Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATERI KULIAH ETIKA BISNIS DAN PROFESI

HAKIKAT EKONOMI DAN BISNIS

Disusun oleh:

Frischa Putri Susanto (21013010251)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


JAWA TIMUR
A. Hakikat Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan
konsumsi. Ilmu ekonomi berkembang dengan asumsi adanya kebutuhan manusia yang
tidak terbatas dihadapkan pada sumber daya yang terbatas sehingga menimbulkan
persoalan bagaimana mengeksploitasi sumber daya yang terbatas tersebut secara efektif
dan efisien guna untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas.
Ilmu ekonomi menanamkan paradigma tentang hakikat manusia sebagai berikut:
1. Manusia adalah makhluk ekonomi.
2. Manusia mempunyai kebutuhan tak terbatas.
3. Dalam upaya merealisasikan kebutuhannya manusia bertindak
rasional.

B. Etika dan Sistem Ekonomi


Etika yaitu mempelajari perilaku seseorang atau kelompok yang dianggap baik.
Sistem ekonomi adalah seperangkat unsur yang terkoordinasi untuk mendukung
peningkatan produksi serta pendapatan untuk menciptakan kemakmuran masyarakat.
 Etika dan Sistem Ekonomi Komunis
Sistem ini muncul karena adanya peningkatan yang dilakukan oleh kelompok
kecil pengusaha yang memiliki modal terhadap kelompok mayoritas buruh. Setiap
individu dilarang menguasai modal dan alat alat produksi. Tujuannya adalah
untuk memeratakan kemakmuran masyarakat dan dan menghilangkan eksploitasi
oleh manusia (majikan / pemilik modal) terhadap buruh. Salah satu alasan
mengapa sistem ini mengalami kegagalan yaitu tidak mengakui adanya Tuhan
YME sebagai sumber kekuatan tak terbatas.
 Etika dan Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ini memiliki paham adanya kebebasan individu untuk memiliki,
mengumpulkan, dan mengusahakan kekayaan secara individu. Pemerintah tidak
ikut campur dan dengan dilandasi teori etika egoisme dan etika hak. Akibat dari
sistem ini adalah terjadi pemanasan global dan kerusakan lingkungan dan terjadi
ketidakadilan distribusi kekayaan.
 Etika dan Sistem Ekonomi Pancasila
Secara teoritis, sistem ekonomi Pancasila merupakan fondasi yang paling baikdan
paling sesuai untuk membangun hakikat manusia seutuhnya. Beberapa
periodeIndonesia telah berganti preseiden, akan tetapi dalam penerapan sistem
ekonomiPancasila masih jauh dari harapan, rakyat masih tetap miskin. Hal ini
disebabkan karena perekonomian bangasa Indonesia realitanya dibangun
berlandasakan “Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)”. Hal ini menyimpang
jauh dari konsep Ekonomi Pancasila

 Etika dan Sistem Ekonomi


Etika intinya mempelajari perilaku/tindakan seseorang atau kelompok atau
lembaga yang dianggap baik atau tidak baik. Ukuran untuk melihat baik atau
tidak, bisa dilihat dari suatu tindakan dilihat dari hakikat manusia utuh adalah
dilihat manfaat,kerugian bagi oranglain,menciptakan kebahagiaan individu,
meningkatkan keimanan/kesadaran spritual. Sistem ekonomi adalah seperangkat
unsur (manusia,wilayah,lembaga,sumber daya) yang terkoordinasiuntuk
mendukung peningkatan produksi barang/jasa serta pendapatan untuk
menciptakan kemakmuran masyarakat. Maka pada tataran konsep ,semua sistem
ekonomi seharusnya bersifatetis karena semua sistem ekonomi bertujuan untuk
menigkatkan produksi dan pendapatan untukmemakmurkan masyarakat.

C. Pengertian dan Peranan Bisnis


Pada zaman dahulu , kegiatan bisnis umat manusia adalah berburu dan
mengumpulkan barang-barang yang sudah di sediakan oleh alam, seperti : buah-
buahan,sayur mayur, kayu bakar, kayu untuk perumahan, batu untuk dijadikan peralatan,
dan sebagainya. Seiring dengan pertumbuhan peradaban dan perkembangan zaman , pada
fase berikutnya mulai timbul pertukaran barang antar kelompok yang sering disebut
sebagai barter. Pertukaran/ Barter muncul kalau 1 kelompok mempunyai barang yang
tidak dimiliki kelompok lainnya dan kedua kelompok ini menginginkan barang-barang
yang tidak mampu dihasilkan oleh kelompoknya.
D. Lima Dimensi Bisnis
Untuk memahami persoalan bisnis, bertens (2000) mencoba menjelaskan kegiatan bisnis
dilihat dari 3 dimensi, yaitu : ekonomi,etika, dan hokum. Namun dengan pembahasan
dibawah ini, bisnis akan dilihat dari 5 dimensi yaitu :
1. Dimensi Ekonomi
Bisnis adalah kegiatan produktif dengan tujuan memperoleh keuntungan. Bisnis
merupakan tulang punggung ekonomi.
2. Dimensi Etis.
Etis/etika merupakan tinjauan kritis tentang baik tidaknya suatu perilaku atau
tindakan.
3. Dimensi Hukum.
Hukum dan etika sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat erat karena
keduanyamengatur perilaku manusia.
4. Dimensi Sosial.
Perusahaan saat ini sudah berkembang menjadi suatu system terbuka yang sangat
kompeleks. Sebagai suatu system artinya didalam organisasi perusahaan terdapat
berbagai elemen, unsur, orang, dan jaringan yang saling terhubung.
5. Dimensi Spiritual.
Kegiatan bisnis yang spiritual tumbuh berdasarkan paradigm sebagai berikut:
o pengelola dan pemangku kepentingan menyadari bahwa kegiaatan bisnis
adalah bagian dari ibadah.
o Tujuan bisnis adalah untuk memajukan kesejahteraan semua pemangku
kepentingan atau masyarakat.
Dalam menjalankan aktifitas bisnis, pengelola mampu menjalani pelestarian alam.

