Tabel 1-1 Nama Sungai yang Melintas di Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane
N
No ORDE NAMA SUNGAI No ORDE NAMA SUNGAI No ORDE NAMA SUNGAI o ORDE NAMA SUNGAI
1 1 Ciasin 15 1 S. Cakung 29 2 Cicarehan 43 2 Cilongok
2 1 Cikapidilan 16 1 S. Krukut 30 2 Cicayur satu 44 2 Ciodeng
3 1 Cileleus 17 1 S. Pesanggrahan 31 2 Ciesek 45 2 Ciodeng kaler
4 1 Cileungsi 18 1 S. Sunter 32 2 Cigeujug 46 2 Cirarab
5 1 Ciliwung 19 2 Ci leuwibangke 33 2 Cihowe 47 2 Cisabik
6 1 Cimanceuri 20 2 Ci longo 34 2 Ciinang 48 2 Cisauk
7 1 Cimauk 21 2 Cianiwung 35 2 Cijantung 49 2 Ciseuseupan
8 1 Cipirang Melayu 22 2 Ciapus 36 2 Cijantungeun 50 2 Cisuda
9 1 Ciranggon 23 2 Ciapus 37 2 Cijeletreng 51 2 Kali Baru Barat
10 1 Cirarab 24 2 Ciaruteun 38 2 Cikakalen 52 3 Ciherang
11 1 Cisadane 25 2 Ciawi 3 km 39 2 Cikaniki 53 3 Ciherang
12 1 S. Angke 26 2 Cibeuteung 40 2 Cikarang 54 3 Cilemah Abang
13 1 S. Bekasi 27 2 Cibokor 41 2 Cikeruh 55 3 K. Galonggong
14 1 S. Blencong 28 2 Cibudik 42 2 Cikumpa
1
Luas WS Ciliwung Cisadane
5.293,01 Km2 dan dilintasi
oleh 55 buah sungai (18
buah sungai orde satu, 33
buah sungai orde dua dan 4
sungai orde 3), 15 buah DAS.
Sungai utama yang melintasi
WS Ciliwung Cisadane
adalah Sungai Ciliwung dan
Sungai Cisadane yang
berhulu di Jakarta Utara.
2
Hulu
Hilir
Daerah Lepasan Hulu
(discharge area)
Sumber: Analisis
5
1.4 Rencana Tata Ruang Wilayah
Secara umum, curah hujan tahunan rata- Curah Hujan Rata-rata WS Ciliwung Cisadane
ratanya antara 2.800 mm per tahun. Curah 500
425 Gambar 2-1 Curah Hujan Rata-rata WS Ciliwung-Cisadane
(mm))
hujan tertinggi terjadi pada Bulan Januari 400 407 397
342 328
hingga Bulan Februari, sedangkan yang 300
244 233
terendah terjadi pada Bulan Juni sampai 200 155 142
Bulan Agustus. Curah hujan bulanan rata- 100 67 79 80
rata untuk WS Ciliwung-Cisadane 0
ditunjukkan pada Gambar di samping. Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
11
yang sebenarnya hanya dapat diperoleh melalui surve i sosial-ekonomi mengenai konsumsi dan kebutuhan air. Dari Tabel A-10 terlihat
bahwa dari curah hujan yang ada di WS Ciliwung Cisadane sebagian besar menjadi run off atau air permukaan.
200
155 142
150
101 98 90 79 97 88
100 77 75 67 80
53 55 65 63
50 55
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Rata-rata CH air tanah Air permukaan
Gambar 2-2 Curah Hujan, Run-off (= Direct Run Off + Interflow + Baseflow) WS Ciliwung-Cisadane
Ciliwung-Cisadane
12
12
Kebutuhan - Ketersediaan di WS Ciliwung Cisadane Tahun 2010
450,0
420 Total Ketersediaan Rata-Rata (water availability)
400,0 Total Kebutuhan Air 2010 (water demand)
350,0 DMI, 2010
Irigasi, 2010
debit (m3/det)
300,0
Tambak, 2010
250,0
200,0
150,0
100,0
50,0
0,0
JAN - I FEB-I MAR-I APR-I MEI-I JUN-I JUL-I AUG-I SEP-I OKT-I NOV-I DES-I
Untuk WS Ciliwung-Cisadane, kondisi ketersedian airnya bersifat tidak mandiri. Artinya, jumlah air tersedia di wilayah ini
tidak hanya berasal dari wilayah sungainya sendiri tetapi sebagian berasal dari DAS lain. Sistem ketersediaan air di sini bersifat
interkoneksi dengan sistem dari DAS tetangga, utamanya dari DAS Citarum dengan Waduk Jatiluhur melalui West Tarum Canal
(WTC). Dengan interkoneksi tersebut menjadikan pola tersedianya air sepanjang tahun akan lebih datar. Pada musim kemarau
ketersediaan air relatif masih tinggi. Di WS Ciliwung-Cisadane kebutuhan air didominasi oleh kebutuhan untuk RKI. Pada
pertengahan tahun kekurangan air terjadi, bersamaan pula dengan menurunnya ketersediaan air untuk irigasi di WS Citarum,
akan tetapi suplai air dipertimbangkan dalam pemenuhan kebutuhan air. Secara umum kualitasnya yang secara umum sudah
13
13
tercemar, lokasi untuk menampung sumber air belum ada meskip un ada beberapa potensi waduk.
Berdasarkan neraca air/analisis keseimbangan di WS Ciliwung-Cisadane, ditinjau dari total ketersediaan air
(dari curah hujan) dan total kebutuhan air seperti yang ditunjukkan pada Gambar diatas, terjadi defisit. Jika
ditinjau secara ruang dan waktu (dalam hal ini skala distrik air dan waktu perhitungan timestep dua mingguan
selama kurun waktu perhitungan) menunjukkan adanya kekurangan air pada tempat-tempat tertentu.
Secara umum potensi SDA yang dapat dikembangkan dalam konservasi sumber daya air di WS Ciliwung-
Cisadane dengan memperhatikan perlindungan dan pelestarian sumber daya air secara komprehensif dan
sinergis, mencakup:
Sejak Tahun 2008 Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan
program penataan sungai Ciliwung, yang salah satu programnya adalah Program pengendalian/rehabilitasi
pencemaran air. Adapun tujuan dari penataan sungai Ciliwung adalah untuk mengembalikan fungsi sungai
Ciliwung, baik secara ekologis, sosial maupun ekonomi, serta mendorong peningkatan kapasitas lembaga,
peningkatan peran masyarakat serta makin tumbuhnya tatakelola lingkungan sungai yang baik atau
14