Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BENTUK NEGARA, BENTUK PEMERINTAHAN, SISTEM PEMERINTAHAN, DAN


SISTEM HUKUM

Oleh :

ALFIAN MANSYUR
I0119301

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul BENTUK NEGARA, BENTUK
PEMERINTAHAN, SISTEM PEMERINTAHAN, DAN SISTEM HUKUM
   ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu Dian
Fitri Sabrina Sh., Mh.  pada mata kulia Hukum Tata Negara. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang hubungan antara ilmu hukum tata negara bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada ibu dian sabrina selaku dosen matah kuliah Hukum
tata negara yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dngan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sbagian
pengetahuanya sehingga sya dapat menyelesaikan makalah in.

Saya menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

MAJENE, 20, MARET 2020


ALFIAN MANSYUR

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................................i


KATAPENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTARISI..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................................

C.TujuanPenulisan ..................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A.BENTUK NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN...................................................


B.BENTUK NEGARA KESATUAN DAN FEDERAL.........................................................
C.BENTUK SISTEM PEMRINTAHAN ...............................................................................
D.PERBEDAN BENTUK NEGARA DAN BENTUK PEMERINTHAN..............................
E. PERBEDAN SISTEM PEMERINTAHAN DAN SISTEM HUKUM................................

BAB III PENUTUP

A.Simpulan...............................................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKAN
Dalam menyelenggarakan pemerintahan, negara mempunyai kewajiban untuk
menjaga kepentingan rakyatnya, baik dalam bidang kesejahteraan, keamanan,
pertahananan, maupun kecerdasan dalam kehidupannya, sesuai dengan tujuan negara
yang dicantumkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 alinea keempat yang berbunyi “melindungi segenap Bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan keadilan sosial”. Dalam Pasal 28 I ayat (2) dikatakan pula “Setiap
orang bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu”. Oleh
karena itu dalam penyelenggaraan pemerintahan, harus dilakukan dengan seadil-
adilnya tanpa adanya perlakuan diskriminatif. Dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, pemerintahan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya
kepada daerah disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan
otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara yang
diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan, pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan
daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan,
keistimewaan, dan kekhususan suatu daerah dengan membentuk Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu sistem pemeintahan dan sistm hukum
2. Apa bentuk negara dan bentuk pemrintahan
C. TUJUAN PNUKISAN
1. Untuk mengetahui apa itu pemerintahan,baik sistem maupun bentuk
2. Untuk mengetahui perbeedaan sistem-sistem yang ada di inidonsia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan Dan Sistem Pemerintahan

Oleh :Saddam Febrian

Bentuk NegaraMenurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk negara yang terpenting ialah:
negara kesatuan(Unitarianisme) dan negara serikat (Federasi)

1. Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu
pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam
pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi kedalam 2 macam sistem pemerintahan
yaitu: Sentral dan Otonomi.

a. Negara kesatuan dengan sisitem sentralisasi adalah pemerintahan yang langsung


dipimpin oleh pemerintahan pusat, sementara pemerintahan daerah di bawahnya
melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat

b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah kepala daerah diberikan


kesempatan dan kewenangan untuk memgurus urusan pemerintahan diwilayah
sendiri. Sisitem ini dikenal dengan istilah otonomi daerah atau swatantra.

2. Negara serikat
Negara serikat atau Federasi merupakan bentuk negara gabungan yang terdiri dari
beberapa negara bagian dari sebuah negara serikat. Pada mulanya negara-negara bagian
tersebut merupakan negara yang merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri. Setelah
memnggabungkan dengan negara serikat, dengan sendirinya negara tersebut melepaskan
sebagian dari kekuasaannya dan menyerahkannya kepada Negara Serikat. Penyerahan
kekuasaan dari negara-negara bagian kepada nagara serikat tersebut dikenal dengan istilah
limitatif (satu demui satu) dimana hanya kekuasaan yang diberikan oleh negara-negara
bagian saja (delagated powers) yang menjadi kekuasaan Negara Serikat

 Disamping 2 bentuk diatas, dari sisi pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk
Negara dapat digolongkan ketiga kelompok yaitu: Monarki, Oligarki, dan Demokrasi.
 MonarkiPemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang
dikepalai oleh raja atau ratu. Dalam prakteknya, monarki ada dua jenis
yaitu: Monarki absolut dan monarki konstutional.Monarki absolut
adalah model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan satu
orang raja atu ratu. Termasuk dalam kategori ini adalah negara Arab
saudi, Brunae, Swazilan, bhutan, dll.Monarki konstitusional adalah
bentuk pemerintahan yang kekuasaan kepala negaranya (perdana
mentri) dibatasi oleh ketentuan-ketentuan kostitusi nagara. Praktek
monarki konstitusional ini adalah yang paling banyak dipraktekan di
beberapa negara, seperti Thailand, Jepang, Inggris, jordania dan lan-
lain.Monarki parlamenter adalah bentuk pemerintahan yang
bertanggung jawab atas kebijaksanaan pemerintahannya adalah mentri,
Termasuk dalam kategori ini adalah negara Inggris, Belanda, dan
Malaysia.Dengan demikian pengertian negara yang berbentuk monarki
adalah negara dimana cara penunjukan kepala negaranya berdasarkan
keturunan dari raja yang sebelumya.
 Oligarki Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang
dijalankan oleh beberapa orang berkuasa dari golongan atau kelompok
tertentu.
 C. Demokrasi Pemerintahan model demikrasi adalah pemerintahan
yang bersandarkan pada kedaulatan rakyat atau bendasarkan
kekuasaannya pada pilihan atau kehendak rrakyat malalui mekanisme
pemulihan Umum (pemilu) yang berlangsung secara jujur, bebas, aan,
dan adil.

