Anda di halaman 1dari 20

Teori dan Biaya Produksi |1

MAKALAH
EKONOMI MIKRO DAN MAKRO SYARIAH
Materi

Teori Produksi dan Biaya Produksi

Dosen : Bapak Ahmad Dahlan, SE, ME,Sy

Di Susun Oleh:

Ahmad Syaifuddin

Arif Akbar

Ahmad Khairul

Ardi Abdul Syarif

Alfi Syahri

Ali Adam Siregar

Ainul Mardiyah

Afri Yulita

PRODI EKONOMI SYARIAH


Teori dan Biaya Produksi |2

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

Pekanbaru 2015

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirohim

Segala puji bagi Allah SWT, pengatur dan pemelihara seluruh alam. Shalawat dan salam
kepada Nabi dan Rasulnya Muhammad SAW , juga keluarganya, sahabatnya serta seluruh
umatnya yang mengikuti sunnahnya.

Makalah ini berisi tentang “Teori Produksi dan Biaya Produksi” yang terkait dengan
Mikro Ekonomi. Tujuan membuat makalah ini agar seluruh mahasiswa dan mahasiswi dapat
meninjau dan mengetahui tentang produksi dalam mikro ekonomi dengan melalui beberapa cara
seperti, berdiskusi dan sebagainya. Karena itu sangat diharapkan bagi Mahsiswa jurusan Ekonomi
Syari’ah untuk memahami semua yang berkaitan dengan ekonomi.

Terima kasih tak lupa dihaturkan untuk kerja sama dan kekompakan teman kelompok
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Dan tak lupa pula kami haturkan
terima kasih atas bantuan selama makalah ini dikerjakan.

Kami meyakini bahwa makalah ini , tidak terlepas dari kekurangan yang tentunya masih
dinanti kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaannya.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Pekanbaru, 14 Februari 2014

Penyusun

Kelompok 1
Teori dan Biaya Produksi |3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu ekonomi adalah suatu telaah mengenai individu-individu dan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan sumberdaya yang terbatas sebagai konsekuensi
dari adanya kelangkaan. Kelangkaan berarti tidak semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi
sehingga memaksa manusia untuk membuat pilihan. Dengan melakukan pilihan, pemenuhan atas
suatu kebutuhan tertentu memiliki implikasi mengorbankan kebutuhan lain.Teori ekonomi
memberikan gambaran umum yang disederhanakan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi dan
sifat-sifat hubungan ekonomi disertai dengan penerapan prinsip-prinsip ekonomi mikro. Ekonomi
mikro menangani perilaku satuan-satuan ekonomi mencakup konsumen, pekerja, para penanam
modal, pemilik tanah dan setiap individu yang memainkan peranan dalam fungsi perekonomian.

Dalam makalah ini kami akan membahas tentang teori produksi dan biaya produksi ,yaitu
bagaimana proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Proses yang dilakukan oleh
perusahaan berupa kegiatan mengkombinasikan input (sumber daya alam) untuk menghasilkan
output. Dengan demikian produksi merupakan proses transformasi perubahan dari input menjadi
output. Produksi merupakan kegiatan inti di dalam aktivitas perusahaan. Tanpa adanya kegiatan
produksi maka perusahaan tidak mampu beroperasi untuk menghasilkan produk. Kebijakan yang
diambil pihak manajemen perusahaan dalam mengelola kegiatan produksi memiliki pengaruh
besar pada efesiensi produksi yang nantinya berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan dan harga
produk yang harus ditetapkan.

B. Tujuan
a)      Mengetahui pengertian teori dan biaya produksi
b)      Mengetahui teori dan biaya produksi jangka pendek
c)      Mengetahui teori dan biaya produksi jangka panjang
Teori dan Biaya Produksi |4

C. Rumusan Masalah
a)      Apa yang dimaksud dengan biaya produksi?
b)      Apa saja teori-teori biaya produksi jangka pendek?
c)      Apa saja teori-teori biaya produksi jangka panjang
BAB II

PEMBAHASAN

A. TEORI PRODUKSI

1. Pengertian Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara
mengkombinasikan faktor-faktor produksi kapital, tenaga kerja, teknologi, managerial skill.
Produksi atau memproduksi adalah menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan
suatu barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula.Fungsi
produksi adalah hubungan teknis antara input dan output. Produksi merupakan usaha untuk
meningkatkan manfaat dengan cara mengubah bentuk (form utility), memindahkan tempat (place
utility), dan menyimpan (store utility). Hubungan teknis yang dimaksud adalah bahwa produksi
hanya bisa dilakukan dengan menggunakan faktor produksi yang dimaksud. Untuk memproduksi
dibutuhkan faktor-faktor produksi yaitu alat atau sarana untuk melakukan proses produksi.
1
[1]Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam rumus, yaitu seperti berikut:
Q= f(K,L,R,T)

