OLEH:
Disusun oleh:
Mahasiswa
Falqurriati Ainun
NPM: 021.02.1150
Mengetahui
5. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul, yaitu :
1. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif b.d O2 otak menurun
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrient
3. Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot.
4. Risiko kerusakan integritas kulit b.d factor risiko : lembap
5. Gangguan komunikasi verbal b.d. kerusakan neuromuscular, kerusakan
sentral bicara
Diagnosa
No Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
Keperawatan
Perfusi jaringan Tujuan (NOC) : Intervensi (NIC)
cerebral tidak efektif Gangguan perfusi jaringan 1. Peningkatan tekanan darah
b.d O2 otak menurun dapat tercapai secara optimal 1. Pantau TTV tiap jam dan sistemik yang diikuti dengan
catat hasilnya penurunan tekanan
Kriteria hasil : darah diastolik merupakan tanda
Mampu mempertahankan peningkatan TIK. Napas tidak
tingkat kesadaran teratur menunjukkan adanya
Fungsi sensori dan motorik peningkatan TIK
1 membaik 2. Kaji respon motorik 2. Mampu mengetahui tingkat
terhadap perintah respon motorik pasien
sederhana 3. Mencegah/menurunkan
3. Pantau status neurologis atelektasis
secara teratur 4. Menurunkan statis vena
4. Dorong latihan kaki aktif/ 5. Menurunkan resiko terjadinya
pasif komplikasi
5. Kolaborasi pemberian obat
sesuai indikasi
2 Ketidakseimba Tujuan (NOC) : Intevensi (NIC) :
ngan nutrisi: 1. Status gizi 1. Pengelolaan gangguan
kurang dari 2. Asupan makanan makanan
kebutuhan 3. Cairan dan zat gizi 2. Pengelulaan nutrisi
tubuh b.d Kritria evaluasi: 3. Bantuan menaikkan BB
ketidakmampu 1. Menjelaskan komponen Aktivitas keperawatan :
an untuk kedekatan diet 1. Tentukan motivasi klien 1. Motivasi klien agar kebiasaan
mengabsorpsi 2. Nilai laboratorium untuk mengubah kebiasaan makannya berubah
nutrien (mis,trnsferin,albumin,d makan
an eletrolit) 2. Ketahui makanan 2. Makanan kesukaan klien untuk
3. Melaporkan kesukaan klien mempermudah pemberian nutrisi
keadekuatan tingkat giji 3. Rujuk kedokter untuk 3. Merujuk kedokter untuk
4. Nilai laboratorium menentukan penyebab mengetahui perubahan klien serta
(mis:trasferin,albomen perubahan nutrisi untuk proses penyembuhan
dan eletrolit 4. Bantu makan sesuai 4. Membantu makan untuk
5. Toleransi terhadap gizi dengan kebutuhan klien mengetahui perubahan nutrisi serta
yang dianjurkan. untuk pengkajian
5. Ciptakan lingkungan 5. Menciptakan lingkungan untuk
yang menyenangkan untuk kenyamanan istirahat klien serta utk
makan ketenangan dalam ruangan/kamar.
