Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH DASAR-DASAR ENZIMOLOGI

“TATA NAMA ENZIM”

DISUSUN OLEH :

NAMA :NUR AULIYAH RAHMADANI

NIM : G30120012

KELAS :B

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

FEBRUARI,2022

PALU
A.Tata Nama Enzim

Sifat enzim itu ada banyak, tidak cuma amilase yang memecah amilum saja,
ya, Pahamifren. Ada begitu banyak enzim di dalam tubuh kita. Fungsi setiap
enzim tersebut juga berbeda-beda. Contohnya, selain enzim amilase yang udah
disebutin di awal tadi, ada juga enzim lipase yang fungsinya untuk memecah
lemak dan protease yang memecah protein.

Agar mudah diingat, setiap nama enzim disesuaikan dengan substratnya dan
diberi akhiran –ase. Jadi, kalau substratnya adalah amilum, maka enzimnya
disebut amilase. Kalau substratnya lemak atau lipid, maka enzimnya disebut
lipase. Kalau protein, jadi protease, sementara kalau fruktosa, jadi fruktosa.

Nama trivial enzim sudah lama dikenal masih tetap digunakan misalnya tripsin,
pepsin, papain dan lain – lain. Perkembangan tata nama enzim selanjutnya
memberikan nama khusus bagi enzim yaitu akhiran –ase pada jenis reaksi yang
dikatalisnya. Misalnya enzim dehirogenase untuk reaksi dehirogenasi,
transferase untuk reaksi transfer gugus dan dekarboksilase.

Untuk perenggut CO2 akhiran –ase juga diberikan pada akhir nama substrat
untuk menunjukkan enzim hidrolitik, misalnya protease untuk penguraian
protein, amylase untuk penguraian amilum dan fosfofotase untuk penguraian
ester fosfat secara hidrolitik.

Tatanama enzim yang lebih jelas dan lengkap menggunakan nama substrat dan
reaksi yang di katalisis + akhiran –ase. Misalnya enzim laktat dehydrogenase,
sitokrom oksidase dan glukosa-6-fosfatase.

B.Klasifikasi Enzim

Sama seperti kita yang memiliki tempat tinggal, enzim-enzim di dalam tubuh
kita juga memiliki tempat tinggal dalam tubuh kita. Tempat tinggal enzim-
enzim ini disesuaikan dengan fungsi enzimnya masing-masing. Ada enzim
intraseluler dan ada enzim ekstraseluler.

Enzim intraseluler adalah enzim yang tempat tinggalnya ada di dalam sel
makhluk hidup. Contohnya adalah katalase. Enzim katalase ini dapat
menguraikan racun seperti hidrogen peroksida (H2O2) menjadi molekul air
(H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya bagi tubuh kita. Karena
fungsinya inilah, enzim katalase sebagian besar dapat kita temukan di sel-sel
hati, jantung, ginjal, sumsum tulang, dan darah.
Komisi Internasional dalam sistem tata nama enzim (IUB = International
Union of Biochemistry) menentukan 6 golongan enzim, yang selanjutnya di
bagi lagi menjadi sub golongan yang sesuai dengan reaksi yang dikatalisisnya
serta ikatan yang dibentuk. Berdasarkan hal itu, maka klasifikasi enzim adalah:

1. Oksidoreduktase

Enzim golongan oksidoreduktase berfungsi mengkatalisis reaksi


pemindahan elektron dari gugus CH-OH, CH-CH, C=O, CH-NH2. Dan
CH=NH.

2. Transferase

Enzim golongan transferase berfungsi mengakatalis reaksi pemindahan


gugus satu karbon, residu aldehid/keton, gugus yang mengandung asil, alkil,
glikosil, fosfor atau sulfur.

3. Hidrolase

Enzim golongan hidrolase ialah enzim yang mengakatalis hidrolisis ikatan


ester, peptide, glikosil, anhidrida,C-C, C-halida atau P-N.

4. Liase

Enzim golongan liase adalah enzim yang mengakatalis penarikan gugus dari
substrat yang menyebabkan timbulnya ikatan ganda atau reaksi sebaliknya.
Enzim liase berkerja dengan ikatan C-C, C-O, C-N, C-S dan C- halida.

5. Isomerase

Enzim golongan isomerase mengkatalisis interkonversi isomer-isomer optik,


geometrik atau posisi.

6. Ligase

Enzim golongan ligase mengkatalisis penggabungan 2 senyawa, diikuti oleh


pemecahan ikatan pirofosfat dalam ATP atau senyawa sejenis. Golongan
ligase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi pembentukan ikatan C-O, C-S,
dan C-C.
C. Sifat Enzim

Enzim harus punya pasangan dengan substrat yang cocok dengannya karena
enzim memiliki sifat spesifik. Artinya walaupun ada banyak substrat, enzim
akan memilih substrat yang cocok dengannya, alias udah pasang-pasangan.
Selain sifat spesifik, enzim juga memiliki beberapa sifat lainnya. Sifat kedua
adalah enzim bisa bekerja bolak-balik. Selain mengubah substrat jadi produk,
enzim juga bisa membalikkan produk jadi substrat lagi, sesuai dengan
kebutuhan tubuhnya. Terus selama enzim tersebut tidak rusak, enzim bisa
digunakan berulang-ulang. Jadi sebenernya tubuh hanya membutuhkan enzim
dalam jumlah yang sedikit saja. Nah, lancar atau tidaknya kerja enzim
bergantung pada beberapa faktor, seperti suhu, pH, inhibitor, dan aktivator.

Anda mungkin juga menyukai