Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH FISIOLOGI KERJA

“Organisasi Tubuh”

KELOMPOK 1

Disusun Oleh:

Inna Anjalina K011191055

Amalia Putri K011191059

Rezky Iriani A K011191065

Riswandi K011191090

Andi Fatimah Mustovia N K011191236

Andi Alfira Rezkya Basma K011191238

Rabiatun Rafiah K011191243

DEPARTEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah ini
dapat terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu bentuk syarat penuntasan tugas mata
kuliah Fisiologi Kerja.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna perbaikan dan kelengkapan penyusunan
makalah ini, serta semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 21 Agustus 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Organisasi Tubuh Manusia (Anatomi Tubuh) 3


B. Sel dan Jaringan Tubuh Manusia 4
C. Organ dan Sistem Organ 17
D. Individu (Organisme) 23

BAB III PENUTUP 26

A. Kesimpulan 26
B. Saran 27

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................28

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh manusia merupakan suatu sistem yang terorganisir dan memiliki
sistem pengaturan yang selalu saling berkoordinasi untuk mempertahankan
kondisi tubuh agar selalu dalam keadaan stabil secara fisiologi. Tubuh manusia
sangat kompleks karena terdiri dari berbagai macam elemen, mulai dari
organisasi tingkat terendah yaitu atom dan molekul sampai organisasi tubuh
tingkat tinggi yang lebih kompleks seperti sel, jaringan, organ, system organ dan
juga individu itu sendiri. Untuk mengetahui tiap-tiap organisasi tubuh tersebut
maka hadirlah ilmu anatomi tubuh.
Anatomi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari kronologi
masalah terkait tubuh manusia dimulai dari pemeriksaan korban persembahan
pada masa purba hingga analisa pada bagian tubuh oleh ilmuwan modern.
Anatomi merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, anatomia yang
berasal dari kata anatemnein yang berarti memotong. Ilmu ini merupakan salah
satu cabang ilmu Biologi berhubungan dengan struktur dan organisasi makhluk
hidup.
Pengetahuan mengenai anatomi tubuh manusia sangat penting agar kita
dapat mengetahui proses normal serta kondisi yang buruk jika ada penyakit yang
menyerang tubuh kita sehingga kita dapat melakukan antisipasi berupa
pencegahan. Pada Anatomi manusia terdapat banyak sekali elemen-elemen yang
menyusun satu tubuh. Elemen-elemen tersebut terdiri dari system pencernaan,
system pernapasan, system reproduksi, system otot, system indera, serta system
saraf.

B. Rumusan Masalah
1. Organisasi tubuh manusia (Anatomi tubuh)
2. Menjelaskan Sel dan jaringan tubuh manusia
3. Menjelaskan Organ dan Sistem Organ
4. Apa yang dimaksud dengan Individu (karakteristik)

4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Organisasi tubuh manusia (Anatomi tubuh)
2. Untuk mengetahui Sel dan jaringan tubuh yang ada pada manusia
3. Untuk mengetahui apa saja Organ dan Sistem Organ pada manusia
4. Untuk mengetahui apa itu Individu (karakteristik)

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Organisasi Tubuh Manusia (Anatomi Tubuh)


Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh manusia, berasal
dari bahasa Yunani “ana” yang berarti habis atau ke atas dana “tomos” yang berarti
memotong atau mengiris. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh
(manusia) dengan cara menguraikan tubuh (manusia) menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil sampai ke bagian yang paling kecil, dengan cara memotong ataumengiris tubuh
(manusia) kemudian diangkat, dipelajari, dan diperiksa dengan menggunakan
mikroskop.
Adapun posisi anatomi adalah ditetapkan sebagai berikut:
1. Posisi badan berdiri tegak
2. Arah pandangan muka lurus ke Kedua kaki lurusdepan
3. Posisi telapak tangan menghadap ke depan
4. Arah ibu jari tangan menjauhi garis tengah tubuh
5. Kedua kaki lurus ke depan dan sejajar.

Gambar 1. Posisi Anatomis

6
Tubuh dibagi dalam batang badan (dalam arti yang lebih luas “Truncus”) dan
anggota badan atas dan bawah. Batang badan dibagi menjadi kepala, leher, dan torso
(“truncus” dalam arti yang lebih sempit). Torso terdiri atas thorax (dada), abdomen
(perut), pelvis(pinggang).

Anggota badan atas dihubungkan dengan batang bawah oleh gelang bahu dan
anggota badan bawah oleh gelang pelvis. Gelang bahu terdiri atas clavicula dan scapula,
yang terletak pada batang badan dan bergerak padanya. Gelang pelvis yang terdiri atas
dua tulang panggul dan sacrum, membentuk bagian integral dari batang badan.

B. Sel dan Jaringan Tubuh Manusia


1. Sel
Robert Hook (1635-1703) melihat gambaran satu sayatan tipis gabus suatu
kompertemen atau ruang-ruang disebut dengan nama latin cellulae (ruangan kecil),
asal mula nama sel. Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari tubuh. Sel
dapat memperbanyak diri. Tubuh manusia mengandung sekitar 100 triliun sel.
Berbagai tipe sel tubuh memiliki fitur yang membedakan satu tipe dari yang lain dan
secara khusus disesuaikan untuk melakukan fungsi tertentu, misalnya sel darah
merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan, sel otot khusus untuk fungsi
kontraksi. Sebuah sel yang khas, seperti yang terlihat oleh mikroskop cahaya, terdiri
dari tiga komponen dasar:
1. Membran sel
2. Sitoplasma
3. Nukleus

Gambar 1.1
Sel dan bagian-bagiannya

7
a. Membran Sel
Sel kita dikelilingi oleh membran sel (membran plasma) pada bagian .
Membran sel yang memgelilingi sel dan menjaganya mengatur apa yang masuk dan
keluar sel. Membran sel memisahkan bagian dalam sel (sitoplasma) dan bagian luar.
Integritas membran sel adalah sangat penting untuk kehidupan sel.
Membran sel adalah suatu bilayer fosfolipid yang disebut sebagai permeabel atau
permeabel selektif, karena dia melewatkan molekul-molekul tertentu untuk masuk
ke sel tetapi tidak untuk yang lainnya. Molekul fosfolipid memiliki bagian kepala
yang bersifat polar dan ekor yang bersifat nonpolar. Protein yang ada pada membran
sel memainkan penting untuk lewatnya suatu senyawa masuk ke sel.

b. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian dari sel antara nukleus dan membran plasma. Matriks
dari sitoplasma adalah medium semicair yang mengndung air dan berbagai tipe
molekul yang terlarut dalam medium. Sitoplasma mengandung berbagai organel.
Setiap tipe organel mempunyai fungsi yang spesifik.
Misalnya satu tipe organel mengangkut senyawa dan yang lainnya menghasilkan
ATP untuk sel. Sel juga mempunyai sitoskleton. Elemen dari sitoskleton
mempertahankan bentuk sel dan memungkinkan sel untuk bergerak. Beberapa sel
dengan menggunakan silia dan flagella yang tersusun dari mikrotubuli.

c. Nukleus
Nukleus adalah sruktur utama dalam sel manusia. Nukleus sangat penting
karena menyimpan informasi genetik yang menentukan karakteristik dari sel tubuh
dan fungsi metabolik. Komposisi kimia yang unik dari setiap DNA seseorang adalah
dasar untuk sidik jari DNA. Semua sel mempunyai paling sedikit 1 nukleus. Sel
lainnya seperti sel otot rangka mempunyai nukleus lebih dari 1.
Nukleus memiliki ukuran yang relatif besar. Bodi berbentuk bulat yang
umumnya terletak dekat dengan pusat sel, nukleus mengandung material genetik
dari sel. Dia ditutupi oleh lapisan ganda membran nukleat yang memisahkan
sitoplasma dari nukleoplasma (bagian cairan yang ada dalam nukleus). Nukleolus
berada di dalam nukleus.

8
Fungsi nukleolus adalah untuk menyalin DNA menjadi RNA ribosom dan merakit
rRNA penting karena rRNA membuat ribosom yang beranggung jawab untuk
sintesis protein dalam sel.

Organel Sitoplasma
Setiap tipe organel memunyai struktur dan peranan yang spesifik dalam fungsi
sel.
1) Mitokondria
Mitokondria adalah tempat respirasi utama untuk aerobik. Memiliki struktur
oval yang memanjang. Membran bagian dalam terlipat untuk membentuk laci-laci
kecil yang disebut cristae yang mana terproyeksikan ke dalam matriks.
Mitokondria sering disebut sebagai powerhouse dan membantu untuk
menghasilkan energi untuk sel. Sel yang memerlukan sedikit energi untuk
melaksanakan fungsinya seperti sel lemak memiliki sedikit mitokondria, sedangkan
sel yang meggunakan energi yang banyak seperti sel otot dan hati memiliki banyak
mitokondria.

2) Ribosom
Ribosom terdiri dari dua subunit, subunit besar dan subunit kecil. Setiap
subunit memiliki protein dan rRNA. Ribosom ditemukan secara bebas dalam
sitoplasma. Ribosom melekat pada permukaan luar retikulum endoplasma. Ribosom
terdiri dari asam ribonukleat yang berfungsi dalam sintesis protein dalam sel.

3) Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma adalah sistem kompleks dari kanal membran yang
membentang di seluruh sitoplasma. Membran yang saling berhubungan membentuk
kantung datar yang berisi cairan dan kanal tubular yang disebut cistenae. Membran
dihubungkan ke lapisan terluar membran nuklear, ke lapisan dalam membran sel,
dan organel-organel tertentu lainnya. Retikulum endoplasma memberikan jalur
untuk mengangkut material dari satu sel ke yang lainnya.
Beberapa membran dari retikulum endoplasma memiliki ribosom granular yang
melekat pada permukaan terluar yang disebut rough endoplasmic reticulum (RER)
yang berfungsi untuk sintesis dan transpor protein yang dibuat oleh ribosom melalui
sitoplasma ke aparatus Golgi. Jadi RER khususnya dikembangkan dalam sel yang

9
aktif dalam sintesis protein seperti Russell’s bodies dari sel plasma, Granul Nissl
dari sel saraf, dan sel acinar pankreas.
Bagian lainnya yang tidak memiliki ribosom dan tampak halus disebut smooth
endoplasmic reticulum (SER) dan berfungsi sebagai tempat untuk sintesis lipid,
steroid (termasuk hormon seks). Banyak ditemukan pada sel Leydig dan sel koreks
adrenal. Dalam otot rangka dan otot jantung, SER termodifikasi untuk membentuk
retikulum sarkoplasma yang mana terlibat dalam pelepasan ion kalsium selama
kontraksi otot.

4) Aparatus Golgi
Aparatus golgi dinamai sesuai dengan penemunya yaitu Camillo Golgi yang
menemukan aparatus tersebut dalam sel di tahun 1898. Organel ini tampak sebagai
tumpukan kantung membran yang datar yang biasanya terletak dekat nukleus dan
terhubungkan ke retikulum endoplasma. Aparatus Golgi khususnya dkembangkan
dalam sel kelenjar eksokrin. Organel ini memodifikasi dan menyortir protein yang
disintesis pada RER dan mengemasnya ke dalam vesikel sekretori untuk dilepaskan
ke luar sel. Seperti vesikel yang ditemukan dalam kelenjar endokrin tertentu, dimana
protein hormon dilepaskan ke dalam cairan ekstrasel untuk memodifikasi aktivitas
sel lainnya. Vesikel lainnya yang meninggalkan aparatus Golgi adalah lisosom.

