Anda di halaman 1dari 5

2

tekanan darah pada pasien hipertensi, dan juga sangat berperan dalam

menurunkan risiko berkembangnya komplikasi kardiovaskular. Namun

demikian, penggunaan antihipertensi saja terbukti tidak cukup untuk

menghasilkan efek pengontrolan tekanan darah jangka panjang apabila tidak

didukung dengan kepatuhan dalam menggunakan antihipertensi tersebut

(Saepudin dkk, 2011:247)

Berdasarkan penelitian Qoni’ ah (2017) didapatkan bahwa responden

yang tidak patuh disebabkan oleh minimnya pengetahuan pengobatan

jangka panjang yang dapat menghindari resiko komplikasi. Komplikasi

hipertensi yang paling banyak adalah stroke, penyakit jantung dan gagal

ginjal yang selain membebani ekonomi keluarga juga memiliki angka

kematian yang tinggi (Nuraini, 2015).

Untuk mengatasi ketidakpatuhan perlu peningkatan pengetahuan

pasien hipertensi sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi (Pramana,

2019). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aulia (2018), didapatkan

bahwa terdapat pengaruh antara pengetahuan pasien hipertensi dengan

kepatuhan pasien hipertensi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin

tinggi pengetahuan pasien, maka kepatuhan dalam menjalankan terapi juga

semakin tinggi.

Dalam lingkup kesehatan kepatuhan termasuk salah satu komponen

yang penting dalam pengobatan, terlebih pada penyakit kronis yang

membutuhkan terapi jangka panjang (Edi, 2014). penyebab ketidakpatuhan

pasien hipertensi adalah minimnya pemahaman pasien terhadap pengobatan,


3

munculnya efek samping obat, harga obat yang tidak dapat dijangkau pasien,

budaya dan kepercayaan setempat, akses pelayanan kesehatan dan

penggunaan obat komplementer.

Puskesmas Gunungsari merupakan salah satu puskesmas pada wilayah

kerja kecamatan Lombok Barat yang telah bekerja sama dengan Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan bersedia untuk

melayani pasien prolanis. Prolanis merupakan suatu sistem pelayanan

kesehatan yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan

melalui pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi. Prolanis

diadakan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS

Kesehatan yang menderita penyakit kronis (diabetes mellitus tipe 2 dan

hipertensi) untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya

pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien (BPJS Kesehatan, 2014).

Di puskesmas Gunungsari prevelensi penyakit hipertensi cukup tinggi.

Dimana hipertensi menempati posisi kedua tertinggi dalam sepuluh penyakit

terbanyak.

Berdasarkan studi penelitian di atas, maka pengetahuan pasien perlu

dikaji guna mengetahui kepatuhan pada pasien hipertensi peserta prolanis di

Puskesmas Gunungsari.
4

Surat Al Mujadalah ayat 11:

Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah
kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."

1.2 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara pengetahuan tentang hipertensi dengan

kepatuhan meminum obat pada pasien hipertensi peserta Prolanis di

Puskesmas Gunungsari ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang hipertensi

dengan kepatuhan meminum obat pada pasien hipertensi peserta

Prolanis di Puskesmas Gunungsari.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang hipertensi pada

pasien hipertensi peserta Prolanis di Puskesmas Gunungsari.

2. Untuk mengetahui kepatuhan meminum obat pada pasien hipertensi

peserta Prolanis di Puskesmas Gunungsari.


5

3. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang

hipertensi dengan kepatuhan meminum obat pada pasien

hipertensi peserta prolanis di Puskesmas Gunungsari.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya

pengetahuan bagi pasien hipertensi

1.4.2 Bagi Peneliti

1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis tentang

hipertensi dan pentingnya pengetahuan bagi pasien hipertensi

2. Memberi informasi mengenai hubungan tingkat pengetahuan

dengan kepatuhan minum obat pasien hipertensi

1.4.3 Bagi Institusi

Dengan penelitian ini diharapkan menjadi acuan dan informasi

untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan tingkat

pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pasien hipertensi.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari penginderaan manusia atau hasil

tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata,

telinga, hidung, lidah, dan lain sebagainya). Dengan sendirinya, pada

waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut

sangat dipengaruhi intensitas perhatian dan persepsiterhadap objek.

Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra

penglihatan (mata) dan indera pendengaran (telinga).

Pengetahuan dapat didapatkan melalui pengalaman dan tidak terbatas

hanya didapatkan secara formal. Pengetahuan penderita hipertensi

akan sangat berpengauh pada sikap untuk patuh berobat karena

semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki oleh penderita tersebut,

maka semakin tingi pula kesadaran/keinginan untuk bisa sembuh

dengan cara patuh kontrol dan datang berobat.

2.1.2 Klasifikasi Pengetahuan

Riyanto (2013) menyatakan bahwa jenis pengetahuan diantaranya

sebagai berikut:

a. Pengetahuan Implisit

Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih

tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-

Anda mungkin juga menyukai