Anda di halaman 1dari 3

Khutbah I Allah subhanahu wata’ala memberitahukan

kepada kita bahwa Ia ridla kepada mereka,


‫ َوَأ ْك َر َمنَ ا‬،‫ الَّ ِذي َأ َع َّزنَ ا بِاِإْل ْس اَل ِم‬،‫ال َح ْم ُد هللِ ِذي ال َجاَل ِل َواِإل ْك َر ِام‬ karena mereka telah percaya dan beriman,
‫الس اَل ُم َعلَى َس يِّ ِدنَا‬ َّ ‫ َو‬،‫ َونَ َّو َر قُلُوْ بَنَ ا بِ ْالقُرْ آ ِن‬،‫ان‬
َّ ‫الص اَل ةُ َو‬ ِ ‫بِاِإْل ْي َم‬ belajar dan beramal, memberi dan menerima
‫َأ‬ َ
‫ َو َعلى آلِ ِه َو صْ َحابِ ِه‬،‫ب ال ِعظا َم‬ َ ْ ْ ُّ َّ
َ ‫ُم َح َّم ِد ِن ال ِذي َعاَل النجُوْ َم َوال َك َوا ِك‬ nasihat. Oleh karenanya, sudah selayaknya kita
‫ َوَأ ْش هَ ُد َأ ْن اَّل إل هَ ِإاَّل‬،‫س ِدي ِْن اِإْل ْس اَل ِم‬ِ ْ‫ بُ ُدوْ ِر التَّ َم ِام َو ُش ُمو‬،‫ْال ِك َر ِام‬ meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi
ُ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُده‬،ُ‫هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَهُ َواَل َمثِ ْي َل لَه‬ wasallam. Sudah sepantasnya kita meneladani
‫ص ْي ُك ْم‬ ِ ْ‫ فَإنِّي ُأو‬،‫ ِعبَا َد الرَّحْ مٰ ِن‬،ُ‫ َأ َّما بَ ْعد‬.ُ‫ي بَ ْع َده‬ َّ ِ‫َو َرسُوْ لُهُ الَّ ِذي اَل نَب‬ para sahabat yang mulia, yang saling menasihati
‫ص ۙ ِر اِ َّن‬ ْ ‫ َو ْال َع‬:‫آن‬ ِ ْ‫ ْالقَاِئ ِل فِي ِكتَابِ ِه ْالقُ ر‬،‫َونَ ْف ِسي بِتَ ْق َوى هللاِ ال َمنَّا ِن‬ karena Allah. Sahabat yang satu menjadi cermin
‫اص وْ ا‬ َ ‫ت َوت ََو‬ ِ ‫الص لِ ٰح‬ ّ ٰ ‫ااْل ِ ْن َسانَ لَفِ ْي ُخ ْس ۙ ٍر اِاَّل الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ وْ ا َو َع ِملُ وا‬ bagi saudara Muslim lainnya. Ia mencintai
‫صب ِْر‬ َّ ‫اصوْ ا بِال‬ َ ‫ق ەۙ َوتَ َو‬ ِّ ‫بِ ْال َح‬ untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk
dirinya. Jika ia melihat aib atau kekurangan
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, pada saudaranya, ia bersegera memberikan
Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh nasihat kepadanya dalam rangka mencari ridla
keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita Allah. Di pihak lain, sahabat yang dinasihati
semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk juga tidak enggan menerima nasihat, karena ia
senantiasa berusaha meningkatkan kualitas tahu bahwa nasihat itu sangat bermanfaat bagi
keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dirinya. Salah seorang ulama salaf berkata:
subhanahu wata’ala dengan melakukan semua
kewajiban dan meninggalkan seluruh yang ‫َّك بَِأ ْذيَالِ ِه‬ َ ُّ‫ِإ ْن َرَأيْتَ َم ْن يَ ُدل‬
َ ِ‫ك َعلَى ُعيُوْ ب‬
ْ ‫ك فَتَ َمس‬
diharamkan.
Artinya: “Jika engkau mengetahui ada orang
Hadirin jamaah shalat Jumat yang menunjukkan kepadamu aib-aib dan
rahimakumullah, Hendaklah diketahui bahwa kekurangan-kekuranganmu, maka berpeganglah
Allah subhanahu wata’ala sah bersumpah dengannya” Diriwayatkan bahwa Sayyidina
dengan apapun yang Ia kehendaki di antara ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata:
makhluk-Nya. Dalam surat al-‘Ashr, Allah
ta’ala bersumpah dengan al ‘Ashr yang artinya َّ َ‫َر ِح َم هللاُ ا ْم َر ًءا َأ ْهدَى ِإل‬
‫ي ُعيُوْ بِي‬
masa sebagaimana ditafsirkan sahabat Ibnu
‘Abbas radhiyallahu ‘anhu. Jadi Allah Artinya: “Semoga Allah merahmati orang yang
bersumpah demi masa bahwa setiap manusia itu menunjukkan kepadaku aib-aib dan
merugi kecuali orang-orang yang beriman dan kekurangan-kekuranganku”.
beramal saleh. Inilah sifat para hamba Allah
yang saleh yang mengamalkan pesan-pesan Para sahabat yang mulia ketika salah seorang di
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan antara mereka bertemu dengan yang lain,
melaksanakan perintah-perintahnya. Mereka mereka berjabat tangan dengan muka yang ceria
giat mempelajari ilmu agama dan sungguh- dan tersenyum. Lalu mereka membaca surat
sungguh dalam mengamalkannya. Terutama al-‘Ashr karena nilai-nilai agung nan mulia
para sahabat yang awal-awal masuk Islam (as- yang terkandung dalam surat ini: “Demi masa.
sabiqun al-awwalun) yang dipuji oleh Allah Sungguh, manusia berada dalam kerugian,
ta’ala dalam firman-Nya: kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan serta saling menasihati
‫ار َوالَّ ِذ ْينَ اتَّبَعُوْ هُ ْم‬
ِ ‫ص‬َ ‫َوال ٰ ّسبِقُوْ نَ ااْل َ َّولُوْ نَ ِمنَ ْال ُم ٰه ِج ِر ْينَ َوااْل َ ْن‬ untuk kebenaran dan saling menasihati untuk
)100:‫َّض َي هّٰللا ُ َع ْنهُ ْم َو َرضُوْ ا َع ْنهُ(التوبة‬ ِ ‫بِاِحْ َسا ۙ ٍن ر‬ kesabaran” (QS al-‘Ashr: 1-3)

