Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS

(TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TKJ PADA MATA
PELAJARAN KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR DI SMK PGRI 13 SURABAYA

Bagus Tri Wijayanto


Program Studi S1 Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Email: baguswijayanto@mhs.unesa.ac.id

Andi Mariono
Program Studi S1, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Email: andimariono@unesa.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKJ di SMK PGRI 13
Surabaya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam
materi komputer dan jaringan dasar. Penelitian ini menggunakan true experiment design dengan desain
penelitian pre-test post-test control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas X TKJ 1 dan 2 SMK
PGRI 13 Surabaya. Sampel penelitian berjumlah 53 siswa yang dipilih secara purposive sampling dengan
dua kelas kelas eksperimen dan 31 siswa sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan
observasi dan berupa tes (pre-test dan post-test). Tes yang diberikan berupa pilihan ganda. Berdasarkan uji
normalitas dan homogenitas nilai pre-test dan post-test didapatkan kelas eksperimen. Dan untuk kelas
kontrol terdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Keterlaksanaan pembelajaran pada ketiga
kelas yang diamati dari aktivitas guru dan siswa terlaksana dengan baik dengan presentase rata-rata 93%.
2) Berdasarkan uji anava hasil belajar siswa pada dua kelas eksperimen meningkat dengan baik. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata kunci: Model pembelajaran koopeartif tipe teams games tournaments, dan hasil belajar

Abstract
This study aims to improve the learning outcomes of class X TKJ at Surabaya 13 PGRI Vocational
School by applying the Teams Games Tournament (TGT) type cooperative learning model in computer
and basic network materials. This study uses true experiment design with a pre-test post-test control group
design research design. The study population was students of class X TKJ 1 and 2 SMK PGRI 13 Surabaya.
The study sample was 53 students who were selected by purposive sampling with two classes of
experimental class and 31 students as a control class. Data collection using observation and in the form of
tests (pre-test and post-test). The test is given in the form of multiple choices. Based on the normality and
homogeneity test the pre-test and post-test values were obtained by the experimental class. And for normal
distributed control classes. The results showed: 1) The implementation of learning in the three classes
observed from the activities of teachers and students was carried out well with an average percentage of
93%. 2) Based on the anava test student learning outcomes in two experimental classes improved well. The
results of the study concluded that cooperative learning models of teams games tournaments (TGT) can
improve student learning outcomes.
Keywords: cooperative learning model types of teams games tournaments, and learning outcomes

1
PENDAHULUAN siswa menganalisis serta merancang sendiri
Pembelajaran pada dasarnya adalah jaringan sederhana. Guru sebagai fasilitator yang
kebutuhan manusia yang sangat bisa dikatakan harus dapat memberikan suasana yang nyaman
kebutuhan pokok. Karena tanpa pembelajaran untuk keberlangsungannya pembelajaran siswa
sangat penting untuk sebuah negara maju dengan menggunakan strategi pembelajaran
teknologi serta orang-orang. Dibutuhkannya yang efektif. Salah satu metode pembelajaran
para pendidik yang professional serta siswa yang yang diterapkan oleh guru hanyalah dengan
bermutu serta berkualitas. Dan juga siswa harus metode ceramah. Siswa merasa jenuh serta
bisa beradaptasi dengan kemajuan era globalisasi berkurangnya konsentrasi belajar jika guru tidak
yang sekarang sudah di depan mata semakin ada perubahan dalam metode yang diberikan
pesat perkembangannya serta dibutuhkannya oleh guru. Selain itu guru pun diberikan materi
budi pekerti yang dimiliki siswa agar dapat oleh siswa dalam bentuk buku yang didalamnya
mengahadapi daya saing yang terjadi saat ini. terkadang siswa tidak terlalu paham. Sehingga
Sebagaimana dalam Undang-undang Republik timbal balik dari peserta didik kepada pendidik
Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem sangatlah pasif. Dalam permasalahan yang
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa timbul karena kurangnya konsentrasi, minat
“Pendidikan adalah usaha sadar dan untuk menyimak materi yang di berikan oleh
perencanaan untuk mewujudkan suasana belajar pendidik berkurang, serta faktor-faktor lainnya
dan pembelajaran agar siswa secara aktif dan yang mejadikan peserta didik berkurangnya
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki hasil belajar.
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
Setelah menganalisis permasalahan yang
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
mengakibatkan menurunnya hasil belajar siswa,
keterampilan yang diperlukan dirinya,
dan guru tidak menggunakan inovasi yang
masyarakat bangsa dan negara“.Pada Sekolah
membuat siswa menjadi aktif serta dapat
Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia.
memahami tujuan pembelajaran yang ada
Terdapat mata pelajaran produktif TKJ (Teknik
didalam RPP. Peneliti menerapkan strategi
Komputer dan Jaringan) yaitu Komputer dan
pembelajaran yang dinilai dapat meningkatkan
Jaringan Dasar. Komputer dan Jaringan Dasar
hasil belajar siswa. Menurut Weinsten & Meyer
merupakan mata pelajaran yang mempelajari
(Jamil Suprihatiningrum, 2014: 15) pembelajaran
tentang dasar-dasar jaringan yang dapat
yang baik meliputi mengajarkan siswa
mengubungkan antara jaringan komputer satu
bagaimana belajar, bagaimana mengingat,
dengan jaringan komputer lainnya. Di dalam
bagaimana berpikir, dan bagaimana memotivasi
komputer dan jaringan dasar terdapat tujuan
diri sendiri. Penerapan strategi pembelajaran
pembelajaran yaitu diharapkan siswa
yang efisien dapat meningkatkan konsentrasi
menganalisis serta merancang sendiri jaringan
serta ketertarikan dalam memahami materi yang
sederhana.
diberikan oleh guru. Salah satu strategi
Ada beberapa faktor siswa yang pembelajaran yang dapat mengubah pola pikir
mempengaruhi hasil belajar antara lain faktor serta ketertarikan siswa yaitu metode pembelajaran
internal dan eksternal. Salah satu materi yang kooperatif.
diteliti oleh peneliti yaitu tentang jaringan
Dalam kondisi menurunnya hasil belajar
sederhana. Didalam materi tersebut sebagaimana
siswa, solusi yang dapat diterapkan untuk
tercantum di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pembelajaran didalam kelas yaitu Pembelajaran
(RPP) yang diterapkan oleh guru. Salah satu
kooperatif. Karena berupa strategi pembelajaran
tujuan pembelajaran tersebut yaitu diharapkan
dengan sejumlah siswa sebagai anggota

2
kelompok kecil yang tingkat kemampuannya Terdapat sintaks dari metode pembelajaran TGT
berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, ini antara lain: 1) Penyajian kelas, 2) Tahap belajar
setiap siswa anggota kelompok harus saling dalam kelompok 3) Permainan (game) 4)
bekerjasama dan saling membantu untuk pertandingan (tournament) 5) Tahap
memahami materi pemlajaran. Dalam penghargaan kelompok. Dengan adanya
pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan tahapan-tahapan atau sintaks yang mendukung
belum selesai jika salah satu anggota dalam untuk diterapkannya metode pembelajaran tipe
kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Teams Games Tournament, diharapkan dapat
Dalam metode pembelajaran kooperatif guru menjadi solusi yang dapat meningkatkan hasil
dapat menilai keaktifan siswa serta keseriusan belajar siswa serta ketertarikan dalam proses
dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa konsep belajar di kelas.
mendasar yang perlu diperhatikan guru
Penelitian ini bertujuan untuk
terutama dalam melaksanakan pembelajaran
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKJ di
yang dikemukakan Stahl (Isjoni, 2013: 35) yaitu:
SMK PGRI 13 Surabaya dengan menerapkan
1) kejelasan rumusan tujuan pembelajaran 2)
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Penerimaan siswa secara menyeluruh tentang
Tournament (TGT) dalam materi komputer dan
tujuan pembelajaran 3) saling membutuhkan
jaringan dasar.
diantara sesama anggota, 4) keterbukaan dalam
interaksi pembelajaran, 5) tanggung jawab Dengan terlihatnya permasalahan yang
individu, 6) heterogenetis kelompok, 7) sikap dan terdapat di dalam latar belakang, peneliti
perilaku sosial yang positif, 8) refleksi 9) berminat untuk meneliti dengan judul
kepuasan dalam belajar. Didalam metode “Penerapan model pembelajaran kooperatif
pembelajaran kooperatif terdapat teknik yang tipe teams games tournament untuk
dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKJ
dikelas (Anita Lie, 2008), salah satunya yaitu mata pelajaran komputer dan jaringan dasar di
Teams Games Tournament (TGT). Dalam TGT, SMK PGRI 13 Surabaya”.
siswa mempelajari materi di ruang kelas. Setiap
siswa ditempatkan dalam satu kelompok yang METODE
terdiri dari 3 orang berkemampuan rendah, Penelitian ini menggunakan true
sedang, dan tinggi. TGT pula setiap anggota experiment design dengan desain penelitian pre-
ditugaskan mempelajari materi terlebih dahulu test post-test control group design. Populasi
yang diberikan oleh guru berupa handout. Nilai penelitian adalah siswa kelas X TKJ 1 dan 2 SMK
yang mereka peroleh dari game akan PGRI 13 Surabaya. Sampel penelitian berjumlah
menentukan skor kelompok mereka masing- 53 siswa yang dipilih secara purposive sampling
masing (Huda : 2013). dengan dua kelas kelas eksperimen dan 31 siswa
sebagai kelas kontrol. Desain penelitian
Metode pembelajaran kooperatif dengan
diperlihatkan pada tabel 1.
tipe Teams Games Tournament (TGT) ini Slavin
Tabel 1. Rancangan Penelitian
(Miftahul Huda, 2013:197) dapat membantu
siswa untuk lebih memahami materi pelajaran R O1 X O2
yang guru berikan. Selain itu Slavin pun R O3 O4
mengemukakan bahwa TGT dapat R O5 X O6
meningkatkan skill atau kemampuan siswa,
Pengumpulan data menggunakan
interaksi antar siswa, harga diri, dan sikap
observasi dan berupa tes (pre-test dan post-test).
penerimaan pada siswa-siswa yang berbeda.
Tes yang diberikan berupa pilihan ganda. Data

3
yang diperoleh yaitu keterlaksanaan model pembelajaran tipe teams games tournament (TGT)
pembelajaran kooperatif tipe teams games dengan sangat baik.
tournament (TGT) yang dilakukan oleh dua Analisis hasil belajar siswa dilakukan
prngamat. Hasil pretest dan posttes yang dianalisis dengan memberikan soal yang sesuai. Soal
menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas, tersebut diberikan kepada siswa sebagai soal
uji homogenitas, kemudian dilakukan uji anova. pretest dan posttest sehingga dapat diketahui
HASIL DAN PEMBAHASAN peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan
Penelitian diawali dengan pretest untuk sesudah diterapkan model pembelajaran tipe
mengetahui keterampilan proses pembelajaran teams games tournament (TGT). Berikut ini
awal peserta didik. Dari hasil analisis uji merupakan grafik nilai rata-rata pretest dan
normalitas diperoleh X2hitung < X2tabel untuk posttest yang diperoleh pada ketiga kelas.
masing-masing kelas, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa sampel berdistribusi normal
pada taraf signifikan 0,05, kemudian dilakukan Hasil Rata-rata
uji homogenitas pada semua populasi diperoleh
120
nilai Fhitung < Ftabel dapat dikatakan homogen.
100
Analisis keterlaksaan model pembelajaran
kooperatif tipe teams games tournament (TGT) 80
dilakukan selama dua kali pertemuan pada dua 60
kelas eksperiemen, terdapat 3 fase pembelajaran 40
yang diamati yaitu: pendahuluan, kegiatan inti, 20
dan kegiatan penutup. Berdasarkan hasil
0
penilaian dari pengamat tersebut dianalisis Eksperimen 1 Eksperimen 2 Kontrol
dengan cara menghitung nilai dari tiap fase
kemudian dirata-rata setiap pertemuan. Berikut Pre-test Post-test2

merupakan rekapitulasi hasil pengamatan


Gambar 1. Nilai Rata-rata Pretest dan
keterlaksanaan model pembelajaran tipe teams
Posttest
games tournament (TGT) pada kedua kelas dapat
dilihat pada tabel 2. Selanjutnya dilakukan analisis uji anova
Tabel 2. Rekapitulasi Keterlaksanaa untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil
Pembelajaran pada Kedua Kelas belajar siswa pada ranah kognitif antar kelompok
Kelas Rata-rata Kategori siswa dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe teams games tournament (TGT).
Eksperimen 1 94,5% sangat baik
Hasil analisis uji anova pre-test menggunakan uji
Eksperimen 2 94,5% sangat baik one-away Anova diperoleh Fhitung= 1,202. Hasil
tersebut kemudian dikonsultasikan dengan Ftabel,
Rata-rata
93% sangat baik dengan dk(dk pembilang 3 – 1 = 2) dan (dk
keseluruhan
penyebut 84 – 3 = 81), maka harga Ftabel = 3,11
Berdasarkan rekapitulasi keterlaksanaan karena harga Fhitung lebih kecil dari pada harga
pembelajaran pada Tabel 2 persentase Ftabel (1,202 < 3,11) maka Ha diterima.
keterlaksanaan model pembelajaran tipe teams Selanjutnya Hasil analisis uji anova post-
games tournament (TGT) untuk meningkatkan test Dari perhitungan di atas menggunakan uji
hasil belajar siswa termasuk dalam kategori one-away Anova diperoleh Fhitung = 40,50. Hasil
sangat baik. Dengan demikian, guru telah tersebut kemudian dikonsultasikan dengan Ftabel,
melaksanakan semua fase pada model dengan dk(dk pembilang 3 – 1 = 2) dan (dk

4
penyebut 84 – 3 = 81), maka harga Ftabel = 3,11 Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar.
karena harga Fhitung lebih besar dari pada harga Bandung: Pustaka Setia
Ftabel (40,50 > 3,11) maka Ho di tolak dan Ha
Isjoni, H. 2013. Pembelajaran Kooperatif
diterima, yang berarti ada pengaruh yang
Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar
signifikan.
Peserta Didik. Pekanbaru: Pustaka Pelajar.

PENUTUP Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi


Kesimpulan Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.
Berdasarkan analisis data penelitian dan
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: Lie, A. 2008. Mempraktikan cooperative learning di
a. Keterlaksanaan model pembelajaran ruang-ruang kelas. Jakarta: Grasindo.
kooperatif tipe teams games tournament Parimita, Widya, dkk. 2012. “Meningkatkan Hasil
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Belajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe
terlaksana dengan sangat baik. Teams Games Tournament (TGT)
b. Dalam keterlaksanaannya model Dikombinasikan Dengan Tipe Students Teams
pembelajaran kooperatif tipe teams games Achievement Divisions (STAD) Pada Mata
tournament di kelas dapat meningkatkan Pelajaran Dasar-Dasar Manajemen Kelas X
hasil belajar siswa pada mata pelajaran SMK KARYA EKOPIN”. Jurnal
komputer dan jaringan dasar. Terdapat Pendidikan,Vol. X, No.1, Mei.
peningkatan hasil belajar yang signifikan
dari hasil pre-test ke hasil post-test. Pengertian penerapan. 2017.
A. Saran (http://kbbi.kata.web.id/penerapan/,
Dalam pelaksanaan model pembelajaran diakses tanggal 27 oktober 2017).
kooperatif tipe teams games tournament siswa Purwanto, dwi, dkk. 2014. “Pengaruh Model
harus memperhatikan setiap langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games
untuk melaksanakan model pembelajaran Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar
tersebut supaya tidak kebingungan pada saat Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri Purwodadi
melaksanakannya. Tahun Pelajaran 2014/2015”. Lubuklinggau:
STKIP-PGRI Lubuklinggau.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Slavin, Robert E. 2005. Pembelajaran Kooperatif:
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Teori, Riset dan Praktik. (Terjemahan
Rineka Cipta. Narulitha Yusron) Bandung: Nusa Media.

. 2012. Prosedur Penelitian Sudjiono, Anas. 2009. Statistik Untuk Penelitian.


SuatuPendekeatan Praktik. Jakarta: PT. Jakarta: Rajawali Pers
Rineka Cipta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar & (dilengkapi dengan metode R&D). Bandung:
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Penerbit Alfabeta.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. . 2013. Metode Penelitian Pendidikan
Jakarta: Bumi Aksara Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajar dan
Pembelajaran. Malang: Pustaka Pelajar.

5
Suprihatiningrum, Jamil. 2014. Strategi
Pembelajaran: Teori & Aplikasi. Yogjakarta:
AR-RUZZ MEDIA.

Supriyanto. 2013. Jaringan Dasar1. Jakarta:


Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

T. Aritonang,Keke. 2008. “Minat dan Motivasi


dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”.
Jurnal Pendidikan Penabur. No.10. Tahun
Ke-7. Juni

Anda mungkin juga menyukai