1. BIODATA
A. Identitas Pasien
Nama Pasien : By. Ny. A
Nama Panggilan : By. Ny. A
Umur : 10 Hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :-
6. DATA PSIKOSOSIAL
A. Yang Mengasuh Anak :
Keluarga mengatakan anak diasuh oleh orang tua keluarga baik ibu maupun ayahnya.
B. Pola tidur
Bayi tidur secara teratur
C. Mandi
Setiap pagi bayi Ny.A dimandikan oleh perawat yang bertugas diruang peristi
D. Aktifitas bermain
Tidak ada
E. Eliminasi
Bayi BAB dan BAK konsistensi lunak dan cair
B. Tindakan Operasi
Tidak ada tindakan operasi
C. Status Nutrisi
By.Ny.A belum bisa makan dan hanya minum ASI
D. Status Hidrasi
By.Ny.A minum ASI tiap 2 jam sekali
E. Terapy
o Terpasang ETT No. 4 kedalaman 9cm
o Terpasang infus perifer 2 jalur di tangan kiri dan kanan
o Infus D10% + NaCl 3% 2 meq 7cc/jam
o Terpasang OGT
o Injeksi Meropenem 1x350mg
o Injeksi Amikasin 1x50mg
F. Aktifitas
Bayi tidak banyak aktivitas, tampak tenang, tidak menangis dan hanya merintih
G. X – ray
Coarctio Aorta
Patent Ductus Arterious Right to Left shunt
Atrial septal defect secundum Right to Left shunt
TR moderate, MR mild
Hipertensi Pulmonal
H. Laboratorium
Calcium : 1.50 mmol/L
Retikulosit : 0.80 %
a/A : 0.2
AaDO2 : 521.7 mm Hg
BE-b : 9.1 mmol/L
HCO3- : 32.3 mmol/L
Hct : 44.0 %
PCO2 : 40.1 mm Hg
PH : 7.510
PO2 : 153.1mm Hg
RI : 3.4
SO2% : 97.5
TCO2 : 33.6 %
D. Pemeriksaan Abdomen
Gaster : normal
Abdomen : normal dan tidak terdapat lesi
G. Pemeriksaan Neurologi
Fungsi cerebral : bayi tampak merintih
Fungsi cranial : tidak ada masalah
Reflek moro : ada
Reflek Menggenggam : ada namun lemah
Reflek Menghisap : ada namun masih lemah
H. Pemeriksaan Integumen
Kulit berwarna putih ektremitas pucat dan teraba dingin, terdapat sianosis pada kuku, turgor
kulit elastis dan tida terdapat oedema, terdapat lanugo.
B. Bahasa
By.Ny.A hanya bisa merintih saja
C. Motorik Halus
By.Ny. A mampu menggenggam dan menghisap namun masih lemah
D. Motorik Kasar
By.Ny.A baru bisa menggerakkan kaki dan tangannya namun masih lemah
DO :
Sputum berlebih pada
hidung
Adanya suara tambahan
ronchi
Tampak sianosis pada
bibir bayi
RR : 100/ menit
II 1. Monitor TTV Ds : -
13.00 2. Memonitor tanda dan gejala Do :
akibat hipotermia 1. TTV :
(Hipotermia ringan: N : 166 x/‘
takipnea, disartria, S : 37,5 x/‘
menggigil, hipertensi, Rr : 78 x/‘
diuresis; Hipotermia sedang: Spo2 : 96%
aritmia, hipotensi, apatis, 2. Akral hangat
koagulopati, refleks 3. Bayi tampak
menurun; Hipotermia berat: merintih
oliguria, refleks menghilang,
edema paru, asam basa
abnormal)
3. Mengidentifikasi penyebab
hipotermia (mis, terpapar
suhu lingkungan rendah,
pakaian tipis, kerusakan
hipotalamus, penurunan laju
metabolism, kekurangan
lemak subkutan)
4. Menyediakan lingkungan
yang hangat (mis, atur suhu
ruangan, incubator)
5. Menganti pakaian atau linen
yang basah.
I, II 14.00 1. Monitor TTV Ds : -
2. Memonitor pola napas Do :
(frekuensi,kedalaman usaha 1. TTV :
nafas N : 150 x/‘
3. Memonitor suhu, tanda dan S : 37,5 x/‘
gejala akibat hipotermia Rr : 76 x/‘
Spo2 : 96%
2. Akral hangat
3. Bayi tampak
merintih
1. Monitor TTV Ds : -
16.00 2. Memonitor pola napas Do :
2. I, II (frekuensi,kedalaman usaha 1. TTV :
nafas N : 144 x/‘
3. Memonitor suhu, tanda dan S : 36,4 x/‘
gejala akibat hipotermi Rr : 48 x/‘
4. Posisikan bayi senyaman Spo2 : 98%
mungkin 2. Bayi tampak
5. Melakukan personal hygyne, nyaman
mengganti popok
I, Ii I, II
1. Monitor TTV Ds : -
Do :
2. Memonitor pola napas
1. TTV :
(frekuensi,kedalaman usaha
N : 150 x/‘
nafas
S : 36,3 x/‘
3. Memonitor suhu, tanda dan
Rr : 48 x/‘
gejala akibat hipotermi
Spo2 : 98%
4. Posisikan bayi senyaman
2. Bayi tampak
mungkin nyaman
CATATAN PERKEMBANGAN
II Anin
S : Ny. A mengatakan bayinya tampak
pucat O :
Kulit teraba dingin
Kuku tidak tampak sianosis
Bayi tampak merintih
Suhu : 36,40C
A : Masalah hipotermi teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Memonitor tanda dan gejala akibat
hipotermia (Hipotermia ringan: takipnea,
disartria, menggigil, hipertensi, diuresis;
Hipotermia sedang: aritmia, hipotensi,
apatis, koagulopati, refleks menurun;
Hipotermia berat: oliguria, refleks
menghilang, edema paru, asam basa
abnormal)
Mengidentifikasi penyebab hipotermia
(mis, terpapar suhu lingkungan rendah,
pakaian tipis, kerusakan hipotalamus,
penurunan laju metabolism, kekurangan
lemak subkutan)
Menyediakan lingkungan yang hangat
(mis, atur suhu ruangan, incubator)
Menganti pakaian atau linen yang
basah.