalam berat yang bersifat toksik dan berbahaya,
perairan menjadi terganggu. Logam berat banyak ditemukan sebagai pencemar dan
diperlukan biota air dalam jumlah yang cenderung mengganggu kelangsungan
sangat sedikit. Kandungan logam berat hidup organisme perairan. Kadar dan
JRTI
Vol.11 No.2. Desember 2017
101
penelitian ini adalah termometer, DO dan hasil analisa dari pengulangan tersebut
meter, timbangan digital, toples volume 5 diambil rata-ratanya.
liter: gelas ukur kapasitas 25 ml dan 1000 Pengamatan dilakukan selama 14
ml, beaker glass kapasitas 1 liter dan 2 hari dengan pengambilan sampel uji
liter, bak plastik kapasitas 30 liter. dilakukan pada hari ke-0, ke-7 dan ke-14
kemudian dianalisa kandungan sisa Pb
dalam cairan, Pb yang terserap dalam
daun, batang dan akar. Parameter kualitas
air yang dijaga selama pengamatan yaitu
suhu, pH dan DO.
Hydrilla
Gambar 1. Hydrilla verticillata 2ppm Pb, 2ppm Pb, 2ppm Pb, 2ppm Pb,
5 ltr air 5 ltr air 5 ltr air 5 ltr air
Metoda Kontrol Hydrilla 30 gr Hydrilla 35 gr Hydrilla 40 gr
Metoda penelitian yang digunakan
2ppm Pb, 2ppm Pb, 2ppm Pb, 2ppm Pb,
yaitu eksperimental laboratorik dengan 5 ltr air 5 ltr air 5 ltr air 5 ltr air
menggunakan wadah berisi aquadest yang Kontrol Hydrilla 30 gr Hydrilla 35 gr Hydrilla 40 gr
mengandung Pb sebesar 2 ppm.
Preparasi awal adalah aklimatisasi
dengan memasukkan tanaman Hydrilla
Diambil sampel hydrilla Pada hari ke 0, 7 dan 14
verticillata ke dalam bak plastik yang berisi
untuk dianalisa kandungan Pb pada akar, batang
air sebanyak 30 liter dan dibiarkan selama
dan daun serta dianalisa sisa Pb di air
5 hari. Sehingga dapat diketahui bahwa
nantinya pada saat penelitian berlangsung
bahwa Hydrilla mati bukan karena air Gambar 2. Skema Penelitian
tempat dia hidup.
Untuk mengetahui penyerapan Kadar ditimbal kemudian dianalisa
maksimal jumlah logam Pb oleh Hydrilla menggunakan AAS dan dihitung dengan
verticillata maka dilakukan variasi rasio rumus (Yuliana et all, 2013) :
berat tanaman Hydrilla verticillata : air
adalah sebagai berikut : (A) 30 gram : 5 C (mg/Kg) =
liter, (B) 35 gram : 5 liter, (C) 40 gram : 5
liter. Masing-masing Hydrilla verticillata C = konsentrasi Pb per berat basah sampel
ditaruh pada wadah berupa toples bening (mg/Kg)
volume 5 liter berisi air yang telah diberi V = konsentrasi timbal dalam mg/L yaitu
logam timbal sebesar 2 ppm. Sebagai hasil dari pengujian AAS
kontrol adalah air yang mengandung f = faktor pengujian
timbal 2 ppm tanpa adanya Hydrilla Fp = faktor pengenceran
verticillata. Penelitian ini dilakukan secara Analisis data pada penelitian ini
batch yaitu tidak ada penambahan dan menggunakan Uji Anova Interaksi Dua
pengurangan cairan selama proses Faktor pada software SPSS (Statistical
penelitian. Dimana masing-masing Product and Service Solution) versi 21.0.
perlakuan mendapat 2 kali pengulangan
JRTI
Vol.11 No.2. Desember 2017
103
Hydrilla. Untuk mengetahui adanya logam daun. Analisis juga dilakukan pada hari ke-
terserap maka nantinya akan diperiksa 0, 7 dan 14 bersamaan dengan analisis
kandungan Pb dalam Hydrilla. yang dilakukan terhadap air.
