Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

HAKIKAT DAN PENGGUNAAN AKUNTANSI


Dibuat untuk memenuhi tugas Teori Akuntansi

Dosen Pengampu :
Gregorius Jeandry, SE., M.SI., Ak

Kelompok III :
Much Ikbal Halim (02271611128)
Ririn A Muhammad (02271911043)
Rismawati Sukri (02271911020)
Ria Antika (02271911012)
Nurhilda D Iskandar Alam (02271911001)
Sri Wahyuni Said (02271911015)

Kelas : IV A Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan pembahasan
“Hakikat dan Penggunaan Akuntansi” guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Teori
Akuntansi. Berbagai kesulitan telah kami alami, baik dalam pencarian materi maupun dalam
menyusun makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi
kami rasa ini tidak mencangkup kepada semua hal-hal yang termasuk kedalam materi
tersebut. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan penyusun. Seperti pribahasa “tak
ada gading yang tak retak”, makalah ini tentu masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Terima kasih kami ucapkan untuk semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan. Sekian dan semoga makalah ini dapat
membarikan pengatahuan yang bermanfaat bagi pembaca.

Ternate, 8 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi dan Peranan Akuntansi.................................................................................. 2
2.2 Pengukuran Dalam Akuntansi..................................................................................... 6
2.3 Pemikiran Dibalik Akuntansi Pencatatan Berpasangan.................................................. 8
2.4 Prinsip-Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum........................................................... 8
2.5 Kebijakan Akuntansi dan Perubahannya...................................................................... 9
2.6 Akuntansi Yang Dirancang......................................................................................... 10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 15
3.2 Saran........................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi adalah suatu seni pencatatan,pengklasifikasian, dan
pengikhitasaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang, transaksi-
transaksi dan kejadian-kejadian yang paling tidak sebagian diantaranya
memiliki sifat keuangan dan selanjutnya menginterpretasikan hasilnya. Ruang
lingkup akuntansi adalah proses pengidentifikasikan, pengukuran dan
pengkomunikasikan informasi ekonomi sehingga memungkinkan adanya
pertimbangan dan pengambilan keputusan berdasarkan informasi oleh para
pengguna informasi tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
A. Defenisi dan peranan akuntansi
B. Pengukuran dalam akuntansi
C. Pemikiran dibalik akuntansi pencatatan berpasangan
D. Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
E. Kebijakan akuntansi dan perubahannya
F. Akuntansi yang dirancang
G. Proletarisasi teknis dan ideologi para akuntan
H. Kesadaran para pengguna yang direkayasa
I. Perspektif etika dalam akuntansi
2.7 Tujuan Pembahasan
Agar dapat menjawab pembahasan di atas juga untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh bapak dosen dan juga sebagai sarana penambah wawasan
bagi yang membaca makalah ini.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Peranan Akuntansi


2.1.1 Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan
pengikhtisaran dalam cara yang signifikandansatuanmatauang, transaksi-
transaksidankejadian-kejadian yang, paling tidaksebagian di
antaranyamemilikisifatkeuangan,
danselanjutnyamenginterpretasikanhasilnya.
Ruanglingkupakuntansisebagaimana yang dijelaskanolehdefinisi di
atastampaksepertiterbatas, sebuahperspektif yang
lebihluasdinyatakandalamdefinisi yang
menggambarkanakuntansisebagaiberikut.
Proses pengidentifikasian, pengukuran,
danpengomunikasianinformasiekonomisehinggamemungkinkanadanyapert
imbangandanpengambilankeputusanberdasarkaninformasiolehparapenggu
nainformasitersebut.
Dan baru-baruini, akuntansi
telahdidefinisikanberkaitandengankonsepdariinformasikuantitatif :
Akuntansiadalahsuatuaktivitasjasa.Fungsinyaadalahuntukmemberikaninfor
masikuantitatifdarientitasekonomi, terutama yang
bersifatkeuangandandimaksudkanuntukbermanfaatdalampengambilankepu
tusanekonomi ,dandalammenentukanpilihan di antaraserangkaiantindakan-
tindakan alternative ygada.
Definisi-definisi di
atasmenjelaskanakuntansisebagaisuatuseniatausuatuaktivitasjasadanmenga
rtikanbahwaakuntansimeliputiberagamteknik yang
dianggapbergunauntukbidang-bidangtertentu. The handbook of accounting
menegaskanbidang-bidangberikutini di
manaakuntansidapatmemberikanmanffaatnya: pelaporankeuangan ;
penentuandanperencanaanpajak;audit-auditindependen; pemrosesan data
dansisteminformasi; akuntansimanajemendanbiaya; akuntansilabanasional;
dankonsultasimanajemen; selanjutnyadaftar di
atastelahmengalamiperluasaandenganmemasukanperkembangan” baru
yang menariksepertiantara lain: akuntansiinternasional ,
akuntansiperilaku/keperilakuan ( behavioral accounting).
Akuntansisosialekonomi ,akuntansipemerintah, akuntansinirlaba ,
2
danakuntansinegaraduniaketiga. Bahkan, risetdanpraktik yang
adatelahmembawaakuntansikebatas yang baru,
menjadikanakuntansisebuahilmu yang lengkap.
Sebagaitambahandarijasa audit tradisional,
paraakuntandapatmemberikanbanyakmacamjasa yang
berhubungandengankualitasdariinformasi. Dikenalsebagaijasa assurance,
jasainiadalahjasa professional
independenuntukmeningkatkankualitasinformasi,
ataupunisinya.Bagipengambilankeputusan.Adapunperusahaanmemberikan
danmenerimainformasidariempatsumber
1. Bagiparapenananm modal, perusahaanmemberikan (a)
laporankeuangan , (b) rilis-rilispers, ( C) pertemuan –
pertemuanbagiparaanalisis, dan (D) buku –bukufakta. Dari
padapenanam modal iamenerimainformasimengenai (a)
kebenarandalampermodalan , ( B)
melaksanaanpenawaransuratberharga , dan (c) kapasitaskeuangan.
2. Kepadaparapelanggandanpemasok,
perusahaanmemberikaninformasimengenaimutuproduk /
jasadanmenerimainformasimengenaikelayakankreditdankualifikasi
pelanggan.
3. Kepadamasyarakatsecaraumum,
perusahaanmenerimainformasimengenai (a)
kebijakan/peraturanperpajakan, (b) persyaratanpemberianpekerjaan
(c) mutuudara/ air dan (d) pembatasan-
pembatasanlingkungandanmemberikaninformasimengenai (a)
dampak-dampakkepadalingkungan, (b) dampak-
dampakpemberianpekerjaan, dan (c) pelaporanpajak.
4. Kepada orang-orang yang berbakat,
perusahaanmenerimainformasimengenai ( a)
kredensial/kompetensi, (b) kebijakan-kebijakanketenagakerjaan (c)
kompensasi, dan (d)informasi yang berhubungandenganpekerjaan,
danmemberikaninformasimengenai (a) tunjanga,(b)
kebijakanpemberianpekerjaan (C) kompensasi, dan (d) informasi
yang berhubungandenganpekerjaan,

Semuajasa –jasabaru di atasdapatdifasilitasiolehketetapan –


ketetapandarisaja assurance yang diberikanolehparaakuntan, yang
ditujukanuntukmeningkatkankualitasdariinformasi.Sebuahcontohm
engenaijenis-jenisjasa assurance, yang diperolehdarisebuah survey
padatahun 1997 terhadap 24 kantorakuntanbesaradalah.
3
1. Penetapanataupenentuan ( assessment) risiko-
risikodankerentanan yang berhubungandenganetika
2. Pengendalianatasdanrisiko-risiko yang
berkaitandenganinvestasi
3. Kelayakanpengendaliandankebijakanuntuktransaksi-transaksi
derivative
4. Peninjauankeamanansisteminformasi
5. Penentuanrisikoataspengumpulan , distribusi,
danpenyimpananinformasi digital
6. Penilaianrisikoataskecurangandantindakan-tindakan illegal
7. Penetapantolokukur( benchmarking) gajimanajemen /
dewandireksi
8. Pemastianmutu audit internal
9. Kecukupandarisistempenagihanjikadibandingkandenganpara
competitor
10. Biayaiklan yang harusdibayaryang ditagihkan
11. Survey kepuasanpelanggan – laporan / validasi
12. Peninjauanataskepatuhanterhadapkebijakaninvestasi
13. Kepatuhanterhadapkebijakandanprosedurperdagangan
14. Kepatuhanterhadapperjanjian royalty ( dibidanghiburan )
15. Identifikasihal-hal yang sangatpentinguntukdimonitor
16. Pemeriksaanspesifikasiperantilunak
17. Sertifikasi ISO 9000
18. Pemeriksaanhasil –hasilpengujian benchmark perantikeras
19. Audit sirkulasisuratkabar
20. Laporanlingkungantahunan
21. Audit atastahapan –tahapan ( milestone)
dalamrecanainsentifjangkapanjang
22. Kepatuhanterhadapstandar industry
bagilaboratoriumpengujianbahan-bahanaditif
23. Vertifikasiataspembayaranmenurutrencanainsentif
24. Verifikasiatasbiayakonstruksibagiinsentifbantuan.

