Anda di halaman 1dari 70

BUKU PANDUAN BELAJAR MAHASISWA

MATA KULIAH : KIMIA ANORGANIK II


KODE : KIM 6314
SKS/JS : 3/3
SEMESTER : IV
TAHUN AKADEMIK: 2019/2020

PENGASUH : DR. IDA BAGUS NYOMAN SUDRIA, M.Sc


I PUTU EKA SEPTIAN ADISTA PUTRA, SPD., MSI.

TIM PEMBUAT

DEWA PUTU GOGO BALAYOGA (1813031004)


NI PUTU ARINKA RISKY CHRISNA DEWI (1813031005)
HASANNUDIN (1813031020)
NURUL IZZAH (1813031024)

TIM REVIEW
BURMA MICHAEL SIPAYUNG (1813031003)
INGRIT LUMBAN BATU (1813031006)
IDAWATI (1813031015)
RISKAYANTI TAMBA (1813031018)
AYU ASMARA WARUWU (1813031021)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2020

i
PEDOMAN UMUM PERKULIAHAN
1. Perkuliahan dilakukan melalui blended learning.
2. Tugas kuliah meliputi tugas kelompok dan tugas individu.
3. Siswa berpartisifasi aktif dalam proses pembelajaran.
4. Materi dalam buku ajar yang ada hanya berupa informasi ringkas materi perkuliahan yang
harus dielaborasi (ditambah contoh, informasi baru terkait, dan perbaikan/pengembangan
konsepsi) oleh mahasiswa.
5. Tugas kelomppk adalah membuat tugas pra-kuliah (persiapan kuliah), presentasi hasil
tugas, dan penyempurnaan hasil tugas melalui beberapa tahapan. Kelompok dengan
nomor ganjil mengenjakan topik dengan nomor ganjil, kelompok dengan nomor genap
mengerjakan topik dengan nomor genap. Bagian-bagian materi dalam dokumen tugas
kelompok bisa dikerjakan secara perorangan (dengan membagi tugas), kemudian
disatukan. Gabungan tugas perorangan tersebut dalam kelompok, wajib didiskusikan
dengan anggota kelompok di kampus (sekitar 60 menit di luar jam tatap muka di kelas),
sehinga dimiliki sebagai hasil kerja kelompok yang semuanya isinya wajib
dipahami/dipertanggungjawabkan oleh setiap anggota kelompok.
6. Pembelajaran setiap topik mengikuti SAP dan dokumentasi hasil kegiatan mengikuti
format dalam buku panduan belajar mahasiswa. Tahapan-tahapan kegiatan yang secara
umum sebagai berikut.
(a) Mengerjakan tugas pra-kuliah berupa tugas eksplorasi, analisis, dan elaborasi materi
suatu pokok bahasan/topik kajian dari berbagai sumber sebagai DRAF PRODUK
AKTIVITAS BELAJAR AWAL. Topik bahasan diberi nomor secara urut mulai dari nomor
satu. Demikian juga kelompok kerja mahasiswa diberi nomor secara urut mulai dari
nomor 1 (dengan anggota kelompok masimal 3 orang). Untuk lebih menyesuaikan
bobot tugas dengan beban sks, tugas eksplorasi topik dan analisnya sebagai tugas pra-
kuliah disiapkan selama dua minggu. Kelompok ganjil menyiapkan eksplorasi dan
analisis untuk topik dengan nomor ganjil, sementara kelompok genap dengan topik
nomor genap untuk pertemuan berikutnya.
(b) Setiap kelompok ganjil wajib mencari pasangan kelompok genap untuk saling tukar
mereviu dokumen draf awal secara bergantian. Nama-nama anggota baik kelompok
dokumen yang direviu maupun nama-nama anggo kelopok perviu dicantumkan dalam
identitas tugas. Reviu sebaiknya dilakukan menggunakan fasilitas review sesui dengan
jenis file word atau pdf, jika belum bisa menggunakan fasilitas computer reviu
tersebut minta bantuan teman lain atau dosen pengasuh. Hasil reviu oleh kelompok
pereviu dikembalikan segera setelah forum diskusi online di classroom google (paling
lambat hari itu pukul 12.00).
(c) Mengikuti diskusi forum online classroom google selama 60 menit pada hari kedua
sebelum hari tatap muka presentasi di kelas (hari dan waktu pelaksanaan disepakati
Bersama oleh mahasiswa dan dosen) TENTANG MASALAH-MASALAH yang dialami
dalam penyiapan draf produk aktivitas belajar awal. Sebagai kolega,
mahasiswa secara kooperatif memberikan masukan solutif terhadap masalah yang
dihadapi teman (terutama lintas kelompok dari bukan anggota kelompok yang terlibat
sebagai pereviu atau yang direviu). Dosen akan memberikan masukan/arahan pada
permasalahan yang belum terpecahkan dan megarahkan informasi yang cendrung
membias. Kemudian setiap kelompok MENGUNGHAH hasil perbaikan awal draf
produk hasil belajar tersebut di dalam sesi tugas classroom google paling lamabat
SATU HARI SEBELUM TATAP MUKA presentasi di kelas. DRAF PERBAIKAN YANG

ii
DIUNGGAH TETAP BERISI KOMENTAR DARI KELOMPOK PEREVIU (gunakan file yang
dikembalikan oleh kelompok pereviu). Perbaikan informasi/konsespsi-konsepsi
dengan mengakomodasi masukan dari kelompok reviu dicetak ORANGE.
Untuk mengetahui pihak-pihak yang berkontribusi dalam konstruksi konsepsi dalam
dokumen setiap kelompok, isi dokumen diketik (a) berwarna hitam untuk informasi/
konsepsi-konsepsi atau informasi dasar awal oleh kelompok sendiri, (b) biru untuk
informasi/konsepsi-konsepsi perluasan/advant, dan (c) merah untuk konsepsi-
konsepsi atau informasi yang masih belum difahami, selain kuning untuk masukan
dari kelompok pereviu. Warna hijau nanti akan digunakan menandai masukan dari
dosen/pengasuh. File dokomen draf diberi nama secara urut dari nama kelompok
pembuat, kelompok pereviu, draf, topik. Contoh nama file II_V_Draf_Alkali Tanah.
Ingat dokumen yang sama masih akan tetap digunakan untuk direvisi sebagai tugas
pasca-pembelajaran yang juga akan diunggah pada sesi tugas. Namaun dokumen
revisi yang masih mengandung jejak efistimologi ini diberi nama file seperti
sebelummnya dengan mengganti draf menjadi revisi seperti file II_V_Revisi_Alkali
Tanah.
(b) Kegiatan M1s.d. M5 dalam kegiatan kuliah tatap muka mengunakan metode diskusi
dengan teknik jigsaw (keahlian sesuai dengan bagian tugas kelompok yang dikerjakan
perorangan) selama 40 menit, dan kemudian disusul dengan presentasi dan diskusi
kelas.
Sangat baik jikan presentasi menggunakan power point ringkas (informasi ringkas isian
table dan/atau sesuai format isian) dari isi draf produk hasil belajar awal untuk topik
tugas. Kemudian mempresaentasikannya di kelas sebagai hasil eleborasi yang diikuti
dengan diskusi kelas. Presentasi dilakukan oleh dua kelompok yang ditentukan secara
undian pada saat tatap muka di kelas untuk topik yang bersangkutan dari kelompok
ganjil/genap.
(c) Penyempurnaan produk draf aktivitas belajar tersebut dengan mengakomodasi
masukan dalam diskusi kelas, kemudian produk hasil belajar yang disempurnkan
tersebut DIUNGGAH PALING LAMBAT TIGA HARI SETELAH PERTEMUAN TATAP MUKA
TOPIK TERSEBUT. Ingat dokumen yang diunggah masih menggunakan dokumen yang
dikerjakan secara berkelanjutan. Isi informasi/konsepsi-konsepsi yang sebagai hasil
perbaikan dengan mengakomodasi masukan dalam diskusi kelas diketik dengan warna
ungu. Ingat nama file ini seperti contoh di atas (misalnya: II_V_Revisi_Alkali Tanah)
7. Mahasiswa Juga membuat tugas individu berupa sebuah makalah ilmiah tentang suatu
kajian Kimia Anorgank II yang merepresentasikan sikap dan berpikir kritis serta kreatif dari
mahasiswa yang dikumpul pada minggu ke-12
8. Mahasiswa harus mengikuti kuliah dengan kehadiran minimal 75% dari total waktu tatap
muka
9. Penilaian sesuai dengan rancangan penilaian dalam format RTM (yang sudah sesuai
dengan kriteria penilaian yang diberlakukan oleh universitas).
10. Kategori penilaian mengikuti pedoman konversi skor skala seratus yang berlaku di
UNDIKSHA yakni A = 85 – 100; B = 70 – 84; C = 55 – 69; D = 40 – 54; and E = 0 – 39.
11. Total waktu perkuliahan minimal 14 kali pertemuan

iii
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................................. i
PETUNJUK UMUM .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii
DAFTAR RUJUKAN .............................................................................................................. iv
PENDAHULIAUN................................................................................................................... 1
BAB I LOGAM ALKALI ........................................................................................................ 5
1. Sejarah, keberadaan dan isolasi .......................................................................... x
2. Penggunaan unsur-unsur alkali ........................................................................... x
3. Sifat-sifat unsur-unsur alkali ................................................................................ x
4. Hidrida, pembuatan, dan sifat-sifatnya ............................................................... x
5. Halida, pembuatan, dan sifat-sifatnya ................................................................. x
6. Oksida, pembuatan dan sifat-sifatnya ................................................................. x
7. Hidroksida, pembuatan dan sifat-sifatnya ........................................................... x
8. Jenis persenyawaan lainnya yang mengandung alkali ......................................... x
Tugas ....................................................................................................................... x
Daftar Pustaka Rujukan ............................................................................................ x
BAB II ………………………………………………………………………………………………….............................. x
1. xxx ....................................................................................................................... x
2. xxx ....................................................................................................................... x
3. xxxx ..................................................................................................................... x
4. xxxxx .................................................................................................................... x
5. xxx........................................................................................................................ x
6. xxx ....................................................................................................................... x
7. vvv ....................................................................................................................... x
8. Jenis persenyawaan lainnya yang mengandung alkali ......................................... x
Tugas ....................................................................................................................... x
Daftar Pustaka Rujukan ............................................................................................ X
REFERENCES
Greenwood, N. N. and Earnshaw, A. 2003. Chemistry of the Elements. Second Edition.
Amsterdam: Elsevier, Ltd.
Cotton, F. A., Wilkinson, G., and Gaus, P. L. 1995. Basic Inorganic Chemistry. Third Edition,
New York: John Wiley & Son.
Winter, M. J. 1994. d-Blok Chemistry. Oxford: Oxford University Press.
Shriver, D. F., Atkins, P. W., Cooper H. L. 1990. Inorganic Chemistry. Oxford: Oxford University
Press.
Huheey, J. E., 1985. Inorganic Chemistry. Second Edition. New York: Harper & Row Publisher.

iv
Norman, N. C. 1997. Periodicity and the s- and p-Block Elements. Oxford: Oxford University
Press.
Sudria, I.B.N. & Siregar, M. (2002). Penuntun Belajar Kimia Anorganik II (Bagian Kedua).
Nurusan Pendidikan Kimia FMIPA IKIP Negeri Singaraja
Silberberg, M.S. (2003). Chemistry The Molecular nature of Matter and Change. Third Edition.
New York : McGraw-Hill Higher Education.
Sumber lain:

v
PENDAHULUAN
Belajar kimia secara bermakna melibatkan keterkaiatan kajian aspek/level makroskopik,
sub-mikroskopik, dan simbolik. Belajar secara alami mulai data informasi konkrit kemudian
memahami abstrasinya dengan menggunakan metode ilmiah (siklus belajar eksperiensial
Kolb). Sejumlah variasi siklus belajar saintifik telah dikenal, semua mengacu pada pendekatan
ilmiah. Coba kenali siklus-siklus belajar tersebut dan coba terapkan secara bergantian untuk
meningkatkan kualitas belajar sains anda yang sekaligus sebagai penambahan modal dasar
anda sebagai calon guru. Variasi siklus belajar sains antara lain:
 Sklus eksperiensial Kolb:
 Siklus 3E
 Siklus 5E
 Siklus 7E
 Siklus 5M
 Siklus belajar deskriptif
 Siklus belajar empirical abducted
 Siklus belajar hypothetical deductive

BAB I UNSUR-UNSUR LOGAM ALKALI DAN PERSENYAWAANNYA


I. Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar* Tujuan Pembelajaran**
1. Memahami sejarah Melalui penelusuran informasi, presentasi, diskusi, dan latihan
penemuan, pengayaan informasi mahasiswa mampu:
keberadaan di alam, 1.1 Menjelaskan sejarah singkat penemuan unsur-unsur alkali.
isolasi, penggunaan, 1.2 Mengidentifikasi keberadaaan alkali (unsur-unsur dan/atau
dan sifat-sifat unsur persenyawaan yang mengandungnya) dan distribusi di alam
logam alkali, serta (kerak bumi dan lainnya)
mengindentifikasi 1.3 Menjelaskan cara-cara isolasi unsur-unsur alkali.
jenis-jenis, sifat-sifat 1.4 Mengidentifikasi penggunaan unsur-unsur alkali.
dan pembuatan dari 1.5 Menjelaskan sifat-sifat unsur-unsur alkali.
jenis persenyawaan 1.6 Mengidentifikasi jenis-jenis, sifat-sifat (fisika dan kimia), dan
yang mengandung pembuatan dari jenis persenyawaan yang mengandung alkali
alkali.
Keterangan: * Dikutip dari SAP; ** dikembangkan dari indicator dalam SAP yang ditambah
proses untuk mewujudkan indikator pencapaian kompetensi

II. Persiapan Mengikulti Kuliah


Buat persiapan kuliah secara kelompok (2-3 orang) di luar jam tatap muka di kelas
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran dalam SAP yang sudah
disepakati (dapat berkonsultasi pada dosen/pengasuh). Usaha sistematika setiap kajian
mengikuti tahapan siklus belajar yang diikuti. Cantumkan sumber pustaka sesuai dengan
penulisan sumber (nama dan tahun) pada informasi penting yang Anda tulis dalam teks
deskripsi teori maupun pembahasan.

