Anda di halaman 1dari 3

NAMA : TRI WAHYU APRILIA

NPM : 18.22.201.0020
MATA KULIAH : PELABUHAN

1. Dasar-Dasar Perencanaan Kolam Pelabuhan :


Jawab :
 Perairan harus cukup tenang. Yaitu daerah yang terlindungi dari angin.
Gelombang dan arus sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan dikapal yang ada
dipelabuhan tidak terganggu.
 Lebar dan kedalaman di perairan disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan.
 Kapal yang bersandar memiliki kemudahan bergerak ( Maneuver) .
 Area harus cukup luas sehingga menampung semua kapal yang datang
berlabuh dan kapal masih dapat bergerak dengan bebas.
 Radius harus cukup besar sehingga kapal dapat melakukan gerakan memutar
dengan leluasa dan sebaiknya memiliki lintasan gerak memutar melingkar yang
tidak terputus.
 Perairan cukup dalam supaya kapal terbesar masih dapat masuk saat kondisi muka
air surut terendah.

2. Faktor yang mempengaruhi lebar, panjang dan kedalaman kolam pelabuhan:


Jawab :
 Lebar mulut pelabuhan tergantung pada ukuran pelabuhan dan kapal- kapal yang
menggunakan pelabuhan. Biasanya untuk pelabuhan kecil lebar mulut pelabuhan
adalah 100 m, pelabuhan sedang antara 100 m dan 160 m, dan untuk
pelabuhan besar adalah 160 m sampai 260 m. apabila mulut berada diantara
pemecah gelombang dengan sisi miring maka lebarnya diukur pada air rendah,
yaitu sama dengan lebar yang diperlukan ditambah dengan lebar karena
kemiringan sisi bangunan pada kedalaman tersebut. Misalnya jika lebar mulut
adalah 150 m dan mulut tersebut berada diantara pemecah gelombang dengan
kemiringan 1 : 3, maka untuk pelabuhan dengan kedalaman 10 m, lebar pada
muka air rendah adalah 210 m. Gelombang dari laut dalam akan masuk ke
pelabuhan melalui mulut pelabuhan. Dalam perjalanannya masuk ke pelabuhan,
tinggi gelombang berkurang secara berangsur-angsur karena adanya proses
difraksi, yaitu menyebarnya energi gelombang ke seluruh lebar daerah perairan
pelabuhan. Tinggi gelombang di kolam pelabuhan dapat dihitung dengan rumus
Stevenson. Rumus tersebut hanya memberikan hasil perkiraan. Untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas dari kondisi gelombang di kolam pelabuhan diperlukan
tes model hidraulis.
 Panjang / Luas minimum pelabuhan adalah ruang yang diperlukan untuk
dermaga ditambah dengan kolam putar (turning basin) yang terletak didepannya.
Ukuran kolam putar tergantung pada ukuran kapal dan kemudahan gerak berputar
kapal
 Kedalaman laut / Kolam Pelabuhan sangat berpengaruh pada
perencanaan pelabuhan. Di laut yang mengalami pasang surut variasi muka air
kadang-kadang cukup besar. Menurut pengalaman, tinggi pasang surut yang
kurang dari 5 m masih dapat dibuat pelabuhan terbuka. Bila lebih dari 5 m, maka
terpaksa dibuat suatu pelabuhan tertutup yang dilengkapi dengan pintu air
untuk memasukkan dan mengeluarkan kapal. Di sebagian besar perairan
Indonesia, tinggi pasang surut tidak lebih dari 2 m sehingga digunakan pelabuhan
terbuka. Untuk pelayaran, kapal-kapal memerlukan kedalaman air yang sama
dengan sarat (draft) kapal ditambah dengan suatu kedalaman tambahan.
Kedalaman air untuk pelabuhan didasarkan pada frekuensi kapal-kapal dengan
ukuran tertentu yang masuk ke pelabuhan. Jika kapal-kapal terbesar masuk ke
pelabuhan hanya satu kali dalam beberapa hari, maka kapal tersebut hanya boleh
masuk pda waktu air pasang. Sedang kapal-kapal kecil harus dapat masuk ke
pelabuhan pada setiap saat

3. Bagaimana menentukan Letak dari kolam pelabuhan


Jawab :
Pemilihan lokasi untuk membangun pelabuhan meliputi daerah pantai dan daratan.
Pemilihan lokasi tergantung pada beberapa faktor seperti kondisi tanah dan
geologi, kedalaman dan luas daerah perairan, perlindungan pelabuhan terhadap
gelombang, arus dan sedimentasi, daerah daratan yang cukup luas untuk menampung
barang yang akan di bongkar muat, jalan-jalan untuk transportasi, dan daerah industri
di belakangnya. Tetapi biasanya faktor-faktor tersebut tidak bisa semuanya terpenuhi,
sehingga diperlukan suatu kompromi untuk mendapatkan hasil optimal.
Berbagai faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pelabuhan adalah sebagai
berikut :
 Biaya pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan pelabuhan, termasuk
pengerukan pertama yang harus dilakukan.
 Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengerukan endapan di alur dan kolam
pelabuhan.

Anda mungkin juga menyukai