B. Bentuk negara kesatuan dan federal

1. Bentuk KenegaraanAdapun bentuk kenegaraan meliputi bentuk-bentuk Negara yang


pernah ada antara lain sebagai berikut:Serikat Negara (konfedarasi): Adalah
perserikatan beberapa negara yang merdeka dan berdaulat penuh baik kedalam
maupun keluar.Negara Domonion: Bentuk seamacam ini khusus terdapat dalam
lingkungan negara kerajaan inggris. Negara domonion ini ialah suatu negara yang
tadinya daerah jajahan Inggris, yang telah merdeka dan berdaulat, yang mengakui raja
Inggris sebagai rajanya, sebagai lambang persatuan mereka.Negara Protektorat: suatu
negara yang berada dibawah lindungan negara lain. Biasanya soal hubungan luar
negeri dan pertahanan dari negara protektorat itu dengan persetujuan diserahkan
kepada negara pelindung.Negaran Trustee (Perwalian): bentuk negara yang
pemerintahannya berada di bawah pengawasan Dewan Perwalian PBB.
2. Negara Koloni atau jajahan: bentuk negara yang berada di bawah kekuasaan negara
lain.
Negara mandat:  bentuk negara bekas jajahan negara–negara yang kalah dalam Perang
Dunia I, yang diletakkan dalam pemerintahan mandat dari negara–negara yang
menang perang di bawah pengawasan Dewan Mandat Liga Bangsa–Bangsa.Negara
Uni: bentuk gabungan dua negara atau lebih yang dikepalai seorang raja.

3. Bentuk Pemerintahan Monarkhi Monarkhi Absolut.


Pengertian : Monarki mutlak atau monarki absolut merupakan bentuk monarki di
mana seorang raja mempunyai kuasa penuh untuk memerintah negaranya. Berbeda
dengan sistem monarki konstitusional, perdana menteri dalam kerajaan monarki
mutlak hanya memainkan peranan simbolis.

 Monarkhi Konstitusional.

Pengertian : Monarki yang didirikan di bawah sistem konstitusional yang mengakui


raja sebagai kepala negara. Monarki konstitusional yang modern biasanya
menggunakan konsep trias politica, atau politik tiga serangkai. Ini berarti raja adalah
hanya ketua simbolis cabang eksekutif. Jika seorang raja mempunyai kekuasaan
pemerintahan yang penuh, ia disebut monarki mutlak atau monarki absolut.3.
Monarkhi Parlementer.Pengertian : Bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang
dikepalai oleh seorang raja dengan menempatkan parlemen (DPR) sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi. Dalam monarki parlementer, kekuasaan eksekutif dipegang oleh
kabinet (perdana menteri) dan bertanggung jawab kepada parlemen. Fungsi raja hanya
sebagai kepala negara (simbol kekuasaan) yang kedudukannya tidak dapat diganggu
gugat.

4. Republik1. Republik Absolut (disebut juga Diktatur).Pengertian :Krenenburg menyebut


dengan istilah Autokrasi, sedangkan Otto Koellreuter menyebut dengan istilah Otoriter.

 Republik Konstitusional.Pengertian : Suatu bentuk pemerintahan yang dapat


mempraktikkan sistem pemerintahan presidensial maupun parlementer
 Republik Parlementer.Pengertian : Bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang
dikepalai oleh seorang presiden dengan menempatkan parlemen (DPR) sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam monarki parlementer, kekuasaan eksekutif
dipegang oleh kabinet (perdana menteri) dan bertanggung jawab kepada parlemen.
C.Bentuk Sistem merintahan
Sistem pemerintahan adalah suatu sistem yang tersusun dan dimiliki oleh suatu negara dalam
mengatur pemerintahannya.

1. Sistem Pemerintahan Presidensial Sistem presidensial merupakan sistem pemerintahan


negara republik yang mana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilihan umum dan
dibedakan dengan kekuasaan legislatif. Sistem presidensial juga disebut dengan sistem
kongresional. Dalam sistem ini, posisi presiden cenderung lebih kuat dan tidak dapat dikudeta
kecuali jika presiden melakukan tindakan pelanggaran konstitusi atau tindakan kriminal
lainnya.