4 Risiko kerusakan Tujuan (NOC) : 1) Anjurkan pasien untuk 1. Kulit bisa lembap dan
integritas kulit b.d factor Tissue Integrity : Skin and menggunakan pakaian mungkin merasa tidak dapat
risiko : lembap Mucous Membranes yang longgar beristirahat atau perlu untuk
Kriteria Hasil : 2) Hindari kerutan pada bergerak
Integritas kulit yang tempat tidur 2. Menurunkan terjadinya risiko
baik bisa dipertahankan 3) Jaga kebersihan kulit infeksi pada bagian kulit
(sensasi, elastisitas, agar tetap bersih dan 3. Cara pertama untuk
temperatur, hidrasi, kering mencegah terjadinya infeksi
pigmentasi) 4) Mobilisasi pasien (ubah 4. Mencegah terjadinya
Tidak ada luka/lesi pada posisi pasien) setiap dua komplikasi selanjutnya
kulit jam sekali 5. Mengetahui perkembangan
Menunjukkan 5) Monitor kulit akan terhadap terjadinya infeksi
pemahaman dalam adanya kemerahan kulit
proses perbaikan kulit 6) Oleskan lotion atau 6. Menurunkan pemajanan
dan mencegah terjadinya minyak/baby oil pada terhadap kuman infeksi pada
sedera berulang derah yang tertekan kulit
Mampu melindungi 7) Kolaborasi pemberian 7. Menurunkan risiko terjadinya
kulit dan antibiotic sesuai indikasi infeksi
mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
5 Gangguan Tujuan (NOC): Intervensi (NIC) :
komunikasi verbal Komunikasi dapat berjalan 1. Lakukan komunikasi 1. Mencek komunikasi klien
b.d. kerusakan dengan baik dengan wajar, bahasa apakah benar-benar tidak bisa
neuromuscular, Kriteria hasil : jelas, sederhana dan bila melakukan komunikasi
kerusakan sentral a. Klien dapat perlu diulang 2. Mengetahui bagaimana
bicara mengekspresikan perasaan 2. Dengarkan dengan tekun kemampuan komunikasi klien
b. Memahami maksud dan jika pasien mulai tsb
pembicaraan orang lain berbicara
c. Pembicaraan pasien dapat 3. Berdiri di dalam lapang 3. Mengetahui derajat /tingkatan
dipahami pandang pasien pada kemampuan berkomunikasi
saat bicara klien
4. Latih otot bicara secara 4. Menurunkan terjadinya
optimal komplikasi lanjutan
5. Libatkan keluarga dalam 5. Keluarga mengetahui &
melatih komunikasi mampu mendemonstrasikan
verbal pada pasien cara melatih komunikasi
verbal pada klien tanpa
bantuan perawat
6. Kolaborasi dengan ahli 6. Mengetahui perkembangan
terapi wicara komunikasi verbal klien
DAFTAR PUSTAKA
I. Identitas
1. Identitas klien
Nama : Tn.M
Suku : Sasak
Umur : 50 tahun
Pendidikan : Tidak Sekolah
Jemis kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Petani
Alamat : Labuapi
Lama bekerja :-
Tanggal masuk RS : 12 Maret 2022
Status perkawinan : Kawin
Tanggal pengkajian : 14 Maret 2022
Agama : Islam
Gol Darah : O+
Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoragik (SNH)
Sumber Informasi : Pasien Dan Rekam Medis
X X X
Keterangan :
6. Diagnosa medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang telah
dilakukan:
Diangnosa mediks : SNH
Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan Lab, Radiologi, dan EKG
Tindakan yang sudah di berikan pemberian : Pemberian ciran Rl 24 tpm, inj citicolin 250
mg/8 jam (IV), clopidogrel 75mg/24 jam (Oral), atorvastatin 20mg/24 jam (Oral), Asam
Folat 1 Tab/24 jam (Oral), amlodipin 10mg/24 jam (Oral), candesarrton 16mg/24 jam
(Oral).
III. Lingkungan Tempat Tinggal
1. Kondisi tempat tinggal : kondisi tempat tinggal nyaman dan tentram
2. Jumlah kamar : 2 kamar tidur
3. Jumlah penghuni : 4 orang
4. Ventilasi rumah : ventilasi rumahnya tetap terbuka setiap hari
5. Kebersihan rumah : Rumahnya tetap dibersihkan dan di sapu setiap hari
IV. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
(Pengetahuan tentang penyakit/perawatan):
Klien mengatakan mengetahui tentang penyakit yang dideritanya dan selalu bertanya
tentang kondisinya.
2. Pola nutrisi/metabolic
Pola makan di rumah : (sebelum sakit dan saat sakit)
Intake makanan:
Sebelum Sakit : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan dengan nafsu
makan,makan 2-3 kali sehari dengan porsi sedang seperti biasanya.
