Anda di halaman 1dari 13

Nama : Hizkia Deo Mahara Sajaya Putra

NIM : 193030504038
MK : Pengelolaan Lingungan Pertambangan

PERATURAN MENGENAI BAKU MUTU AIR DI LINGKUNGAN


PERTAMBANGAN

Berdasarkan PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 82 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR, Pencemaran air yang diindikasikan
dengan turunnya kualitas air sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air
tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Yang dimaksud dengan tingkat
tertentu tersebut di atas adalah baku mutu air yang ditetapkan dan berfungsi sebagai
tolok ukur untuk menentukan telah terjadinya pencemaran air, juga merupakan
arahan tentang tingkat kualitas air yang akan dicapai atau dipertahankan oleh
setiap program kerja pengendalian pencemaran air. Penetapan baku mutu air selain
didasarkan pada peruntukan (designated beneficial water uses), juga didasarkan
pada kondisi nyata kualitas air yang mungkin berasa antara satu daerah dengan daerah
lainnya. Oleh karena itu, penetapan baku mutu air dengan pendekatan golongan
peruntukkan perlu disesuaikan dengan menerapkan pendekatan klasifikasi kualitas
air (kelas air). Penetapan baku mutu air yang didasarkan pade peruntukkan
semata akan menghadapi kesulitan serta tidak realistis dan sulit dicapai pada air
yang kondisi nyata kualitasnya tidak layak untuk semua golongan peruntukkan.
Dengan ditetapkannya baku mutu air pada sumber air dan memperhatikan kondisi
airnya, akan dapat dihitung berapa beban zat pencemar yang dapat ditenggang
adanya oleh air penerima sehingga air dapat tetap berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Beban pencemaran ini merupakan daya tampung beban pencemaran
bagi air penerima yang telah ditetapkan peruntukannya.

Berdasarkan PP NOMOR 82 TAHUN 2001 mencantumkan klasifikasinya mutu air


yang ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas :

a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum,
dan atau peruntukan lain yang memper-syaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut
b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut
c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan
air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut
d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi
pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut.

Dan mengacu kepada PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Baku Mutu Air
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 ayat (1) disusun dan ditetapkan oleh
bupati/wali kota setelah:

a. mendapatkan pertimbangan teknis dari Menteri; dan

b. berkoordinasi dengan gubernur di wilayahnya.

A. BAKU MUTU AIR SUNGAI


Baku mutu air sungai menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian
Pencemaran Air. Dicantum kan dalam Pasal 1 Nomor 9. Baku mutu air adalah
ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang
ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya
di dalam air. Mengenai daftar BAKU MUTU AIR SUNGAI DAN
SEJENISNYA ada terlampir di LAMPIRAN VI PERATURAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2021
TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP BAKU MUTU AIR NASIONAL
Berikut daftar lampiran baku mutu air sungai :
B. BAKU MUTU AIR DANAU
Baku mutu air danau menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau
Dan/Atau Waduk Menteri Negara Lingkungan Hidup. Baku mutu air danau
dan/atau waduk tersebut juga digunakan sebagai bahan acuan perhitungan daya
tampung beban pencemaran air nya. Mengenai daftar BAKU MUTU AIR
DANAU DAN SEJENISNYA ada terlampir di LAMPIRAN VI PERATURAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2021
TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP BAKU MUTU AIR NASIONAL
Berikut daftar lampirannya :
C. BAKU MUTU AIR LIMBAH
• Baku mutu air limbah bijih nikel

Baku mutu air limbah usaha dan/atau kegiatan pertambangan


bijih nikel adalah ukuran batas atau kadar maksimum unsur pencemar
dan/atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam
air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke sumber air dari usaha
dan/atau kegiatan pertambangan bijih nikel

Baku mutu air limbah pertambangan bijih nikel yang ditetapkan


di PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH
NIKEL. Adapun daftar baku mutunya sebagai berikut :
• Baku mutu air limbah pertambangan batubara

Baku Mutu air limbah menurut Keputusan Menteri Negara


Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air
Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan Pertambangan BatuBara. Baku
mutu air limbah batubara adalah ukuran batas atau kadar unsur
pencemar dan atau jumlah unsur pencemaran yang ditenggang
keberadaannya dalam air limbah batubara yang akan dibuang atau
dilepas

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup


Nomor 113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha
Dan Atau Kegiatan Pertambangan BatuBara. Baku mutu air limbah
batubara adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau
jumlah unsur pencemaran yang ditenggang keberadaannya dalam air
limbah batubara yang akan dibuang atau dilepas ke air permukaan Yang
mana Baku mutu air limbah bagi usaha dan atau kegiatan pertambangan
batubara ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi dengan
ketentuan sama atau lebih ketat dari ketentuan sebagaimana tabel
berikut :
• Baku mutu air limbah pertambangan bijih besi
Baku mutu air limbah usaha dan/atau kegiatan pertambangan
bijih besi adalah ukuran batas atau kadar maksimum unsur pencemar
dan/atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam
air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke sumber air dari usaha
dan/atau kegiatan pertambangan bijih besi
Baku mutu di bawah ini berdasarkan kepada PERATURAN
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN
2009 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH BESI
• Baku mutu air limbah penambangan emas
Baku mutu air limbah usaha dan atau kegiatan pertambangan
bijih emas danatau tembaga adalah ukuran batas atau kadar maksimum
unsur pencemar danatau jumlah unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam air limbahyang akan dibuang atau dilepas ke
sumber air dari usaha dan atau kegiatanpertambangan bijih emas dan
atau tembaga
Berikut daftar terlampir baku mutu air limbah penambangan
emas yang dikutip dari KEPUTUSAN MENTERI NEGARA
LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 202 TAHUN 2004 TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN ATAU
KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH EMAS DAN ATAU
TEMBAGA :

Anda mungkin juga menyukai