Jasa-jasa assurance tersebut merupakan hal yang penting bagi kantor


akuntan publik mengingat adanya beberapa kekuatan yang mempengaruhi
masalah ini. Kekuatan-kekuatan tersebut meliputi:

4
1. Penurunan jumlah siswa dan orang muda yang memilih untuk
menjalani profesi CPA
2. Sebuah dunia tanpa batas dan pasar yang menuntut nasihat yang
lebih komplex,real time, dan memberikan peluang-peluang yang
tidak terbatas bagi para CPA untuk memperluas
keahlian,kompetensi dan jasa yang dapat mereka berikan.
3. Kemajuan-kemajuan teknologi yang menata ulang gaya hidup,pola
kerja, pengalaman,pendidikan serta gaya berkomunikasi dan
menulis kembali”aturan dalam berbisnis”, jauh meninggalkan
mereka yang tidak mampu menggunakan dan secara efektif
berintegrasi dengannya.
4. Tekanan untuk mentransformasi bagian keuangan dari pencatat
angka menjadi mitra bisnis, yang mampu memberikan nilai bagi
organisasi dan mampu mencipatkan keunggulan kompetitif yang
dapat dipertahankan.
5. Pergeseran nilai pasar dengan menurunnya pasar bagi jasa utama
profesi: akuntansi,audit dan perhitungan pajak.
6. Kepemimpinan mau tidak mau menuntut pandanga-pandangan
baru,keahlian baru dan kemampuan luar biasa dalam dunia
perdagangan yang global,berdasarkan teknologo,seketika dan
kritikal.
7. Ahli teknologi dimana keahlian-keahlian penting transisional dari
para CPA digantikan oleh banyak teknologi baru.

Menculnya pesaing-pesaing non-CPA yang tidak terkait oleh


permasalahan kode-kode etik dan standar.
2.1.2 Akuntansi : Seni atau Ilmu?
Akuntansi berhubungan dengan perusahaan,yang tentunya merupakan
kelompok sosial;akuntansi berkepentingan dengan transaksi-transaksi dan
kejadian-kejadian ekonomi lainnya yang memeliki konsekuensi dan
mempunyai damapak atas hubungan sosial; akuntansi menghasilkan
pengetahuan yang berguna dan berarti bagi orang-orang yang terlibat
dalam aktivitas-aktivitas yang memeliki implikasi sosial;akuntansi pada
hakikatnya bersifat mental. Menurut dasar pedoman-pedoman yang ada.
Pandangan terhadap akuntansi sebagai ilmu sosial telah meresap dalam
atmosfer lingkungan akademik dan riset mengenai akuntansi,menimbulan
terjadinya perpecahan dalam bidang dan profesi ini. Terdapat cukup
banyak bukti yang menunjukan telah terjadi perpecahan diantara

5
komunitas praktisi dan akademisi, akuntansi yang khususnya
dikarakteristikan oleh kurangnya minat dan perhatian yang sama.
2.1.3 Sifat dan Peranan Akuntansi
Sifat-sifat baik (virtue):
1. Kejujuran dari akuntan
2. Memeliki kepedulian terhadap status ekonomi pihak lain
3. Sensitif terhadap nilai kerja sama dan konflik
4. Sikap akuntansi yang komunikatif
5. Penyebaran informasi ekonomi dengan memberikan informasi
mengenai ekonomi untuk pengambilan keputusan

Peranan dari akuntansi adalah untuk memberikan informasi


mengenai pelaku ekonomi yang diakibatkan oleh perusahan-
perusahan dalam lingkungannya. Hasil yang terjadi trsebut,paling
baik disajikan melalui apa yang disebut oleh FASB “sebagai
spektrum informasi.” Spektrum ini disajikan terdiri dari laporan
keuangan,catatan terhadap laporan keuangan,cara-cara pelaporan
keuangan dan informasi lainnya.
2.2 Jenis Ukuran
2.2.1 Hakikat pengukuran dalam akuntansi
Secara umum akuntansi dianggap sebagai salah satu alat pengukuran
sekaligus suatu disiplin komunikasi. Pengukuran memeliki arti “pemberian
angka-angka kepada objek atau kejadian-kejadian menurut aturan-aturan
tertentu.” Langkah pertama dalam akuntansi adalah mengidentifikasi dan
memilih objek-objek,aktivitas atau kejadian dalam atribut-atributnya yang
dianggap relevan bagi para pengguna sebelum pengukuran yang
sebenarnya dilakukan.
2.2.2 Jenis ukuran
Terdapat beberapa jenis ukuran yang mungkin dalam akuntansi:
1. Ukuran-ukuran langsung maupun tidak langsung. Ukuran langsung
atau utama adalah ukuran nyata dari suatu objek atau atribut yang
ia miliki. Sedangkan ukuran tidak langsung atau sekunder adalah
diambil secara tidak langsung melalui suatu transformasi aljabar
dari sejumlah angka yang mencerminkan ukuran langsung dari
beberapa objek atau atribut.

6
2. Dilihat dari dimensi waktu pengambilan keputusan,aturan
akuntansi daat diklasifikasikan sebagai ukuran lampau,ukuran
masakini atau ukuran masa depan yang masing-masing mengaku
pada kejadian dimasa lampau,masa kini dan masa depan.
3. Ukuran akuntansi dapat diklasifikasikan sebagai suatu ukuran
retrospektif,ukuran kontemporer,atau ukuran prospektif. Hal ini
memungkinkan untuk memeiliki:
a. Tiga jenis ukuran masa lampau
b. Dua jenis ukuran masa kini
c. Seluruh ukuran masa depan
4. Pengukuran dapat berupa:
a. Pengukuran fundamental
b. Pengukuran turunan
5. Pengukuran dapat dilakukan
a. Ketika teori-teori empiris yang telah dikonfirmasikan
mungkin dapat digunakan untuk mendukung keberadaan
mereka atau,
b. Dibuat melalui suatu keputusan resmi,yang didasarkan pada
defenisi arbitrer.

Pengukuran melalui keputusan resmi adalah hal yang paling tidak


diinginkan karna sagat bergantung pada intuisi dari sipelaku percobaan
dan sering kali menawarkan jumlah kemungkinan atau alternatif
definisional yang terlalu besar.

2.2.3 Jenis skala


Setiap pengukuran dibuat dalam suatu skala. Terdapat 4 skala yaitu:
a. Skala nominal akan membantu dalam penetuan keseimbangan,
seperti dalam penomoran pemain sepak bola, skala ini merupakan
sistem pengklasifikasikan atau pelabelan yang sederhana dalam
kasus kode akun.
b. Skala ordinal membantu dalam penetuan lebih besar atau lebih
keccil suatu hal,seperti tingkat mutu wol atau nomor jalan.skala ini
merupakan urutan sistem preferensi.
c. Skala interval membantu dalam penentuan keseimbangan ari
interval atau perbedaan seperti suhu dan waktu. Skala ini
memberikan nilai yang seimbang kepada interval-interval diantara
angka-angka yang telah diberikan.

