Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM SITOHISTOTEKNOLOGI

PEWARNAAN HE (HEMATOXYLIN EOSIN)

Dosen Pengampu :

Burhannudin,M.Sc

Purwanto,S.Si

Ahmad Fahrurrozi,S.Si,M.Sc

Disusun oleh :

Nissa Alivia Natasya P3.73.34.2.15.028

Nur Eka Khoirina P3.73.34.1.20.031

Siti Gosi Diniah P3.73.34.1.20.048

Tirsha Trinita P3.73.34.1.20.049

Poltekkes Kemenkes Jakarta III

D III Teknologi Laboratorium Medik

2021
A. Judul Praktikum
pewarnaan histologi jaringan dengan pewaraan HE

B. Tujuan Praktikum

 Untuk mengetahui cara pewarnaan histologi jaringan dengan menggunakan


PEWARNAN HE.
 Untuk mengetahui ada atau tidaknya morfologi sel abnormal dalam jaringan yang
di periksa.

C. Waktu dan Tempat


Kamis, 18 November 2021
Laboratorium Sitohistoteknologi

D. Alat dan Bahan


Alat
1. Hot plate
2. Objek glass
3. Stain jar
4. Tisu
6. Cover glass/ deck glass

Bahan
1. Alkohol 70%
2. Alkohol 96%
3. Alkohol Absolute
4. Xylene / xylol
5. Zat warna Hematoxilin Harris
6. Zat warna Eosin
7. Entellan (Mounting)
E. Prosedur Kerja Pewarnaan sediaan
 Persiapan Pewarnaan
1. Slide yang terdapat potongan jaringan dipanaskan di atas hot plate sampai meleleh di
bagian pinggirnya (dengan 60-65 derajat celciujs) agar jaringan menempel di objek glass
.
2. Disiapkan protokol alur pewarnaan yang diinginkan atau yang akan digunakan.

3. setelah itu lakukan proses pewarnaan dengan metode pewarnaan hematoxylin eosin
(HE).

 Langkah – langkah Pewarnaan hematoxylin eosin (HE).

Tahap pertama adalah proses deparafinisasi.


1. Slide di rendam di dalam xylene / xylol I selama 2 menit di dalam staining jar.
2. Lalu slide direndam kembali pada xyle II selama 2 menit

Tahap kedua adalah proses Rehidrasi (menggunakan penurunan alkohol).


3. Celupkan dan rendam slide dalam Alkohol absolute I selama 1 menit.
4. Lakukan perendaman kembali dengan Alkohol absolute II selama 1 menit.
5. Celupkan dan rendam pada Alkohol 96 % selama 1 menit.
6. Celupkan dan rendam pada Alkohol 70 % selama 1 menit.
7. Lalu dibilas menggunakan air mengalir selama 2-4 menit.

Tahap ketiga adalah pewarnaan I/ pulasan utama


8. Rendam di zat pewarna Hematoxilin selama 2-5 menit .
9. Lalu dibilas menggunakan air mengalir selama 2-4 menit.
10. Celupkan slide ke basam alcohol sebanyak 1-3 celup.
11. Lalu dibilas menggunakan air mengalir selama 2-4 menit.
12. Kemudiaan lakukan proses bluing sebanyak 10 celup.
13. Lalu dibilas menggunakan air mengalir selama 2-4 menit.
Tahap keempat adalah dehidrasi dan pewarnaan II .
14. Rendam slide dalam alkohol 70%, selama 1 menit.
15. Rendam slide dalam alkohol 96%, selama 1 menit.
16. Celupkan slide ke Eosin sebanyak 10-20 celup.
17. Rendam slide dalam alkohol 96%, selama 1 menit.
18. Rendam slide pada alkohol absolute I selama 2 menit .
19. Rendam kembali slide pada alcohol absolut II selama 2 menit.
20. Rendam slide dalam xylene/ xylol I selama 2 menit.
21. Rendam kembali slide pada xylene/xylol II selama 2 menit.
22. Angkat slide dari xylene dan diamkan slide sampaie kering.

 Proses Mounting
1. Slide yang telah kering, selanjutnya adalah dilakukan proses mounting
2. Meletakan etillen (entelan) atau lem diatas slide sebanyak 3 tetes.
3. Dicelupkan slide tersebut ke dalam xylene (1 kali)
4. Tutup dengan cover glass sampai rata dan jangan sampai ada gelembung pada slide
5. Tunggu entelen sampai kering, dan setelah itu slide dapat diamati.

F. HASIL

G. PEMBAHASAN
1. Pada gambar sediaan histologi dari hasil pemeriksaan tersebut bahwa pewarna
haematoxylin tidak mewarnai ungu tua pada inti dengan jelas. Dan tertutup dengan
pewarnaan eosin.
2. Hasil sediaan terseebut terlihat baik , Karena tidak terdapat lipatan, goresan dan
kotoran yang menempel

H. KESIMPULAN
pewarnaan hematoxylin eosin paling banyak digunakan atau sebagai pewaranan rutin
karena HE dapat menunjukkan sebagian besar struktur pada histologi. Dan hasil
pewarnaan yang baik pada pewarna hematoxylin akan mewarnai biru keunguan paada
nucleus atau inti, sedangkan pewarna eosin akan mewarnai merah atau merah muda pada
sitoplasma.

Anda mungkin juga menyukai