JAWA TIMUR A. Hakikat Ekonomi Ilmu ekonomi adalah ilmu yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi. Ilmu ekonomi berkembang dengan asumsi adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas dihadapkan pada sumber daya yang terbatas sehingga menimbulkan persoalan bagaimana mengeksploitasi sumber daya yang terbatas tersebut secara efektif dan efisien guna untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas. Ilmu ekonomi menanamkan paradigma tentang hakikat manusia sebagai berikut: 1. Manusia adalah makhluk ekonomi. 2. Manusia mempunyai kebutuhan tak terbatas. 3. Dalam upaya merealisasikan kebutuhannya manusia bertindak rasional.
B. Etika dan Sistem Ekonomi
Etika yaitu mempelajari perilaku seseorang atau kelompok yang dianggap baik. Sistem ekonomi adalah seperangkat unsur yang terkoordinasi untuk mendukung peningkatan produksi serta pendapatan untuk menciptakan kemakmuran masyarakat. Etika dan Sistem Ekonomi Komunis Sistem ini muncul karena adanya peningkatan yang dilakukan oleh kelompok kecil pengusaha yang memiliki modal terhadap kelompok mayoritas buruh. Setiap individu dilarang menguasai modal dan alat alat produksi. Tujuannya adalah untuk memeratakan kemakmuran masyarakat dan dan menghilangkan eksploitasi oleh manusia (majikan / pemilik modal) terhadap buruh. Salah satu alasan mengapa sistem ini mengalami kegagalan yaitu tidak mengakui adanya Tuhan YME sebagai sumber kekuatan tak terbatas. Etika dan Sistem Ekonomi Kapitalis Sistem ini memiliki paham adanya kebebasan individu untuk memiliki, mengumpulkan, dan mengusahakan kekayaan secara individu. Pemerintah tidak ikut campur dan dengan dilandasi teori etika egoisme dan etika hak. Akibat dari sistem ini adalah terjadi pemanasan global dan kerusakan lingkungan dan terjadi ketidakadilan distribusi kekayaan. Etika dan Sistem Ekonomi Pancasila Secara teoritis, sistem ekonomi Pancasila merupakan fondasi yang paling baikdan paling sesuai untuk membangun hakikat manusia seutuhnya. Beberapa periodeIndonesia telah berganti preseiden, akan tetapi dalam penerapan sistem ekonomiPancasila masih jauh dari harapan, rakyat masih tetap miskin. Hal ini disebabkan karena perekonomian bangasa Indonesia realitanya dibangun berlandasakan “Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)”. Hal ini menyimpang jauh dari konsep Ekonomi Pancasila
Etika dan Sistem Ekonomi
Etika intinya mempelajari perilaku/tindakan seseorang atau kelompok atau lembaga yang dianggap baik atau tidak baik. Ukuran untuk melihat baik atau tidak, bisa dilihat dari suatu tindakan dilihat dari hakikat manusia utuh adalah dilihat manfaat,kerugian bagi oranglain,menciptakan kebahagiaan individu, meningkatkan keimanan/kesadaran spritual. Sistem ekonomi adalah seperangkat unsur (manusia,wilayah,lembaga,sumber daya) yang terkoordinasiuntuk mendukung peningkatan produksi barang/jasa serta pendapatan untuk menciptakan kemakmuran masyarakat. Maka pada tataran konsep ,semua sistem ekonomi seharusnya bersifatetis karena semua sistem ekonomi bertujuan untuk menigkatkan produksi dan pendapatan untukmemakmurkan masyarakat.
C. Pengertian dan Peranan Bisnis
Pada zaman dahulu , kegiatan bisnis umat manusia adalah berburu dan mengumpulkan barang-barang yang sudah di sediakan oleh alam, seperti : buah- buahan,sayur mayur, kayu bakar, kayu untuk perumahan, batu untuk dijadikan peralatan, dan sebagainya. Seiring dengan pertumbuhan peradaban dan perkembangan zaman , pada fase berikutnya mulai timbul pertukaran barang antar kelompok yang sering disebut sebagai barter. Pertukaran/ Barter muncul kalau 1 kelompok mempunyai barang yang tidak dimiliki kelompok lainnya dan kedua kelompok ini menginginkan barang-barang yang tidak mampu dihasilkan oleh kelompoknya. D. Lima Dimensi Bisnis Untuk memahami persoalan bisnis, bertens (2000) mencoba menjelaskan kegiatan bisnis dilihat dari 3 dimensi, yaitu : ekonomi,etika, dan hokum. Namun dengan pembahasan dibawah ini, bisnis akan dilihat dari 5 dimensi yaitu : 1. Dimensi Ekonomi Bisnis adalah kegiatan produktif dengan tujuan memperoleh keuntungan. Bisnis merupakan tulang punggung ekonomi. 2. Dimensi Etis. Etis/etika merupakan tinjauan kritis tentang baik tidaknya suatu perilaku atau tindakan. 3. Dimensi Hukum. Hukum dan etika sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat erat karena keduanyamengatur perilaku manusia. 4. Dimensi Sosial. Perusahaan saat ini sudah berkembang menjadi suatu system terbuka yang sangat kompeleks. Sebagai suatu system artinya didalam organisasi perusahaan terdapat berbagai elemen, unsur, orang, dan jaringan yang saling terhubung. 5. Dimensi Spiritual. Kegiatan bisnis yang spiritual tumbuh berdasarkan paradigm sebagai berikut: o pengelola dan pemangku kepentingan menyadari bahwa kegiaatan bisnis adalah bagian dari ibadah. o Tujuan bisnis adalah untuk memajukan kesejahteraan semua pemangku kepentingan atau masyarakat. Dalam menjalankan aktifitas bisnis, pengelola mampu menjalani pelestarian alam.
E. Pendekatan Pemangku Kepentingan (Stakeholders)
Dari sudut pandang pengelola perusahaan(manajemen), dijumpai beberapa paradigma berkaitan dengan peran dan tanggung jawab manajemen dalam mengelola perusahaan. alam dunia akuntansi, wujud peran dan tanggung jawab manajemen ini tercermin dalam beberapa teoriyang berkaitan dengan pemangku kepentingan, yaitu: teori kepemilikan, teori entitas, teori dana,teori komando, teori perusahaan, dan teori ekuitas sisa. Pemangku kepentingan adalah semua pihak yang mempengaruhi keberadaan perusahaan dan/atau dipengaruhi oleh tindakan perusahaan. Selanjutnya lawrence, weber, dan post membagi pemangku kepentingan ke dalam dua golongan, yaitu pemangku kepentingan pasar, dan pemangku kepentingan non pasar.
F. Pendekatan Pemangku Kepentingan
Tanggung Jawab Manajemen dan Teori Pemangku Kepentingan Dari sudut pandang pengelola perusahaan (manajemen), dijumpai beberapa paradigma berkaitan dengan peran dan tanggung jawab manajemen dalam mengelola perusahaan. Menurut Shroeder (1998), paling tidak ada enam teori pemangkukepentingan yaitu : teori kepemilikan, teori entitas, teori dana, teori komando, teori perusahaan, dan teori ekuitas sisa residu.Tujuan pengelolaan perusahaan jelas adalah untuk meningkatkan laba dankekayaan pemilik. Makin banyaknya perusahaan yang dimiliki oleh masyarakat umum(go public) maka mulai ada pemisahan antara pengelola (manajemen,eksekutif)dengan pemilik perusahaan (pemegang saham). Walaupun sudah ada pemisahanantara pengelola dengan pemilik perusahaan, namun orientasi dan paradigma pengeloaan masih belum berubah, sehingga kepentingan para pemangku kepentinganselain pemegang saham belum mendapatkan perhatian yang seimbang. Pemangkukepentingan (stakeholders) merupakan semua pihak (orang atau lembaga) yangmempengaruhi keberadaan perusahaan dan atau dipengaruhi oleh tindakan perusahaan(Lawrence, Weber, dan Post, 2005). Menurut beberapa pakar, steakeholders dibagi jadi dua golongan antara lain : a. Menurut Lawrence, Weber, dan Post (2005) yaitu golongan pemangkukepentingan pasar (market stakeholders) dan pemangku kepentingan non-pasar(nonmarket stakeholders). b. Menurut Baron (2006) yaitu golongan lingkungan pasar (market environment)dan lingkungan nonpasar (nonmarket environment) Analisis Pemangku Kepentingan Perusahaan adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan pemangku kepentingan, antara lain: a. Lakukan identifikasi semua pemangku kepentingan. b. Cari tahu kepentingan dan kekuasaan setiap golongan pemangku kepentinganc. c. Cari tahu apakah ada koalisi kepentingan dan kekuasaan
Keputusan diambil berdasarkan pertimbangan:
a. Pemangku kepentingan adalah pihak yang menerima manfaat paling besar
darikeputusan itu. b. Kalaupun ada pihak dirugikan, dampak kerugian hanya menimpa sedikitmungkin pemangku kepentinganc. Keputusan yang diambil tidak membentur kepentingan dan kekuasaan kelompok pemangku kepentingan yang dominan, Kepentingan di sini adalahsuatu yang menyebabkan kelompok pemangku kepentingan ini tertarik atau peduli pada perusahaan, sedangkan kekuasaan di sini diartikan sebagaiseberapa kuat pengaruh/kekuatan kelompok ini dalam menentuka arah dan keberadaan perusahaan.
G. Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Konsep corporate social responsibility (CSR) Pengenalan konsep CSR ini merupakan upaya untuk lebih memperjelas atau mempertegaskonsep stakeholders yang sudah ada. Berangkat dari konsep 3P yang dikemukakan olehelkington, konsep CSR sebenarnya ingin memadukan tiga fungsi perusahaan secara imbang yaitu: fungsi ekonomis fungsi social fungsi alamiah
PRO dan KONTRA terhadap CSR
Beberapa alasan yang menentang CSR : a. Tidak semua perusahaan mempunyai tenaga yang terampil dalam menjalankankegiatan sosial. b. Perusahaan adalah lembaga ekonomi yang tujuan pokoknya mencari keuntungan, bukan merupakan lembaga sosial. c. Perhatian management perusahaan akan terpecah dan akan membingungkan mereka bila perusahaan dibebani banyak tujuan
Alasan Mendukung Csr
Kesadaran yang meningkat dan masyarakat yang makin kritis terhadap dampak negatifdari tindakan perusahaan yang merusak alam. Sumberdaya alam yang semakin terbatas. Menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik. Perimbangan yang lebih adil dalam memikul tanggung jawab dan kekuasaan dalammemikul beban sosial dan lingkungan antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Bisnis sebenarnya mempunyai sumberdaya yang berguna. Menciptakan keuntungan jangka panjang