Anda di halaman 1dari 2

H

M
I
NILAI-NILAI DASAR
PERJUANGAN
(NDP)
Rahmat Efendi Rangkuti

Bayo Ray Hutalombang


Nilai Dasar Perjuangan (NDP) merupakan ajaran Islam yang
tersusun sedemikian rupa dan menjadi pijakan dalam
aktivitas perjuangan HMI. Membahas NDP HMI tidak bisa
terlepas dari perumusnya, yaitu Nurcholish Madjid.
Seorang cendikiawan yang akrab dengan panggilan Cak
Nur itu menyusun NDP karena kegelisahannya terhadap
ajaran Islam yang tidak berkembang khususnya dalam hal
penerapan.

Pada Kongres HMI di Malang, NDP secara formil mendapat


pengesahan secara dejure. Meski sudah mendapatkan
kesepakatan terhadap konsepsi NDP, Cak Nur tetap
memberikan ruang sebesar-besarnya bagi kader hijau hitam untuk menuangkan gagasan
pengembangannya terhadap NDP.

Cak Nur menyadari, bahwa terdapat ruang-ruang dalam ajaran Islam yang bisa
dikembangkan. Tapi, pengembangan yang ia maksudkan terdapat pengecualian. Baginya,
nilai-nilai Tauhid tidak mungkin berubah, karena Ke-Esa-an Tuhan mutlak adanya.
Pengembangan hanya berlaku pada konteks implikasi dari pemahaman Tauhid. Artinya,
Tauhid final, tapi penerapannya kondisional.Saat menjelaskan hal-hal yang mengenai
perubahan terhadap implikasi Tauhid, Cak Nur memberikan contoh perjalanan para rasul.
Seperti Nabi Isa Al-Masih (Yesus) datang untuk memberi perubahan pada Taurat (perubahan
terhadap perjanjian lama). Cak Nur juga menjelaskan bahwa ada peran interpretasi dalam
implikasi nilai-nilai ajaran Islam (khususnya Tauhid).

NDP akhirnya selesai, kemudian Cak Nur membawanya ke Malang, untuk dibahas pada
Kongres IX, Mei 1969. Tetapi, karena pembahasan NDP pada Forum Kongres tidak
memungkinkan, maka hanya ada tiga orang yang bertugas membahasnya, yaitu Cak Nur,
Endang Saifudin Anshari, dan Sakib Mahmud.

Nama NDP sempat beberapa kali berubah, karena menyesuaikan kondisi sosial politik di
Indonesia saat itu. Kekuasaan Orde Baru (Orba) seperti anti dengan diksi perjuangan, karena
memberi kesan gerakan kekiri-kirian (perlawanan). Untuk menyesuaikan diri, maka NDP saat
itu berubah nama menjadi Nilai Identitas Kader (NIK) pada Kongres HMI Ke-XVI. Setelah
kekuasaan tidak lagi mendikte mahasiswa, maka NIK dirubah kembali menjadi NDP (seperti
semula).

Bayo Ray Hutalombang

Anda mungkin juga menyukai