Pada variasi berat 30 gram Hydrilla
A, kandungan logam Pb dalam air menurun Akar
dari hari ke 7 hingga hari ke 14. Sedangkan Hasil penelitian menunjukkan
pada variasi berat 35 gram (Hydrilla B) dan bahwa bagian akar tanaman Hydrilla
40 gram (Hydrilla C) terjadi penurunan (Hydrilla verticillata) dapat menyerap logam
logam di hari ke 7 dan kenaikan kosentrasi berat timbal (Pb). Hasil analisis logam
pada hari ke 7 sampai dengan hari ke 14, timbal (Pb) dalam akar dapat dilihat pada
namun tidak terlalu signifikan. Peningkatan Tabel 3.
kadar Pb dimungkinkan disebabkan karena Tabel 3. Data kandungan logam berat Pb
tanaman Hydrilla mengalami kejenuhan (mg/kg) pada akar Hydrilla dengan berat
dalam mengakumulasi logam berat tanaman 30 gram (A), berat 35 gram (B), dan
sehingga kadar Pb yang telah ada di dalam berat 40 gram (C)
tanaman terlepas kembali di dalam air. Pengamatan Hari Hari Hari
Perpindahan logam berat dari lingkungan ke-0 ke-7 ke-14
ke dalam tumbuhan merupakan bagian dari (mg/kg) (mg/kg) (mg/kg)
konsep perpindahan energi. Tumbuhan Akar A 0,01 0,37 0,41
juga memiliki tingkat kejenuhan dalam Akar B 0,01 0,41 0,41
mengakumulasi logam berat dalam
Akar C 0,01 0,47 0,46
organnya (Paramitasari 2014).
Dari hasil penelitian tersebut maka
Berdasarkan Tabel 3 diatas kadar
tampak kondisi optimal bioremediasi
perairan yang tercemar Pb terjadi pada logam timbal (Pb) yang terkandung dalam
variasi berat 40 gram dengan lama akar Hydrilla (Hydrilla verticillata)
mengalami peningkatan pada perlakuan
pemaparan adalah 7 hari sehingga efisiensi
pengolahan mencapai 64,91%. Sesuai Hydrilla (Hydrilla verticillata) dengan berat
dengan Peraturan Pemerintah No. 02 30 gram, 35 gram dan 40 gram yaitu dari
Tahun 2001 Mengenai Pengelolaan Kualitas awal penelitian sampai hari ke-14
Air dan Pengendalian Pencemaran Air, penelitian. Peningkatan kadar Pb dalam
maka ditinjau dari hasil reduksi Pb tersebut akar dikarenakan akar merupakan bagian
yang pertama kali berinteraksi secara
dapat masuk ke mutu air kelas IV (Pb 1
langsung dengan logam timbal (Pb).
ppm) yang peruntukannya dapat digunakan
Menurut Caroline et all, (2015),
untuk mengairi, pertanaman, dan atau
penyerapan Pb terlihat tinggi di akar, hal ini
peruntukan lain yang mempersyaratkan
dikarenakan akar langsung bersinggungan
mutu air yang sama dengan kegunaan
dengan media tumbuh yang terkontaminasi
tersebut misal proses industri, kegiatan
Pb, melalui akar Pb diserap oleh tanaman
penambangan dan pembangkit tenaga
kemudian didistribusikan ke daun melalui
listrik. Supaya hasil bioremediasi Pb bisa
tangkai.
meningkat dan masuk ke baku mutu air
Penyerapan logam timbal (Pb)
kelas yang lebih tinggi (Pb 0,03 ppm)
terhadap akar mengalami peningkatan dari
maka perlu adanya kajian lebih lanjut
awal hingga hari ke-14. Laju penyerapan
untuk penambahan berat Hydrilla.