Faktor-faktor produksi antara lain adalah manusia (tenaga kerja = TK), modal (uang atau
alat modal seperti mesin = M), SDA (tanah = T) dan skill (teknologi =T). Bila faktor produksi
tidak ada maka tidak ada juga produksi. Produksi yang dihasilkan tanpa penggunaan teknologi,
modal dan manusia disebut produksi alami, yaitu produksi yang dilakukan oleh proses alam,
sedangkan produksi yang dilakukan dengan menggunakan modal, teknologi dan manusia disebut
produksi rekayasa.

1
Teori dan Biaya Produksi |5

Produksi alami bersifat eksternal, efisiensi dan efektifitasnya tidak dapat dikontrol oleh
manusia, sehingga kelebihan atau kekurangan adalah merupakan hal yang harus diterima oleh
pemakai. Namun produksi yang paling utama adalah manusia dan tanah (SDA).
Kebutuhan produsen adalah bagaimana menghasilkan barang dengan menggunakan biaya
yang relatife kecil untuk mendapatkan output yang relatife besar (memuaskan).

2. Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan menentukan kombinasi
pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan
kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap
kegiatan produksi perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor
produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input).2[2]
Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi
yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap misalnya modal seperti mesin dan
peralatannya,bangunan perusahaan dll. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi
dapat mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah
jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang perusahaan dapat melakukan
penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.3[3]
Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat
satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh
input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang biasa
kita kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang
dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain
mungkin satu tahun.4[4]
1.      Produksi Dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya
input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan
memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total.

4
Teori dan Biaya Produksi |6

Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal. Apabila tenaga
kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan
menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga
kerja yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.
2.      Produksi Dalam Jangka Panjang
Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya
10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka
waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi
bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.

1.1.Produksi dengan Menggunakan Satu (1) Variabel


Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku
hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah
terus, maka output semakin lama akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin
besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus,
maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin jenuh
atau kehabisan nilainya, misalnya tanah yang kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi
kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus.

3. Fungsi produksi

Fungsi produksi menjelaskan hubungan antara factor-faktor produksi dengan hasil


produksi. Faktor produksi dikenal dengan istilah input ,sedangkan hasil produksi disebut sebagai
output hubungan kedua variable (input dan output) tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk
persamaan, sebagai berikut :

Q = f (K,L,N dan T)

Q adalah output, sedangkan K,L,R,dan T merupakan input. Input K adalah jumlah modal,
Ladalah jumlah tenaga kerja, N adalah sumber daya, dan T adalah teknologi. Besarnya jumlah
output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output dapat
ditingkatkan dengan cara meningkatkan penggunaan jumlah input K,L dan N atau meningkatkan
teknologi. Untuk memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input
yang lebih efisien.
Teori dan Biaya Produksi |7

Dalam penerapannya , hubungan input dan output dapat pisahkan secara lebih khusus.
Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan input tanah, bibit ,
pupuk,pestisida,tenaga kerja,dan alat-alat pertanian lainnya (tidak termasuk teknologi). Untuk
meningkatkan hasil-hasil pertanian tersebut maka harus ditingkatkan penggunaan input seperti
tanah yang luas, menambah tenaga kerja, menambah jumlah pupuk, menambah penggunaan
pestisida, dan lain sebgainya. Atau cara lain yaitu dengan meningkatkan teknologi pertanian.
Untuk menghasilkan barang atau output dapat dilakukan dengan menggunakan hanya satu input
saja, dua atau lebih input.