E. Pendekatan Pemangku Kepentingan (Stakeholders)


Dari sudut pandang pengelola perusahaan(manajemen), dijumpai beberapa paradigma
berkaitan dengan peran dan tanggung jawab manajemen dalam mengelola perusahaan.
alam dunia akuntansi, wujud peran dan tanggung jawab manajemen ini tercermin dalam
beberapa teoriyang berkaitan dengan pemangku kepentingan, yaitu: teori kepemilikan,
teori entitas, teori dana,teori komando, teori perusahaan, dan teori ekuitas sisa. Pemangku
kepentingan adalah semua pihak yang mempengaruhi keberadaan perusahaan dan/atau
dipengaruhi oleh tindakan perusahaan. Selanjutnya lawrence, weber, dan post membagi
pemangku kepentingan ke dalam dua golongan, yaitu pemangku kepentingan pasar, dan
pemangku kepentingan non pasar.

F. Pendekatan Pemangku Kepentingan


 Tanggung Jawab Manajemen dan Teori Pemangku Kepentingan
Dari sudut pandang pengelola perusahaan (manajemen), dijumpai beberapa
paradigma berkaitan dengan peran dan tanggung jawab manajemen dalam
mengelola perusahaan. Menurut Shroeder (1998), paling tidak ada enam teori
pemangkukepentingan yaitu : teori kepemilikan, teori entitas, teori dana, teori
komando, teori perusahaan, dan teori ekuitas sisa residu.Tujuan pengelolaan
perusahaan jelas adalah untuk meningkatkan laba dankekayaan pemilik. Makin
banyaknya perusahaan yang dimiliki oleh masyarakat umum(go public) maka
mulai ada pemisahan antara pengelola (manajemen,eksekutif)dengan pemilik
perusahaan (pemegang saham). Walaupun sudah ada pemisahanantara pengelola
dengan pemilik perusahaan, namun orientasi dan paradigma pengeloaan masih
belum berubah, sehingga kepentingan para pemangku kepentinganselain
pemegang saham belum mendapatkan perhatian yang seimbang.
Pemangkukepentingan (stakeholders) merupakan semua pihak (orang atau
lembaga) yangmempengaruhi keberadaan perusahaan dan atau dipengaruhi oleh
tindakan perusahaan(Lawrence, Weber, dan Post, 2005). Menurut beberapa pakar,
steakeholders dibagi jadi dua golongan antara lain :
a. Menurut Lawrence, Weber, dan Post (2005) yaitu golongan
pemangkukepentingan pasar (market stakeholders) dan pemangku
kepentingan non-pasar(nonmarket stakeholders).
b. Menurut Baron (2006) yaitu golongan lingkungan pasar (market
environment)dan lingkungan nonpasar (nonmarket environment)
 Analisis Pemangku Kepentingan
Perusahaan adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Hal penting yang perlu
dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan
pemangku kepentingan, antara lain:
a. Lakukan identifikasi semua pemangku kepentingan.
b. Cari tahu kepentingan dan kekuasaan setiap golongan pemangku kepentinganc.
c. Cari tahu apakah ada koalisi kepentingan dan kekuasaan

Keputusan diambil berdasarkan pertimbangan:

a. Pemangku kepentingan adalah pihak yang menerima manfaat paling besar


darikeputusan itu.
b. Kalaupun ada pihak dirugikan, dampak kerugian hanya menimpa sedikitmungkin
pemangku kepentinganc.
Keputusan yang diambil tidak membentur kepentingan dan kekuasaan kelompok
pemangku kepentingan yang dominan, Kepentingan di sini adalahsuatu yang
menyebabkan kelompok pemangku kepentingan ini tertarik atau peduli pada perusahaan,
sedangkan kekuasaan di sini diartikan sebagaiseberapa kuat pengaruh/kekuatan kelompok
ini dalam menentuka arah dan keberadaan perusahaan.

G. Tanggung Jawab Sosial Perusahan


 Konsep corporate social responsibility (CSR)
Pengenalan konsep CSR ini merupakan upaya untuk lebih memperjelas atau
mempertegaskonsep stakeholders yang sudah ada. Berangkat dari konsep 3P yang
dikemukakan olehelkington, konsep CSR sebenarnya ingin memadukan tiga fungsi
perusahaan secara imbang yaitu:
 fungsi ekonomis
 fungsi social
 fungsi alamiah

 PRO dan KONTRA terhadap CSR


Beberapa alasan yang menentang CSR :
a. Tidak semua perusahaan mempunyai tenaga yang terampil dalam
menjalankankegiatan sosial.
b. Perusahaan adalah lembaga ekonomi yang tujuan pokoknya mencari
keuntungan, bukan merupakan lembaga sosial.
c. Perhatian management perusahaan akan terpecah dan akan
membingungkan mereka bila perusahaan dibebani banyak tujuan

 Alasan Mendukung Csr


 Kesadaran yang meningkat dan masyarakat yang makin kritis terhadap
dampak negatifdari tindakan perusahaan yang merusak alam.
 Sumberdaya alam yang semakin terbatas.
 Menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik.
 Perimbangan yang lebih adil dalam memikul tanggung jawab dan
kekuasaan dalammemikul beban sosial dan lingkungan antara pemerintah,
perusahaan, dan masyarakat.
 Bisnis sebenarnya mempunyai sumberdaya yang berguna.
 Menciptakan keuntungan jangka panjang

Anda mungkin juga menyukai