Maknanya: “Dan orang-orang yang terdahulu Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang- bersabda:
orang yang mengikuti mereka dengan baik,
Allah ridla kepada mereka dan mereka pun ridla ‫ هللِ َولِ ِكتَابِ ِه‬:‫ قَا َل صلى هللا عليه وسلم‬،‫ قُ ْلنَا لِ َم ْن؟‬،ُ‫ص ْي َحة‬ ِ َّ‫ال ِّديْنُ الن‬
kepada Allah” (QS. at-Taubah:100) ْ ‫َأِل‬
(‫َولِ َرسُوْ لِ ِه َو ِئ َّم ِة ال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوعَا َّمتِ ِه ْم (رواه مسلم‬
Maknanya: “Agama memerintahkan nasihat Nasihat terkait dengan para pemimpin kaum
(berbuat kebaikan),” ditanyakan kepada Nabi: muslimin adalah membantu mereka dan menaati
Kepada siapa?, Nabi menjawab: “Kebaikan mereka dalam kebenaran, memperingatkan dan
kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para mengingatkan mereka dengan lemah lembut,
pemimpin kaum muslimin dan kepada kaum tidak memberontak kepada mereka, mendoakan
muslimin secara umum (yang bukan mereka agar diberi taufiq oleh Allah serta
pemimpin)” (HR Muslim) mengajak orang lain melakukan ini semua.