5) Lisosom
Lisosom dibentuk oleh aparatus golgi. merupakan struktur sel yang berukuran
kecil, yaitu berkisar antara 0,2-0,8 mikron. Akan tetapi pada sel yang mampu
memtagositosis seperti leukosit memiliki lisosom yang berukuran lebih besar sekitar
5 mikron. Lisosom adalah vesikel kecil yang mengandung enzim pencernaan
hidrolitik. Enzim ini digunakan untuk mencerna:
a) Bakteri yang masuk ke dalam sel
b) Bagian sel yang perlu pergantian
c) Keseluruhan sel yang sudah rusak
Lisosom utamanya banyak ditemukan dalam sel yang terlibat dalam aktivitas
fagositik, seperti neutrofil dan makrofag .

6) Peroksisom

10
Peroksisom adalah membran yang terikat vesikel yang bentuknya lebih kecil dari
lisosom sehingga juga dikenal sebagai mikrobodi, yang banyak terdapat pada sel
epitel hepatosit dan tubular. Seperti halnya mitokondria, peroksisom
mengkomsumsi oksigen molekuler walaupun dalam jumlah yang lebih kecil.
Oksigen ini tidak digunakan dalam konversi energi menjadi ATP. Peroksisom
mengandung enzim oxidases yang mengoksidasi asam lemak. Hasil dari hidrolisis
ini adalah hidrogen peroksida (H2O2). Peroksisom juga mengandung enzim catalase,
yang beraksi pada hidrogen peroksida membeaskan oksigen dan air. Fungsi enzim
peroksisom adalah untuk detoksifikasi obat, alkohol, dan toksin potensial lainnya.
Sel yang aktif dalam detoksifikasi seperti sel hati dan ginjal memilki banyak
peroksisom karena organ-organ ini membantu untuk membersihkan darah.

7) Sitoksleton
Sitoksleton adalah sistem kompleks dari serat yang mempertahankan struktur dari
sel dan memungkinkannya untuk mengubah bentuk dan bergerak. Sitoksleton juga
memainkan peranan penting dalam interaksi otot. Sitoskleton tersusun dari protein
mikrofilamen dan mikrotubuli. Mikrofilamen berbentuk panjang, batang ramping
dari protein yag mendukung penonjolan kecil dari membran sel yang disebut
mikrovili. Mikrotubuli adalah silinder tipis lebih besar dari mikrofilamen, tersusun
dari protein tubuli. Mikrotubuli juga ditemukan dalam sentriol, silia, dan flagela.
Silia dan flagela terdapat di permukaan sel tertentu (spermatozoa, mukosa
respiratori dan tuba pallofi)

8) Sentriol
Sentriol adalah struktur bebentuk silinder yang terdiri dari sembilan triplet
mikrotubuli dan memainkan peranan penting dalam pembelahan sel untuk
membentuk spindel dan asters. Sepasang sentriol dapat ditemukan di dalam struktur
yan disebut sentrosom.

9) Silia
Silia dan flagela adalah penonjolan dari sel yang dapat bergerak baik seperti
gelombang, cambuk, atau kaku. Silia lebih pendek dari flagela. Sel yang memiliki
organel ini dapat bergerak sendiri atau memindahkan material sepanjang permukaan
sel. Misalnya sel sperma, bergerak berenang dengan flagela untuk membawa

11
material genetik ke sel telur. Sel pada dinding saluran pernapasan kita adalah
bersilia. Silia menyapu kotoran yang terperangkap dalam mukus kembali
kerongkongan dan aksi ini membantu menjaga paruparu kita tetap bersih. Dalam
tuba uterus perempuan, sel bersilia menggerakkan ovum ke uterus, dimana ovum
yang dibuahi tumbuh dan berkembang. Silia menggerakkan partikel kecil melintasi
permukaan sel, sedangkan flagela menggerakkan seluruh sel. Kedduanya silia dan
flagela mengandung mikrotubuli yang berasal dari sentriol.

10) Mikrovili
Mikrovili adalah perpanjangan dari membran sel yang bentuknya lebih kecil dan
jumlahnya lebih banyak dari silia. Mikrovili tidak bergerak seperti halnya silia dan
flagela, tetapi meningkatkan luas permukaan membran sel sehingga menyerap
material lebih banyak. Mikrovili banyak ditemukan pada permukaan bebas dari sel
dinding usus, ginjal dan area absorpsi lainnya. Normalnya setiap sel memiliki
banyak mikrovili.

2. Jaringan
Jaringan adalah sekelompok sel yang biasanya memiliki asal usul yang sama
dalam embrio dan fungsi yang sama untuk melaksanakan kegiatan khusus. Jaringan
memberikan kontribusi untuk fungsi organ di mana dia ditemukan. Struktur dan
sifat dari jaringan tertentu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sebagai sifat dari
material ekstras eluler yang mengelilingi sel-sel jaringan, dan koneksi antara sel-sel
yang membentuk jaringan. Jaringan pada umumnya ada yang berbentuk padat,
semipadat, atau bahkan cair. Contoh jaringan yaitu jaringan tulang, lemak, dan
darah.
Jaringan tubuh dapat dikelompokkan dalam 4 tipe utama sesuai struktur dan
fungsinya.

a. Jaringan Epitel

12
Gambar 1.2
Jaringan epitel

Jaringan epitel, sel-sel tersusun rapat dengan sedikit substansi perekat di


antaranya, sebagai pelindung tubuh, menutup seluruh permukaan luar seperti
permukaan kulit, dan membentuk kelenjar-kelenjar.
Fungsi dari jaringan epitel antara lain adalah:
a) Perlindungan, menutup seluruh bagian tubuh dan melindungi bagian bawah
jaringan, memelihara tubuh dari mekanisme kerusakan, kelebihan air yang
lepas dan gangguan mikroorganisme.
b) Absorpsi pada bagian pencernaan bertanggung jawab untuk mengabsorpsi
molekul-molekul makanan yang dicerna.
c) Sekresi, di dalam berbagai jaringan tubuh khusus mengsekresi substansi
spesifik, yang contoh; sel-sel piala dalam bagian intestin mensekresi getah
(mucus) merupakan substansi pelindung.
d) Ekskresi, sel-sel epitel pada ginjal mengsekresi beberapa materi.
e) Transport permukaan, dalam respirasi, epithelium mengsekresi getah (mucus)
yang berisi partikel-partikel penjerat, sel-sel epitel dilengkapi dengan cilia,
bergerak dalam satu koordinasi.
f) Panca indra, ujung perasa pada mulut dan penciuman pada hidung terdiri dari
epitelium yang berfungsi menerima informasi pancaindra, terdiri dari sel-sel
rapat.

Sel epitel mempunyai 3 bentuk utama, yaitu:


a) Squamous; sel-sel tipis dan mendatar.
b) Kuboidal; sel-sel muncul seperti kubus kecil, apabila jaringan dipotong pada
sisi kanan permukaan. Tiap sel memiliki bentuk kompleks biasanya membentuk
delapan sisi polyhedron.
c) Kolumnar; sel kelihatan seperti kolom sangat kecil silindris apabila di pandang
dari samping, nukleus terlihat pada dasar setiap sel, dilihat dari bawah
permukaan sel muncul bentuk hexagonal.

13
b. Jaringan Ikat

Gambar 1.3
Jaringan Ikat

Jaringan ikat atau penghubung, umumnya sel-sel terpisah jauh oleh sejumlah
substansi intersel yang relatif besar, mendukung dan memelihara organ tubuh secara
bersama-sama. Di antara sel-sel jaringan ikat terdapat banyak zat interseluler yang
terdiri atas serabut-serabut kenyal dan serabut kolagen, sel-sel membuat sendiri
bahan-bahan interseluler. Bahan interseluler ini dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu:
1) Bentuk amorf (tanpa bentuk); berupa cairan; seperti agar; bersifat keras
2) Bentuk fibrosa (bentuk benang) dibedakan menjadi 3 macam:
a) Benang-benang kolagen (benang-benang putih), sifatnya sangat lemas, tetapi
kurang elastis.
b) Benang-benang retikuler (benang-benang halus) tersusun seperti jala dan
berfungsi untuk menahan sel-sel jaringan ikat.
c) Benang-benang elastis (benang-benang kuningan), sifatnya sangat elastis,
dan tersusun berlapis.

Fungsi jaringan ikat antara lain adalah:


a) Menutupi dan melindungi jaringan lainnya. Lapisan jaringan ikat membentuk
kapsul yang mengelilingi organ, seperti hati dan ginjal. Jaringan ikat juga
membentuk lapisan yang memisahkan antara jaringan dan organ. Contoh,
jaringan ikat memisahkan otot, arteri, vena dan saraf dari bagian lainnya.
b) Mengikat jaringan satu dengan jaringan lainnya. Kabel yang kuat atau pita
jaringan ikat disebut tendon yang melekatkan otot ke tulang. Sedangkan jaringan
ikat pita disebut ligamen yang menahan atau menyangga tulang.

14
c) Menyokong dan menggerakkan bagian tubuh. Tulang dan sistem rangka
memberikan sokongan yang kaku dengan tubuh, dan kartilago yang semi kaku
menyokong struktur tubuh seperti hidung, telinga, dan permukaan sendi. Sendi
antara tulang menghubungkan satu bagian tubuh yang bergerak menuju ke
bagian lainnya.
d) Menyimpan zat-zat. Jaringan adiposa (lemak) menyimpan molekul energi tinggi,
dan tulang menyimpan mineral, seperti kalsium dan fosfat.

Sel jaringan ikat dibedakan menjadi 6 macam , yaitu sebagai berikut:


1) Sel makrofag, bentuknya sangat besar dan dapat memakan sel-sel asing yang
masuk ke dalam tubuh kita.
2) Sel mast, sitoplasmanya banyak mengandung bintik-bintik, sel ini dapat
menghasilkan heparin.
3) Sel fibroblast, paling banyak terdapat pada jaringan ikat.
4) Sel lemak berfungsi untuk menyimpan lemak.
5) Sel pigmen banyak terdapat dalam kulit dan bola mata, dapat dijumpai di
mana saja di dalam tubuh.
6) Sel plasma bentuknya bola dan nukleusnya, seperti roda (bulat pipih).

Jaringan ikat dibedakan atas 6 macam, yaitu:


1) Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar juga biasa disebut jaringan ikat areolar, yaitu salah satu
jaringan yang paling banyak terdistribusi dalam tubuh. Jaringan ini berfungsi
untuk membungkus material dalam tubuh. Jaringan ikat longgar dapat
ditemukan di bawah jaringan epidermis kulit dan di bawah jaringan epitel yang
dimiliki oleh semua sistem tubuh bagian luar. Sel jaringan areolar (ikat longgar)
disebut fibroblas.

2) Jaringan Adiposa
Umumnya disebut jaringan lemak yaitu jaringan ikat longgar khusus yang
didalamnya terdapat sangat sedikit matriks interseluler. Jaringan adiposa
membentuk suatu bantalan pelindung sekitar ginjal, jantung, bola mata, dan
berbagai sendi. Jaringan ini juga dapat ditemukan dibawah kulit yang
melindunginya terhadap panas. Jaringan adiposa terletak di kulit, jantung,

15
ginjal, tulang, dan mata. Sel jaringan adiposa juga disebut sebagai sel jaringan
adiposit dan memiliki fungsi utama untuk menyimpan lemak dalam bentuk
butiran cairan. Kelebihan nutrisi disimpan sebagai kalori dalam bentuk lemak
yang digunakan ketika tubuh kekurangan intake. Sebagian besar lemak
disimpan di bawah kulit dalam jaringan ikat areolar antara dermis dan otot.
Leptin adalah hormon penekan nafsu makan yang disekresikan oleh sel adiposit
yang mengirim sinyal hipotalamus ke otak bahwa cadangan lemak masih
cukup. Ketika sekresi eptin berkurang, nafsu makan meningkat. Adiposit
mensekresikan paling sedikit dua senyawa kimia yang membantu mengatur
penggunaan insulin dalam metabolisme glukosa dan lemak. Jaringan adiposa
juga terlibat dalam inflamasi, yaitu respon pertama tubuh terhadap jejas dimana
dia menghasilkan sitokin (senyawa kimia yang mengaktifkan sel darah putih).

3) Jaringan Ikat Padat


Jaringan ikat padat tersusun dari lapisan dengan lapisan protein yang padat.
Jaringan ini dibagi menjadi dua subkelompok berdasarkan pada susunan serat
dan proporsi dari kolagen yang padat serta serat elastin yang fleksibel. Jaringan
ikat padat memiliki jumlahserat protein yang relatif banyak, yang membentuk
buntelan tebal dan mengisi hampir semua ruang ekstraseluler. Sebagian besar
sel-sel yang tersusun dari jaringan ikat padat adalah fibroblas yang berbentuk
spindle (kumparan). Fibroblas yang telah sempurna dikelilingi oleh
matriks,disebut fibrosit. Jaringan ikat padat dapat dikelompokkan kedalam dua
kelompok utama: teratur dan tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur memiliki
serat protein dalam matriks ekstraseluler yang berorientasi utamanya dalam satu
arah.

4) Jaringan Ikat Elastis


Sesuai dengan namanya, jaringan ikat elastis utamanya adalah serat elastin.
Salah satu lokasinya adalah dalam dinding arteri besar. Pembuluh ini
diregangkan ketika jantung berkontraksi dan memompa darah kemudian
sebaliknya pembuluh ini rekoil ketika jantung berelaksasi. Jaringan ikat elastis
juga ditemukan mengelilingi alveoli paru. Serat elastis diregangkan selama
inhalasi,kemudian kembali selama ekshalasi. Jika Anda memperhatikan

16
pernapasan Anda selama beberapa saat, Anda akan melihat bahwa pernafasan
normal tidak memerlukan "kerja" atau energi, ini karena elastisitas normal dari
paru. Jaringan ikat elastis memiliki serat elastis yang terkemas secara padat
dalam matriks interseluler. Tipe jaringan ini memungkinkan dengan mudah
untuk meregang dan kembali ke panjang aslinya seketika dalam kondisi
istirahat. Pita suara dan ligamen yang menghubungkan vertebra yang
berdekatan terdiri dari jaringan ikat elastis.

5) Jaringan Ikat Penyokong


a) Kartilago
Kartilago terdiri darisel kartilago dalam suatu matriks yang kaku secara
ekstensif dan relatif. Hampir semua permukaan kartilago dikelilingi oleh
lapisan jaringan ireguler padat yang disebut perichondrium. Sel kartilago
berasal dari perichondrium dan mensekresikan matriks kartilago.Kekuatan
kartilago disebabkan karena serat kolagennya, selanjutnya kaitannya dengan
tulang, kartilago adalah struktur kokoh dalam tubuh. Ada tiga tipe
kartilago :
a) Kartilago Hialin
b) Fibrokartilago
c) Kartilago elastis

b) Jaringan Tulang
Jaringan tulang adalah jaringan yang paling kaku dari semua jaringan ikat.
Tulang berfungsi sebagai tempat pelekatan otot dan bertindak sebagai tuas
mekanik untuk melakukan gerakan. Tulang juga berperan terhadap
pembentukan sel darah dan berfungsi sebagai tempat penyimpan garam-
garam mineral. Ada dua tipe tulang :
a) Spongibone: tampak seperti spons atau gabus.
b) Compact bone : lebih padat dan hampir tidak ada ruang antara beberapa
lapisan tipis atau lamella tulang
Tidak seperti kartilago, tulang kaya akan suplai darah sehingga tulang
dapat memperbaiki dirinya sendiri lebih cepat daripada kartilago. Kartilago,
sendi, dan tulang membuat sistem kerangka.

17
6) Jaringan Ikat Cair
a. Jaringan Darah
Darah adalah jaringan ikat yang unik karena hanya memiliki matriks cair.
Darah bertindak sebagai pengangkut senyawa-senyawa ke seluruh tubuh.
Darah terdiri dari sel dan plasma. Matriks darah adalah plasma darah yaitu
sekitar 52 %- 62% dari total volume darah dalam tubuh.

b. Jaringan Limfa
Limfa adalah cairan ekstraseluler yang mengalir dalam pembuluh limfatik.
Limfa adalah jaringan ikat cair yang terdiri dari beberapa tipe sel dalam
matriks ekstraseluler cair yang jernih yang mirip dengan plasma darah,
tetapi sedikit protein.

c. Jaringan Otot

Gambar 1.4
Jaringan otot

Jaringan otot, ada 3 tipe otot yang berbeda, yaitu otot polos yang dapat
ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat di temukan pada
rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung. Jaringan otot
terdiri atas sel-sel otot yang bentuknya panjang dan ramping, tiap sel otot
mempunyai serabut otot dan beberapa serabut otot ini dikumpulkan menjadi
sebuah alat tubuh yang disebut otot atau daging. Seperlima bagian dari otot
memperpanjang dan memperpendek bentuknya yang disamakan berkontraksi.

Bentuk dan fungsi otot, dapat dibedakan sebagai berikut:

18
a) Otot serat lintang atau otot lurik terdiri atas sel otot yang di dalamnya
menyerupai garis-garis melintang warna merah tua dan dapat berkontraksi
menurut kemauan kita (termasuk otot sadar). Terdapat hampir di seluruh
badan atau menjadi dinding badan.
b) Otot polos terdiri atas sel otot yang bentuknya licin tidak mempunyai garis
lintang, ia dapat berkontraksi tidak menurut kemauan kita (otot tak sadar),
misalnya terdapat pada dinding saluran pencernaan, dinding pembuluh
darah, dan saluran alat kandung.
c) Otot jantung, berbentuk serat lintang, tetapi berkontraksi tidak di bawah
pengaruh kemauan kita, fungsinya seperti otot polos. Pada kedua ujungnya
terdapat urat otot yang berwarna putih.
Kalau otot bekerja keras lama-kelamaan sel otot menjadi besar (hipertrofi)
dan kalau otot tidak dipergunakan maka ia akan menjadi kecil (atrofi).
Fungsi umum otot sebagai alat penggerak tubuh termasuk anggota badan,
usus, paru-paru.

d. Jaringan saraf

Gambar 1.5
Jaringan saraf

Sel dalam jaringan saraf yang menghasilkan dan mengkonduksikan impuls


disebut neuron (sel saraf)
Sel ini memiliki 3 bagian utama: dendrit, badan sel (soma), dan akson (Neurit).

Fungsi jaringan saraf adalah menerima dan mengirimkan pesan, agar bagian
tubuh dapat berkomunikasi satu dengan yang lain. Jaringan saraf membentuk
otak, sumsum tulang belakang, dan berbagai saraf tubuh. Jaringan saraf
mengontrol dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh. Jaringan ini memungkinkan
kita untuk memahami lingkungan dan beradaptasi terhadap perubahan kondisi.

19
Jaringan ini mengkordinasikan otot rangka kita, khususnya kepekaan pada
penglihatan, rasa, bau, dan pendengaran. Jaringan ini mengontrol emosi dan
kemampuan penalaran kita. Ini memungkinkan kita belajar melalui proses
memori.

Macam-macam saraf, terdiri atas berikut ini :


1) Saraf motorik (saraf penggerak), membawa rangsangan otak dan sumsum
tulang belakang menuju ke otot dan kelenjar, sebagai akibat otot menegang
dan kelenjar mengeluarkan getah.
2) Saraf sensorik (saraf penerima), saraf yang membawa rangsangan dari luar
menuju pusat.

Jaringan saraf terdiri atas 3 unsur, yaitu sebagai berikut.


1) Unsur yang berwarna abu-abu.
2) Unsur yang berwarna putih atau serabut saraf.
3) Neurologlia, sejenis sel pendukung dijumpai dalam sistem saraf yang
menghimpun serta menopang sel saraf.

C. Organ dan Sistem Organ


1. Sistem Indera
Sistem Indera memiliki 5 indera yang bisa disebut panca indera diantaranya indera
penglihatan, indera pendengaran, indera penciuman, indera pengecap, indera peraba. Sistem
indera pada organ tubuh berfungsi untuk menerima rangsangan dari lingkungan sekitar.

20
2. Sistem Kardiovaskular
Sistem kardiovaskular atau dikenal dengan sistem peredaran darah adalah sistem
transportasi bagi tubuh untuk peredaran oksigen dan nutrisi bagi tubuh. Selain itu, sistem
kardiovaskular juga sebagai transporter bagi hormone, sisa metabolisme, zat kekebalan
tubuh dan juga zat zat lainnya. Sistem ini terdiri dari organ jantung dan pembuluh darah.
Organ jantung berfungsi sebagai pompa yang akan memompa darah dan pembuluh darah
berfungsi untuk mengedarkannya. Jantung merupakan orang di bagian sinistra rongga
thorax yang memilik 4 ruang yang dikenal sebagai serambi dan bilik. Di antara rongga
rongga tersebut dibatasi oleh sekat yang memiliki katup untuk mencegah kembalinya darah
ke jantung. Darah dialirkan oleh pembuluh darah yang secara garis besar dibagi menjadi
pembuluh darah yang keluar dan menuju jantung. Pembuluh darah yang keluar jantung
disebut juga pembuluh arteri. Arteri memiliki struktur yang tebal, kuat, dan elastis sehingga
dapat mengontrol tekanan darah agar konsisten. Sedangkan pembuluh darah yang menuju
jantung disebut pembuluh vena atau pembuluh balik. Vena bersifat tipis dan tidak elastis,
mengandung banyak karbondioksida, dan berada di permukaan kulit.

3. Sistem pernapasan
Sistem pernapasan adalah proses menghirup oksigen serta mengedarkannya ke seluruh
tubuh dan membuang karbondioksida. Sistem ini sangat penting sebagai pemasok oksigen
untuk respirasi sel untuk melakukan reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Selain itu,

21
sistem respirasi juga mengeluarkan karbondioksida hasil metabolisme tubuh untuk menjaga
keseimbangan asam dan basa darah sehingga tidak terjadi perubahan yang akan
menyebabkan bahaya. Sistem pernafasan terbagi menjadi sistem respirasi atas dan bawah.
Sitem respirasi atas terdiri dari hidung, faring, laring, dan trakea atas. Sedangkan sistem
respirasi bawah terdiri atas trakea bawah, bronkus, bronkeolus, dan paru paru.

4. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan merupakan bagian organ yang fungsinya menerima atau mencerna
makanan, proses pencernaan serta menyerap zat-zat gizi untuk dibawa kedalam aliran darah
dan membuang bagian atau sisa makanan yang tidak bisa dicerna oleh tubuh. Sistem
pencernaan tersebut dimulai dari mulut hingga ke anus. Berjalan mulai mulut, tenggorokan,
kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, rektum dan berakhirlah sampai di anus

5. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi yaitu suatu rangkaian dan interaksi organ dalam yang berfungsi untuk
menghasilkan keturunan. Pada sistem reproduksi pada perempuan sendiri berpusat pada
ovarium, fungsinya berguna menghasilkan ovum dan hormon, Alat reproduksi perempuan
terdiri dari vagina, rahim (uterus), ovarium, dan tuba falopi. Ovarium sendiri merupakan
kelenjar kelamin yang berfungsi untuk memproduksi sel-sel telur. Sedangkan alat
reproduksi laki-laki berfungsi sebagai penghasil dari hormon testoteron. Alat reproduksi
laki-laki terdiri dari penis, testis, epididimis, dan vas deferens.

22
6. Sistem Urinarius
Sistem ini berfungsi untuk mempertahankan kestabilan cairan, konsentrasi garam, asam
dan elektrolit di dalam tubuh. Sistem ini memiliki peran penting dalam menjaga
homeostasis dan membuang sisa sisa metabolisme dalam tubuh. Ginjal merupakan organ
utama dalam sistem urinarius yang nantinya akan memfiltrasi darah untuk menghasilkan
urine. Setelah urin terbentuk akan ditampung di struktur bernama pelvis ginjal yang
nantinya akan dialirkan melalui saluran bernama ureter. Setelah melewati ureter, urine akan
diakomodasikan di kandung kemih dan keluar melalui uretra.

