RSUD M.Natsir Solok merupakan rumah sakit dengan bangunan yang memanjang
dari depan ke belakang dengan akses jalan masuk dari jalan utama yang merupakan
jalan dua jalur. Tepat didepan akses masuk utama langsung berhadapan dengan Instalasi
Gawat Darurat. Disamping IGD berdiri Instalasi Rawat Jalan.
RSUD M.Natsir Solok adalah rumah sakit unit pelaksana teknis dari dinas
kesehatan provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan SK Gubernur provinsi Sumatera Barat
Nomor: 36 Thn 1986 dan SK ManKes RI No:303/Men.Kes/SK/IV1987, RSUD Solok
ditetapkan sebagai RS Kelas B, yang terletak didaerah kota Solok, yang pada akhir
tahun 2017. Mempunyai jumlah tempat tidur sebanyak 258 TT dengan tingkat angka
hunian (BOR) yang baik yaitu 80,54% (Profil RSUD, 2020).
Visi dan misi RSUD M.Natsir Solok diterapkan dengan Peraturan Gubernur
Sumatera Barat Nomor 51 2016
VISI :
Terbaik yang dimaksud disini adalah suatu kondisi dimana pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik serta berkualitas,
baik dari sisi prosedur, sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta
bewawasan lingkungan.
MISI :
Untuk mencapai Visi tersebut di atas maka ditetapkan misi sebagai berikut :
1. Karateristik Unit
Ruangan perawatan Jantung adalah salah satu dari ruangan rawat ang ada di RSUD
M.Natsir yang merawat pasien dengan gangguan pada sistem kardiovaskuler dan
pembuuh darah. Ruangan ini merupakan ruangan yang di desain khusus. Ruangan
perawatan jantung terletak bersebelahan dengan ruangan bedah. Ruang perawatan
jantung terdiri dari ruang rawatan kelas 1,2 dan 3. Disisi depan terdiri dari perasat
ruangan, ruangan rawatan dan gudang. Disisi kanan terdapat ruangan kepala ruangan
berhadapan dengan ruangan dokter. Sedangkan disebelah kiri terdapat ruangan Nurse
Station dan disamping nurse terdapat ruangan perawat.
1) Fokus Telaah
Dalam bidang pasien dengan fokus telaah ruang perawatan jantung adalah
pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler, khususnya pasien dengan
penyakit jantung.
2) Lingkup Garapan
Ruang
Rawatan
Ruang
Perawat
Ruang
Rawatan
Ruang
Rawatan
Ruangan
Ruangan Alat
Perawat
Ruangan Inap
Bedah
Nursestation
Ruang
Rawatan
Ruang Ruangan
Rawatan KARU
Ruang
Ruang Alat Pintu Masuk Rawatan
4) Kapasitas Unit Ruang
Ruang rawatan jantung memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 19 tempat tidur.
Dan memiliki 7 ruang rawatan jantung.
2. Input
a. Man
1) Kuesioner
a) Umur
30%
70%
b) Jenis Kelamin
10%
90%
c) Pendidikan Terakhir
10%
40%
50%
d) Pangkat/Golongan
20%
60%
20%
e) Lama kerja di RS
20% 20%
20%
40%
Berdasarkan diagram di atas didapatkan bahwa 40% tenaga
keperawatan yang berada di ruang Jantung lama kerja di RS 0-5
tahun.
f) Posisi/jabatan di ruangan
10%
90%
N Pelatihan
Nama JK Pendidikan Jabatan
o
1. Ns. Mursyidah Awaliah, S.Kep P S1 + Ners Karu BTCLS
2. Ns. Dessy Sundary, S.Kep P S1 + Ners PPJP BTCLS
3. Ns. Asdiyatul Rahma, S.Kep P S1 + Ners PPJA BTCLS
4. Dwi Wullan Asari, Amd.Kep L S1 + Ners PPJA BTCLS
5. Nadya Primayetsky, Amd.Kep P S1 + Ners PPJA BTCLS
6. Ns. Melisa Novria, S.Kep P S1 + Ners PPJA BTCLS
7. Aklima Zikra, Amd. Kep P DIII Kep PPJA BTCLS
8. Ns Sisri Handayani, S.Kep L DIII Kep PPJA BTCLS
9. Ns Rahima Khairina, S.Kep P DIII Kep PPJA BTCLS
10. Ns Rezky Yanda Syahputra, S.Kep P S1+ Ners PPJA BTCLS
11. Badri Wulida Kamsir, Amd.Kep L DIII Kep PPJA BTCLS
12. Putri Marzulianti, Amd.Kep P DIII Kep PPJA BTCLS
3) Wawancara
b. Methode
1) Observasi
1) Observasi
tersedianya tempat laken kotor infeksius dan non infeksius, meja troly
1 Tensimeter Digital 2
7 Nebulizer Philip 1
8 EKG Baru GE 1
10 Monitor Baru 6
12 DC Shock 1
13 Oxymetri 2
14 Suction 1
15 Ambu Bag 2
17 Lumpang Obat 1
18 Tongue Spatel 2
19 Stetoskop 2
20 Trolly Emergency 1
21 Trolly Injeksi 1
22 Torniquet 3
23 Gunting Verban 1
24 Gunting Biasa 2
25 Stabilitator 10
26 Cok Sambung -
27 Tabung O2 Kecil 1
28 Regulator O2 14
29 Accu Check 1
30 Termometer Digital 1
31 Reflek Humer 1
32 Tromol Kassa 1
33 Bak Instrumen 2
34 Pinset Anatomis 1
35 Pinset Sirugis 1
36 Gunting Jaringan 1
37 Box Ray 2
38 Brankar 1
39 Tiang Infus 8
40 Urinal 2
41 Pispot 2
42 Trolly O2 3
43 Timbangan 4
a. Perencanaan SDM
1) Planning
a) Observasi
b. Organizing
1) Kuesioner
Dari kuesioner yang telah disebar 50% perawat jantung
menyatakan bahwa PPJP tidak menetapkan PPJA sebagai penanggung
jawab pasien, 90% perawat jantung menyatakan bahwa PPJP melakukan
evaluasi ASKEP dan membuat catatan perkembangan pasien setiap hari,
100% perawat jantung menyatakan bahwa PPJA sudah memiliki uraian
tugas masing-masing, 100% perawat jantung menyatakan bahwa PPJP
melakukan pengkajian pada pasien baru.
2) Observasi
Struktur organisasi ruangan rawat inap Perawatan Jantung
memiliki struktur organisasi yang terpajang di dinding. Sudah ada
pembagian tugas dan tanggung jawab berdasarkan metode TIM
penugassan asuhan keperawatan.
Struktur Organisasi Rawat Inap Perawatan Jantung
RSUD M.Natsir Solok
DIREKTUR
KEPALA RUANGAN
PPJP
PPJA
Ns. Mursyidah Awaliyah, S.Kep
Ns. Dessy Sondary, S.Kep
Ns. Asdiyatul Rahma, S.Kep
Dwi Wullan Asari, Amd.Kep
Nadya Primayetsky, Amd.Kep
Ns. Melisa Novria, S.Kep
Aklima Zikra, Amd. Kep
Ns Sisri Handayani, S.Kep
Ns Rahima Khairina, S.Kep
Ns Rezky Yanda Syahputra, S.Kep
Badri Wulida Kamsir, Amd.Kep
Putri Marzulianti, Amd.Kep
3) Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara PPJP sudah mendelegasikan tugas
kepada perawat pelaksana secara jelas. Contohnya seperti PPJP
memberikan instruksi kepada PPJA untuk memberikan intervensi kepada
salah satu pasien diruangan jantung. Tugas yang dijalankan sudah sesuai
dengan masing masing perawat, karena pada cppt sudah terlampir dan
perawat memahami masing-masing cppt nya. Berdasarkan hasil
wawancara dengan perawat diruangan pembagian tugas pada perawat
sudah ideal dalam artian sesuai dengan tupoksi masing-masing di ruang
Perawat Jantung.
4. Actuating
a. Pre dan post conference
1) Kusioner
Dari kuesioner yang telah disebar 100% perawat jantung
menyatakan bahwa PPJP menjelaskan renpra yang sudah
ditetapkan kepada PPJA dibawah tanggung jawab nya sesuai
pasien yang dirawat (pre conference); sudah 70% perawat
sangat setuju dan 30% perawat setuju terhadap pernyataan
conference keperawatan harus di lakukan pada setiap
pergantian shift dinas (pagi,sore,malam).
2) Observasi
Hasil dari observasi 6 x shitf diruangan jantung terdapat
setelah timbang terima para perawat langsung validasi
keruangan dan setelah itu tidak ada rekomendasi secara lisan
dari PPJP kepada PP namun langsung tindakan.
3) Wawancara
Hasil wawancara kepada PPJP ialah tidak terlaksa pre dan
post conferment tidak terlaksana dengan optimal karna situasi
ruangan yang tidak terduga seperti keadaan gawat darurat dari
pasien .
b. Operan SBAR
1) Kuesioner
Operan dilakukan tiga kali dalam sehari, yaitu pada
pergantian shift malam ke pagi (pukul 08.00), pagi ke sore
(pukul 14.00) dan sore ke malam (pukul 21.00) selalu diikuti
oleh semua perawat yang telah dan akan dinas dan dari
kuesioner yang telah disebar 100% perawat jantung
menyatakan bahwa overan yang dilakukan selama ini sudah
menggunakan metode SBAR.
2) Observasi
Hasil dari observasi 6 x shift diruangan jantung di dapatkan
pada :
a) Situasi : Pada saat kajian situasi ini jumlah perawat
yang menjelaskan situasi pasien selama 6x shift ini
terdiri dari 12 orang perawat yaitu hanya ada 4 orang
perawat yang menyatakan situasi pasien dengan
lengkap dan 8 orang perawat menyebutkan situasi
pasien kurang lengkap tanpa menyebutkan identitas
pasien secara lengkap.
b) Backgound : Saat observasi selama proses overan
dan pendokumentasian perawat sudah menyatakan
data objektif dan data subjektif dari 6x shift yang
terdiri dari 12 orang sudah menyampaikan data
subjektif dan objektif dari masing-masing pasien
tetapi dalam penyampaian ada beberapa perawat
yang tidak menyampaikan data subjektif dari pasien
sebanyak 6 orang.
c) Assessment : Saat penulisan di rekam medik hanya
ada separuh dari perawat yang hanya menyampaikan
assessment pasien pada saat overan yaitu 6 orang
dari 12 perawat.
d) Recommended : tindakan mandiri perawat dan
tindakan kolaborasi sudah optimal dari 6x shift yang
di observasi sudah seluruh perawat melakukan
perencanaan yang dilakukan.
3) Wawancara
c. Discharge Planning
1) Kusioner
mengatakan jarang.
2) Observasi
3) Wawancara
5. Controlling
1) Kuesioner
tidak pernah.
2) Observasi
6. OUTPUT
mengatakan jarang.
b. Patient Safety
Dari kuesioner yang telah disebarkan pernyataan perawat
BAB IV
Berdasarkan diskusi kelompok dengan Karu ( pada tanggal 14&15 maret 2022 ) disepaktai
manajemen keperawatan yang akan dilakukan oleh kelompok adalah sebagai berikur :
3. Belum optimalnya pelaksanaan pre dan post conference keperawatan diruangan jantung
diruangan jantung
No Masalah Manajemen A B C D E F G H I J K L M N
keperawatan
1 Belum efektif penulisan 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 3 4 46
pendokumentasian dan
penegakan diagnose
sesuai SDKI, SLKI, dan
SIKI
2 Belum efektifnya 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 43
pelaksanaan overran
secara SBAR di ruangan
jantung
3 Belum optimalnya 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
pelaksanaan pre dan post
conference keperawatan
di ruangan
4 Perencanaan pulang 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
( dischar planning ) belum
telaksanakan sesuai
dengan standar di ruangan
jantung .
Keterangan :
A. Risiko terjadi D. Minat perawat G.Tempat
B. Risiko parah E. Mungkin di atas perawat H. Waktu
C. Potensial untuk pelatihan F.sesuai program I. Dana
Keterangan Bobot :
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
Berdasarkan skor di atas , maka di peroleh prioritas masalah yang ada di ruangan infeksius yang
dapat di lihat sebagai berikut :
1. Belum efektif penulisan pendokumentasian dan penegakan diagnose sesuai SDKI, SLKI,
dan SIKI
2. Belum efektifnya pelaksanaan overran secara SBAR di ruangan jantung
3. Belum optimalnya pelaksanaan pre dan post conference keperawatan di ruangan jantung
4. Perencanaan pulang ( dischar planning ) belum telaksanakan sesuai dengan standar di
ruangan jantung .
C. Planning Of Action
Target
80%
4. Perencana Membuat Terlaksananya Keluarg Jumat , Ruang Perawat 1. Kiki
an pulang ( perencanaan perencanaan a pasien 18 maret jantung mampu Auliani
discharge tentang discharge dan 2022 RSUD M melaksan S.Kep
planning) discharge planning yang seluruh Natsir akan 2. Mar’atul
belum planning yang sesuai dengan perawat Solok perencan Adzkia
terlaksana sesuai dengan standar yang aan S.Kep
sesuai standar berada discharg 3. Astrid
dengan Membuat Memberikan diruang e Aisyah
standar leaflet dan health jantung planning Rinjani
diruang lembar balik education guna kepada S.Kep
jantung tentang meningkatkan pasien
penyakit pengetahuan
keluarga dan Target
pasien terkait 75%
suatu penyakit
Evaluasi Terlaksananya Perawat
discharge mampu
planning memberi
diruang kan
jantung health
educatio
n dengan
leaflet
dan
lembar
balik
tentang
penyakit
Target
80%