Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KLIPING

Disusun oleh :

SMP NEGERI 01 BANGSRI


JEPARA
2021
I. Konflik Kenakalan Remaja
Remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai
dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari
pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba
walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan
kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini
karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-
kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai
kenakalan remaja.

Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun) yang
berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan
pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada
pihak lain Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri
dan orang-orang di sekitarnya.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Kepribadian
2. Krisis Identitas
3. Faktor Kondisi Fisik
4. Kondisi Keluarga
5. Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat yang kurang baik / kurang efektif
6. Kondisi Georgrafis /atau Kondisi Fisik Alam sekitar
7. Faktor Kesenjangan Ekonomi
8. Faktor Perubahan Sosial yang begitu cepat
9. Tempat Pendidikan itu sendiri

II. Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja


1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan
yang dihadapinya.
2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan
keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran
agama, budi pekerti dan etiket.
3. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi
perkembangan pribadi yang wajar.
4. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
5. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan
merangsang hubungan sosial yang baik.
6. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan
mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan
pengarahan yang positif.
7. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun
masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.
III. Kesimpulan
Masalah kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-
norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan
dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat berupa krisis
identitas dan kontrol diri yang lemah, kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya
pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya
barat serta pergaulan dengan teman sebaya, dan tempat pendidikan. Untuk
menanggulanginya Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang
dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. Adanya motivasi dari
keluarga, guru, teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa dilakukan juga mampu
mengatasi kenakalan remaja. Solusi lain bisa dengan mengantisipasi terjadinya kenakalan
remaja, memberikan sanksi tegas kepada pelaku kenakalan remaja, mengubah tingkah
laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi.
Berdasarkan penjelasan diatas, terdapat beberapa saran yang dapat dilakukan antara lain :
1. Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang hangat
dalam keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasih
sayang serta tidak bertengkar di depan anak. Serta memberi pengarahan
tentang cara bergaul. Orang tua harus bisa menjadi teman, agar anak dapat
terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai seorang sahabat
terpercaya.
2. Pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi-
potensi yang dimiliki siswa. Sehingga dapat meningkatkan konsep diri siswa,
serta dapat meminimalisir penggunaan kata-kata atau sikap yang dapat
menurunkan konsep diri siswa.
3. Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan
remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
4. Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna pencegahannya.
Apabila melihat hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan oleh para remaja
segera laporkan ke penegak hukum setempat agar diberi penyuluhan dan
pengarahan.
5. Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan
dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai tuntutan dan norma yang
berlaku di dalam masyarakat. Agar kita dapat menjadi remaja yang baik dan
agar kita bisa menciptakan Negara dan bangsa yang sukses.

Anda mungkin juga menyukai