7. Sistem saraf
Sistem saraf pada tubuh tersusun atas saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak sumsum tulang belakang, sedangkan dalam saraf yang terdiri dari sistem saraf

23
otonom dan somatis. Sistem saraf tersebut memiliki tugas menyampaikan rangsangan dari
reseptor untuk direspon oleh tubuh kita dalam menanggapi rangsangan sendiri.

8. Sistem Endokrin
Sistem endokrin merupakan sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan
hormon yang bersirkulasi dalam aliran darah untuk memengaruhi organ sebagai targetnya.
Kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, pancreas, testis, dan ovarium merupakan kelenjar tubuh
yang termasuk system endokrin. Hormon bertindak sebagai pembawa pesan yang dibawa
oleh aliran darah ke berbagai sel tubuh yang nantinya akan diterjemahkan sebagai pesan
untuk menjadi sebuah tindakan seperti metabolisme, pernapasan, pergerakan, reproduksi,
pergerakan, pertumbuhan, persepsi sensorik, dan perkembangan seksual.

9. Sistem Limfatik
Sistem limfatik berfungsi untuk membersihkan jaringan infektif, racun, dll. Pembuluh
limfe merupakan saluran mirip tabung yang membawa getah bening yang sifat dan

24
kandungannya mirip seperti cairan interstitial. Di sepanjang pembuluh limfe terdapat nodus
limfatikus yang berfungsi sebagai penyaring antigen dan memulai respon imun tubuh.

10. Sistem Musculoskletal


Sistem musculoskletal meibatkan 2 organ utama yaitu tulang sebagai kerangka dan
pembentuk postur tubuh dan otot sebagai anggota gerak aktif yang menempel pada tulang.
Berdasarkan bentuk nya, tulang terbagi menjadi tulang pipa, tulang pipih, dan tulang
pendek. Tulang pipa pada umumnya membentuk bagian ekstremitas dan tulang pipih
membentuk bagian wajah dan tengkorak. Tulang-tulang tersebut dihubungkan oleh sendi
yang bisa menghubungkan dua tulang Otot terbagi juga menjadi tiga jenis berdasarkan
fungsi nya, yaitu otot rangka yang melekat pada rangka tubuh dan sebagai alat gerak. Otot
polos bersifat tidak sadar dan membentuk sebagian organ organ dalam pada tubuh seperti
rahim dan kandung kemih. Sedangkan otot jantung akan membentuk jantung.

D. Individu (Organisme)
Istilah makhluk hidup pada dasarnya mengarah pada penyebutan manusia, binatang
maupun tumbuhan. Terdapat banyak sekali makhluk hidup yang ada di bumi. Mulai dari
organisme yang sangat kecil, binatang melata, mamalia, tumbuhan, ganggang, lumut, hingga

25
manusia. Satu organisme dapat disebut juga individu, individu adalah satu makhluk hidup
tunggal, dimana terdiri dari gabungan dari sistem-sistem organ yang bekerja sama membentuk
kehidupan. Secara umum, organisme memiliki karakteristik diantaranya:
1. Bergerak
Gerak merupakan perubahan posisi suatu makhluk hidup terhadap suatu acuan tertentu.
Makhluk hidup dapat bergerak pada sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. 

2. Bernapas (Respirasi)
Bernapas atau respirasi merupakan proses mengambil atau menghirup oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida dari tubuh makhluk hidup. Oksigen tersebut dimanfaatkan untuk
proses oksidasi biologis untuk menghasilkan energi dan karbondioksida.

3. Makan 
Semua makhluk hidup memerlukan makanan. Tumbuhan dan hewan memerlukan
makanan yang berbeda. Tumbuhan memerlukan zat-zat anorganik, sedangkan hewan
memerlukan zat-zat organik untuk makanannya. Makhluk hidup memerlukan makanan untuk
mendapatkan energi. Energi diperoleh digunakan untuk bergerak, tumbuhan, menanggapi
rangsangan, dan berkembang biak.

4. Metabolisme
Metabolisme merupakan keseluruhan reaksi kimia yang berlangsung di dalam tubuh
makhluk hidup. Proses metabolisme memerlukan bahan dasar yang disebut substrat. Substrat
tersebut berupa nutrisi atau zat makanan. Selain memerlukan substrat, proses metabolisme juga
memerlukan oksigen, Oksigen yang diperlukan diperoleh dengan cara bernapas. Pada reaksi
metabolisme, makanan yang kita cerna akan dipecah-pecah menjadi berbagai macam senyawa
kimia dan energi. 

5. Beradaptasi 
Adaptasi merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Makhluk hidup harus dapat beradaptasi agar dapat bertahan hidup. Proses adaptasi
makhluk hidup dapat dibedakan menjadi adaptasi morfologi (terhadap lingkugan), adaptasi
tingkah laku, serta adaptasi fisiologi (penyesuaian fungsi alat tubuh terhadap lingkungan).

6. Tumbuh dan berkembang


Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh meliputi tinggi, berat, dan
volume. Sedangkan perkembangan adalah proses biologis makhluk hidup menuju tingkat
kedewasaan atau kesempurnaan. Pertumbuhan manusia dan hewan akan berhenti setelah
mencapai usia tertentu atau setelah mencapai dewasa.

26
7. Berkembang Biak (Reproduksi)
Setelah menjadi dewasa, makhluk hidup akan berkembang biak. Berkembang biak atau
reproduksi merupakan pembentukan individu baru. Bagi makhluk hidup, reproduksi berfungsi
untuk mempertahankan jenisnya agar tidak punah. Cara berkembang biak makhluk hidup
dibedakan menjadi dua, yaitu secara kawin (seksual) dan secara tak kawin (aseksual).
Perkembang biakan secara seksual melibatkan alat-alat reproduksi yang berasal dari dua
organisme.

8. Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi)


Keringat dan urin merupakan contoh zat sisa dari proses yang terjadi di dalam tubuh.
Zat sisa ini harus dibuang atau dikeluarkan dari dalam tubuh. Proses pengeluaran zat sisa pada
makhluk hidup disebut ekskresi. Zat sisa pada proses oksidasi antara lain uap air dan karbon
dioksida. Zat sisa ini dikeluarkan melalui alat pernapasan, seperti paru-paru pada manusia.

9. Iritabilitas
Kemampuan menanggapi rangsangan pada makhluk hidup disebut iritabilitas. Setiap
makhluk hidup mempunyai kemampuan menanggapi rangsang dengan cara yang berbeda-beda.
Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk menerima serta menanggapi perubahan yang terjadi
di lingkungan sekitar. Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa, ataupun sentuhan.
Manusia sebagai makhluk hidup yang memiliki sistem indera, sistem saraf, sistem hormon, dan
sistem otot yang baik sehingga mampu melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa, dan
menyentuh atau meraba.

27
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari tubuh. Sel dapat memperbanyak
diri. Tubuh manusia mengandung sekitar 100 triliun sel. Berbagai tipe sel tubuh
memiliki fitur yang membedakan satu tipe dari yang lain dan secara khusus disesuaikan
untuk melakukan fungsi tertentu, misalnya sel darah merah mengangkut oksigen dari
paru-paru ke jaringan, sel otot khusus untuk fungsi kontraksi. Sebuah sel yang khas,
seperti yang terlihat oleh mikroskop cahaya, terdiri dari tiga komponen dasar yaitu
membran sel, sitoplasma , nukleus. Membran sel adalah suatu bilayer fosfolipid yang
disebut sebagai permeabel atau permeabel selektif, karena dia melewatkan molekul-
molekul tertentu untuk masuk ke sel tetapi tidak untuk yang lainnya. Sitoplasma adalah
bagian dari sel antara nukleus dan membran plasma. Matriks dari sitoplasma adalah
medium semicair yang mengndung air dan berbagai tipe molekul yang terlarut dalam
medium. Sitoplasma mengandung berbagai organel. Setiap tipe organel mempunyai
fungsi yang spesifik. Nukleus adalah sruktur utama dalam sel manusia. Nukleus sangat
penting karena menyimpan informasi genetik yang menentukan karakteristik dari sel
tubuh dan fungsi metabolik. Fungsi nukleolus adalah untuk menyalin DNA menjadi
RNA ribosom dan merakit rRNA penting karena rRNA membuat ribosom yang
beranggung jawab untuk sintesis protein dalam sel. Organel Sitoplasma terdiri dari
mitokondria, ribosom, reticulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, peroksisom,
sitoksleton, sentriol, silia, dan mikrovili.

Jaringan adalah sekelompok sel yang biasanya memiliki asal usul yang sama dalam
embrio dan fungsi yang sama untuk melaksanakan kegiatan khusus. Jaringan
memberikan kontribusi untuk fungsi organ di mana dia ditemukan. Jaringan tubuh dapat
dikelompokkan dalam 4 tipe utama sesuai struktur dan fungsinya, diantaranya adalah
jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Adapun sistem organ
manusia terdiri dari system indera, system kardiovaskular (system peredaran darah),
system pernapasan, system pencernaan, system reproduksi, system urinarius, system
saraf, system endokrin, system limfatik, sistem musculoskletal.

28
Terdapat banyak sekali makhluk hidup yang ada di bumi. Mulai dari organisme
yang sangat kecil, binatang melata, mamalia, tumbuhan, ganggang, lumut, hingga
manusia. Satu organisme dapat disebut juga individu, individu adalah satu makhluk
hidup tunggal, dimana terdiri dari gabungan dari sistem-sistem organ yang bekerja sama
membentuk kehidupan. Secara umum, organisme memiliki karakteristik diantaranya
bergerak,bernapas (respirasi), makan, metabolism, beradaptasi, tumbuh dan
berkembang, berkembang biak (reproduksi), mengeluarkan zat sisa (ekskresi), dan
iritabilitas.

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan disampaikan kepada
kami. Apabila ada terdapat kesalahan, mohon dimaafkan dan dimaklumi.

29
DAFTAR PUSTAKA

Chaliks, Raimundus. (2016). Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta: Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia.
Fernandez, G. J. and Saturti, T. I. A. (2017) Sistem Pernafasan, Histologi Dasar.
Guyton A.C., Hall J.E. (2012). Buku Ajar Fisologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC,H.
Ismawanto, L. Y. (2017) ‘Media Pembelajaran Anatomi Tubuh Manusia Berbasis
Android’, JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika), 1(2), pp.55-60
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Modul 4: Organisasi Kehidupan.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan.
Kurnia, Tuti (2020). Biologi Sel. Bandung: CV. Cendekia Press
Martajaya, I. M., Anggraini, Y. and Leniwita, H. (2019) ‘Modul Ilmu Biomedik
Dasar’,in,p.24
Murniaseh, Endah. 2021. Ciri Umum dan Khusus Makhluk Hidup: Manusia, Hewan,
Tumbuhan. Tirto.id.  https://tirto.id/ghbK (Diakses pada 21 Agustus
2021)
Nurhayati, Betty dan Sri Darmawati. (2017). Biologi dan Sel Molekuler. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Repeublik Indonesia

Primaningtyas, Septi P., dkk. 2019. Materi 1: Iritabilitas. PUSTEKKOM.


https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Iritabilitas/
materi1.html (Diakses pada 21 Agustus 2021)

Sabotta. (2010). Sabotta Atlas Anatomi Manusia. Edisi 21. EEG Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta

Sherwood L. (2013). Introduction to human physiology. 8 th ed. Canada: Nelson


education, Ltd. p. 156, 204-206.
Suharsono, H. (2017) Pembuluh limfa. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Udayana Denpasar.
Tim Anatomi UNY., (2011). Diktat Anatomi Manusia, Laboratorium Anatomi FK
Universitas Negeri Yogyakarta

30

Anda mungkin juga menyukai