7
Skala rasio membantu dalam penentuan keseimbagan rasio,dengan
tambahan fitur dari adanya suatu awal yang unik,titik nol yang
alamiah,dimana diketahui dari jarak titik tersebut ke paling sedkit
suatu objek.
2.3 Pemikiran Dibalik Akuntansi Pencatatan Berpasangan
Akuntansi pencatatan berpasangan meraih ketenarannya yang terbesar melalui
risalah biarawan Luca Paciolo melalui pembukuan. Dalam formulasnya yang
lebih sederhana, pencatatan berpasangan adalah suatu formulasi dari “dari
mana,ke mana”,sistem dua dimensional yang memungkinkan adanya
klasifikasi dalam suatu kumpulan kelas.
Pencatatan berpasangan mengharuskan klasifikasi ganda sejalan dengan
prinsip dualitasnya.Akuntansi pencatatan berpasangan terdiri atas 2 jenis:
akuntansi pencatatan berpasangan klasifikasional dan akuntansi pencatatan
berpasangan kausal. Kedua jenis pencatatan tersebut bergantung pada
keseimbangan dari debit dan kredit.
2.4 Prinsip-Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum
2.4.1 GAAP
Akuntansi dipraktikan dalam suatu kerangka yang implisit. Kerangka ini
dikenal sebagai prinsip-priinsip yang berlaku umum. Pernyataan no. 4 dari
Accounting PrinciplesBoard (APB) of the American Institute of Certified
Public Accountants (AICPA) menyatakan bawa GAAP mencatat
“pengalaman ,alasan kebiasaan,penggunaan dan kebutuhan praktis.
Satu cara untuk memberikan arti yang mudah dipahami bagi istilah
“berlaku umum” adalah dengan menguaikan kondisi-kondisi dimana suatu
metode akuntansi akan dapat dinyatakan sebagai berlaku umum.
2.4.2 mana yang harus digunakan? GAAP,GAAP Khusus atau OCBOA
GAAP kini tidak lagi dilihat sebagai satu set aturan pengukuran yang
kaku. GAAP Khusus yang berbeda,seperti GAAP untuk organisasi-
organisasi pemerintah, GAAP untuk perusahan bisnis yang dibawah
regulasi, GAAP untuk organisasi-organisasi nirlaba, GAAP untuk
perusahan-perusahaan investasi, dan GAAP untuk perbankan. Other
comprehensive bases of accounting OCBOA. Dorongan untuk berpindah
ke OCBOA timbul akibat adanya perubahan yang terjadi pada undang-
undang perpajakan yang dibuat oleh undang-undang Economic Recovery
Act (pemulihan ekonomi) pada tahun 1981 dan meningkatnya pemisahan
akuntansi perpajakan dari akuntansi GAAP,meningkatnya jumlah
8
persekutuan,perusahan subbab dan entitas-entitas lain yang lebih memilih
untuk menyajikan laporan keuangan yang berdasarkan atas perpajakan dan
basis kas,serta kesimpulan sementara dari komite khusus AICPA untuk
studi kelebihan beban standar akuntansi yang mendukung peningkatan
akuntansi dengan basis pajak.
2.4.3 GAAP kecil vs GAAP besar
Perbedaan antara perusahan besar dengan perusahan kecil. Dalam
kaitannya dengan perbedaan antara perusahan besar dengan kecil, suatu
perusahan yang operasinya relatif kecil,biasanya dengan total pendapatan
kurang dari $5 juta. Biasanya perusahaan ini dikelola oleh pemilik,dan jika
ada memiliki hanya sedikit pemilik yang lain,seluruh pemiliknya ikut
terlibat secara aktif dalam pelaksanaan urusan-urusan perusahan,kecuali
mungkin bagi beberapa anggota kelaurga tertentu,jarang terjadi
perpindahan kepemilikan dan memiliki struktur modal yang sederhana.
Perusahan besar /perusahaan publik,sahamnya diperdagangkan dipasar
publik atau bursa saham atau pasar over the counter atau diwajibkan untuk
memberikan laporan keuangannya kepada securities and exchange
commission.
2.5 Kebijakan Akuntansi dan Perubahannya
Perubahan perlu menentukan pilihan diantara berbagai metode akuntansi yang
berbeda-beda dalam melakukan pencatatan transaksi dan pembuatan laporan
keuangannya. Piliihan –pilihan ini , seperti yang ditentukan oleh prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum, mencerminkan kebijakan akuntansi
dari perusahaan tersebut. Kebijakan tersebut paling tepat didefinisikan oleh
accounting principles board dengan opini No, 22, pengungkapan dari
kebijakan yang disetujui ( april 1972).
Perusahan-perusahan publik telah menggunakan enam praktik akuntansi untuk
mengelola keuntungan perusahaan
1. Melebihi sajikan perubahan restrukturasi untuk membersihkan neraca
2. Mengklasifikasikan jumlah yang signifikan dari nilai harga suatu
entitas yang dibeli menjadi biaya penelitian dan pengembangan
sehingga dapat dihapuskan melalui satu kali pembebanan saja
( pembebanan sekaligus)
3. Menciptakan kewajiban yang besar untuk menampung pengeluaran-
pengeluaran di masa depan ( dicatat sebagai bagian dari akuntansi
untuk akuisisi) guna melindungi lama dimasa depan.
4. Menggunakan asumsi yang tidak realitas dalam mengestimasi nilai
kewajiban untuk hal-hal seperti retur penjualan, kerugiaan penjualan,
9
dan biaya jaminan sehingga kelebihan akrual dapat dibalik untuk
meningkatkan dari periode sebelumnya
5. Membuat kesalahan secara disengaja dalam buku perusahaan dan
menjustifikasi kegagalan untuk memperbaiki kesalahan tersebut
dengan alasan materialisasi
6. Mengakui pendapatan sebelum proses untuk menghasilkanya selesai.