Saat sakit : pasien mampu menghabiskan makan setengah porsi yang di sediakan
rumah sakit.
Intake cairan:
Sebelum sakit : klien mengatakan sebelum sakit klien minum air 6-8 gelas sehari.
Saat sakit : klien mengatakan saat sakit klien minum air kurang lebihnya 4-5 gelas
sehari.
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar (frekuensi, konsistensi, warna, bau)
Sebelum sakit : klien mengatakan sebelum sakit BAB 1-2x sehari
Saat sakit : klien mengatakan selama di rawat rumah sakit pernah BAB 1x
Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
diri
Makan/minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas di tempat tidur V
Berpindah V
Ambulasi/ROM V
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung
total
5. Pola tidur dan istirahat
(lama tidur, gangguan tidur, perasan saat bangun tidur)
Sebelum sakit : klien mengatakan biasa tidur 7-8 jam perhari
Saat sakit : klien mengatakan bisa tidur nyeyak tapi kadang terbangun di malam
hari,tidur 5-6 jam perhari.
6. Pola persepsual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
Penglihatan : klien mengatakan tidak memiliki masalah pada penglihatannya
Pendegaran : klien mengatakan tidak ada masalah dengan pendengarannya.
Pengecap : klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan pengecapannya
Sensasi : klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan sensasi.
V. Pemeriksaan fisik
SISTEM PERNAFASAN
Inspeksi :
1. Bentuk Dada : Simetris
2. Pola Nafas : Irreguler
Frekwensi Nafas : 20 x/menit
Pernafasan cuping hidung : ( ) ya (√ ) tidak
Batuk : () ya (√) tidak Sputum ( ) ya ( √) tidak
Sianosis : Tidak ada
3. Gerakan Pernafasan : Simestris
4. Alat bantu nafas : Tidak ada
Auskultasi :
Bunyi Nafas
a. Normal : normal
b. Abnormal : Lokasi :
SISTEM CARDIOVASCULAR
Inspeksi :
Iktus :
Iktus jantung tidak tampak
Pulsasi Jantung :
Pulsasi jantung tidak tampak
Palpasi :
Iktus :
Iktus cordis teraba pada interkosta ke V sebelah kiri
Pulsasi Jantung :
TD:170/99 mmHg, N: 90 x/m, RR: 20 x/m, S : 36,3 CSpo2:97% .
Bising Jantung :
( ) Mitral
( ) Aorta
( ) Trikuspidal
( ) Pulmunal
( ) Defect Septal
( ) Gerakan Perikard
1. Nadi
Frekuensi : 90 x/menit
(√ ) Reguler ( ) Kuat
( ) Irreguler ( ) Lemah
2. Irama :
(√ ) Normal
( ) Abnormal
3. Tekanan Darah : 170/99 mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal
5. Tambahan : Tidak ada
6. Letak Jantung
Ictus cordis teraba pada intercosta ke V
a. Pembesaran Jantung : Tidak Terdapat pembesaran pada jantung
b. Nyeri Dada : Tidak ada nyeri pada dada
c. Clubbing Finger : Tidak ada ditemukan clubbing finger
d. Capillary refile time (CRT) : >2 menit
SISTEM PERSARAFAN
Tingkat Kesadaran : Compos mestis
1. GCS :
Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS : 15
2. Refleks : Normal
3. Koordinasi Gerak : Ya, koordinasi geraknya baik.
4. Kejang : Tidak ada
5. Paralisis : tidak Facial drop : Tidak ada
6. Letargi : tidak Bahasa : Tidak ada
7. Orientasi terhadap waktu/tempat/orang : -
8. Fungsi nervus cranial (NC)
klien mengatakan penciuman baik-baik saja
NC II : Klien mengatakan penglihatan masih baik-baik saja.
NC III : Klien Nampak bisa menggerakkan mata bergerak dan berkedip, fokus pada
objek, serta mengontrol respon pupil terhadap cahaya.