tertinggi terhadap akar mencapai 0,46
mg/kg. Penyerapan Pb oleh akar tanaman
Kadar Logam Timbal (Pb) dalam
Hydrilla mengalami kenaikan semakin
Hydrilla (Hydrilla verticillata )
bertambahnya waktu kontak. Menurut
Analisis kadar timbal (Pb) dilakukan
Nyoman dalam (Paramitasari, 2014)
juga terhadap tanaman Hydrilla (Hydrilla
mengemukakan bahwa faktor yang dapat
verticillata) yang meliputi akar, batang dan
JRTI
Vol.11 No.2. Desember 2017
105
berat pada tanaman. Hasil analisis logam ketika memasuki hari ke 14 atau bisa lebih
timbal dalam daun Hydrilla (Hydrilla dimana ditandai dengan perubahan warna
verticillata) dapat dilihat pada Tabel 5. dan rontoknya daun. Dengan adanya daun
yang rontok maka logam berat Pb keluar
Tabel 5. Data kandungan logam berat Pb dari sitosol, sehingga terjadi kelarutan
(mg/kg) pada daun Hydrilla dengan berat logam ke dalam air (Lakitan 2004 dalam
tanaman 30 gram (A), berat 35 gram (B), dan Mutmainnah, 2015). Untuk perawatan
berat 40 gram (C) teknologi ini secara berkala maka dilakukan
Pengamatan Hari Hari Hari pemotongan hydrilla pada bagian yang
ke-0 ke-7 ke-14 mengalami perubahan warna dan
(mg/kg) (mg/kg) (mg/kg) pembersihan bagian-bagian hydrilla yang
Daun A 0,003 0,33 0,36 rontok diair serta diganti dengan Hydrilla
Daun B 0,003 0,35 0,32 yang baru.
Daun C 0,003 0,38 0,36
KESIMPULAN
Berdasarkan Tabel 5 kadar logam Adanya perlakuan variasi berat
timbal (Pb) yang terkandung dalam daun Hydrilla yang digunakan (30 gram; 35
Hydrilla (Hydrilla verticillata) mengalami gram;40 gram) dan lama pemaparan
peningkatan dan penurunan. Pada (7, 14 hari) berpengaruh nyata terhadap
perlakuan Hydrilla (Hydrilla verticillata) logam Pb. Variasi lama pemaparan dari
dengan berat 30 gram mengalami hasil penelitian yang dilakukan,
peningkatan kadar Pb dari awal penelitian menunjukkan bahwa Hydrilla dapat
sampai hari ke-14 penelitian yaitu dari menyerap logam berat timbal(Pb) dengan
0,003 mg/kg menjadi 0,38 mg/kg. Pada lama waktu pengolahan adalah 7 hari
perlakuan Hydrilla (Hydrilla verticillata) dengan variabel berat Hydrilla 40 gram
dengan berat 35 gram dan 40 gram dapat menghasilkan sisa kadar Pb di
mengalami penurunan yaitu dari awal perairan 0,7174 ppm sehingga terjadi
penelitian sampai hari ke-14 penelitian. penyerapan pada akar sebesar 0,47 mg/kg,
Penurunan kadar logam timbal (Pb) pada batang sebesar 0,36 mg/kg dan pada
dalam daun disebabkan karena organ daun sebesar 0,38 mg/kg.
tanaman ini mengalami kejenuhan dalam
mengakumulasi logam berat. Hal ini UCAPAN TERIMAKASIH
ditandai dengan perubahan warna menjadi Penulis mengucapkan terimakasih
menguning dan rontoknya daun Hydrilla. kepada rekan-rekan jurusan perikanan
Berdasarkan analisis data diperoleh manajemen sumber daya perairan,
nilai signifikansi atau probabilitas pada Universitas Brawijaya, rekan rekan
perlakuan berat dan waktu (perlakuan a Baristand Surabaya yang telah membantu
dan b) yaitu sebesar 0,000. Karena dalam proses penelitian dan analisa
probabilitas < 0,05 maka dinyatakan ada sehingga terbentuk karya tulis ini.
pengaruh kadar Pb dalam daun Hydrilla
verticillata terhadap variasi berat tanaman DAFTAR PUSTAKA
dan lama waktu kontak. Ali, M., 2012, Kemampuan Tanaman
Hydrilla memiliki resistensi yang Mangrove Untuk Menyerap Logam
tinggi terhadap salinitas ( > 9-10 ppt ) Berat Merkuri ( Hg ) Dan Timbal (
dibandingkan dengan tanaman air tawar Pb ), Ilmiah Teknik Lingkungan,
lainnya. Hydrilla dapat tumbuh dalam 2(2), pp.28–36.
berbagai kondisi, termasuk cahaya rendah, Andreynato, R., Fitri, A., Sanuri, Erlinda D.,
atau masih mengalir air, dangkal atau 2016. Penggunaan Hydrilla
dalam (anonim, 2012). Dari data penelitian, verticillata sebagai Bioindikator
pemotongan Hydrilla dapat mulai dilakukan Pencemaran Lingkungan, Tugas
JRTI
Vol.11 No.2. Desember 2017
107
Pertanian, Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.