A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
Jalan dan jembatan sebagai public goods / sarana umum merupakan prasarana transportasi
darat dimana seluruh masyarakat memiliki hak untuk menggunakannya. Prasarana tersebut
memiliki peran yang sangat penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi dan
pengembangan wilayah. Seiring pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibanding dengan
pertumbuhan prasarana transportasi, peningkatan kinerja jalan harus lebih dipacu salah
satunya adalah menjaga jalan agar tetap fungsional.
Dalam penyusunan KAK ini didukung beberapa landasan hukum antara lain:
Dengan berlakunya UU tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dimana penyelenggara jalan
wajib melayani pengguna jalan dengan lancar, aman, dan nyaman sehingga kegiatan
pembangunan jalan dan jembatan harus selalu dilaksanakan prasarana jalan dapat mencapai
tingkat pelayanan tertentu dan sesuai fungsinya sebagai penghubung dari suatu daerah ke
daerah lain bisa berjalan dengan baik dan lancar.
2. Gambaran Umum
Pemeliharaan infrastruktur jalan pada Ruas Jalan Hurimber – Kokas yang merupakan bagian
dari ruas jalan prioritas Konektivitas menuju Trans Papua, dari Distrik Fakfak hingga ke Distrik
Kokas, memiliki nilai yang sangat strategis dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan
ekonomi di Provinsi Papua Barat, khususnya kabupaten Fakfak, Kabupaten Teluk Bintuni dan
Kabupaten Sorong.
Pada KM. 35+200 s.d. KM.35+550 dan KM.39+500 s.d KM.39+560 atau total panjang
penanganan 410,00 Meter pada ruas jalan menuju Distrik Kokas ini adalah 2 titik longsoran dari
4 titik longsoran yang membutuhkan penanganan secara intens / urgent karena jika tidak
tertangani maka dapat menyebabkan terputusnya jalan sehingga menjadi penghambat bagi
mobilisasi massa, barang maupun jasa baik dari kota Fakfak menuju Distrik Kokas atau
sebaliknya, yang mana sebagian dari massa / masyarakat ada juga yang memilih melakukan
perjalanan ke Sorong atau Babo / Bintuni dengan moda transportasi laut melalui Pelabuhan
Kokas.
Adapun program Penanganan Longsoran pada Ruas Jalan Hurimber – Kokas antara lain :
No. Uraian Target
Pelaksanaan program penanganan yang dijelaskan diatas mengunakan jenis Kontrak Regular
SYC (Single Year Contract), dampak positif yang dapat diperoleh dari kegiatan ini adalah :
Bertambahnya panjang jalan nasional pada ruas jalan ini yang berkategori mantap dan
berkeselamatan yang mana bisa meningkatkan konektivitas antar wilayah dan
mendukung tumbuh dan berkembangnya perekonomian baru masyarakat sekitar,
khususnya masyarakat Kabupaten Fakfak dan Teluk Bintuni yang berbatasan langsung
dengan Provinsi Papua mempunyai posisi yang sangat strategis untuk perkembangan
Papua Barat.
Mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal melayani lalu lintas
sehingga umur rencana jalan dan jembatan bisa tercapai.
4. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan program penanganan longsoran tahun anggaran 2021 berada ruas jalan
nasional, yaitu :
Hurimber – Kokas dengan panjang penanganan 410,00 meter
KOKAS KM 125+500
KM 45+000 KINAM KM 110+800
(141+300) KM 61+850 KM 107+800
JBT WOS III
J BT KINAM II 103+962
63+971
TELUK PATIPI
KM 107+000
HURIMBER
KM 26+646
KM 17+660
KM 13+660
KM 12+000
KM 10+380 Ket :
Aspal
KM 9+500
Pemel. rutin kondisi
KM 6+500 Holding
Longsoran
FAKFAK SANGGRAM
SIPATNANAM KM 0+000
KM 49+000 WERBA
KM 18+000
B. PENERIMA MANFAAT
Dengan dilaksanakannya Paket Penanganan Longsoran Ruas Hurimber Kokas (2021) ini
diharapkan dapat mencapai target kinerja RPJM Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat dan mendukung perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Barat,
khususnya Kabupaten Fakfak.