NC IV : Klien Nampak bisa menggerakkan mata ke bawah dan ke atas
NC V : Pada bagian sensorik masih berfungsi dengan baik seperti dari bagian lidah
bawah bibir dan dagu masih bisa menghantarkan informasi sensorik.
NC VI : Klien Nampak bisa menggerakkan bola mata kesamping kiri dan kanan.
NCVII : Klien mengatakan fungsi sensorik lidah masih normal,atau masih bisa
merasakan rasa asam,manis
NC VIII : Klien mengatakan masih bisa mendengarkan secara baik dan jelas
NC IX : Klien mengatakan tidak memiliki gangguan menelan.
NC X : Klien mengatakan tidak bisa menggerakkan bagian tubuhnya
NC XI : Klien mengatakan tidak memiliki ganggaun menelan, dan klien mengatakan
tidak memiliki gangguan pada area leher.
NC XII : Klien mengatakan bisa menggerakkan lidah.
SISTEM PENGINDERAAN
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk : Normal
b. Visus 3/3, klien bisa melihat dari jarak 3 meter
c. Lapang pandang : Normal
d. Pupil : Isokor
e. Reflek Cahaya : Normal
f. Gerak Bola Mata : Normal
g. Medan Penglihatan : Normal
h. Sklera : Normal
i. Buta Warna : Klien dapat membedakan warna
j. Tekanan Intra Okuler : Tidak
2. Hidung (PenPreceptoruman)
a. Bentuk : Normal
b. Simetris : (√ ) ya ( ) tidak
c. Nyeri palpasi : ( ) ya ( √) tidak
d. Polip : Tidak
e. Epitaksis : Tidak
f. Sinusitis : Tidak
g. Gangguan PenPreceptoruman : ( ) Ya (√ )Tidak
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel : Normal
b. Membran tympani : Normal
c. Otorrhoea :Tidak
d. Gangguan pendengaran : Tidak
e. Tinitus : Tidak
f. Lesi tidak ada Massa : Tidak ada , Serumen : Tidak ada, Nyeri : tidak
4. Perasa : Normal
5. Peraba : Normal
SISTEM PERKEMIHAN
Masalah kandung kemih
√ Tidak ada masalah Menetes Inkontinensia
Oliguria Nyeri Retensi
Poliuria Panas Hematuria
Disuria Distensi Nokturia
√ Pasang Kateter Sistostomi Nokturia
Produksi urine 1500 ml/hari Frekuensi 3-5 x/hari
Warna kuning Bau khas Urine
SISTEM GASTROINTESTINAL
1. BB 60 Kg, TB 165 cm
2. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : lembab
b. Lidah : -
c. Rongga Mulut : Berbau
d. Gigi : Tampak kotor
e. Tenggorokan :
( ) Sakit menelan / nyeri tekan
( ) Suilt menelan ( ) lain-lain: tidak mengalami kesulita menelan
SISTEM MUSCULOSKELETAL
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM)
( ) bebas ( √) terbatas
Kemampuan kekuatan otot
Kekuatan Otot : 3 5
3 5
Tulang Belakang
( ) Lordosis ( ) Scoliosis ( ) Kiposis ( )lain-lain,
SISTEM INTEGUMEN
Warna kulit : Akral :
() Ikterik ( √) Hangat
( ) Siasonik ( ) Panas
( √) Pucat ( ) Dingin Kering
( ) Kemerahan ( )Dingin Basah
( ) Pigmentasi
SISTEM IMUNITAS
1. Riwayat alergi : Klien tidak memiliki riwayat alergi
2. Riwayat penyakit penyakit menular seksual (PMS) : Tidak ada
3. Riwayat tranfusi darah : Tidak, pernah Jumlah : -
4. Riwayat infeksi kronis : Tidak ada
5. Riwayat pembedahan : Tidak pernah
6. Riwayat Imunisasi :-
7. Riwayat penggunaan obat-obat steroid : -
8. Keluhan nyeri tekan pada kelenjar lime : Tidak ada
9. Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada
10. Lesi pada kulit dan mukosa : Tidak ada
11. Purpura / Perdarahan subkutan : Tidak ada
