Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“SUPERVISI DAN PELAKSANAAN SUPERVISI DI RUMAH SAKIT”

DOSEN PENGAMPU :
ERPIDAWATI, SE, M.pd

ARS IV 2A

Oleh Kelompok 1 :

ADILLA TULLAH
DIA INTRI PRAMESWARI
DEBI SATRIA

PROGRAM STUDI DIII ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN
UM SUMBAR
TA.2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr, Wb
Alhamdulillah, dengan segala kerendahan hati penyusun mengucapkan puji dan
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat karunia-Nya kepada penyusun
sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Supervisi dan
Pelaksanaan Supervisi di Rumah Sakit”. Makalah ini diajukan untuk memenuhi dan
melengkapi salah satu tugas mata kuliah Suprvisi dan Penilaian Kinerja SDM Dalam
penyusunan makalah ini banyak mengalami kesulitan, tetapi berkat bimbingan dan bantuan
dari segala pihak, penyusun dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu.
Semoga segala amal, kebaikan dan pertolongan yang telah diberikan kepada penyusun
mendapatkan berkah dari Allah SWT. Akhir kata penyusun mohon maaf apabila terdapat
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena masih jauh dari kesempurnaan sehingga
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuah pihak yang memerlukan dan berguna
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dikemudian hari.

