- Klien mengatakan sesak nafas - Perut klien nampak membesar
- Klien mengatakan perutnya - Kedua kaki klien nampak membesar sejak 1 bulan yang lalu bengkak - Klien mengatakan perut tetrasa - Terdapat nyeri tekan pada penuh bagian perut - Klien mengatakan merasa nyeri pada - Klien tampak meringis bagian perut tembus tulang belakang - Klien tampak terlihat lemas - Klien mengatakan merasa lemas - Klien tampak sesak - Klien mengatakan sering merasa haus - Klien terpasang nasal kanul 023L/menit - Tanda – tanda vital :
TD: 150/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit Suhu : 36.0 0C RR : 24 x/menit SpO2 : 77 0/0 GDS : 245 mg/dl Data Etioligi Masalah DS: Gangguan neuromuscular Pola nafas tidak - Klien mengatakan sesak di karenakan infeksi efektif nafas bakteri sehingga DO : menyebabkan peradangan - Tampak terpasang pada laring melalui udema oksigen laring adanya sumbatan - Frekuensi nafas pada laring sehingga meningkat dispneu pola nafas tidak - Tanda – tanda vital : efektif
TD: 150/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit Suhu : 36.0 0C RR : 24 x/menit
DS : Karena agen pencedera Nyeri akut
- Klien mengatakan fisiologis sehingga merasa nyeri pada menekan otot abdomen bagian perut tembus ke menjadi nyeri tekan atau tulang belakang nyeri akut
DO : - Terdapat nyeri tekan pada bagian perut
- Skala nyeri 6 ( sedang)
DS : Kurang terpapar informasi Resiko
- Klien mengatakan tentang manajemen ketidakstabilan kadar merasa lemas diabetes sehingga glukosa darah defisiensi insulin menjadi - Klien mengatakan gangguan metabolisme , sering merasa haus metabolisme lemak meningkat yang begitu DO : gliserol menjadi resiko - Klien nampak terlihat ketidakstabilan kadar lemas glukosa darah - Tanda – tanda vital :
TD: 150/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit Suhu : 36.0 0C RR : 24 x/menit SpO2 : 77 0/0 GDS : 245 mg/dl G. RENCANA KEPERAWATAN Rencana Keperawatan No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional 1 Pola napas tidak efektif telah dilakukan Manajemen Jalan Manajemen Jalan berhubungan dengan gangguan tindakan Napas Napas (1.01011) neuromuscular ditandai dengan keperawatan 3x24 Observasi : jam diharapkan Observasi - Memastikan DS : pola napas - Monitor pola napas -Pasien mengatakan sesak membaik dengan seberapa parah nafas iteria Hasil : sesak nafas - Frekuensi napas DO : Terapeutik membaik Terapeutik - Tampak terpasang oksigen - Kedalaman - Posisikan pasien - Memudahkan - Frekuensi nafas meningkat napas membaik semi-fowler atau fowler - Dispnea pasien dalam menurun - Berikan oksigen, jika - Tanda-tanda vital : bernafas perlu - Untuk mengurangi sesak TD: 150/80 mmHg Edukasi Nadi : 84 x/menit nafas Suhu : 36.0 0C - Anjurkan asupan - Agar sesak klien RR : 24 x/menit cairan 2000ml/hari, jika SpO2 : 77 0/0 nantinya GDS : 245 mg/dl tidak berkurang kontraindikasi Kolaborasi Edukasi - Kolaborasi - agar pemberian terapi Kolaborasi obat, furosemide - Untuk melebakan