12. Dermatitis : Tidak ada
13. Ulticaria : Tidak ada
SISTEM REPRODUKSI
Perempuan :
Payudara
Bentuk ( ) simetris ( ) asimetris
Benjolan ( ) ya ( ) tidak
Kelamin
Bentuk Kelamin : Tidak dilakukan pengkajian
Keputihan ( ) ada ( ) tidak Keterangan
Haemoroid :-
Siklus Haid :-
SISTEM ENDOKRIN
1. Faktor Alergi ( ) ya (√ )tidak
2. Pernah mendapat Imunisasi: Klien mengatakan tidak tau riwayat imunisasinya
( ) BCG ( ) Polio ( )DPT ( ) Hepatitis Lainnya
3. Riwayat DM : ( √) tidak ( ) ya
Polidipsi ( ) ya (√ ) tidak
Poliuria ( ) ya ( √) tidak
Polifagia ( ) ya ( √) tidak
4. Kesimetrisan leher : Simetris
5. Pertumbuhan rambut berlebih pada dada dan wajah : Tidak ada
6. Tremor : ( ) ya (√ ) tidak
7. Pembesaran kelenjar tiroid : (√ ) tidak ( ) ya
8. Kelainan endokrin : Tidak ada
Program terapi:
Rl 24 tpm IV
Citicolin 3x 500 mg IV
Copidogrel 1x75 mg Oral
Asam Folat 1x1 Tab Oral
Amblodipin 1x10 mg Oral
Candesarton 1x16 mg Oral
Atorvastatin 1x20 mg Oral
DIAGNOSA KEPERAWTAN
1. Perfusi Perifer Tidak Efektif berhubungan dengan peningkatan tekanan darah ditandai
dengan pasien mengatakan tekanan darahnya selalu tinggi
2. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot ditandai dengan
klien tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya dibagian kanan
3. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan klien mengatakan
lemas
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO. TUJUAN INTERVENSI PARAF
DX
1. Setelah di lakukan Observasi
tindakan keperawatan Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
3x24 jam di harapkan fisik lainnya
gangguan mobilitas Identifikasi toleransi fisik melakukan
fisik pasien teratasi ambulasi
dengan kriteria hasil : Monitor frekuensi jantung dan tekanan
1) Kaku sendi darah sebelum memulai ambulasi
menurun Monitor kondisi umum selama
2) Gerakan melakukan ambulasi
terbatas Terapeutik
menurun Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat
3) Kelemahan bantu (mis. tongkat, kruk)
Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik,
fisik menurun
jika perlu
Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
Anjurkan melakukan ambulasi dini
Ajarkan ambulasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. berjalan dari tempat
tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai
toleransi)
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
EVALUASI
DX Hari/tgl/jam Evaluasi paraf
1 Rabu, S :
16/03/2022 - Pasien mengatakan sudah bisa melakukan ambulasi
15:00 Wita secara mandiri
- Pasien mengatakan bisa menggerakkan kaki dan tangan
bagian kanan secara perlahan
O:
- Pasien tampak bisa menggerakan tubuhnya
- Kekuatan tonus otot
5 5
5 5
2 Rabu, S:
16/03/2022 - Pasien mengatakan sudah bertenaga
15:30 Wita - Pasien sudah tidak pusing
O:
- Pasien tampak bertenaga
- Tekanan darah tinggi menurun
TTV
- TD : 150 /80 mmhg
- N : 78 x/m
- S : 36 C
- RR : 20 x/m
3 Rabu, S:
16/03/2022 - Pasien mengatakan sudah mengerti cara merawat diri
15:50 Wita - Keluarga pasien juga bisa merawat/ memandikan pasien
O:
- Pasien tampak tenang
- Tampak rapi dan bersih
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan