Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“DIABETES MELLITUS”

Pembimbing :

Hj. Siti Sholikhah, S.Kep., Ns., M.Kes

Disusun Oleh :

Intan Nur Roudlotul Jannah

2102032069

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

2021
SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Hj. Siti Sholikhah, S. Kep., Ns., M.Kes

Jabatan : Dosen Pembimbing Praktik Klinik Keperawatan Universitas

Muhammadiyah Lamongan

Menerangkan bahwa : Intan Nur Roudlotul Jannah

Mahasiswa : S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Lamongan

Telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemberian

penyuluhan/ceramah pada lansia dan keluarga.

Hari/tanggal : Sabtu, 31 Juli 2021

Tempat : Kediaman Ny.S

Jam : 10.00 - Selesai WIB

Topik : Diabetes Mellitus

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

Lamongan, 31 Juli 2021

Koordinator

Hj. Siti Sholikhah, S. Kep., Ns., M.Kes


I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah memasuki tahapan

akhir dari fase kehidupan. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan

mengalami suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaaan.

(Wahyudi, 2008). Menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak

hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan

kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang

telah melalui tiga tahap kehidupan yaitu anak, dewasa dan tua (Nugroho, 2006

dalam Kholifah, 2016).

Menurut Diabetes Atlas of the International Diabetes Federation

(2011), prevalensi diabetes di Cina dan Jepang diperkirakan menjadi 4,5%

dan 7,3% pada tahun 2010 dan telah diperkirakan meningkat hingga 5,8% dan

8,0% pada tahun 2030. Prevalensi diabetes di Indonesia berdasarkan

wawancara yang terdiagnosis dokter sebesar 1,5% dan 0,4%. DM terdiagnosis

dokter atau gejala sebesar 2,1% (RISKESDAS, 2013).

Diabetes mellitus merupakan penyakit epidemic baik di Negara-negara

maju maupun Negara berkembang (Arfianti, 2008). Diabetes mellitus adalah

gangguan metabolism ditandai dengan hiperglikemia kronis akibat sekresi

insulin abnormal, disfungsi insulin atau kombinasi keduanya.


B. Tujuan

1) Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan Ny.S mampu memahami

dan mengerti tentang Diabetes Mellitus dan penanganannya.

2) Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Hipertensi, diharapkan

Keluarga Ny.S dapat:

a. Menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus

b. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi Diabetes Mellitus

c. Menyebutkan tanda gejala Diabetes Mellitus

d. Menyebutkan penanganan Diabetes Mellitus

C. Sasaran

Ny.S dan anggota keluarga

1. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1) Topik : Diabetes Mellitus

2) Sub pembahasan : Menjaga kestabilan gula darah

3) Sasaran : Lansia

4) Tempat : Kediaman Ny.S


5) Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Juli 2021

6) Waktu : 10.00 - 10.30 (30 menit)

7) Pokok Bahasan

a. Menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus

b. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi Diabetes Mellitus

c. Menyebutkan tanda gejala Diabetes Mellitus

d. Menyebutkan penanganan Diabetes Mellitus

8) Metode

Ceramah, diskusi dan tanya jawab, dan demonstrasi

9) Media

Leaflet/Poster

10) Proses Kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuluh

1. 5 menit a. Mengucapkan salam


b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan tentang tujuan pokok materi
d. Meyampakaikan pokok pembahasan

2. 15menit PenyampaianMateri
a. Menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus

b. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi


Diabetes Mellitus
c. Menyebutkan tanda gejala Diabetes Mellitus

d. Menyebutkan penanganan Diabetes Mellitus


3. 5 menit  Evaluasi
a. Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
b. Menanyakan kembali/ review kepada peserta
tentang materi penyuluhan yang telah disampaikan
c. Menyimpulkan isi penyuluhan

4. 5 menit  Penutup
a. Mengucapkan terimakasih atas peran peserta
b. Menutup kegiatan penyuluhan dan mengucapkan
salam

11) Evaluasi

Diharapkan keluarga mampu :

a. Menjelaskan pengertian Hipertensi

b. Menyebutkan penyebab Hipertensi

c. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi

d. Menyebutkan cara pencegahan /Pengobatan Hipertensi

e. Menjelaskan Kenapa hipertensi harus di cegah


MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN DIABETES MELLITUS

Diabetes Melitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah

Penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal

(hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.

Tingkat kadar glukosa darah menentukan apakah seseorang menderita

Diabetes Melitus atau tidak (Hasdianah, 2012).

Penyakit Diabetes Melitus dapat diartiakan individu yang

mengalirkan volume urine yang banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes

Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan ketidakadaan

absolute insulin atau penurunan relative insensitivitas sel terhadap insulin

(Corwin, 2011). Menurut Riyadi, S dan Sukarmin (2011) Diabetes Melitus

merupakan suatu penyakit kronik yang kompleks yang melibatkan kelainan

metabolism, lemak, karbohidrat, protein dan berkembangnya kompilkasi

makrovaskuler dan neurologis.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIABETES MELLITUS

Adapun faktor-faktor yang berperan, antara lain :

1) Genetik : Ini terjadi karena DNA pada orang diabetes melitus akan ikut

diinformasikan pada gen berikutnya terkait dengan penurunan produksi

insulin.

2) Usia : Umumnya manusia mengalami penurunan fisiologis yang secara


Dramatis menurun dengan cepat pada usia setelah usia 40 tahun. Penurunan

ini akan beresiko pada penurunan fungsi endoktrin Pankreas untuk

memproduksi insulin.

3) Gaya Hidup : Stress kronis cenderung membuat seseorang mencari

makanan yang cepat saji yang kaya pengawet,lemak dan gula. Makanan ini

berpengaruh terhadap kerja pankreas. Stres juga akan meningkatkan kerja

metabolisme dan meningkatkan kebutuhan akan sumber energi yang berakibat pada

kenaikan kerja pankreas. Beban yang tinggi membuat pankreas mudah rusak hingga

berdampak pada penurunan insulin.

4) Pola makan yang salah : Kurang gizi atau kelebihan diabetes sama-sama

meningkatkan risiko diabetes mellitus. Malnutrisi juga dapat merusak

pancreas, sedangkan obesitas meningkatkan gangguan kerja atau resistensi

insulin.

5) Obesitas : Obesitas mengakibatkan sel–sel beta pankreas mengalami


hipertropi yang akan berpengaruh terhadap penurunan produksi insulin.

Hipertropi pancreas disebabkan karena peningkatan beban metabolisme glukosa


pada penderita obesitas untuk mencukupi energin sel yang terlalu banyak.

C. TANDA GEJALA DIABETES MELLITUS

Menurut Riyadi S. dan Sukarmin, (2011) manifestasi klinis dijumpai

pada pasien Diabetes Melitus yaitu :

1) Poliuria (peningkatan pengeluaran urin)

2) Polidipsi (peningkatan rasa haus)

3) Rasa lelah dan kelemahan otot


4) Polifagi (peningkatan rasa lapar)

5) Kelainan kulit : gatal - gatal, bisul. Kelainan kulit berupa gatal-gatal, biasanya

terjadi didaerah ginjal. Lipatan kulit seperti diketiak dan dibawah payudara.

Biasanya akibat tumbuh jamur.

D. PENANGANAN DIABETES MELLITUS

Menurut Corwin, Elizabeth J, (2010) Tujuan utama penatalaksanaan

klien dengan diabetes adalah untuk mengatur glukosa darah dan mencegah

timbulnya komplikasi akut dan kronis. Jika klien berhasil mengatasi diabetes

yang dideritanya, ia akan terhindar dari hiperglikemia.

1) Edukasi

Keberhasilan pengelolaan diabetes mandiri membutuhkan partisipasi

aktif pasien itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Tim kesehatan harus

mendampingi pasien dalam menuju perubahan perilaku yang mendukung

upaya pengobatan. Untuk itu dibutuhkan edukasi yang komprehensif,

pengembangan ketrampilan, dan motivasi.

2) Diet

a. Memberikan semua unsur makanan esensial (misalnya vitamin, mineral)

b. Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai

c. Memenuhi kebutuhan energi

d. Mencegah flutuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan

mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui cara- cara

yang aman dan praktis.


e. Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat

3) Olahraga

Kegiatan fisik harian dan kegiatan jasmani (3–4 kali seminggu

selama kurang lebih 30 menit). Kegiatan fisik seperti jalan, bersepeda santai,

joging, berenang dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas

terhadap insulin, sehingga memperbaiki kendali glukosa darach. Hal ini

sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani. Kegiatan

sehari–hari seperti jalan kaki ke pasar, menggunakan tangga,berkebun tetap

dilakukan dan kurangi melakukan kegiatan yang kurang gerak seperti

menonton televisi atau bermain game.

4) Pengobatan Medis

Apabila terapi tanpa obat (pengaturan diet dan olahraga) belum

berhasil mengendalikan kadar glukosa penderita,maka perlu dilakukan

langkah berikutnya berupa terapi obat,baik dalam bentuk terapi obat

hipoglikemik oral, terapi insulin atau kombinasi keduanya (Saraswati, 2011).

Tujuan utama dari pengobatan diabetes adalah untuk

mempertahankan kadar gula darah dalam kisaran yang normal. Kadar gula

darah yang benar– benar normal sulit untuk dipertahankan, tetapi semakin

mendekati kisaran yang normal,maka kemungkinan terjadinya komplikasi

sementara maupun jangka panjang semakin berkurang. (Saraswati, 2011).

Anda mungkin juga menyukai