Dosen Pengampu :
Gregorius Jeandry, SE., M.SI., Ak
Kelompok III :
Much Ikbal Halim (02271611128)
Ririn A Muhammad (02271911043)
Rismawati Sukri (02271911020)
Ria Antika (02271911012)
Nurhilda D Iskandar Alam (02271911001)
Sri Wahyuni Said (02271911015)
Kelas : IV A Akuntansi
Puji syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan pembahasan
“Hakikat dan Penggunaan Akuntansi” guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Teori
Akuntansi. Berbagai kesulitan telah kami alami, baik dalam pencarian materi maupun dalam
menyusun makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi
kami rasa ini tidak mencangkup kepada semua hal-hal yang termasuk kedalam materi
tersebut. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan penyusun. Seperti pribahasa “tak
ada gading yang tak retak”, makalah ini tentu masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Terima kasih kami ucapkan untuk semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan. Sekian dan semoga makalah ini dapat
membarikan pengatahuan yang bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi dan Peranan Akuntansi.................................................................................. 2
2.2 Pengukuran Dalam Akuntansi..................................................................................... 6
2.3 Pemikiran Dibalik Akuntansi Pencatatan Berpasangan.................................................. 8
2.4 Prinsip-Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum........................................................... 8
2.5 Kebijakan Akuntansi dan Perubahannya...................................................................... 9
2.6 Akuntansi Yang Dirancang......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
4
1. Penurunan jumlah siswa dan orang muda yang memilih untuk
menjalani profesi CPA
2. Sebuah dunia tanpa batas dan pasar yang menuntut nasihat yang
lebih komplex,real time, dan memberikan peluang-peluang yang
tidak terbatas bagi para CPA untuk memperluas
keahlian,kompetensi dan jasa yang dapat mereka berikan.
3. Kemajuan-kemajuan teknologi yang menata ulang gaya hidup,pola
kerja, pengalaman,pendidikan serta gaya berkomunikasi dan
menulis kembali”aturan dalam berbisnis”, jauh meninggalkan
mereka yang tidak mampu menggunakan dan secara efektif
berintegrasi dengannya.
4. Tekanan untuk mentransformasi bagian keuangan dari pencatat
angka menjadi mitra bisnis, yang mampu memberikan nilai bagi
organisasi dan mampu mencipatkan keunggulan kompetitif yang
dapat dipertahankan.
5. Pergeseran nilai pasar dengan menurunnya pasar bagi jasa utama
profesi: akuntansi,audit dan perhitungan pajak.
6. Kepemimpinan mau tidak mau menuntut pandanga-pandangan
baru,keahlian baru dan kemampuan luar biasa dalam dunia
perdagangan yang global,berdasarkan teknologo,seketika dan
kritikal.
7. Ahli teknologi dimana keahlian-keahlian penting transisional dari
para CPA digantikan oleh banyak teknologi baru.
5
komunitas praktisi dan akademisi, akuntansi yang khususnya
dikarakteristikan oleh kurangnya minat dan perhatian yang sama.
2.1.3 Sifat dan Peranan Akuntansi
Sifat-sifat baik (virtue):
1. Kejujuran dari akuntan
2. Memeliki kepedulian terhadap status ekonomi pihak lain
3. Sensitif terhadap nilai kerja sama dan konflik
4. Sikap akuntansi yang komunikatif
5. Penyebaran informasi ekonomi dengan memberikan informasi
mengenai ekonomi untuk pengambilan keputusan
6
2. Dilihat dari dimensi waktu pengambilan keputusan,aturan
akuntansi daat diklasifikasikan sebagai ukuran lampau,ukuran
masakini atau ukuran masa depan yang masing-masing mengaku
pada kejadian dimasa lampau,masa kini dan masa depan.
3. Ukuran akuntansi dapat diklasifikasikan sebagai suatu ukuran
retrospektif,ukuran kontemporer,atau ukuran prospektif. Hal ini
memungkinkan untuk memeiliki:
a. Tiga jenis ukuran masa lampau
b. Dua jenis ukuran masa kini
c. Seluruh ukuran masa depan
4. Pengukuran dapat berupa:
a. Pengukuran fundamental
b. Pengukuran turunan
5. Pengukuran dapat dilakukan
a. Ketika teori-teori empiris yang telah dikonfirmasikan
mungkin dapat digunakan untuk mendukung keberadaan
mereka atau,
b. Dibuat melalui suatu keputusan resmi,yang didasarkan pada
defenisi arbitrer.
7
Skala rasio membantu dalam penentuan keseimbagan rasio,dengan
tambahan fitur dari adanya suatu awal yang unik,titik nol yang
alamiah,dimana diketahui dari jarak titik tersebut ke paling sedkit
suatu objek.
2.3 Pemikiran Dibalik Akuntansi Pencatatan Berpasangan
Akuntansi pencatatan berpasangan meraih ketenarannya yang terbesar melalui
risalah biarawan Luca Paciolo melalui pembukuan. Dalam formulasnya yang
lebih sederhana, pencatatan berpasangan adalah suatu formulasi dari “dari
mana,ke mana”,sistem dua dimensional yang memungkinkan adanya
klasifikasi dalam suatu kumpulan kelas.
Pencatatan berpasangan mengharuskan klasifikasi ganda sejalan dengan
prinsip dualitasnya.Akuntansi pencatatan berpasangan terdiri atas 2 jenis:
akuntansi pencatatan berpasangan klasifikasional dan akuntansi pencatatan
berpasangan kausal. Kedua jenis pencatatan tersebut bergantung pada
keseimbangan dari debit dan kredit.
2.4 Prinsip-Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum
2.4.1 GAAP
Akuntansi dipraktikan dalam suatu kerangka yang implisit. Kerangka ini
dikenal sebagai prinsip-priinsip yang berlaku umum. Pernyataan no. 4 dari
Accounting PrinciplesBoard (APB) of the American Institute of Certified
Public Accountants (AICPA) menyatakan bawa GAAP mencatat
“pengalaman ,alasan kebiasaan,penggunaan dan kebutuhan praktis.
Satu cara untuk memberikan arti yang mudah dipahami bagi istilah
“berlaku umum” adalah dengan menguaikan kondisi-kondisi dimana suatu
metode akuntansi akan dapat dinyatakan sebagai berlaku umum.
2.4.2 mana yang harus digunakan? GAAP,GAAP Khusus atau OCBOA
GAAP kini tidak lagi dilihat sebagai satu set aturan pengukuran yang
kaku. GAAP Khusus yang berbeda,seperti GAAP untuk organisasi-
organisasi pemerintah, GAAP untuk perusahan bisnis yang dibawah
regulasi, GAAP untuk organisasi-organisasi nirlaba, GAAP untuk
perusahan-perusahaan investasi, dan GAAP untuk perbankan. Other
comprehensive bases of accounting OCBOA. Dorongan untuk berpindah
ke OCBOA timbul akibat adanya perubahan yang terjadi pada undang-
undang perpajakan yang dibuat oleh undang-undang Economic Recovery
Act (pemulihan ekonomi) pada tahun 1981 dan meningkatnya pemisahan
akuntansi perpajakan dari akuntansi GAAP,meningkatnya jumlah
8
persekutuan,perusahan subbab dan entitas-entitas lain yang lebih memilih
untuk menyajikan laporan keuangan yang berdasarkan atas perpajakan dan
basis kas,serta kesimpulan sementara dari komite khusus AICPA untuk
studi kelebihan beban standar akuntansi yang mendukung peningkatan
akuntansi dengan basis pajak.
2.4.3 GAAP kecil vs GAAP besar
Perbedaan antara perusahan besar dengan perusahan kecil. Dalam
kaitannya dengan perbedaan antara perusahan besar dengan kecil, suatu
perusahan yang operasinya relatif kecil,biasanya dengan total pendapatan
kurang dari $5 juta. Biasanya perusahaan ini dikelola oleh pemilik,dan jika
ada memiliki hanya sedikit pemilik yang lain,seluruh pemiliknya ikut
terlibat secara aktif dalam pelaksanaan urusan-urusan perusahan,kecuali
mungkin bagi beberapa anggota kelaurga tertentu,jarang terjadi
perpindahan kepemilikan dan memiliki struktur modal yang sederhana.
Perusahan besar /perusahaan publik,sahamnya diperdagangkan dipasar
publik atau bursa saham atau pasar over the counter atau diwajibkan untuk
memberikan laporan keuangannya kepada securities and exchange
commission.
2.5 Kebijakan Akuntansi dan Perubahannya
Perubahan perlu menentukan pilihan diantara berbagai metode akuntansi yang
berbeda-beda dalam melakukan pencatatan transaksi dan pembuatan laporan
keuangannya. Piliihan –pilihan ini , seperti yang ditentukan oleh prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum, mencerminkan kebijakan akuntansi
dari perusahaan tersebut. Kebijakan tersebut paling tepat didefinisikan oleh
accounting principles board dengan opini No, 22, pengungkapan dari
kebijakan yang disetujui ( april 1972).
Perusahan-perusahan publik telah menggunakan enam praktik akuntansi untuk
mengelola keuntungan perusahaan
1. Melebihi sajikan perubahan restrukturasi untuk membersihkan neraca
2. Mengklasifikasikan jumlah yang signifikan dari nilai harga suatu
entitas yang dibeli menjadi biaya penelitian dan pengembangan
sehingga dapat dihapuskan melalui satu kali pembebanan saja
( pembebanan sekaligus)
3. Menciptakan kewajiban yang besar untuk menampung pengeluaran-
pengeluaran di masa depan ( dicatat sebagai bagian dari akuntansi
untuk akuisisi) guna melindungi lama dimasa depan.
4. Menggunakan asumsi yang tidak realitas dalam mengestimasi nilai
kewajiban untuk hal-hal seperti retur penjualan, kerugiaan penjualan,
9
dan biaya jaminan sehingga kelebihan akrual dapat dibalik untuk
meningkatkan dari periode sebelumnya
5. Membuat kesalahan secara disengaja dalam buku perusahaan dan
menjustifikasi kegagalan untuk memperbaiki kesalahan tersebut
dengan alasan materialisasi
6. Mengakui pendapatan sebelum proses untuk menghasilkanya selesai.
11
Perataan alami, berbeda dengan perataan buatan, adalah produk alamiah
dari proses penghasilan laba, dan bukannya hasil dari tindakan yang
diambil oleh manajemen. Eckel memberikan contohberikut ini:
Sebagai contoh, orang akan memiliki ekspektasi bahwa proses penghasilan
laba dari suatu perusahaan fasilitas umum adalah sedemikian rupa
sehingga arus labanya secara alamiahakan rata.
Perataan yang dibuat dapat dicapai baik melalui perataan artifisial ataupun
perataan nyata. Perataanartifisial adalah hasil yang diperoleh dari
penggunaan manipulasi akuntansi untuk meratakan laba. Seperti yang
diungkapkan oleh Eckei:
Manipulasi-manipulasi ini tidak mencerminkan peristiwa-peristiwa
ekonomi yang mendasartatau memengaruhi arus kas, melainkan
menggeserkan biaya dan/atau pendapatan dari satuperiode ke periode
lainnya. Sebagai contoh, sebuah perusahaan akan meningkatkan atau
menurunkan perataan laba yang dilaporkannya dengan mengubah asumsi
aktuarianya yang berhubungan dengan biaya pensiun.
12
1. Akuntansi “mandi besar”
Definisi mengenai mandi besar" yang lain adalah:"Mandi'" digambarkan
sebagai suatu "pembersihan" akun-akun neraca. Aktiva diturunkan
nilainya atau dihapuskan, dan provisi dibuat untuk estimasi kerugian dan
pengeluaran-pengeluaran yang mungkin terjadi di masa depan. Tindakan
ini akan menurunkan laba atau meningkatkan kerugian untuk periode
berjalan dan sekaligus membebaskan laba di masa depan yang seharusnya
diserap. Dalam istilah yang sederhana, 'mandi' cenderung akan
meningkatkan laba di masa depan dengan menekan laba saat ini.
2. Akuntansi Kreatif
Akuntansi kreatif (creative accounting) adalah istilah yang biasanya
digunakan oleh pers populer untuk mengacu kepada apa yang dianggap
oleh jurnalis dilakukan oleh akuntan untuk menjadikan laporan
keuangan tampak lebih bagus dari yang seharusnya.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam subjek pajak dan objek pajak terdapat 3 pajak yaitu pajak
penghasilan,pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang
mewah,dan pajak bumi dan bangunan.
Adapula terdapat bea meterai dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.
Dalam tarif pajak terdapat 3 tarif yaitu tarif tetap,proporsional atau
sebanding,progresif dan tarif degresif dan juga bagaimana sitem tarif pajak
dan kebijakan dalam tarif pajak.
3.2 Saran
Pemerintah melalui suatu cara untuk dapat meyakinkan masyarakat bahwa
pajak adalah apa yang mereka bayarkan untuk suatu masyarakat yang maju.
Degan maksud bahwa pajak adalah suatu harga yang mahal yang harus
dibayar oleh suatu bangsa yang berada. Untuk mencapai suatu kemajuan
dalam segala bidang. Disini pula pemerintah dapat memainkan peranan utama
dalam menimbulkan iklim perpajakan yang sehat.
Masyarakat wajib diandalkan sebagai pembeli dan perlu dilayani sebaik
mungkin,dibantu dan diberi informasi supaya ia sadar akan kewajibannya.
Masyarakat perlu diberitahu untuk apa dan manfaat apa yang diperoleh dari
pajak-pajak yang mereka bayar.
Terapainya iklim perpajakan yang sehat dengan memanfaatkan hasilnya untuk
meninggikan atau memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup masyarakat luas
sehingga pemungutan pajak itu tidak disarankan sebagai pengisapan belaka.
14
DAFTAR PUSTAKA
15