Anda di halaman 1dari 27

BAB III

KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN


RUANG PERAWATAN JANTUNG
RSUD M NATSIR SOLOK

A. Kajian Situasi RSUD M.Natsir Solok


RSUD M.Natsir Solok adalah rumah sakit milik Provinsi Sumatera Barat yang
terletak diwilayah administratif Kota Solok. Posisi RSUD M.Natsir Solok berada di
kelurahan Simpang Rumbio Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok. Posisi ini terletak
diarea strategis dengan dikelilingi wilayah kota dan kabupaten sekitarnya. Dengan letak
yang strategis ini RSUD M.Natsir Solok banyak melayanai pasien dari luar kota solok
seperti kabupaten solok, kabupaten sijunjung, kabupaten darmasraya kota sawah lunto
dan daerah lainnya.

RSUD M.Natsir Solok merupakan rumah sakit dengan bangunan yang memanjang
dari depan ke belakang dengan akses jalan masuk dari jalan utama yang merupakan
jalan dua jalur. Tepat didepan akses masuk utama langsung berhadapan dengan Instalasi
Gawat Darurat. Disamping IGD berdiri Instalasi Rawat Jalan.

RSUD M.Natsir Solok adalah rumah sakit unit pelaksana teknis dari dinas
kesehatan provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan SK Gubernur provinsi Sumatera Barat
Nomor: 36 Thn 1986 dan SK ManKes RI No:303/Men.Kes/SK/IV1987, RSUD Solok
ditetapkan sebagai RS Kelas B, yang terletak didaerah kota Solok, yang pada akhir
tahun 2017. Mempunyai jumlah tempat tidur sebanyak 258 TT dengan tingkat angka
hunian (BOR) yang baik yaitu 80,54% (Profil RSUD, 2020).

1. Visi dan misi RSUD M.Natsir Solok

Visi dan misi RSUD M.Natsir Solok diterapkan dengan Peraturan Gubernur
Sumatera Barat Nomor 51 2016

VISI :

“ Rumah Sakit Terbaik di provinsi Sumatera Barat

Terbaik yang dimaksud disini adalah suatu kondisi dimana pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik serta berkualitas,
baik dari sisi prosedur, sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta
bewawasan lingkungan.

MISI :

Untuk mencapai Visi tersebut di atas maka ditetapkan misi sebagai berikut :

a) Menyelengagarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas paripurna

b) Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian yang


berkualitas

Misi untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan paripurna


merupakan pelayanan yang dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan, Hal ini merupakan faktor pendukung dalam pengembangan rumah
sakit

Misi untuk menyelenggaraan Pendidikan dan Penelitian merupakan kegiatan


yang dapat mengahasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Dengan
pemberi pelayanan yang berkualitas akan dapat menghasilkan pelayanan yang
lebih profesional

2. Tujuan pelayanan di ruang perawatan jantung

a. Tersedianya pelayanan yang optimal di ruang Perawatan jantung

b. Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang dalam memberikan


asuhan keperawatan

c. Terpenuhinya kebutuhan pasien di ruang rawat inap Perawatan


jantung

d. Terciptanya rasa aman dan nyaman di ruang Perawatan jantung

e. Terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara elemen-elemen yang


memberikan pelayanan di ruang Perawatan jantung

f. Mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia melalui


pendidikan dan pelatihan.

g. Tersedianya sumber daya manusia yang di ruang perawatan jantung.


B. Kajian Situasi di Ruangan Perawatan Jantung

1. Karateristik Unit

Ruangan perawatan Jantung adalah salah satu dari ruangan rawat ang ada di RSUD
M.Natsir yang merawat pasien dengan gangguan pada sistem kardiovaskuler dan
pembuuh darah. Ruangan ini merupakan ruangan yang di desain khusus. Ruangan
perawatan jantung terletak bersebelahan dengan ruangan bedah. Ruang perawatan
jantung terdiri dari ruang rawatan kelas 1,2 dan 3. Disisi depan terdiri dari perasat
ruangan, ruangan rawatan dan gudang. Disisi kanan terdapat ruangan kepala ruangan
berhadapan dengan ruangan dokter. Sedangkan disebelah kiri terdapat ruangan Nurse
Station dan disamping nurse terdapat ruangan perawat.

Sikap Kekaryaan Ruangan

1) Fokus Telaah

Dalam bidang pasien dengan fokus telaah ruang perawatan jantung adalah
pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler, khususnya pasien dengan
penyakit jantung.

2) Lingkup Garapan

Dalam bidang pelayanan lingkup garapan ruang perawatan adalah pemenuhan


kebutuhan dasar manusia. Untuk mengatasi gangguan atau hambatan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia dan meningkatkan kualitas hidup yang
terjadi akibat masalah atau gangguan fisiologis pada satu atau berbagai sistem
tubuh yang dialami oleh pasien yang berupa gangguan sistem kardiovaskuler,
tujuannya meliputi :

a. Meningkatkan kesehatan pasien

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat

c. Menekan angka kejadian infeksi nonsokomal

Elemen-elemen dalam lingkup garapan ruang rawat inap perawatan jantung :


a. Pemeliharaan pola-pola normal dari fungsi-fungsi dasar atau kebutuhan
manusia.

b. Pengelolaan rasa nyeri dan ketidaknyamanan.

c. Peningkatan pengetahuan klien dan keluarga tentang pemeliharaan


kesehatan.

3) Denah Ruangan Perawatan Jantung

Ruang
Rawatan
Ruang
Perawat
Ruang
Rawatan
Ruang
Rawatan

Ruangan
Ruangan Alat
Perawat

Ruangan Inap
Bedah
Nursestation

Ruang
Rawatan

Ruang Ruangan
Rawatan KARU

Ruang Ruang Dokter


Rawatan

Ruang
Ruang Alat Pintu Masuk Rawatan
4) Kapasitas Unit Ruang

Ruang rawatan jantung memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 19 tempat tidur.
Dan memiliki 7 ruang rawatan jantung.
2. Input
a. Man
1) Kuesioner
a) Umur

30%

70%

Berdasarkan diagram di atas didapatkan bahwa 70% tenaga


keperawatan yang berada di ruang Jantung berusia antara 31-40
tahun.

b) Jenis Kelamin

10%

90%

Berdasarkan diagram di atas didapatkan bahwa 90%


tenaga keperawatan yang berada di ruang Jantung berjenis
kelamin perempuan.

c) Pendidikan Terakhir

10%

40%

50%

Berdasarkan diagram di atas didapatkan bahwa 50% tenaga


keperawatan yang berada di ruang Jantung pendidikan terakhir
S1-Ners.

d) Pangkat/Golongan

20%

60%
20%

Berdasarkan diagram di atas didapatkan bahwa 60% tenaga


keperawatan yang berada di ruang Jantung pangkat/golongan III.

e) Lama kerja di RS
20% 20%

20%
40%
Berdasarkan diagram di atas didapatkan bahwa 40% tenaga
keperawatan yang berada di ruang Jantung lama kerja di RS 0-5
tahun.

f) Posisi/jabatan di ruangan

10%

90%

Berdasarkan diagram di atas didapatkan bahwa 90%


tenaga keperawatan yang berada di ruang Jantung berposisi
sebagai PPJA.
2) Observasi
a) Jumlah perawat
Data tenaga keperawatan ruang Perawatan jantung RSUD M.Natsir
12 orang perawat :

N Pelatihan
Nama JK Pendidikan Jabatan
o
1. Ns. Mursyidah Awaliah, S.Kep P S1 + Ners Karu BTCLS
2. Ns. Dessy Sundary, S.Kep P S1 + Ners PPJP BTCLS
3. Ns. Asdiyatul Rahma, S.Kep P S1 + Ners PPJA BTCLS
4. Dwi Wullan Asari, Amd.Kep L S1 + Ners PPJA BTCLS
5. Nadya Primayetsky, Amd.Kep P S1 + Ners PPJA BTCLS
6. Ns. Melisa Novria, S.Kep P S1 + Ners PPJA BTCLS
7. Aklima Zikra, Amd. Kep P DIII Kep PPJA BTCLS
8. Ns Sisri Handayani, S.Kep L DIII Kep PPJA BTCLS
9. Ns Rahima Khairina, S.Kep P DIII Kep PPJA BTCLS
10. Ns Rezky Yanda Syahputra, S.Kep P S1+ Ners PPJA BTCLS
11. Badri Wulida Kamsir, Amd.Kep L DIII Kep PPJA BTCLS
12. Putri Marzulianti, Amd.Kep P DIII Kep PPJA BTCLS

3) Wawancara

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada PPJP

mengatakan bahwa beban kerja yang ada diruangan jantung

sebanding dengan jumlah tenaga kerja perawat yang ada diruangan.

b. Methode

1) Observasi

Berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa pelaksanaan

metode PPJP sudah terlaksana diruangan yang hanya menggunakan

satu Tim saja dikarenakan jumlah pasien yang sedikit.


2) Wawancara

Dari hasil wawancara kepada PPJP rawat inap diruangan

Jantung mengatakan menggunakan metode tim yang hanya satu tim

saja dikarenakan jumlah pasien yang sedikit. Menurut pemahaman

perawat, metode Tim yaitu metode yang mempunyai 1 orang PPJP

dan beberapa perawat pelaksana yang masing- masing bertanggung

jawab 2-3 orang pasien dan metode yang digunakan diruangan

sebagian besar sudah efektif.

c. Machine dan Material

1) Observasi

Dari hasil observasi diruang rawat inap jantung penempatan alat

sudah sesuai dengan tempatnya, lengkapnya alat-alat kesehatan,

tersedianya tempat laken kotor infeksius dan non infeksius, meja troly

untuk pelayanan keperawatan sudah cukup, sampiran kurang memadai,

kemudian kursi untuk keluarga penunggu pasien ada.

Alat-alat: Troli emergency, EKG, AED (Automated External

Defibrillator), Infus pump, Nebulizer, Tabung Oksigen, Syiring pump,

Monitor, Bed Pasien, Tiang Infus.

Laporan Inventaris Alat Ruang Jantung

NO NAMA BARANG JUMLAH

1 Tensimeter Digital 2

2 Tensimeter Air Raksa 1

3 Syringe Pump Alaris 6


4 Syringe Pump BBraun 7

5 Infus Pump Alaris 7

6 Infus Pump Bbraun 5

7 Nebulizer Philip 1

8 EKG Baru GE 1

9 EKG Lama Schiller 1

10 Monitor Baru 6

11 Monitor Lama Schiller 1

12 DC Shock 1

13 Oxymetri 2

14 Suction 1

15 Ambu Bag 2

16 Pen Light + Senter 2/1

17 Lumpang Obat 1

18 Tongue Spatel 2

19 Stetoskop 2

20 Trolly Emergency 1

21 Trolly Injeksi 1

22 Torniquet 3

23 Gunting Verban 1

24 Gunting Biasa 2

25 Stabilitator 10

26 Cok Sambung -
27 Tabung O2 Kecil 1

28 Regulator O2 14

29 Accu Check 1

30 Termometer Digital 1

31 Reflek Humer 1

32 Tromol Kassa 1

33 Bak Instrumen 2

34 Pinset Anatomis 1

35 Pinset Sirugis 1

36 Gunting Jaringan 1

37 Box Ray 2

38 Brankar 1

39 Tiang Infus 8

40 Urinal 2

41 Pispot 2

42 Trolly O2 3

43 Timbangan 4

44 Tiang Infus Baru 3


3. Proses

a. Perencanaan SDM

1) Planning

a) Observasi

Menurut Douglas, kebutuhan perawat pada tanggal 14


maret 2022, dengan jumlah pasien perhari, adalah :
Penentuan Kebutuhan Tenaga Kerja
Klasifikasi pasien
Jumlah Minimal Parsial Total
pasien pagi Sore Malam pagi Sore Malam Pagi sore malam
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
a. Pagi : membutuhkan 1 orang perawat PPJP, 1 orang KARU, 1
orang PJJA. Sedangkan di ruangan rawat yang dinas pada tanggal
14 Maret 2022 yang dinas sebanyak 3 orang yang terdiri dari 1
orang KARU, 1 orang PPJP, dan 1 orang PPJA, jadi menurut
Douglas sudah sesuai, karena perawat pelaksaannya cukup 1
orang.
b. Sore : membutuhkan perawatan pelaksana sebanyak 1 orang,
sedangkan yang dinas sore di ruang Jantung pada tanggal 14
Maret 2022 sebanyak 1 orang, jadi menurut Douglas sudah sesuai
karena perawat pelaksanaanya 1 orang.
c. Malam : membutuhkan perawat sebanyak 1 orang perawat
pelasanaan, jadi menurut teori Douglas sesuai.
b) Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara dengan PPJP didapatkan data

bahwa visi misi ruangan tidak dirumuskan melainkan hanya

menyesuaikan dengan visi misi rumah sakit. Berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan dengan perawat janung, mengatakan


bahwa sudah dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

tindakan keperawatan oleh kepala ruangan.

b. Organizing

1) Kuesioner
Dari kuesioner yang telah disebar 50% perawat jantung
menyatakan bahwa PPJP tidak menetapkan PPJA sebagai penanggung
jawab pasien, 90% perawat jantung menyatakan bahwa PPJP melakukan
evaluasi ASKEP dan membuat catatan perkembangan pasien setiap hari,
100% perawat jantung menyatakan bahwa PPJA sudah memiliki uraian
tugas masing-masing, 100% perawat jantung menyatakan bahwa PPJP
melakukan pengkajian pada pasien baru.
2) Observasi
Struktur organisasi ruangan rawat inap Perawatan Jantung
memiliki struktur organisasi yang terpajang di dinding. Sudah ada
pembagian tugas dan tanggung jawab berdasarkan metode TIM
penugassan asuhan keperawatan.
Struktur Organisasi Rawat Inap Perawatan Jantung
RSUD M.Natsir Solok

DIREKTUR

Dr Elvi Fitraneti, S.p.PD

KEPALA RUANGAN

Ns Murstidah Awaliyah, S.Kep

PPJP

Ns Dessy Sundary, S.Kep

PPJA
Ns. Mursyidah Awaliyah, S.Kep
Ns. Dessy Sondary, S.Kep
Ns. Asdiyatul Rahma, S.Kep
Dwi Wullan Asari, Amd.Kep
Nadya Primayetsky, Amd.Kep
Ns. Melisa Novria, S.Kep
Aklima Zikra, Amd. Kep
Ns Sisri Handayani, S.Kep
Ns Rahima Khairina, S.Kep
Ns Rezky Yanda Syahputra, S.Kep
Badri Wulida Kamsir, Amd.Kep
Putri Marzulianti, Amd.Kep
3) Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara PPJP sudah mendelegasikan tugas
kepada perawat pelaksana secara jelas. Contohnya seperti PPJP
memberikan instruksi kepada PPJA untuk memberikan intervensi kepada
salah satu pasien diruangan jantung. Tugas yang dijalankan sudah sesuai
dengan masing masing perawat, karena pada cppt sudah terlampir dan
perawat memahami masing-masing cppt nya. Berdasarkan hasil
wawancara dengan perawat diruangan pembagian tugas pada perawat
sudah ideal dalam artian sesuai dengan tupoksi masing-masing di ruang
Perawat Jantung.

4. Actuating
a. Pre dan post conference
1) Kusioner
Dari kuesioner yang telah disebar 100% perawat jantung
menyatakan bahwa PPJP menjelaskan renpra yang sudah
ditetapkan kepada PPJA dibawah tanggung jawab nya sesuai
pasien yang dirawat (pre conference); sudah 70% perawat
sangat setuju dan 30% perawat setuju terhadap pernyataan
conference keperawatan harus di lakukan pada setiap
pergantian shift dinas (pagi,sore,malam).
2) Observasi
Hasil dari observasi 6 x shitf diruangan jantung terdapat
setelah timbang terima para perawat langsung validasi
keruangan dan setelah itu tidak ada rekomendasi secara lisan
dari PPJP kepada PP namun langsung tindakan.
3) Wawancara
Hasil wawancara kepada PPJP ialah tidak terlaksa pre dan
post conferment tidak terlaksana dengan optimal karna situasi
ruangan yang tidak terduga seperti keadaan gawat darurat dari
pasien .
b. Operan SBAR
1) Kuesioner
Operan dilakukan tiga kali dalam sehari, yaitu pada
pergantian shift malam ke pagi (pukul 08.00), pagi ke sore
(pukul 14.00) dan sore ke malam (pukul 21.00) selalu diikuti
oleh semua perawat yang telah dan akan dinas dan dari
kuesioner yang telah disebar 100% perawat jantung
menyatakan bahwa overan yang dilakukan selama ini sudah
menggunakan metode SBAR.

2) Observasi
Hasil dari observasi 6 x shift diruangan jantung di dapatkan
pada :
a) Situasi : Pada saat kajian situasi ini jumlah perawat
yang menjelaskan situasi pasien selama 6x shift ini
terdiri dari 12 orang perawat yaitu hanya ada 4 orang
perawat yang menyatakan situasi pasien dengan
lengkap dan 8 orang perawat menyebutkan situasi
pasien kurang lengkap tanpa menyebutkan identitas
pasien secara lengkap.
b) Backgound : Saat observasi selama proses overan
dan pendokumentasian perawat sudah menyatakan
data objektif dan data subjektif dari 6x shift yang
terdiri dari 12 orang sudah menyampaikan data
subjektif dan objektif dari masing-masing pasien
tetapi dalam penyampaian ada beberapa perawat
yang tidak menyampaikan data subjektif dari pasien
sebanyak 6 orang.
c) Assessment : Saat penulisan di rekam medik hanya
ada separuh dari perawat yang hanya menyampaikan
assessment pasien pada saat overan yaitu 6 orang
dari 12 perawat.
d) Recommended : tindakan mandiri perawat dan
tindakan kolaborasi sudah optimal dari 6x shift yang
di observasi sudah seluruh perawat melakukan
perencanaan yang dilakukan.

3) Wawancara

Hasil wawancara kepada karu dan perawat pelaksana

bahwa tidak optimal karna keadaan situasi diruangan.

c. Discharge Planning

1) Kusioner

Dari kuesioner yang telah disebar sudah 80% perawat

menjawab ya terhadap pertanyaan apakah PPJP membuat

perencanaan pulang; dari pernyataan perawat memberikan

penyuluhan kesehatan kepada pasien pulang didapatkan hasil

sebanyak 60% mengatakan selalu, 30% mengatakan sering, dan 10%

mengatakan jarang.

2) Observasi

Hasil dari observasi perencanaan pulang (discharge

planning) di ruangan jantung belum terlaksana sesuai dengan standar

baku diruang jantung.(format discharge planning terlampir)

3) Wawancara

Hasil wawancara kepda PPJP bahwa perencanaan pulang

belum optimal dikarenakan beberapa tidak melakukan acuan sesuai


blanko yang disediakan Rumah Sakit.

5. Controlling

1) Kuesioner

Dari kuesioner yang telah disebar 100% perawat jantung

menyatakan bahwa audit dokumentasi ada dilakukan; dari

pernyataan perawat mendokumentasikan hasil penilaian pasien

dengan nyeri didapatkan hasil jawaban perawat sebanyak 80%

mengatakan selalu dan 20% mengatakan sering; dari pernyataan

perawat melakukan pendokumentasian setiap perawatan diri pasien

didapatkan hasil jawaban sebanyak 60% mengatakan selalu, 30%

mengatakan sering, dan 10% mengatakan jarang; dari pernyataan

perawat mendokumentasikan hasil penilaian dan penatalaksanaan

cemas didapatkan hasil sebanyak 30% mengatakan selalu, 30%

mengatakan sering, 30% mengatakan jarang, dan 10% mengatakan

tidak pernah.

2) Observasi

Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa di ruangan

jantung terlihat adanya blanko intake dan output, format pengkajian,

format evaluasi dan pengisian sebagian belum optimal.

6. OUTPUT

a. Kajian indikator mutu

Dari pernyataan perawat melakukan pemenuhan kebutuhan


perawatan diri pasien didapatkan hasil jawaban sebanyak 30%

mengatakan selalu dan 70% mengatakan sering, pada pernyataan

perawat melakukan penilaian pada pasien tentang kepuasan pelanggan

didapatkan hasil jawaban sebanyak 10% mengatakan selalu, 30%

mengatakan sering, 40% mengatakan jarang, dan 20% mengatakan tidak

pernah, dari pernyataan perawat melakukan edukasi mengenai

identifikasi pasien seperti pemasangan gelang pasien didapatkan hasil

sebanyak 60% mengatakan selalu, 20% mengatakan sering, dan 20%

mengatakan jarang.

b. Patient Safety
Dari kuesioner yang telah disebarkan pernyataan perawat

mengetahui tentang cara penilaian pasien resiko jatuh didapatkan hasil

jawaban perawat sebanyak 70% mengatakan selalu dan 30%

mengatakan sering; dari pernyataan perawat mengetahui tentang cara

penilaian skala nyeri pada pasien didapatkan hasil jawaban sebanyak

90% mengatakan selalu dan 10% mengatakan sering; dari pernyataan

perawat melakukan penilaian pada pasien yang cemas didapatkan hasil

jawaban sebanyak 20% mengatakan selalu, 40% mengatakan sering, dan

40% mengatakan jarang; dari pernyataan perawat melakukan

pencegahan terhadap infeksi nasocomial didapatkan hasil sebanyak 80%

mengatakan selalu dan 20% mengatakan sering.

BAB IV

ANALISA DATA DAN PERENCANAAN


A. Analisa Data Kajian Situasi Ruang Inap Jantung

NO KUISIONER OBSERVASI WAWANCARA ANALISA MASALAH


KELOMPOK
1 1. Perawat belum Hasil dari Dari hasil analisa Belum
optimal wawancra kepada kelompok efektifnya
melakukan Karu bahwasanya didapatkan bahwa penulisan
pendokumentas di ruangan perawat belum pendokument
ian penegakan Jantung belum sepenuhnya asian dan
diagnosa mengacu dan mendapat pelatihan penegakan
mengacu ke belum mengenai diagnose
SDKI,SKLI,SI mendapatkan pengaplikasian sesuai
KI pelatihan SDKI,SLKI,SIKI . SDKI,SLKI
2. rumah sakit SDKI,SLKI,SIKI Hal ini didukung dan SIKI
terkhusus oleh
ruangan jantung pendokumentasian
baru yang tidak sesuai di
mengaplikasika rekam medik
n Nanda,NIC- pasien.
NOC

2 Operan Data : Hasil wawancara Menurut kelompok Belum


dilakukan 1. Hasil dari kepada karu dan overran diruangan efektifnya
tiga kali observasi 6 x shift perawat pelaksana jantung belum pelaksanaan
dalam sehari, diruangan jantung bahwa tidak optimal melakukan overran
yaitu pada di dapatkat pada : optimal karna komunikasi secara SBAR
pergantian -Situasi : belum keadaan situasi SBAR . Hal ini di ruang
shift malam optimalnya diruangan didukung saat Jantung
ke pagi pelaporan data dilakukan
(pukul subjektif hanya observasi terlihat -
08.00), pagi fokus ke data Situasi : belum
ke sore objektif optimalnya
(pukul 14.00) -Backgound : pelaporan data
dan sore ke untuk background subjektif hanya
malam sudah optimal fokus ke data
(pukul 21.00) - assessment : objektif
selalu diikuti didapatkan saat -Backgound : untuk
oleh semua penulisan di background sudah
perawat yang rekam medik optimal
telah dan antar shift itu - assessment :
akan dinas sama didapatkan saat
dan dari Recommended : penulisan di rekam
kuesioner untuk medik antar shift
yang telah Rekomendasi itu sama
disebar sudah optimal Recommended :
100% untuk
perawat Rekomendasi
menjawab ya sudah optimal
terhadap
pernyataan
apakah
overan yang
dilakukan
selama ini
sudah
menggunaka
n metode
SBAR

3 Dari Hasil dari Hasil wawancara Menurut hasil Belum


kuesioner observasi 6 x shitf kepada PPJP pengamatan optimalnya
yang telah diruangan jantung tidak terlaksa pre kelompok ruangan pelaksanaan
disebar terdapat setelah dan post jantung belum pre dan post
100% timbang terima conferment tidak optimal melakukan conference
perawat para perawat terlaksana dengan pre dan post keperawatan
menjawab ya langsung validasi optimal karna conferent hal ini diruang
terhadap keruangan dan situasi ruangan didukung hasil dari jantung
pertanyaan setelah itu tidak yang tidak observasi
apakah PPJP ada rekomendasi terduga seperti didapatkan setelah
menjelaskan secara lisan dari keadaan gawat timbang terima
renpra yang PPJP kepada PP darurat dari para perawat
sudah namun langsung pasien . langsung validasi
ditetapkan tindakan . keruangan dan
kepada PPJA setelah itu tidak
dibawah ada rekomendasi
tanggung secara lisan dari
jawab nya PPJP kepada PP
sesuai pasien namun langsung
yang dirawat tindakan .
(pre
conference);
sudah 70%
perawat
sangat setuju
dan 30%
perawat
setuju
terhadap
pernyataan
conference
keperawatan
harus di
lakukan pada
setiap
pergantian
shift dinas
(pagi,sore,ma
lam)

4 Dari Perencanaan Hasil wawancara Menurut Perencanaan


kuesioner pulang kepda ppjp bahwa pengamatan pulang
yang telah ( discharge perencanaan kelompok ( discharge
disebar planning) belum pulang belum perencanaan planning)
sudah 80% terlaksana sesuai optimal pulang diruangan belum
perawat dengan standar dikarenakan jantung yang terlaksana
menjawab ya baku diruang beberapa tidak dilaksanakan ke optimal
terhadap jantung melakukan acuan pasien bahwa tidak diruang
pertanyaan sesuai blanko semua perawat jantung
apakah PPJP yang disediakan menjelaskan semua
membuat Rumah Sakit. poin yang ada di
perencanaan blanko yang sudah
pulang; dari disediakan rumah
pernyataan sakit.
perawat
memberikan
penyuluhan
kesehatan
kepada
pasien
pulang
didapatkan
hasil
sebanyak
60%
mengatakan
selalu, 30%
mengatakan
sering, dan
10%
mengatakan
jarang
DAFTAR MASALAH YANG ADA DIRUANGAN RAWAT INAP JANTUNG

Berdasarkan diskusi kelompok dengan Karu ( pada tanggal 14&15 maret 2022 ) disepaktai

manajemen keperawatan yang akan dilakukan oleh kelompok adalah sebagai berikur :

1. Belum efektifnya penulisan pendokumentasian dan penegakan diagnosa sesuai

SDKI,SLKI dan SIKI

2. Belum efektifnya pelaksanaan operan secara SBAR diruangan jantung

3. Belum optimalnya pelaksanaan pre dan post conference keperawatan diruangan jantung

4. Perencanaan pulang ( dishard planning) belum terlaksana sesuai dengan standar

diruangan jantung

B. Identifikasi dan Prioritas Masalah

No Masalah Manajemen A B C D E F G H I J K L M N
keperawatan
1 Belum efektif penulisan 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 3 4 46
pendokumentasian dan
penegakan diagnose
sesuai SDKI, SLKI, dan
SIKI

2 Belum efektifnya 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 43
pelaksanaan overran
secara SBAR di ruangan
jantung

3 Belum optimalnya 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
pelaksanaan pre dan post
conference keperawatan
di ruangan
4 Perencanaan pulang 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
( dischar planning ) belum
telaksanakan sesuai
dengan standar di ruangan
jantung .

Keterangan :
A. Risiko terjadi D. Minat perawat G.Tempat
B. Risiko parah E. Mungkin di atas perawat H. Waktu
C. Potensial untuk pelatihan F.sesuai program I. Dana

J. Fasilitas kesehatan M. Skor Total


K. Sumber Daya N. Urutan Prioritas
I. sesuai dengan peran

Keterangan Bobot :
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi

Berdasarkan skor di atas , maka di peroleh prioritas masalah yang ada di ruangan infeksius yang
dapat di lihat sebagai berikut :
1. Belum efektif penulisan pendokumentasian dan penegakan diagnose sesuai SDKI, SLKI,
dan SIKI
2. Belum efektifnya pelaksanaan overran secara SBAR di ruangan jantung
3. Belum optimalnya pelaksanaan pre dan post conference keperawatan di ruangan jantung
4. Perencanaan pulang ( dischar planning ) belum telaksanakan sesuai dengan standar di
ruangan jantung .

C. Planning Of Action

Planning Of Action Di Ruang Jantung Rsud M Natsir Solok


Periode 14 Maret-09 April 2022

No Masalah Rencana Tujuan Sasaran Waktu Tempat Target Peanggung


kegiatan Jawab

1. Belum Meningkatkan Terlaksannya Karu, Senin,14 Ruang Perawat 1.Mulia Ayu


efektifnya pengetahuan pendokumenta PPJP maret jantung, mampu Ningsih
penulisan dan penerapan sian tindakan dan 2022 RSUD melaksan S.Kep
pendokum penulisan keperawatan PPJA M.Natsir akan 2.Erpan
entasian pendokumentas dengan Solok pendoku Susanto
dan ian dalam menerapkan mentasia S.kep
penegakan penegakan SDKI,SIKI n dengan 3.Widya
diagnose diagnose dan SLKI menggun vissensya
sesuai SDKI,SIKI dan akan S.Kep
SDKI,SLK SLKI SDKI,SL
I dan SIKI Membuat Menguprade KI dan
lembar balik pendokumenta SIKI
diagnosa sesuai sian sesuai
SDKI,SIKI dan dengan
SLKI yang SDKI,SLKI
terdapat di dan SIKI
ruang jantung
Evaluasi Terlaksananya
pendokumenta
sian dengan
menerapkan
SDKI,SIKI
dan SLKI Target
80%
2. Belum Desiminasi dan Meningkatkan Karu Selasa, Ruang Perawat 1.Fegi ami
efektifnya merancang pengetahuan dan 15 maret jantung disiplin jefone S.kep
pelaksanaa SOP mengenai perawat PPJP 2022 RSUD M dalam 2.Efrima
n overran pelaksanaan tentang serta Natsir melakuk S.Kep
secara operan SBAR pengkajian dan PPJA Solok an 3.Febria
SBAR di di ruangan dan operan secara diruang operan Naldi S.Kep
ruang berdasarkan SBAR Jantung secara
Jantung EBP SBAR
Role play Mengingatkan
perawat untuk
melakukan
operan SBAR
Evaluasi Terlaksananya
operan dengan
metode SBAR Target
80%
3. Belum Desiminasi dan Meningkatkan Karu Rabu, 16 Ruang Perawat 1.Nurafifah
optimalnya merancanang pengetahuan dan maret jantung mampu Evi S.Kep
pelaksanaa SOP mengenai perawat PPJP 2022 RSUD M melaksan 2. Wita
n pre dan pelaksanaan tentang serta Natsir akan pre Krismayenti
post pre dan post pelaksanaan PPJA Solok dan post S.Kep
conference conference di pre dan post diruang conferen 3. Veliani
keperawat ruangan dan conference Jantung ce Putri
an diruang berdasarkan diruang rawat keperaw Anggraini
jantung EBP inap jantung atan S.Kep
Role play Meningkatkan diruang
pengetahuan Jantung
perawat untuk secara
pelaksanaan optimal
pre dan post
conference
keperawatan
Evaluasi Terlaksananya
pre dan post
conference
keperawatan

Target
80%
4. Perencana Membuat Terlaksananya Keluarg Jumat , Ruang Perawat 1. Kiki
an pulang ( perencanaan perencanaan a pasien 18 maret jantung mampu Auliani
discharge tentang discharge dan 2022 RSUD M melaksan S.Kep
planning) discharge planning yang seluruh Natsir akan 2. Mar’atul
belum planning yang sesuai dengan perawat Solok perencan Adzkia
terlaksana sesuai dengan standar yang aan S.Kep
sesuai standar berada discharg 3. Astrid
dengan Membuat Memberikan diruang e Aisyah
standar leaflet dan health jantung planning Rinjani
diruang lembar balik education guna kepada S.Kep
jantung tentang meningkatkan pasien
penyakit pengetahuan
keluarga dan Target
pasien terkait 75%
suatu penyakit
Evaluasi Terlaksananya Perawat
discharge mampu
planning memberi
diruang kan
jantung health
educatio
n dengan
leaflet
dan
lembar
balik
tentang
penyakit

Target
80%

Anda mungkin juga menyukai