Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“JAHE MERAH”

DI SUSUN OLEH

AGNES NUR SAGITA

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan.
Tidak lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah
SAW yang telah membimbing kita menuju jalan yang lurus.
Penyusunan makalah berjudul “Jahe Merah” membahas tentang
pengertian, klasifikasi jahe merah, nama daerah, dan salah satu hasil penelitian
yang menyatakan bahwa jahe merah dapat digunakan sebagai obat sakit kepala.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman karena telah
membantj penyelesaian makalah ini. Penulis berharap agar makalah ini mampu
memberikan sudut pandang baru bagi pembaca.
Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan
dalam proses pembuatan makalah. Penulis berharap terbuka pada kritik dan saran
sebagai bagian dari revisi makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb

Palu, 15 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................3
A. Pengertian jahe merah.............................................................................3
B. Klasifikasi jahe merah.............................................................................3
C. Nama daerah jahe merah.........................................................................4
D. Morfologi tanaman jahe merah...............................................................4
E. Manfaat dan kegunaan jahe merah..........................................................5
F. Kandungan kimia dalam jahe merah.......................................................5
G. Penelitian ilmiah tentang tanaman jahe merah........................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................3
A. Kasimpulan..............................................................................................9
B. Saran........................................................................................................9

iii
DAFTAR TABEL

Tabel F. Komposisi kimia dalam 100 GRAM jahe merah.....................................7

iv
DAFTAR GAMBAR

Gamar F. Senyawa indentitas jahe


merah................................................................8

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jahe merupakan tanaman rimpang yang banyak tersebar di daerah
Asia. Berdasarkan data dari FAO tahun 2002 menyatakan bahwa Indonesia
merupakan negara yang menghasilkan jaheterbesar ke tiga setelah India dan
China. Menurut PBS (Badan Pusat Statistik) Provinsi Jawa Tengah,
produktivitas jahe mencapai 30 ton per tahun. Terdapat tiga jenis jahe yang
biasa dibudidayakan yaitu jahe gajah (Zingiber officinalevar. Roscoe), jahe
merah (Zingiber officinalevar. Rubrum) dan jahe emprit (Zingiber
officinalevar. Amarum). Menurut analisis Pribadi (2013) dari Balai Penelitian
Tanaman Rempah dan Obat menyatakan bahwa permintaan dan produksi jahe
terus meningkat, jahe gajah merupakan varietas jahe yang banyak di ekspor
sedangkan jahe emprit dan jahe merah menjadi penguasa di negeri sendiri
yang dimanfaatkan oleh berbagai industri. Rimpang jahe dimanfaatkan
sebagai rempah-rempah dan minuman penghangat badan. Rimpang jahe
merupakan bagian yang sering dimanfaatkan karena banyak mengandung
minyak atsiri dan oleoresin yang bermanfaat bagi kesehatan sehingga
rimpang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dari ketiga jenis varietas jahe,
jahe merah adalah jahe yang paling banyak mengandung minyak atsiri dan
oleoresin. Sementara itu, daun jahe yang merupakan limbahagroindustri
perkebunan jahe yang pemanfaatannya masih kurang. Biasanya daun jahe
hanya dimanfaatkan sebagai campuran pupuk organik dan pakan ternak.
Padahal, daun jahe kaya akan antioksidan dan antibakteri. Berdasarkan
penelitian sebelumnya daun jahe memiliki antioksidan yang cukup tinggi
yaitu sebesar 291 ± 18 mg GAE/100 gwet base. Namun demikian belum ada
pemanfaatan lebih jauhpada daun jahe merah padahal jahe merah memiliki
antioksidan yang paling tinggi dan ketersediaan daun jahe cukup melimpah.
Antioksidan merupakan senyawa aktif yang bermanfaat sebagai
antibakteri. Fenol merupakan salah satu antioksidan yang terdapat pada daun
jahe. Daun jahe merah kaya akan senyawa monoterpenoid dan

1
sesquisterpenoid. Senyawa monoterpenoid dan sesquisterpenoid dapat
dikategorikan senyawa antioksidan sekaligus antibakteri. Antioksidan
berfungsi sebagai penghambat reaksi oksidasi sehingga dapat mencegah
kerusakan pangan akibat reaksi oksidasi. Antioksidan dalam pangan juga
berfungsi sebagai antibakteri yaitu bekerja dengan cara menghambat
pertumbuhan bakteri yang terdapat dalam pangan, sehingga antioksidan dapat
memperpanjang masa simpan pangan. Salah satu pengaplikasiannya pada
produk susu pasteurisasikomersial. Berdasarkan penelitian dilakukan
sebelumnya, antioksidan yang berasal dari daun aileru dapat menghambat
pertumbuhan bakteri pada susu pasteurisasi. Berdasar fakta tersebut
telahdicoba upaya penghambatan pertumbuhan bakteri dengan menggunakan
ekstrak daun lain yaitu daun jahe merah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian jahe merah ?
2. Bagaimana klasifikasi jahe merah ?
3. Apa nama daerah jahe merah ?
4. Bagaimana morfologi tanaman jahe merah ?
5. Apa manfaat dan kegunaan jahe merah ?
6. Apa kandungan kimia dalam jahe merah ?
7. Salah satu penelitian ilmiah tentang tanaman jahe merah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian jahe merah
2. Untuk mengetahui klasifikasi jahe merah
3. Untuk mengetahui nama daerah jahe merah
4. Untuk mengetahui morfologi tanaman jahe merah
5. Untuk mengetahui manfaat dan kegunaan jahe merah
6. Untuk mengetahui kandungan kimia dalam jahe merah
7. Untuk mengetahui penelitian ilmiah tentang tanaman jahe merah

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tanaman Jahe Merah


  Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang
semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina.
Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama
kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan
obat-obatan tradisional.
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di negara kita. Jahe
merupakan salah satu rempah-rempah penting. Rimpangnya sangat luas
dipakai, antara lain sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada
makanan seperti roti, kue, biscuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe
juga digunakan dalam industri obat, minyak wangi dan jamu tradisional. Jahe
muda dimakan sebagai lalaban, diolah menjadi asinan dan acar. Disamping
itu, karene dapat memberi efek rasa panas dalam perut, maka jahe juga
digunakan sebagai bahan minuman seperti bandrek, sekoteng dan sirup.
Jahe yang nama ilmiahnya Zingiber officinale sudah tak asing bagi
kita, baik sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan. Begitu akrabnya kita,
sehingga tiap daerah di Indonesia mempunyai sebutan sendiri-sendiri bagi
jahe. Nama-nama daerah bagi jahe tersebut antara lain halia (Aceh), bahing
(Batak karo), sipadeh atau sipodeh (Sumatera Barat), Jahi (Lampung), jae
(Jawa), Jahe (sunda), jhai (Madura), pese (Bugis) lali (Irian)
Akarnya sering disebut rimpang jahe berbau harum dan berasa pedas.
Rimpang bercabang tak teratur, berserat kasar, menjalar mendatar. Bagian
dalam berwarna kuning pucat.
B. Klasifikasi Tanaman Jahe Merah
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida

3
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale var. Rubrum
C. Nama Daerah
Jahe merah
D. Morfologi Tanaman
Jahe merah merupakan terna berbatang semu tegak yang tidak
bercabang dan termasuk famili Zingiberaceae. Batang jahe merah berbentuk
bulat kecil berwarna hijau dan agak keras. Daunnya tersusun berselang-selang
teratur. Tinggi tanaman ini 30-60 cm. Jahe merah tumbuh baik di daerah
tropis yang beriklim cukup panas dan curah hujannya sedikit. Jika cahaya
matahari mencukupi, tanaman ini dapat menghasilkan rimpang jahe lebih
besar daripada biasanya. Habitus tumbuhan jahe merah yaitu herba dan
semusim. Tumbuh tegak dengan tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur,
membentuk rimpang, dan berwarna hijau. Daun tumbuhan jahe berbentuk
tunggal, lancet, dengan tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, dan
berwarna hijau tua. Bunga tumbuhan jahe merah biasanya majemuk, bentuk
bulir, sempit, ujung runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm, tangkai
panjang kurang lebih 2 cm, berwarna hijau kemerahan, kelopak bentuk
tabung, bergigi 3 dan mahkota bentuk corong panjang 2-2,5 cm. Buah
tumbuhan jahe merah kotak, bulat panjang, coklat. Biji berbentuk bulat dan
berwarna hitam. Akar berbentuk serabut berwarna putih kotor. Kandungan
kimia Rimpang jahe merah mengandung komponen senyawa kimia yang
terdiri dari minyak menguap volatile oil, minyak tidak menguap nonvolatile
oil dan pati. Minyak atsiri minyak menguap merupakan suatu komponen yang
memberi khas, kandungan minyak atsiri jahe merah sekitar 2,58-2,72 dihitung
berdasarkan 10 berat kering. Minyak atsiri umumnya berwarna kuning,
sedikit kental, dan merupakan senyawa yang memberikan aroma yang khas
pada jahe. Kandungan minyak tidak menguap disebut oleoresin, yakni suatu

4
komponen yang memberi rasa pahit dan pedas. Rasa pedas pada jahe merah
sangat tinggi disebabkan oleh kandungan oleoresin yang tinggi. Zat oleoresin
inilah yang bermanfaat sebagai antiemetik.
E. Manfaat dan Kegunaan
a. Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan
b. hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah
c. mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung
memompa
d. darah.
e. Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu
f. protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak
g. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan
h. darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama
stroke,
i. dan serangan jantung. Gingerol juga diduga membantu menurunkan
kadar
j. kolesterol.
k. Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa
kimia
l. yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual.
m. Termasuk mual akibat mabok perjalanan.
n. Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan
membantu
o. mengeluarkan angin.
p. Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek
merusak
q. yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
F. Kandungan Kimia
Jahe memiliki beberapa kandungan kimia yang berbeda. Senyawa
kimia rimpang jahe menentukan aroma dan tingkat kepedasan jahe. Menurut
Rismunandar, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi komposisi kimia

5
rimpang jahe adalah antara lain: jenis jahe, tanah sewaktu jahe ditanam, umur
rimpang saat dipanen, pengolahan rimpang. Komponen yang terkandung
dalam jahe antara lain adalah air 80,9%, protein 2,3%, lemak 0,9%, mineral
1-2%, serat 2-4%, dan karbohidrat 12,3%.
Menurut Denyer, secara umum jahe mengandung pati, minyak atsiri,
serat, sejumlah kecil protein, vitamin, mineral, dan enzim proteolitik yang
disebut zingibain. Menurut penelitian Hernani dan Hayani (2001), jahe merah
mempunyai kandungan pati (52,9%), minyak atsiri (3,9%) dan ekstrak yang
larut dalam alkohol (9,93%) lebih tinggi dibandingkan jahe emprit (41,48; 3,5
dan 7,29%) dan jahe gajah (44,25; 2,5 dan 5,81%).
Menurut Denyer, secara umum jahe mengandung pati, minyak atsiri,
serat, sejumlah kecil protein, vitamin, mineral, dan enzim proteolitik yang
disebut zingibain. Menurut penelitian Hernani dan Hayani (2001), jahe merah
mempunyai kandungan pati (52,9%), minyak atsiri (3,9%) dan ekstrak yang
larut dalam alkohol (9,93%) lebih tinggi dibandingkan jahe emprit (41,48; 3,5
dan 7,29%) dan jahe gajah (44,25; 2,5 dan 5,81%).

6
Tabel F. Komposisi kimia dalam 100 GRAM
Komponen jumlah

Kalori (kal) 51
Protein (g) 1,5
Lemak (g) 1,0
Karbohidrat (g) 10,1
Kalsium (mg) 21
fosfor (mg) 39
Besi (mg) 4,3
Vitamin A (SI) 30
Thiamin (mg) 0,02
Niasin (mg) 0,8
Vitamin C (mg) 4
Serat kasar (g) 7,53
Total abu (g) 3,70
Kalium (mg) 57,0

Air (g) 86,2

Jahe mengandung komponen minyak menguap (volatile oil), minyak


tak menguap (non volatile oil) dan pati. Minyak menguap biasa disebut minyak
atsiri. Minyak atsiri umumnya berwarna kuning, sedikit kental, dan merupakan
senyawa yang memberikan aroma yang khas pada jahe.
Sedangkan minyak tak menguap disebut oleoresin merupakan
komponen pemberi rasa pedas dan pahit. Rasa dominan pedas pada jahe
disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Senyawa lain yang turut
menyebabkan rasa pedas pada jahe adalah golongan fenilalkil keton atau yang

7
biasa disebut gingerol dan [6]-gingerol. Keduanya merupakan komponen yang
paling aktif dalam jahe.

Gambar F. Senyawa indentitas jahe merah


G. Penelitian Ilmiah Tentang Tanaman Jahe Merah
Sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe.
Aroma harum jahe disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinnya
menyebabkan rasa pedas. Mnnyak atsiri dapat diperoleh atau diisolasi dengan
destilasi uap dari rhizoma jahe kering. Ekstrak minyak jahe berbentuk cairan
kental berwarna kehijauan sampai kuning, berbau harum tetapi tidak memiliki
komponen pembentuk rasa pedas. Kandungan minyak atsiri dalam jahe kering
sekitar 1 – 3 persen. Komponen utama minyak atsiri jahe yang menyebabkan
bau harum adalah zingiberen dan zingiberol.
Oleoresin jahe banyak mengandung komponen pembentuk rasa pedas
yang tidak menguap. Komponen dalam oleoresin jahe terdiri atas gingerol dan
zingiberen, shagaol, minyak atsiri dan resin. Pemberi rasa pedas dalam jahe
yang utama adalah zingerol.
Salah satu obat alami yang sering saya gunakan ketika mengalami sakit
kepala adalah jahe. Seduhan air jahe yang hangat dapat meringankan sakit
kepala. Ini adalah salah satu cara alami sembuhkan sakit kepala; tapi bila Anda
tidak terlalu suka air jahe Anda bisa menggunakan teh jahe dengan
menggunakan daun teh yang diseduh air panas dan campurkan dengan irisan
jahe. Minum obat alami untuk menyembuhkan sakit kepala. Ini membantu
mengurangi peradangan pembuluh darah di kepala yang pada akhirnya dapat
meredakan sakit kepala.

8
Teh yang dicampur dengan jahe telah digunakan sebagai ramuan
tradisional untuk mengobati sakit kepala. Alhasil, teh jahe dapat mengurangi
rasa nyeri sakit kepala dan mengontrol rasa ingin mual.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jahe merah mempunyai manfaat yang sangat banyak dan sangat
berkhasiat, tidak salah kalau sampai sekarang jahe merah sering digunakan
terutama dalam kalangan ibu rumah tangga.
Jahe merah juga mudah ditanam, tetapi jangan lupa untuk disiram air.
Karena jahe merah juga makhluk hidup yang membutuhkan air untuk
kelangsungan hidupnya.
B. Saran
Jika menanam jahe merah sebaiknya jangan lupa diberi air maksimal 2
hari sekali, supaya lebih bagus pertumbuhannya kita berikan pupuk atau
pilihlah tanaman jahe merah yang bagus yang akan kita tanam, supaya tanaman
jahe merah akan bagus pertumbuhannya.

Anda mungkin juga menyukai