1
I. Kegiatan Pra-kuliah tatap muka
A. Sifat Kelogaman Berdasarkan Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur Logam Transisi Deret Pertama (Arinka Risky, 1813031005)
1. Mengamati (pengamatan fenomena awal)
Lakukan pengamatan di sekitar dan/atau menemukan informasi awal dalam sumber-sumber pustaka (bahan ajar dan sumber lain)
untuk mengisi kolom (2) dalam Tabel N.1. (yakni A.1 atau B.1 sesuai dengan sub-pokok bahasan)
Tabel A.1 Jenis pengetahuan dan variabel-variabel dari pengetahuan konseptual/ hipotesis untuk pok bahasan/topik 1 dengan
penalaran induktif
Variabel dari pengetahuan konseptual/hipotesis
No P. Faktual P. Prosedural P. Konseptual Konsepsi prasyarat
bebas terikat kontrol
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Pada orbital d maksimun dihuni - Mengidentifikasi Konfigurasi Sifat kelogaman Unsur-unsur Berdasarkan aturan Unsur adalah
oleh sepuluh elektron maka sifat kelogaman elektron dari dari unsur-unsur logam transisi Aufbau, pengisian suatu zat yang
akan terdapat sepuluh unsur dari unsur-unsur unsur-unsur logam transisi deret pertama elektron dalam tidak dapat
pada periode keempat, yaitu logam transisi logam transisi orbital d mulai dipisahkan
deret pertama
dimulai dari Sc sampai dengan deret pertama deret pertama terjadi setelah menjadi zat-zat
Zn. - Mengidentifikasi  Titik leleh elektron orbital 4s2 yang lebih
- 21Sc = 1s22s22p63s23p63d14s2 konfigurasi  Titik didih atau setelah atom sederhana dengan
- Ti = 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s
22 2 2 6 2 6 2 2
elektron dari  Kerapatan kalsium 20Ca: [Ar] cara kimia
- 23V = 1s22s22p63s23p63d34s2 unsur-unsur 4s2. Oleh karena
- 24Cr = 1s22s22p63s23p63d54s1 logam transisi itu, unsur-unsur Konfigurasi
- Mn = 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s
25 2 2 6 2 6 5 2
deret pertama logam transisi elektron adalah
- 26Fe = 1s22s22p63s23p63d64s2 - Mengidentifikasi dimulai pada susunan
- 27Co = 1s22s22p63s23p63d74s2 variabel bebas, periode keempat penyebaran
- 28Ni = 1s22s22p63s23p63d84s2 variabel terikat dalam table (Pengisian)
- 29Cu = 1s22s22p63s23p63d104s1 dan variabel periodik dengan elektron-elektron
- Zn = 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s
30 2 2 6 2 6 10 2
kontrol menyesuaikan dalam.
bilangan kuantum
Pada oribital d maksimun utam terbesar. Sistem periodik
dihuni oleh sepuluh elektron Pada orbital d unsur
maka akan terdapat sepuluh maksimun dihuni
unsur pada periode keempat, oleh sepuluh

2
yaitu dimulai dari Sc sampai elektron maka
dengan Zn. Pada unsur-unsur akan terdapat
transisi terdapat lebih banyak sepuluh unsur pada
elektron bebas dalam orbital d periode keempat,
yang tidak berpasangan. yaitu dimulai dari
Semakin banyak elektron Sc sampai dengan
bebas dalam suatu atom Zn. Semua unsur
logam memungkinkan ikatan transisi merupakan
antar atom semakin kuat unsur-unsur logam.
sehingga sifat logam dari unsur Kulit terluar dari
itu juga semakin kuat. unsur-unsur
Pengaruh nyata dari kekuatan transisi hanya
ikatan antar atom pada logam mengandung satu
transisi tercermin dari sifat atau dua elektron
kerapatan yang tinggi, titik pada orbital 4s
didih dan titik leleh yang juga sehingga mudah
tinggi. melepaskan
elektron pada kulit
terluarnya. Sifat
logam dari unsur-
unsur transisi lebih
kuat jika
dibandingkan
dengan sifat logam
dari golongan
utama. Hal ini
disebabkan pada
unsur-unsur
transisi terdapat
lebih banyak
elektron bebas
dalam orbital d
yang tidak
berpasangan.

3
Semakin banyak
elektron bebas
dalam suatu atom
logam
memungkinkan
ikatan antar atom
semakin kuat
sehingga sifat
logam dari unsur
itu juga semakin
kuat. Pengaruh
nyata dari
kekuatan ikatan
antar atom pada
logam transisi
tercermin dari sifat
kerapatan yang
tinggi, titik didih
dan titik leleh yang
juga tinggi.

4
2. Menanya
Rumuskan masalah investigasi terkait dengan fenomena awal tersebut (informasi dalam kolom 2) dan juga isi pengetahuan prasyarat
(kolum 8) untuk mengkaji rumusan maslah terkait
1) Bagaimana konfigurasi elektron dari unsur-unsur logam transisi dalam satu deret pertama?
2) Bagaimana sifat kelogaman dari unsur-unsur logam transisi berdasarkan konfigurasi elektron?
3. Mengumpulkan data
a. Hipotesis
Tuliskan rumuskan hipotesis dalam kolom 8 untuk setiap rumusan masalah investigasi sebagai target/ sasaran pengetahuan
konseptual yang relevan dengan temuan informasi awal terkait dalam kolom 1.
1) Berdasarkan aturan membangun dari Aufbau, pengisian elektron dalam orbital d mulai terjadi setelah elektron menghuni orbital 4 s2
atau setelah atom kalsium, 20Ca: [Ar] 4s2. Oleh karena itu, unsur-unsur transisi dimulai pada periode keempat dalam tabel periodik,
sesuai dengan bilangan kuantum utama terbesar (4s 3d). Oleh karena orbital d maksimum dihuni oleh sepuluh elektron maka akan
terdapat sepuluh unsur pada periode keempat, yaitu mulai dari Sc dengan konfigurasi elektron [Ar] 3 d1 4s2 sampai dengan Zn
dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d10 4s2.

2) Semua unsur transisi merupakan unsur-unsur logam. Kulit terluar dari unsur-unsur transisi hanya mengandung satu atau dua
elektron pada orbital 4s sehingga mudah melepaskan elektron pada kulit terluarnya. Sifat logam dari unsur-unsur transisi lebih kuat
jika dibandingkan dengan sifat logam dari golongan utama. Hal ini disebabkan pada unsur-unsur transisi terdapat lebih banyak
elektron bebas dalam orbital d yang tidak berpasangan. Semakin banyak elektron bebas dalam suatu atom logam memungkinkan
ikatan antaratom semakin kuat sehingga sifat logam dari unsur itu juga semakin kuat. Pengaruh nyata dari kekuatan ikatan
antaratom pada logam transisi tercermin dari sifat kerapatan yang tinggi, titik didih dan titik leleh yang juga tinggi, .

b. Variabel
Identifikasi dan tulis variable bebas (dalam kolom 4), variable terikat (dalam kolom 5), dan variabel kontrol (dalam kolom 6) yang
membangun setiap hipotesis. Setiap hipotesis minimal memlilki satu (bisa lebih dari satu) variabel bebas, terikat, atau kontrol.

5
c. Desain pembuktian setiap hipotesis
Buat desain/rancangan pembuktian setiap hipotesis dengan memberikan variasi nilai setiap variable bebas mengikuti table berikut.
Tabel A2. Desain pembuktian hipotesis untuk topik 1
No.
Variabel bebas (VB) Variabel terikat (VT) Variabel kontrol (VK)
Hipotesis
VB 1: Konfigurasi elektron dari unsur-unsur logam VT 1: Sifat kelogaman dari unsur-unsur logam
transisi deret pertama transisi deret pertama
Variasi nilainya: Variasi nilainya:
- 21Sc = 1s22s22p63s23p63d14s2 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
(Lunak, ringan, dan bersifat amfoter)
- - 22Ti = 1s22s22p63s23p63d24s2 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
(Keras, tahan korosi)
- - 23V = 1s22s22p63s23p63d34s2 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
(Keras, tahan korosi)
- - 24Cr = 1s22s22p63s23p63d54s1 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
(Rapuh, tahan korosif)
Unsur-unsur logam transisi
Hp no. 1 - - 25Mn = 1s22s22p63s23p63d54s2 Titik leleh, titik didih dan kerapatan deret pertama
Rapuh, putih, reaktif
- - 26Fe = 1s22s22p63s23p63d64s2 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
Cukup lunak, terang mengkilap, reaktif
- - 27Co = 1s22s22p63s23p63d74s2 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
Keras, kebiruan
- - 28Ni = 1s22s22p63s23p63d84s2 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
Cukup keras, tahan korosi
- - 29Cu = 1s22s22p63s23p63d104s1 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
Lunak, mudah ditempa, kemerahan

6
- 30Zn = 1s22s22p63s23p63d104s2
Titik leleh, titik didih dan kerapatan
Rapuh pada temperatur 298 K dan lunak pada
temperatur 373-423 K

VB 1: (jika ada)
Variasi nilainya:
-
-
-
VB:
Variasi nilainya:
-
Hp no. n
-
-
-

d. Pengetahuan prosedural (terbatas pada penggunaan data sekunder)


Identifiksi pengetahuan prosedural konkrit dan abstrak dalam kolom 3 untuk setiap pembuktian hipotesis terkait.
Identifikasi pengetahuan prosedural konkrit meliputi:
- Isi kolom 3 Tabel A1 dengan pengetahuan cara kerja (eksperimen) yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan
data/pengetahuan faktual (yang Anda kutif sebagai data sekunder) terkait dengan hipotesis yang didukung
- Tambahan uraikan prosedur singkat cara kerja (eksperimen) yang digunakan untuk mendapatkan data/pengetahuan faktual tersebut
sebagai berikut.
Membuat konfigurasi elektron masing-masing unsur logam transisi deret pertama. (tambahkan perkiraan alat dan bahan yang
digunakan)
Identifikasi pengetahuan prosedural abstrak meliputi:

7
- sebagian sudah dilakuakan pada identifikasi variabel dan pembuatan desain pembuktian hipotesis (kolom 4,5, dan 6) Tabel A1,
- tambahan lagi teknik analisis data untuk menemukan hubungan variable bebas dan variable terikat sebagai berikut.
 Mengidentifikasi sifat kelogaman dari unsur-unsur logam transisi deret pertama
 Mengidentifikasi konfigurasi elektron dari unsur-unsur logam transisi deret pertama
 Mengidentifikasi variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol

e. Tabel pengumpulan data (terbatas pada data sekunder) cukup dengan menyalin Tabel A2
Tabel A2. Desain pembuktian hipotesis untuk topik 1
No.
Variabel bebas (VB) Variabel terikat (VT) Variabel kontrol (VK)
Hipotesis
Hp no. 1 VB 1: Konfigurasi elektron dari unsur-unsur logam VT 1: Sifat kelogaman dari unsur-unsur logam Unsur-unsur logam transisi
transisi deret pertama transisi deret pertama deret pertama
Variasi nilainya: Variasi nilainya:
- 21Sc = 1s22s22p63s23p63d14s2 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
- - 22Ti = 1s22s22p63s23p63d24s2 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
- - 23V = 1s22s22p63s23p63d34s2 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
- - 24Cr = 1s22s22p63s23p63d54s1 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
- - 25Mn = 1s22s22p63s23p63d54s2 Titik leleh, titik didih dan kerapatan

8
- - 26Fe = 1s22s22p63s23p63d64s2 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
- - 27Co = 1s22s22p63s23p63d74s2 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
- - 28Ni = 1s22s22p63s23p63d84s2 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
- - 29Cu = 1s22s22p63s23p63d104s1 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
- 30Zn = 1s22s22p63s23p63d104s2 Titik leleh, titik didih dan kerapatan
VB 1: (jika ada)
Variasi nilainya:
-
-
-
VB:
Variasi nilainya:
-
Hp no. n
-
-
-
f. Pengumpulan data cukup dengan mengisi Tabel A2 dan juga mengisi rangkumannya dalam kolom 4, 5, dan 6 dalam Tabel A1

B. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik Penggunaan unsur alkali
C. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik sifat-sifat unsur-unsur alkali
D. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik persenyawaan hidrida dari alkali
E. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik Persenyawaan Halida dari alkali
F. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik persenyawaan Oksida dan hidroksida dari alkali
G. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik garam-garam dari asam oksi dengan alkali
*catatan: draf awal dibuat oleh kelompok pembuat yang diserahkan kepada kelompok pereviu. Kemudian diskusi forum di classroom google
dilakukan pada hari kedua sebelum tatap muka di kelas. Kelompok pereviu (bisa bagi tugas mereviu satu/dua dua sub-pokok bahasan
peranggota) menyerahkan dokumen hasil reviu yang utuh kepada kelompok pembuat. Ingat jadwal masing-masing kegiatan dan batas akhir
pengumpulan isian tugas sesuai dengan hasil kesepakatan yang telah diputuskan.

9
II. Kegiatan kuliah tata muka di kelas
Diskusi kelas draf rancangan investigasi topik A s.d. G. oleh mengikuti teknik diskusi kelompok jigsawo selama 40 menit dengan anggota
kelompok ahli sesuai dengan sub-topik yang dikerjakan dan direviu oleh perorangan mahasiswa dalam kelompoknya. pasangan kelompok
pembuat dan pereviu. Menyamakan persepsi tentang draf investigasi dan melanjutkan kegiatan mengasosiasi (menganalisis data,
mengelaborasi, dan membuat simpulan)
Lanjutan A1
4. Mengasosiasi
a. Sifat Kelogaman Berdasarkan Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur Logam Transisi Deret Pertama
Hasil pengolahan data dengan teknik pengurutan konfigurasi elektron dari masing-masing unsur logam transisi deret pertama
- 21
Sc = 1s22s22p63s23p63d14s2

10
- 22
Ti = 1s22s22p63s23p63d24s2
- 23
V = 1s22s22p63s23p63d34s2
- 24
Cr = 1s22s22p63s23p63d54s1
- 25
Mn = 1s22s22p63s23p63d54s2
- 26
Fe = 1s22s22p63s23p63d64s2
- 27
Co = 1s22s22p63s23p63d74s2
- 28
Ni = 1s22s22p63s23p63d84s2
- 29
Cu = 1s22s22p63s23p63d104s1
- 30
Zn = 1s22s22p63s23p63d104s2
Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):
Berdasarkan aturan Aufbau, pengisian elektron dalam orbital d mulai terjadi setelah elektron orbital 4s 2 atau setelah atom kalsium 20Ca:
[Ar] 4s2. Oleh karena itu, unsur-unsur logam transisi dimulai pada periode keempat dalam table periodik dengan menyesuaikan bilangan
kuantum utam terbesar. Pada orbital d maksimun dihuni oleh sepuluh elektron maka akan terdapat sepuluh unsur pada periode
keempat, yaitu dimulai dari Sc sampai dengan Zn.
- 21Sc = 1s22s22p63s23p63d14s2
- 22Ti = 1s22s22p63s23p63d24s2
- 23V = 1s22s22p63s23p63d34s2
- 24Cr = 1s22s22p63s23p63d54s1
- 25Mn = 1s22s22p63s23p63d54s2
- 26Fe = 1s22s22p63s23p63d64s2
- 27Co = 1s22s22p63s23p63d74s2
- 28Ni = 1s22s22p63s23p63d84s2
- 29Cu = 1s22s22p63s23p63d104s1
- 30Zn = 1s22s22p63s23p63d104s2
Semua unsur transisi merupakan unsur-unsur logam. Kulit terluar dari unsur-unsur transisi hanya mengandung satu atau dua elektron
pada orbital 4s sehingga mudah melepaskan elektron pada kulit terluarnya. Sifat logam dari unsur-unsur transisi lebih kuat jika
dibandingkan dengan sifat logam dari golongan utama. Hal ini disebabkan pada unsur-unsur transisi terdapat lebih banyak elektron
bebas dalam orbital d yang tidak berpasangan. Semakin banyak elektron bebas dalam suatu atom logam memungkinkan ikatan antar
atom semakin kuat sehingga sifat logam dari unsur itu juga semakin kuat. Pengaruh nyata dari kekuatan ikatan antar atom pada logam
transisi tercermin dari sifat kerapatan yang tinggi, titik didih dan titik leleh yang juga tinggi.
Simpulan Sub-topik

