Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mutiara Rahmadania

NPM : F0H019039
Kelas :3A
Matkul : Kewirausahaan

Rangkuman Faktor X

A. Pengertian Faktor X.
Dalam wirausaha, faktor “X” yang melekat pada diri manusia ini memiliki pengaruh
terhadap suatu usaha. Namun, tanpa penggalian dan pencarian akan faktor “X” itu sendiri,
semua sia-sia. Faktor “X” dapat dikatakan berpengaruh pada usaha apabila seseorang yang
memilikinya telah menemukan kunci atau pintunya.
Faktor X merupakan faktor yang melekat pada diri semua orang, tak berwujud benda
namun dapat dirasakan. Pada diri seorang entrepreneur faktor X sangat mempengaruhi
geraknya dalam menjalankan usaha. Awalnya faktor X tidak ada atau sangat kecil sekali,
namun apabila kita tekun maka faktor tersebut akan muncul dan tumbuh karena ia hidup.
Karena ia hidup, ia pun dapat mati.
Dalam bisnis, faktor x dapat diartikan sebagai kesempatan atau permasalahan jika di ubah,
eliminasi atau selesaikan akan menghasilkan keuntungan yang lebih dari pesaing anda. Dalam
istilah lain, faktor x dapat juga disebut sebagai bakat, kerja keras, kejujuran, kecerdasan,
keterampilan, penampilan fisik, sikap serta pendidikan
Faktor x tidak hanya dalam perusahaan anda tapi dapat muncul dari diri pribadi
anda.Berikut ini karakteristik factor X:
1.      faktor x di setiap orang berbeda
2.      salah satu kunci menuju sukses
3.      faktor x dapat muncul dari dalam diri maupun dipengaruhi lingkungan
4.      tidak dapat muncul dalam waktu singkat
5.      Faktor x terbentuk melalui tindakan yang anda lakukan
B.     Cara menemukan dan menggali faktor X
Cara menemukan dan menggali faktor “X” yang dimiliki, ada bermacam-macam..
Terdapat beberapa tips untuk menemukan dan menggali faktor X tersebut, yaitu :
1. Kenalilah diri Anda sendiri dan mulailah menimbulkan “X” pada diri Anda.
2. Carilah pintu yang mampu membuat “X” Anda tumbuh. Datangi dan ketuklah masing-
masing pintu itu.
3. Pintu yang bagus adalah pintu yang di dalamnya terdapat ruang besar bagi Anda untuk
berkembang dan di dalamnya terdapat pintu-pintu lain yang dapat Anda buka.
4. Waspadailah hidup yang nyaman, karena hidup yang demikian dapat membuat
hidupmu sulit. Berselancarlah pada gelombang-gelombang ketidaknyamanan dengan
berani menembus hal-hal baru yang sulit karena Anda akan mendapatkan pembejaran-
pembelajaran baru.
5. Pintu yang tepat adalah pintu yang membuat Anda merasa mampu untuk tumbuh dan
memberi ruang untuk berkembang.
6. Mencari gagasan Usaha

C. Sikap dalam menghadapi faktor “X” ada beberapa macam, yaitu :


1. Mendiamkan saja
Ia adalah orang yang percaya diri dengan bakatnya dan membiarkan pintu untuk
menemukan dirinya. Kalau ia beruntung bisa saja dia berhasil. Namun faktanya,
sedikit sekali orang yang sukses menggunakan cara ini.
2. Mengirimkan sinyal positif
Orang ini sepertinya diam dan menunggu pintu mendatanginya, namun
sesungguhnya ia tidak diam. Ia mengirimkan sinyal agar pintu itu bergerak
menghampirinya. Dengan kata lain, ia mengetuk pintu itu dengan bahasa tubuhnya,
entah dengan penampilan yang menarik, suara yang khas, dan sebagainya.
3. Mencari pintu, mengetuk pintu
Mencari pintu, mengetuk pintu. Seperti Susan Boyle, masa muda orang ini kurang
beruntung. Dia sadar bahwa pintu tidak akan terbuka kecuali mereka mendatangi dan
mengetuk-ngetuknya. Karena itu mereka mendatangi sebuah pintu.Pintu itu mungkin
hanya dibuka separuh oleh pemiliki atau penghuninya.Bisa jadi pemilik pintu itu
tidak welcome. Mereka harus pergi mencari pintu lainnya, terus mencari dan
mengetuk.
D. Tipe faktor “X”
Ada dua tipe yaitu faktor “X” yang besar dan faktor “X” yang kecil.Semua tergantung
bagaimana orang mampu mengembangkan dan menggali faktor “X” yang dimilikinya.
Orang dengan faktor “X” yang kecil lebih cenderung cepat puas dan merasa nyaman
dengan kondisinya saat ini. Sehingga ia tidak berani beranjak dari zona nyamannya dan
tidak mengalami kemajuan.
Berbeda dengan orang yang memiliki faktor “X” yang besar, ia akan cenderung
merasa tidak cepat puas dan selalu melakukan perubahan-perubahan untuk meninggalkan
zona nyamannya dan mengahadapi tantangan-tantangan yang ada. Dengan demikian, ia
akan semakin menggali faktor “X” yang dimilikinya dan mengembangkannya.

E. Karakteristik dari faktor “X” adalah sebagai berikut :


1. Merupakan penentu keberhasilan
2. Merekat pada diri manusia
3. Tidak diperoleh dalam waktu sekejab
4. Namun ia dapat tumbuh dan berkembang menjadi “X” besar
5. Dapat berasal dari diri sendiri, namun juga dapat berasal dari luar diri
6. Sekali tumbuh ia dapat dipakai untuk usaha lainnya

Rangkuman Mengelola Resiko

A. Pengertian
Manajemen resiko merupakan proses atau kegiatan terstruktur dan sistematis yang meliputi
analisis, identifikasi, pertimbangan yang diimplementasikan dalam pelaksanaan fungsi pada
perusahaan  untuk meminimailisir kerugian dan resiko atas ketidakpastian bisnis sekarang dan
yang akan datang.
B. Tujuan
 Melindungi perusahaan dari berbagai resiko
 Menciptakan manajemen perusahaan yang baik, khususnya dalam pelaksanaan menekan
resiko
 Manajemen resiko dapat dibuat untuk perlindungan atas peringatan tertentu terhadap
perusahaan
 Meningkatkan kinerja perusahaan
 Pembuatan manajemen resiko diutamakan untuk pembuatan perencanaan keuangan dan
kegiatan lainnya yang tidak terduga
 Membantu dalam memfokuskan visi dan misi dari perusahaan
 Meningkatkan produktivitas kinerja perusahaan

C. Klasifikasi Resiko
1. Resiko murni
Resiko murni adalah resiko yang dapat menyebabkan kerugian dan tidak mungkin
menimbulkan Keuntungan.
Contoh :
- kerugian akibat kerusakan mesin
- Kerugian akibat mati listrik
2. Resiko spekulatif
Resiko spekulatif adalah resiko yang diambil secara sengaja atau sadar oleh seorang
wirausaha dan memiliki dua kemungkinan hasil yaitu keuntungan atau kerugian .
Contoh :
- Utang piutang
- Perdagangan berjangka
3. Resiko Fundamental
Resio Fundamental yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan yang menderita cukup banyak
Contoh :
- Banjir
- Angin topan, dll
D. Jenis – jenis resiko usaha
1. Resiko perusahaan
Resiko perusahaan adalah resiko yang terjadi pada usaha yang akan berdampak pada
keberlangsungan hidup atau saham perusahaan
2. Resiko keuangan
Resiko keuagnagn adalah resiko yang berdampak kerugian pada aspek keuangan
perusahaan
3. Resiko permodalan
Resiko permodalan adalah resiko yang terjadi karena kerugian, penjualan, dan
keuangan yang membuat modal usaha mengalami penurunan yang signifikan.
4. Resiko pasar
Resio pasar yaitu resiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubhan pola
persaingan, daya hidup pelanggan, maupun munculnya pesaing baru.
5. Resiko operasional
Resiko operasional adalah resiko dari penyimpangan hasil yang di prediksikan karena
tidak sempurnanya penerapan keputusan, perubahan system, SDM, produktivitas,
proses dan mutu produk

E. Mengatasi dan memperkecil resiko usaha


1. Gunakan pengetahuan untuk mengetahui dampak dan resiko yang akan terjadi
2. Manfaatkan pengalaman yang dimiliki
3. Berpikir kreatif dan inovatif
4. Asuransikan apa yang perlu diasuransikan
5. Bekerja dan berpikir prestatif, yang merupakan faktor pendorong untuk mendapatkan
pengetahuan baru.
6. Keahliaan menganalisa, menelaah, menilai dan menguraikan sebab akibat serta
keyakinan diri untuk mengambil resiko
7. Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan resiko menjadi keadaan yang lebih baik
dan berisiko kecil
8. Proaktif dan antisipatif

Anda mungkin juga menyukai