4. Faktor Teori Produksi

Dalam teori ini input atau sumber daya yang di gunakan dalam proses produksi disebut
faktor-faktor produksi sebagai berikut :
a)      Manusia (Tenaga Kerja)
b)      Modal
c)      Sumber Daya Alam (Tanah)
d)     Skill (Teknologi)

5.   Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah


Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat
produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai
tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya
adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan.
Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa :
“Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah
sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi
sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya
mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan
produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian
menurun”.
Teori dan Biaya Produksi |8

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa tenaga kerja yang digunakan
dapat dibedakan dalam 3 tahap :
      Tahap pertama : produksi total mengalami pertambahan yang semakincepat.
Tahap kedua : produksi total pertambahannya.
Tahap ketiga : produksi total semakin lama semakin berkurang.
TABEL 1.1
Hubungan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi
Tanah TenagaKerja TP MP AP Tahap
(Hektar) (orang) (unit)
1 1 150 150 150 Pertama
1 2 400 250 200
1 3 810 410 270
1 4 1080 270 270 Kedua
1 5 1290 210 258
1 6 1440 150 240
1 7 1505 65 215
1 8 1520 15 180
1 9 1440 -80 160 Ketiga
1 10 1300 -140 130

Dalam tabel 1.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang pertanian
di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam
gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami
pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi
3. Maka dalam keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama yang setiap tambahan
tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai pekerja
sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang
semakin bertambah. Data dalam kolom (4) yaitu data produksi marjinal.Pada tahap
pertama,apabila tenaga kerja di tambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5, kemudian 5
menjadi 6, dan seterusnya, produksi total tetap bertambah, tetapi jumlah pertambahannya semakin
lama semakin sedikit. Tahap kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinal semakin berkurang.
Pada Tahap ketiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu
Teori dan Biaya Produksi |9

produksi total berkurang. pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8, produksi total
masih mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi tenaga kerja
ditambah dari 8 menjadi 9 pekerja, produksi total menurun. produksi total berkurang lebih lanjut
apabila tenaga kerja menjadi 10.

Produksi Total, Produksi Rata-Rata Dan Produksi Marjinal


Produksi marjinal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja
yang digunakan. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja ΔTP adalah pertambahan produksi
total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
MP = ΔTP
ΔL
Produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata. Apabila produksi total adalah TP, jumlah
tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut :
AP = TP
L
Produksi Total yaitu jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu .
Keadaan dalam tahap ketiga ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang digunakan adalah jauh
melebihi daripada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien.

F .Teori produksi dengan dua faktor berubah


Analisis yang baru saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat produksi akan
mengalami perubahan apabila dimisalkan satu factor produksi, yaitu tenaga kerja, terus-menerus
ditambah tetapi factor-faktor produksi lainnya dianggap tetap jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah
lagi. Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis factor produksi yang dapat diubah
jumlahnya. Kita misalkan yang dapat diubah adalah tenaga kerja dan modal. Misalkan pula
bahwa kedua factor produksi yang dapat berubah ini dapat dipertukar-tukarkan penggunaannya;
yaitu tenaga kerja dapat menggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga
tenaga kerja dan pembayaran per unit kepada factor modal diketahui, analisis tentang bagaimana
perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk mencapai suatu tingkat produksi.

B. BIAYA PRODUKSI
T e o r i d a n B i a y a P r o d u k s i | 10

1. Definisi

Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh
produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksiadalah semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah
yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan
tersebut.Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi sepertibahan
baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktorproduksi yang dipakai
adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk
menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut
sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi
yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

1.       Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi

2.       Bahan-bahan pembantu atau penolong

3.       Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.

4.       Penyusutan peralatan produksi

5.       Uang modal, sewa

6.  Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik,
biaya keamanan dan asuransi

7.       Biaya pemasaran seperti biaya iklan

8.       Pajak

Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu

1.     Biaya Eksplisit


T e o r i d a n B i a y a P r o d u k s i | 11

Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor produksi
(nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa uang untuk
mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.Contoh:
biaya tenaga kerja, sewa gedung, dll.

2.     Biaya Implisit

Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya atas faktor
produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses produksi yang
dimiliki oleh perusahaan.

Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan sendiri.

2. Penggolongan Biaya Produksi

a. Biaya Produksi Jangka Pendek

Biaya Produksi Jangka Pendek yaitu jangka waktu dimana perusahaan telah dapat
menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.Dalam biaya produksi
jangka pendek ditinjau dari hubungannya dengan produksi di bagi mejadi 2 yaitu:

1. Dalam hubungannya dengan tujuan biaya

a. Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung


pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku
langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise,
listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu.

b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan
dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.
T e o r i d a n B i a y a P r o d u k s i | 12

2. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan

a)      Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)

Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak
berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembelian input tetap.
Misalnya : gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan lain-
lain. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus
menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah:

TC = FC + VC
FC = TC – VC

Keterangan: TC = Biaya total (Total Cost)


    FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
    VC = Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya tetap (FC) adalah biaya yang besarnya tidak berubah seiring dengan berubahnya jumlah
produksi (Q). Berapapun jumlah produksi apakan mengalami kenaikan atau penurunan, maka
jumlah biaya (P) yang dikeluarkan adalah tetap.

b)      Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)

Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya
tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang
diproduksi biaya variabelnya semakin besar, begitu juga sebaliknya. Biaya variabel rata-rata
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
 VC = TC – FC

c)      Biaya Total (Total Cost/TC)

Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang
terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dengan kata lain, biaya total adalah jumlah biaya tetap
dan biaya variabel.
T e o r i d a n B i a y a P r o d u k s i | 13

Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


TC = FC + VC

Biaya variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki sifat yang juga dimiliki
oleh biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total itu berubah-ubah seiring dengan berubah-
ubahnya jumlah output yang dihasilkan.

Biaya Total (TC) adalah penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. Kurva TC memiliki bentuk
yang persis sama dengan bentuk kurva Variabel Cost (VC), serta antara keduanya terpisah oleh
suatu jarak vertikal yang selalu sama.

d)     Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)

Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang
dihasilkan. Rumus :

AFC = FC/Q

Keterangan: FC = Biaya Tetap Total

Q = Kuantitas

e)      Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost/AVC)

Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi.

Rumusnya: AVC =

keterangan: VC = Biaya Variabel Total


T e o r i d a n B i a y a P r o d u k s i | 14

Q = Kuantitas

f)       Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)

Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya
jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus di bawah ini:

AC= TC /Q atau (VC+FC)/Q

AC= AVC+AFC

Kurva AFC merupakan sebuah garis lengkung yang mengarah ke kanan bawah. Hal itu
dikarenakan kedua ujung kurva AFC tidak pernah menyinggung ataupun memotong sumbu-
sumbunya. Semakin tinggi jumlah output, semakin rendah nilai AFC.

Biaya variabel rata-rata adalah biaya per satuan output. Bentuk kurvanya menyerupai huruf U.
Kurva AVC akan menurun karena tergantung kepada besar kecilnya output(Q).

Biaya total rata-rata adalah biaya total per satuan output. Bentuk kurvanya juga menyerupai huruf
U, namun memiliki perbedaan dengan biaya variabel. Bedanya adalah AC turun dengan cepat
tetapi naik dengan perlahan-lahan, atau dengan perkataan lain, bagian kiri kurva itu lebih curam
dibanding dengan bagian kanannya.

g)      Biaya Marginal (Marginal Cost/MC)

Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit produksi.
Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih kuantitas dari barang yang diproduksi.
Sehingga dapat dirumuskan:

MC = dTC/dQ

Atau

MC = TCn – TCn-1
T e o r i d a n B i a y a P r o d u k s i | 15

Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah ataumengurangi biaya
produksi tetap (FC), maka tambahan biaya marginal iniakan menambah biaya variable total (VC).

h)      Hubungan Antar Kurva-Kurva Biaya

Berkaitan dengan hal itu, antara kurva biaya marginal dengan kurva biaya rata-rata maupun
dengan kurva biaya variabel rata-rata terdapat hubungan tertentu. Hubungan itu adalah

1.      Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva MC dibawah kurva
AVC, maka kurva AVC sedang menurun).

2.      Apabila MC > AVC maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau kurva MC diatas
AVC, maka kurva AVC sedang menaik).

Sebagai akibat keadaan yang dinyatakan dalam (1) dan (2) maka kurva AVC dipotong oleh kurva
MC dititik terendah dari kurva AVC. Dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa kurva AC
dipotong oleh kurva MC pada titik terendah kurva AC.

3. Biaya Produksi Jangka Panjang

Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input
yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya
tetap dan biaya berubah. Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Karena itu biaya
yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya
marjinal. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan
biaya marjinal.

Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas


produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan
meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat digambarkan
kurva biaya rata-rata. (AC). Sehingga analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis
T e o r i d a n B i a y a P r o d u k s i | 16

kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan
kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.

Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat produksi
yang akan dicapaiserta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.

a)      Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/LAC)

Biaya total rata-rata jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output.

LAC = LTC/Q

Keterangan : LAC = Biaya rata-rata jangka panjang

Q = Jumlah output

Kurva LAC menunjukkan biaya produksi per-unit terendah untuk setiap output pada
setiap skala pabrik yang dapat dibangun. LAC menyinggung semua kurva biaya rata-rata jangka
pendek Short-run Average Cost (SAC) yang mencerminkan semua alternatif perencanaan skala
yang dapat dibangun oleh nperusahaan dalam jangka panjang.