tan Indonesia (SLKI) Indonesia (SIKI) 2. Nyeri akut b.d Agen No : L. 08066 No : I. 08238 1. Mengidentifikasi rasa nyeri yang pencedera fisiologis Tingkat nyeri Manajemen nyeri dialami klien meliputi : lokasi dan No. diagnosis : skala nyeri ( derajat keparahan). D.0077 Setelah dilakukan 1. Observasi tanda-tanda vital 2. Untuk menghindari faktor yang Kategori : Psikologis tindakan Keperawatan 2 x 2. Identifikasi skala nyeri memperberat nyeri klien. Subkategori : Nyeri 24 jam diharapkanNyeri 3. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk 3. Lingkungan, suhu dan kebisingan dan kenyamanan akutmenurun dengan mengurangi rasa nyeri (kompres merupakan salah satu faktor pemicu kriteria hasil: hangat) memperberat derajat nyeri klien Data subjektif : 1. Kemampuan 4. Kolaborasi pemberian analgetik 4. Untuk mengurangi rasa nyeri dengan - Klien menuntaskan aktivitas teknik kompres menggunakan air mengatakan 2. Keluhan nyeri menurun hangat. merasa nyeri 3. Meringis menurun 5. Membantu mengurangi rasa nyeri yang pada bagian dirasakan klien. perut tembus ke tulang belakang Data objektif : - Terdapat nyeri tekan pada bagian perut - Klien tampak meringis - Skala nyeri : 6 (sedang)
3. Resiko No : L. 03022 No : I.03115 1. Mengantisipasi terjadinya
ketidakstabilan kadar Kestabilan kadar glukosa Manajemen hiperglikemia hiperglikemia atau hipoglikemia glukosa darah b.d darah 2. Agar meminimalisir penyebab dari Kurang terpapar 1. Monitor kadar glukosa darah, jika hiperglikemia. informasi tentang Setelah dilakukan perlu 3. Agar mengetahui tanda dan gejala manajemen diabetes. tindakan Keperawatan 2 x 2. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia No. diagnosis : 24 jam diharapkanResiko hiperglikemia 4. Untuk menambah asupan cairan pasien D.0038 ketidakstabilan kadar 3. Monitor tanda dan gejala yang hilang Kategori : Fisiologis glukosa darah meningkat hiperglikemia (polyuria, kelemahan,5. Membantu agar pasien patuh pada diet Subkategori : Nutrisi dengan kriteria hasil: malaise, pandangan kabur dan sakit dan olahraga dan cairan 1. Sesak nafas berkurang kepala) Mengatur dan memenuhi kadar 2. Lelah/lesu menurun 4. Berikan asupan cairan oral glukosa dalam tubuh.. 3. Rasa haus menurun 5. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan Data subjektif : 4. Kadar glukosa dalam olahraga - Klien darah membaik. 6. Kolaborasi pemberian insulin. mengatakan 5. Kolaborasi dalam merasa lemas pemberian insulin - Klien mengatakan sering merasa haus Data objektif : - Klien nampak terlihat lemah - Tanda-tanda vital : TD: 150/80 mmHg Nadi : 84 x/menit Suhu : 36.0 0C RR : 24 x/menit SpO2 : 77 0/0 GDS : 245 mg/dl I. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
No Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi
1. Rabu / 16 / 02/2022 Pola napas tidak efektif Manajemen Jalan Napas Rabu 16/02/ 2022 berhubungan dengan Pukul : 09.00 Observasi : gangguan neuromuscular 09.00 WITA - Memonitor pola napas WITA S: Hasil : Frekuensi : - Klien 20x/menit, mengatakan - Memonitor bunyi masih sesak napas tambahan nafas Hasil : Terdengar suara O: ronchi - Frekuensi : Terapeutik : 26 /menit - Memposisikan pasien semi- - Terdengar fowler atau fowler suara ronchi Hasil : Klien diberi posisi - Pasien semi fowler tampak - Memberikan minum air hangat batuk sesak 11.30 Hasil : Klien diberikan air A : Pola napas WITA hangat sedikit-sedikit belum teratasi P : Lanjutkan - Memberikan oksigen, jika Intervensi perlu Observasi : - Monitor pola Hasil : klien mengatakan jika napas sesak klien akan - Monitor bunyi dipasangkan okigen napas tambahan Terapeutik : Edukasi : - Posisikan pasien - Posisi pasien semi fowler semi-fowler atau dan pasien merasa nyaman fowler - Menganjurkan asupan - Berikan oksigen, cairan 2000ml/hari, jika jika perlu tidak kontraindikasi Edukasi Hasil : Klien memahami dan - pasien merasa nyaman melakukan apa yang di Kolaborasi anjurkan -Kolaborasi Kolaboratif : pemberian terapi - Kolaborasi pemberian obat, analgetik Furosemide 3x2 amp Hasil : Pasien merasa nyaman
Hari/Tanggal No Dx IMPLEMENTASI Evaluasi Ttd
Jam Rabu 2 1. Mengobservasi tanda-tanda vital S: dengan hasil : 16 – 02 – 2022 - Klien mengatakan nyeri pada bagian TD: 150/80 mmHg 09.00 Nadi : 84 x/menit perut tembus ke tulang belakang Suhu : 36.0 0C belum menurun RR : 24 x/menit 10.30 SpO2 : 77 0/0 O: GDS : 245 mg/dl - Terdapat nyeri tekan pada perut 2. Mengidentifikasi skala nyeri dengan - Klien tampak meringis hasil : klien diberikan skala nyeri 1-10 - TD: 150/80 mmHg 11.20 dan klien mengatakan skala nyeri 6 Nadi : 84 x/menit 3. Mengajarkan teknik nonfarmakologis Suhu : 36.0 0C RR : 24 x/menit untuk mengurangi rasa nyeri (kompres SpO2 : 77 0/0 hangat) dengan hasil : klien mengatakan GDS : 245 mg/dl 12.45 sudah melakukan kompres hangat - Skala nyeri 6 Keadaan umum : lemah sesuai yang dianjurkan perawat dengan A : Masalah belum teratasi cara masukan air panas dalam botol P : 13.40 kemudian tempelkan pada bagian perut Lanjutkan intervensi 4. Melayani dalam pemebrian analgetik 1. Monitor tanda-tanda vital dengan hasil : codein 2x1 2. Identifikasi skala nyeri
3. Kolaborasi dalam pemberian
analgetik
Kamis 3 1. Mengidentifikasi kemungkinan penyebabS :
17 – 02 – 2022 hiperglikemia dengan hasil: karena - Klien mengatakan merasa lemas 21.00 faktor gaya hidup klien O: 2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia - Klien tampak terlihat lemas 22.35 (polyuria, kelemahan, malaise, - Tanda-tanda vital : pandangan kabur dan sakit kepala) TD: 150/80 mmHg Nadi : 84 x/menit dengan hasil : klien mengatakan merasa Suhu : 36.0 0C kelelahan dan merasa sakit kepala RR : 24 x/menit SpO2 : 77 0/0 3. Memberikan asupan cairan oral dengan GDS : 245 mg/dl 23.40 hasil : klien mengatakn lebih sering A : Masalah belum teratasi minum air ketika sakit P: 4. Menganjurkan terhadap diet dan Lanjutkan intervensi 07.00. olahraga dengan hasil : klien mengatakan 1. Monitor tanda dan gejala memahami apa yang dijelaskan perawat hiperglikemia (polyuria, kelemahan, dan akan lebih mengurangi malaise, pandangan kabur dan sakit mengkonsumsi gula kepala) 5. Melayani dalam pemberian insulin 2. berikan asupan cairan oral dengan hasil : Novarapid 6 unit 3. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga 4. Kolaborasi dalam pemberian insulin Pola napas tidak Manajemen Jalan napas Kamis / 17 /02/2022 efektif Observasi : Pukul : 21.00 WITA berhubungan 21.00 WITA - Memonitor pola napas S: dengan gangguan - Klien mengatakan Hasil : Frekuensi : 26x/menit, neuromuscular masih sesak nafas pasien mengatakan sesak O: - Memonitor bunyi napas - Pasien tampak tambahan tidak sesak Hasil : Terdengar suara ronchi, - Pasien tampak pasien batuk sekali-sekali Terapeutik : - Memposisikan pasien semi- - Posisi pasien semi fowler atau fowler fowler Hasil : Posisi pasien semi fowler A : Pola napas belum teratasi dan pasien merasa nyaman P : Lanjutkan Intervensi - Memberikan oksigen Observasi : - Monitor pola napas 23.40 WITA Hasil : Pemberian Oksigen nasal - Monitor bunyi napas Edukasi tambahan - Mengajarkan teknik Terapeutik : batuk efektif - Posisikan pasien semi- Hasil : dengan cara ditepuk fowler atau fowler dibelakang kemudian pasien - Berikan oksigen, jika suruh pasien untuk batuk, Pasien melakukan cara yang diajarkan Perlu yaitu batuk efektif, pasien Edukasi - berikan posisi semi mengatakan batuk kering fowler atau fowler dan Kolaborasi pasien merasa nyaman - Kolaborasi - Mengkolaborasikan pemberian -Kolaborasi pemberian terapi obat, terapi obat, Hasil : Furosemide 2x3 amp/IV Furosemide 3x2 amp/IV Pasien merasa nyaman
Hari/Tanggal No Dx IMPLEMENTASI Evaluasi Ttd
Jam Jumat 2 1. Mengobservasi tanda-tanda vital S : 18– 02 – 2022 dengan hasil : TD =160/80 mmHg - Klien mengatakan nyeri pada bagian 14.00 N = 84x/m perut tembus ke tulang belakang R = 24 x/m belum menurun S = 36,oC O: 15.35 SpO2= 85% - Terdapat nyeri tekan pada perut 2. Mengidentifikasi skala nyeri dengan - Klien tampak meringis hasil : klien diberikan skala nyeri 1-10 - TD : 160/80 mmHg dan klien mengatakan skala nyeri 6 Nadi: 84x/menit 16.47 3. Mengajarkan teknik nonfarmakologis P: 24x/menit untuk mengurangi rasa nyeri (kompres S : 36, oC hangat) dengan hasil : klien mengatakan SpO2 : 85% sudah melakukan kompres hangat GDS = 245 mg/dl 18.08 sesuai yang dianjurkan perawat dengan - Skala nyeri 6 cara masukan air panas dalam botol Keadaan umum : lemah kemudian tempelkan pada bagian perut A : Masalah belum teratasi sebagian 4. Melayani dalam pemebrian analgetik P : dengan hasil : codein 2x1 Lanjutkan intervensi 1. Monitor tanda-tanda vital 2. Identifikasi skala nyeri 3. Kolaborasi dalam pemberian analgetik Jumat 3 1. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia S : 18 – 02 – 2022 (polyuria, kelemahan, malaise, - Klien mengatakan merasa lemas 14.00 pandangan kabur dan sakit kepala) O: hasil : klien mengatakan merasa - Klien tampak terlihat lemas kelelahan dan merasa sakit kepala - Tanda-tanda vital : 16.47 2. Memberikan asupan oral hasil : klien TD : 160/80 mmHg mengatakan lebih sering minum air S : 36,oC ketika sakit N : 84 x/menit 18.08 3. Menganjurkan kepatuhan terhadap diet R : 24x/menit dan olahraga hasil : klien mengatakan SpO2 : 85% memahami apa yang dijelaskan perawat GDS = 245 mg/dl dan akan lebih mengurangi dalam mengkonsumsi gula A : Masalah belum teratasi sebagian 4. Melayani dalam pemberian insulin P : dengan hasil : Novarapid 6 unit Lanjutkan intervensi 1. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (polyuria, kelemahan, malaise, pandangan kabur dan sakit kepala) 2. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga 3. Kolaborasi dalam pemberian insulin