Bukittinggi, 05 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR .......................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................
B. Tujuan ....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi........................................................
B. Manfaat Supervisi............................................................
C. Tujuan Supervisi.............................................................
D. Pelaksanaan Supervisi di Rumah Sakit..............................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................
B. Saran.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Sedangkan manajemen keperawatan adalah
suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan secara profesional. Dimana di dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan
koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat
memberikan asuhan keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi individu,
keluarga dan masyarakat.
Supervisi keperawatan merupakan kegiatan pengawasan dan pembinaan yang
dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan
keperawatan, masalah ketenagaan, dan perawatan agar pasien mendapat pelayanan yang
bermutu setiap saat. Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada
klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat
dalam melaksanakan tugas (Nursalam, 2012).
Fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling) merupakan fungsi terakhir dari
proses manajemen. Fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan ketiga fungsi manajemen
lainnya, terutama fungsi perencanaan (Hasibuan, 2001). Supervisi merupakan salah satu
proses kegiatan atau pelaksanaan sistem manajemen yang merupakan bagian dari fungsi
pengarahan serta pengawasan dan pengendalian (controlling) (Muninjaya, 1999; Arwani,
2005; Wiyana, 2008).
Banyak ahli mengemukakan tentang pengertian supervisi, antara lain Muninjaya
(1999) mengatakan bahwa supervisi merupakan salah satu bagian proses atau kegiatan dari
fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling).
B. Tujuan
A. Untuk Mengetahui Pengertian Supervisi
B. Untuk Mengetahui Manfaat Supervisi
C. Untuk Mengetahui Tujuan Supervisi
D. Untuk Mengetahui Pelaksanaan Supervisi di Rumah Sakit
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi
Fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling) merupakan fungsi terakhir
dari proses manajemen. Fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan ketig fungsi
manajemen lainnya, terutama fungsi perencanaan (Hasibuan, 2001). Supervisi
merupakan salah satu proses kegiatan atau pelaksanaan sistem manajemen yang
merupakan bagian dari fungsi pengarahan serta pengawasan dan pengendalian
(controlling) (Muninjaya, 1999; Arwani, 2005; Wiyana, 2008).
Banyak ahli mengemukakan tentang pengertian supervisi, antara lain :
1. Muninjaya (1999)
Mengatakan bahwa supervisi merupakan salah satu bagian proses atau kegiatan dari
fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling).
2. Swansburg (1990)
Melihat dimensi supervisi sebagai suatu proses kemudahan sumber-sumber yang
diperlukan untuk penyelesaian suatu tugas ataupun sekumpulan kegiatan
pengambilan keputusan yang berkaitan erat dengan perencanaan dan
pengorganisasian kegiatan dan informasi dari kepemimpinan dan pengevaluasian
setiap kinerja karyawan.
3. Kron dan Gray (1987, dalam Arwani, 2005)
Mengartikan supervisi sebagai kegiatan yang merencanakan, mengarahkan,
membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong, memperbaiki, mempercayai
dan mengevaluasi secara berkesinambungan anggota secara menyeluruh sesuai
dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki anggota. Supervisi sebagai suatu
proses kegiatan pemberian dukungan sumber-sumber (resources) yang dibutuhkan
perawat dalam rangka menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
4. Wiyana (2008)
Mengartikan supervisi sebagai kegiatan yang terencana seorang manajer melalui
aktivitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi, dan evaluasi pada stafnya
dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehari-hari. Berdasarkan pengertian tentang
supervisi yang telah dijabarkan di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi
merupakan suatu kegiatan yang mengandung dua dimensi pelaku, yaitu pimpinan
dan anggota atau orang yang disupervisi. Kedua dimensi pelaku tersebut walaupun
secara administratif berbeda level dan perannya, namun dalam pelaksanaan kegiatan
supervisi keduanya memiliki andil yang sama-sama penting. Pemimpin mampu
melakukan pengawasan sekaligus menilai seluruh kegiatan yang telah direncanakan
bersama, dan anggota mampu menjalankan tugas-tugas yang menjadi tanggung
jawabnya dengan sebaik-baiknya
5. (Arwani, 2005). Dalam pelaksanaannya, supervisi bukan hanya apakah seluruh staf
keperawatan menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan instruksi
atau ketentuan yang telah digariskan, tetapi juga bagaimana memperbaiki proses
keperawatan yang sedang berlangsung
6. (Suyanto, 2008). Jadi dalam kegiatan supervisi semua orang yang terlibat bukan
sebagai pelaksana pasif, namun secara bersama sebagai mitra kerja yang memiliki
ide-ide, pendapat, dan pengalaman yang perlu didengar, dihargai, dan diikutsertakan
dalam usaha perbaikan proses kegiatan termasuk proses keperawatan.
Dengan demikian, supervisi merupakan suatu kegiatan dinamis yang mampu
meningkatkan motivasi dan kepuasan di antara orang-orang yang terlibat baik pimpinan,
anggota, maupun klien dan keluarganya (Arwani, 2005).
B. Manfaat Supervisi
Manfaat Supervisi yakni :
1. Dapat mengetahui sejauh mana kegiatan program sudah dilaksanakan oleh staf,
apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumber dayanya (staf,
sarana, dana dan sebagainya) sudah digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Dalam hal ini, fungsi pengawasan dan pengendalian bermanfaat untuk meningkatkan
efisiensi kegiatan program.
2. Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf melaksanakan tugas-
tugasnya. Jika hal ini diketahui, pimpinan organisasi akan memberika pelatihan
lanjutan bagi stafnya. Latihan staf digunakan untuk mengatasi kesenjangan
pengetahuan dan keterampilan staf yang terkait dengan tugas-tugasnya,
3. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan
dan telah dimanfaatkan secara efisien,
4. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan,
5. Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan atau
diberikan pelatihan lanjutan. Kegiatan supervisi mengusahakan seoptimal mungkin
kondisi kerja yang kondusif dan nyaman yang mencakup lingkungan fisik, atmosfer
kerja, dan jumlah sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memudahkan pelaksanaan
tugas. Oleh karena itu, tujuan supervisi diarahkan pada kegiatan mengorientasikan
staf dan pelaksana keperawatan, melatih staf dan pelaksana keperawatan,
memberikan arahan dalam pelaksanaan kegiatan sebagai upaya untuk menimbulkan
kesadaran dan mengerti peran serta fungsinya sebagai staf, dan difokuskan pada
pemberian pelayanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan.
C. Tujuan Supervisi
Supervisi kinerja perawat dalam pendokumentasian bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Hasil akhir yang dicapai
adalah meningkatnya kepuasan kerja perawat dan kualitas pelayanan keperawatan
(Wiyana, 2008). Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman, ini tidak
hanya meliputi lingkungan fisik, tetapi juga suasana kerja diantaranya para tenaga
keperawatan dan tenaga lainnya , juga meliputi jumlah persediaan dan kelayakan
perawatan agar memudahkan pelaksanaan tugas. Oleh karena itu tujuan supervisi adalah :
1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan
2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan mengerti
terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan keperawatan
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan.
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan
keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas (Nursalam, 2012).
D. Pelaksanaan Supervisi di Rumah Sakit
Berikut beberapa pelaksanaan supervisi di rumah sakit :
1. Melakukan pengawasan dan koordinasi.
2. Menilai kelengkapan pengisian format supervisi.
3. Mencatat jika ditemukan ada hal-hal yang perlu di diskusikan bersama Perawat
Primer dan Perawat Assosiate.
4. Memberikan masukan berupa saran atau pembetulan dan tindakan keperawatn yang
dilakukan
5. Melakukan evaluasi hasil supervisi (terbuka).
6. Memberikan feed back.
7. Melakukan dokumentasi hasil supervisi.
Dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan dibutuhkan ketlitian, keefektifan
dan dapat dipertanggung jawabkan, hal ini di karenakan seringnya perawat melakukan
kesalahan pencatatan yang berulang ulang atau doplikatip. Kesalahan pencatatan dalam
dokumentasi asuhan keperawatan meliputi :
a. Pencatatan dalam setiap implementasi atau tindakan keperawatan yang diberikan ke
pasien tidak diberi respon,respon tersebut didapatkan dari keadaan pasien.
b. Pencatatan evaluasi dalam pengisian data objektif tidak tepat. Agar pencatatan
dokumentasi keperawatan dapat berjalan dengan baik maka di laksanakan sesuai
standart keperawatan.
c. Melakukan pengkajian, menentukan diagnosa, perencanaan, dilakukan implementasi
dan terakhir evaluasi dari proses perawatan yang diberikan.
d. Mengumpulkan serta mendokumentasikan data yang diperoleh sesuai dengan keadaan
yg terjadi dengan pasien.
e. Menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang telah di analisis dengan
cermat dan akurat.
f. Merencanakan tindakan keperawatan,dan rencana tersebut harus ada rasionalnya.
g. Implementasi di dokumentasikan sesuai dengan tindakan yang sudah dilakukan
langsung ke pasien. Setiap implementasi harus ada respon dan juga waktu pemberian
tindakan tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Supervisi merupakan bagian yang penting dalam manajemen serta keseluruhan
tanggung jawab pemimpin. Pemahaman ini juga ada dalam manajemen keperawatan.
Untuk mengelola asuhan keperawatan dibutuhkan kemampuan manajemen dari Perawat
profesional. Oleh karena itu sebagai seorang manajer keperawatan atau sebagai Perawat
profesional diharapkan mempunyai kemampuan dalam supervisi dan evaluasi. Tujuan
supervisi adalah :
1) Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan
2) Melatih staf dan pelaksana keperawatan Memberikan arahan dalam pelaksanaan
tugasnya agar menyadari dan mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan
pelaksana asuhan keperawatan
3) Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan.
B. Saran
1) Setiap bulan kepala ruang harus membuat rencana bulanan secara rutin dan
disosialisasikan kepada katim maupun PA.
2) Kegiatan supervisi hendaknya dilakukan secara rutin setiap bulan agar kepala ruang
memiliki catatan kinerja perawat untuk perbaikan selanjutnya dan perawat yang
disupervisi akan memiliki catatan kinerja sebagai bahan evaluasi diri.
DAFTAR PUSTAKA

http://registrasi.rscahyakawaluyan.com/bankdata/pdf/260558892-SUPERVISI-
KEPERAWATAN-doc(1).pdf
blob:https://web.whatsapp.com/d53b3e6e-4d71-43b4-8098-e4f71d72d452

blob:https://web.whatsapp.com/7539eaa5-24fd-408d-bb62-adc2a165fb64

blob:https://web.whatsapp.com/291fb4c9-5fab-4f8a-886e-d4fec34dc167

Anda mungkin juga menyukai