2.6 Akuntansi yang Dirancang


Fenomena ini dapat disebut sebagai akuntansi yang dirancang( designed
accounting) karena kekontrasan yang dimilikinya dengan pemilihan teknik
dan solusi yang didasarkan pada suatu prinsip,suatu fenomena yang dapat
disebut akuntansi prinsip. Aspek-aspek dari akuntansi yang dirancang
termasuk komponen-komponen yang berbeda seperti:
a. Hipotesis salah saji keuangan secara selektif
b. Perataan laba
c. Manajemen laba
d. Akuntansi kreatif
e. Kecurangan akuntansi

2.6.1 hipotesis salah saji keuangan secara selektif

Informasi akuntansi pada dasarnya adalah wakil akuntansi yang


dipergunakan oleh para pengambil keputusan yang tidak dapat
mengandalkan observasi kejadian-kejadian secara langsung .
Hipotesis salah disaji keuangan secara selektif diasumsikan melintasi
kedua sector publik dan pribadi, karena para partisipan dan kedua sector
tersebut dimotivasi untuk mendukung standar-standar yg secara selektif
membuat salah saji dari realitas ekonomi ketika hal tersebut dengan tujuan
mereka, ini berlaku untuk para manajer, pemegang saham, auditor dan
para penyusun standar
1. Para manajer lebih menyukai standar pelaporan yang longgar
dibandingkan dengan standar yang terlalu ketat, karena hal ini
memungkinkan (a) pergeseran laba di antara tahun yang lebih
menguntungkan bagi pencapaian bonus (b) memberikan kesan kepada
para pemegang saham (c) melindungi posisi mereka dengan menengah
terjadinya pengambilalihan
2. Para pemegang saham juga mendapatkan keuntungan dari
longgaranyastandar jika dilihat dari perataan laba yang dilaporkan oleh
manajer akan menurunkan volatilitas dari laba yang dilaporkan,
10
menurunkan persepsi pasar atas risiko kegagalan dan meningkatkan
nilai perusahaan
3. Auditor umngkin memilih aturan pelaporan yang sama yang
mendistorsikan realitas ekonomi untuk harmonisasi dengan klien, atau
aturan yang kaku ketika mereka menginginkan tumbal yang kuat
sebagai pelindung
4. Penyusun standar mungkin memilih hipotesis salah saji yang dilakukan
sendiri untuk proteksi pribadi dan altruism
5. Para akademisi mungkin memilih hipotesis salah saji secara selektif
karena memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengemukakan
teori dan proposal sebagai imbalan atas kenaikan remunerasi dan gensi

Situasi ini menuntut adanya suatu perubahan dengan mengisolasi


proses penentuan standar dari jangkauan regulator. Revsine
mengusulkan proses empat langkah berikut ini.
1. Mendidik publik
2. Memperbaiki proses pemilihan dan pengawasan para penyusun
standar
3. Menetapkan pengaturan pendanaan baru
4. Menciptakan independensi bagi para penyusun standar