11
1. Sifat kelogaman yang berdasarkan konfigurasi elektron unsur-unsur logam transisi deret pertama memiliki nilai konfigurasi elektron
yang bervariasi (hipotesis diterima/ditolak)

12
Perlu juga dibuat tabel jenis pengetahuan dan variabel terkait mengikuti penalaran deduksi dengan format Tabel A3
Tabel A3.1 Jenis pengetahuan dan variabel-variabel dari pengetahuan konseptual/ hipotesis untuk sub-pok bahasan/topik 1 dengan
penalaran deduktif
Variabel dari pengetahuan konseptual/hipotesis P. Prosedural P. Faktual Metakognitif
No P. Konseptual
bebas terikat kontrol
1. Berdasarkan aturan Konfigurasi Sifat Unsur-unsur - Mengidentifikasi Pada orbital d maksimun dihuni Konfigurasi
Aufbau, pengisian elektron dari kelogaman dari logam transisi sifat kelogaman oleh sepuluh elektron maka akan elektron adalah
elektron dalam unsur-unsur unsur-unsur deret pertama dari unsur-unsur terdapat sepuluh unsur pada sebagai suatu
orbital d mulai logam transisi logam transisi periode keempat, yaitu dimulai dari susunan elektron-
logam transisi
terjadi setelah deret pertama deret pertama Sc sampai dengan Zn. elektron pada
elektron orbital 4s2 deret pertama - Mengidentifikasi - 21Sc = 1s22s22p63s23p63d14s2 sebuah atom.
atau setelah atom  Titik leleh konfigurasi - 22Ti = 1s22s22p63s23p63d24s2 Susunan tersebut
kalsium 20Ca: [Ar]  Titik didih elektron dari - 23V = 1s22s22p63s23p63d34s2 dapat mengikuti
4s2. Oleh karena  Kerapatan unsur-unsur - 24Cr = 1s22s22p63s23p63d54s1 kaidah dan pola
itu, unsur-unsur logam transisi - 25Mn = 1s22s22p63s23p63d54s2 yang telah
logam transisi deret pertama - 26Fe = 1s22s22p63s23p63d64s2 ditentukan.
dimulai pada - Mengidentifikasi - 27Co = 1s22s22p63s23p63d74s2 Terdapat dua cara
periode keempat variabel bebas, - 28Ni = 1s22s22p63s23p63d84s2 dalam suatu
dalam table variabel terikat - 29Cu = 1s22s22p63s23p63d104s1 penulisan
periodik dengan dan variabel - 30Zn = 1s22s22p63s23p63d104s2 konfigurasi
menyesuaikan kontrol elektron. Cara
bilangan kuantum Pada oribital d maksimun dihuni tersebut yaitu bisa
utam terbesar. oleh sepuluh elektron maka akan berdasarkan kulit
Pada orbital d terdapat sepuluh unsur pada atom atau
maksimun dihuni periode keempat, yaitu dimulai berdasarkan
oleh sepuluh dari Sc sampai dengan Zn. Pada subkulit atomnya.
elektron maka unsur-unsur transisi terdapat lebih
akan terdapat banyak elektron bebas dalam
sepuluh unsur pada orbital d yang tidak berpasangan.
periode keempat, Semakin banyak elektron bebas
yaitu dimulai dari dalam suatu atom logam
Sc sampai dengan memungkinkan ikatan antar atom
Zn. Semua unsur semakin kuat sehingga sifat logam

13
transisi merupakan dari unsur itu juga semakin kuat.
unsur-unsur logam. Pengaruh nyata dari kekuatan
Kulit terluar dari ikatan antar atom pada logam
unsur-unsur transisi tercermin dari sifat
transisi hanya kerapatan yang tinggi, titik didih
mengandung satu dan titik leleh yang juga tinggi.
atau dua elektron
pada orbital 4s
sehingga mudah
melepaskan
elektron pada kulit
terluarnya. Sifat
logam dari unsur-
unsur transisi lebih
kuat jika
dibandingkan
dengan sifat logam
dari golongan
utama. Hal ini
disebabkan pada
unsur-unsur
transisi terdapat
lebih banyak
elektron bebas
dalam orbital d
yang tidak
berpasangan.
Semakin banyak
elektron bebas
dalam suatu atom
logam
memungkinkan
ikatan antar atom
semakin kuat

14
sehingga sifat
logam dari unsur
itu juga semakin
kuat. Pengaruh
nyata dari
kekuatan ikatan
antar atom pada
logam transisi
tercermin dari sifat
kerapatan yang
tinggi, titik didih
dan titik leleh yang
juga tinggi.

15
a. Buat rancangan cara membuktikan secara ilmiah kebenaran konsepsi (pengetahuan konseptual) dengan memberdayakan pengetahuan
prosedural, dan faktual (secara lebih ringkas per sub-pokok bahasan). Kalau ditabelkan akan kembali sama dengan Tabel A2.
No P. Konseptual P. Prosedural P. Faktual
1. Berdasarkan aturan Aufbau, pengisian elektron - Mengidentifikasi sifat kelogaman dari Pada orbital d maksimun dihuni oleh sepuluh elektron
dalam orbital d mulai terjadi setelah elektron unsur-unsur logam transisi deret maka akan terdapat sepuluh unsur pada periode
orbital 4s2 atau setelah atom kalsium 20Ca: [Ar] pertama keempat, yaitu dimulai dari Sc sampai dengan Zn.
4s2. Oleh karena itu, unsur-unsur logam transisi - Mengidentifikasi konfigurasi elektron - 21Sc = 1s22s22p63s23p63d14s2
dimulai pada periode keempat dalam table dari unsur-unsur logam transisi deret - 22Ti = 1s22s22p63s23p63d24s2
periodik dengan menyesuaikan bilangan pertama - 23V = 1s22s22p63s23p63d34s2
kuantum utam terbesar. Pada orbital d - Mengidentifikasi variabel bebas, - 24Cr = 1s22s22p63s23p63d54s1
maksimun dihuni oleh sepuluh elektron maka variabel terikat dan variabel kontrol - 25Mn = 1s22s22p63s23p63d54s2
akan terdapat sepuluh unsur pada periode - 26Fe = 1s22s22p63s23p63d64s2
keempat, yaitu dimulai dari Sc sampai dengan - 27Co = 1s22s22p63s23p63d74s2
Zn. Semua unsur transisi merupakan unsur- - 28Ni = 1s22s22p63s23p63d84s2
unsur logam. Kulit terluar dari unsur-unsur - 29Cu = 1s22s22p63s23p63d104s1
transisi hanya mengandung satu atau dua - 30Zn = 1s22s22p63s23p63d104s2
elektron pada orbital 4s sehingga mudah
melepaskan elektron pada kulit terluarnya. Sifat Pada oribital d maksimun dihuni oleh sepuluh elektron
logam dari unsur-unsur transisi lebih kuat jika maka akan terdapat sepuluh unsur pada periode
dibandingkan dengan sifat logam dari golongan keempat, yaitu dimulai dari Sc sampai dengan Zn. Pada
utama. Hal ini disebabkan pada unsur-unsur unsur-unsur transisi terdapat lebih banyak elektron
transisi terdapat lebih banyak elektron bebas bebas dalam orbital d yang tidak berpasangan. Semakin
dalam orbital d yang tidak berpasangan. Semakin banyak elektron bebas dalam suatu atom logam
banyak elektron bebas dalam suatu atom logam memungkinkan ikatan antar atom semakin kuat
memungkinkan ikatan antar atom semakin kuat sehingga sifat logam dari unsur itu juga semakin kuat.
sehingga sifat logam dari unsur itu juga semakin Pengaruh nyata dari kekuatan ikatan antar atom pada
kuat. Pengaruh nyata dari kekuatan ikatan antar logam transisi tercermin dari sifat kerapatan yang
atom pada logam transisi tercermin dari sifat tinggi, titik didih dan titik leleh yang juga tinggi.
kerapatan yang tinggi, titik didih dan titik leleh
yang juga tinggi.

16
b. Buat komentar dalam bentuk alasan mengapa rancangan verifikasi dan metakognitif yang anda rumuskan penting dalam konstrusi
pengetahuan-pengetahuan dalam sub-pokok bahasan terkait!
Dalam menyusun pengetahuan tentang sifat kelogaman yang berdasarkan konfigurasi elektron unsur-unsur logam transisi deret pertama,
perlu diketahui untuk mengetahui sifat kelogaman yang berdasarkan konfigurasi elektron unsur-unsur logam transisi deret pertama
terlebih dahulu mengurutkan konfigurasi elektron masing-masing unsur logam transisi deret pertama.

Pustaka rujukan:
Karyasa, I.W. (2014). Inorganic Chemistry 2: Chemistry of Metal Elements. Singaraja: Undiksha Press.
Sudria, I.B.N & Siregar, M. (2002). Kimia Anorganik II. Singaraja: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA IKIP Negeri Singaraja.
Sugiyarto, K.H & Retno, D.S. (2010). Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mengasosiasi untuk sub-topik B s.d G mengikuti nlangkah yang sama dengan A1 (hingga pustaka rujukan).
Selanjutnya setiap anggota kelompok keahlian kembali menyerahkan hasil diskusi untuk dikompilasi dalam kelompok asal (pasangan
kelompok pembuat dan periviu)

5. Mengkomunikasikan
 Sepasang kelopmpok asal (kelompok pembuat dan kelompok pereviu ditunjuk secara acak) mempresentasikan kegiatan investigasinya
di kelas untuk memperoleh tanggapan dan masukan oleh semua mahasiswa lintas keahlian perorangan dan oleh pengasuh.

III. Kegiatan Pasca-tatap muka di kelas


 Kelompok pembuat dengan pengawasan kelompok pereviu kembali mengerjakan tugas pasca-tatap muka yakni melengkapi dan/atau
memperbaiki dokumen kinerja kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik terebut dengan mengakomodasi masukan dalam kegiatan tatap
muka diskusi di kelas dan/atau sebelumnya yang masih perlu dilakukan untuk menyempurnakannya. Perbaikan tidak perlu menghapus
deskripsi sebelumnya. Cukup dengan menambahkan perbaikannya dengan hurup berwarna (ungu) seperti ketentuan yang telah disepakati.
 Dokumen juga disertai rangkuman belajar pokok bahasan di atas (yang anda lakukan) sesuai dengan hasil kegiatan belajar Anda dengan
Pendekatan Saintifk melalui penalaran induktif yang dilanjutkan dengan penalaran deduktif.

17
Berdasarkan aturan Aufbau, pengisian elektron dalam orbital d mulai terjadi setelah elektron orbital 4s 2 atau setelah atom kalsium 20Ca:
[Ar] 4s2. Oleh karena itu, unsur-unsur logam transisi dimulai pada periode keempat dalam table periodik dengan menyesuaikan bilangan
kuantum utam terbesar. Pada orbital d maksimun dihuni oleh sepuluh elektron maka akan terdapat sepuluh unsur pada periode
keempat, yaitu dimulai dari Sc sampai dengan Zn.
- 21Sc = 1s22s22p63s23p63d14s2
- 22Ti = 1s22s22p63s23p63d24s2
- 23V = 1s22s22p63s23p63d34s2
- 24Cr = 1s22s22p63s23p63d54s1
- 25Mn = 1s22s22p63s23p63d54s2
- 26Fe = 1s22s22p63s23p63d64s2
- 27Co = 1s22s22p63s23p63d74s2
- 28Ni = 1s22s22p63s23p63d84s2
- 29Cu = 1s22s22p63s23p63d104s1
- 30Zn = 1s22s22p63s23p63d104s2
Semua unsur transisi merupakan unsur-unsur logam. Kulit terluar dari unsur-unsur transisi hanya mengandung satu atau dua elektron
pada orbital 4s sehingga mudah melepaskan elektron pada kulit terluarnya. Sifat logam dari unsur-unsur transisi lebih kuat jika
dibandingkan dengan sifat logam dari golongan utama. Hal ini disebabkan pada unsur-unsur transisi terdapat lebih banyak elektron
bebas dalam orbital d yang tidak berpasangan. Semakin banyak elektron bebas dalam suatu atom logam memungkinkan ikatan antar
atom semakin kuat sehingga sifat logam dari unsur itu juga semakin kuat. Pengaruh nyata dari kekuatan ikatan antar atom pada logam
transisi tercermin dari sifat kerapatan yang tinggi, titik didih dan titik leleh yang juga tinggi.
Dalam menentukan sifat kelogaman yang berdasarkan konfigurasi elektron pada unsur-unsur logam transisi deret pertama dilakukan
dengan mengurutkan masing-masing konfigurasi elektron dari unsur-unsur logam transisi deret pertama. Konfigurasi elektron adalah
sebagai suatu susunan elektron-elektron pada sebuah atom. Susunan tersebut dapat mengikuti kaidah dan pola yang telah ditentukan.
Terdapat dua cara dalam suatu penulisan konfigurasi elektron. Cara tersebut yaitu bisa berdasarkan kulit atom atau berdasarkan subkulit
atomnya. Konfiguradi elektron yang berdasarkan kulit atom hanya berlaku untuk unsur golongan utama, yaitu dimulai dari unsur
golongan IA sampai dengan VIIIA. Konfigurasi elektron juga memiliki beberapa jenis, yaitu:
1. Kulit dan subkulit konfigurasi elektron
2. Notasi konfigurasi elektron
3. Energi dalam konfigurasi elektron
4. Prinsip Aufbau dan aturan Madelung dalam konfigurasi elektron
5. Penyimpangan konfigurasi elektron
6. Konfigurasi elektron dalam molekul

18
 Dokumen juga sangat baik jika disertai dengan contoh-contoh problem/soal beserta solusinya sebagai pengayaan dan refleksi pemahaman
konsepsi ilmiah yang berhasil dikonstruksi.
 Trakhir kelopok pembuat mengunggah revisi akhir dokumen kinerja kegiatan belajar tersebut dalam sesi tugas classroom google dengan
batas waktu sesuai jadwal yang telah disepakati. Nama file untuk pokok bahasan ini sesuai dengan nomor kelompok pembuat diikuti
dengan nomor kelompok previu, revisi, dan kemudian nama topik seperti “II_V_Revisi_Alkali”.

