Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Penyuluhan Jajanan Sehat Kepada Anak-Anak Pendidikan Subuh Di


Masjid Arafah Bangkinang

PENGUSUL

1. Anissa Nur Azmi ( Ketua )


2. Mawarni ( Anggota I )
3. Lisna Wati ( Anggota II )
4. Renny Reski Putri ( Anggota III )
5. Wahyu Wulandari ( Anggota IV )
6. Ade Irmawan ( Anggota V )
7. Dini Fatmawarni ( Anggota VII )
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Jajanan Sehat Pada Anak-anak Pendidikan Subuh Di


Masjid Arafah
2. Unit Lembaga Pengusul : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama : Anissa Nur Azmi
b. Nim : 1814201203
c. Jurusan / fakultas : Keperawatan / Fakultas Ilmu Kesehatan
d. Perguruan tinggi : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
e. Bidang keahlian : Keperawatan
f. Alamat kantor : Jl. Tuanku Tambusai no. 23 Bangkinang
g. Alamat rumah : Jl. Di Panjaitan Gg Marsawa
4. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah anggota : 6 orang
b. Nama anggota : 1. Mawarni
2. Lisna Wati
3. Renny Reski Putri
4. Wahyu Wulandari
5. Dini Fatmawarni
6. Ade Irmawan
Lingkungan
c. Lokasi Kegiatan
1) Wilayah Kegiatan ( perumahan ) : Pendidikan Subuh Di Masjid
Arafah
2) Kabupaten / Kota : Kampar
3) Provinsi : Riau

5. Biaya total : Rp, 100.000


6.
Mengetahui, Ketua Tim Pengusul

Dewi anggaraini harahap , M. Keb Anissa Nur Azmi


NIP-TT 096 542 089 1814201203

Mengetahui, Ketua LPPM

Dr. Musnar Indra Daulay, M.Pd


NIP-TT 096.542.108

Bangkinang, 26 Desember 2021


BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisa situasi

Budaya jajan menjadi bagian dari keseharian hampir semua kelompok usia
dan kelas sosial, termasuk anak usia sekolah dan golongan remaja. Kandunan zat
gizi pada makanan jajanan bervariasi, tergantung dari jenisnya yaitu sebagaimana
kita ketahui makanan utama, makanan kecil (snack), maupun minuman. Besar
kecilnya konsumsi makanan jajanan akan memberikan konstribusi (sumbangan) zat
gizi bagi status gizi seseorang.

Makanan jajanan seringkali lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan


hanya sedikit mengandung protein, vitamin atau mineral. Karena ketidak lengkapan
gizi dalam makanan jajanan, maka pada dasarnya makanan jajanan tidak dapat
menggantikan sarapan pagi atau makan siang. Anak-anak yang banyak
mengkonsumsi makanan jajanan perutnya akan merasa kenyang karena padatnya
kalori yang masuk kedalam tubuhnya. Sementara gizi seperti protein, vitamin dan
mineral masih sangat kurang.

Konsumsi makanan merupakan salah satu faktor peneliti status gizi seseorang
yang dapat berasal dari makanan utama dan makanan jajanan. Makanan jajanan
berdampak positif terhadap penganekaragaman makanan dari kecil yang pada
akhirnya akan meningkatkan status gizi. Makanan jajanan memberika kontribusi
terhadap tingkat kecukupan energi dan protein, namun tidak di temukan hubungan
antara tingkat kecukupan energi dan protein serta antar kontribusi energi dan
protein makanan jajanan dengan status gizi anak.

Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi
penerus bangsa, kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak
saat ini. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan sejak
dini, sistematis dan berkesinambungan. Optimalisasi tumbuh dan kembang anak
usia sekolah adalah menjadi prioritas utama, salah satu masalah yang sering dialami
adalah kesulitan pemberian makan pada anak yang secara langsung menggangu
tubuh kembang anak (Anita N, 2002).

B. Permasalahan mitra

Tumbuh dan perkembangannya anak usia sekolah yang optimal tergantung dari
beberapa hal, diantaranya adalah pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas
sesuai dengan kebutuhan. Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi
atau asupan makanan pada anak tidak selalu di laksanakan dengan faktor kesulitan
makan pada anak (Anita, N, 2002).
Untuk memberikan makanan yang yang benar pada anak usia sekolah harus di
lihat dari banyak aspek, seperti ekonomi, sosial, budaya, agama, di samping aspek
medit dari anak itu sendiri. Makanan pada anak usia sekolah harus serasi, selaras
dan seimbang (Kompas, 2006).
Makanan seorang anak harus mengandung protein, karbohidrat, air, mineral
dan trace element. Energi yang metabolisme di hitung dalam kilo kalori (Kka),
berasal dari protein (4 kka/gm), kerbohidrat (4 (kka/gm), dan lemak (9 kka/gm).
Distribusi kalori pada makanan seimbang harus 7-15% berasal dari protein, 30-35&
dari lemak, dan 40-50% dari karbohidrat. Energi makanan harus memenuhi
kebutuhan basal metabolisme rote.
Pada umumnya anak-anak lebih menyukai jajanan di warung maupun kantin
sekolah dari pada makanan yang tersedia di rumah. Namun, jajan yang terlalu
sering dan menjadi kebiasaan akan berakibat negatif, antara lain :

a. Nafsu makan menurun

b. Makanan yang tidak higienis akan menimbulkan berbagai penyakit.

c. Salah satu penyebab terjadinya obesitas pada anak-anak.

d. Kurang gizi sebab kandungan gizi pada jajanan belum tentu terjamin.

e. Pemborosan
f. Permen yang menjadi kesukaan anak-anak bukanlah sumber energi yang baik
sebab hanya mengandung karbohidrat. Terlalu sering makan permen dapat
menyebabkan gangguan pada kesehatan gigi.

Perilaku makan anak di luar sekolah harus di perhatikan dan di cermati. Pada
umumnya kebiasaan yang sering menjadi masalah adalah kebiasaan maka di kantin
atau warung di sekitar sekolah dan kebiasaan makan fast food.
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

A. Solusi Yang Di Tawarkan


Dalam hal ini pihak universitas pahlawan tuanku tambusai menawarkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Ceramah, yaitu penyampaian materi secara lisan dengan cara tatap muka secara
langsung dengan audiens, materi yang disampaikan adalah tentang dampak
mengonsumsi makanan/minuman ringan untuk kesehatan pada anak-anak.
2. Diskusi dan tanya jawab. Tim penyuluhan membuka diskusi atau tanya jawab
dengan peserta penyuluhan untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan yang
relevan dengan materi penyuluhan.
3. Dokumentasi, yaitu tim penyuluh menunjukkan beberapa dokumentasi bahaya
makanan/minuman yang mengandung bahan-bahan berbahaya untuk kesehatan
terutama pada anak-anak.

B. Target Luaran
Dengan adanya kegiatan ini di harapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
peran serta orang tua untuk mengetahui jajanan sehat. Serta akan sangat bermanfaat
dalam rangka merubah perilaku dari yang kurang baik kepada yang lebih baik.
Sebagaimana tujuan Promosi Kesehatan adalah “Knowledge, Attitude, Practice” agar
Tahu, Mau dan Mampu melaksanakan program kesehatan dalam kehidupan sehari-
hari.

.
METODE PALAKSANAAN

Metode pelaksanaan pada program penyuluhan kepada Anak-anak ini disusun


secara sistematis
A. Tahap persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah :
a. Survei tempat pelaksanaan kegiatan
b. Pengurusan adiministrasi dan perizinan tempat Penyuluhan
c. Persiapan materi edukasi dan promosi Kesehatan
B. Tahap pelaksanaan kegiatan
Kegiatan penyuluhan akan dilakukan setelah persiapan dan perizinan selesai.
Kegiatan akan dilakukan di Masjid Arafah. Dalam pelaksanaan sasaran dijelaskan
tentang materi Pengertian jajanan sehat, cara memilih makanan sehat dan dampak
jajan sembarangan.
C. Tahap evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahapan yang dilakukan untuk menilai kegiatan
secara keseluruhan dan meninjau kembali apakah terdapat kekurangan – kekurangan
selama kegiatan. Tahap evaluasi ini bertujuan agar kegiatan yang dilakukan dapat
berjalan dengan efektif dan sesuai dengan yang diharapkan. Tahap evaluasi
difokuskan terhadap pemahaman adik-adik pendidikan subuh agar bisa memilih
jajanan sehat untuk dikonsumsi.
D. Tahap pembuatan laporan
Pembuatan laporan disesuaikan dengan hasil yang telah dicapai selama
melakukan kegiatan penyuluhan kepada anak-anak pendidikan subuh.
E. Pembuatan artikel pengabdian
Artikel penyuluhan dibuat sebagai bentuk hasil akhir dari kegiatan penyuluhan
yang telah dilakukan agar nantinya manfaat dari penyuluhan ini benar-benar tercapai.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran biaya program pengabdian masyarakat yang diajukan

Tabel 4.1 : Ringkasan Anggaran Biaya

No Jenis pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)

1 Bahan habis pakai dan peralatan

Jumlah Rp20.000

Tabel 4.2 : Rincian Anggaran Biaya Pengabdian Masyarakat

No Komponen Biaya yang diusulkan

1 Biaya print out materi untuk melakukan


Rp 20.000
pendidikan kesehatan ke masyarakat

2 Perjalanan untuk survei /sampling data /


Rp 80.000
transport, akomodasi dan konsumsi

Jumlah 100.000

Tabel 4.3 : Jadwal Kegiatan PHBS RUMAH TANGGA


Desember
No Kegiatan
2021
1 Sosialisasi kegiatan Penyuluhan Jajanan 
Sehat Pada Anak-Anak Pendidikan Subuh
Di Masjid Arafah
2 Pelaksanaan program pendidikan kesehatan 
3 Evaluasi Penyuluhan Jajanan Sehat Pada 
Anak-Anak Pendidikan Subuh Di Masjid
Arafah
4 Dokumenter kegiatan Penyuluhan Jajanan 
Sehat Kepada Anak-Anak Pendidikan
Subuh Di Masjid Arafah
BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian dapat diuraikan melalui kegiatan,
yaitu persiapan dan pelaksanaan. Pada tahap persiapan yang merupakan perencanaan
program pengabdian dilakukan kegiatan sebagai berikut :

1. Koordinasi dengan pihak Pengurus Pendidikan Subuh Di Masjid Arafah


Koordinasi dengan pihak Pengurus Pendidikan Subuh Di Masjid Arafah dilakukan
dengan salah satu Pengurus Masjid Arafah . Pihak Pengurus Masjid Arafah
menerima dan mendukung kegiatan Penyuluhan yang dilakukan tentang Jajanan
Sehat Pada Anak-Anak Pendidikan Subuh Di Masjid Arafah.
2. Penetapan waktu kegiatan
Pelaksanaan kegiatan berdasarkan kesepakatan dengan Pengurus Pendidikan
Subuh yang dilakukan pada hari Minggu.
3. Penentuan sasaran materi pelatihan
Yaitu sasaran materi adalah Anak-anak Pendidikan Subuh.
4. Perencanaan materi pelatihan
Materi pelatihan yang telah direncanakan oleh tim Penyuluhan meliputi
pengetahuan tentang Jajanan Sehat dalam rangka Hidup Bersih dan Sehat.

Tahapan persiapan di atas selanjutnya diikuti dengan tahap pelaksanaan. Pada


tahap pelaksanaan program Penyuluhan dapat diuraikan bahwa :
1. Kegiatan Penyuluhan ”Jajanan Sehat Pada Anak-Anak Pendidikan Subuh Di
Masjid Arafah”
2. Kegiatan pengabdian dihadiri 50 orang peserta
3. Peserta cukup antusias mengikuti pendidikan kesehatan dari tim FIK UP
berupa Penkes Jajanan Sehat.

Materi berupa : Indikator Jajanan Sehat


4. Penyuluhan Jajanan Sehat dilakukan untuk mewujudkan Anak-anak yang
Sehat. Salah satu indicator penyuluhan jajanan sehat yaitu : Makanan /
Minuman yang seharusnya dikonsumsi.
5. Pada sesi tanya jawab ada beberapa pertanyaan yang diajukan peserta, antara
lain :
6. Dalam kegiatan pelatihan diberikan contoh Jajanan Sehat.

B. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Hasil pelaksanaan kegiatan secara garis besar dapat dilihat berdasarkan kompponen
sebagai berikut :
1. Ketercapaian tujuan kegiatan
Ketercapaian tujuan kegiatan dapat dikatakan baik (80%). Ada peningkatan
pengetahuan dari peserta tentang masalah Jajanan Sehat.
2. Ketercapaian target materi yang telah direncanakan

Ketercapaian target materi yang telah direncanakan dapat dikatakan baik (80%).
Semua materi yang disampaikan oleh tim penyuluhan dengan waktu yang
terbatas. Materi yang disampaikan : Indikator Jajanan Sehat.

Kemampuan peserta dalam penguasaan materi

Kemampuan peserta dalam penguasaan materi dapat dikatakan baik (75%).


Penyampaian materi dengan mitode ceramah dan demonstrasi mendukung
kemampuan peserta dalam menguasai materi yang di sampaikan oleh tim
penyuluhan.
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
1.Penyuluhan dapat Meningkatkan Pengetahuan tentang Jajanan Sehat Untuk
Anak-anak terutama Anak-anak Pendidikan Subuh Dimasjid Arafah.
2.Penyuluhan dapat Meningkatkan pengetahuan untuk anak-anak tahu, mau dan
mampu memilih Jajanan Sehat Untuk dikonsumsi.
B. Saran
1. Program penyuluhan ini di harapkan dapat ditindak lanjuti di tempat lain pada
tahun berikutnya untuk menunjang pengetahuan tentang Jajanan Sehat.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/ACER/Downloads/PROPOSAL_PENKES_JAJANAN_pdf.pdf
https://id.scribd.com/book/452203220

Anda mungkin juga menyukai