1. Lingkup Penanganan
Kegiatan Penanganan Longsoran Ruas Hurimber Kokas (2021) mencakup ruang lingkup
pekerjaan dengan rincian sebagai berikut :
a. Divisi 1 Umum
- Seksi 1.2 Mobilisasi
- Seksi 1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
- Seksi1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Seksi1.21 Manajemen Mutu
b. Divisi 2 Drainase
- Seksi 2.1.(1) Galian untuk selokan drainase dan saluran air
- Seksi 2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar
- Seksi 2.4.(1) Bahan Drainase Porous atau Penyaring (Filter)
- Seksi 2.4.(5) Pipa Berlubang Banyak (Perforated Pipe) untuk Pekerjaan
Drainase Bawah Permukaan, diameter 8 inch
c. Divisi 3 Pekerjaan Tanah Dan Geosintetik
- Seksi 3.1.(1) Galian Biasa
- Seksi 3.1.(3) Galian Batu
- Seksi 3.1.(4) Galian Struktur dengan kedalaman 0 – 2 meter
- Seksi 3.2.(1b) Timbunan Biasa dari hasil galian
- Seksi 3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian
- Seksi 3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan
- Seksi 3.5.(2a) Geotekstil Separator Kelas 1
- Skh. 1.3.11(1) Geogrid Uniaxial Tipe 1
e. Divisi 7 Struktur
- Seksi 7.1.(6c) Beton struktur, fc’20 Mpa
- Seksi 7.1.(10) Beton, fc’10 Mpa
- Seksi 7.3.(1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280
- Seksi 7.3.(2) Tulangan Sirip BjTS 280
- Seksi 7.6.(1) Fondasi Cerucuk, Penyediaan dan Pemancangan
- Seksi 7.9.(1) Pasangan Batu
- Seksi 7.10.(3a) Bronjong dengan kawat yang dilapisi Galvanis
- Seksi 7.10.(4) Tambahan Biaya untuk Anyaman Penulangan Tanah
dengan Kawat yang Dilapisi PVC
- Seksi 7.16.(3a) Pipa Drainase PVC diameter 150 mm
g. Spesifikasi Khusus
- Skh.1.3.16(1)d Jaringan Kawat kekuatan tinggi hexagonal dilapisi Zn-Al
dan pvc untuk mode pasif
Lereng Kanan
Lereng Kiri
- Skh.1.3.16(5)d Jaringan Kawat kekuatan tinggi hexagonal dilapisi Zn-Al
Lereng Kanan (puncak lereng) S=3m, L=2m
Lereng Kiri (puncak lereng) S=3m, L=2m
- Skh.1.3.16(5)c Angkur pin dari batang baja sirip BjTS 50 diameter ….. mm
Lereng Kanan (dasar lereng) S=3m, L=2m
Lereng Kiri (dasar lereng) S=3m, L=2m
- Skh.1.3.17(1)e Matras perkuatan dengan tanaman tipe standar 5A
- Skh.1.3.17(3)c Penanaman biji vegetasi dengan teknik taplok (mulching)
Tahapan dan waktu pelaksanaan kegiatan Penanganan Longsoran Ruas Hurimber Kokas
(2021) adalah :
a. Tahapan Persiapan dan Lelang direncanakan siap pengumuman lelang bulan April – Mei
2021;
b. Tahapan Pelaksanaan direncanakan siap Kontrak pada Bulan Mei 2021 dengan jangka
waktu pelaksanaan : 166 Hari Kalender
c. Tahap Pemeliharaan : 720 Hari Kalender
1. Divisi 1. Umum
Mobilisasi
Dalam waktu 14 hari setelah Rapat Persiapan Pelaksanaan, Penyedia Jasa harus
menyerahkan Program Mobilisasi (termasuk program perkuatan bangunan pelengkap
antara lain jembatan untuk pengangkutan alat-alat berat, bila ada) dan Jadwal
Kemajuan Pelaksanaan kepada Pengawas Pekerjaan untuk dimintakan
persetujuannya.
Kecuali disebutkan lain dalam Spesifikasi Khusus, program mobilisasi harus
menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi yang disyaratkan dalam Pasal
1.2.1.1) dan harus mencakup informasi tambahan berikut:
Lokasi base camp Penyedia Jasa dengan denah lokasi umum dan denah detail di
lapangan yang menunjukkan lokasi kantor Penyedia Jasa, bengkel, gudang, mesin
pemecah batu, instalasi pencampur aspal, atau instalasi pencampur beton, dan
laboratorium bilamana fasilitas tersebut termasuk dalam Lingkup Kontrak.
Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan
yang tercantum dalam Daftar Peralatan yang diusulkan dalam Penawaran,
bersama dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di
lapangan.
Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang diusulkan dalam
Penawaran harus memperoleh persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
Suatu daftar detail yang menunjukkan struktur yang memerlukan perkuatan agar
aman dilewati alat-alat berat, usulan metodologi pelaksanaan dan jadwal tanggal
mulai dan tanggal selesai untuk perkuatan setiap struktur.
Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart) yang
menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva kemajuan untuk
menyatakan persentase kemajuanmobilisasi.
2. Divisi 2. Drainase
Galian Untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
Pada tahap awal selokan harus digali lebih kecil dari penampang yang telah
disetujui oleh direksi . Lokasi yang akan dilaksanaan pekerjaan galian drainase
harus ditandai dengan cermat sehingga kelandaiannya dapat terpenuhi Pekerjaan
ini mencakup pembuatan selokan baru baik dengan pasangan mortar maupun
tidak , pekerjaan ini dilakukan mengunakan excavator dibantu dengan tenaga
harian untuk merapikan hasil galian excavator . Pekerjaan galian ini dilakukan
pada pingiran badan jalan , excavator melakukan galian lalu hasil galian dimuat
pada dump truck dibuang pada lokasi yang telah ditentukan. Galian ini dilakukan
sesuai dengan gambar rencana baik tinggi, lebar maupun kemiringan nya agar air
dapat mengalir secara lancar.
Drainase Porous
Pekerjaan ini menggunakan bahan porous untuk landasan drainase beton dalam hal ini
menggunakan pipa berlubang banyak (perforated pipes) dengan maksud untuk
mencegah butiran tanah halus terhanyut atau tergerus oleh rembesan air bawah tanah.
Sebelum eksekusi di lapangan contoh pipa berlubang banyak (perforated pipes), atau
anyaman penyaring (filter) yang diusulkan untuk digunakan harus diserahkan bersama
dengan spesifikasi dari pabrik pembuatnya serta data pengujiannya kepada Koordinator
Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan penggunaan di lapangan.
Peledakan sebagai cara pembongkaran batu hanya boleh digunakan jika, menurut
pendapat Pengawas Pekerjaan, tidak praktis menggunakan alat bertekanan udara
atau suatu penggaru (ripper) hidrolis berkuku tunggal. Pengawas Pekerjaan dapat
melarang peledakan dan memerintahkan untuk menggali batu dengan cara lain,
jika, menurut pendapatnya, peledakan tersebut berbahaya bagi manusia atau
struktur di sekitarnya, atau bilamana dirasa kurang cermat dalam pelaksanaannya.
Bilamana diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan, Penyedia Jasa harus
menyediakan anyaman pelindung ledakan (heavy mesh blasting) untuk
melindungi orang, bangunan dan pekerjaan selama penggalian. Jika dipandang
perlu, peledakan harus dibatasi waktunya seperti yang diuraikan oleh Pengawas
Pekerjaan.
Penggalian batu harus dilakukan sedemikian, apakah dengan peledakan atau cara
lainnya, sehingga tepi-tepi potongan harus dibiarkan pada kondisi yang aman dan
serata mungkin. Batu yang lepas atau bergantungan dapat menjadi tidak stabil
atau menimbulkan bahaya terhadap pekerjaan atau orang harus dibuang, baik
terjadi pada pemotongan batu yang baru maupun yang lama.
Dalam hal apapun perlu dipahami bahwa, selama pelaksanaan penggalian,
Penyedia Jasa harus melakukan langkah-langkah berdasarkan inisiatifnya sendiri
untuk memastikan drainase alami dari air yang mengalir pada permukaan tanah,
agar dapat mencegah aliran tersebut mengalir masuk ke dalam galian yang telah
terbuka.
Galian struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan
yang disebut atau ditunjukkan dalam Gambar untuk Struktur. Setiap galian yang
didefinisikan sebagai Galian Biasa atau Galian Batu atau Galian Perkerasan Beton
tidak dapat dimasukkan dalam Galian Struktur.
Galian Struktur terbatas untuk galian lantai beton fondasi jembatan, tembok
penahan tanah beton, dan struktur beton pemikul beban lainnya selain yang
disebut dalam spesifikasi ini. Pekerjaan Galian Struktur juga meliputi :
penimbunan kembali dengan bahan yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan;
pembuangan bahan galian yang tidak terpakai; semua keperluan drainase,
pemompaan, penimbaan, penurapan, penyokong; pembuatan tempat kerja atau
cofferdam berserta pembongkarannya.
Bahan hasil galian struktur yang surplus, tidak boleh diletakkan di daerah aliran
agar tidak mengganggu aliran dan tidak merusak efisiensi atau kinerja dari
struktur. Tidak ada bahan hasil galian yang boleh ditumpuk sedemikian hingga
membahayakan seluruh maupun sebagian dari pekerjaan struktur yang telah
selesai.
2. Uraian Pengerjaan
Penyiapan tempat kerja;
Pemadatan tanah dasar;
Daya dukung tanah dasar di daerah galian.
Tanah dasar pada setiap tempat haruslah mempunyai daya dukung
minimum sebagaimana yang diberikan dalam Gambar, atau sekurang-
kurangnya mempunyai CBR minimun 6% jika tidak disebutkan. Pekerjaan
penyiapan tanah dasar baru dilaksanakan bila pekerjaan lapis fondasi
agregat atau perkerasan sudah akan segera dilaksanakan.
5. Divisi 7. Struktur
Beton Struktur
Pekerjaan beton ini mencakup pembuatan seluruh struktur beton termasuk
tulangan , bekisting dan perawatannya pasca pengecoran. Bersama sama dengan
direksi teknis mengambil sampel material yang akan digunakan untuk campuran
untuk dilakukan pengujian di dalam laboratorium , sehingga didapatkan job mix
formula untuk setiap kelas mutu beton . Setelah mendapatkan hasil uji lab maka
material batu , pasir kerikil diangkut mengunakan dump truk menuju ke lokasi
pekerjaan . Air yang digunakan dalam campuran , dalam perawatan beton harus
bersih dan bebas dari kotoran serta kandungan garam. Material dicampur
menggunakan Concrete Mixer untuk mendapatkan mutu beton yang disyaratkan.
Sebelum dilakukan pengecoran harus disiapkan bekisting atau cetakan beton
yang kuat dan tidak bocor untuk mencegah agar air semen tidak mengair keluar
Bekisting dibersihkan dari segala kotoran . Dengan persetujuan direksi teknis
dilakukan pencampuran material dengan kadar semen portlan yang berbeda
untuk setiap kelas beton yang isyaratkan .Pada saat yang bersamaan diambil
sampel kubus beton untuk dilakukan pengujian kuat tekan beton . Sebelum
dilakukan pengecoran cetakan / mal disiram dengan air terlebih dahulu .
Pengecoran dilakukan sampai selesai atau berhenti / istirahat pada saat
sambungan beton seijin dari direksi teknis . Pengecoran juga dilakukan secara
baik agar terhindar dari segresi atau pemisahan material yang dapat
mengakibatkan kegagalan mutu beton. Dalam waktu 24 jam harus dijaga agar
tidak ada air yang mengalir diatas beton tersebut . Dengan menggunakan vibrator
concrete dilakukan penggetaran campuran beton sehingga terhindar dari beton
yang keropos . Setelah selesai pengecoran dalam jangka waktu 24 jam maka
dilakukan penyiraman dengan air untuk menjaga kelembaban beton . Cetakan
beton dibongkar setelah mendapatkan ijin dari direksi teknis .
Baja Tulangan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan , pengangkutan dan pabrikasi baja tulangan
sesuai dengan gambar rencana . Baja tulangan disimpan di tempat yang aman
sehingga tidak terjadi distorsi , pengotoran , korosi dan kerusakan . Daftar
pemakaian baja tulangan dan diagram pembengkokan disiapkan untuk mendapat
kan persetujuan direksi . Pemotongan dan pembengkokan baja tulangan dilakukan
secara tepat sesuai dengan gambar rencana . Batang tulangan harus diikat
dengan kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak bergesar
saat pengecoran
Fondasi Cerucuk
Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan pemancangan. Semua bahan kayu ini harus
disertai Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan (SKSHH) yang menyatakan
keabsahannya (tidak berasal dari penebangan liar). Cerucuk kayu harus terbuat dari
jenis, diameter dan mutu yang ditunjukkan dalam gambar. Yang mana fondasi cerucuk
adalah susunan tiang kayu dengan diameter tertentu yang dimasukkan dlam tanah
sehingga berfungsi sebagai fondasi.
Pasangan Batu
Pekerjaan ini dilakukan pada lokasi strategis seperti longsoran atau daerah
peninggian badan jalan. Pasangan Batu dengan menggunakan adukan semen ini
dibangun diatas dasar yang telah disiapkan sesuai dengan persyaratan dan
memenuhi dimensi yang sesuai dengan gambar rencana . Batu , pasir , semen
didatangkan mengunakan dump truk menuju lokasi pekerjaan . Setelah lokasi
disetujui oleh direksi teknis maka dilakukan pemasangan bauwplank . Baik batu
maupun pasir yang akan digunakan terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran yang
menempel sehingga tidak mengurangi daya lekat campuran. Pasir , Batu dan air
dicampur menggunakan Concrete Mixer agar adukan mortar lebih merata
Bronjong
Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan Keranjang Bronjong dan batu yang diisikan
kedalam bronjong yang disetujui sesuai dengan detail yang ditunjukkan dalam gambar
dan memenuhi spesifikasi. Pemasangan dan pengisian bronjong harus dilakukan pada
lereng timbunan, lereng galian dan permukaan lain yang terdiri dari bahan yang mudah
ter-erosi dimana perlindungan terhadap erosi / longsor dikehendaki.
Kawat bronjong harus memenuhi salah satu dari SNI berikut ini : SNI 03-6154-1999, SNI
03-0090-1999, atu SNI 03-3046-1992.
Tahapan pelaksanaan meliputi:
a. Persiapan, yaitu mencakup pekerjaan galian untuk landasan bronjong.
b. Penempatan Bronjong, yaitu mencakup penempatan posisi keranjang brojong,
pengisian batu dalam keranjang bronjong, pekercaan pasca pengisian batu dan
penempatan bronjong pada layer berikutnya.
c. Penempatan pasangan batu kosong, yaitu untuk membentuk lantai (apron)
mendatar.
d. Penimbunan kembali, sesuai dengan ketentuan dari Seksi 3..2, Timbunan.
e. Penepatan pasangan batu kosong yang diisi adukan, celah-celah antar batu dapat
diisi sebagian dengan batu baji atau batu-batu kecil, sedemikian sehingga sisa dari
rongga-rongga tersebut harus diisi dengan beton sampai padat dan rapi dengan
ketebalan tidak lebih dari 10mm dari permukaan batu-batu tersebut.
Rel Pengaman
Pekerjaan Rel Pengaman (Guard Rail) mencakup memasok, merakit dan memasang
baru atau pergantian yang lama pada lokasi yang ditunjukkan dalam gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.
Sesuai Spesifikasi 2018 revisi 2, bahan Rel Pengaman harus dari baja yang
digalvanisasi, dibuat di pabrik dari lembaran baja yang memenuhi AASHTO M180-
00(2004) dengan ketebalan minimum 2,67 mm dan sifat-sifat yang dijelaskan dalam
spesifikasi ini.
Jumlah, jenis dan lokasi pemasangan Rel Pengaman harus sesuai dengan arahan
Pengawas Pekerjaan.
8. Spesifikasi Khusus-1.3.17
Pengendalian Erosi Lereng
Spesifikasi ini mencakup pekerjaan penanganan erosi lereng dengan menggunakan
Selimut Pengendali Erosi (erosion control blanket) atau Matras Perkuatan (turf
reinforcement mat) dan vegetasi. Vegetasi tanpa Selimut Pengendali Erosi atau Matra
Perkuatan umumnya dapat dilakukan pada kondisi lereng tanah dengan kemiringan
kurang dari 55 derajat dengan kondisi erodibilitas sedang – sangat tinggi atau kondisi
lain sesuai dengan gambar. Pekerjaan penanganan erosi ini hanya dilaksanakan pada
permukaan lereng yang stabil. Bahan dan Persyaratan dapat merujuk kepada tabel-
tabel yang diuraikan dalam SKh.1.3.17.
Dalam pelaksanaan meliputi :
- Tahap persiapan;
- Pemasangan Selimut Pengendali Erosi atau Matras Perkuatan Lereng;
- Penanaman vegetasi;
Penanaman biji vegetasi dengan teknik Taplok meliputi :
o Tahap awal – membuat campuran yang terdiri dari biji vegetasi, mulsa serutan
kayu, perekat PAM, pupuk kandang dan pupuk buatan (anorganik). Beserta air
dalam suatu tangki pencampur yang dilengkapi dengan alat pengaduk
(agitator) atau duduk secara manual. Proses pencampuran minimal
membutuhkan watu sebanyak 30 menit. Kebutuhan biji tanaman, mulsa
serutan kayu, perekat PAM, pupuk dan air dapat dilihat pada table 1.3.17 (3)
dan (5) Spesifikasi Khusus.
o Taplok-kan campuran tersebut pada permukaa lereng yang sudah dipasang
Selimut Pengendali Erosi atau Matras Perkuatan dengan jarak horizontal dan
vertical maksimum 20 cm antara mulsa sesuaidengan Gambar.
o Lakukan penyiraman pada lereng yang sudah ditanami dengan teknik taplok
tersebut setiap 2 hari sekali sampai masa pekerjaan konstruksi berakhir.
Bilamana terjadi hujan, penyiraman dihentikan.
- Pembersihan sampah sisa pekerjaan konstruksi;
- Penyiraman;
- Pemeliharaan; Penyedia wajib memelihara tanaman yang telah ditanam sampai
serah akhir Terima akhir Pekerjaan dilaksanakan.
MANAJEMEN MUTU
1. Setiap Tahapan Pekerjaan harus dilaksanakan melalui proses manajemen
mutu. Sebagai bagian dari Program Mutu Penyedia Jasa yang disyaratkan
dalam Syarat-syarat Kontrak, Penyedia Jasa harus bertanggung-jawab atas
semua Pengendalian Mutu selama pelaksanaan Pekerjaan. Pekerjaan
Pengendalian Mutu (QC) termasuk memantau, menginspeksi dan menguji
cara, metode, bahan, kecakapan-kerja, prosesproduk dari semua aspek
Pekerjaan sebagaimana diperlukan untuk memastikan kesesuaian dengan
persyaratan Kontrak.
2. Penyedia Jasa harus menyiapkan Rencana Pengendalian Mutu (QC Plan)
sesuai dengan ketentuan-ketentuan Kontrak dan harus menyerahkan Rencana
Pengendalian Mutu (QC Plan) yang lengkap kepada Pengawas Pekerjaan
minimum dua minggu sebelum dimulainya setiap elemen Pekerjaan yang
dicakup oleh perencanaan.
3. Rencana Jaminan Mutu (QA Plan) harus mencakup Pekerjaan secara
keseluruhannya, termasuk tanpa pembatasan terhadap semua bahan yang
dipasok Penyedia Jasa dan Sub-Penyedia Jasa, dan semua jenis dan tahap
pelaksanaan pada Kegiatan.
4. Program Pengendalian Mutu Penyedia Jasa dan Pekerjaan harus dilaksanakan
sesuai dengan Rencana Pengendalian Mutu (QC Plan) dan harus dikelola
dengan baik, dengan hasil pengujian yang mewakili pelaksanaan yang aktual.
Hasil-hasil tersebut akan dilaporkan dengan akurat dan dalam suatu waktu
tertentu.
1.2 Mobilisasi LS
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS
1.21 Manajemen Mutu LS
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M3
2.4.(1) Bahan Drainase Porous atau Penyaring (Filter) M3
Pipa Berlubang Banyak (Perforated Pipe) untuk M1
2.4.(5)
Pekerjaan Drainase Bawah Permukaan, diameter 8”
3.1.(1) Galian Biasa M3
3.1.(3) Galian Batu M3
3.1.(4) Galian Struktur dengan Kedalaman 0 – 2 meter M3
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari hasil galian M3
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian M3
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan M2
3.5.(2a) Geotekstil separator Kelas 1 M2
Skh. 1.3.11(1) Geogrid Uniaxial Tipe 1 M2
5.3.(1.a) Perkerasan Beton Semen (PPC) M3
7.1.(7a) Beton Struktur, fc’20 MPa M3
7.1.(10) Beton, fc’10 MPa M3
7.3 (1) Baja Tulangan Polos – BjTP 280 Kg
7.3 (2) Baja Tulangan Sirip BjTP 280 Kg
7.6.(1) Fondasi Cerucuk, Penyediaan dan Pemancangan M1
7.9 (1) Pasangan Batu M3
7.10.(3a) Bronjong dengan kawat yang dilapisi Galvanis M3
Tambahan biaya untuk Anyaman Penulangan Tanah M2
7.10.(4)
dengan Kawat yang dilapisi PVC
7.16.(3a) Pipa Drainase PVC diameter 150 mm M1
9.1.(1) Mandor Jam
9.1.(2) Pekerja Biasa Jam
9.2.(70 Rel Pengaman M1
Jaring kawat kekuatan tinggi hexagonal dilapisi Zn-Al M2
SKh. 1.3.16(1)d
dan pvc untuk metode pasif
SKh. 1.3.16(5)d Angkur sling (wire rope anchor) dilapisi Zinc/Al M1
SKh. 1.3.16(5)c Angkur pin dari batang baja sirip BjTS 50 M1
SKh. 1.3.17(1)e Matras Perkuatan dengan tanaman tipe standar (5A) M2
Penanaman biji vegetasi dengan teknik taplok M2
SKh. 1.3.17(3)c
(mulching)
M. IDENTIFIKASI BAHAYA
Tindakan
No Jenis / Tipe Pekerjaan Identifikasi Jenis Bahaya & Resiko K3
Pencegahan
Pekerjaan Struktur
4 (Pembetonan dan Terperosok dan tertusuk besi/paku
Penulangan)
Luka terkena mortar dan Pecahan Batu
5 Pekerjaan Pasangan Batu akibat penempatan material batu yang
kurang baik.
Bulan :
No. Kegiatan
Nop Des Jan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Spt Okt Nov Des
2020 2020 2022
1 Persiapan Lelang
Penanganan
2
Longsoran
R. P E N U T U P
Dengan pelaksanaan kegiatan Penanganan Longsoran Ruas Hurimber Kokas (2021)
pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah V Provinsi Papua Barat (Fakfak)
diharapkan meningkatnya kinerja jaringan jalan di Indonesia khususnya di wilayah Provinsi
Papua Barat. Selain itu, pelaksanaan kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Fakfak dan kabupaten sekitarnya.