Al-Hafizh Abu ‘Amr ibn ash-Shalah Nasihat terkait dengan kaum muslimin secara
memberikan penjelasan mengenai hadits ini umum (yang bukan pemimpin) adalah
sebagaimana dikutip oleh Ibnu Rajab sebagai membimbing mereka kepada hal-hal yang
berikut: membawa kemaslahatan dan kebaikan bagi
mereka, mengajarkan kepada mereka urusan
“Nasihat adalah kata yang padat makna, agama dan dunia, menutupi keburukan-
mencakup tindakan penasihat terkait yang keburukan mereka dan menyempurnakan
dinasihati dengan berbagai macam kebaikan, kekurangan-kekurangan mereka, membela dan
dalam kehendak dan perbuatan. melindungi mereka dari musuh, tidak dengki
dan iri terhadap mereka, mencintai untuk
Nasihat terkait dengan Allah adalah dengan mereka apa yang dicintai untuk diri sendiri dan
mentauhidkan-Nya, menyifati-Nya dengan sifat- membenci untuk mereka apa yang dibenci untuk
sifat kesempurnaan dan keagungan yang layak diri sendiri, dan hal-hal semacamnya.”
bagi-Nya, menyucikan-Nya dari hal-hal yang
tidak layak bagi-Nya, menjauhi perbuatan- Kaum Muslimin rahimakumullah,
perbuatan maksiat kepada-Nya, melakukan Di antara contoh nasihat adalah apa yang
berbagai ketaatan kepada-Nya dan perkara- dilakukan oleh Imam Syafi’i seperti yang
perkara yang Ia cintai dengan penuh keikhlasan, diceritakan dalam Siyar A’lam an-Nubala’ dan
mencintai dan membenci karena-Nya, mengajak lainnya berikut ini.
serta mendorong orang lain kepada ini semua.
Imam Syafi’i menjadikan Muhammad bin
Nasihat terkait dengan Kitab Allah adalah ‘Abdul Hakam seperti layaknya saudaranya
mengimaninya, mengagungkannya, sendiri. Imam Syafi’i begitu mencintainya,
menyucikannya, membacanya dengan benar, dekat dengannya dan penuh perhatian
tunduk kepada perintah-perintah dan larangan- terhadapnya. Muhammad ini juga mulazamah
larangannya, memahami ilmu-ilmu dan hikmah- kepada Syafi’i, mendalami ilmu fiqh dan
hikmahnya, merenungkan ayat-ayatnya, berbagai ilmu kepadanya, bermadzhab dengan
mengajak orang kepadanya, menjaganya dengan madzhabnya dan banyak berbuat baik
menolak upaya penyelewengan orang-orang kepadanya. Melihat kesungguhan mahabbah dan
yang ekstrem dan upaya penistaan orang-orang persaudaraan antara keduanya, banyak orang
kafir atau ateis terhadapnya. mengira bahwa Imam Syafi’i akan menyerahkan
halaqah ilmunya di Masjid Jami’ ‘Amr bin ‘Ash
Nasihat terkait dengan Rasulullah shallallahu setelah ia wafat kepada Muhammad bin ‘Abdul
‘alaihi wasallam adalah dengan beriman Hakam. Pada saat Imam Syafi’i sedang sakit
kepadanya dan ajaran yang dibawanya, menjelang wafatnya -dan waktu itu Muhammad
memuliakan dan mengagungkannya, berpegang bin ‘Abdul Hakam tengah berada di dekat
teguh dengan ketaatan kepadanya, kepala Imam Syafi’i sehingga mudah untuk
menghidupkan dan menyebarkan sunnahnya, menunjuknya-, dikatakan kepadanya: Kepada
memusuhi orang yang memusuhinya dan siapakah kami belajar setelah anda, wahai Abu
memusuhi sunnahnya, mencintai dan berpihak ’Abdillah?. Imam Syafi’i rahimahullah
kepada orang yang mencintainya dan mencintai menjawab: “Belajarlah kalian kepada Abu
sunnahnya, berakhlak dan beradab dengan Ya’qub al-Buwaithi.” Al-Buwaithi adalah murid
akhlak dan adabnya, serta mencintai keluarga, terbesar Imam Syafi’i dan dinilai oleh Imam
keturunan dan para sahabatnya, dan Syafi’i lebih alim dan lebih utama. Karenanya,
semacamnya. Imam Syafi’i melakukan nasihat dan berbuat
‫‪baik terkait dengan Allah ‘azza wa jalla dan‬‬
‫‪kaum muslimin, dan tidak melakukan‬‬
‫‪mudahanah (melakukan kesalahan untuk‬‬
‫‪menjaga hubungan dengan orang tertentu).‬‬
‫‪Imam Syafi’i tidak lebih mementingkan ridla‬‬
‫‪makhluk daripada ridla Allah. Ia mengarahkan‬‬
‫‪orang-orang untuk belajar kepada al-Buwaithi‬‬
‫‪dan lebih memilihnya daripada Muhammad bin‬‬
‫‪‘Abdul Hakam. Hal itu dikarenakan dalam‬‬
‫‪penilaian Imam Syafi’i, al Buwaithi lebih layak‬‬
‫‪mengajar, lebih dekat kepada sikap zuhud dan‬‬
‫‪wara’, cepat meneteskan air mata, kebanyakan‬‬
‫‪hari-harinya‬‬ ‫‪diisi‬‬ ‫‪dengan‬‬ ‫‪dzikir‬‬ ‫‪dan‬‬
‫‪mengajarkan ilmu, dan malamnya kebanyakan‬‬
‫‪diisi dengan tahajjud dan membaca al-Qur’an.‬‬
‫‪Imam Syafi’i juga mempercayai al-Buwaithi‬‬
‫‪untuk berfatwa dan mengarahkan orang yang‬‬
‫‪meminta fatwa kepadanya.‬‬