19
I. Kegiatan Pra-kuliah tatap muka
B. Sifat-Sifat Umum Unsur-Unsur Logam Transisi Deret Pertama (penyusun: Nurul Izzah_1813031024)
1. Mengamati (pengamatan fenomena awal)
Lakukan pengamatan di sekitar dan/atau menemukan informasi awal dalam sumber-sumber pustaka (bahan ajar dan sumber lain)
untuk mengisi kolom (2) dalam Tabel N.1. (yakni A.1 atau B.1 sesuai dengan sub-pokok bahasan)
Tabel A.1 Jenis pengetahuan dan variabel-variabel dari pengetahuan konseptual/ hipotesis untuk pok bahasan/topik 1 dengan
penalaran induktif
Variabel dari pengetahuan konseptual/hipotesis
No P. Faktual P. Prosedural P. Konseptual Konsepsi prasyarat
bebas terikat kontrol
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Sifat fisika dan kimia unsur-unsur logam transisi deret pertama
Sifat fisika unsur-unsur  Mengidentifikasi sifat Unsur-unsur Sifat fisika Unsur transisi Dalam unsur-unsur Sifat fisika unsur-
logam transisi deret fisika unsur logam logam transisi unsur-nsur periode ke logam transisi deret unsur logam
pertama ditinjau dari titik transisi deret pertama deret pertama: logam transisi empat pertama memiliki transisi deret
leleh yaitu: dilihat dari titik Sc, Ti, V, Cr, Mn, pertama
lelehnya. deret pertama titik leleh yang
Titik Leleh(oC) Fe, Co, Ni, Cu, Zn Titik Leleh
 Sc: 1539  Mengeidentifikasikan (titik leleh) berbeda-beda. Seng
 Ti: 1668 variabel bebas, terikat (Zn) memiliki titik
 V: 1890 dan control. leleh yang rendah
 Menyimpulkan
 Cr: 1875 yaitu 419.5oC dari
hubungan variabel
 Mn: 1244 unsur-unsur transisi
bebas dan variabel
 Fe: 1537 terikat. deret pertama
 Co: 1493 lainnya dan
 Ni: 1453
Vanadium memiliki
 Cu: 1083
titik leleh yang
 Zn: 419.5
paling tinggi yaitu
1890 oC dari unsur-
unsur logam transisi
deret pertama

20
lainnya.

Kerapatan (gr/cm3):  Mengidentifikasi sifat Unsur-unsur Sifat fisika Unsur transisi Dalam Unsur-unsur Sifat fisika unsur-
 Sc: 3.0 fisika unsur logam logam transisi unsur-nsur periode ke logam transisi deret unsur logam
 Ti: 4.51 transisi deret pertama deret pertama: logam transisi empat pertama memiliki transisi deret
 V: 6.11 dilihat dari Sc, Ti, V, Cr, Mn, pertama
kerapatannya. deret pertama nilai kerapatan yang
 Cr: 7.19 Fe, Co, Ni, Cu, Zn Kerapatan
 Mn: 7.18  Mengeidentifikasikan (kerapatan) berbeda-beda.
variabel bebas, terikat Unsur Skandium
 Fe: 7.87
dan control memiliki nilai
 Co: 8.90
 Menyimpulkan
 Ni: 8.91 kerapatan yang kecil
hubungan variabel
 Cu: 8.94 bebas dan yaitu 3.0 gr/cm3 jika
 Zn: 7.14 dibandingkan
dengan unsur-unsur
logam transisi deret
pertama lainnya dan
unsur tembaga (Cu)
memiliki nilai
kerapatan yang
besar yaitu 8.94
gr/cm3 jika
dibandingkan unsur-
unsur logam transisi
lainnya.

Sifat kimia unsur-unsur  Mencari informasi Unsur-unsur Sifat fisika Unsur transisi Dari data potensial Sifat kimia unsur-
logam transisi deret mengenai sifat-sifat logam transisi unsur-nsur periode ke elektroda, unsur- unsur logam
pertam dilihar dari harga dari unsur transisi deret pertama: logam transisi empat unsur logam transisi transisi deret
potensial elektroda. deret pertama Sc, Ti, V, Cr, Mn, pertama
 Mengidentifikasi sifat deret pertama deret pertama
E0(volt)*: Fe, Co, Ni, Cu, Zn Elektrokimia
fisika unsur logam (E0) periode ke empat
 Sc: -2.03
 Ti: - transisi deret pertama memiliki harga
 V: -1.19 dilihat dari Eo potensial elektroda

21
 Cr: -0.91  Mengeidentifikasikan negatif kecuali Cu
 Mn: -1.18 variabel bebas, terikat (Eo = + 0,34)
 Fe: -0.44 dan control.
 Co: -0.28  Menyimpulkan
 Ni: -0.24 hubungan variabel
 Cu: +0.34 bebas dan
 Zn: -0.76

3. Sifat-sifat umum unsur transisi deret pertama


Sifat-sifat umum unsur  Mencari informasi  Bilangan Unsur-unsur Unsur transisi Unsur-unsur transisi  Sifat-sifat
mengenai sifat-sifat oksidasi logam transisi periode ke deret pertama umum unsur
transisi deret pertama : dari logam transisi  Senyawanya deret pertama empat banyak mempunyai transisi deret
deret pertama berwarna Sifat-sifat bilangan oksidasi pertama
1. Kebanyakan  Mengidentifikasi Unsur-unsur Unsur-unsur lebih dari satu dan  Bilangan
sifat-sifat umum unsur transisi perode logam transisi banyak senyawanya Oksidasi
mempunyai bilangan
transisi deret pertama ke empat deret pertama bersifat paragnetik  Paramagnetik
oksidasi lebih dari  Mengeidentifikasikan dan berwarna.
variabel bebas, terikat Unsur-unsur transisi
satu dengan hanya dan control. deret pertama
beberapa  Menyimpulkan memiliki
hubungan variabel
perkecualian, untuk kencenderungan
bebas dan variabel
kuat untuk
unsur skandium dan terikat.
membentuk ion
seng hanya memiliki kompleks.

satu macam bilangan


oksidasi.
2. Banyak dari
senyawanya bersifat
paramagnetik
3. Banyak senyawanya

22
berwarna
4. Memiliki
kecendrungan kuat
untuk membentuk
ion kompleks

2. Menanya
Rumuskan masalah investigasi terkait dengan fenomena awal tersebut (informasi dalam kolom 2) dan juga isi pengetahuan prasyarat
(kolum 8) untuk mengkaji rumusan maslah terkait
1) Bagaimana sifat fisika unsur-unsur logam transisi deret pertama jika dilihat dari titik lelehnya?
2) Bagaimana sifat fisika unsur-unsur logam transisi deret pertama jika dilihat dari kerapatannya?
3) Bagaimana sifat fisika unsur-unsur logam transisi deret pertama jika dilihat dari harga potensial elektrodanya?
4) Bagaimana sifat-sifat umum unsur-unsur logam transisi deret pertama?
3. Mengumpulkan data
a. Hipotesis
Tuliskan rumuskan hipotesis dalam kolom 8 untuk setiap rumusan masalah investigasi sebagai target/ sasaran pengetahuan
konseptual yang relevan dengan temuan informasi awal terkait dalam kolom 1.
1. Dalam unsur-unsur logam transisi deret pertama memiliki titik leleh yang berbeda-beda. Seng (Zn) memiliki titik leleh yang rendah
yaitu 419.5oC dari unsur-unsur transisi deret pertama lainnya dan Vanadium memiliki titik didih yang paling tinggi yaitu 1890 oC dari
unsur-unsur logam transisi deret pertama lainnya.
2. Dalam Unsur-unsur logam transisi deret pertama memiliki nilai kerapatan yang berbeda-beda. Unsur Skandium memiliki nilai
kerapatan yang kecil yaitu 3.0 gr/cm3 jika dibandingkan dengan unsur-unsur logam transisi deret pertama lainnya dan unsur tembaga
(Cu) memiliki nilai kerapatan yang besar yaitu 8.94 gr/cm 3 jika dibandingkan unsur-unsur logam transisi lainnya.
3. Dari data potensial elektroda, unsur-unsur logam transisi deret pertama periode ke empat memiliki harga potensial elektroda negatif
kecuali Cu (Eo = + 0,34)

23
4. Unsur-unsur transisi deret pertama banyak mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu dan banyak senyawanya bersifat paragnetik
dan berwarna. Unsur-unsur transisi deret pertama memiliki kencenderungan kuat untuk membentuk ion kompleks.
b. Variabel
Identifikasi dan tulis variable bebas (dalam kolom 4), variable terikat (dalam kolom 5), dan variabel kontrol (dalam kolom 6) yang
membangun setiap hipotesis. Setiap hipotesis minimal memlilki satu (bisa lebih dari satu) variabel bebas, terikat, atau kontrol.
c. Desain pembuktian setiap hipotesis
Buat desain/rancangan pembuktian setiap hipotesis dengan memberikan variasi nilai setiap variable bebas mengikuti table berikut.
Tabel A2. Desain pembuktian hipotesis untuk topik 1
No. Variabel kontrol
Variabel bebas (VB) Variabel terikat (VT)
Hipotesis (VK)
VB 1: Sifat fisika dilihat dari
titik lelehnya
Variasi nilainya: Titik leleh
- Sc 1539 oC
- Ti 1668 oC
- V 1890 oC Unsur-unsur
Hp No. 1 1875 oC transisi periode ke
- Cr
1244 oC empat
- Mn
- Fe 1537 oC
- Co 1493 oC
- Ni 1453 oC
- Cu 1083 oC
- Zn 419.5 oC
Hp No. 2 VB:Sifat fisika dilihat dari Unsur-unsur
kerapatanya transisi periode ke
empat
Variasi nilainya: Kerapatannya
- Sc 3.0 gr/cm3
- Ti 4.51 gr/cm3
- V 6.11 gr/cm3
- Cr 7.19 gr/cm3
- Mn 7.18 gr/cm3
- Fe 7.87 gr/cm3

24
- Co 8.90 gr/cm3
- Ni 8.91 gr/cm3
- Cu 8.94 gr/cm3
- Zn 7.14 gr/cm3
VB:
Variasi nilainya: Harga
Harga potensial elektroda
potensia elektroda
- Sc -2.03 volt
Hp No.3 - Ti -
- V -1.19 volt
Unsur-unsur
- Cr -0.91 volt transisi periode ke
- Mn -1.18 volt empat
- Fe -0.44 volt
- Co -0.28 volt
- Ni -0.24 volt
- Cu +0.34 volt
- Zn -0.76 volt

VB 1: Bilangan Oksidasi

Variasi nilainya:
- Sc +3
- Ti +2,+3,+4
- V +2, +3, +4, +5
- Cr +2, +3, +5, +6 Unsur-unsur
transisi periode ke
akan berbilangan oksidasi
- Mn empat
Hp. No 4 maksimum +7

- Fe +2, +3
- Co +2, +3, +4
- Ni +2, +3
- Cu +1, +2
- Zn +2
VB lainnya: Senyawa Unsur-unsur
berwarna transisi periode ke

25
Variasi nilainya:
- Cr(H2O)63+ (Hijau)
- Cr - (CrO)42+ (Kuning)
- (Cr2O)72+ (Jingga)

- Fe(CN)64- (Kuning)
- Fe - Fe(CN)63- (Kuning)
- Fe(SCN)64-(H2O)52+ (Merah) empat

- Ni(H2O)62+ (Hijau)
- Ni - Ni(NH3O)62+ (Biru)
- Ni(DMG)2 (Merah)
- Cu(H2O)42+ (Biru)
- Cu - Cu(NH3)42+ (Biru Tua)
- CuCl42- (Kuning)
d. Pengetahuan prosedural (terbatas pada penggunaan data sekunder)
Identifiksi pengetahuan prosedural konkrit dan abstrak dalam kolom 3 untuk setiap pembuktian hipotesis terkait.
Identifikasi pengetahuan prosedural konkrit meliputi:
- Isi kolom 3 Tabel A1 dengan pengetahuan cara kerja (eksperimen) yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan
data/pengetahuan faktual (yang Anda kutif sebagai data sekunder) terkait dengan hipotesis yang didukung
- Tambahan uraikan prosedur singkat cara kerja (eksperimen) yang digunakan untuk mendapatkan data/pengetahuan faktual tersebut
sebagai berikut.
Identifikasi pengetahuan prosedural abstrak meliputi:
- sebagian sudah dilakukan pada identifikasi variabel dan pembuatan desain pembuktian hipotesis (kolom 4,5, dan 6) Tabel A1,
- tambahan lagi teknik analisis data untuk menemukan hubungan variable bebas dan variable terikat sebagai berikut.
Teknik analisis data untuk menemukan hubungan variabel bebas dan terikat yaitu dengan teknik analisa korelasional dengan mencari
pengaruh atau hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
e. Tabel pengumpulan data (terbatas pada data sekunder) cukup dengan menyalin Tabel A2
Tabel A2. Desain pembuktian hipotesis untuk topik 1

26
No. Variabel kontrol
Variabel bebas (VB) Variabel terikat (VT)
Hipotesis (VK)
VB 1: Sifat fisika dilihat dari
titik lelehnya
Variasi nilainya: Titik leleh
- Sc 1539 oC
- Ti 1668 oC
- V 1890 oC Unsur-unsur
Hp No. 1 1875 oC transisi periode ke
- Cr
1244 oC empat
- Mn
- Fe 1537 oC
- Co 1493 oC
- Ni 1453 oC
- Cu 1083 oC
- Zn 419.5 oC
VB:Sifat fisika dilihat dari
kerapatanya
Variasi nilainya: Kerapatannya
- Sc 3.0 gr/cm3
- Ti 4.51 gr/cm3
- V 6.11 gr/cm3
Hp No. 2 - Cr Unsur-unsur
7.19 gr/cm3 transisi periode ke
- Mn 7.18 gr/cm3 empat
- Fe 7.87 gr/cm3
- Co 8.90 gr/cm3
- Ni 8.91 gr/cm3
- Cu 8.94 gr/cm3
- Zn 7.14 gr/cm3
Hp No.3 VB:
Variasi nilainya: Harga Unsur-unsur
Harga potensial elektroda transisi periode ke
potensia elektroda
empat
- Sc -2.03 volt
- Ti -
- V -1.19 volt

27
- Cr -0.91 volt
- Mn -1.18 volt
- Fe -0.44 volt
- Co -0.28 volt
- Ni -0.24 volt
- Cu +0.34 volt
- Zn -0.76 volt

Hp. No 4 VB 1: Bilangan Oksidasi


Variasi nilainya:
- Sc +3
- Ti +2,+3,+4
- V +2, +3, +4, +5
- Cr +2, +3, +5, +6 Unsur-unsur
transisi periode ke
akan berbilangan oksidasi
- Mn empat
maksimum +7

- Fe +2, +3
- Co +2, +3, +4
- Ni +2, +3
- Cu +1, +2
- Zn +2
VB lainnya: Senyawa Unsur-unsur
berwarna transisi periode ke
empat
Variasi nilainya:
- Cr(H2O)63+ (Hijau)
- Cr - (CrO)42+ (Kuning)
- (Cr2O)72+ (Jingga)
- Fe - Fe(CN)64- (Kuning)
- Fe(CN)63- (Kuning)
- Fe(SCN)64-(H2O)52+ (Merah)

28
- Ni(H2O)62+ (Hijau)
- Ni - Ni(NH3O)62+ (Biru)
- Ni(DMG)2 (Merah)
- Cu(H2O)42+ (Biru)
- Cu - Cu(NH3)42+ (Biru Tua)
- CuCl42- (Kuning)

f. Pengumpulan data cukup dengan mengisi Tabel A2 dan juga mengisi rangkumannya dalam kolom 4, 5, dan 6 dalam Tabel A1
A. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik Penggunaan unsur alkali
B. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik sifat-sifat unsur-unsur alkali
C. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik persenyawaan hidrida dari alkali
D. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik Persenyawaan Halida dari alkali
E. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik persenyawaan Oksida dan hidroksida dari alkali
F. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik garam-garam dari asam oksi dengan alkali
*catatan: draf awal dibuat oleh kelompok pembuat yang diserahkan kepada kelompok pereviu. Kemudian diskusi forum di classroom google
dilakukan pada hari kedua sebelum tatap muka di kelas. Kelompok pereviu (bisa bagi tugas mereviu satu/dua dua sub-pokok bahasan
peranggota) menyerahkan dokumen hasil reviu yang utuh kepada kelompok pembuat. Ingat jadwal masing-masing kegiatan dan batas akhir
pengumpulan isian tugas sesuai dengan hasil kesepakatan yang telah diputuskan.
II. Kegiatan kuliah tata muka di kelas
Diskusi kelas draf rancangan investigasi topik A s.d. G. oleh mengikuti teknik diskusi kelompok jigsawo selama 40 menit dengan anggota
kelompok ahli sesuai dengan sub-topik yang dikerjakan dan direviu oleh perorangan mahasiswa dalam kelompoknya. pasangan kelompok
pembuat dan pereviu. Menyamakan persepsi tentang draf investigasi dan melanjutkan kegiatan mengasosiasi (menganalisis data,
mengelaborasi, dan membuat simpulan)
Lanjutan A1
4. Mengasosiasi
Hasil pengolahan data dengan teknik Korelasional dengan menghubungan hubungan antara variabel bebas, variabel terikat dan variabel
kontrol dari pengetahuan tentang sifat-sifat umum unsur-unsur logam transisi deret pertama.

29
Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):
1. Dalam unsur-unsur logam transisi deret pertama memiliki titik leleh yang berbeda-beda. Skandium memiliki titik leleh 1539 oC,
Titanium titik lelehnya 1668 oC, Vanadium titik lelehnya 1890 oC, kromium titik lelehnya 1875 oC, Mangan titik lelehnya 1244 oC, Besi
titik leleh 1537 oC, Kobalt titik lelehnnya 1493 oC, Nikel titik lelehnya 1453 oC, Tembaga titik lelehnya 1083 oC dan Seng titik lelehnya
419,5 oC. Sehingga, Unsur Seng (Zn) memiliki titik leleh yang rendah yaitu 419.5 oC dari unsur-unsur transisi deret pertama lainnya
dan unsur Vanadium memiliki titik leleh yang paling tinggi yaitu 1890 oC dari unsur-unsur logam transisi deret pertama lainnya.
2. Dalam Unsur-unsur logam transisi deret pertama memiliki nilai kerapatan yang berbeda-beda. Unsur skandium kerapatannya 6.11
gr/cm3 , unsur titanium kerapatannya 4.51 gr/cm 3 , unsur Vanadium kerapatannya 6.11 gr/cm 3 , unsur Kromium kerapatannya 7.19
gr/cm3 , unsue Mangan kerapatannya 7.18 gr/cm 3 , Unsur besi kerapatannya 7.87 gr/cm3 , unsur kobalt kerapatannya 8.90 gr/cm 3 ,
unsur Nikel kerapatannya 8.91 gr/cm 3 , unsur tembaga kerapatannya 8.94 gr/cm 3 , unsur Seng kerapatannya 7.14 gr/cm 3 . Sehingga
dari data tersebut, unsur Skandium memiliki nilai kerapatan yang kecil yaitu 3.0 gr/cm 3 jika dibandingkan dengan unsur-unsur logam
transisi deret pertama lainnya dan unsur tembaga (Cu) memiliki nilai kerapatan yang besar yaitu 8.94 gr/cm 3 jika dibandingkan
unsur-unsur logam transisi lainnya.
3. Data harga elektroda unsur-unsur logam transisi deret pertama:
 Sc -2.03 volt
 Ti: -
 V: -1.19 volt
 Cr: -0.91 volt
 Mn: -1.18 volt
 Fe: -0.44 volt
 Co: -0.28 volt
 Ni: -0.24 volt
 Cu: +0.34 volt
 Zn: -0.76 volt
Sehingga, dari unsur-unsur logam transisi deret pertama periode ke empat memiliki harga potensial elektroda negatif kecuali unsur
tembaga Cu (Eo = + 0,34)
4. Unsur-unsur transisi deret pertama banyak mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
- Sc +3
- Ti +2,+3,+4
- V +2, +3, +4, +5
- Cr +2, +3, +5, +6

30
akan berbilangan
- Mn oksidasi maksimum
+7
- Fe +2, +3
- Co +2, +3, +4
- Ni +2, +3
- Cu +1, +2
- Zn +2
Unsur-unsur logam transisi juga bersifat paramagneti, senyawanya juga berwarna seperti Cr(H2O)63+ (Hijau),(CrO)42+ (Kuning),(Cr2O)72+
(Jingga), Fe(CN)64- (Kuning), Fe(CN)63- (Kuning), Fe(SCN)64-(H2O)52+ (Merah), Ni(H2O)62+ (Hijau), Ni(NH3O)62+ (Biru), Ni(DMG)2 (Merah),
Cu(H2O)42+ (Biru), Cu(NH3)42+ (Biru Tua), CuCl42- (Kuning) dan Unsur-unsur transisi deret pertama memiliki kencenderungan kuat untuk
membentuk ion kompleks.

Simpulan Sub-topik
1) Dalam unsur-unsur logam transisi deret pertama memiliki titik leleh yang berbeda-beda. Seng (Zn) memiliki titik leleh yang rendah
yaitu 419.5oC dari unsur-unsur transisi deret pertama lainnya dan Vanadium memiliki titik leleh yang paling tinggi yaitu 1890 oC dari
unsur-unsur logam transisi deret pertama lainnya. (hipotesis diterima)
2) Dalam Unsur-unsur logam transisi deret pertama memiliki nilai kerapatan yang berbeda-beda. Unsur Skandium memiliki nilai
kerapatan yang kecil yaitu 3.0 gr/cm3 jika dibandingkan dengan unsur-unsur logam transisi deret pertama lainnya dan unsur
tembaga (Cu) memiliki nilai kerapatan yang besar yaitu 8.94 gr/cm3 jika dibandingkan unsur-unsur logam transisi lainnya. (hipotesis
diterima)
3) Dari data potensial elektroda, unsur-unsur logam transisi deret pertama periode ke empat memiliki harga potensial elektroda
negatif kecuali Cu (Eo = + 0,34) (Hipotesis diterima)
4) Unsur-unsur transisi deret pertama banyak mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu dan banyak senyawanya bersifat
paragnetik dan berwarna. Unsur-unsur transisi deret pertama memiliki kencenderungan kuat untuk membentuk ion kompleks.
(Hipotesis diterima)

31
Perlu juga dibuat tabel jenis pengetahuan dan variabel terkait mengikuti penalaran deduksi dengan format Tabel A3
Tabel A3.1 Jenis pengetahuan dan variabel-variabel dari pengetahuan konseptual/ hipotesis untuk sub-pok bahasan/topik 1 dengan
penalaran deduktif
Variabel dari pengetahuan
No P. Faktual konseptual/hipotesis P. Prosedural P. Faktual Metakognitif
bebas terikat kontrol
1. 1. Dalam unsur-unsur Unsur-unsur Sifat fisika Unsur  Mencari informasi Sifat fisika unsur-unsur Sifat fisika unsur-
logam transisi logam transisi unsur-nsur transisi mengenai sifat-sifat logam transisi deret unsur logam transisi
deret pertama deret pertama: logam transisi periode dari unsur transisi pertama ditinjau dari deret pertama dilihat
memiliki titik leleh Sc, Ti, V, Cr, Mn, deret pertama titik leleh yaitu: dari kerapatannya
deret ke empat  Mengidentifikasi
yang berbeda- Fe, Co, Ni, Cu, Zn Titik Leleh(oC) memiliki titik leleh
pertama (titik unsur-unsur transisi
beda. Seng (Zn)  Sc: 1539 yang berbeda-beda.
memiliki titik leleh leleh) periode ke empat  Ti: 1668 Seng (Zn) memiliki
yang rendah yaitu  Mengidentifikasi sifat  V: 1890 titik leleh yang rendah
fisika unsur logam
419.5oC dari unsur-  Cr: 1875 yaitu 419.5oC dari
transisi deret pertama
unsur transisi deret  Mn: 1244 unsur-unsur transisi
dilihat dari titik
pertama lainnya
lelehnya.  Fe: 1537 deret pertama lainnya
dan Vanadium
 Mengeidentifikasikan  Co: 1493 dan Vanadium
memiliki titik leleh  Ni: 1453 memiliki titik leleh
variabel bebas, terikat
yang paling tinggi dan control.  Cu: 1083 yang paling tinggi
yaitu 1890 oC dari  Menyimpulkan  Zn: 419.5 yaitu 1890 oC dari
unsur-unsur logam hubungan variabel unsur-unsur logam
transisi deret bebas dan variabel transisi deret pertama
pertama lainnya. terikat. lainnya.

2. 2. Dalam Unsur-unsur Unsur-unsur Sifat fisika Unsur  Mencari informasi Kerapatan (gr/cm3): Sifat fisika unsur-
logam transisi logam transisi unsur-nsur transisi mengenai sifat-sifat  Sc: 3.0 unsur logam transisi
deret pertama deret pertama: logam periode ke dari unsur transisi  Ti: 4.51 deret pertama dilihat
memiliki nilai Sc, Ti, V, Cr, Mn, deret pertama  V: 6.11 dari kerapatannya,
transisi empat
kerapatan yang Fe, Co, Ni, Cu, Zn  Mengidentifikasi sifat  Cr: 7.19 unsur-unsur logam
deret fisika unsur logam
berbeda-beda.  Mn: 7.18 transisi deret pertama
pertama transisi deret pertama
Unsur Skandium  Fe: 7.87 memiliki nilai
(kerapatan) dilihat dari
memiliki nilai  Co: 8.90 kerapatan yang

32
kerapatan yang kerapatannya.  Ni: 8.91 berbeda-beda. Unsur
kecil yaitu 3.0  Mengeidentifikasikan  Cu: 8.94 Skandium memiliki
gr/cm3 jika variabel bebas, terikat  Zn: 7.14 nilai kerapatan yang
dibandingkan dan control kecil yaitu 3.0 gr/cm3
dengan unsur-  Menyimpulkan jika dibandingkan
unsur logam hubungan variabel dengan unsur-unsur
transisi deret bebas dan logam transisi deret
pertama lainnya pertama lainnya dan
dan unsur tembaga unsur tembaga (Cu)
(Cu) memiliki nilai memiliki nilai
kerapatan yang kerapatan yang besar
besar yaitu 8.94 yaitu 8.94 gr/cm3 jika
gr/cm3 jika dibandingkan unsur-
dibandingkan unsur logam transisi
unsur-unsur logam lainnya.
transisi lainnya.
3. Dari data potensial Unsur-unsur Sifat fisika Unsur  Mencari informasi Sifat kimia unsur-unsur Sifat kimia unsur-
elektroda, unsur- logam transisi unsur-nsur transisi mengenai sifat-sifat logam transisi deret unsur logam transisi
unsur logam deret pertama: logam periode ke dari unsur transisi pertam dilihar dari dilihat dari harga
transisi deret Sc, Ti, V, Cr, Mn, deret pertama harga potensial potensial elektroda
transisi empat  Mengidentifikasi sifat
pertama periode Fe, Co, Ni, Cu, Zn elektroda. potensial elektroda,
deret fisika unsur logam
ke empat memiliki E0(volt)*: unsur-unsur logam
harga potensial pertama (E0) transisi deret pertama  Sc: -2.03 transisi deret pertama
elektroda negatif dilihat dari Eo  Ti: - memiliki harga
kecuali Cu (Eo = +  Mengeidentifikasikan  V: -1.19 potensial elektroda
variabel bebas, terikat
0,34)  Cr: -0.91 negatif kecuali Unsur
dan control.
 Mn: -1.18 Tembaga Cu (Eo = +
 Menyimpulkan
hubungan variabel  Fe: -0.44 0,34)
bebas dan  Co: -0.28
 Ni: -0.24
 Cu: +0.34
 Zn: -0.76

33
3. 4. Unsur-unsur transisi  Bilangan Unsur-unsur Unsur  Mencari informasi Sifat-sifat umum sifat umum dari
deret pertama oksidasi logam transisi transisi mengenai sifat-sifat unsur-unsur logam
unsur transisi deret
banyak mempunyai  Senyawanya deret periode ke dari logam transisi transisi deret pertama
bilangan oksidasi berwarna pertama empat deret pertama pertama : yaitu Unsur-unsur
lebih dari satu dan  Mengidentifikasi transisi deret pertama
banyak sifat-sifat umum unsur banyak mempunyai
1. Kebanyakan
senyawanya transisi deret pertama bilangan oksidasi lebih
bersifat paragnetik  Mengeidentifikasikan mempunyai dari satu kecuali
dan berwarna. variabel bebas, terikat skandium(Sc) memiliki
dan control. bilangan
Unsur-unsur satu oksidasi yaitu +3
transisi deret  Menyimpulkan oksidasi lebih dan Seng (Zn)
hubungan variabel
pertama memiliki dari satu memiliki oksidasi +2,
bebas dan variabel
kencenderungan Unsur-unsur logam
terikat. dengan hanya
kuat untuk transisi juga bersifat
membentuk ion beberapa paramagnetik,
kompleks. senyawanya juga
perkecualian, berwarna seperti
untuk unsur Cr(H2O)63+ (Hijau),
(CrO)42+ (Kuning),
skandium dan (Cr2O)72+ (Jingga),
seng hanya Fe(CN)64- (Kuning),
Fe(CN)63- (Kuning),
memiliki satu Fe(SCN)64-(H2O)52+
macam (Merah), Ni(H2O)62+
(Hijau), Ni(NH3O)62+
bilangan (Biru), Ni(DMG)2
oksidasi. (Merah), Cu(H2O)42+
(Biru), Cu(NH3)42+ (Biru
2. Banyak dari Tua), CuCl42- (Kuning)
senyawanya dan Unsur-unsur
transisi deret pertama
bersifat memiliki
paramagnetik kencenderungan kuat
untuk membentuk ion
3. Banyak

34
senyawanya kompleks.
berwarna
4. Memiliki
kecendrungan
kuat untuk
membentuk
ion kompleks

a. Buat rancangan cara membuktikan secara ilmiah kebenaran konsepsi (pengetahuan konseptual) dengan memberdayakan pengetahuan
prosedural, dan faktual (secara lebih ringkas per sub-pokok bahasan). Kalau ditabelkan akan kembali sama dengan Tabel A2.
P. Konseptual
No P. Faktual P. Prosedural
(1) (2) (3) (7)
Sifat fisika unsur-unsur  Mencari informasi Dalam unsur-unsur logam transisi deret
logam transisi deret mengenai sifat-sifat pertama memiliki titik leleh yang berbeda-
pertama ditinjau dari titik dari unsur transisi beda. Seng (Zn) memiliki titik leleh yang
leleh yaitu: deret pertama
 Mengidentifikasi rendah yaitu 419.5oC dari unsur-unsur
Titik Leleh(oC)
unsur-unsur transisi transisi deret pertama lainnya dan
 Sc: 1539
 Ti: 1668 periode ke empat Vanadium memiliki titik leleh yang paling
 V: 1890  Mengidentifikasi sifat tinggi yaitu 1890 oC dari unsur-unsur logam
fisika unsur logam
 Cr: 1875 transisi deret pertama lainnya.
transisi deret pertama
 Mn: 1244
dilihat dari titik
 Fe: 1537 lelehnya.
 Co: 1493  Mengeidentifikasikan
 Ni: 1453 variabel bebas, terikat
 Cu: 1083 dan control.
 Zn: 419.5  Menyimpulkan

35
hubungan variabel
bebas dan variabel
terikat.

