Anda di halaman 1dari 4

MAJAS UNGKAPAN DAN PRIBAHASA

Oleh Dani Asmara

Majas atau gaya bahasa adalah cara seseorang dalam mempergunakan bahasa sebagai alat
mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam dalam jiwa. Majas terdiri dari; Majas
perbandinga,Personifikasi; Majas sindiran, Ironi; Majas Penegasan,Repetisi; dan Majas pertentangn,
Antitesis, pertentangan yang memadukan kata berlawanan arti.
Ungkapan, Kata yang memiliki arti khusus, bukan arti harfiyah yang sebenarnya tapi
khiasan, Contoh : membanting tulang, berdarah biru.
Dan Pribahasa adalah kelompok kata kalimat yang mengkiaskan kata makna tertentu.
Contoh : Gayung bersambut kata berjawab, Bahasa menunjukan bangsa.

A. Majas Perbandingan
a. Personofikasi : majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat manusia kepada
benda mati sehingga seolah-olah hidup. Contoh: Nyiur melambai, bagi berselimut, ombak
berkejaran
b. Metafora: majas perbandingan dengan melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung
karena memiliki sifat yang sama. Contoh : raja siang, dewi malam.
c. Eufimisme (ungkapan pelembut) : majas perbandingan pada suatu benda dengan kata yang
lebih lembut untuk menggantikan kaya yang lain agar lebih sopan dalam tatabahasa. Contoh:
Tuna karya, Pramuniaga.
d. Sinekdoke
- Pras pro toto, yang menlukiskan sebagian tetapi yang dimaksud seluruhnya. Contoh: lima
ekor ayam.
- Totem pro parte, melukiskan seluruhnya tetapi yang dimaksud sebagian. Contoh: kaum
wanita memperingati Hari Kartini.
e. Alegori: majas perbandingan yang memperlihatkan perbandingan utuh, membentuk kesatuan
yang menyeluruh. Contoh: Hidup bagaikan berlayar di lautan, suami-nahkoda, isteri-jurumudi.
f. Hiperbola: majas perbandingan yang mengganti suatu peristiwa atau tindakan dengan suatu
yang lebih hebat untuk menyangatkan arti. Contoh membanting tulang, menganak sungai.
g. Simbolik: majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan benda lain sebagai symbol atau
lambing. Contoh, lintah darat, buaya darat.
h. Litotes: majas perbandingan yang melukiskan keadaan dengan keadaan sebaliknya dengan
maksud merendahkan diri. Contohnya, perjuangan kami hanyalah setitik air di lautan.
i. Alusio: majas perbandingan dengan menggunakan ungkapan-ungkapan yang telah diketahui
umum. Tong kosong nyaring bunyinya, makan angina.
j. Asosiasi, majas perbandingan yang membandingkan sesuatu dengan keadaan yang memiliki
sifat yang sama. Contoh; Wajahnya muram bagai bulan kesiangan.
k. Periphrasis : perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan menguraikan sepatah kata dengan
rangkaian kata yang lain yang memiliki arti yang sama.contoh : Ia pulang pada sore hari, ia
pulang pada waktu matahari ditelan gunung.
l. Metonimia : majas perbandingan yang mengunakan merek dagang atau nama barang. Contoh :
Ia datang dengan naik kijang, aqua, sanyo.
m. Antonomasia: majas yang menyebutkan nama lain pada seseorang dengan menyebutkan ciri
yang menonjol. Si tiang ristrik, Si Magrib dll.
n. Tropen: majas yang melukiskan suatu perbuatan dan suatu pekerjaan dengan pengertian yang
sejajar. Contohnya: Menjual suara, kuli tinta.
o. Parabel: majas perbandingan dengan menggunakan perumpamaan dalam hidup. Contoh
mahabarata.
B. Majas Sindirian
a. Ironi: sindiran yang menyatakan sebaliknya dari keadaan yang sesungguhnya. Contoh, harum
benar sore ini.
b. Sinisme: sindiran sebaliknya dari keadaan aslinya tetapi lebih kasar. Contoh: itukah yang
dinamakan bekerja.
c. Sarkasme : sindiran yang kasar yang menusuk perasaan. Contoh otakmu memang otak udang!

C. Majas Penegasan
a. Pleonasma: majas penegasan yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi. Contoh, turun ke
bawah, salju putih, gelap malam, terangnya siang.
b. Repetisi, penegasan dengan mengulang kata-kata. Contoh, kita jungjung dia sebagai pemimpin,
kita jungjung dia sebagi pelindung, kita jungjung dia sebagi pembebas kita.
c. Pararelisme, penegas seperti repetisis tetapi banyak dipakai dalam puisi. Anaphora; diulang
diawal kalimat. contoh : Kaulah diam, Kaulah tenang, Kaulah lelap.
BENTUK DAN MAKNA KATA
A. BENTUK KATA
1. Kata dan Istilah,
Istilah adalah kata dan bentuk kata yang pemakaianya terbatas, contoh bidang pemerikntahan;
birokrasi, mutasi; olah raga: pinalti, barbell
2. Jenis Kata :
a. Kata kerja adalah kata yang menyatakan makna perbuatan, tindakan proses contohnya
mengeong, membuet, belajar
b. Kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, benda, konsep dan pengertian. Contoh
perhatian, mereka, nasi.
c. Kata ganti adalah kata yang menggantikan benda atau yang dibendakan ;
1. Kata ganti orang, orang ke dua; engkau kamu anda, dan ke tiga : ia, dia, beliau dan nya.
2. Kata ganti penunju: ini, itu, di sini, begini, begitu
3. Kata ganti penanya: apa, siapa, dimana, kapan, berapa, bagaimana, mengapa.
3. Kata Bilangan adalah kata yang dipakai untuk menghitung wujud.
a. Bilangan pokok : nol, dasadarma, tujuh
b. Bilangan bertingkat: kedua, ketiga keempat
c. Bilangan tak tentu: berapa, banyak sedikit
4. Kata Sifat adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda dan
binatang. Contohnya lebih besar, paling indah, sangat cantik, duniawi, alami.
5. Kata Keterrangan adalah kata yang memberi penjelasan pada kata yang lainnya. Contohnya di
pasar, kemarin, sangat, hanya, diam-diam.
6. Kata Tugas adalah kata yang memiliki arti setelah digabung dengan kalimat.
a. Kata depan adalah pembentuk preposisi contohnya di, ke, bagi, untuk, buat, guna, dengan,
karena, seba, oleh, pada tentang, sejak dan lainnya.
b. Kata penghubung contohnya dan, atau tetapi, dengan, ketika, bagaimanapun
c. Kata seru adalah kata yang mengungkapkan rasa hati manusia, contohnya, yes, hai, aduh, ih,
wow, nah.
d. Partikel adalah kata yang membatasi makna jumlah benda. Contohnya; sang, para, si.

B. MAKNA KATA
1. Makna Leksikal dan Gramatikal.
Makna leksikal adalah makna di dalam kamus, contoh ibu adalah orang yang melahirkan.
Sedangkan makna gramatikal adalah makna suatu kata setelah kata itu mengalami
pengimbuhan, pengulangan, contohnya, keibuan, ibu-ibu, ibu guru.
2. Makna Denotasi dan Konotasi
Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya contoh ibu guru, ibuny Amir. Sedangkan
makna konotasi adalah makna khiasan berdasarkan pikiran dan perasaan seseorang.
Contohnya ibu kota, ibu jari.

C. PERLUASAN MAKNA
1. Meluas, cakupan makna lebih luas dari makna asal. Contoh berlayar, ibu, bapak, putra,putri
2. Menyempit, cakupan makna lebih sempit dari makna asal. Contoh ulama, pendeta, sarjana.,
pesawat.
3. Ameliorasi, nilai rasanya lebih tinggi. Contoh wanita merasa lebih tinggi dari perempuan.
4. Penyorasi, nilai rasanya lebih rendah contohnya gerombolan, krooni.
5. Sinestesia, makna yang disebabkan perttukaran tanggapan dua indra yang berlainan.contoh
kata-katanya pedas, wajahnya dingin.
6. Asosiasi, perubahan makna karena persamaan sifat. Contoh amplop-suap, buaya-orang
jahat, kepala-atasan.

D. BENTUK PERTALIAN MAKNA KATA


Kata umum dan khusus
Kata umum adalah kata yang ruang lingkup maknanya mencakup sessuatu yang umum dan
luas seperti; buku, majalah, Koran. Sedangkan kata khusus adalah ruang lingkup maknanya
mencakup hal-hal yang sempit, seperti buku ekonimi, buku bahasa.
Sinonim, kata yang sama maknanya, seperti benar-betul, datang-tiba. Antonim, adalah kata
yang berlawanan makna, seperti siang-malam. Hidup-mati, pulang-pergi. Homonim, adalah cara
pelafalan sama tetapi makna berbeda contohnya genting, halaman. Homograf, tulisan sama tapi
lafal dan makna berbeda. Contoh seri, teras, apel. Homophone, pelafalan sama, tapi tulisan dan
makna yang berbeda. Contoh kol-colt, bang-bank. Polisemi adalah kata yang memiliki banyak
makna, contohnya kepala.

Anda mungkin juga menyukai