2.6.2 Perataan Laba


Definisi awal mengatakan bahwa perataan laba (income smoothing) adalah
"pengurangan fluktuasi laba dari tahun ke tahun dengan memindahkan
pendapatan dari tahun-tahun yang tinggi pendapatannya keperiode-periode
yang kurang menguntungkan."
Definisi yang lebih akhir mengenai perataan laba melihatnya sebagai
fenomena "proses manipulasi profil waktu dari pendapatan atau laporan
pendapatan untuk membuat laporan laba menjadi kurang bervariasi,
sambil sekaligus tidak meningkatkan pendapatan yang dilaporkan selama
periode tersebut"
Perataan yang direncanakan atau disengaja mengacu secara spesifik
kepada keputusan atau pilihan yang disengaja untuk meredam fluktuasi
pendapatan ke suatu tingkat tertentu. Oleh sebab itu, perataan yang dibuat
atau disengaja ini pada dasarnya adalah suatu perataan akuntansi yang
menggunakan ieksibilitas yang ada dalam prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum dan pilihan-pilihan serta kombinasi-kombinasi yang
tersedia untuk meratakan laba. Karenanya dan pada dasarnya perataan laba
adalah suatu bentuk akuntansi yang dirancang.

11
Perataan alami, berbeda dengan perataan buatan, adalah produk alamiah
dari proses penghasilan laba, dan bukannya hasil dari tindakan yang
diambil oleh manajemen. Eckel memberikan contohberikut ini:
Sebagai contoh, orang akan memiliki ekspektasi bahwa proses penghasilan
laba dari suatu perusahaan fasilitas umum adalah sedemikian rupa
sehingga arus labanya secara alamiahakan rata.
Perataan yang dibuat dapat dicapai baik melalui perataan artifisial ataupun
perataan nyata. Perataanartifisial adalah hasil yang diperoleh dari
penggunaan manipulasi akuntansi untuk meratakan laba. Seperti yang
diungkapkan oleh Eckei:
Manipulasi-manipulasi ini tidak mencerminkan peristiwa-peristiwa
ekonomi yang mendasartatau memengaruhi arus kas, melainkan
menggeserkan biaya dan/atau pendapatan dari satuperiode ke periode
lainnya. Sebagai contoh, sebuah perusahaan akan meningkatkan atau
menurunkan perataan laba yang dilaporkannya dengan mengubah asumsi
aktuarianya yang berhubungan dengan biaya pensiun.

2.6.3 Manajemen Laba


Fleksibilitas ini, yang dimaksudkan untuk memungkinkan para manajer
mampu beradaptasi terhadap berbagai situasi ekonomi dan
menggambarkan konsekuensi ekonomi yang sebenarnya dari transaksi
tersebut, dapat juga digunakan untuk memengaruhi tingkat pendapatan
pada suatu waktu tertentu dengan tujuan untuk memberikan keuntungan
bagi manajemen dan para pemangku kepentingan (stakeholder). Ini adalah
esensi dan manajemen laba (earnings management), yaitu suatu
kemampuan untuk "memanipulasi pilihan-pilihan yang tersedia dan
mengambil pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang
diharapkan. Hal ini adalah salah satu contoh lain yang mencolok dari
akuntansi yang dirancang.

2.6.4 Kreatifitas Dalam Akuntansi


Kreativitas dalam akuntansi menyiratkan suatu interpretasi yang liberal
atas aturan-aturan akuntansi yang memungkinkan dilakukannya pilihan-
pilihan sehingga dapat dihasilkan penggambaran situasi keuangan yang
lebih atau kurang optimistis jika dibandingkan dengan situasi nyata.
Kreativitas dapat memiliki bentuk yang berbeda-beda tergantung dari
tujuan yang dimiliki oleh pembuat laporan akuntansi. Bentuk-bentuk
kreativitas dalam akuntanst ini biasanya dikenal dalam praktik dan
literatur-literatur sebagai (a) akuntansi "mandi besar (big buith) dan (b)
akuntansi kreatif.

12
1. Akuntansi “mandi besar”
Definisi mengenai mandi besar" yang lain adalah:"Mandi'" digambarkan
sebagai suatu "pembersihan" akun-akun neraca. Aktiva diturunkan
nilainya atau dihapuskan, dan provisi dibuat untuk estimasi kerugian dan
pengeluaran-pengeluaran yang mungkin terjadi di masa depan. Tindakan
ini akan menurunkan laba atau meningkatkan kerugian untuk periode
berjalan dan sekaligus membebaskan laba di masa depan yang seharusnya
diserap. Dalam istilah yang sederhana, 'mandi' cenderung akan
meningkatkan laba di masa depan dengan menekan laba saat ini.
2. Akuntansi Kreatif
Akuntansi kreatif (creative accounting) adalah istilah yang biasanya
digunakan oleh pers populer untuk mengacu kepada apa yang dianggap
oleh jurnalis dilakukan oleh akuntan untuk menjadikan laporan
keuangan tampak lebih bagus dari yang seharusnya.

2.6.5 Kecurangan Daalam Akuntansi


Kecurangan adalah istilah generik, dan merangkum seluruh ragam cara
yang dapat diciptakanoleh kecerdasan manusia, yang dilakukan oleh
seseorang untuk meraih keuntungan dari orang lain melalui penyajian
yang salah. Tidak ada aturan yang pasti dan tidak variabel yangdapat
dinyatakan sebagai pernyataan umum dalam mendefinisikan kecurangan,
karena hal ini mencakup kejutan, tipuan, kelicikan, dan cara-cara yang
tidak jujur yang digunakanuntuk menipu orang lain. Satu-satunya batasan
yang mendefinisikannya adalah hal-hal yang membatasi ketidakjujuran
manusia.
Dalam organisasi bisnis, kecurangan dapat dilakukan untuk atau terhadap
perusahaan tersebutMaka kecurangan ini disebut sebagai kecurangan
korporat (corporate fraud). Manajemen atau orangyang berada pada posisi
yang bisa dipercaya dapat pula melakukan kecurangan. Maka hal ini
disebut kecurangan manajemen atau kejahatan kerah putih (hite-collar
crime). Kecurangan dapat melibatkan penggunaan sistem akuntansi untuk
menggambarkan cita yang salah mengenai perusahaan. Maka ini
merupakan bentuk dari kecurangan pelaporan keuanga (fraudulent
financial reporting). Kecurangan juga dapat melibatkan kegagalan auditor
untuk mendeteksi kesalahan ataupun penyajian yang keliru.
Inilah yang disebut kegagalan audit (audit failure).

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam subjek pajak dan objek pajak terdapat 3 pajak yaitu pajak
penghasilan,pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang
mewah,dan pajak bumi dan bangunan.
Adapula terdapat bea meterai dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.
Dalam tarif pajak terdapat 3 tarif yaitu tarif tetap,proporsional atau
sebanding,progresif dan tarif degresif dan juga bagaimana sitem tarif pajak
dan kebijakan dalam tarif pajak.
3.2 Saran
Pemerintah melalui suatu cara untuk dapat meyakinkan masyarakat bahwa
pajak adalah apa yang mereka bayarkan untuk suatu masyarakat yang maju.
Degan maksud bahwa pajak adalah suatu harga yang mahal yang harus
dibayar oleh suatu bangsa yang berada. Untuk mencapai suatu kemajuan
dalam segala bidang. Disini pula pemerintah dapat memainkan peranan utama
dalam menimbulkan iklim perpajakan yang sehat.
Masyarakat wajib diandalkan sebagai pembeli dan perlu dilayani sebaik
mungkin,dibantu dan diberi informasi supaya ia sadar akan kewajibannya.
Masyarakat perlu diberitahu untuk apa dan manfaat apa yang diperoleh dari
pajak-pajak yang mereka bayar.
Terapainya iklim perpajakan yang sehat dengan memanfaatkan hasilnya untuk
meninggikan atau memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup masyarakat luas
sehingga pemungutan pajak itu tidak disarankan sebagai pengisapan belaka.

14
DAFTAR PUSTAKA

Suandy,Erly.2016.Hukum pajak.Salemba Empat: Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai