Anda di halaman 1dari 20

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH

BANGSA INDONESIA

OLEH : APIEK GANDAMANA, S.Pd.,


M.Pd.
PETA
PIKIRAN
Pancasila pada Masa Kerajaan

Pancasila pada Masa Perlawanan


Penjajahan

Pancasila dalam Kajian


Sejarah Perjuangan Pancasila pada Masa Kemerdekaan
17 Agustus 1945
Bangsa Indonesia

Pancasila pada Masa Perjuangan


Mempertahankan Kemerdekaan

Pentingnya Pancasila dalam Kajian


Sejarah Perjuangan Bangsa
Pancasila pada Masa Kerajaan Kutai

“Masayarakat Kutai membuka zaman sejarah di Indonesia pertama


kalinya dengan menampilkan nilai-nilai religius, sosial, dan politik
dalam bentuk kerajaan, kenduri serta sedekah kepada kaum
Brahmana” (Kaelan, 2000:29)
Pancasila pada Masa Kerajaan Sriwijaya

Nilai-nilai Pancasila telah ditunjukkan semasa kerajaan Sriwijaya


(Syarbaini, 2004:63) yaitu:
1. Nilai sila pertama: Pada kerajaan Sriwijaya terdapat pusat kegiatan
dan pengembangan agama Budha. Berdampingan antara umat
Hindu dan Budha
2. Nilai sila kedua: terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan
kerajaan-kerajaan di India
3. Nilai sila ketiga: sebagai negara maritime, Sriwijaya telah
menerapkan konsep negara kepulauan
4. Nilai sila keempat: Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yang luas
meliputi Siam dan Semenanjung Melayu
5. Nilai sila kelima: Sriwijaya menjadi pusat pelayaran dan perdangan,
sehingga kehidupan rakyatnya sangat makmur
Pancasila pada Masa Kerajaan Majapahit

“Di kerajaan Majapahit berkembang dua agama, yaitu Hindu dan


Budha. Walaupun demikian, satu sama lain saling menghormati
sehingga tercipta kerukunan umat beragama. Untuk urusan
keagamaan diserahkan kepada pejabat tinggi yang disebut
Dharmadhyaksa” (Aim Abdul Karim, et all, 2019:46)

PATIH GAJAH MADA


Pancasila pada Masa Perlawanan Penjajahan
1. Perlawanan terhadap penjajahan Belanda

2. Perlawanan terhadap penjajahan Jepang


SEJARAH PEMBENTUKAN
BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA PERSIAPAN
KEMERDEKAAN (BPUPK)
Menjelang akhir perang Duni II di Asia, tanggal 29 April 1945,
Tentara Pendudukan Jepang di Jawa membentuk suatu badan
Dokuritsu Zumbi Coosakai yang bertugas untuk menyelidiki hal-
hal penting dan berhubungan dengan Kemerdekaan bangsa
Indonesia.

ANGGOTA BPUPKI
TERDIRI DARI 61
ORANG + 8
ANGGOTA
MASA SIDANG I ISTIMEWA. KETUA
MASA SIDANG I
(29 Mei – 1 Juni 1945) (10 – 17 Juli 1945)
BPUPKI ADALAH
DR. K.R.T RADJIMAN
WEDIODININGRAT
MEMBICARAKAN MEMBAHAS
PERUMUSAN DASAR RANCANGAN
NEGARA UNDANG-UNDANG
INDONESIA DASAR
MERDEKA
Sidang I BPUPKI (29 Mei – 1 Juni 1945)
Agenda Sidang:
Membahas Dasar-dasar Indonesia Merdeka

Pembicara:
Mr. Moh. Yamin (29 Mei 1945)
Mr. Soepomo (31 Mei 1945)
Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Usulan Mr. Moh. Yamin:

1. Perikebangsaan
2. Perikemanusiaan
3. Periketuhanan
4. Perikerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Usulan Prof. Dr. Mr. Soepomo:

Tiga teori tentang pengertian


negara (staats idee)
1. Teori Perseorangan
2. Teori Kelas/Golongan
3. Teori Integralistik
PIDATO SOEKARNO 1 JUNI 1945
PANCASILA TRISILA EKASILA

Kebangsaan
Indonesia Sosio
Internasionalisme Nasionalisme
atau
Perikemanusiaan

Sosio GOTONG
Mufakat atau Demokrasi
Demokrasi
ROYONG
Kesejahteraan
Sosial

Ketuhanan Yang Ketuhanan


Maha Esa
PROSES PERUMUSAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA
SIDANG PERTAMA PANITI SIDANG PPKI
BPUPK (Ir. SOEKARNO A
KECIL/PANITIA (PANCASILA DALAM PEMBUKAAN
MENAWARKAN 5 PRINSIP SEMBILAN UUD NRI TAHUN 1945)
DASAR NEGARA YANG (PANCASILA DALAM 18 AGUSTUS 1945
DIBERI NAMA PANCASILA) PIAGAM JAKARTA)
1 JUNI 1945 22 JUNI 1945
PIAGAM JAKARTA
1. Ketuhanan Dengan PANCASILA
DASAR
Menjalankan Kewajiban 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
NEGARA/PANCASILA Syariat Islam Bagi Pemeluk- 2. Kemanusiaan Yang Adil
1. Kebangsaan Indonesia Pemeluknya
Dan Beradab
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan
2. Internasionalisme Atau Beradab
3. Persatuan Indonesia
Perikemanusiaan 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan Yang
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Dipimpin
Oleh Hikmat Kebijaksanaan
3. Mufakat Atau Dalam Permusyawaratan /
Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Demokrasi Dalam Permusyawaratan / Perwakilan
4. Kesejahteraan Sosial Perwakilan 5. Keadilan Sosial Bagi
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Seluruh Rakyat Indonesia
5. Ketuhanan Rakyat Indonesia

Dokumen sejarah perumusan Pancasila yang bermula dari 1 Juni, 22 Juni, hingga teks final 18
Agustus 1945 merupakan satu kesatuan proses kelahiran Pancasila sebagai dasar negara.
Pancasila pada Masa Kemerdekaan 17 Agustus 1945

 Fondasi dibangun sebelum gedung bangunan didirikan.


 Kelahiran seseorang diperingati sesuai dengan saat keluar dari
rahim ibu, bukan keluarnya akte kelahiran.
 Tanggal 1 Juni → 22 Juni → 18 Agustus 1945
sebagai rangkaian proses yang tidak terpisahkan
 Penjelasan tentang istilah Pancasila, Pancasila sebagai dasar
negara yang otentik hanya ditemukan dalam naskah pidato 1
Juni.
NILAI-NILAI YANG
MELATARI
1. Bangsa Nusantara sejak awal sangat beragam (ras,
etnis, keyakinan dan budaya). Kita berbeda dan
terpisah sehingga mudah diadudomba oleh penjajah
(politik devide et impera). Dan selama dijajah
kehilangan kepercayaan diri sekaligus orientasi
kebangsaan.
2. Diperlukan satu dasar yang dapat menyatukan
(meja statis) sekaligus memberi arah bagi
perikehidupan negara (leitstar dinamis)
NILAI-NILAI
LUHUR
1. Eksploitasi, dominasi dan hegemoni (ketidakadilan) → Pembebasan,
perlindungan dan pencerahan (adil dan makmur) agar negara menjadi
kekal dan abadi.

2. Perbedaan dan keterbelahan, p e r s a t u a n


3. Persatuan yang tidak chauvinis dengan tetap menghormati
eksistensi bangsa lain.
4. Daulat rakyat yang penuh musyawarah & kebijaksanaan Dicitakan adanya
keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
5. Ketuhanan yang berkebudayaan (beradab, tidak egois, saling menghormati,
ikhlas dan berorientasi kebenaran).
Sebuah negara-bangsa yg mengikat banyak suku bangsa, bahasa, & agama, di lebih
dari 17.000 pulau, diperlukan suatu konsepsi, kemauan & kemampuan yg kuat untuk
menopang kebesaran, keluasan dan kemajemukan tsb, dg dasar negara yg dapat
suatu landasan yg statis/dasar negara (meja statis), sekaligus dpt memberi
tuntunan yg dinamis/bintang penuntun (leitstar dinamis”)

Melindungi segenap
bangsa Indonesia dan
Visi Negara Misi seluruh tumpah darah
Kemerdekaan
Indonesia Indonesia Memajukan
adalah
kesejahteraan umum
“Merdeka,
Bersatu, Indonesia
Mencerdaskan
Berdaulat, kehidupan
bangsa;
Adil dan Melaksanakan
Makmur”
ketertiban dunia yang
berdasarkan
kemerdekaan,
Pancasil
a
IDEALITAS,
LEITST CITA
AR CITA
DINAM
IS
MANUSIA

PEMBANGUN
PANCASILA

TUJUAN
IS
AN “KEBANGGAAN
DAN
PANCASIL PENGEMBANGA
A N POTENSI
BANGSA”

MEJ
A
STAT REALIT
IS AS
KUTIPAN: Pidato Soekarno
1 Juni 1945

“… djikalau bangsa Indonesia ingin supaja Pantja Sila jang saja


usulkan ini, mendjadi suatu realiteit, jakni djikalau kita ingin
hidup mendjadi satu bangsa, satu nationaliteit jang merdeka, ingin
hidup sebagai anggota jang merdeka penuh dengan
perikemanusiaan, ingin hidup diatas dasarnja permusjawaratan,
ingin hidup sempurna dengan sosiale rechtvaardigheid, ingin
hidup sedjahtera dan aman, dengan ke-Tuhanan jang luas dan
sempurna, djangan lupa akan sjarat untuk menjelenggarakannja,
ialah perdjoeangan, perdjoeangan, dan sekali lagi perdjoeangan.
SEKIAN & TERIMA KASIH
SALAM PANCASILA

Anda mungkin juga menyukai