‫‪Ma’asyiral‬‬ ‫‪Muslimin‬‬ ‫‪rahimakumullah,‬‬


‫‪Demikian khutbah singkat pada siang hari yang‬‬
‫‪penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan‬‬
‫‪membawa barakah bagi kita semua. Amin.‬‬

‫َأقُوْ ُل قَوْ لِ ْي ٰه َذا َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم‪ ،‬فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ‪ِ ،‬إنَّهُ ه َُو ْال َغفُوْ ُر‬
‫ال َّر ِح ْي ُم‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫ص طَفَى‪،‬‬ ‫ص لِّ ْي َوُأ َس لِّ ُم َعلَى َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ْال ُم ْ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ َو َكفَى‪َ ،‬وُأ َ‬
‫َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َأ ْه ِل ْال َوفَ ا‪َ .‬أ ْش هَ ُد َأ ْن اَّل إل هَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل‬
‫َش ِر ْيكَ لَهُ‪َ ،‬وَأ ْشهَ ُد َأ َّن َس يِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس وْ لُهُ‪َ      .‬أ َّما بَ ْع دُ‪،‬‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم‬ ‫فَيَ ا َأيُّهَ ا ْال ُم ْس لِ ُموْ نَ ‪ُ ،‬أوْ ِ‬
‫الس اَل ِم َعلَى‬ ‫صاَل ِة َو َّ‬ ‫َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر َع ِظي ٍْم‪َ ،‬أ َم َر ُك ْم بِال َّ‬
‫ُص لُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي‪ ،‬يَ ا َأيُّهَ ا‬ ‫نَبِيِّ ِه ْال َك ِري ِْم فَقَ ا َل‪ِ :‬إ َّن هللاَ َو َماَل ِئ َكتَ هُ ي َ‬
‫ٰ‬
‫ص لِّ َعلَى َس يِّ ِدنَا‬ ‫ص لُّوا َعلَ ْي ِه َو َس لِّ ُموا ت َْس لِي ًما‪ ،‬اَللّهُ َّم َ‬ ‫الَّ ِذينَ آ َمنُوا َ‬
‫ص لَّيْتَ َعلَى َس يِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬ ‫آل َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َم ا َ‬ ‫ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬
‫آل َسيِّ ِدنَا‬‫ار ْك َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬ ‫َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنَا ِإب َْرا ِه ْي َم َوبَ ِ‬
‫ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْكتَ َعلَى َس يِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل َس يِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪،‬‬
‫ٰ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪ .‬اَللّهُ َّم ا ْغفِ رْ لِ ْل ُم ْس لِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْس لِ َما ِ‬
‫ت‬ ‫فِ ْي ْال َعالَ ِم ْينَ ِإنَّ َ‬
‫ت‪ ،‬اللهم ا ْدفَ ْع َعنَّا‬ ‫ت اَأْلحْ يَ ا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأْل ْم َوا ِ‬ ‫وال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَ ا ِ‬ ‫ْ‬
‫الس يُوْ فَ‬ ‫ْالبَاَل َء َو ْالغَاَل َء َو ْال َوبَ ا َء َو ْالفَحْ َش ا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْالبَ ْغ َي َو ُّ‬
‫ظهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ‪ِ ،‬م ْن بَلَ ِدنَا هَ َذا‬ ‫ْال ُم ْختَلِفَةَ َوال َّشدَاِئ َد َو ْال ِم َحنَ ‪َ ،‬ما َ‬
‫َان ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عَا َّمةً‪ِ ،‬إنَّكَ َعلَى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر ِعبَا َد‬ ‫صةً َو ِم ْن ب ُْلد ِ‬ ‫خَ ا َّ‬
‫ان َوِإ ْيتَا ِء ِذي ْالقُ رْ بَى ويَ ْنهَى َع ِن‬ ‫ْأ‬
‫إن هللاَ يَ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َس ِ‬ ‫هللاِ‪َّ ،‬‬
‫الفَحْ َش ا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َوالبَ ْغ ِي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ ‪ .‬فَ اذ ُكرُوا هللاَ‬
‫ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَرُ‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai