Anda di halaman 1dari 9

Customer Service

A. Fungsi Customer Service


Dalam menjalankan suatu fungsi dan tugasnya, seorang customer service harus benar-
benar memahami tugas customer service dan fungsi customer service dengan baik sehingga
mampu menjalankan tugasnya dengan prima.
Fungsi customer service yang harus dijalankan setiap waktu yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai resepsionis
Sebagai resepsionis, customer service mempunyai fungsi sebagai penerima tamu yang
datang ke bimbel. Tamu di sini bisa siapa saja, entah itu pelanggan, calon pelanggan,
atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Dalam hal ini CS harus
bersikap ramah, sopan dan menyenangkan.
2. Sebagai deskman
Sebagai deskman, fungsi customer service yaitu sebagai orang yang melayai berbagai
macam aplikasi (permohonan) yang diajukan oleh pelanggan atau calon pelanggan.
Permohonan mulai dari mengisi formulir sampai dengan kelengkapan data yang
dibutuhkan atau dipersyaratkan.
3. Sebagai salesman
Sebagai salesman, customer service adalah seorang yang menjual produk/jasa kepada
konsumen/pelanggan atau calon pelanggan. Dalam hal ini, customer service harus bisa
menjelaskan sesuatu yang berkaitan dengan produk/jasa. Tujuannya yaitu supaya
pelanggan atau calon pelanggan tertarik hingga akhirnya membeli produk/menggunakan
jasa tersebut.
4. Sebagai customer relation officer
Sebagai customer relation officer, tugas customer service yaitu sebagai orang yang bisa
membina hubungan baik dengan semua konsumen/pelanggan, termasuk untuk
membujuk atau merayu supaya konsumen/pelanggan bertahan, tidak lari dari perusahaan
(bimbel) yang bersangkutan jika menghadapai masalah.
5. Sebagai komunikator
Sebagai komunikator, CS adalah sebuah penghubung antara perusahaan dengan
konsumen/pelanggan atau pihak lain yang berkepentingan terhadap perusahaan. Dalam
hal ini, fungsi CS yaitu untuk menghubungi konsumen/pelanggan dan memberikan
informasi tentang segala sesuatu yang ada hubungannya antara perusahaan dengan
konsumen/pelanggan.

B. Tugas Customer Service


Customer service juga mempunya tugas sesuai dengan fungsi di atas. Adapun tugas
customer service sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai resepsionis
Untuk menerima tamu yang datang dengan ramah tamah, sopan, tenang, simpatik,
menarik, dan menyenangkan. Dalam hal ini customer service harus bersikap selalu
memberi perhatian, berbicara dengan suara yang lembut dan jelas. Selama melayani
konsumen/pelanggan, customer service tidak diperkenankan merokok, makan, minum
atau berbincang-bincang sesama karyawan.
2. Sebagai deskman
Untuk memberikan informasi mengenai suatu produk-produk perusahaan, menjelaskan
manfaat dan ciri-ciri produk, menjawab pertanyaan pelanggan mengenai produk serta
membantu konsumen/pelanggan yang membutuhkan pertolongan seperti mengisi
formulir.
3. Sebagai salesman
Untuk menjual produk/jasa, mengadakan pendekatan dan mencari pelanggan baru,
berusaha membujuk pelanggan yang baru dan berusaha dalam mempertahankan
konsumen/pelanggan yang lama, serta berusaha mengatasi setiap suatu permasalahan
yang dihadapi konsumen/pelanggan, termasuk keberatan dan keluhan
konsumen/pelanggan.
4. Sebagai customer relation officer
Sebagai custom relation officer, tugas seorang customer serive adalah menjaga image
atau citra perusahaan. Tugas detailnya adalah membina hubungan baik dengan seluruh
konsumen/pelanggan, sehingga pelanggan merasa senang, puas, dan semakin percaya
kepada perusahaan. Tugas yang terpenting adalah sebagai penghubung antara perusahaan
dengan seluruh konsumen/pelanggan.
5. Sebagai komunikator
Untuk memberikan segala informasi dan kemudahan-kemudahan kepada
konsumen/pelanggan. Di samping itu, juga sebagai tempat menampung keluhan,
keberatan, atau konsultasi berbagai hal yang ada kaitannya dengan sebuah produk
perusahaan secara keseluruhan.
Laporan Keuangan

A. Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan bagi suatu perusahaan sangat dibutuhkan karena menentukan
keberlangsungan bisnis atau suatu usaha tersebut. Laporan keuangan adalah sejumlah
laporan yang berisi informasi tentang keuangan, posisi keuangan, dan perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan atau lembaga pemerintah dalam suatu periode tertentu. Menurut
PSAK No.1 Tahun 2015, Laporan Keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Laporan keuangan bisa menjadi patokan untuk melihat bagaimana keuangan bisnis pada
periode tertentu. Setiap transaksi yang telah dilakukan, pemilik dapat mencatat ke dalam
laporan keuangan. Karena laporan keuangan sangat penting bagi keberlangsungan usaha,
jadi haruslah dibuat konsisten setiap bulannya. Tujuannya supaya pemilik usaha dapat
mengetahui keadaan bisnisnya, yang nantinya bisa menjadi acuan untuk keputusan dalam
bisnisnya di masa depan.

B. Cara Membuat Laporan Keuangan


Berikut adalah urutan atau alur dalam cara membuat laporan keuangan:
1. Mengumpulkan dan Mencatat Transaksi pada Jurnal
Transaksi merupakan kegiatan umum yang sering dilakukan oleh perusahaan, baik
transaksi pembelian, penjualan, sewa ataupun transaksi lainnya. Bukti transaksi
merupakan hal yang sangat penting, hal yang sangat utama dalam akuntansi sehingga
bukti transaksi tidak boleh hilang. Bukti transaksi merupakan dasar pencatatan dalam
membuat laporan keuangan. Bentuknya dapat berupa nota, kuitansi, faktur ataupun jenis
bukti lainnya. Langkah pertama dalam membuat laporan keuangan adalah mencatat
transaksi yang dilakukan oleh perusahaan di tahun berjalan pada jurnal umum. Semua
transaksi yang berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan harus dicatat dalam
jurnal dengan rinci. Pembuatan jurnal umum ini dilakukan untuk mempermudah
pencatatan transaksi ke buku besar. Dalam mencatat jurnal umum ini, debet dalam
akuntansi adalah kolom kiri akun. Sebaliknya, kredit berarti kolom kanan akun.
Contoh Jurnal Umum:
Ganesha Education
Jurnal Umum
31 Desember 2021
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
25 September 2021 Kas Rp. xxxx

Modal awal Rp. xxxx

30 September 2021 Sewa dibayar di muka Rp. xxxx

Kas Rp. xxxx

2. Memposting Jurnal ke dalam Buku Besar


Setelah membuat jurnal, langkah kedua yaitu mem-posting jurnal ke dalam buku besar.
Buku besar merupakan bukti pencatatan akuntansi yang berisi posting-postingan terpisah
dari setiap akun kas, piutang usaha, ekuitas pemilik, pendapatan penjualan, dan berbagai
jenis beban. Buku besar di fungsikan untuk memisahkan mana postingan masing-masing
agar sesuai dengan akun masing-masing.
3. Menyusun Neraca Saldo
Neraca saldo merupakan daftar yang memuat seluruh saldo akun baik saldo debet di kiri
dan saldo kredit di kolom kanan. Jumlah kolom debit dan kolom kredit neraca saldo
harus sama. Fungsi neraca saldo adalah untuk membuktikan kesamaan debit dan kredit
setelah posting dari jurnal ke buku besar tuntas. Neraca saldo membantu menemukan
kesalahan dalam jurnal akuntansi dan posting (pemindahbukuan). Neraca saldo juga
menjadi data dasar dalam menyusun laporan keuangan yaitu debet-kredit harus
seimbang.
4. Membuat Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian disini dimaksudkan untuk memastikan dasar aktual dalam akuntansi
dan untuk menyesuaikan nilai dalam neraca saldo. Jurnal penyesuaian merupakan jurnal
yang digunakan untuk melakukan proses pencatatan saldo pada akun-akun tertentu dan
dapat mencerminkan jumlah yang sebenarnya sebelum berlanjut ke proses penyusunan
laporan keuangan.
5. Membuat Neraca Lajur
Neraca lajur (worksheet) merupakan cara untuk memudahkan penyusunan laporan
keuangan. Penyusunan worksheet ini dimulai pada neraca saldo, lalu disesuaikan dengan
jurnal penyesuaian di tahap 2. Saldo yang sudah sesuai akan muncul pada kolom neraca
saldo yang nantinya akan dilaporkan dalam neraca dan laporan laba rugi.
6. Membuat Laporan Keuangan
Cara selanjutnya dalam membuat laporan keuangan sederhana sesuai dengan alur dan
urutan adalah laporan yang sudah di buat di neraca lajur tinggal di tulis dengan rapi
sesuai ketentuan atau standar laporan keuangan. Hal ini karena dalam neraca lajur sudah
dipisahkan jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam neraca atau laporan rugi laba.

C. Jenis Laporan Keuangan


1. Laporan Laba rugi
Laporan Laba Rugi adalah adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi
perusahaan selama periode tertentu. Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk
mengetahui hasil kinerja operasi perusahaan, untung atau rugi. Yang disusun dalam
laporan laba/ rugi adalah penjualan bersih dan biaya yang dikeluarkan selama periode
tertentu. Perusahaan dikatakan untung apabila total pendapatan lebih besar dari total
biaya dan dikatakan rugi apabila total pendapatan lebih kecil dari total biaya. “Kegunaan
laporan laba/ rugi adalah untuk mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan, memberikan
dasar untuk memprediksi kinerja masa depan, dan membantu menilai resiko
ketidakpastian arus kas.”
Contoh Laporan Laba Rugi

Ganesha Education
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
Pendapatan:
- Pendapatan Bimbel Rp. xxxxx
Total Pendapatan Rp. xxxxx
Beban Operasional:
- Beban listrik Rp. xxxxx
- Beban air Rp. xxxxx
- Beban gaji Rp. xxxxx
- Bebas internet (Wifi) Rp. xxxxx
- Total Beban Operasional Rp. xxxxx

Laba Operasional (Penjualan) Rp. xxxxx


Laba Bersih Sebelum Pajak Penghasilan Rp. xxxxx
Pajak Penghasilan Rp. xxxxx
Laba Bersih Rp. xxxxx

2. Laporan Perubahan Modal


Laporan Perubahan Modal adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan
informasi mengenai perubahan yang tejadi pada modal suatu perusahaan untuk satu
periode akuntansi tertentu. Unsur-unsur laporan perubahan modal:
a. Modal awal
b. Laba (rugi) bersih
c. Tambahan setoran modal oleh pemilik atau penarikan modal oleh pemilik (prive)
d. Penambahan modal
e. Modal akhir
Contoh Laporan Perubahan Modal:

Ganesha Education
Laporan Perubahan Modal
31 Desember 2021
Modal Awal Rp. 200.000.000

Laba Bersih Rp. 85.000.000


Prive Rp. 10.000.000
-
Penambahan Modal Rp. 75.000.000
+
Modal Akhir 31 Desember 2021 Rp. 275.000.000

3. Laporan Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang memperlihatkan harta, utang, dan modal
perusahaan pada waktu tertentu secara seimbang. Neraca dapat dikatakan seimbang
apabila harta perusahaan jumlahnya sama dengan utang yang ditambah modal (Harta =
Utang + Modal). “Neraca digunakan untuk tingkat pengembalian dan mengevaluasi
struktur modal perusahaan. Berikut adalah contoh neraca secara sederhana:

Ganesha Education
Laporan Neraca
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
Aktiva Pasiva
Kewajiban
Aktiva Lancar
- Hutang jangka pendek Rp. xxxx
- Kas Rp. xxxx - Hutang jangka panjang Rp. xxxx
Total Hutang Rp. xxxx
- Piutang usaha Rp. xxxx
- Sewa dibayar di muka Rp. xxxx Modal Usaha Rp. xxxx

Aktiva Tetap
- Peralatan Rp. xxxx
- Akum Peny. Peralatan Rp. xxxx

Jumlah Aktiva Rp. xxxx Jumlah Pasiva Rp. xxxx

4. Laporan Arus kas


Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan perjalanan kas selama periode
tertentu. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan
mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu periode.
Berikut format laporan arus kas secara sederhana:
Ganesha Education
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2021
Aktivitas Operasional:
- Pendapatan jasa bimbel Rp. xxxxx
- Beban sewa Rp. xxxxx
- Bebas listrik & air Rp. xxxxx
- Beban internet (Wifi) Rp. xxxxx
- Beban Gaji Rp. xxxxx
Kas bersih dari aktivitas operasional Rp. xxxxx

Aktivitas Investasi
- Pembelian peralatan bimbel Rp. xxxxx
Kas bersih dari aktivitas investasi Rp. xxxxx

Aktivitas Pembiayaan
- Modal awal bimbel Rp. xxxxx
Kas bersih dari aktivitas investasi Rp. xxxxx

Kenaikan/penurunan bersih kas Rp. xxxxx


Kas awal tahun Rp. xxxxx
Kas akhir tahun Rp. xxxxx

Anda mungkin juga menyukai