 2. Sistem Pemerintahan Parlementer Sistem parlementer adalah sistem pemerintahan di mana
pihak parlemen berperan aktif dalam pemerintahan, yang nyata dibuktikan dengan wewenang
parlemen untuk mengangkat dan memberhentikan perdana menteri. Selain itu, dalam sistem
pemerintahan parlementer juga dapat memiliki seorang presiden dan perdana menteri yang
bertugas mengatur jalannya pemerintahan itu sendiri.

3. Sistem Pemerintahan Semi-Presidensial Sistem semi-presidensial adalah sistem


pemerintahan yang menggabungkan dua sistem pemerintahan, yaitu presidensial dan
parlementer. Sistem semi-presidensial memberlakukan sistem rakyat yang memilih presiden
sehingga presiden memiliki kekuasaan yang kuat bersama dengan perdana menteri yang ada.
Sistem pemerintahan semi-presidensial juga disebut Dual Eksekutif atau Eksekutif Ganda.
Meski pun Indonesia yang memiliki sistem pemerintahan presidensial juga dipengaruhi oleh
sistem parlementer, namun Indonesia tidak dapat dikategorikan sebagai negara dengan sistem
pemerintahan semi-presidensial, karena secara resmi sistem pemerintahan Indonesia adalah
sistem presidensial.

 4. Sistem Pemerintahan Komunis Komunisme sebenarnya merupakan suatu ideologi. Namun
pada perkembangannya, ada beberapa negara yang menggunakan komunis sebagai suatu
sistem pemerintahan dalam negara tersebut. Sistem komunis juga sangat anti-liberalisme dan
menentang kepemilikan akumulasi modal pada suatu individu tertentu. Sistem komunis
sendiri juga mengharuskan segala alat produksi dikuasai oleh negara dengan tujuan untuk
kemakmuran rakyat.
D . PERBEDAN BETUK NEGARA DAN BENTUK PEMERINTHAN

A. Klasifikasi Bentuk Negara, adalah klasifikasi negara yang dilihat dari model penyatuan
masyarakatnya, dan hubungan antara pusat dan daerah,bntuk negara itu dia dilihat dri segi
masyarakat dan daerahnya

Klasifikasi Bentuk Pemerintahan adalah kalsifikasi negara dilihat dari siapa yang menjadi
kepala negara. Artinya, perbedaan negara dalam klasifikasi ini adalah perbedaan dari
posisi kepala negaranya.

Perbedaan negera federal dan negara kesatuan dapat ditunjukan sebagai berikut:Negara
FederalNegara KesatuanBagian-bagian negara disebut negara bagianBagian-bagian Negara
bukan merupakan negara bagian, lazimnya disebut provinsiNegara-negara bagian memiliki
wewenang untuk memebuat UUD  sendiri dan dapat menentukan bentuk-bentuk
organisasinya masing-masing yang tidak bertentangan dengan konstitusiOrganisasi bagian-
bagian negara secaragaris besar ditentukan oleh pembuat undang-undang di pusat
danmerupakan pelaksanaan sistim desentralisasi.Wewenang pembuat UU pemerintah pusat
ditentukan secara terperinci dan wewenang lainnya ada pada negara bagianWewenag secara
tereperinci terdapat pada propinsi-propinsi dan residu powernya ada pada pemerintah pusat

E. PERBEDAN SITEM PEMERINTAHAN DAN SISTM HUKUM

Sistem hukum sendiri adalah satu kesatuan unsur-unsur yang masing-masing saling
berinteraksi dan bekerja sama dalam mencapai tujuan kesatuan tersebut. Yaitu susunan
sebagai satu kesatuan yang tersusun dari sejumlah bagian-bagian yang dinamakan subsistem
hukum, yang secara bersama-sama mewujudkan kesatuan yang utuh. Kesatuan tersebut
diterapkan terhadap kompleks unsur-unsur yuridis seperti peraturan hukum, asas hukum, dan
pengertian hukum.

Klasifikasi Sistem Pemerintahan adalah Klasifikasi negara berdasarkan siapa yang


menjalankan pemerintahan tersebut. Artinya antara kepala negara dan kepala pemerintahan
ada yang menyamakan dan ada yang memisahkan.

BAB III

PENUTUP

SIMPULAN

1. Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu
pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah.
2. Bentuk Pemerintahan adalah kalsifikasi negara dilihat dari siapa yang menjadi kepala
negara. Artinya, perbedaan negara dalam klasifikasi ini adalah perbedaan dari posisi
kepala negaranya.

SARAN

Demikianlah makalah ini jikalau penulisan kata yang kurang betul penulis berharap atas kritikan
dan saran yang bersipat membangun

DAFTARPUSTAKA

https://www.zonareferensi.com/pengertian-sistem-hukum/

hukum tata negara indonesia / Dr.Ni’matul Huda,S.H., M.Hum

pengantar hukum tata negar /


pengantar imu hukum prof, S.H., M.S., LL.M.

Anda mungkin juga menyukai