Kerapatan (gr/cm3):  Mencari informasi Dalam Unsur-unsur logam transisi deret


 Sc: 3.0 mengenai sifat-sifat pertama memiliki nilai kerapatan yang
 Ti: 4.51 dari unsur transisi berbeda-beda. Unsur Skandium memiliki
 V: 6.11 deret pertama
 Mengidentifikasi sifat nilai kerapatan yang kecil yaitu 3.0 gr/cm 3
 Cr: 7.19
fisika unsur logam jika dibandingkan dengan unsur-unsur
 Mn: 7.18
transisi deret pertama logam transisi deret pertama lainnya dan
 Fe: 7.87
dilihat dari unsur tembaga (Cu) memiliki nilai kerapatan
 Co: 8.90
kerapatannya.
 Ni: 8.91 yang besar yaitu 8.94 gr/cm3 jika
 Mengeidentifikasikan
 Cu: 8.94 variabel bebas, terikat dibandingkan unsur-unsur logam transisi
 Zn: 7.14 dan control lainnya.
 Menyimpulkan
hubungan variabel
bebas dan
Sifat kimia unsur-unsur  Mencari informasi Dari data potensial elektroda, unsur-unsur
logam transisi deret pertam mengenai sifat-sifat logam transisi deret pertama periode ke
dilihar dari harga potensial dari unsur transisi empat memiliki harga potensial elektroda
elektroda. deret pertama
negatif kecuali Cu (Eo = + 0,34)
E0(volt)*:  Mengidentifikasi sifat
 Sc: -2.03 fisika unsur logam
 Ti: - transisi deret pertama
 V: -1.19 dilihat dari Eo
 Mengeidentifikasikan
 Cr: -0.91
variabel bebas, terikat
 Mn: -1.18
dan control.
 Fe: -0.44  Menyimpulkan
 Co: -0.28 hubungan variabel
 Ni: -0.24 bebas dan
 Cu: +0.34
 Zn: -0.76

36
3.

Sifat-sifat umum unsur  Mencari informasi Unsur-unsur transisi deret pertama banyak
mengenai sifat-sifat mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu
transisi deret pertama :
dari logam transisi dan banyak senyawanya bersifat paragnetik
deret pertama dan berwarna. Unsur-unsur transisi deret
5. Kebanyakan  Mengidentifikasi pertama memiliki kencenderungan kuat
sifat-sifat umum unsur untuk membentuk ion kompleks.
mempunyai bilangan
transisi deret pertama
oksidasi lebih dari satu  Mengeidentifikasikan
variabel bebas, terikat
dengan hanya beberapa dan control.
perkecualian, untuk  Menyimpulkan
hubungan variabel
unsur skandium dan bebas dan variabel
seng hanya memiliki terikat.

satu macam bilangan


oksidasi.
6. Banyak dari
senyawanya bersifat
paramagnetik
7. Banyak senyawanya
berwarna
8. Memiliki kecendrungan
kuat untuk membentuk
ion kompleks

b. Buat komentar dalam bentuk alasan mengapa rancangan verifikasi dan metakognitif yang anda rumuskan penting dalam konstrusi
pengetahuan-pengetahuan dalam sub-pokok bahasan terkait!

37
Rancangan verifikasi dan metakognitif yang dirumuskan penting karena verifikasi memudahkan kita untuk menganalisis dan membuktikan
hipotesis yang kita rumuskan dan rancangan metakognitif digunakan agar mempermudah dan memperkuat pengetahuan mengenai sifat-
sifat dari unsur-unsur logam transisi deret pertama.
Pustaka rujukan:
Sudria, I.B.N & Siregar, M. (2002). Kimia Anorganik II. Singaraja: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA IKIP Negeri Singaraja.
Sugiyarto, K.H & Retno, D.S. (2010). Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ta’minudin dkk. (2005). Modul VII Logam Transisi. Bogor: Dapertemen Perindustrian Sekolah Menengah Kimia Analis.

Mengasosiasi untuk sub-topik B s.d G mengikuti nlangkah yang sama dengan A1 (hingga pustaka rujukan).
Selanjutnya setiap anggota kelompok keahlian kembali menyerahkan hasil diskusi untuk dikompilasi dalam kelompok asal (pasangan
kelompok pembuat dan periviu)

5. Mengkomunikasikan
 Sepasang kelopmpok asal (kelompok pembuat dan kelompok pereviu ditunjuk secara acak) mempresentasikan kegiatan investigasinya
di kelas untuk memperoleh tanggapan dan masukan oleh semua mahasiswa lintas keahlian perorangan dan oleh pengasuh.

III. Kegiatan Pasca-tatap muka di kelas


 Kelompok pembuat dengan pengawasan kelompok pereviu kembali mengerjakan tugas pasca-tatap muka yakni melengkapi dan/atau
memperbaiki dokumen kinerja kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik terebut dengan mengakomodasi masukan dalam kegiatan tatap
muka diskusi di kelas dan/atau sebelumnya yang masih perlu dilakukan untuk menyempurnakannya. Perbaikan tidak perlu menghapus
deskripsi sebelumnya. Cukup dengan menambahkan perbaikannya dengan hurup berwarna (ungu) seperti ketentuan yang telah disepakati.
 Dokumen juga disertai rangkuman belajar pokok bahasan di atas (yang anda lakukan) sesuai dengan hasil kegiatan belajar Anda dengan
Pendekatan Saintifk melalui penalaran induktif yang dilanjutkan dengan penalaran deduktif.
Dalam unsur-unsur logam transisi deret pertama memiliki titik leleh yang berbeda-beda. Skandium memiliki titik leleh 1539 oC,
Titanium titik lelehnya 1668 oC, Vanadium titik lelehnya 1890 oC, kromium titik lelehnya 1875 oC, Mangan titik lelehnya 1244 oC, Besi titik
leleh 1537 oC, Kobalt titik lelehnnya 1493 oC, Nikel titik lelehnya 1453 oC, Tembaga titik lelehnya 1083 oC dan Seng titik lelehnya 419,5 oC.

38
Sehingga, Unsur Seng (Zn) memiliki titik leleh yang rendah yaitu 419.5 oC dari unsur-unsur transisi deret pertama lainnya dan unsur
Vanadium memiliki titik leleh yang paling tinggi yaitu 1890 oC dari unsur-unsur logam transisi deret pertama lainnya.
Dalam Unsur-unsur logam transisi deret pertama memiliki nilai kerapatan yang berbeda-beda. Unsur skandium kerapatannya 6.11
gr/cm , unsur titanium kerapatannya 4.51 gr/cm 3 , unsur Vanadium kerapatannya 6.11 gr/cm 3 , unsur Kromium kerapatannya 7.19
3

gr/cm3 , unsue Mangan kerapatannya 7.18 gr/cm 3 , Unsur besi kerapatannya 7.87 gr/cm3 , unsur kobalt kerapatannya 8.90 gr/cm 3 , unsur
Nikel kerapatannya 8.91 gr/cm3 , unsur tembaga kerapatannya 8.94 gr/cm 3 , unsur Seng kerapatannya 7.14 gr/cm3 . Sehingga dari data
tersebut, unsur Skandium memiliki nilai kerapatan yang kecil yaitu 3.0 gr/cm 3 jika dibandingkan dengan unsur-unsur logam transisi deret
pertama lainnya dan unsur tembaga (Cu) memiliki nilai kerapatan yang besar yaitu 8.94 gr/cm 3 jika dibandingkan unsur-unsur logam
transisi lainnya.
Data harga elektroda unsur-unsur logam transisi deret pertama:
Sc -2.03 volt
Ti: -
V: -1.19 volt
Cr: -0.91 volt
Mn: -1.18 volt
Fe: -0.44 volt
Co: -0.28 volt
Ni: -0.24 volt
Cu: +0.34 volt
Zn: -0.76 volt
Sehingga, dari unsur-unsur logam transisi deret pertama periode ke empat memiliki harga potensial elektroda negatif kecuali unsur
tembaga Cu (Eo = + 0,34)
Adapun sifat umum dari unsur-unsur logam transisi deret pertama yaitu Unsur-unsur transisi deret pertama banyak mempunyai
bilangan oksidasi lebih dari satu, Unsur-unsur logam transisi juga bersifat paramagnetik, senyawanya juga berwarna seperti Cr(H2O)63+
(Hijau),(CrO)42+ (Kuning),(Cr2O)72+ (Jingga), Fe(CN)64- (Kuning), Fe(CN)63- (Kuning), Fe(SCN)64-(H2O)52+ (Merah), Ni(H2O)62+ (Hijau),
Ni(NH3O)62+ (Biru), Ni(DMG)2 (Merah), Cu(H2O)42+ (Biru), Cu(NH3)42+ (Biru Tua), CuCl42- (Kuning) dan Unsur-unsur transisi deret pertama
memiliki kencenderungan kuat untuk membentuk ion kompleks.
 Dokumen juga sangat baik jika disertai dengan contoh-contoh problem/soal beserta solusinya sebagai pengayaan dan refleksi pemahaman
konsepsi ilmiah yang berhasil dikonstruksi.
 Trakhir kelopok pembuat mengunggah revisi akhir dokumen kinerja kegiatan belajar tersebut dalam sesi tugas classroom google dengan
batas waktu sesuai jadwal yang telah disepakati. Nama file untuk pokok bahasan ini sesuai dengan nomor kelompok pembuat diikuti
dengan nomor kelompok previu, revisi, dan kemudian nama topik seperti “II_V_Revisi_Alkali”.

39
A. Bilangan Oksidasi dari unsur transisi deret pertama
1. Mengamati (pengamatan fenomena awal)
Lakukan pengamatan di sekitar dan/atau menemukan informasi awal dalam sumber-sumber pustaka (bahan ajar dan sumber lain)
untuk mengisi kolom (2) dalam Tabel N.1. (yakni A.1 atau B.1 sesuai dengan sub-pokok bahasan)
Tabel A.1 Jenis pengetahuan dan variabel-variabel dari pengetahuan konseptual/ hipotesis untuk pok bahasan/topik 1 dengan
penalaran induktif
Variabel dari pengetahuan Konsepsi
P. Konseptual
No P. Faktual P. Prosedural konseptual/hipotesis prasyarat
bebas terikat kontrol
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Pada Unsur  Mengidentifikas Jumlah Variasi Unsur Hal ini dapat dikaitkan dengan  Bilangan
transisi deret i bilangan electron tingkat transisi jumlah electron 3d. pada wal oksidasi
pertama atau oksidasi unsur dari oksidasi deret deret, jumlah electron 3d  Konfiguras
periode 4 logam transisi masing – 1-2 i elektron
dari pertama terlalu sedikit (d ) untuk
diperoleh deret pertama masing
masing- . berperan dalam ikatan baik
kecenderungan  Mengidentifikas unsur
bahwa terdapat i variable bebas, transisi masing ionic atau kovalen. Tetapi pda
satu atau dua terikat dan deret unsur akhir deret jumlah electron 3d
variasi tingkat control. pertama transisi terlalu banyak (d9-10), sehingga
oksidasi pada . deret orbital yang sudah penuh atau
awal seri, tetapi pertama. yang setengah penuh terlalu
variasi tingkat
sedikit untuk dapat berperan
oksidasi
menggelembun dalam ikatan. Hal ini yang
g semakin mengakibatkan terdapat variasi
banyak pada tingkatan oksidassi pada awal,
pertengahan pertengahan dan akhir deret
deret. pada logam transisi deret
pertama.
Bilangan
oksidasi dari
unsur transisi

40
deret pertama
- Biloks Logam
Sc memiliki
bilangan
oksidasi +3
- Logam Ti
memiliki
bilangan
oksidasi +2,
+3, +4
- Logam V
memiliki
bilangan
oksidasi +1,
+2, +3, +4, +5
- Logam Cr
memiliki
bilangan
oksidasi +1,
+2, +3, +4, +5,
+6
- Logam Mn
memiliki
bilangan
oksidasi +1,
+2, +3, +4, +5,
+6, +7
- Logam Fe
memiliki
bilangan
oksidasi +1,
+2, +3, +4, +6
- Logam Co
memiliki

41
bilangan
oksidasi +1,
+2, +3, +4, +5,
- Logam Ni
memiliki
bilangan
oksidasi +1,
+2, +3, +4,
- Logam Cu
memiliki
bilangan
oksidasi +1,
+2, +3
- Logam Zn
memiliki
bilangan
oksidasi +2
2. Pada unsur  Mengidentifikas Muatan Kestabila Unsur Bilangan
Hal ini dapat dikaitkan dengan
transisi deret i bilangan inti dari n tingkat transisi oksidasi
semkain kuatnya pengaruh
pertama oksidasi unsur masing - oksidasi deret
muatan inti terhadap electron
kestabilan logam transisi masing tinggi pertama
3d dengan naiknya nomor
tingkat oksidasi deret pertama unsur
atom, khsusunya mulai dari
tinggi dari awal  Mengidentifikas transisi
pertengahan seri atau dengan
hingga akhir i variable bebas, deret
kata lain electron 3d semakin
seri terikat dan pertama
tertarik ke dalam oleh inti
menunjukan control. .
sehingga electron ini semakin
kecenderungan
sukar dilepas. Hal ini yang
yang menurun,
menyebabkan logam transisi
itu
deret pertama cenderung
mengakibatkan
menurun dan dibandingankan
logam transisi
dengan transisi deret kedua
deret kedua
dan ketiga tingkat oksidasi
dan ketiga
tinggi lebih stabil.
berbilangan

42
oksidasi lebih
tinggi lebih
stabil pada
keadaan
oksidasi tinggi
logam transisi
deret pertama.

1. Menanya
Rumuskan masalah investigasi terkait dengan fenomena awal tersebut (informasi dalam kolom 2) dan juga isi pengetahuan prasyarat
(kolum 8) untuk mengkaji rumusan masalah terkait
1) Mengapa terdapat variasi tingkat oksidasi awal dan akhir dengan pertengahan deret?
2) Mengapa kestabilan tingkat oksidasi tinggi transisi deret pertama dari awal dan akhir cenderung menurun yang menyebabkan transisi
deret pertama kurang stabil dibandingkan dengan transisi deret kedua dan ketiga tingkat oksidasi tinggi lebih stabil?

3. Mengumpulkan data
a. Hipotesis
Tuliskan rumuskan hipotesis dalam kolom 8 untuk setiap rumusan masalah investigasi sebagai target/ sasaran pengetahuan
konseptual yang relevan dengan temuan informasi awal terkait dalam kolom 1.
1) Hal ini dapat dikaitkan dengan jumlah electron 3d. pada wal deret, jumlah electron 3d terlalu sedikit (d1-2) untuk berperan dalam
ikatan baik ionic atau kovalen. Tetapi pda akhir deret jumlah electron 3 d terlalu banyak (d 9-10), sehingga orbital yang sudah penuh atau
yang setengah penuh terlalu sedikit untuk dapat berperan dalam ikatan. Hal ini yang mengakibatkan terdapat variasi tingkatan
oksidassi pada awal, pertengahan dan akhir deret pada logam transisi deret pertama.
2) Hal ini dapat dikaitkan dengan semkain kuatnya pengaruh muatan inti terhadap electron 3 d dengan naiknya nomor atom, khsusunya
mulai dari pertengahan seri atau dengan kata lain electron 3d semakin tertarik ke dalam oleh inti sehingga electron ini semakin sukar
dilepas. Hal ini yang menyebabkan logam transisi deret pertama cenderung menurun dan dibandingankan dengan transisi deret kedua
dan ketiga tingkat oksidasi tinggi lebih stabil.

43
b. Variabel
Identifikasi dan tulis variable bebas (dalam kolom 4), variable terikat (dalam kolom 5), dan variabel kontrol (dalam kolom 6) yang
membangun setiap hipotesis. Setiap hipotesis minimal memlilki satu (bisa lebih dari satu) variabel bebas, terikat, atau kontrol.

c. Desain pembuktian setiap hipotesis


Buat desain/rancangan pembuktian setiap hipotesis dengan memberikan variasi nilai setiap variable bebas mengikuti table berikut.
Tabel A2. Desain pembuktian hipotesis untuk topik 1
No.
Variabel bebas (VB) Variabel terikat (VT) Variabel kontrol (VK)
Hipotesis
VB 1: Jumlah electron Unsur transisi deret
Variasi tingkat oksidasi pertama
dari masing-masing
dari masing-masing unsur
unsur transisi deret transisi deret pertama
pertama
Hp no. 1
Variasi nilainya: Variasi nilainya:
21
Sc
- - 22Ti
- - 23V
- - 24Cr
- - 25Mn
- - 26Fe
- - 27Co
- - 28Ni
- - 29Cu

44
-30Zn
VB 1 : Muatan inti dari
Kestabilan tingkat oksidasi
masing-masing unsur
tinggi
transisi deret pertama.
Variasi nilainya: Variasi nilainya:
Sc
- - Ti Unsur transisi deret
Hp no. 2 - - V
pertama
- - Cr
- - Mn
- - Fe
- - Co
- - Ni
- - Cu
-Zn
d. Pengetahuan prosedural (terbatas pada penggunaan data sekunder)
Identifiksi pengetahuan prosedural konkrit dan abstrak dalam kolom 3 untuk setiap pembuktian hipotesis terkait.
Identifikasi pengetahuan prosedural konkrit meliputi:
- Isi kolom 3 Tabel A1 dengan pengetahuan cara kerja (eksperimen) yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan
data/pengetahuan faktual (yang Anda kutif sebagai data sekunder) terkait dengan hipotesis yang didukung
- Tambahan uraikan prosedur singkat cara kerja (eksperimen) yang digunakan untuk mendapatkan data/pengetahuan faktual tersebut
sebagai berikut.
Mengidentifikasi bilangaan oksidasi dari unsur transisi deret pertama.
Identifikasi pengetahuan prosedural abstrak meliputi:
- sebagian sudah dilakuakn pada identifikasi variabel dan pembuatan desain pembuktian hipotesis (kolom 4,5, dan 6) Tabel A1,
- tambahan lagi teknik analisis data untuk menemukan hubungan variable bebas dan variable terikat sebagai berikut.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

45
e. Tabel pengumpulan data (terbatas pada data sekunder) cukup dengan menyalin Tabel A2
No.
Variabel bebas (VB) Variabel terikat (VT) Variabel kontrol (VK)
Hipotesis
VB 1: Jumlah electron
Variasi tingkat oksidasi
dari masing-masing
dari masing-masing unsur
unsur transisi deret transisi deret pertama
pertama
Hp no. 1
Variasi nilainya: Variasi nilainya:
21
Sc
- - 22Ti Unsur transisi deret
- - 23V pertama
- - 24Cr
- - 25Mn
- - 26Fe
- - 27Co
- - 28Ni
- - 29Cu
-30Zn
Hp no. 2 Unsur transisi deret
VB 1 : Muatan inti dari pertama
Kestabilan tingkat oksidasi
masing-masing unsur
tinggi
transisi deret pertama.
Variasi nilainya: Variasi nilainya:
Sc
- - Ti

46
- -V
- - Cr
- - Mn
- - Fe
- - Co
- - Ni
- - Cu
-Zn

f. Pengumpulan data cukup dengan mengisi Tabel A2 dan juga mengisi rangkumannya dalam kolom 4, 5, dan 6 dalam Tabel A1
*catatan: draf awal dibuat oleh kelompok pembuat yang diserahkan kepada kelompok pereviu. Kemudian diskusi forum di classroom google
dilakukan pada hari kedua sebelum tatap muka di kelas. Kelompok pereviu (bisa bagi tugas mereviu satu/dua dua sub-pokok bahasan
peranggota) menyerahkan dokumen hasil reviu yang utuh kepada kelompok pembuat. Ingat jadwal masing-masing kegiatan dan batas akhir
pengumpulan isian tugas sesuai dengan hasil kesepakatan yang telah diputuskan.
II. Kegiatan kuliah tata muka di kelas
Diskusi kelas draf rancangan investigasi topik A s.d. G. oleh mengikuti teknik diskusi kelompok jigsawo selama 40 menit dengan anggota
kelompok ahli sesuai dengan sub-topik yang dikerjakan dan direviu oleh perorangan mahasiswa dalam kelompoknya. pasangan kelompok
pembuat dan pereviu. Menyamakan persepsi tentang draf investigasi dan melanjutkan kegiatan mengasosiasi (menganalisis data,
mengelaborasi, dan membuat simpulan)
Lanjutan A1
4. Mengasosiasi
Hasil pengolahan data dengan teknik ……..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):
………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
Simpulan Sub-topik

47
1) ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…… (hipotesis diterima/ditolak)
2) ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…… (hipotesis diterima/ditolak)

48
Perlu juga dibuat tabel jenis pengetahuan dan variabel terkait mengikuti penalaran deduksi dengan format Tabel A3
Tabel A3.1 Jenis pengetahuan dan variabel-variabel dari pengetahuan konseptual/ hipotesis untuk sub-pok bahasan/topik 1 dengan
penalaran deduktif
Variabel dari pengetahuan
P.
No P. Konseptual konseptual/hipotesis P. Faktual Metakognitif
Prosedurall
bebas terikat kontrol

a. Buat rancangan cara membuktikan secara ilmiah kebenaran konsepsi (pengetahuan konseptual) dengan memberdayakan pengetahuan
prosedural, dan faktual (secara lebih ringkas per sub-pokok bahasan). Kalau ditabelkan akan kembali sama dengan Tabel A2.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
b. Buat komentar dalam bentuk alasan mengapa rancangan verifikasi dan metakognitif yang anda rumuskan penting dalam konstrusi
pengetahuan-pengetahuan dalam sub-pokok bahasan terkait!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………...

Pustaka rujukan:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Mengasosiasi untuk sub-topik B s.d G mengikuti nlangkah yang sama dengan A1 (hingga pustaka rujukan).
Selanjutnya setiap anggota kelompok keahlian kembali menyerahkan hasil diskusi untuk dikompilasi dalam kelompok asal (pasangan
kelompok pembuat dan periviu)

49
5. Mengkomunikasikan
 Sepasang kelopmpok asal (kelompok pembuat dan kelompok pereviu ditunjuk secara acak) mempresentasikan kegiatan investigasinya
di kelas untuk memperoleh tanggapan dan masukan oleh semua mahasiswa lintas keahlian perorangan dan oleh pengasuh.

III. Kegiatan Pasca-tatap muka di kelas


 Kelompok pembuat dengan pengawasan kelompok pereviu kembali mengerjakan tugas pasca-tatap muka yakni melengkapi dan/atau
memperbaiki dokumen kinerja kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik terebut dengan mengakomodasi masukan dalam kegiatan tatap
muka diskusi di kelas dan/atau sebelumnya yang masih perlu dilakukan untuk menyempurnakannya. Perbaikan tidak perlu menghapus
deskripsi sebelumnya. Cukup dengan menambahkan perbaikannya dengan hurup berwarna (ungu) seperti ketentuan yang telah disepakati.
 Dokumen juga disertai rangkuman belajar pokok bahasan di atas (yang anda lakukan) sesuai dengan hasil kegiatan belajar Anda dengan
Pendekatan Saintifk melalui penalaran induktif yang dilanjutkan dengan penalaran deduktif.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
 Dokumen juga sangat baik jika disertai dengan contoh-contoh problem/soal beserta solusinya sebagai pengayaan dan refleksi pemahaman
konsepsi ilmiah yang berhasil dikonstruksi.
Trakhir kelopok pembuat mengunggah revisi akhir dokumen kinerja kegiatan belajar tersebut dalam sesi tugas classroom google dengan batas
waktu sesuai jadwal yang telah disepakati. Nama file untuk pokok bahasan ini sesuai dengan nomor kelompok pembuat diikuti dengan nomor
kelompok previu, revisi, dan kemudian nama topik seperti “II_V_Revisi_Alkali”.

50
I. Kegiatan Pra-kuliah tatap muka
G. Kemagnetan Logam Transisi Deret Pertama
3. Mengamati (pengamatan fenomena awal)
Lakukan pengamatan di sekitar dan/atau menemukan informasi awal dalam sumber-sumber pustaka (bahan ajar dan
sumber lain) untuk mengisi kolom (2) dalam Tabel N.1. (yakni A.1 atau B.1 sesuai dengan sub-pokok bahasan)
Tabel A.1 Jenis pengetahuan dan variabel-variabel dari pengetahuan konseptual/ hipotesis untuk pok
bahasan/topik 1 dengan penalaran induktif
Variabel dari pengetahuan konseptual/hipotesis Konsepsi
No P. Faktual P. Prosedural P. Konseptual
bebas terikat kontrol prasyarat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Menurut teori fisika  Mencari literatur Fenomena Terkandung Sifat Elektron Teori fisika
klasik, secara yang berisi kemagnetan atau tidaknya kemagnetan merupakan klasik
sederhana dapat materi tentang sifat Perputaran magnet
dikatakan bahwa fenomena kemagnetan benda pada elementer yang Teori fisika
setiap benda atau kemagnetan porosnya merupakan klasik adalah
partikel yang unsur transisi sumber fisika yang
berputar pada golongan munculnya sifat didasari
porosnya akan pertama magnetik prinsip-prinsip
menghasilkan sifat  Mengidentifikasi khususnya yang
magnet fenomena dalam senyawa dikembangkan
kemagnetan yang kimia. sebelum
Menurut teori fisika ada bangkitnya
klasik, secara teori kuantum,
sederhana dapat biasanya
dikatakan dan dilihat termasuk teori
dari fenomena relativitas
tersebut bahwa setiap khusus dan
benda atau partikel relativitas
yang berputar pada umum.
porosnya akan

51
menghasilkan sifat
magnet.

2 Unsur dan senyawa  Mencari literatur  Konfigurasi Sifat magnetik Orbital d Unsur-unsur  Konfigurasi
logam golongan yang berisi elektron unsur transisi transisi dan elektron
transisi kebanyakan materi tentang  Persenyawaan golongan senyawa-  Teori ikatan
bersifat sifat kemagnetan logam transisi pertama senyawanya  Elektron tak
paramagnetik unsur dan deret pertama memiliki orbital berpasangan
senyawa transisi d yang belum
Unsur dan senyawa golongan terisi penuh
pada logam golongan pertama sehingga
trasisi kebanyakan  Mengidentifikasi banyak dari
bersifat sifat kemagnetan unsur dan
paramagnetik. yang ada pada senyawa
unsur dan tersebut
senyawa logam memiliki sifat
transisi golongan paramagnetik,
pertama kecuali Zn.
Semakin banyak
elektron tak
berpasangan,
semakin kuat
sifat
paramagnetikny
a

4. Menanya
Rumuskan masalah investigasi terkait dengan fenomena awal tersebut (informasi dalam kolom 2) dan juga isi pengetahuan
prasyarat (kolum 8) untuk mengkaji rumusan maslah terkait
5) Bagaimana fenomena kemagnetan bisa terjadi pada logam transisi deret pertama?

52
6) Bagaimana sifat kemagnetan unsur dan senyawa logram transisi golongan pertama?

3. Mengumpulkan data
a. Hipotesis
Tuliskan rumuskan hipotesis dalam kolom 8 untuk setiap rumusan masalah investigasi sebagai target/ sasaran pengetahuan
konseptual yang relevan dengan temuan informasi awal terkait dalam kolom 1.
1) Elektron merupakan magnet elementer yang merupakan sumber munculnya sifat magnetik khususnya dalam senyawa
kimia.
2) Unsur-unsur transisi dan senyawa-senyawanya memiliki orbital d yang belum terisi penuh sehingga banyak dari
unsur dan senyawa tersebut memiliki sifat paramagnetik, kecuali Zn. Semakin banyak elektron tak berpasangan,
semakin kuat sifat paramagnetiknya
b. Variabel
Identifikasi dan tulis variable bebas (dalam kolom 4), variable terikat (dalam kolom 5), dan variabel kontrol (dalam kolom
6) yang membangun setiap hipotesis. Setiap hipotesis minimal memlilki satu (bisa lebih dari satu) variabel bebas, terikat, atau
kontrol.
c. Desain pembuktian setiap hipotesis
Buat desain/rancangan pembuktian setiap hipotesis dengan memberikan variasi nilai setiap variable bebas mengikuti table
berikut.

Tabel A2. Desain pembuktian hipotesis untuk topik 1

53
No.
Variabel bebas (VB) Variabel terikat (VT) Variabel kontrol (VK)
Hipotesis

VB 1: Fenomena Terkandung atau tidaknya


kemagnetan sifat kemagnetan
Variasi nilainya: Variasi nilainya:
- Putaran poros pada
planet bumi
menghasilkan sifat
Terkandung
magnet yang terdiri
atas kutub utara dan Sifat kemagnetan
kutub selatan Perputaran benda pada
porosnya
- Perputaran elektron
Hp no. 1 pada porosnya yang
diasosiasikan dengan
bilangan kuantum spin Terkandung
(s) dengan nilai ½
yang menghasilkan
magnet (magnet
elementer)
VB n: (jika ada)
Variasi nilainya:

- -

-
Hp no. 2 Orbital d
VB 2: Konfigurasi Sifat magnetik unsur transisi
elektron golongan pertama

Variasi nilainya: Variasi nilainya:


- Skandium (Sc) : - Paramagnetik (tertarik)
[Ar] 3d14s2

54
- Titanium (Ti) :
- Paramagnetik (tertarik)
[Ar] 3d24s2
- Vanadium (V) :
- Paramagnetik
[Ar] 3d24s2
- Kromium (Cr) :
- Antiferomagnetik
[Ar] 3d54s1
- Mangan (Mn) :
- Paramagnetik
[Ar] 3d54s2
- Besi (Fe) : - Diamagnetik
[Ar] 3d64s2 - Ferromagnetik
- Kobalt (Co) : - Paramagnetik
[Ar] 3d74s2 - Ferromagnetik
- Nikel (Ni) :
- Feromagnetik
[Ar] 3d84s2
- Tembaga (Cu) :
- Diamagnetik
[Ar] 3d104s1
- Seng (Zn) :
- Paramagnetik
[Ar] 3d104s2

d. Pengetahuan prosedural (terbatas pada penggunaan data sekunder)


Identifiksi pengetahuan prosedural konkrit dan abstrak dalam kolom 3 untuk setiap pembuktian hipotesis terkait.
Identifikasi pengetahuan prosedural konkrit meliputi:
- Isi kolom 3 Tabel A1 dengan pengetahuan cara kerja (eksperimen) yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan
data/pengetahuan faktual (yang Anda kutif sebagai data sekunder) terkait dengan hipotesis yang didukung

55
- Tambahan uraian prosedur singkat cara kerja (eksperimen) yang digunakan untuk mendapatkan data/pengetahuan faktual
tersebut sebagai berikut. (penemu), Ceritakan prosedur.
Menuliskan konfigurasi elektron masing-masing unsur logam transisi deret pertama.
Identifikasi pengetahuan prosedural abstrak meliputi:
- sebagian sudah dilakuakn pada identifikasi variabel dan pembuatan desain pembuktian hipotesis (kolom 4,5, dan 6) Tabel
A1,
- tambahan lagi teknik analisis data untuk menemukan hubungan variable bebas dan variable terikat sebagai berikut.
Melakukan kegiatan 5M

e. Tabel pengumpulan data (terbatas pada data sekunder) cukup dengan menyalin Tabel A2
Tabel A2. Desain pembuktian hipotesis untuk topik 1

No.
Variabel bebas (VB) Variabel terikat (VT) Variabel kontrol (VK)
Hipotesis

VB 1: Fenomena Terkandung atau tidaknya Sifat kemagnetan


Hp no. 1 kemagnetan sifat kemagnetan Perputaran benda pada
Variasi nilainya: Variasi nilainya: porosnya

56
- Putaran poros pada
planet bumi
menghasilkan sifat
Terkandung
magnet yang terdiri
atas kutub utara dan
kutub selatan
- Perputaran elektron
pada porosnya yang
diasosiasikan dengan
bilangan kuantum spin Terkandung
(s) dengan nilai ½
yang menghasilkan
magnet (magnet
elementer)
VB n: (jika ada)
Variasi nilainya:

- -

-
VB 2: Konfigurasi Sifat magnetik unsur transisi
elektron golongan pertama

Variasi nilainya: Variasi nilainya:


Hp no. 2 Orbital d
- Skandium (Sc) :
- Paramagnetik (tertarik)
[Ar] 3d14s2
- Titanium (Ti) :
- Paramagnetik (tertarik)
[Ar] 3d24s2
- Vanadium (V) :
- Paramagnetik
[Ar] 3d24s2

57
- Kromium (Cr) :
- Antiferomagnetik
[Ar] 3d54s1
- Mangan (Mn) :
- Paramagnetik
[Ar] 3d54s2
- Besi (Fe) : - Diamagnetik
[Ar] 3d64s2 - Ferromagnetik
- Kobalt (Co) : - Paramagnetik
[Ar] 3d74s2 - Ferromagnetik
- Nikel (Ni) :
- Feromagnetik
[Ar] 3d84s2
- Tembaga (Cu) :
- Diamagnetik
[Ar] 3d104s1
- Seng (Zn) :
- Paramagnetik
[Ar] 3d104s2

f. Pengumpulan data cukup dengan mengisi Tabel A2 dan juga mengisi rangkumannya dalam kolom 4, 5, dan 6 dalam Tabel A1
H. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik Penggunaan unsur alkali
I. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik sifat-sifat unsur-unsur alkali
J. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik persenyawaan hidrida dari alkali
K. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik Persenyawaan Halida dari alkali
L. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik persenyawaan Oksida dan hidroksida dari
alkali
M. Ulang isian langkah-langkah belajar untuk sub-topik A untuk sub-topik garam-garam dari asam oksi dengan alkali

58
*catatan: draf awal dibuat oleh kelompok pembuat yang diserahkan kepada kelompok pereviu. Kemudian diskusi forum di
classroom google dilakukan pada hari kedua sebelum tatap muka di kelas. Kelompok pereviu (bisa bagi tugas mereviu satu/dua
dua sub-pokok bahasan peranggota) menyerahkan dokumen hasil reviu yang utuh kepada kelompok pembuat. Ingat jadwal
masing-masing kegiatan dan batas akhir pengumpulan isian tugas sesuai dengan hasil kesepakatan yang telah diputuskan.
II. Kegiatan kuliah tata muka di kelas
Diskusi kelas draf rancangan investigasi topik A s.d. G. oleh mengikuti teknik diskusi kelompok jigsawo selama 40 menit dengan
anggota kelompok ahli sesuai dengan sub-topik yang dikerjakan dan direviu oleh perorangan mahasiswa dalam kelompoknya.
pasangan kelompok pembuat dan pereviu. Menyamakan persepsi tentang draf investigasi dan melanjutkan kegiatan
mengasosiasi (menganalisis data, mengelaborasi, dan membuat simpulan)

Lanjutan A1
6. Mengasosiasi
Hasil pengolahan data dengan teknik mengidentifikasi fenomena kemagnetan dan sifat kemagnetan unsur logam transisi deret
pertama didapat bahwa sifat kemagnetan dari suatu unsur/senyawa kimia disebabkan oleh adanya elektron tak berpasangan
yang disebut dengan elektron elementer.

Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):


Elektron-elektron yang tidak berpasangan (orbital d belum terisi secara penuh) mengakibatkan adanya sifat kemagnetan
pada unsur/senyawa kimia termasuk logam transisi deret pertama. Sifat kemagnetan dibedakan menjadi dua yaitu
paramagnetik dan diamagnetik.

59
Paramagnetik adalah adanya beberapa elektron tidak berpasangan, dan dari penataan kembali elektron orbit disebabkan
oleh medan magnet eksternal. Bahan dengan sifat paramagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-
masing atom atau molekulnya dalam bahan nol. Hal ini disebabkan karena gerakan atom/molekul acak, sehingga resultan
medan magnet atomis masing-masing atom saling meniadakan. Bahan ini jika diberi medan magnet luar, maka elektron-
elektronnya akan berusaha sedemikian rupa sehingga resultan medan magnet atomisnya searah dengan medan magnet luar.
Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang menjadi terarah oleh medan magnet luar. Contohnya:
magnesium, aluminium, wolfarm dan sebagainya.
Diamagnetik adalah sifat yang selalu dimiliki oleh setiap atom dalam materi atau senyawa tanpa memandang tipe sifat
magnetik total dari senyawa yang bersangkutan. Sifat ini hanya muncul jika ada medan magnetik dari luar yang dikenakan
pada atom yang bersangkutan sehingga terjadi interaksi antara medan magnetik luar dengan medan terinduksi dalam kulit-kulit
yang terisi penuh elektron. Bahan diamagnetik adalah bahan resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya
nol, tetapi orbit dan spinnya tidak nol. Bahan diamagnetik tidak mempunyai momen dipol magnet permanen. Jika bahan
diamagnetik diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam atom akan berubah gerakannya sedemikian sehingga
menghasilkan resultan medan magnet atomis yang arahnya berlawanan. Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak
orbital elektron sehingga semua bahan bersifat diamagnetik karena atomnya mempunyai orbital elektron. Bahan dapat bersifat
magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai spin elektron yang tidak berpasangan. Dalam bahan
diamagnetik hampir semua spin elektron berpasangan, akibatnya bahan ini tidak menarik garis gaya. Contohnya: bismut,
perak, emas, tembaga dan seng.

Simpulan Sub-topik
1) Elektron merupakan magnet elementer yang merupakan sumber munculnya sifat magnetik khususnya dalam senyawa
kimia.

60
2) Unsur-unsur transisi dan senyawa-senyawanya memiliki orbital d yang belum terisi penuh sehingga banyak dari
unsur dan senyawa tersebut memiliki sifat paramagnetik, kecuali Zn. Semakin banyak elektron tak berpasangan,
semakin kuat sifat paramagnetiknya

61
Perlu juga dibuat tabel jenis pengetahuan dan variabel terkait mengikuti penalaran deduksi dengan format Tabel A3
Tabel A3.1 Jenis pengetahuan dan variabel-variabel dari pengetahuan konseptual/ hipotesis untuk sub-pok
bahasan/topik 1 dengan penalaran deduktif
Variabel dari pengetahuan
No P. Konseptual konseptual/hipotesis P. Prosedurall P. Faktual Metakognitif
bebas terikat kontrol
1 Elektron Fenomena Terkandung Sifat  Mencari literatur Menurut teori Benda/partikel yang
merupakan kemagnetan atau kemagnetan yang berisi materi fisika klasik, secara berputar pada
magnet tidaknya Perputaran tentang fenomena sederhana dapat porosnya dapat
elementer yang sifat benda pada kemagnetan unsur dikatakan bahwa menghasilkan dapat
merupakan kemagnetan porosnya transisi golongan setiap benda atau dikatakan memiliki
sumber pertama partikel yang sifat magnet
munculnya sifat  Mengidentifikasi berputar pada
magnetik fenomena porosnya akan
khususnya dalam kemagnetan yang menghasilkan sifat
senyawa kimia. ada magnet

Menurut teori
fisika klasik, secara
sederhana dapat
dikatakan dan
dilihat dari
fenomena tersebut
bahwa setiap benda
atau partikel yang
berputar pada
porosnya akan
menghasilkan sifat
magnet .
2 Unsur-unsur Konfigurasi Sifat Orbital d  Mencari literatur Unsur dan senyawa Unsur/senyawa yang
transisi dan elektron magnetik yang berisi materi logam golongan memiliki orbital d
senyawa- unsur tentang sifat transisi kebanyakan belum terisi penuh

62
senyawanya transisi kemagnetan unsur bersifat dapat dikatan bersifat
memiliki orbital golongan dan senyawa transisi paramagnetik paramagnetik
d yang belum pertama golongan pertama
terisi penuh  Mengidentifikasi Unsur dan senyawa
sehingga banyak sifat kemagnetan pada logam
dari unsur dan yang ada pada unsur golongan trasisi
senyawa tersebut dan senyawa logam kebanyakan
memiliki sifat transisi golongan bersifat
paramagnetik, pertama paramagnetik.
kecuali Zn.
Semakin banyak
elektron tak
berpasangan,
semakin kuat
sifat
paramagnetiknya

c. Buat rancangan cara membuktikan secara ilmiah kebenaran konsepsi (pengetahuan konseptual) dengan memberdayakan
pengetahuan prosedural, dan faktual (secara lebih ringkas per sub-pokok bahasan). Kalau ditabelkan akan kembali sama dengan
Tabel A2.
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
d. Buat komentar dalam bentuk alasan mengapa rancangan verifikasi dan metakognitif yang anda rumuskan penting dalam
konstrusi pengetahuan-pengetahuan dalam sub-pokok bahasan terkait!
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
…...

63
Pustaka rujukan:
Greenwood, N.N and A.Earnshaw. 2003. Chemistry of the Elements:Second Edition. U.K.
Sugiyarto, H Kristian dan Retno, D. Suyanti. 2010. Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mengasosiasi untuk sub-topik B s.d G mengikuti nlangkah yang sama dengan A1 (hingga pustaka rujukan).
Selanjutnya setiap anggota kelompok keahlian kembali menyerahkan hasil diskusi untuk dikompilasi dalam kelompok asal
(pasangan kelompok pembuat dan periviu)

7. Mengkomunikasikan
 Sepasang kelopmpok asal (kelompok pembuat dan kelompok pereviu ditunjuk secara acak) mempresentasikan kegiatan
investigasinya di kelas untuk memperoleh tanggapan dan masukan oleh semua mahasiswa lintas keahlian perorangan dan
oleh pengasuh.

III. Kegiatan Pasca-tatap muka di kelas


 Kelompok pembuat dengan pengawasan kelompok pereviu kembali mengerjakan tugas pasca-tatap muka yakni melengkapi
dan/atau memperbaiki dokumen kinerja kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik terebut dengan mengakomodasi masukan
dalam kegiatan tatap muka diskusi di kelas dan/atau sebelumnya yang masih perlu dilakukan untuk menyempurnakannya.
Perbaikan tidak perlu menghapus deskripsi sebelumnya. Cukup dengan menambahkan perbaikannya dengan hurup berwarna
(ungu) seperti ketentuan yang telah disepakati.
 Dokumen juga disertai rangkuman belajar pokok bahasan di atas (yang anda lakukan) sesuai dengan hasil kegiatan belajar Anda
dengan Pendekatan Saintifk melalui penalaran induktif yang dilanjutkan dengan penalaran deduktif.

64
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
 Dokumen juga sangat baik jika disertai dengan contoh-contoh problem/soal beserta solusinya sebagai pengayaan dan refleksi
pemahaman konsepsi ilmiah yang berhasil dikonstruksi.
 Trakhir kelopok pembuat mengunggah revisi akhir dokumen kinerja kegiatan belajar tersebut dalam sesi tugas classroom google
dengan batas waktu sesuai jadwal yang telah disepakati. Nama file untuk pokok bahasan ini sesuai dengan nomor kelompok
pembuat diikuti dengan nomor kelompok previu, revisi, dan kemudian nama topik seperti “II_V_Revisi_Alkali”.

65

Anda mungkin juga menyukai