Kurva LAC bukanlah dibentuk berdasarkan kepada beberapa kurva AC saja, tetapi berdasarkan
kurva AC yang tidak terhingga banyaknya. Oleh karena kurva AC banyak jumlahnya maka kurva
LAC adalah suatu kurva yang berupa garis lengkung yang berbentuk U. Kurva LAC tersebut
merupakan kurva yang menyinggung berbagai kurva AC jangka pendek. Titik-titik
persinggungan tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum untuk
berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha didalam jangak panjang.

b)      Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC)


T e o r i d a n B i a y a P r o d u k s i | 17

Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu
unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. Biaya marginal jangka
panjang dapat dihitung dengan rumus:

LMC = ∂LTC/ ∂Q

Keterangan: LMC = Biaya marginal jangka panjang

∂LTC = Perubahan biaya total jangka panjang

∂Q = Perubahan output.

Kurva biaya marginal jangka panjang (LMC) mengukur perubahan biaya total jangka panjang
(LTC) per unit perubahan output. LTC untuk setiap tingkat output dapat diperoleh dengan
mengalikan output dengan LAC untuk setiap tingkat output tersebut. Dengan menerakan nilai-
nilai LMC pada pertengahan antara tingkat output yang berurutan dan menghubungkan titik-
titiknya, maka akan diperoleh kurva LMC. Kurva ini berbentuk U dan mencapai titik minimum
sebelum kurva LAC mencapai titik minimumnya. Disamping itu, bagian kurva LMC yang
menarik akan melalui titik terendah kurva LAC tersebut..

c)      Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC)

Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan
semuanya bersifat variabel. Biaya total jagka panjang dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:

LTC = LVC

Keterangan: LTC = Biaya total jangka panjang

LVC = Biaya Variabel jangka panjang

LTC untuk tiap tingkat output dapat kita peroleh dengan mengalikan output dengan biaya rata-
rata jangka panjang (LAC) pada tingkat output. Dengan menerakan nilai LTC untuk berbagai
T e o r i d a n B i a y a P r o d u k s i | 18

tingkat output dan menghubungkan titik-titiknya, maka akan didapat kurva LTC. Kurva LTC
menunjukkan biaya total minimum guna memproduksi tiap tingkat output pada skala operasi yang
diinginkan. Kurva LTC juga dinyatakan oleh kurva yang menyinggung semua kurva biaya total
jangka pendek (STC).

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Produksi dan biaya produksi bagaikan kepingan mata uang logam berisi dua. Jika
produksi berbicara tentang nilai fisik penggunaan faktor produksi, biaya mengukurnya dengan
nilai uang. Dalam ekonomi yang sudah modern, dimana peranan uang amat penting, maka ukuran
efisiensi yang paling baik (walaupun bukan paling lengkap) adalah uang. Sesuatu yang efisien
secara teknis, belum tentu secara finansial dan ekonomi menguntungkan.
T e o r i d a n B i a y a P r o d u k s i | 19

Dalam aktifitasnya produsen (perusahaan) mengubah berbagai faktor produksinya menjadi


barang dan jasa. Faktor prduksi dibedakan menjadi faktor produksi tetap (fixed input) dan faktor
produksi variable (Variable input).
Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan factor-faktor produksi sepertibahan baku,
tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktorproduksi yang dipakai adalah
merupakan pengorbanan dari proses produksi dan jugaberfungsi sebagai ukuran untuk
menentukan harga pokok barang.
Biaya produksiadalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat diambil
kesimpulan bahwa biaya apa saja yang diperlukan untuk membuat produk, baik barang maupun
jasa. Biaya Produksi juga di bagi menjadi dua, biaya eksplisit dan biaya Implisit

B. SARAN DAN KRITIKAN

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan disampaikan kepada kami.

Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami
adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.

Wabillah Taufik Walhidayah

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

DAFTAR PUSTAKA

Ari Sudarman, 1994. Teori Ekonomi Mikro Jilid I. BPFE-UGM, Yogyakarta.

Sadono Sukirno. 2000. Pengantar Mikroekonomi. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. Surabaya: PT Rajagrafindo Persada.


T e o r i d a n B i a y a P r o d u k s i | 20

Aicholas, Walter. 1995. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta Barat: Bima Pusara Aksara.

Anda mungkin juga menyukai