a. Project report/summary
- Objective
Health Belief Model menekankan pada persepsi yang kuat dan dugaan yang
kuat dari adanya dampak penyakit terhadap pengobatan. Hampir serupa dengan
persepsi manfaat dan persepsi kerugian dari perilaku kesehatan yang efektif (Glanz,
Rimer and Viswanath, 2008).
- The impotance of the product
Health Belief Model mempunyai konsep yaitu, perilaku sehat ditentukan oleh
kepercaaan individu atau presepsi tentang penyakit dan sarana yang tersedia untuk
menghindari terjadinya suatu penyakit. Health Belief Model (HBM) pada awalnya
dikembangkan dalam usaha untuk menjelaskan kegagalan secara luas partisipasi
masyarakat dalam program pencegahan atau deteksi penyakit. Kemudian, model
diperluas untuk melihat respon masyarakat terhadap gejala-gejala penyakit dan
bagaimana perilaku mereka terhadap penyakit yang didiagnosa, terutama
berhubungan dengan pemenuhan penanganan medis. Oleh karena itu, lebih dari
tiga dekade, model ini telah menjadi salah satu model yang paling berpengaruh dan
secara luas menggunakan pendekatan psikososial untuk menjelaskan hubungan
antara peril aku dengan kesehatan
- Product impact
Penerapan health belief model terhadap kepatuhan masyarakat
melaksanakan proker covid-19 di kota bukittinggi dapat memberikan dampak yang
positif, diantaranya yaitu terjadinya perubahan perilaku, dimana individu
membiarkan diri dengan menyuci tangan menggunakan sabun untuk kehidupan
yang lebih sehat atau penggunaan cairan pembersih tangan berbasis alkohol
seperti hand sanitaizer, penerapan PHBS untuk menjaga imunitas tubuh, agar
tubuh tetap sehat agar terhindar dari penyakit yang dilakukan dengan olahraga
teratur, ,mengkonsumsi makanan bergizi, dan menjaga istirahat.
Penerapan health belief model terhadap kerentanan yang dirasakan, health
belief model mampu meningkatkan keyakinan dalam diri seseorang terhadap
tindakan kesehatan bagaimana dan apa yang dipikirkan dan dianggap penting dan
memotivasi seseorang untuk mengikuti pikiran tersebut, seperti individu akan
melakukan tindakan pencegahan ketika dia merasa rentan untuk terjangkit terhadap
suatu penyakit. Semakin seseorang merasa rentan terhadap suatu penyakit maka
orang tersebut menjadi lebih baik untuk melakukan suatu tindakan pencegahan
agar dia tidak terjangkit.
Penerapan health belief model terhadap keparahan yang dirasakan, health
belief model mampu menyadari seseorang bahwa suatu penyakit dapat
membahayakan kesehatan dan lingkungan dan menyadari keparahan yang
dirasakan akibat penyakit tersebut maka akan meningkatkan kesadaran dirinya
untuk melakukan tindakan pencegahan.
Penerapan health belief model terhadap manfaat yang dirasakan, health
belief model mampu meningkatkan keyakinan bahwa manfaat yang dirasakan akan
suatu tindakan pencegahan yang dilakukan terhadap suatu penyakit akan membuat
seseorang bersungguh-sungguh dalam menjalankan tindakan tersebut.
Pebnerapan health belief model tehadap hambatan yang dirasakan,
hambatan yang dirasakan merupakan suatu gambaran pada masa depan yang
harus dihadapi jika seseorang memutuskan untuk melakukan suatu tindakan. Jika
individu tidak mampu melewati hambatan yang akan datang maka perilaku atau
keputusan yang dilakukan tidak akan menghasilkan hasil yang maksimal. Hambatan
dalam tindakan kesehatan bisa berasal dari rasa cemas, malu pelaksanan prosedur
kesehatan dan lain-lain yang dampak negatifnya nanti adalah menjadi penghambat
dalam melaksanakan suatu tindakan pencegahan.
Penerapan health belief model terhadap isyarat bertindak, isyarat bertindak
merupakan elemen penting untuk mendorong masyarakat dalam melaksanakan
suatu tindakan kesehatan dan ini juga mampu menjadi motivasi untuk tetap
konsisten dalam menjalankan tindakan tersebut. Dalam keadaan tertentu terkadang
membuat sesorang berada dalam keadaan cemas atau terjepit dalam suantu
pilihan, sehingga membutuhkan dukungan atau dorongan dari orang lain, maka
orang tersebut akan memilih untuk melakukan sendiri.
Penerapan health belief model terhadap keyakinan diri, ketika seseorang
memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya unutk menyelesaikan suatu masalah,
maka seseorang tersebut akan cenderung untuk patuh menjalankan suatu tindakan
kesehatan dan perilaku yang ditampilkan juga akan mengarah pada perilaku
positive. Keyakinan yang dimilikinya akan menjadi pendorong untuk melakukan
tindakn kesehatan secara berkelanjutan
- Product Marketability
MODEL INOVASI
Keluarga : Tetangga :
Teman :
1. Pemberian nasehat. 1. Saling
1. Memberikan
2. Saling informasi. mengingatkan.
mengingatkan. 2. Memberikan
2. Empati.
3. Empati dan cinta informasi.
3. Memberikan
4. Kasih sayang dan 3. Memberikan
motivasi.
perhatian. apresiasi.
4. Kepercayaan.
5. Kepercayaan.
6. Mendengarkan.
Masyaraka
t
/Keluarga